PENDAHULUAN
Dalam piping design atau perencanaan sistem pemipaan harus sesuai dengan
spesifikasi maupun standar yang telah ditetapkan supaya pipa tersebut tidak hanya berfungsi,
tetapi harus mempertimbangkan keselamatan, akses pengoperasian dan lain sebagainya.
Keamanan menjadi pertimbangan pertama dalam mendesain pipa bertekanan tinggi. Proses
desain pipa tentunya melewati beberapa tahapan,salah satu metode untuk menguji kekuatan
dan keamanan adalah dengan metode Hydro test. Berdasarkan standar ASME B31.3.
PROCESS PIPING. Dengan menggunakan ASME/ASTM ini juga dapat ditentukan
ketebalan dari dinding pipa yang dibutuhkan.
Untuk menjamin kualitas pipa yang baik,maka PT MESITECHMITRA
PURNABANGUN menerapkan sistem pengujian pada produksi pipe spool dengan
menggunakan metode Hydro Test. Pada Kerja Praktek yang telah dilakukan, penulis
mengambil Tema “ PENGUJIAN PIPE SPOOL NO.01A SR-2674 RATING 600 DENGAN
METODE HYDRO TEST”
Tujuan Kerja Praktek ini adalah untuk mengetahui kekuatan material pipa dengan
cara mendeteksi kebocoran pada pipa dengan metode Hydro Test.
Pada laporan ini masalah yang akan penulis bahas mencakup kegiatan yang penulis
lakukan selama melaksanakan kerja praktek di PT. Mesitechmitra Purnabangun. pada
departemen Hydro Test. Hal yang akan di bahas secara ringkas dan sederhana di antaranya
yaitu :
1. Urutan proses “ PENGUJIAN PIPE SPOOL NO.01A SR-2674 RATING 600
DENGAN METODE HYDRO TEST”
2. Alat ukur yang digunakan dalam proses pengujian dengan metode hydrotest.
3. Alat bantu yang digunakan dalam proses pengujian dengan metode hydrotest.
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dengan
melakukan obervasi, wawancara, studi literatur dan data sekunder yaitu data yang diperoleh
dari jurnal, buku dokumentasi, dan internet.
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara terjun langsung dalam kegiatan perusahaan
khususnya di Departemen Hydro Test, sehingga melalui metode ini gambaran
tentang proses pengujian akan lebih jelas.
2. Wawancara.
Wawancara dilakukan penulis untuk mengetahui hal-hal yang tidak diketahui oleh
penulis, masalah yang dihadapi dengan cara mewawancarai karyawan perusahaan
tersebut.
3. Studi Literatur
Dengan metode ini penulis mendapatkan data melalui beberapa buku referensi,
paper, buku manual, internet, dll.
Secara garis besar isi dan pokok bahasan dalam kerja praktek dapat mengikuti
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang Sejarah Singkat Perusahaan,Visi dan Misi
Perusahaan Bagan Organisasi Perusahaan.
Menguraikan tentang prosedur dan alat- alat yang digunakan untuk melakukan
pengujian dengan metode hydro test.
BAB V. PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang proses pengujian yang dilakukan sehingga mendapatkan
hasil yang spesifik pada sambungan las dan material.
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari seluruh pembahasan hasil pengujian.
Isi kesimpulan menjawab tujuan yang telah ditetapkan dalam laporan kerja praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi tentang daftar buku, catatan ilmiah, dan referensi yang
dituangkan kedalam laporan ini.
LAMPIRAN
(Certified ISO 9001: 2008) dan kesadaran yang tinggi terhadap HSSE (Certified ISO 14001:
"menjadi mitra handal yang terpercaya di bidang jasa pendukung operasi dan pemeliharaan
kilang dan pabrik"
Dewan komisaris:
Dewan Direksi:
1. memahami dan bertanggung jawab terhadap lingkungan kerja yang aman, aman, bersih dan
nyaman;
2. mematuhi peraturan dan kebijakan HSSE pemerintah dan internasional.
3. Pertahankan kebersihan tempat kerja dan sekitarnya.
4. Lakukan dukungan terus menerus terhadap kesadaran HSSE.
5. Lakukan upaya maksimal untuk memastikan pelaksanaan program HSSE.
6. Pastikan tempat kerja bebas dari polusi dan bahaya lingkungan yang potensial.
7. Lakukan pemeriksaan dan audit HSSE reguler di tempat kerja dan lakukan tindakan
perbaikan.
8. Lakukan review manajemen yang berkesinambungan dan lakukan perubahan manajemen
yang diperlukan.
