Anda di halaman 1dari 93

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG

MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat


Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya)
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

Oleh:

Nama : DOLIKA PUTRA


No. BP : 1401011012
Program Studi : Teknik Mesin
Konsentrasi : Produksi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK MESIN
2017
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG


MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK
Disusun Oleh :

Nama : Dolika Putra


NomorBp : 1401011012
Program Studi : Teknik Mesin
Konsentrasi : Produksi

Telah Lulus Sidang Pada Tanggal : 29 September 2017

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.H. Mulyadi, ST., MT Nasirwan, ST., MT


Nip.19640706 198903 1 003 Nip.19640903 199003 1 006

Disahkan Oleh :

Ketua Program Studi Kepala Konsentrasi


Teknik Mesin Produksi

Sir Anderson,ST., MT Drs.H. Mulyadi, ST., MT


Nip.19720818 200003 1 002 Nip.19640706 198903 1 003

Ketua Jurusan
Teknik Mesin

Dr. Junaidi,ST.,MP
Nip.19660621 199203 1 005
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG


MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK

Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
Pada Tanggal : 29 September 2017

Tim Penguji :

Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II

Drs.H. Mulyadi, ST., MT Nofriadi, ST., MT


Nip.19640706 198903 1 003 Nip. 19641231 199203 1 034

Anggota I / Penguji III Anggota II / Penguji IV

Nasrullah, ST., MT Yuliarman, ST., MT


Nip. 19730629 200212 1 001 Nip. 19660716 199103 1 003
LEMBARAN TUGAS AKHIR
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Nama : Darman Fitrinaldi


Nomor. Bp : 1401011073
Program Studi : Teknik Mesin
Konsentrasi : Produksi
Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Dengan
Penggerak Motor Listrik
Uraian Tugas : ……………………...…………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….

Dimulai tanggal :11 July 2017


Selesai tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Mulyadi, ST. MT. Nasirwan, ST. MT.


Nip. 19730629 200212 1 001 Nip. 19591231 198803 1 016
LEMBARAN ASISTENSI TUGAS AKHIR
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Nama : Dolika Putra


Bp : 1401011012
Konsentrasi : Produksi
Jurusan : Teknik Mesin
Pembimbing. I : Drs. Mulyadi, ST. MT.
Pembimbing. II : Nasirwan, ST. MT.
Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Dengan
Penggerak Motor Listrik
Paraf
No Hari/Tanggal Uraian Tugas
Pemb. I Pemb. II
No. Alumni Universitas
No. Alumni Fakultas
........................... Dolika Putra

............................

BIODATA

(a) Tempat/Tgl Lahir: Sungai Tawar/13 April 1995 (b) Nama


Orang Tua: Izar
Ahmad dan Efni (c) Jurusan: Teknik Mesin (d) Program Studi:
DIII Teknik
Mesin, Konsentrasi: Produksi (e) No. BP: 1401011012 (f)
Tanggal Lulus: 29
September 2017 (g) Predikat Lulus: Sangat Memuaskan (h)
IPK: 3,25 (i) Lama
Studi: 2, 11 bulan (j) Alamat Orang Tua: Sungai Tawar, Ken.
Setara Nanggalo,
Kec. Koto XII Tarusan, Kab. Pesisir Selatan

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG


MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK

Tugas Akhir D-III Oleh : Dolika Putra


Pembimbing I : Drs.H. Mulyadi, ST., MT dan Pembimbing II: Nasirwan, ST.,
MT

ABSTRAK
Jagung termasuk makanan pangan setelah padi, jagung memiliki kandungan nilai
gizi seperti
karbohidrat, protein, dan kalori yang hampir sama dengan beras. Indonesia
merupakan Penghasil
jagung terbesar di dunia. Jagung selain jadi bahan pangan juga digunakan untuk
makanan ternak
dan bahan baku industri. Dalam pemipilan jagung petani masih merasa sulit dan
tidak efisiensi
waktu, maka tercipta mesin pemipil jagung ini. Mesin pemipil jagung ini akan
memudahkan
petani dalam proses pemipilan biji jagung dari tongkolnya. Dari perancangan dan
perhitungan
didapat daya motor yang digunakan 1 HP, kecepatan 1400 rpm. Dalam proses pembuatan
mesin
pemipil jagung ini menggunakan waktu ± 30 hari.

Kata Kunci : Jagung dan Mesin Pemipil Jagung

Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus
pada
tanggal : 29 September 2017
Abstrak telah disetujui oleh penguji :
1 2 3 4
Tanda
Tangan
Nama
Drs.H.Mulyadi,ST,MT Nofriadi,ST.,MT Nasrullah,ST.,MT
Yuliarman,ST.,MT
Terang

Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin : DR. Junaidi,ST.,MP
Nip. 19660621 199203 1 005 Tanda
Tangan

Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatkan nomor alumni :
Petugas Politeknik
Nomor Alumni Jurusan Nama Tanda Tangan
Nomor Alumni Politeknik Nama Tanda Tangan
KATA PENGANTAR

Alhamdlilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
tugas akhir ini yang berjudul “ RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL
JAGUNG DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK “ dengan baik dan tepat
pada waktunya.

Salawat beriringan salam penulis sampaikan pada Nabi Muhammad SAW


yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan sampai kealam yang yang
penuh dengan iman dan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini sehingga
kehidupan sekarang ini menjadi lebih baik.

Atas selesainya tugas akhir (TA) dan laporan tugas akhir ini tidak terlepas
dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dari berbagai bidang, baik itu
dalam pelaksanaan tugas akhir maupun dalam pembuatan laporan tugas akhir oleh
karena itu penulis sangat berbesar hati mengucapkan terimakasih.

1) Bapak Aidil Zamri,ST.,MT. Selaku direktur Politeknik Negeri Padang.


2) Bapak Dr Junaidi,ST.,MT. Selaku Ketua Jurusan Teknk Mesin Politeknik
Negeri Padang.
3) Bapak Drs.H. Mulyadi,ST.,MT. sebagai pembimbng I dan Bapak Nasirwan
,ST.,MT. sebagai pembimbing II yang telah banyak memberikan saran dan
dukungan pada penulis.
4) Bapak Yasmendra Rosa,ST.,MT. Selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang.
5) Bapak Sir Anderson,ST.,MT. Selaku Ketua Ka. Prodi Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang.
6) Bapak Drs.H. Mulyadi,ST.,MT. Selaku Ka. Konsentrasi Produksi, Teknik
Mesin Politeknik Negeri Padang.
7) Bapak Bukhari,S.ST.,MT. Selaku Ka. Bengkel Produksi.
8) Seluruh dosen dan teknisi bengkel mesin Politeknik Negeri Padang yang
tidak pernah berhenti memberi saran, semangat, dan dukungan pada penulis.
9) Teman-teman yang telah membantu memberi dukungan terutama Darman
Fitrinaldy teman seperjuangan membangun dan merancang alat pemipil
jagung, tugas akhir dan pembuatan laporan tugas akhir.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan tugas akhir (TA) dan


penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan tugas akhir ini.

Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya
untuk penulis sendiri, mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan seluruh maasiswa
Politeknik Negeri Padang.

Padang, 11 Juli 2017

DOLIKA PUTRA
DAFTAR ISI

LEMBARAN
JUDUL .............................................................................
.....
LEMBAR
PENGESAHAN ........................................................................
.
LEMBARAN URAIAN
TUGAS .................................................................
LEMBARAN
ASISTENSI .........................................................................
.
ABSTRAK ...........................................................................
.........................
KATA
PENGANTAR .........................................................................
......... i
DAFTAR
ISI ...............................................................................
.................. iii
DAFTAR
GAMBAR ............................................................................
........ vi
DAFTAR
TABEL .............................................................................
........... vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ..........................................................................
..... 1
1.2 Rumusan
Masalah ..........................................................................
2
1.3
Tujuan.............................................................................
................ 2
1.3.1 Tujuan
Umum ...........................................................................
2
1.3.2 Tujuan
Khusus ..........................................................................
3
1.4 Identifikasi
Masalah .......................................................................
3
1.5
Manfaat ...........................................................................
............... 3
1.5.1 Bagi
Mahasiswa ........................................................................
3
1.5.2 Bagi
masyarakat ........................................................................
3
1.5.3 Bagi Dunia
Pendidikan ............................................................
4
1.6 Metode Pengumpulan
Data ...........................................................
4
1.6.1 Melakukan
Observasi ...............................................................
4
1.6.2 Metode Studi
Konsultasi ..........................................................
4
1.6.3 Metode Studi
Leteratur ............................................................
4
1.7 Sistematika Dan penulisan
laporan ............................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Sejarah Tanaman
Jagung ................................................................
6
2.2 Pemipilan
Jagung ...........................................................................
7

iii
2.3 Jenis-jenis Alat Pemipil
Jagung ..................................................... 7
2.3.1 Pemipilan Dengan
Tangan ........................................................
7
2.3.2 Pemipil Mode
Langer ................................................................
7
2.3.3 Prinsip Model
Ban ....................................................................
7
2.3.4 Pemipil Mode
Serpong..............................................................
8
2.4 Teori dan Prinsip
Rangcangan ..........................................................
8
2.5 Gaya yang Digunakan Untuk Biji
Jagung ........................................ 9
2.6 Menentukan Putaran
Mesin ..............................................................
9
2.7 menetukan daya Motor
Penggerak ...................................................
10
2.8
Poros .............................................................................
.................... 12
2.9 Perhitungan
Bantalan ........................................................................
14
2.10 Perhitungan
Pulley..........................................................................
16
2.11 Perhitungan
Sabuk ..........................................................................
16
2.12 Mur dan
Baut ..............................................................................
.... 29

