HYDRAULIK-HERKULI PADA
PERUM PERURI
LAPORAN PRAKTEK KERJA INI DIAJUKAN UNTUK
MELENGKAPI SEBAGIAN PERSYARATAN MENJADI
AHLI MADYA
Disusun Oleh :
ADI UTOMO
1141177001026
2014
ADI UTOMO
1141177001026
Oleh :
ADI UTOMO
1141177001026
LEMBAR PENGESAHAN
Februari 2014
Mengetahui,
Fakultas Teknik Mesin
Ka Prodi Teknik Mesin Diploma III
Koordinator KP
Teknik Mesin Diploma III
( Aripin, ST. )
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya dapat diselesaikan laporan kerja praktek yang
berjudul Evaluasi Sistem Hidrolik Mesin Hydraulik-Herkuli Pada Perum Peruri.
Laporan kerja praktek ini di susun sebagai salah satu syarat untuk menjadi Ahli
Madya Teknik Mesin Unsika.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ratna Dewi Anjani, ST., MT. Selaku Koordinator Kerja Praktek Diploma
III Teknik Mesin Fakultas Teknik Unsika.
2. Bapak Aripin, ST. Selaku Kepala Program Studi Diploma III Teknik Mesin
Fakultas Teknik Unsika.
3. Bapak Oleh, ST., MT. Selaku dosen pembimbing kerja praktek
4. Bapak Surahman, SE. Selaku Kepala Seksi Pembuatan Tinta Perum Peruri yang
telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek di wilayah
kerjanya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa pelaksanaan kerja praktek dan
penyusunan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga penyusunan laporan ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Karawang, Januari 2014
Penulis
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Hal
Prakata
..v
Abstrak
.vi
Daftar Isi
....vii
Daftar Gambar
......x
..1
..2
..2
1.4.1. Tempat
..2
1.4.2. Waktu
..2
..3
..4
..4
..8
10
10
....10
11
....11
12
12
14
17
20
21
21
21
21
22
23
23
24
24
24
27
........29
................................29
........32
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
pada
pengoperasian
mesin
Hidraulik-Herkuli
menemui
1.3. Tujuan
Evaluasi sistem hidrolik pada mesin hydraulik-herkuli ini dilakukan untuk
mengevaluasi sistem hidrolik pada mesin Hydraulik-Herkuli yang nantinya dapat
di aplikasikan dalam proses perbaikan atau pengaturan mesin Hydraulik-Herkuli
sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan produktivitas mesin HydraulikHerkuli.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Direktur Utama
- Corporate Affair
- Perencanaan Perusahaan dan Manajemen Resiko
- Satuan Pengawas Intern Perusahaan
Direktorat Pemasaran
dan
Pengembangan Usaha
- Divisi Penjualan
- Divisi Pengembangan Pasar
dan Dukungan Penjualan
- Divisi Pengembangan Strategi Bisnis
Direktorat Teknik
dan
Produksi
- Departemen Perencanaan dan Pengendalian
- Divisi Produksi Uang
- Divisi Produksi Non Uang
- Divisi Jaminan Kehandalan
- Departemen Riset dan Pengembangan
Direktorat Keuangan
Direktorat SDM
dan
Umum
Untuk
mencapai
maksud
dan
tujuan
tersebut,
Perusahaan
BAB III
TEORI DASAR
Pencegah korosi.
Penghanyut bram / chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari
komponen.
Sebagai pengirim isyarat (signal)
E = 0,132 VK 33
Menurut standar ISO, viskositas cairan hidolik diklasifikasikan menjadi
beberapa viscosity Grade dan nomor gradenya yang diambil kira-kira pertengahan
antara viskositas min. ke viskositas max. seperti yang ditunjukan dalam Tabel
berikut:
Tabel 2. Klasifikasi viskositas cairan hidrolik
berdasarkan SAE dan konversinya dengan ISO-VG. Juga dijelaskan disini aplikasi
penggunaan oli hydrolik sesuai dengan nomor gradenya.
Tabel 3. Aplikasi penggunaan oli hidrolik sesuai dengan gradenya
3.2.3.3 Viskometer
Viskometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas suatu cairan. Ada
beberapa macam viskometer antara lain :
- Ball Viscometer atau Falling sphere Viscometer.
Gambar 1. Viskometer
Besar viskositas kinematik adalah kecepatan bola jatuh setinggi h dibagi dengan
berat jenis cairan yang sedang diukur. (lihat gambar 1.)
sampai ke L2. Waktu tersebut menunjukan viskositas cairan,. Makin kental cairan
hydrolik akan makin lama untuk turun dan berarti viskostas makin besar.
besar. Atau dapat dikatakan bahwa cairan hydrolik ini dapat digunakan dalam
rentang perubahan suhu yang cukup besar.
Cairan hirdrolik terutama oli hydrolik diharapkan memiliki viscosity index
(VI) = 100. Bahkan kebanyakan oli hydrolik diberi tambahan (additive) yang
disebut VI improvers juga disebut multigrade oils. Untuk mengetahui
perubahan viskositas ini perhatikan Ubbelohdes viscosity-temperature diagram
berikut ini:
1. Pompa
menciptakan
kevakuman
sebagian
pada
saluran
masuk
2. Dalam
system
hidrolik,
gaya
yang
sangat
kecil
dapat
digunakan
untuk menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat berat dengan cara
mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder. Hal ini tidak lain
adalah karena kemampuan komponen-komponen hidrolik pada kecepatan dan
tekanan yang sangat tinggi. Sehingga pada alat yang kecil dan ringan dapat
memberikan tenaga yang sangat besar. Bila dibandingkan dengan motor listrik
yang mempunyai kemampuan tenaga kuda yang sama.
3. Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media pemindah
gayanya. Pada system ini bagian-bagian yang bergesekan terselimuti oleh
lapisan minyak (oli). Sehingga pada bagian-bagian tersebut dengan sendirinya
akan terlumasi. Sistem inilah yang akan mengurangi angka gesekan, dan jika
dibandingkan dengan system mekanik bagian-bagian ini bergerak (bergesekan)
lebih sedikit. Hal ini terlihat dengan tidak adanyaroda-roda gigi, rantai, sabuk
(belt), dan kontak-kontak listrik.
4. Beban dengan mudah dikontrol memakai katup pengatur tekanan (relief valve).
Karena apabila ada beban lebih tidak dengan segera diatasi akan merusak
komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi dari kemampuan
penyetelan katupnya, pemompaan langsung dihantarkan kereservoir (tangki)
dengan batas-batas tertentu terhadap torsi atau gayanya.
5. Dengan system hidrolik, begitu pompa tidak mampu mengangkat, maka beban
berhenti dan dapat dikunci pada posisi mana saja. Lain hal nya dengan motor
listrik dalam keadaan jalan tiba-tiba dipaksa untuk berhenti.
BAB IV
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
kualitas
kerja
tetap
baik.
Perawatan
dapat
dilakukan
dengan
memperhatikan pada gerakan system hidrolik yang mengatur gerak naik turun
lengan utama. Apabila menemui kejanggalan atau mungkin kerusakan maka perlu
dilakukan perbaikan atau pengaturan.
Perawatan yang dilakukan untuk menjaga agar sistem hidrolik dalam
keadaan baik adalah :
1. Menjaga kebersihan mesin
berupa fluida semua, tetapi sebagian akan diisi oleh udara,sehingga dapat
mengurangi kerja system hidrolik.
3. Perawatan sistem pelumasan
bahkan tidak
baik
terhadap
cairan
hidrolik
maupun kerusakan komponen sistem akan terhindar dan cairan hidrolik maupun
sistem akan lebih awet.
Kurangnya pemeliharaan sistem hidrolik adalah penyebab utama dari
kerusakan komponen dan sistem namun kebanyakan personil pemeliharaan tidak
mengerti teknik perawatan yang tepat dari sistem hidrolik .
Fondasi dasar untuk melakukan perawatan yang tepat pada sistem hidrolik
memiliki dua bidang yang menjadi perhatian. Area pertama adalah Preventive
Maintenance yang merupakan kunci untuk keberhasilan setiap program
pemeliharaan baik di hidrolika atau peralatan yang membutuhkan keahlian . Area
kedua adalah corrective Maintenance, yang dalam banyak kasus dapat
menyebabkan kerusakan komponen system hidrolik jika tidak dilakukan dengan
standar.
Gambar 6. Hydraulik-Herkuli
Beban max
: 250 Kg
: 180 Kg
: 580 mm
: 7 mm
: 30 mm
Panjang pipa
: 2,5 m
Panjang silinder
: 0,9 m
: 1300 Watt
: 350 Bar
p max DRV
F max DRV
= p * A pipa
= 35000000 N/m2 * 0,00004 m2 = 1400 N
=m*g
= 180 Kg * 9,8 m/s2 = 1764 N
= W / A Silinder
= 1764
F1
= P * A pipa
= 2520000 N/m2 * 0.00004 m2 = 100,8 N
= Panjang Pipa * A1
= 2,5 (m) * 0,00004 (m2) = 0.0001 m3 = 0,1 liter
= Panjang silinder / t
= 0,9 m / 5 det = 0,18 m/det
Debit (Q)
Q=V/t
Q : Debit atau Laju Aliran Fluida (m3/det)
V : Volume (m3)
t : Waktu (det)
Q
= 2 * V silinder / t
= 2 * 0,00126 m3 / 5 det = 0.000504 m3/det = 30,24 l/min
: Volume (m3)
Satuan:
= Q * (p fluida p atm)
= 0.000504 m3/det * (2520000 N/m2 - 1.01325 105 N/m2)
= 0.000504 m3/det * 2418675 N/m2 = 1219.0122 Watt
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Beer ferdinand p & jhonston E russel, 1989, mekanika untuk insinyur statika,
erlangga. jakarta
Crosser peter, & ebel frank , 1999, pneumatic basic level, festo
Gere james m & timoshenko stephen p, 1996, mekanika bahan jilid 1, erlangga,
Jakarta
Kamarwan sidharta s, 1995, mekanika bahan, bagian dari mekanika teknik,
universitas indonesia, Jakarta
Krist dr. Ing thomas, 1993, dasar dasar pneumatik, erlangga, Jakarta
Niemann g , 1986, elemen mesin jilid 1, erlangga,Jakarta
Stolk jac & kros c, 1984, elemen mesin elemen konstruksi dari bangunan mesin,
erlangga, Jakarta
Surdia tata & saito shinroku, 1985, pengetahuan bahan teknik, pt pradya paramita,
Jakarta
b.j.m beumer ,1978, ilmu bahan logam jilid 1, pt bhatara karya aksara, Jakarta
bjm beumer , 1980, pengetahuan bahan jilid 3, pt bhatara karya aksara, Jakarta
Andrew Parr, Hidrolika dan Pneumatik : Pedoman Bagi Teknisi dan insinyur.
edisi kedua, Jakarta : Erlangga, 2003
LAMPIRAN