Pipa adalah benda berbentuk silinder dengan lubang di tengahnya yang terbuat dari
logam maupun bahan-bahan lain sebagai sarana pengaliran atau transportasi fluida berbentuk
cair,gas maupun udara. Pipa adalah komponen yang sangat sering digunakan dalam bidang
teknik terutama teknik mesin.Pada pembahasan ini penyusun mengkhususkan hanya pada
produk pipa dengan bahan dasar besi cor dan baja.
Fungsi pipa yaitu sebagai sarana untuk menyalurkan bahan fluida cair, gas maupun
uap dari suatu tempat ke tempat tertentu dengan mempertimbangkan efek,temperature dan
tekanan fluida yang dialirkan, lokasi serta pengaruh lingkungan sekitar. Selain fungsi di atas
jenis pipa tertentu bisa juga digunakan sebagai konstruksi bangunan gedung,gudang dan lain-
lain.
Blind Flanges
yaitu flange yang berfungsi untuk menutup aliran, seperti halnya cap dalam
fitting. Jenis flange ini rata, tidak berlubang karena memang berfungsi untuk
menutup.
b. Fitting
Fitting adalah salah satu komponen pemipaan yang memiliki fungsi untuk merubah
aliran, menyebarkan aliran, membesar atau mengecilkan aliran. Fitting merupakan
salah satu pemain utama dalam pemipaan, karenanya kita akan selalu menggunakan
komponen ini. Untuk mengetahui gambaran umum pengunaan fitting dalam pemipaan.
Adapun jenis dari fitting Antara lain adalah :
Laporan Kerja Praktek 11
Jurusan Teknik Mesin Universitas pasundan
Elbow
Elbow merupakan komponen pemipaan yang berfungsi untuk membelokan arah
aliran. Layaknya tikungan kalau kita sedang berada di jalan, tikungan tersebut
mau tidak mau membuat kita berbelok arah ketika melaluinya, begitu pula elbow
yang bertugas untuk membelokan aliran fluida. Elbow terdiri dari dua jenis yang
paling umum yaitu 45 dan 90 derajat. Untuk memperoleh sudut di selain sudut
diatas, terkadang elbow tersebut di potong. Atau bisa juga dengan mengunakan
dua elbow yang disatukan untuk memperoleh sudut tertentu.
Untuk mendapatkan hasil produk yang baik harus melalui beberapa tahapan sesuai
dengan spesifikasi maupun standar yang telah ditetapkan supaya pipa tersebut tidak hanya
berfungsi,tetapi harus mempertimbangkan keselamatan, akses pengoprasian dan lain
sebagainya. Di PT Mesitechmitra Purnabangun berikut ini urutan proses fabrikasi :
1. Review Drawing
Pengulasan atau peninjauan kembali drawing ( gambar teknik ) dari benda yang akan
di proses fabrikasi.
2. Receiving Material
Memeriksa Spesifikasi material secara langsung agar sesuai dengan standar yang telah
di tentukan.
4. Welding
Penyambungan Pipa dengan flanges atau satu pipa dengan pipa yang lain dengan
proses pengelasan.
5. Pengujian
NDT (Non Destructive Test)
Pengujian tidak merusak adalah aktivitas pengujian atau inspeksi terhadap suatu
benda/ material untuk mengetahui adanya cacat, retak tanpa merusak benda yang
kita uji.
Hydro test
Pengujian untuk mengetahui kekuatan benda / material dengan cara memberikan
tekanan hingga tekanan maksimum nya.
6. Blasting dan Painting
Pelapisan material yang bertujuan untuk memperlambat terjadinya korosi.
3.5 Hydrotest
Uji hidrostatik adalah cara di mana tekanan seperti pipa, tabung gas, boiler pressure
vessel dan tanki bahan bakar kapal dapat diuji untuk kekuatan dan kebocoran. Ujian
melibatkan pipa dengan cairan, biasanya air dan udara, yang mungkin dicelup untuk
membantu dalam deteksi kebocoran visual, dan bertekanan kapal tekanan tes tertentu.
Tekanan dapat diuji oleh mematikan katup pasokan dan mengamati Apakah ada tekanan
kerugian. Lokasi kebocoran dapat secara visual diidentifikasi lebih mudah jika air
mengandung pewarna. Kekuatan biasanya diuji dengan mengukur permanen deformasi
wadah. Pengujian hidrostatis adalah metode yang paling umum digunakan untuk pengujian
pipa dan bejana tekan. Menggunakan tes ini membantu mempertahankan standar keselamatan
dan ketahanan kapal dari waktu ke waktu.