BAB III METODOLOGI


3.1 Diagram Alir
Kegiatan .....................................................................
20
3.2 Waktu dan
tempat ............................................................................
. 21
3.3 Alat dan
Bahan .............................................................................
.... 21
3.3.1
Alat ..............................................................................
............... 21
3.3.2
Bahan .............................................................................
............. 22
3.4 Cara Pembuatan
Komponen .............................................................
24
3.4.1 Rangka
Mesin .............................................................................
24
3.4.2
Poros .............................................................................
.............. 25
3.4.3 Corong Masuk
Jagung ................................................................
26
3.4.4 Tutup Atas dan Tempat keluaran Biji Jagung ............................
27
3.4.5
perakitan .........................................................................
........... 28

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA BIAYA


4.1 Putaran mesin yang
dibutuhkan ........................................................ 29
4.2 Daya Motor Yang
Dibutuhkan .......................................................... 30
4.3 Perencanaan
Poros ............................................................................
31

iv
4.4 Perhitungan
Bantalan ........................................................................
34
4.5 Perhitungan
Pully .............................................................................
. 37
4.6 Perhitungan Sabuk-
V ........................................................................ 37
4.7 Mur dan
Baut ..............................................................................
...... 39
4.8 Analisa
Biaya .............................................................................
....... 41
4.9 Biaya Pembelian Bahan
Baku ........................................................... 41
4.10 Biaya Pembelian Komponen
Standar.............................................. 42
4.11 Biaya Pembuatan Alat Dengan
Mesin ............................................ 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1
Kesimpulan ........................................................................
............... 48
5.2
Saran .............................................................................
..................... 49

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar
Motor .............................................................................
............. 10
2.2 Gambar
Bantalan ..........................................................................
............ 14
2.3 Gambar
pulley ............................................................................
.............. 16
2.4 Gambar Sabuk-
V..................................................................................
.... 17
3.1 Gambar Diagram Alir Proses Pembuatan Tugas Akhir ........................... 20
3.2 Gambar Kerangka
Mesin ......................................................................... 25
3.3 Gambar
Poros .............................................................................
.............. 25
3.4 Gambar Corong Masuk
Jagung ................................................................ 26
3.5 Gambar Tempat Keluaran Biji
Jagung ..................................................... 27
3.6 Gambar Hasil Perakitan Mesin Pemipil
Jagung....................................... 28

vi
DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Pengujian Berat, Diameter, dan Tebal Biji Jagung ........................
10
2.2 Tabel Pengujian Jumlah Biji Jagung
Pertongkol ..................................... 11
2.3 Tabel Pengujian Gaya Potong
Jagung...................................................... 11
2.4 Tabel Ukuran Pully
Minimum ................................................................. 20
4.1 Tabel Pembelian Bahan
Baku .................................................................. 42
4.2 Tabel Biaya Pembelian Komponen
Standar ............................................ 43

vii
BAB 1
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Jagung termasuk makanan pangan setelah padi, jagung memiliki


kandungan nilai gizi seperti karbohidrat, protein, dan kalori yang hampir sama
dengan beras. Jagung selain digunakan sebagai bahan pangan, juga dapat
digunakan sebagai bahan baku industri dan pakan ternak.

Komoditas pertanian di Indonesia cukup melimpah. Indonesia merupakan


penghasil jagung terbesar di Dunia. Hal ini banyak tergantung dari sifat tanaman
dan kemampuan petani dalam menangani hasil panenya. Penanganan pasca panen
hasil pertanian yang cepat harus dimaksimalkan. Mengurangi kerusakan maupun
penyusutan yang erat kaitannya dengan kualitas dan kuantitas hasil olah atau hasil
akhir yang di pasarkan.

Dengan kemajuan teknologi tepat guna, banyak ditemukan alat-alat


teknologi yang diciptakan untuk mengolah hasil pertanian. hal ini disebabkan
meningkatnya hasil tani, sehingga timbullah pemikiran untuk mengolah hasil tani
tersebut sebelum dipasarkan.

Mesin pemipil jagung berfungsi untuk memisahkan biji jagung dengan


tongkolnya. Sebelum adanya mesin pemipil jagung ini, pemisahan biji jagung
dengan tongkolnya dilakukan secara manual atau dalam kata lain dengan memipil
jagung satu-persatu dangan menggunakan tangan, dan itu merupakan pekerjaan
yang sangat melelahkan.

Mesin pemipil jagung ini, mesin yang menggunakan motor listrik sebagai
penggeraknya dan listrik sebagai sumber energinya. Dengan adanya mesin ini,
pekerjaan memipil jagung jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan
manual, yaitu dengan menggunakan tangan. Jika bahan yang kita gunakan dalam
pembuatan mesin pemipil jagung mudah karat, sebaiknya dilakukan pengecatan

1
pada bagian tersebut, untuk menghindari terjadinya karat yang dapat merusak
bentuk fisik mesin.

Pada saat sekarang ini banyak terdapat berbagai cara untuk pemipil
jagung, yang pada umumnya hanya terbatas seperti hal pemipilan sebagai berikut:

1. Pemipilan dengan tangan (manual).

2. Pemipilan dengan mesin.

Melihat dan meninjau masalah yang dihadapi pemakai, maka penulis


membuat suatu peralatan yang lebih berguna dan efisien mempermudah dalam
pengolahan buah jagung.

I.2 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam rangcang bangun mesin pemipil jagung


ini antara lain adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana desain spesifikasi dari mesin pemipil jagung yang tepat guna?

b. Bagaimana merangcang dan membangun setiap komponen utama mesin


pemipil jagung.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

a. Dapat meningkatkan hasil produksi pemipil jagung bagi industri rumah


tangga serta meningkatkan effisiensi waktu.

b. Dapat membantu masyarakat dalam peningkatan effisiensi waktu kerja.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Dapat merancang dan membuat mesin pemipil jagung yang dapat


berfungsi memisahkan buah jagung dengan tongkolnya dengan cepat
dan effiesien.

2
b. Sebagai aplikasi pengetahuan dari kerja praktek dalam pembuatan
mesin.
I.4 Identifikasi Masalah
Dalam Rancang Bangun Mesin Pemipil jagung untuk meningkatkan
produksi indutri rumah tangga, Masalah yang akan dibahas adalah :
a. Desaign Kontruksi
b. Pemilihan Bahan
c. Perhitungan Biaya
d. Menentukan Daya Motor yang dibutuhkan
e. Proses Pengerjaan Pembuatan Alat
f. Gambar Bagian dari mesin Pemipil jagung

I.5 Manfaat

1.5.1 Bagi Mahasiswa


1. Merupakan suatu proses belajar untuk menambah ilmu dalam
merancang suatu alat yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang
lain.
2. Sebagai proses pembentukan karakter mahasiswa yang ideologis
berfikir untuk bersaing di dunia industri.
3. Sarana dalam menerapkan ilmu yang dapat selama perkuliahan untuk
mengembangkan Ilmu Pengetauhan dan Teknologi (IPTEK).
4. Membangkitkan minat untuk menghitung, mengamati, dan merancang
mesin pemipil jagung untuk meningkatkan produksi industri rumah
tangga.

1.5.2 Bagi Masyarakat


1. Mendorong masyarakat umum agar selalu menggunakan teknologi dan
berperan aktif dalam dunia teknologi yang semakin berkembang pesat.
2. Membantu dalam meningkatkan efisiensi waktu bagi masyarakat pada
proses pemipilan jagung .

3
1.5.3 Bagi Dunia Pendidikan
1. Memberikan masukan yang positif terhadap pengembangan dan
pemberdayaan teknologi tepat guna.
2. Sebagai bahan kajian untuk mengembangkan teknologi yang lebih
maju dan berdaya guna.

1.6 Metode Pengumpulan Data


Dalam pembutan laporan tugas akhir ini, maka penulis menggunakan
beberapa metode pengumpulan data untuk memperkuat penulisan tugas akhir ini
yaitu :
1.6.1 Melakukan observasi
Pengamatan dan pengambilan data secara langsung yang
dilaksanakan dilapangan.

1.6.2 Metode Studi Konsultasi


Melakukan pembahasan terhadap masalah-masalah yang ada
dengan dosen pembimbing, staf pengajar, juga pihak-pihak yang
membantu pemecahan masalah yang dihadapi penulis.

1.6.3 Metode Studi Literatur


Metode ini adalah membaca buku yang berhubungan dan relevan
dengan judul. Perencanaan dan penulisan yang disusun guna
mendapatkan dasar-dasar teori yang ada. Sehingga dapat
menunjang penulisan dalam merencanakan suatu alat dan penulisan
laporan.

