Anda di halaman 1dari 10

PT.

Pamapersada Nusantara MeCA _ AID


Jobsite TCMM Repair Radiator and Cooling System HD465-7

I. STRUCTURE & FUNCTION


1. Radiator, engine cooling piping & connection
Structure :
Sambungan berupa pipa dan hose diikat dengan clamp yang digunakan pada cooling system engine untuk
mensirkulasikan air pendingin radiator. Agar temperature kerja engine selalu dalam range kerja, maka air radiator
disirkulasikan kedalam system melalui radiator → water pump → water jacket → water manifold → thermostat →
radiator → kembali ke water pump.

Fungsi :
Menghubungkan sesama komponen dalam cooling system dengan tanpa menimbulkan kebocoran.

Cara kerja :
Saat engine running, coolant dihisap oleh water pump dan alirkan keseluruh system pendinginan sebagian melalui
piping dan connection tanpa menimbulkan kebocoran.

Trouble : Leaking, loosening of clamp, crack, rusting.

2. Radiator core
Structure :
Susunan sejumlah pipa pipih terbuat dari material aluminium, sehingga mempunyai total luas permukaan yang
besar dan terpasang vertikal sebagai penghubung antara upper tank dan lower tank.
Type core : CF4 -5 (CF = corrugate fine/seperti spiral, 4 = pitch/jarak antar fin 4 mm, 5 = modofikasi ke-5).
Total radiation surface: 142.86 m2 (HD465-7R), 130.6 m2 (HD465-7).

Fungsi :
Mengalirkan air dari upper tank ke lower tank dan meradiasiakan panasnya melalui radiator fin oleh hembusan kipas
atau fan.

Cara kerja :
Pada saat air dari upper tank mengalir melalui dalam core, panas air akan dirambatkan kepermukaan core dan fin
unutk didinginkan dengan udara yang dihembuskan atau dihisap oleh blade fan.

Trouble : Leaking, crak, clogging

3. Radiator cap (pressure & vacuum valve)


Structure :
• Disebut juga tutup radiator, terletak di bagian atas upper tank dan terpasang 2 buah dengan pressure 90 kpa.
• Pada radiator cap terdapat safety valve dimana di dalamnya terdapat pressure valve dan vacuum valve.

Fungsi :
• Menutup lubang pengisian air supaya tidak bocor/tumpah keluar.
• Sebagai tempat pengisian air radiator (refilling).
• Menaikkan titik didih air dan membatasi preesure maksimal didalam radiator (pressure valve), mengisi secara
otomotis saat terjadi perubahan temperature dari panas ke dingin setelah unit berhenti operasi (vacuum valve).

Cara kerja :
Pressure valve akan membuka jika pressure yang terjadi didalam radiator sebesar 1 atm + nilai pressure cap-nya,
sedangkan vacuum valve bekerja saat terjadi kevacuuman didalam radiator setelah engine dimatikan.
Trouble : Slack of thread, seal keras, tidak elastis, jammed.

Created by Edy Sumanto Page 1 of 10 17-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Repair Radiator and Cooling System HD465-7

4. Radiator fin
Structure :
• Sirip-sirip radiator yang dipasang secara melintang, berbentuk plat-plat yang sangat tipis dan relatif luas dalam
jumlah yang banyak.
• Plat-plat ini menghantarkan panas dari radiator core untuk diradiasikan / didinginkan oleh hembusan/ hisapan
fan.

Fungsi :
• Memperluas bidang pendinginan
• Semakin luas bidang pendinginan, semakin banyak panas yang diradiasikan ke atmosfer oleh hembusan fan.

Cara kerja :
Hembusan fan mengenai permukaan fin, sehingga panas pada fin (dari air dalam core) dapat diradiasikan keluar.

Trouble :
• Clogged (buntu) → kotoran dari luar.
• Dent (penyok) → benturan dengan benda asing.
• Rusted (karat).

5. Upper tank
Structure :
Top tank / upper tank adalah tanki air pada bagian atas radiator sebelum didinginkan. Tempat pemasangan buffle
plate, cap radiator, pada beberapa type unit juga sebagai tempat pemasangan water level sensor.

Fungsi :
• Sebagai tempat penampungan air.
• Sebagai tempat dudukan safety valve, buffle plate, radiator cap, level sensor, sekaligus sebagai tempat
pengembalian air setelah sirkulasi dari sistem.