Potongan-potongan baru diproduksi awalnya berkualitas menggunakan uji hidrostatik.
Mereka kemudian kembali syarat secara berkala menggunakan tes tekanan bukti yang juga
disebut uji hidrostatik dimodifikasi. Pengujian pembuluh tekanan untuk transportasi dan
penyimpanan gas ini sangat penting karena wadah tersebut dapat meledak jika mereka gagal
di bawah tekanan.
Pengujian hidrostatis dilakukan di bawah kendala spesifikasi industri atau pelanggan,
atau mungkin diwajibkan oleh hukum. Kapal diisi dengan cairan hampir tidak - biasanya air
atau minyak - pressure untuk menguji tekanan, dan diperiksa untuk kebocoran atau perubahan
Adapun alat bantu yang digunakan untuk melakukan pengujian dengan metode
hydrotest sebagai berikut :
Blind Flange
Gasket
Haskel Pump
Mur dan baut digunakan untuk mengencangkan flange pada pipa dengan blind flange.
Valve
Valve atau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem
perpipaan, yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran
fluida dengan cara membuka, menutup atau menutup sebagian aliran fluida
Barton Recorder
Barton Recorder adalah suatu alat yang menunjukan tekanan dimulai dari 25
% hingga 100 % yang ditunjukan oleh grafik birudan temperature yang ditunjukan
oleh grafik merah.
Preassure Gauge
Suatu alat yang digunakan untuk membaca tekanan fluida ( gas & minyak )
dengan pengamatan langsung.
Agar dapat melakukan pengujian hydrotest komponen atau benda tersebut harus sudah
melalui pengujian NDT ( Non Destructive Test ) dengan metode radiografi.
Dari Proses pengujian metode Hydro Test penulis mendapatkan hasil analisa yakni
pengujian untuk mengetahui kekuatan material pipa kode service register 2674 yang
sebelumnya sudah melalui proses welding, visual check yang dilakukan oleh QC dan NDT,
apabila didapatkan hasil yang baik maka pipe spool kemudian dilanjutkan menuju proses
hydrotest untuk mengetahui lebih lanjut tentang kekuatan material yang lebih akurat. Didalam
proses hydrotest tekanan yang diberikan bermacam macam sesuai dengan permintaan klien
dan juga pengaplikasian pipa itu sendiri.
Dari hasil pengujian metode hydrotest terhadap PIPE SPOOL NO.01A SR-2674
RATING 600 , sebagai berikut :
pada tekanan sebesar 25% (600 psi) dan ditahan selama 15 menit , tidak terjadi
perubahan bentuk pada material pipa dan kebocoran
Pada tekanan sebesar 75% (1700 psi) dan ditahan selama 15 menit, tidak terjadi
perubahan bentuk dan kebocoran pada material pipa.
Pada tekanan sebesar 100% (2250 psi) dan holding time selama 60 menit, tidak terjadi
perubahan bentuk dan kebocoran pada material pipa.
Penurunan tekanan maupun kenaikan tekanan pada saat hydrotest tidak boleh melebihi
10 % dari pressure test.Jika pada saat pengujian ditemukannya penurunan tekanan secara
drastis maka dapat dipastikan adanya kebocoran pada pipe spool tersebut, kebocoran tersebut
dapat diakibatkan gagalnya sambungan lasan ataupun crack pada material, sehingga perlu
dilakukan perbaikan atau Re-Welding. Sedangkan jika tidak ditemukannya penurunan tekanan
selama proses hydrotest berlangsung maka pipe spool tersebut dilanjutkan ke proses
selanjutnya yaitu blanting painting.
6.1 Kesimpulan
1.pengujianhydrotest adalah sebuah standarisasi kwalitas dan mutu bagi sebuah produk
bertekanan tinggi.
6.2 Saran
Dari hasil pengamatan di lapangan selama kerja praktek, maka saran yang
disampaikan yaitu agar kegiatan operator selama proses Hydrotest sesuai prosedur yang
ditentukan standar ASME.
http://nurzamn.blogspot.co.id/2014/12/prosedur-hydrostatic-test-piping-system_14.html,
diakses 5 desember 2017.
http://www.gustisaktimandiri.com/mengenal-tentang-pengujian-hidrostatik-hydrostatic-test,
diakses 10 desember 2017.
http://digilib.batan.go.id/eprosiding/File%20Prosiding/Energi/Pros_LitNuklir_2008/Data/Suta
di_301.pdf, diakses 10 desember 2017.
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/files207763889224.pdf, diakses 10
desember 2017.