4
I.7 Sistematika dan Penulisan Laporan
Agar masalah-masalah pada perencanaan dalam tugas akhir ini dapat lebih
jelas dan mudah dimengerti, maka penulis menguraikan pembahasan ini dalam
beberapa bab, diantaranya :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan Latar Belakang, Alasan Pemilihan Judul,
Tujuan, Batasan Masalah, Metode Perencanaan dan
Sistematika dan Penulisan Laporan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini berisikan tentang teori-teori dasar, serta rumus yang
digunakan dalam proses pembuatan mesin pemipil jagung.

BAB III METODOLOGI


Bab ini berisikan diagram alir, waktu, tempat pengerjaan
tugas akhir, alat – alat dan bahan dan cara pembuatan
komponen dalam proses pembutan tugas akhir.

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA BIAYA


Bab ini berisikan tentang perhitungan gaya yang terjadi,
proses pembutan mesin pemipil jagung dan menghitung
biaya yang dibutuhkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Berisikan kesimpulan dan saran untuk penyempurnaan dari
penulisan tugas akhir “Rancang Bangun Mesin Pemipil
Jagung Dengan Penggerak Motor Listrik”

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Tanaman Jagung

Tanaman jagung berasal dari Amerika. Konon bentuk liar tanaman jagung
yang disebut pot maize ( pot jagung ) telah tumbuh di pegunungan Andes,
Amerika Selatan sejak 4500 tahun lalu. Literature (Wikipedia Indonesia)
menyebutkan jagung tumbuh subur di Meksiko, kemudian menyebar ke Amerika
Tengah dan Amerika Selatan.

Seorang ilmuan penemu di benua Amerika yang bernama Charistopler


Colombus menyebarkan tanaman jagung ke benua Eropa pusat. Penebaran
pertama di eropa yaitu Spanyol, Portugal, Prancis, Italia kemudian sampai ke
Afrika Utara, abat ke 16 jagung mulai ditanam di pantai barat Afrika, kemudian
masuk ke India dan China.

Di Indonesia tanaman jagung sudah dikenal sejak 400 tahun yang lalu.
didatangkan oleh orang Portugis dan Spanyol. Daerah yang sentral produksi
jagung pertama di Indonesia adalah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura.
Selanjutnya tanaman jagung mulai meluas ditanam di pulau Jawa. Dari hasil
Survei Pertanian Biro Pusat Satistik ( BPS ) tahun 2014 lalu, daerah sentral paling
luas di Indonesia antara lain: Jawa Tengah, Jawa timur, Sulawasi Selatan, Nusa
Tenggara Timur, Sumatra, Jawa Barat areal penanaman jagung sekarang sudah
terdapat di seluruh provinsi di Indonesia dengan luas tanaman yang bermacam-
macam.

Sejak tahun 1973 permintaan jagung mengalami peningkatan. Pemenuhan


pangan tidak hanya untuk manusia, jagung juga digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan pakan ternak. Ternak juga mengkonsumsi jagung dalam pakannya
diantaranya adalah unggas dan sapi parah.

6
2.2 Pemipilan Jagung

Tujuan pemipilan adalah menghindari kerusakan, dan kehilangan serta


memudahkan pengangkutan untuk proses selanjutnya, oleh karena itu pemipilan
dilakukan dengan tepat. Di Indonesia terutama masyarakat pedesaan pemipilan
masih dilakukan secara tradisional yaitu dengan tangan. hasil pemipilan dengan
cara tradisional ini kurang efisien karena membutuhkan waktu yang sangat lama
dalam proses pengerjaan.

Untuk menigkatkan hasil pemipilan maka ada beberapa cara yang


dilakukan.Hasil pemipilan semakin meningkat dan tidak membutuhkan waktu
yang lama.

2.3 Jenis-Jenis Alat Pemipil Jagung

Pemipil jagung adalah alat yang digunakan untuk pemisah biji jagung
dengan tongkolnya. saat yang tepat untuk memipil jagung adalah ketika kadar air
berkisar antara 18-20%. Ada beberapa cara atau alat yang digunakan untuk
memipil jagung :
2.3.1 Pemipilan dengan tangan
Pemipilan dengan tangan merupakan cara yang sangat manual,
yang mana dilakukan oleh masyarakat hingga sekarang ini. Hasil
pemipilan dijamin bersih dan tidak beresiko kerusakan namun pemipilan
dengan cara ini tangan cepat lelah. Kapasitas pemipilan berkisar antara
10-20 kg per hari setiap orang.
2.3.2 Pemipil mode langer
Pemipil model ini terbuat dari bantalan (bearing) yang diberi kaki
dan engkol pemutar, ring longer bagian dalam dipasangi semacam gigi
hingga bila engkol diputar mengaitkan giginya .alat ini memiliki kapasitas
30 kg biji jagung per jam untuk tiap orang.
2.3.3 Prinsip model ban
Pemipil jagung terbuat dari papan kayu yang dilapisi dengan bekas
ban luar mobil, ban tersebut dibuat beralur. Alur pemipil berkapsitas 25-

7
30 kg biji jagung per jam untuk tiap orang kelebihan alat ini sangat
sederhana dalam proses pembuatannya.
2.3.4 Pemipil model serpong
Pemipil jenis ini terbuat dari beberapa balok sebagai rangka dan
triplek sebagai dinding penutup. Sedangkan bagian utamanya adalah
selinder pemipil yang terbuat dari kayu yang bergaris tengah 30 cm. pada
permukaan selinder dipasang paku yang diikat di ujungnya. Alat ini
mampu memipil jagung 40 kg biji jagung per jam. Tapi karena gesekan
paku-paku yang dipasang pada selinder pemipil menyebabkan luka pada
biji jagung.

2.4 Teori dan Prinsip Rancangan


Banyak ahli mengemukaan pendapatnya mengenai teori dan konsep
rancangan mesin pemipil jagung agar mendapat hasil yang maksimal, maka perlu
proses perancangan. Perencanaan untuk menanggulangi masalah yang timbul pada
masyarakat perlu dilakukan perekayasaan. Para perekayasa seringkali
mengambakan kebutuhan masyarakat dalam bentuk sebuah masalah. Maka untuk
itu sangat dibutuhkan seperti membuat konsep rancangan, penentuan serta
penyelesaiannya.
Peran rekayasa dalam konsep rancangan yang telah dilalui hasil sempurna
sebuah disain sulit dicapai. untuk itu perlu diperhatikan hal-hal yang
mempengaruhi kemungkinan terjadi, dalam perkembangan sebuah desain sampai
mencapai taraf tertentu. cara mengatasi efek samping yang tidak terduga dan
kemampuan untuk memenuhi tuntutan pakai. Dalam hal ini dianjurkan untuk
mengikuti beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Menentukan rancangan yang akan dibuat, berkaitan dengan desain yang
telah ada, diambil dari pengalaman segala kekurangan serta factor-faktor
utama yang menentukan konstruksinya.
2. Menentukan pengukuran dengan perhitungan kasar.
3. Menentukan alternative-alternative dengan sketsa tangan, fungsi yang
dapat diandalkan, daya guna mesin efektif, biaya produksi rendah, mudah
dioperasikan, bentuk mesin dan efisiensi mesin.

8
4. Pemilihan bahan sangat berkaitan dengan kehalusan permukaan dan
ketahanan terhadap kehausan.
5. Mengamati dan menyeleaikan desain dengan teliti berdasarkan pokok
utama yang ditentukan.
6. Merancang sebuah mesin pemipil jagung dan mengambar serta
menetapkan ukuran-ukuran secara terperinci lengkap dengan gambar
pandangan.

2.5 Gaya yang Digunakan untuk Biji Jagung

Berdasarkan informasi dari pembimbing 2 (Nasirwan.ST.,MT) gaya yang


dibutuhkaan untuk melepaskan 1 butir jagung sebesar 7,1 N.

2.6 Menentukan Putaran Mesin Berdasarkan Rumus dan Kapasitas Mesin


Dalam menentukan putaran mesin yang dibutuhkan, proses pemipilan
jagung terjadi karena ada putaran poros yang dilapisi karet pemipil sebanyak 2
buah. Dimana karet pemipil dipasang secara spiral.
Dimana :

a = Jumlah karet pemipil pada poros


b = Jumlah rata-rata biji jagung perbaris
c = Berat rata-rata biji jagung
d = 1 Putaran melepaskan berapa berat biji jagung
e = Kapasitas mesin yang dipastikan 200 kg/jam
Rumus :

1. Dalam 1 Putaran berapa biji pada 2 buah jagung (l) …?

(l) = (b .a) . 2 …………………………………………………(2.2)

2. Berapa berat biji jagung yang lepas dalam 1 putaran (d) …?

(d) = [(l) . c] …………………………………………………(2.3)

3. Berapa RPM (n) yang digunakan …?

n = [e / (d)] ………………………………………………....(2.4)

9
2.7 Menentukan Daya Motor Penggerak

Motor listrik merupakan alat yang mengkonversikan listrik menjadi energi


mekanik. Output dari alat ini berupa kopel atau putaran. Dibandingkan dengan
motor yang bersumber pada energi lain, motor listrik merupakan motor yang
mempunyai efisiensi yang paling tinggi. Motor listrik yang digunakan dalam
perancangan poros dan sistem penggerak pada mesin peniris minyak ini
bersumber dari motor arus bolak-balik (AC).