Cara kerja :
Menampung air dan menyalurkannya ke radiator core.

Trouble :
Leaking, dent (penyok), rusting, crack, blocking.

6. Lower Tank
Structure :
Tanki air pada bagian bawah radiator, untuk menampung air setelah didinginkan (diradiasikan panasnya) yang
selanjutnya disirkulasikan lagi ke system. Pada beberapa type unit lower tank juga sebagai tempat pemasangan oil
cooler.

Fungsi :
Sebagai tempat menampung air bagian bawah setelah didinginkan selanjutnya dilasurkan ke water pump.

Cara kerja :
Menampung air dan menyalurkannya ke water pump.

Trouble :
Leaking, dent (penyok), rusting, crack, blocking.

Created by Edy Sumanto Page 2 of 10 17-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Repair Radiator and Cooling System HD465-7

7. Buffle plate
Structure :
Merupakan bagian dari radiator core yang terletak upper tank, dibuat sedikit lebih tinggi permukaannya daripada
dasar upper tank.

Fungsi :
Memisahkan bubles yag terjadi di dalam system/radiator. Bubles adalah peristiwa pecahnya gelembung udara.

Cara kerja :
Di dalam upper tank dari radiator terdapat buffle plate yang memisahkan antara air yang boleh berhubungan
dengan udara luar dengan air yang tidak berhubungan dengan udara.
Saat coolant bersirkulasi pada pada bagian upper tank, coolant akan menabrak dinding buffle plate sebelum masuk
radiator core. Proses ini akan memecah gelembung udara akibat panas proses pembakaran di engine.

Trouble :
Dent, blocking, rusting.

8. Water lever sensor


Structure :
Komponen yang dipasang pada upper tank radiator, terdiri dari : float (1), sensor (2), connector (3).

Fungsi :
Mendeteksi coolant level didalam radiator upper tank.

Cara kerja :
Saat coolant level kurang dari specified range-nya, float (1) akan turun dan switch menjadi OFF. Maintenance
caution lamp di monitor panel akan menyala menginformasikan ketidak normalan tersebut.

Trouble :
Float jammed, rusting, wiring disconnect/putus

II. TECHNICAL TERM


1. Boiling point
Temperature dimana mulai terjadi penguapan pada water didalam cooling system. Penguapan akibat panas ini akan
menaikkan titik didih dan pressure didalam raditor. Untuk mencegah kerusakan komponen, temperature didalam
cooling system dijaga pada range 70°C - 90°C melalui fungsi thermostat, kemudian untuk pressure dijaga pada range
1 atm + nilai pressure cap melalui fungsi radiator pressure valve.

2. Fan belt tension


Jarak sebelum dan sesudah ditekan pada belt diukur dari titik tengah belt dengan force tertentu menggunakan push-
pull scale (kg) dengan satuan mm.
Untuk belt tension HD 465-7 tidak ada pengukuran belt tension (auto adjust).

Created by Edy Sumanto Page 3 of 10 17-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Repair Radiator and Cooling System HD465-7

3. Overcooling
Suatu kondisi dimana temperature kerja engine dibawah range temperature normal operasi, yaitu: tidak
seimbangnya antara panas yang ditimbulkan oleh engine lebih kecil daripada kapasitas pendinginan.
Akibat yang ditimbulkan power engine tidak maksimal. Bila engine langsung dibebani dengan beban berat terjadi
perbedaan temperatur yang tinggi antara ruang bakar dan sekeliling liner sehingga dapat mengakibatkan kerusakan
pada komponen tersebut (retak, jammed, dsb).

4. Overheating
Suatu kondisi dimana temperature kerja engine melebihi range temperature normal operasi, yaitu: tidak
seimbangnya antara panas yang ditimbulkan oleh engine (lebih besar) dengan kapasitas pendinginan.
Akibat yang terjadi komponen-komponen menjadi tidak tahan (meleleh, pecah, dsb)

Technical term tambahan :


1. Radiator penetran
Adalah Suatu zat kimia yang dicampurkan kedalam air radiator untuk mencegah timbulnya karat pada sistim
pendingin. Tapi syarat yang harus diingat adalah : untuk pencampuran ini harus diketahui dulu berapa pH air yang
dipakai dan jenis dari penetran itu sendiri.