Gambar 2.1 Motor

Tegangan geser yang digunakan pada mesin perontok jagung diambil


berdasarkan hasil pengujian. Baris rata-rata 14-18 baris jagung pertongkol dan
jumlah biji 300-1000 (http://ilmubiologi.com search ukuran biji jagung ). Berikut
adalah tabel jumlah biji jagung pertongkolnya.

Tabel 2.1 pengujian berat, diameter, dan tebal biji jagung

Hasil Pengujian
No Pengujian Berat Diameter Tebal
( gr ) ( mm ) ( mm )
1 1 0,5 8 4,3
2 2 0,4 7 6
3 3 0,5 6 4,2
4 4 0,6 9 5
5 5 0,4 8,3 4,5
6 6 0,5 8,2 4,4
7 7 0,6 9 4,2
8 8 0,6 9,5 4,4
9 9 0,4 9,3 4,7
10 10 0,5 8,7 4,3
Rata-rata 0,5 8,4 5,46

10
Tabel 2.2 pengujian jumlah biji jagung pertongkol

No Jumlah biji Banyak baris Banyak biji


perbaris pertongkol
1 37 16 592
2 38 18 684
3 42 18 756
4 41 16 656
5 25 12 300
6 29 12 348
7 43 14 602
8 31 14 432
9 35 18 630
10 37 16 592
Rata- 35,8 15,4 559,2
rata

Tabel 2.3 pengujian gaya potong jagung

No Percobaan Hasil (Gr)

1 1 400
2 2 500
3 3 450
4 4 600
5 5 500
6 6 700
7 7 750
8 8 600
9 9 800
10 10 800
Rata-rata 610

11
Pemilihan motor yang digunakan, ditentukan dengan putaran daya yang
dibutuhkan. Untuk menentukan daya penggerak motor yang dibutuhkan untuk
merontokkan biji jagung, maka dari itu digunakan persamaan sebagai berikut:

1. Momen Puntir (Mp)


Diketauhi : - M1 = masa pully 0,5 kg
- M2 = masa poros 4,5 kg
- Mtot = M1 + M2
- Tr = (Mtot . 9,81 m/s)
- F adalah gaya potong untuk satu biji jagung 7,1 N
- Ftot = (F . Jumlah karet pemipil) + (Mtot . 9,81 m/s)
-r = Jari-jari ke pusat poros + Tinggi karet pemipil

Rumus :

Mp = Ftot .
r ................................................................
(2.5)

2. Kecepatan Sudut (ω)


Diketauhi : - n = 1400 RPM

ω= ....................................................
............(2.6)

3. Daya Rencana (Pd)


Rumus :
Pd = Fc . (Mp .
ω ) ................................................................
(2.7)

2.8 Poros

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, dan berpenampang bulat
dimana terpasang elemen-elemen roda gigi, pulli dan pemindah daya lainnya.
Poros bisa menerima beban-beban tarikan, tekan, atau puntiran, yang bekerja

12
sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan yang lainnya. Poros pada
umumnya meneruskan daya melalui sabuk, roda gigi, dan rantai.
Diameter poros ditentukan dengan mengikuti persamaan-persamaan
sebagai berikut :

a. Menentukan momen puntir (T)

T=5. ................................................
....(2.8)

Dimana :
T = Momen Puntir
Pp = Daya Motor
n = Putaran Mesin

b.Tegangan Geser (τg)

τg
= ..................................................
..(2.9)

Dimana :

τg = tegangan geser yang diizinkan (kg/mm²)

σb = Kekuatan tarik bahan (bahan yang diambil

St37 mempunyai τb : 37 kg/mm²)

Sf1 = 6

Sf2 = 1,3 – 3,0

c. Menentukan Momen Poros


d. Menentukan Diameter poros yang digunakan
mneggunakan rumus :

ds
= ..................................................
(2.10)

13
dimana :
ds = diameter poros (mm)
τa = tegangan izin bahan (kg/mm²)
Cb = Faktor koreksi aibat beban lentur (1,2 - 2,3)
Kt = Faktor koreksi momen puntir (1.5 – 3)
T = Momen puntir (kg.mm)

Putaran kritis adalah apabila putaran itu dinaikkan maka pada harga
putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa, poros harus direncanakan
sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya.

2.9 Perhitungan Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga


putaran dan gerakan bolak-baliknya dapat berlansung secara halus, aman, dan
tahan lama. Pada bantalan terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar
dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol jarum dan
rol bulat. Bantalan gelinding pada umumnya cocok untuk beban kecil dari pada
bantalan luncur, tergantung pada bentuk elemen gelindingnya. Putaran pada
bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding
tersebut.

Gambar 2.2 Bantalan


Untuk pemilihan bantalan harus memperhatikan beberapa faktor yang
saling berkaitan sebagai berikut:

1) Diameter poros dimana bantalan akan dipasang.

14
2) Gaya luar yang bekerja pada bantalan yang dikenal dengan beban
ekuifalen. Gaya ekuifalen dapat ditenukan dengan persamaan:

P = R x
fp ..................................................................
......( 2.11 )

Keterangan: P = beban ekuifalen (N)


R = gaya adial (N)
Fp = faktor putaran

3) Umur bantalan.

Ditentukan dengan persamaan :

Pr = X . V . Fr + Y . Fa ……..……………………………………...( 2.12 )

Dimana :
X = factor beban radial
V = Beban putar pada cincin dalam
Fa = Beban aksial
Y = Faktor beban aksial

4) Jenis beban yang bekerja pada bantalan beban aksial dan beban radial.

Pemilihan jenis bearing dari katalog melibatkan pertimbangan kapasitas


pembawa beban (load carrying capacity / daya dukung beban ) dan geometri
bearing. Bering standar tersedia berbagai kelas, yaitu:

1) Kelas ekstra ringan (seri 100)


2) Kelas ringan (seri 200)
3) Kelas medium (seri 300)
4) Kelas berat (seri 400)

15
2.10 Perhitungan Pulley

Jarak yang jauh antara dua poros tidak memungkinkan transmisi langsung
dengan pulley. Transmisi putaran atau daya dapat di teruskan, dimana sebuah
sabuk dibelitkan pada dua pulley pada poros. Elemen mesin dapat di golongkan
atas transmisi sabuk, transmisi rantai, dan transmisi sabuk. Pulley berbentuk bulat
dengan ketebalan tertentu, ditengah-tengah pulley terdapat lubang poros.

2.3 Gambar pulley

2.10.1 Menghitung perbandingan antara digerakkan dan menggerakkan

Diketauhi :
- Putaran Motor = 1400 rpm

- Putaran Pulley besar yang diharapkan = 1400 rpm

- Diameter Pulley penggerak (dp) = 3 inchi (76,2 mm)

𝑛 𝐷𝑝 ……………………………………(2.13)
=
𝑛 𝑑𝑝

2.11 Perhitungan Sabuk

Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium.
Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa
tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula.
Bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian

16
dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena
pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada
tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari
sabuk-V jika dibandingkan dengan sabuk rata. Gambar 2.5 di bawah ini
menunjukkan berbagai porsi penampang sabuk-V yang umumnya dipakai
(Sularso, 1997).

Gambar 2.4 Sabuk-V


2.11.1 Menghitung panjang sabuk

Dimana :
Dp = Ukuran pulley penggerak
dp = Ukuran pulley digerakkan
C1 = Jarak antar pulley yang direncanakan
Rumus :

L = 2 x C1 + (Dp + dp) + ………………….(2.14)

2.11.2 Menghitung jarak sumbu poros yang sebenarnya (C2)

b = 2 x L – 3,14 (Dp + dp)


C2 = ………………………….…(2.15)

17
2.11.3 Sudut Kontak (Ø)


Ø = 180° - 57 ……………………………….(2.16)

2.11.4 Kecepatan Linear

v= ………………………………………………..(2.17)

Tabel 2.5 ukuran pully minimum

Jenis sabuk Diameter pich max ( in )*


A 3,0
B 5,4
C 9,0
D 13,0
E 21,0

(Summber Hary Sonawan, Perancangan Elemen Mesin. 2014, hal 185)

Ukuran puley bisa dipilih lebih kecil dari angka-angka di atas, tetapi
pemakaiannya bisa memperpendek umur sabuk.

Berdasarkan material yang digunakan, pulley dapat diklarifikasikan dalam


bagian diantaranya.

1) Cost iron pulley ( puli jenis besi cor )


2) Steel iron pulley ( puli jenis besi baja )
3) Wooden pulley ( puli jenis kayu )
4) Paper pulley ( puli jenis kertas )
Pada mesin ini penulis menggunakan cost iron pulley. Material pulley
memiliki tegangan geser dan kekuatan yang baik.

18
2.12 Mur dan Baut

Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting disuatu
rangkaian mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin,
pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan teliti untuk
mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang diterimanya. Mur dan baut
yang digunakan untuk mengikat beberapa komponen, antara lain;

1. Pengikat pada bantalan.


2. Pengikat pada dudukan motor listrik.
3. Pengikat pada corong masuk jagung.
4. Pengikat pada tutup corong masuk jagung.

Contoh dari persamaan baut yaitu:

M10 X 1,5 X 20

Berarti: jenis baut metrik dengan diameter nominal 10 mm, pich 1,5 mm
dan panjang baut 20 mm.

Bila gaya F bekerja, maka penampang baut akan menerima gaya tarik
sebesar

F = τt . µ/4 dc. N ………………………………………….(2.18)

Dimana :

F = gaya yang bekerja pada baut

Τt = tegangan tarik

µ/4 dc = luas penampang

n = jumlah buat

19
BAB III
METODOLOGI

3.1 Diagram Alir Kegiatan


Adapun metodologi penulisan tugas akhir adalah seperti yang dijelaskan
pada diagram alur gambar 3.1 berikut:

A
Mulai

Pemilihan Judul Merancang dan mendesain


alat pemipil jagung
Studi Literatur

Pembuatan Proposal Pembuatan alat pemipil


Tugas Akhir jagung

Konsultasi
Pembuatan Laporan Tugas
Pembimbing
Akhir

Tidak Tidak
OK OK

Ya Ya

A Konsultasi Pembimbing

Selesai

Gambar 3.1 diagram alir proses pembuatan tugas akhir

20
3.2 Waktu dan Tempat

Pengerjaan alat dan penulisan laporan tugas akhir ini dimulai dari
diterimanya usulan judul tugas akhir oleh pembimbing dan kepala konsentrasi
pada tanggal ( 03 Juli 2017 ) hingga selasai. Pembuatan alat pemipil jagung yang
akan di laksanakan di kampus Politeknik Negeri Padang dari bulan Juli sampai
selesai.

3.3 Alat dan Bahan


3.3.1 Alat

Mesin pemipil jagung ini dibuat dengan menggunakan mesin dan peralatan
konvensional, dan alat ukur. Adapun mesin yang digunakan dalam proses
pengerjaan adalah:
1) Mesin Bubut
2) Mesin Bor
3) Mesin bor tangan
4) Mesin Las
5) Mesin Gerinda potong
6) Mesin Gerinda tangan
7) Mesin Pemotong Plat
8) Compresor
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk menyelesaikan alat atau mesin
tugas akhir adalah:
1) Penggores
2) Penitik
3) Palu
4) Ragum
5) Kikir
6) Senter drill
7) Chuk bor
8) Pahat bubut datar
9) Pahat potong

21
10) Ragum
11) Sikat kawat
12) Elektroda
13) Gunting plat
14) Mata bor
15) Kunci pas
16) Gergaji besi
Untuk proses menyesuaikan dimensi alat yang telah dirancang dengan
hasil pengukuran tertentu maka sangat diperlukan pengukuran. Adapun alat ukur
yang digunakan adalah:
1) Jangka Sorong
2) Mistar Baja
3) Busur Derjat
4) Siku-siku

3.3.2 Bahan
Berdasarkan perencanaan terhadap pembuatan mesin maka dibutuhkan
bahan-bahan yang di gunakan adalahh:

1) Baja Profil L Ukuran 40 mm x 40 mm x 4 mm


2) Baja ST 37 untuk poros berdiameter 25,4 mm
3) Elektroda 2,6 mm
4) Baja pipa berdiameter 3 in
5) Seng Plat
6) Motor lisrik
7) Rubber V-Belt
8) Bantalan Bearing Berdiameter 25 mm
9) Batu Gerinda Potong
10) Batu Gerinda Tangan
11) Paku Keling
12) Cat
13) Dompul
14) Baut, mur dan rin

22
3.4 Cara Pembuatan Komponen

3.4.1 Rangka Mesin

Gambar 3.2 Kerangka mesin

1) Alat
a) Mesin las dan perlengkapannya
b) Gerinda potong
c) Mesin milling dan perlengkapaanya
d) Cutter milling
e) Siku-siku, mistar baja dan penitik
f) Gerinda tanggan
g) Mesin bor dan perlengkapannya
h) Mata bor 10 mm dan 12 mm

2) Bahan
a) Besi siku berukuran 40 mm x 40 mm x 4 mm
b) Elektroda berdiameter 2,6 mm
c) Mata gerinda potong
d) Mata gerinda poles

23
3) Langkah kerja
a) Persiapan alat dan bahan.
b) Ukur besi siku sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
c) Potong besi siku sesuai dengan gambar menggunakan gerinda
potong.
d) Milling besi siku sesuai gambar untuk dudukan motor.
e) Las besi siku sesuai dengan gamabar untuk mendapatkan hasil
kesejajaran yang baik bantu proses pengelasan dengan siku-siku.
f) Lakukan proses pengelasan sampai selesai dan bersihkan terak las
dengan palu terak.
g) Bersih dan rapikan hasil pengelasan dengan gerinda tanggan.
h) Bor bagian rangka yang telah ditentukan untuk dudukan bantalan
bearing.

3.4.2 Poros

Gambar 3.3 Poros

1) Alat
a) Mesin bubut dan perlengkapannya
b) Jangka sorong
c) Pahat bubut
d) Gun Rivet
e) Paku keling rivet
f) Mesin bor dan perlengkapannya

24
g) Mata bor diameter 6 mm, 10 mm, 15 mm, 21 mm, 25 mm.
h) Gerinda tangan poles
2) Bahan
a) Baja ST 37 berdiameter 25,4 mm, dan panjang 800 mm
b) Besi pipa diameter 3 inchi dan panjang 500 mm
c) Karet ban motor bekas panjang 500 mm dan lebar 10 mm sebanyak
4 buah
d) Besi plat tebal 3 mm berdiameter 3 inchi sebanyak 2 buah
3) Langkah kerja
a) Pasang besi plat lingkaran pada mesin bubut, perkecil ukuran
diameternya hingga sesuai dengan ukuran diameter dalam pipa
b) Lalu lakukan pengeboran pada besi plat tadi sesuai ukuran poros
c) Pasang poros dengan plat tadi serta gabung kedalam pipa dan
lakukan pengelasan
d) Lakukan pengeboran pada batang pipa menggunakan mesin bor
duduk serta pada karet ban menggunakan mata bor berdiameter 6
mm
e) Lakukan pemasangan karet ban pada besi pipa menggunakan paku
keling rivet
f) Bersihkan hasil pengelasan menggunakan gerinda tangan poles

3.4.3 Corong Masuk Jagung

Gambar 3.4 Corong masuk jagung

25
Untuk melakukan proses pembuatan corong pipa dibutuhkan alat dan
bahan sebaga berikut:
1) Alat
a) Mesin gerinda tangan
b) Mesin bor dan peralatan
c) Mata bor dengan diameter 5 mm
d) Las gas potong
2) Bahan
a) Pipa baja ST 37 dengan diameter 3 inchi dan panjang 1600 mm
b) Besi strip tebal 4 mm panjang 500 mm
c) Mata gerinda potong
d) Mata gerinda poles
e) Baut, mur, dan ring
3) Langkah kerja
a) Potong kedua pipa pada sisi ujung dan tengah pipa sesuai ukuran
yang telah di tentukan menggunakan Las gas potong.
b) Bersihkan hasil potongan pada pipa menggunakan gerinda tangan.
c) Atur dan paskan posisi kedua pipa pada poros di kerangka mesin,
lalu beri besi strip serta las pada pipa untuk menpaskan jarak antara
kedua pipa, dan beri kaki pada kedua pipa yang telah menyatu
menggunakan besi strip untuk dipasangkan pada kerangka.
d) Bor besi strip pada kaki pipa sekaligus kerangka berguna tempat
pemasangan baut dan mur.

3.4.4 Tutup atas dan Tempat keluaran biji jagung

3.5 Gambar tempat keluaran biji jagung

26
1) Alat
a) Mesin potong plat
b) Mesin bending plat
c) Bor tangan
d) Mata bor diameter 6 mm
e) Gunting plat
f) Gun rivet
2) Bahan
a) Seng Plat
b) Paku keling rivet
c) Baut, ring, dan mur
3) Langkah kerja
a) Potong lah seng plat menggunakan mesin potong plat sesuai
ukuran
b) Tekuk seng plat sesuai di gambar menggunakan mesin bending plat
c) Lakukan pengeboran pada seng plat sekaligus pada rangka
menggunakan bor tangan
d) Pasang seng plat pada rangka mesin menggunakan paku keling
rivet
e) Pada tutup atas, tidak meggunakan paku keling rivet melainkan
menggunakan baut, mur dan ring. Agar dapat di bongkar pasang.

3.4.5 Perakitan

Gambar 3.6 Hasil perakitan mesin pemipil jagung

27
1) Alat
a) Kunci pas 17, 12, 10.
b) Kunci inggris
c) Tang dan klem penjempit
d) Mesin las
2) Langkah kerja
a) Lakukan proses pengelasan rangka
b) Pasangkan bantalan pada poros
c) Pasangkan poros dan pully pada rangka mesin yang telah
ditentukan
d) Pasangkan corong masuk jagung pada rangka yang telah
ditentukan
e) Pasangkan bak bawah terhadap rangka
f) Pasangkan tutup atas mesin
g) Pasangkan motor pada rangka bagian bawah yang telah ditentukan
h) Pasangkan sabuk-V

28
BAB IV
PERHITUNGAN DAN ANALISA BIAYA

4.1 Putaran Mesin yang Dibutuhkan

Dalam menentukan putaran mesin yang dibutuhkan, proses pemipilan


jagung terjadi karena adanya putaran poros yang dilapisi karet pemipil sebanyak 2
buah.