2. Anti Freeze
Zat yang dicampurkan dalam cooling system untuk mencegah air menjadi beku saat ambient temperature < 0°C.
Anti Freeze yang digunakan adalah Ethylene Glycol Base.
Contoh Anti Freeze: AF-ACL atau AF PTL

3. Inhibitor
Zat yang terkandung didalam corrosion resistor untuk memperbaiki kualitas air dalam system pendinginan.
a. Buffer agent.
b. Iron inhibitor.
c. Cavitations pitting inhibitor.
d. Aluminum corrosion inhibitor.
e. Cooper alloy corrosion inhibitor.
f. Anti scale additive.
g. Anti foam agent.
Untuk masing-masing fungsi silahkan lihat handout FOWA.

4. Water cooling
Adalah air yang digunakan dalam cooling system yang telah memenuhi beberapa persyaratan :
a. Mengandung tingkat pencemaran / kotoran yang rendah.
b. Air dengan tingkat kekerasan yang rendah.
c. Air yang tidak mengandung garam.
d. Atau air yang memenuhi kualitas untuk City water.

5. PH air
Potential of hydrogen, adalah kemampuan atau sifat water didalam cooling system.
Ph 7 = netral, Ph < 7 asam, Ph > 7 basa.

Created by Edy Sumanto Page 4 of 10 17-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Repair Radiator and Cooling System HD465-7

III. TOOLS
1. Multimeter
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan [V], arus [I], dan hambatan [R] pada system kelistrikan. Pada jenis
yang lebih canggih, juga dilengkapi untuk mengukur Frequency (Hz).

2. Radiator cap tester


Alat yang digunakan untuk memeriksa tekanan pembukaan dari tutup radiator (pressure valve) dan kebocoran
dalam sistem pendinginan.
Satuan : Kpa, kg/cm2

3. Anemometer
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin di depan radiator dan memeriksa core radiator dari
kebuntuan.
Satuan : m/second
Specifications :
1. Measuring range : Wind velocity 0 to 40 m/sec ( two ranges: 0 to 20 m/sec and 20 to 40 m/sec )
* Wind temperature must be between 0 to 80 ºC.
2. Accuracy : ± 1-5 m/s ( ± 5 % o f the full scale )
3. Response time : 2 seconds
4. Ambient temperature : 0 to 40°C
5. Power source : Dry cells (UM-3) x 6 pcs.

Cara penggunaan :
1. Tandailah titik tengah fan pada permukaan depan radiator.
2. Start engine dan set pada low idle speed ( + 1000 rpm ). Pertahankan kondisi ini untuk mempertahankan pointer
anemometer berada di tengah - tengah rangenya. Untuk keamanan dan menghindari debu atau kotoran yang
dihembuskan pada saat high speed, jangan lupa untuk menggunakan kacamata pengaman ( safet google ).

Created by Edy Sumanto Page 5 of 10 17-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Repair Radiator and Cooling System HD465-7

3. Buatkan beberapa lingkaran pada bagian depan radiator ( lihat gambar ).


4. Test kecepatan angin pada beberapa titik yang dipilih pada setiap lingkaran dan bandingkan pengukuran
tersebut satu dengan yang lainnya.

5. Ketika melakukan pengetesan, pertahankan ujung sensor 10 - 20 mm dari permukaan radiator, untuk
mendapatkan pengukuran aliran udara yang normal.
6. Handle sensor ini dapat disetel panjangnya.

Apabila kondisi normal, maka pengukuran harus memenuhi :


L1 = R1 ; L2 = R2, L3 = R3 ; L4 = R4 dan L5 = R5.

Jika hasil yang diperoleh tidak sama, misalkan :


L3 < R3, maka dapat dipastikan terjadi kebuntuan pada radiator core dibagian L3.

4. Digital temperature gauge


Alat yang digunakan untuk mengukur temperature
Satuan : derajat celcius (°C).
Aplikasi : exhaust temperature, oil temperature (hyd), ambient temperature, dsb.

Menu channel (ch) : ch1, ch2, ch3, ch4


Menu mode : normal, hold, peak

Created by Edy Sumanto Page 6 of 10 17-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Repair Radiator and Cooling System HD465-7

5. Common tool
Seperangkat alat yang umum digunakan untuk perbaikan atau maintenance komponen atau unit.
Aplikasi : membuka, melepas, memasang, memukul, dsb.
Satuan : mm, inch
Contoh :

Tambahan :
1. PH tester, kertas lakmus digunakan untuk mengukur PH air dalam system pendinginan.
Ph normal saat opearasi 8,5 – 10,5.

IV.TROUBLE SHOOTING
1. Water coolant overcooling
a. Beroperasi pada suhu lingkungan yang terlalu dingin
b. Thermostat jammed terbuka → air selalu mengalir ke radiator
c. Putaran fan terlalu kencang (yang menggunakan electric fan / hydraulic motor fan)

2. Water coolant overheating


a. Kekurangan air radiator (bisa karena kebocoran di mana saja dalam system)
b. Radiator fin buntu → menghambat aliran udara sehingga proses radiasi kurang.
c. Radiator core buntu → aliran/flow air terganggu, sehingga air yang panas Rdak bisa didinginkan (sirkulasi)
d. Water pump problem → (internal leakage besar, impeller slip, shaS patah)
e. Oil cooler → over heaRng pada oil yang Rnggi justru membuat coolant turut menjadi panas
f. Kebuntuan pada water manifold, engine water jacket
g. Thermostat jammed tertutup → air tidak dialirkan ke radiator
h. Fan problem → belt kendor/putus, blade terbalik, blade bengkok,
i. Pengoperasian yang salah (beroperasi pada beban penuh dalam waktu yang lama)
j. Kemungkinan kesalahan pada electric system (gauge / sensor rusak, wiring shorted)

V.TESTING, ADJUSTING
1. Water coolant temperature
a. Running engine pada low idle sekitar 3 – 5 menit.
b. Naikkan secara bertahap rpm engine pada medium RPM dengan menginjak pedal gas untuk menaikkan
temperture coolant sekitar 3 – 5 menit.
c. Naikkan secara bertahap RPM engine pada high idle speed sekitar 1 menit.
d. Jalankan unit pada medium rpm sampai didapat coolant temperature sesuai range kerja : 70°C - 90°C.
e. Masuk menu : service mode → real Rme → engine (atau 2 item masukkan code : 04104), kemudian lihat
pembacaan temperature pada monitor panel.

Created by Edy Sumanto Page 7 of 10 17-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Repair Radiator and Cooling System HD465-7

2. Radiator cap pressure

1. Siapkan tool set (Gb.1).


2. Sediakan air bersih kira-kira 1~ 1,5 ltr.
3. Periksa angka yang tertera pada Cap (5.0 , 7.0) artinya maximum pressure pada cap tersebut.
4. Pilih adaptor (1) dan pasang radiator Cap.
5. Kemudian pilih cap (2) lalu pasang berhadapan dengan cap.
6. Hubungkan spirall hose (5) ke pump dan cap (2)
7. Tarik keatas perlahan relief valve (6) lalu putar kekiri (unclockwise) untuk meyakinkan gauge (7) ada diposisi
minimum (nol).
8. Hubungkan cable Power (4) ke battery 12 V (Merah (+) battery dan hitam (-).
9. Posisikan switch (3) ke posisi ON.
10. Masukan cap tadi ke dalam air (Gb.2).
11. Perhatikan kondisi cap saat pump hidup.
12. Putar lever relief valve (6) ke kanan (clockwise) sambil memperhatikan pressure gauge (7) (angka masing-masing
model unit tidak sama).
13. Catat berapa Mpa cap sudah membuka secara maximum?
14. Putar lever relif valveke kiri dan buka cap.
15. Bersihkan tool dan simpan dengan aman.

Test kebocoran cooling system :


1. Tutup saluran radiator (tube-nya).
2. Pasang radiator cap tester (sesuai nilai pressure pads cap).
3. Beri tekanan sebesar nilai capnya.
4. Tunggu sekitar 5 menit.
5. Lihat pada gauge, jika terjadi penurunan pressure berarti terjadi kebocoran pada cooling system.

3. Fan belt tension (except with drive fan cooling motor)


Fan belt tension tidak ada adjusment (auto adjust).
Untuk yang dilengkapi dengan cooling fan motor : fan speed dan cooling fan circuit pressure.
Contoh pada unit PC1250-8
a. Fan speed :
• Hydraulic oil temperature: 45 – 55°C.
• Engine: High idle (Operate the work equipment lever slightly not to move the work equipment).
• Fan 100% speed mode.
• Satuan rotation/menit = 975 ± 50 rpm.

b. Cooling fan circuit oil pressure


• Hydraulic oil temperature: 45 – 55°C.

Created by Edy Sumanto Page 8 of 10 17-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Repair Radiator and Cooling System HD465-7

• Engine: High idle (Operate the work equipment lever slightly not to move the work equipment).
• Fan 100% speed mode.
• Pressure : 165 ± 45 kg/cm2 diukur pada sisi suction fan motor.

VI. INSPECTION (Visual check) - MEASUREMENT ( Dimension )


1. Radiator, engine cooling piping & connection
Visual check : leak, loosen of clamp, crack, rusting.
Measuring :-

2. Radiator core
Visual check : leak, crack, clogging, bending
Measuring :-

3. Radiator cap (pressure & vaccum valve)


Visual check : seal keras/robek, spring jammed, leak, crack.
Measuring : opening pressure.

4. Radiator fin
Visual check : clogged (buntu), bent (bengkok), rusted (karat).
Measuring : kecepatan angin menggunakan anemometer.

5. Upper tank
Visual check : leak, dent (penyok), rusting, crack, blocking.
Measuring :-

6. Lower Tank
Visual check : leak, dent (penyok), rusting, crack, blocking.
Measuring :-

7. Buffle plate
Visual check : block, leak
Measuring :-

8. Water lever sensor


Visual check : crack, thread, rust, wiring harness.
Measuring : connect – disconnect (ON / OFF) dengan menggerakkan float diukur dg multimeter

9. Fan belt tension


Visual check : crack, wear, elastisitas.
Measuring : auto adjust.

VII.REPAIR
1. Radiator fin clogged or bent
a. Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan udara bertekanan, uap panas (steam) atau air, tetapi anda
harus hati-hati jangan sampai nozzle mengenai fin.
b. Saat menggunakan udara bertekanan atau uap panas, pertahankan nozzle tegak lurus terhadap radiator.

Created by Edy Sumanto Page 9 of 10 17-Agt-2013


PT. Pamapersada Nusantara MeCA _ AID
Jobsite TCMM Repair Radiator and Cooling System HD465-7

c. Jika steam jet nozzle (1) di posisikan terlalu dekat dengan fin (2), fin dapat menjadi rusak, jadi pertahankan jarak
ideal antara keduanya saat pembersihan.
d. Gunakan besar pressure dan jarak berikut sebagai acuan.
• Jet pressure : max .9.8 MPa (100 kgf/cm2)
• Nozzle diameter : max. 2 mm (0.08 in)
• Jarak antara nozzle dan fin (A) : min. 100 mm (4 inch)

VIII.REPORTING
1. Form QA (Quality Assurence)
Prosedur dan urutan langkah kerja yang harus dilakukan saat melakukan suatu pekerjaan Overhaul atau Remove
Install, dimana didalamnya terdapat Critical Point dan Item Measurement yang harus diperhatikan dan dilakukan,
sehingga dapat mencegah Redo ataupun premature damage.

2. Form Job Schedule Sheet


Suatu rencana urutan pekerjaan yang harus dilakukan berdasarkan estimasi waktu pengerjaan, sehingga progress
atau tingkat penyelesaian satu tahap pekerjaan dapat diketahui, dengan demikian kendala selama tahap pengerjaan
dapat diminimalkan.

3. Part Ordering (PO)


Part yang harus diorder/diganti terhadap komponen yang rusak atau tidak standard menggunakan form khusus
(MOL) dengan tujuan untuk mengembalikan performance unit atau komponen sesuai referensi Factory.

4. Technical Service Report (TSR)


Urain troubleshooting yang terjadi yang dituangkan dalam form khusus (dalam bentuk reporting) meliputi : gejala
trouble, analisa penyebab, tindakan perbaikan, preventive maintenance.

Notes :
Gunakan hanya sebagai wacana pembelajaran, tetap gunakan referensi yang lain : Shop Manual, OMM, referensi
lain recommended factory, dsb.

Created by Edy Sumanto Page 10 of 10 17-Agt-2013

Anda mungkin juga menyukai