Diketauhi :

 Jumlah karet pemipil pada poros 2 buah


 Karet pemipil dipasang secara spiral
 Jumlah rata-rata biji jagung perbaris sebanyak 35,8 biji
 Berat rata-rata biji jagung 0,5 gr
 Kapasitas mesin yang dipastikan 100 kg/jam

1. Dalam 1 Putaran berapa biji pada 2 buah jagung (l) …?

(l) = (Jumlah biji jagung perbaris . Jumlah karet pemipil) . 2

(l) = (35,8 biji . 2) . 2 = 143,2 biji

2. Berapa berat biji jagung yang lepas dalam 1 putaran (d) …?

(d) = (l) . Berat rata-rata biji

(d) = 143,2 biji . 0,5 gr

(d) = 71,6 gr = 0,0716 kg

3. Berapa RPM (n) yang digunakan … ?

n = Kapasitas mesin / (d)

n = 100 kg/jam / 0,0716 kg

n = 1396,6 Kg/jam

29
maka diambil n = 1400 rpm, disesuaikan dengan yang ada di pasaran.

4.2 Daya Motor yang Dibutuhkan

a. Momen Puntir (Mp)


Diketauhi : - M1 = masa pulley 0,5 kg
- M2 = masa poros 4,5 kg
- Mtot = M1 + M2 = 0,5 + 4,5 = 5 kg
- Tr = (Mtot . 9,81 m/s) = 5 kg . 9,81 m/s = 49,05 N
- Ftot = (F . Jumlah karet pemipil) + (Mtot . 9,81 m/s)
= (7,1 N . 2 ) + (5 kg . 9,81 m/s)
= 14,2 N + 49,05 N
= 63,25 N
-r = Jari-jari ke pusat poros + Tinggi karet pemipil
= 40 mm + 10 mm
= 50 mm = 0,05 m

Mp = Ftot . r

Mp = 63,25 N . 0,05 m = 3,1625 Nm

b. Kecepatan Sudut (ω)


Diketauhi : - n = 1400 RPM

ω=

ω=

ω = 146,533 rad/s

c. Daya Rencana (Pd)


Pd = Fc . (Mp . ω )
Pd = 1,2 (3,1625 Nm . 146,533 rad/s)
Pd = 1,2 (463,41 watt)
Pd = 556,092 watt

30
Jika 1 HP = 746 watt, maka 556,092 / 746 = 0,75 HP
Maka diambil 1HP disesuaikan dengan yang ada di pasaran.

4.3 Perencanaan Poros

a. Menentukan momen puntir (T)

T=5.

T=5.

T = 267,857 Nmm

b. Tegangan Geser (τg)

τg = , dimana :

- τg = tegangan geser yang diizinkan (kg/mm²)


- σb = Kekuatan tarik bahan (bahan yang diambil
St37 mempunyai τb : 37 kg/mm²)
- Skf1 = 6
- Skf2 = 1,3 – 3,0

τg = = 2,055 Kg/mm²

31
c. Menentukan Momen Poros

Tr = 49,05

100 mm

=14,2 N

B 350 mm C Rby

350 mm

A Ray

=mxg

= 8 kg x 9,8 m/s2

= 78,4 N

32

Gaya Momen :

X = 0, Mx = Ma = Ra . 0 = 0

X = 350, Mx = Mc = Ra . 350

= 68,41 . 350

= 23.943,5 Nmm

X = 700, Mx = Mb = Ra . 700 – F . 350

= 47887 – 4970

= 42.917 Nmm

X = 800, Mx = Md = Ra . 800 – F 700 + Rb . 100

33
= 54728 – 9940 + 878800

= 132.668 Nmm

d. Menentukan Diameter poros yang digunakan


mneggunakan rumus :

ds =

dimana :
ds = diameter poros (mm)
τa = tegangan izin bahan (kg/mm²)

Cb = Faktor koreksi aibat beban lentur (1,2 - 2,3)


Kt = Faktor koreksi momen puntir (1.5 – 3)
T = Momen puntir (kg.mm)

ds =

ds =
ds = 24,63 mm
maka diambil diameter 25 mm.

4.4 Perhitungan Bantalan

Sebelum menghitung umur bantalan harus diketahui gaya total (Ft)


yangterjadi pada bantalan. Beban yang terjadi pada motor adalah sebagai berikut :

W=mxg

= 10 kg x 9,8 m/s2

= 98 N

Gaya jatuhan jagung, energi potensial yang terjadi pada motor adalah sebagai
berikut :

Ep = þ jagung x g x h x jam kerja

34
= 721 x 9,8 x 450 x 30 s

= 95388 N

Sehingga beban total yang terjadi pada bantalan adalah sebagai berikut :

W total = W motor + Ep

= 98 N + 95388 N

= 95486 N

Gaya radial yang terjadi pada bantalan adalah sebagai berikut :

Fr =

( ) ( ) ( )
=

= 40,05 N

Gaya aksial yang terjadi pada bantalan adalah sebagai berikut :

Fa =

dimana :

Fa = gaya aksial

Fr = gaya radial

Y = faktor gaya aksial

Jadi : Fa =

= 6,90 N

35
Berdasarkan tabel faktor-faktor V,X,Y dan Xo, Yo karena bantalan ini merupakan
bantalan baris tunggal dengan spesifikasi bearing menunjukkan e = 0,35 dan V =
1 (bantalan dengan cincin dalam yang berputar) dimana :

= 0,172

Berdasarkan tabel maka jika = 0,172 < e, maka dapat ditentukan faktor untuk

perhitungan beban ekivalen yaitu V= 1,2 , X = 0,56, Y = 1,31

Untuk menghitung beban dinamis ekivalen pada bantalan digunakan persamaan


sebagai berikut :

P = V.X. Fr + Y. Fa

= 1,2 x 0,56 x 40,05 + 1,31 x 6,90

= 243, 27 N

Setelah diketahui beban yang bekerja yang terjadi pada bantalan, maka
selanjutnya adalah melakukan perhitungan teoritis umur pakai bantalan. Untuk
menghiutng umur bantalan ini maka digunakan persamaan sebagai berikut :

p
L 10 = (

10/3
=(

= 1361,93 putaran

Perhtitunga diatas merupakan perhitungan umur bantalan berdasarkan putaran.


Sedangkan umur pakai bantalan berdasarkan jam operasinya menggunakan
persamaan sebagai berikut :

L10
Lh =

36
1361,93
=

= 38213,52 jam

= 10,614 tahun

4.5 Perhitungan Pulley

a. Menghitung perbandingan antara digerakkan dan menggerakkan


Diketauhi :
- Putaran Motor = 1400 rpm

- Putaran Pulley besar yang diharapkan = 1400 rpm

- Diameter Pulley penggerak (dp) = 2 inchi (50,8 mm)

Rumus: =

Dp = = 50,8 mm / 2 inch

4.6 Perhitungan Sabuk

a. Menghitung panjang sabuk


Diketauhi : Dp = 2 in = 50,8 mm
dp = 2 in = 50,8 mm
C1 = 250 mm

Rumus : L = 2 x C1 + (Dp + dp) +

= 2 x 250 + (50,8 + 50,8) +

= 500 + 159,512 + 10,322

37
L = 669,834 mm

b. Menghitung jarak sumbu poros yang sebenarnya (C2)


b = 2 x L – 3,14 (Dp + dp)
b = 2 x 584.916 – 3,14 (101,6)
b = 1169,832 – 319,024
b = 850,808 mm


C2 =


=

C2 =

C2 = 212,702 mm

c. Sudut Kontak (Ø)



Ø = 180° - 57

Ø = 180° - 57

Ø = 180° - 27,23
Ø = 152,77°

d. Kecepatan Linear

v=

v=

v = 3,72 m/s

38
4.7 Mur dan Baut

Bila gaya F bekerja, maka penampang baut akan menerima gaya tarik sebesar

F = τt . µ/4 d. N

Dimana :

F = gaya yang bekerja pada baut

Τt = tegangan tarik

µ/4 d = luas penampang

n = jumlah buat

a. Baut pada motor


W (beban) = 80 N
b. baut = St 37, untuk pembebanan dinamis factor kemanan V = 8
maka

Τt = = = 46,25

Oleh karena itu, baut tersebut mendapat pembebanan tarik dan


mengalami getaran pada motor

Τt = = =

Maka diameter batang ulir

D=√

=√

= 1,48 cm
= 14,8 mm

39
b. Baut bantalan dan poros

W (beban) = 100 N
b. baut = St 37, untuk pembebanan dinamis factor kemanan V = 8
maka

Τt = = = 46,25

Oleh karena itu, baut tersebut mendapat pembebanan tarik dan


mengalami getaran pada motor

Τt = = =

Maka diameter batang ulir

D =√

=√

= 1,659 cm
= 16,59 mm

c. Baut corong masuk jagung

W (beban) = 50 N
b. baut = St 37, untuk pembebanan dinamis factor kemanan V = 8
maka

Τt = = = 46,25

40
Oleh karena itu, baut tersebut mendapat pembebanan tarik dan
mengalami getaran pada motor

Τt = = =

Maka diameter batang ulir

D=√

=√

= 1,173 cm
= 11,73 mm

4.8 Analisa biaya

Analisa biaya adalah salah satu pertimbangan dalam merencanakan sebuah


alat yang berupa mesin, yang mempengaruhi selama pembuatan alat yaitu:

4.9 Biaya pembelian bahan baku

Biaya pembelian bahan baku merupakan biaya pembelian material yang


digunakan untum memproduksi alat atau mesin pemipil jagung ini secara
keseluruhan, besar biayanya dapat dilihat sebagai berikut:

41
Tabel 4.1 Pembelian bahan baku

Harga Total
No Nama bagian Bahan Ukuran
(Rp) (Rp)
Baja St 37 6 m atau
1 Rangka 85.000 85.000
profil L 1 batang

2 Poros Baja St 37 25 mm 50.000 50.000

1 lembar
3 Penutup atas dan
Seng Plat atau 2 x 1 45.000 45.000
Corong keluar
meter
Corong masuk Diameter 3
4 Baja Pipa
jagung dan Pelapis inchi, Berat 12.000 209.000
St 37
poros 17 kg

5 Besi Strip St 37 1 kg 10.000 10.000

399.000
Jumlah

4.10 Biaya pembelian komponen standar

Biaya pembelian komponen satandar merupakan pembelian komponen atau


alat yang banyak dijual di pasaran. Biaya pembelian komponen standar dapat
dilihat dalam tabel berikut:

42
Tabel 4.2 Biaya pembelian komponen standar

Nama barang Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)


No

Pulley 2 buah 35.000 70.000


1

V belt A -26 1 buah 15.000 15.000


2
Bantalan bearing
2 buah 35.000 70.000
3 25 mm

Batu gerinda potong 2 buah 9.000 18.000


4

Batu gerinda poles 1 buah 11.000 11.000


5
Baut m 6 x 30 mm,
10 buah 500 5.000
6 Mur dan Ring
Baut m 10 x 30 mm,
4 buah 1000 4.000
7 Mur dan Ring
Baut m 12 x 30 mm,
4 buah 1500 6.000
8 Mur dan Ring

Cat 1 kaleng 56.000 56.000


9

Tiner 2 botol 9.000 18.000


10

Amplas 1 meter 5.000 5.000


11

Paku Keling Rivet 35 buah 300 12.000


12

Kuas 1 buah 15.000 15.000


13

305.000
Jumlah

Jadi biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan alat pemipil jagung ini
adalah: 399.000 + 305.000 = 704.000 rupiah.

43
4.11 Biaya Pembutan Alat dengan Mesin

Dalam perhitungan harga permesinan didapat dari waktu yaitu, waktu


pengerjaan komponen dari alat tersebut ditambah dengan biaya operator dan biaya
lainnya. Waktu pemesinan adalah waktu saat pengerjaan komponen dengan
menggunnakan mesin mulai dari mata potong mulai bekerja.

1) Kerja mesin bubut


Perhitungan waktu menggunakan mesin bubut, dan waktu
pemotongan pemuatan digunakan rumus.

Bubut rata =

Keterangan: L = panjang benda kerja yang akan dibubut


i = jumlah pemakanan
F = besar pemakanan
D = diameter benda kerja
V = kecepatan potong
Proses pembubutan poros

Rata-rata pembubutan poros =

= 10,7 menit

Waktu persiapan alat dan waktu penyetelan salama 25 menit.


Jadi total waktu yang dibutuhkan untuk membubut poros adalah:
= 10,7 + 25
= 35,7 menit
2) Kerja mesin miling melobangi dudukan motor

Waktu memiling dihitung berdasarkan lamanya cutter memotong benda kerja


sampai berhenti menghasilkan bra. Waktu pemotongan dihitung dengan:

Keterangan: D = diameter pemotongan

44
d = diameter kedalaman pemotongan

f = besar pemotongan

T = waktu pemotongan

L = panjang benda kerja/panjang pemakanan

Miling yang dilakukan pada rangka dudukan motor adalah:

Diketahui: D = 12 mm

d = 4 mm

F = 0,5 mm

L = 30 mm


Jawab: = 17 menit

Waktu persiapan alat dan waktu penyetelan salama 25 menit.

Jadi total waktu yang dibutuhkan adalah:

= 17 + 25
= 42 menit
3) Kerja mesin bor

Waktu pengerjaan dengan menggunakan mesin bor dapat dihitung dengan


rumus:

Waktu pengeboran

Keterangan: L = dalam pengeboran


F = besar pemakanan
n = jumlah putaran mesin bor (rpm)
d = diameter mata bor

45
Pengerjaan pengeboran dilakukan pada rangka untuk pemasangan baut
tutup atas, box bawah dan kedudukan corong masuk dengan ketebalan 1 mm,
pemakanan 0,1 mm/menit, diameter mata bor 6 m.

Ketebalan kerangka 4 mm, pemakanan 0,1 mm/putaran dan kecapatan


potong 20 mm/ menit dan diameter box 10 mm.

- N

N = 1061.571 rpm

Waktu pengeboran (1) = 0,05 menit/ lobang

- N

N = 636, 94 rpm

Waktu pengeboran (2) = 0,12 menit/ lobang

Karena jumlah lobangnya ada 18 lobang 6 mm dan 4 lobang 10 mm,


ditambah waktu penyetelan dan waktu penyiapan alat selama 30 menit maka:

- 0,05 x 18 = 0,9 menit


- 0,12 x 4 = 0,48 menit

Jadi waktu yang digunakan untuk mengebor rangka dan box mesin
adalah; 0,9 + 0,48 + 30 = 31,38 menit.

4) Pengelasan rangka

Untuk pengelasan rangka waktunya tidak dapat dipastikan karena waktu


pengelasan tergantung pada mekanik yang mengerjakan. Untuk pengelasan
keseluruhan penulis membutuhkan waktu 10 jam atau 600 menit.

5) Pembuatan tutup atas, dan box bawah

Untuk pembuatan tutup atas dan box bawah tidak dapat dipastikan karena
waktu pengerjaan mengukur, membengkokkan dan melobangi plat tergantung

46
pada mekanik yang melakukan, untuk mengerjakan keseluruhan membutuhkan
waktu sekitar 8 jam atau 480 menit

Waktu yang digunakan untuk membuat mesin pemipil jagung ini adalah :

Kerja mesin bubut = 35,7 menit

Kerja mesin milling = 42 menit

Kerja mesin bor = 31,38 menit

Pengelasaan rangka = 600 menit

Pembuatan tutup atas dan box bawah = 480 menit +

Total 1189.08 menit atau 19,8 jam

47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Hasil rancang bangun mesin pemipil jagung menggunakan motor listrik


didapat kesimpulan sebagai berikut:

1) Mesin perontok jagung merupakan alat yang digerakkan oleh motor untuk
memudahkan pekerjaan merontokkan jagung kering untuk bahan pangan
masyarakat, dan bahan pakan ternak.
2) Berdasarkan hasil uji kerja mesin yang dibuat dapat merontokkan jagung
dari tongkolnya tanpa merusak biji jagung, dan dapat memisah tongkol
dan biji jagung.

3) Pemipil jagung ini merupakan modifikasi pemipil jagung yang poros nya
di tambah karet yang dililitkan berbentuk spiral sehingga lebih
memudahkan dalam memipil butir jagung tersebut.

4) Ukuran mesin pemipil jagung adalah P 900 cm x L 350 cm x T 550 cm

5) Dari perencanaan dan pengujian digerakkan oleh motor listrik yang


memiiki daya 745,7 watt dengan putaran poros selinder pemipil 1400 rpm
yang ditransmisikan dengan pulley-V belt.
6) Berdasarkan perhitungan ukuran poros selinder pemipil 25 mm jumlah
karet pemipil ada 2 terpasang pada poros secara spiral.
7) Waktu proses pembuatan mesin perontok jagung ini 1 bulan pemprosesan.

48
5.2 Saran

Perancangan mesin perontok jagung ini meski cukup memenuhi harapan,


namun masih banyak kekurangan. Oleh karena itu untuk menyempurnakan
rancangan mesin ini perlu adanya pemikiran yang lebih mempertimbangkan
bagaimana mesin ini lebih efisien dari ini, penulis menyampaikan saran antara
lain:

1) Diharapkan menguasai ilmu perancangan alat, elemen mesin, ilmu


kekuatan bahan dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan perancangan dan
perencanaan.
2) Mempertimbangkan dalam pemilih bahan dan material dengan baik agar
hasilnya sesuai dengan yang direncanakan.
3) Pertimbangan ekonomis agar biaya pembuatan mesin lebih murah
hendaknya tidak membatasi kreasi dan inovasi perancangan hinga biaya
dapat diminimalkan, dengan terciptanya mesin yang berkualitas dan lebih
efektif membantu pekerjaan masyarakat yang lebih aman.

49
DAFTAR PUSTAKA

Enda, wahyu. 2017.’’ analisa kerusakan centrifugal pump p951e”.

Irwan, Roni. 2013. “Rancang Bangun Mesin Perontok Jagung”.[Tugas Akhir].

Politeknik Universitas Andalas. Padang.

Jaya, Ade P. 2011. “Rancang Bangun Mesin Perajang Batang Jagung Sebagai

Bahan Pakan Ternak”. [Tugas Akhir]. Politeknik Universitas Andalas.

Padang.

Sonawan, Hery.2014.”Dasar Perancanggan Elemen Mesin’’, Jakarta : PT. Graha

Ilmu.

Sularso,MSME.Ir.,Suga,Kiyokatsu.2002.”Dasar Perencanaan dan Pemilihan

Elemen Mesin “,Jakarta:PT Pradnya Paramitha. Hal 1

Yunus, Moch., 2010, “Mekanika Teknik”, Palembang: Politeknik Negeri

Sriwijaya.

Mott, Robert L. 2009. Elemen-elemen Mesin dalam Perancangan Mekanis 1.

Yogyakarta: ANDI.

_____________ . 2009. Elemen-elemen Mesin dalam Perancangan Mekanis 1.

Yogyakarta: ANDI.

NN. 2010. Mekanika Teknik 1. Padang: Politeknik Negeri Padang.

NN. 2011. Mekanika Teknik 2. Padang: Politeknik Negeri Padang.

Zainuri, Ach. Muhib. 2008. Kekuatan Bahan. Yogyakarta: ANDI.


LAMPIRAN

Lampiran 1

Ukuran v-belt tipe sempit

Tipe-tipe sabuk pada pulley


Lampiran 2

Tabel lambang-lambang diagram alir

Lambang Nama Keterangan

Untuk menyatakan mulai (start), berakhir (end)


Terminal atau berhenti (stop).

Data dan persyaratan yang diberikan disusun


Input disini.

Di sini diperlukan pertimbangan-petrimbangan


seperti pemilihan persyaratan kerja, persyaratan
Pekerjaan
pengerjaan, bahan dan perlakuan panas,
orang
penggunaan fakor keamanan dan faktor-faktor
lain, harga-harga empiris, dll.

Pengolahan dilakukan secara mekanis dengan


Pengolahan menggunakan persamaan, tabel dan gambar.

Harga yang dihitung dibandingkan dengan


Keputusan harga patokan, dll. Untuk mengambil
keputusan.

Hasil perhitungan yang utama dikeluarkan pada


Dokumen alat ini.

Untuk menyatakan pengeluaran dari tempat


keputusan ke tempat sebelumnya atau
Pengubung
berikutnya, atau suatu pemasukan ke dalam
aliran yang berlanjut.

Untuk menghubungkan langkah-langkah yang


Garis aliran berurutan.

Sumber : Sularso dan Suga : 1985


Lampiran 3

Tabel lambang-lambang arah bekas pengerjaan

Sumber: G. Takeshi Sato dan N. Sugiarto Hartanto (2000: 188)


Lampiran 4

Tabel faktor koreksi pada transmisi sabuk-V

Sumber : Sularso dan Suga, 1985


Lampiran 5

Tabel baja profil siku

Katalog Profil-Profil Baja, 2003:30


Lampiran 6

Tabel nilai kekasaran Ra dan Angka kelas kekasaran

Sumber : G. Takeshi Sato , 2000

Tabel variasi penyimpangan umum

Sumber: G. Takeshi Sato dan N. Sugiarto Hartanto (2000:139)


Lampiran 7
N8

1.1 Tol ± 0,5

50 700
50

4
100

10

27
500

10

23
100

2 Rangka Atas Samping 1.1 ST 37 700 x 50 50


Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

Diperiksa
RANGKA MESIN 1: 5

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN DIII/MP-


2014/TA 02-16
Politeknik Negeri Padang
N8

1.2 Tol ± 0,5

250
50

50

12 12
25
25

75 100 75

2 Rangka Atas Belakang 1.2 ST 37 250


x 50 50
Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan
Ukuran Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala Digambar 29-07-2017 Dolika P

Diperiksa
RANGKA MESIN 1: 2

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN


DIII/MP-2014/TA 03-16
Politeknik Negeri Padang
N8

1.3 Tol ± 0,5

350
50

50
46
4

2 Tiang Belakang 1.3 ST 37 350 x 50 50


Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

RANGKA MESIN
Diperiksa
1: 5

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN DIII/MP-


2014/TA 04-16
Politeknik Negeri Padang
N8
1.4 Tol ± 0,5

400
50

50
46

2 Tiang Depan 1.4 ST 37 400 x 50 50


Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

Diperiksa
RANGKA MESIN 1: 5

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN DIII/MP-


2014/TA 05-16
Politeknik Negeri Padang
N8

1.5 Tol ± 0,5

50 700
50

46
4

2 Penyangga Samping 1.5 ST 37 700 x 50 50


Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

RANGKA MESIN
Diperiksa
1: 5

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN DIII/MP-


2014/TA 06-16
Politeknik Negeri Padang
N8

1.6 Tol ± 0,5

337
50

4
63 35 140 35 63
25 25

50
12
12

2 Dudukan Motor 1.6 ST 37 337 x 50 4


Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan
Ukuran Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

RANGKA MESIN
Diperiksa
1: 4

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN


DIII/MP-2014/TA 07-16
Politeknik Negeri Padang
1.

1.2

SMAW SMAW 1.1


SMAW

SMAW

SMAW

SMAW

1.3
1.4
SMAW

1.6

SMAW

1.5

2 Dudukan Motor 1.6 ST 37 337 x 50 4


2 Penyangga Samping 1.5 ST 37 700 x 50 50
2 Tiang Depan 1.4 ST 37 400 x 50 50
2 Tiang Belakang 1.3 ST 37 350 x 50 50
2 Rangka Atas Belakang 1.2 ST 37 250 x 50 50
2 Rangka Atas Samping 1.1 ST 37 700 x 50 50
Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

RANGKA MESIN
Diperiksa
1 : 10

Disetujui
JURUSAN TEKNIK MESIN DIII/MP-
2014/TA 01-16
Politeknik Negeri Padang
N8

2.1 Tol ± 0,5

650
80

850
200

38
50
500
100

1 Pipa Kanan 2.1 ST 37 ∅3" x P 850


Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

PIPA KANAN 1: 8

Diperiksa

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN


DIII/MP-2014/TA 09-16
Politeknik Negeri Padang
N8

2.2 Tol ± 0,5

80
650

850
200

38
50
500
100

1 Pipa Kiri 2.2 ST 37 ∅3" x


Pa 850
Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan
Ukuran Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

Diperiksa
PIPA KIRI 1:
8

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN


DIII/MP-2014/TA 10-16
Politeknik Negeri Padang
N8
2.3 Tol ± 0,5

4 50

10
92

26

10
50

15 11

4 Kaki Pipa 2.3 ST 37 118 x 50


. 4
Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

BESI PLAT SIKU 1: 2

Diperiksa

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN


DIII/MP-2014/TA 11-16
Politeknik Negeri Padang
N8

2.4 Tol ± 0,5

113 50
4
50

2 Penghubung Pipa 2.4 ST 37 113 x 50 . 4


Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

Diperiksa
BESI PLAT 1: 2

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN DIII/MP-


2014/TA 12-16
Politeknik Negeri Padang
2.

SMAW
SMAW
2.2 2.1
2.4

SMAW
SMAW

2.3

2 Penghubung Pipa 2.4 ST 37 113 x


50 . 4
4 Kaki Pipa 2.3 ST 37 118 x
50 . 4
1 Pipa Kiri 2.2 ST 37 ∅3" x P
850
1 Pipa Kanan 2.1 ST 37 ∅3" x P
850
Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan
Ukuran Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

CORONG MASUK DAN KELUAR TONGKOL


Diperiksa
1: 8

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN


DIII/MP-2014/TA 08-16
Politeknik Negeri Padang
N8

3.1 Tol ± 0,5

800

25

Poros 3.1 ST 37 ∅25 x P 800


Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

Diperiksa
POROS 1: 5

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN DIII/MP-


2014/TA 14-16
Politeknik Negeri Padang
N8
3.2 Tol ± 0,5

76,2 500

80

Pipa 3.2 ST 37 3 " x


500
Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

PIPA PADA POROS


Diperiksa
1: 5

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN


DIII/MP-2014/TA 15-16
Politeknik Negeri Padang
N8

3.3 Tol ± 0,5

25
3

72

2 Tutup Pipa Poros 3.3 ST 37 ∅72 x P 3


Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan : Proyeksi

Skala Digambar
29-07-2017 Dolika P
Diperiksa
Tutup Pipa Pada Poros 1: 2
Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN DIII/MP-


2014/TA 16-16
Politeknik Negeri Padang
3.

SMAW
SMAW

SMAW 3.2 3.3


SMAW
3.1

2 Tutup Pipa Poros 3.3 ST 37 ∅72 x P 3


1 Pipa Poros 3.2 ST 37 3 " x 500
1 Poros 3.1 ST 37 ∅25 x P 800
Jumlah Nama Bagian No.Bagian Bahan Ukuran
Keterangan
I II III Perubahan :
Proyeksi

Skala
Digambar 29-07-2017 Dolika P

Diperiksa
POROS 1:5

Disetujui

JURUSAN TEKNIK MESIN DIII/ MP-


2014/TA 13-16
Politeknik Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai