Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Teknik Mesin
Di Jurusan Teknik Mesin
Oleh :
Arya Yudha Sadewa NIM. 3214110004
Carga Jonatan Hutabarat NIM. 3214110066
Luthfianty Restiana NIM. 3214110050
Shena Alfath NIM. 3214110058
Oleh :
Arya Yudha Sadewa NIM. 3214110004
Carga Jonatan Hutabarat NIM. 3214110066
Luthfianty Restiana NIM. 3214110050
Shena Alfath NIM. 3214110058
ii
Pem P 3
bim e 1
bing m 0
1 b 0
i 1
m
b
i
n
g
Set 2
o
Tj
ah
yo
no,
S.
T.
M. R
T. u
NI di
P. E
19 di
58 al
10 ,
30 S.
19 T.
88 M
03 .T
1 .
00 N
1 I
P.
1
9
5
6
0
4
2
4
1
9
8
7
0
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANG BANGUN MESIN PRESS SERBUK KAYU UNTUK
PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL
Oleh :
Arya Yudha Sadewa NIM. 3214110004
Carga Jonatan Hutabarat NIM. 3214110066
Luthfianty Restiana NIM. 3214110050
Shena Alfath NIM. 3214110058
iii
Dewan Penguji : Tanda Tangan
iv
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANG BANGUN MESIN PRESS SERBUK KAYU
UNTUK PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL
Oleh :
Arya Yudha Sadewa NIM. 3214110004
Carga Jonatan Hutabarat NIM. 3214110066
Luthfianty Restiana NIM. 3214110050
Shena Alfath NIM. 3214110058
Menyatakan bahwa judul dan isi Laporan Tugas Akhir ini bebas dari Plagiasi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
The purpose of this research is to build and design a particle board press machine
using iron plate and iron-based hydraulic by utilizing the sawdust that can be found in
UMKM. Sawdust is the main material for particle board. Sawdust is a waste generated
from the process of cutting or sanding wood by sawing or using machining such as
drilling, milling, sander, grinding, and others in an industry.
The engine is supported by a 2-tonne hydraulic jack connected to a rod that
becomes a handle for the human power input capable of producing a 600 x 300 x 10 mm
particle board [mm], the mechanism of a sawdust press machine is a manual with the use
of human power due to the sawdust press machines intended for lower middle industry.
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami sampaikan kehadiat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya,
sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Selama penyusunan Tugas Akhir ini banyak kendala yang saya hadapi. Namun
berkat bimbingan dari dosen pembimbing semua hambatan dapat teratasi. Selain itu
Tugas Akhir ini juga dapat diselesaikan karena bantuan dari pihak-pihak yang membatu
penyusunan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta, Bapak Dr.
Belyamin, Msc.Eng, B.Eng (Hons)
2. Ketua Program Studi Teknik Mesin, Ibu Dra. Indriyani Rebet, Msi.
3. Dosen pembimbing Tugas Akhir, Bapak Rudi Edial, S.T. M.T. dan Bapak Seto
Tjahyono, S.T. M.T.
4. Orang tua kami yang selalu memberi support baik moril maupun materi.
5. Teman-teman seperjuangan Jurusan Teknik Mesin yang juga memberikan
support
Laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu saya mengharapkan
masukan berupa kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat. Atas perhatiannya saya ucapkan terima
kasih.
Penulis
viii
viiiv
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………….……………………. i
Halaman Pengesahan……………………………………………………………………... ii
Pernyataan Bebas Plagiasi………………………………………………………………... v
Abstrak………………………………………………………………………………........vi
Kata Pengantar……………………………………………………………………...…....vii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………. ix
Daftar Tabel……………………………………………………………………………... xii
Daftar Gambar………………………………………………………………………….. xiii
Daftar Lampiran………………………………………………………………………... xiv
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang……………………………………………………………………1
I.2 Rumusan Masalah……………………………………………………...................2
I.3 Tujuan…………………………………………………………………………….2
I.4 Pembatasan Masalah………………………………………………...………...... 2
I.5 Lokasi Objek Tugas Akhir………………………………………...……………. 2
I.6 Metodologi Penyelasaian Masalah…………………………………..………….. 3
I.7 Manfaat………..……………...…………………………………………………. 3
I.8 Sistematika Penulisan………………………...…………………………………. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Papan Partikel………………………………..…………………….. 5
II.2 Pengertian Press…………………………………………………………...…… 5
II.3 Kajian Pembanding Alat Sejenis…………………………………………..…... 5
II.3.1 Hydraulic Tile Press……………..………………………….…………. 6
II.3.2 Black Widow Hydraulic Press…………………………….…………... 7
II.4 Penjelasan Komponen Utama……………………………….………………... 8
ix
II.4.1 Pompa Tangan……….………………………………………………... 8
II.4.2 Silinder Hidrolik…………………………….………………………… 8
II.4.3 Pressure Gauge……………………………………………………….. 10
II.4.4 Dies…………………………………………………………………….11
II.4.5 Punch..……………………………………………………………..…. 11
II.4.6 Kerangka………………………………………………………..……. 11
II.5 Rumus yang Digunakan…………………………………................................. 14
II.5.1 Dies / Wadah yang Ditampung…..…………………………………… 14
II.5.2 Silinder Hidrolik………………………………………….…………... 14
II.5.3 Pompa Tangan…………………………………………….………….. 16
II.5.4 Baut………………………………………………...………………… 17
II.5.5 Kerangka…………………………………………….……………….. 18
BAB III METODOLOGI
III.1 Metode Penelitian…………………………………………………………… 20
III.1.1 Identifikasi Masalah…………………………………………………. 21
III.1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………. 21
III.1.3 Studi Literatur……………………………………………………….. 21
III.1.4 Perancangan dan Fabrikasi………………………………………….. 21
III.1.5 Pengujian Mesin…………………………………………………….. 22
III.1.6 Analisis Pengujian Hasil…………………………………………….. 22
III.1.7 Pembuatan Laporan…………………………………………………. 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Identifikasi Kebutuhan Konsumen………………..………………………… 23
IV.2 Spesifikasi Produk…………………………………………………..………. 25
IV.3 Konsep Produk………………………………………………………………. 25
IV.4 Pemilihan Konsep…………………………………………………………… 27
IV.5 Prinsip Kerja Mesin Press Papan Partikel…………………………………… 28
IV.6 Analisis Rancang Bangun…………………………………………………… 28
x
IV.7 Proses Fabrikasi………………………….………………………………….. 46
IV.8 Pengujian Alat……………………………………………………………..... 54
IV.9 Pemeliharaan Komponen Mesin……………………………………………. 55
IV.10 Biaya Pembuatan…………………………………………………………... 57
BAB V KESIMPULAN
V.1 Kesimpulan…………………………….….…………………………………. 59
V.2 Saran…………………………………….…………………………………… 60
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………... 62
Lampiran……………………………………………………………………………….. 63
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
serbuk kayu dibuat manual dan dimensi pada dies atau cetakan dibuat sesuai dengan
2
kebutuhan pasar sehingga tentunya akan menguntungkan pihak pengrajin kayu atau UKM
yang mengolah limbah serbuk kayu.
1.3 Tujuan
Rancang bangun mesin press kayu sederhana untuk suatu UMKM yang digunakan
untuk mendaur ulang limbah serbuk kayu menjadi produk yang memiliki nilai
ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Membuat papan partikel dengan dimensi 600 x 300 x 12 [mm].
3
1.6 Metodologi Penyelesaian Masalah
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagai berikut :
a. Mencari dan menelaah jurnal ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan.
b. Mendapatkan gambaran tentang mesin press untuk menghasilkan produk berupa
papan kayu partikel
c. Merancang mesin, menganalisa gaya yang terjadi, menghitung kekuatan atas akibat
gaya yang terjadi, menentukan dimensi dan menggambar rancangan.
d. Melakukan fabrikasi tiap-tiap komponen mesin sesuai dari gambar rancangan.
1.7 Manfaat
a. Menghasilkan produk berupa papan kayu partikel yang dapat dijadikan berbagai
peralatan rumah tangga
b. Mendaur ulang limbah serbuk kayu yang berdampak negatif bagi lingkungan dan
kesehatan
c. Memudahkan pengusaha kayu dan pengrajin kayu dalam pengolahan limbah serbuk
kayu
d. Untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi pengusaha kayu dan pengrajin kayu
dalam skala kecil dalam pemanfaatan limbah menjadi barang yang memiliki nilai
tambah.
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang pemilihan topik, perumusan masalah, tujuan umum dan
khusus, ruang lingkup penelitian dan pembatasan masalah, lokasi objek tugas akhir,garis
besar metode penyelesaian masalah, manfaat yang akan didapat dan sistematika penulisan
tugas akhir.
4
Bab 2 : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi rangkuman kritis atas pustaka yang menunjang penyusunan/penelitian,
meliputi pembahasan tentang topik yang akan dikaji lebih lanjut dalam tugas akhir.
Bab 3 : Metodologi
Bab ini berisi tentang metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah/penelitian,
meliputi prosedur, pengambilan sampel dan pengumpulan data, teknik analisis data atau
teknik perancangan
Bab 5 : Kesimpulan
Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh hasil pembahasan. Isi permasalahan harus
menjawab permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan dalam tugas akhir. Serta berisi
saran-saran yang berkaitan dengan tugas akhir.
5
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Tugas akhir ini membuat rancang bangun mesin press serbuk kayu untuk
pembuatan papan partikel. Referensi yang dibutuhkan untuk membuat mesin press adalah
massa jenis campuran serbuk kayu dengan zat perekat, pengertian tentang mesin press,
kajian pembanding alat sejenis, dan rumus perhitungan elemen mesin.
6
1. Hydraulic Tile Press
2. Black Widow Hydraulic Press
7
Gambar 2.2 Hasil dari Hydraulic Tile Press
8
dipindah-pindahkan. Kekurangan dari mesin press ini adalah lebar meja
kerja yang pendek sehingga hanya dapat mengerjakan benda-benda yang
berukuran kecil.
Papan partikel adalah papan buatan yang terbuat dari serbuk kayu
dengan bantuan perekat sintetis kemudian mengalami kempa panas
sehingga memiliki sifat seperti kayu, tahan api dan merupakan bahan
isolasi serta bahan akustik yang baik (Dumanauw, 1993). Menurut Badan
Standar Nasional (1996) papan partikel adalah produk kayu yang
dihasilkan dari pengempaan panas antara campuran partikel kayu atau
bahan berlignoselulosa lainnya dengan perekat organik serta bahan perekat
lainnya yang dibuat dengan cara pengempaan mendatar dengan dua
lempeng datar.
2.4 Penjelasan Komponen-Komponen Utama
2.2.1 Pompa Tangan
9
Gambar 2.5 Silinder Hidrolik
10
11
Tabel 2.2 Standar Oli Hidrolik Sesuai Tingkat Viskositas ISO
12
Sebuah alat yang dapat digunakan sebagai penanda besarnya
tekanan fulida yang terdapat dalam sebuah alat proses pada mesin press
untuk papan partikel agar selalu memiliki nilai pada hasil press yang selalu
konstan / tidak berubah.
2.2.4 Dies
Menurut Society of Manufacturing Engineers (SME), Dies adalah
suatu alat perkakas yang digunakan untuk mencetak produk sesuai dengan
bentuk cetakan. Cetakan yang ingin dibuat adalah berdimensi 606 x 306 x
30 [mm].
2.2.5 Punch
Adalah bagian dari dies set yang merupakan pasangan dari dies.
Punch tersebut adalah plat baja hitam yang berukuran 600 x 300 x 12
[mm] dengan memiliki 2 batang besi kanal u sebagai penguat dari punch
tersebut memiliki panjang 600 [mm].
2.2.6 Kerangka
2.2.6.1 Besi Kanal UNP
Kerangka yang digunakan pada mesin press hidrolik serbuk kayu
ini merupakan besi kanal u standar ukuran 80 [mm] atau UNP 8 dan besi
kanal ukuran 120 [mm] atau UNP 12. Besi kanal U atau UNP adalah besi
dengan profil penampang berbentuk U yang dihasilkan dari proses canai
panas (hot rolling mill). Besi kanal UNP merupakan bahan utama yang
biasanya untuk kebutuhan konstruksi. Bahan konstruksi jenis ini sudah
memenuhi standar konstruksi sehingga sangat direkomendasikan sebagai
bahan konstruksi. Pada pembuatan mesin press ini juga menggunakan besi
kanal UNP sebagai rangka yang kokoh untuk menopang komponen utama
penggerak mesin press.
13
Gambar 2.7 Detail Besi Kanal U
Tabel 2.3 Ukuran besi kanal UNP (Sumber : SNI 07 - 0052 – 2006)
14
2.2.6.2 Sambungan Mur dan Baut
Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting untuk
mencegah kerusakan mesin, pemilihan baut dan mur sebagai alat pengikat harus
dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan ukuran yang sesuai. Pada mesin ini
sambungan mur dan baut digunakan untuk mengikat kerangka atas, ke batang
penyanggah, sambungan silinder hidrolik ke punch dan dudukan silinder hidrolik
ke rangka atas.
15
2.5 Rumus yang digunakan
16
2.5.1 Dies / Wadah yang mampu ditampung
� = �/�
Diketahui:
m = massa [kg]
� = massa jenis [gr/cm3]
V = Volume [cm3]
2
�
1 .
�
�=
4
Diketahui:
Ar = Luas Penampang Batang Torak [mm2]
D1 = Diameter Batang Torak [mm]
π = nilai phi
2. Luas Penampang Batang Torak
17
� 2 .
�� =
2�
4
Diketahui:
π = nilai phi
18
�𝑅 = � − ��
Diketahui:
�𝑅 = Luas Penampang Kerja / Analus Area [��2 ]
� = Luas Penampang Torak [��2 ]
�� = Luas Penampang Batang Torak [��2 ]
4. Volume Silinder Penampung Hidrolik
�
�2 =
����
Diketahui:
�2 = Volume pada Penampung Silinder Hidrolik
� = Total Massa yang Bisa Dilakukan Hidrolik
�2
�2 =
�2
Diketahui:
�2 = Luas Penampang pada Silinder Hidrolik
Diketahui:
� = Volume pada Tabung Pompa Tangan
� = Total Massa yang Bisa Dilakukan Pompa Tangan
�1
�1 =
�1
Diketahui:
�1 = Luas Penampang pada Pompa Tangan
Diketahui:
�1 = Gaya yang dibutuhkan oleh Pompa Tangan
2005:390)
Diketahui:
�𝑔 = Gaya geser yang ditahan oleh baut
� = Nilai phi
b. Tegangan Tarik
𝜋
�= 4
��2 . �� (RS Khurmi, 2005:390)
Diketahui:
� = Nilai phi
�
������= � 1+ ( 1+� ) � (RS Khurmi, 2005:392)
2
Diketahui:
������ = Hasil gaya aksial pada baut
2.5.5 Kerangka
1. Momen Inersia
( b+ l)
4 − 62. �
2 .�
I = 8. 12.(b+l)
Diketahui:
� = Momen inersia
� = Lebar total
� = Panjang total
ℎ = Panjang batang tengah sampai sisi miring
� = Panjang batang tengah murni
� = lebar batang tengah
� = Gaya Gravitasi
2. Momen Bending
�.
�
�=
𝑅
Diketahui:
� = Momen bending pada penampang yang ditentukan
3. Tegangan Bending
�
��� = � .
𝑅
Diketahui:
��� = Tegangan bending
START
IDENTIFIKASI MASALAH
PERUMUSAN MASALAH
STUDI LITERATUR
PERANCANGAN
FABRIKASI
PENGUJIAN
ALAT
TIDAK
YA
PEMBUATAN LAPORAN
FINISH
Identifikasi Masalah
Tahap pertama yang dilakukan untuk pembuatan mesin yaitu identifikasi masalah.
Pada tahap ini kami mengidentifikasi masalah dengan cara berdiskusi dengan mitra
UMKM yang dituju.
Perumusan Masalah
Pada tahap ini yang dilakukan adalah merumuskan masalah yang timbul setelah
proses pengidentifikasian masalah dengan mitra UMKM yang dituju.
Studi Literatur
Sumber pustaka dapat diperoleh dari berbagai buku pustaka, jurnal ilmiah,artikel
ilmiah, dll. Di tahap ini kami juga berdiskusi dengan teman yang mempunyai
pengetahuan terkait mesin ini, mencari refrensi dari internet, berdiskusi dengan dosen
pembimbing terkait serta berdiskusi dengan karyawan bengkel mesin untuk mengetahui
harga material yang dibutuhkan untuk membuat mesin press papan partikel
Pengujian Mesin
Setelah mesin berhasil dibuat, saatnya kinerja dari mesin ini diuji dengan harapan
sesuai target rancangan saat penyusunan di awal. Target yang dituju adalah hasil
pengepressan yang mencapai 12 [mm] pada tebal papan partikel dan memiliki ketebalan
yang merata.
Pembuatan Laporan
Setelah rancang bangun dan pengujian mesin selesai, maka laporan akhir pun
dibuat untuk mengetahui hasil dari kegiatan yang telah dilakukan
BAB IV
Dimensi benda
No.
1. Mudah digunakan ∎
2. Perawatan yang mudah ∎ ∎
3. Wadah sampah yang mudah dibersihkan ∎ ∎
4. Ringan ∎
5. Bisa untuk pemakaian jangka panjang ∎ ∎
6. Berbentuk compact ∎ ∎
4.1.4 Spesifikasi Target
Tabel 4.4 Spesifikasi Target
No. Kebutuhan Kemampuan Produk Kepentingan Satuan Keterangan
1. 1. Pengoperasian mesin press yang 5 N Beban yang diterima
mudah digunakan tangan sedikit
2. 2. Alat perawatan mesin press yang 4 List Semakin sedikit alat
sederhana khususnya semakin baik
3. 3. Dimensi wadah 4 �2 Berukuran cukup
4. 4. Material mesin press 4 Kg Semakin ringan semakin
baik
5. 5. Nilai ketahanan material 5 List Bahan yang digunakan
ringan dan kuat
6. 6. Dimensi Benda 3 Dimensinya tidak terlalu
�3
besar agar nyaman
digunakan
4.2 Spesifikasi Produk
4.3.2 Konsep 2
4.3.3 Konsep 1
Gambar 4.3 Konsep 3
Pada konsep 3 ini alat pengepressannya terdapat diatas dies. Dan memiliki
slot agar ketika proses pengepressan selesai ada ruang untuk papan kayu keluar
dan langsung masuk pada mesin heater. Dengan silinder hidrolik yang terpisah
dengan pompa tangan maka memudahkan proses pengepressan dan adanya
pressure gauge membuat nilai penekanan menjadi tetap.
μ = m / Vwadah
1200 [gr]
μ =
60 [cm] x 30 [cm] x 2,4 [cm]
μ = 0,2778 [gr/cm3 ]
Dengan nilai μ = 0,2778 [gr/cm3 ], maka masih membutuhkan penekanan pada
dies / wadah karena menurut SNI 03-2105-2006 syarat kerapatan papan partikel adalah
0,40 [gr/��3 ] – 0,90 [gr/��3 ].
�𝑅 = 371,163 [��2 ]
Keterangan: �𝑅 = Luas Penampang Kerja / Analus Area [��2 ]
� = Luas Penampang Torak [��2 ]
�� = Luas Penampang Batang Torak [��2 ]
- Gaya Press Maksimal
������� = � . �
[�⁄�]
������� = 441,45
[�]
dilakukan
� = masssa dari kapasitas hidrolik
� = gaya gravitasi
�2����� .
�=
4
7,72 . �
�=
4
59,29 . �
�=
4
� = 46,566 [��2 ]
� = nilai phi
Tahap 3: Menghitung score akhir untuk menentukan Grand Score dan Action List
Berdasarkan grand score, tindakan yang dapat dilakukan terdiri dari 4 action list,
yaitu:
a. Action Level 1: Skor 1 atau 2 menunjukkan bahwa postur dapat diterima selama
tidak dijaga atau berulang untuk waktu yang lama.
b. Action Level 2: Skor 3 atau 4 menunjukkan bahwa penyelidikan lebih jauh
dibutuhkan dan mungkin saja perubahan diperlukan.
c. Action Level 3: Skor 5 atau 6 menunjukkan bahwa penyelidikan dan perubahan
dibutuhkan segera.
d. Action Level 4: Skor 7 menunjukkan bahwa penyelidikan dan perubahan
dibutuhkan sesegera mungkin (mendesak).
Tujuan dari menghitung skor RULA adalah untuk mendapatkan tindakan dan
posisi yang paling efektif saat mengoperasikan Mesin Press Hidrolik Serbuk Kayu.
4.6.5 Perhitungan Skor RULA pada Operator Mesin Press Hidrolik Serbuk Kayu
Skor
Skor
No Bagian Tubuh Keterangan Akhir Total Skor
1 Lengan atas 1
2 Lengan bawah 1
2 3
Pergelangan
3 2
tangan
Putaran
4 pergelangan 1
tangan
satu atau lebih
Penambahan
5 bagian tubuh 1
skor aktivitas
statis / diam 2+1+
0=3
(Skor A)
Penambahan
6 beban <2kg 0
skor beban
7 Leher 1
8 Batang tubuh 2 2
9 Posisi kaki 1
Dengan perhitungan skor diatas didapatkan hasil akhir atau Grand Score yaitu 3. Dengan
begitu, action level 2 diperlukan
4.6.6 Punch
Punch adalah sebagai media penekan dari mesin press serbuk kayu untuk
pembuatan papan partikel dan mendapatkan tenaga dari silinder hidrolik. Punch tersebut
memiliki dimensi 600 [mm] x 300 [mm] x 12 [mm] dan berupa plat mild steel
berstandard JIS G3101 SS400 dan memiliki penguat besi canal UNP 10 berdimensi 600
[mm] berstandard SS 34.
Plat mild steel memiliki massa jenis = 7860 [kg/mm3 ], Modulus Elastisitas = 190
[GPa], Kekuatan Tegangan = 400 [MPa], Kekuatan Tarik = 205 [MPa], Poisson’s Ratio =
0.26.
Tabel 4.9 Standard Plat Hitam
4
Ta
bel
4.1
0
Uk
ura
n
St
an
da
rd
Ba
ut
Tabel 4.11 Standard Baut
1. Baut yang digunakan pada dudukan silinder hidrolik adalah berukuran M10,
dengan perhitungan sebagai berikut:
�
�= . �2 . � . � � 1.130,875 = � 2 . 60 . 4
�
4 �
�
4
�� = 3,46
� = Jumlah baut
Karena dengan �� = 3,46 maka standard minimal pada M4.5 maka aman
menggunakan baut M10.
2. Baut yang digunakan pada kerangka atas dengan berukuran M14, dengan
perhitungan sebagai berikut:
�
�= . ��2 . � . �
4 �
1.209,355 = � 2 . 60 . 2
�
�
4
�� = 3,71
� = Jumlah baut
�= . ��2 . � . �
�
�
953,472 = 4 ��2 . 60 . 2
�
4
�� = 3,175
� = Jumlah baut
Karena dengan �� = 3,175 maka standard minimal pada M4 maka aman
menggunakan baut M8.
4000 x 9.81
P=
0.18
P = 218.000 [N/m2 ]
P = 2,18 [bar]
Keterangan :P = Tekanan
F = Gaya
m = Massa
g = Gaya gravitasi
A = Luas Penampang
= 2,725 [��⁄��2 ]
�
��𝑔 = �
9999 , 9 [�� ]
2,725 [��⁄��2 ] =
�
� = 3669,688073 [��2 ]
� =���
t = 3,669688073 [mm]
Mb = 960.000 [kg . m]
Gambar 4.6 Momen Bending
Wb = Z
b . h2
Z=
6
0,04 . 0,242
Z=
6
0,04 . 0.0576
Z=
6
Z = 384.000 [mm3 ]
Momen bending
Mb
σb =
Wb
960.000
σb =
384.000
σb = 2,5 [kg⁄mm2 ]
4.6.11 Kerangka
Kerangka yang digunakan adalah besi canal u dengan UNP 8 dan 10. Besi canal u
dengan UNP 8 digunakan pada kaki dan kerangka bawah. Lalu, besi canal u dengan UNP
10 digunakan pada kerangka bagian atas terhitung dari 2 besi canal u yang berhadapan
sampai 2 plat sejajar yang mengapit silinder hidrolik.
� = 27.027 [��⁄��]
∑�� = 0
1
𝑅� ∙ � − (� × � ) × ∙ � = 0
2
1
𝑅� ∙ � − ∙ W ∙ � 2 = 0
2
1
𝑅� ∙ 740 [��] − ��
∙ 27.027 [[��.⁄��
𝑅� ∙ 740 [��] − 7399992,6 0 [��]2 = 0
��]] ∙=740
2 7399992,6 [��. ��]
𝑅� =
740[��]
𝑅� = 9999,99 [��]
∑�� = 0
1
−𝑅� ∙ � + (� × �) 2 ∙ � = 0
×
1
−𝑅� ∙ � + ∙ W ∙ � 2 = 0
2
1
−𝑅� ∙ 740 [��] + ∙ 27,0270 [��⁄ ] ∙ 740 [��]2 = 0
−𝑅� ∙ 740 [��] + [��. ��] = 0 ��
2
739992,6 [��. ��]
𝑅� =
740 [��]
𝑅� = 9999,99 [��]
I = 8. 69871,38
I = 558971,04 [mm]4
Titik Berat
� ^2 64 ^2
Y = 2(�+� =2(64+45) = 18,789 [mm]
)
� ^2 45 ^2
X = 2(�+� =
2(64+45)
= 9,289 [mm]
)
Digunakkan baja kanal UNP 80 material SS400, dengan tegagangan tarik maksimum 400
[�⁄��2 ] dengan angka keamanan 3.
����ℎ��
��� = ��
40[��⁄��2 ]
=
3
Tegangan maksimum yang terjadi pada rangka dengan 4 buah tumpuan tersebut yaitu :
���������� 4 ������� = 2 × ���������� 2 �������
= 2 × 0,084 [��⁄��2 ]
Tegangan yang terjadi pada pembebanan tidak melebihi tegangan izin tarik yang diijinkan
untuk baja kanal UNP 80 bahan SS400, sehingga rangka ini aman untuk menahan beban.
UNP 8
UNP 10
UNP 12
2. Baut M14
3. Baut M8
4. Besi plat
61x32x6 [mm3]
64x31x12 [mm3]
2. Rangka Base
- Memotong ujung ujung dari besi canal tersebut sebesar 45o dari titik
terluarnya menggunakan mesin gerinda potong.
3. Base
- Siapkan besi plat 61x32x6 [mm3]
4. Rangka Penyangga
- Memotong besi canal tersebut sepanjang 42 [cm] dan menjadi dua buah
menggunakan mesin gerinda potong
5. Rangka Atas
- Memotong besi canal tersebut sepanjang 74 [cm] dan menjadi dua buah
menggunakan mesin gerinda potong
6. Punch
7. Rangka Beban
Letakkan rangka penyangga di sebelah kiri dan kanan rangka base sesuai
design. Lalu sambungkan rangka penyangga dengan rangka base menggunakan
mesin las dan di las dibagian bawahnya
Hubungkan lubang lubang rangka penyangga dengan rangka atas sesuai dengan
design, lalu sambungkan menggunakan baut M14
Letatakkan rangka beban dengan punch sesuai design, lalu di las agar rangka
beban dengan punch menyambung.
A L = 80 [mm]
v = 101,6 [mm/min]
320 [ �� ]
t = 101,6 [mm/min]
t = 3,15 [min]
L = 45 [mm]
v = 101,6 [mm/min]
180 [ �� ]
t = 101,6 [mm/min]
t = 1.772 [min]
4.7.3.2 Perhitungan waktu pengelasan pada rangka bagian penyangga
Rangka bagian penyangga memiliki 1 jenis
pengelasan. L = 100 [mm]
v = 101,6 [mm/min]
400 [ �� ]
t = 101,6 [mm/min]
t = 3,94 [min]
A L = 90 [mm]
v = 101,6 [mm/min]
720 [ mm ]
t = 101,6 [mm/min]
t = 7,09 [min]
L = 650 [mm]
1300 [ mm]
t = 101,6 [mm/min]
t = 12,795 [min]
L = 310 [mm]
v = 101,6 [mm/min]
620 [ mm ]
t = 101,6 [mm/min]
t = 6,102 [min]
Pengeboran yang terjadi pada rancangan ini dilakukan pada rangka (material SS400)
untuk sambungan baut antara rangka atas dengan rangka penyangga. Berikut adalah
perhitungan MRR (Material Removal Rate):
D = 14 [mm]
f = 0,25 [mm]
cs = 22 [m/min] π
n = 500,20 [rpm]
MRR = π/4 . D2 . f . n
MRR = π/4 . (14)2 [mm] . 0.25 [mm] . 500,20 [rpm]
MRR = 19249,95191 [mm3 /min]
MRR = 320,8325318 [mm3 /s]
Pengeboran yang terjadi pada rancangan ini dilakukan pada rangka (material
alumunium) untuk sambungan baut antara cover silinder dengan silinder. Berikut adalah
perhitungan MRR (Material Removal Rate):
D = 7,8 [mm]
f = 0,12 [mm]
cs = 120 [m/min] π
CS . 1000
n= π. d
m
120 [ m in] .1000
n=
π . 7,8 [mm]
n = 4897,075172 [rpm]
MRR = π/4 . D2 . f . n
MRR = π/4 . (7,8)2 [mm] . 0,12 [mm] . 4897,075172 [rpm]
MRR = 28080 [mm3 /min]
MRR = 468 [mm3 /s]
4.8 Pengujian Alat
Pengujian alat ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan mesin ini dalam proses
pengadukan dan penyaluran campuran bahan baku ke mesin press.
Pengujian mesin pengaduk ini dilakukan dengan menggunakan sample bahan baku
seperti : serbuk kayu akasia dan resin dengan takaran tertentu. Pengujian dilakukan
untuk memperoleh data berupa waktu pengadukan hingga campuran merata dan
homogen.
Prosedur pengujian
Sebelum melakukan pengujian menyiapkan bahan baku setelah itu diaduk terlebih
dahulu, yaitu:
1.Serbuk kayu akasia yang sudah diaduk dengan ukuran mesh 20 dengan resin
Setelah bahan campuran siap, langkah pengujian mesin sebagai berikut :
1. Melakukan penuangan dan meratakan campuran serbuk kayu dan resin di dies
2. Menaruh dies pada mesin press
3. Melakukan pengepressan sampai angka di pressure gauge menunjukkan 4 [ton]
4. Catat lama waktu pengepressan
5. Memutar katup pada pompa tangan untuk menaikkan punch
6. Memindahkan dies yang berisikan serbuk kayu dan resin setelah di press ke proses
mesin selanjutnya yaitu pemanas
Hasil pengujian
Untuk pengujian pengadukan ini dilakukan dengan sample sebanyak 6 [kg] campuran
bahan baku. Uji coba pengadukan dilakukan sebayak 3 kali. Didapatkan hasil pengujian
yang yang akan dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 4.14 Data Hasil Trial
Ukuran Luas Komposisi Partikel Waktu Tebal
Penampang papan Resin : Serbuk Kayu Pengepressan Papan
2
600 x 300 [mm ] 40 : 60 5 [min] 13,6 [mm]
Dari data trial yang sudah dicoba di dapatkan data dengan waktu pengepressan 10 [min]
menghasilkan papan partikel dengan ketebalan 11,8 [mm] ~ 12 [mm]. Sesuai dengan
tebal
pada papan partikel dan memiliki kerapatan papan partikel 0,545 [gr/��3 ] – 0,736
[gr/��3 ] sesuai dengan standar SNI 03-2105-2006 yaitu memiliki kerapatan papan
partikel 0,40 [gr/��3 ] – 0,90 [gr/��3 ].
Jumlah Jumlah
No Nama Material Harga Satuan
Material Harga
3 Seminar Rp.700.000,00
5.1 Kesimpulan
Pada rancang bangun mesin press serbuk kayu untuk pembuatan papan partikel
dengan prinsip hidrolik kerja aktuator tunggal ini kami membuat alat dengan
spesifikasi :
Kapasitas Press 20 [ton]
Kapasitas Hidrolik
770 [ml]
pada Hand Pump
Berat 70 [kg]
Diameter Batang
47.94 [mm]
Torak
[gr/cm3 ].
Maka, menghasilkan papan partikel berdimensi 600 x 300 x 12 [mm].
5.2 Saran
Untuk desain selanjutnya sebaiknya berikan batasan pada dies agar tidak dapat
dengan mudah berpindah – pindah.
Untuk pengembangan alat selanjutnya sebaiknya diberikan dudukan untuk pompa
tangan dan peredam karet pada bawah kerangka agar lebih aman ketika dipindahkan
dan tidak merusak media penempat mesin press serbuk kayu.
Dalam merawat alat bantu ini tidaklah sulit, antara lain :
a. Memeriksa permukaan (level) oli. Permukaan (level) oli ini harus berada pada
garis batas.
b. Memeriksa kondisi oli. Kondisi oli tidak boleh berbusa atau bergelembung.
c. Memeriksa kekentalan oli. Jika oli berubah menjadi seperti air susu berarti ada air
yang tercampur pada oli hidrolik sehingga oli / cairan hidrolik harus diganti. Oli /
cairan hidrolik tidak boleh terkontaminasi oleh apapun.
d. Memeriksa saringan oli. Saringan oli yang kotor oleh debu harus segera
dibersihkan.
e. Memeriksa kebersihan katup, karena kotoran pada katup akan membuat katup
popet tidak menutup dengan rapat dan dapat menyebabkan katup cepat aus.
f. Memeriksa pengikat silinder (cylinder mounting). Keadaan pengikat silinder tidak
boleh kendor
g. Memeriksa kebocoran pada silinder baik kebocoran dalam maupun luar.
h. Memeriksa sambungan antara saluran tekan dengan ulir pada penutup pompa
sudah cukup kuat dan rapat
i. Memeriksa kebocoran pada sambungan pompa
DAFTAR PUSTAKA
[1] BSN, Standar Nasional Indonesia, 2006. SNI Nomor 03-2105- 2006 tentang Papan
Partikel. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta
[2] BSN, Standar Nasional Indonesia, 2006. SNI Nomor 07-0052- 2006 tentang Baja Profil
Kanal U proses canai panas (Bj P Kanal U). Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
[3] “Safety and Health Topics Wood Dust”, United States Department of Labor. 1970,
https://www.osha.gov/SLTC/wooddust/, (25 Ferbruari 2017)
[4] L. Bean, Thomas, “Wood Dust Exposure Hazards”, Ohio State University Food,
Agricultural and Biological Engineering. 2006, http://healthfully.org/eoh/id1.html, (25
Februari 2017)
[5] “What are the Effects of Dust on the Lungs?”, Canadian Centre for Occupational Health
and Safety. 2012, http://www.ccohs.ca/oshanswers/chemicals/lungs_dust.html, (25
Ferbruari 2017)
[6] Raveendra, “Design and Analysis of Press Tool Assembly”, International Journal &
Magazine of Engineering, Technology, Management and Research. Januari. 2017,
http://www.ijmetmr.com/oljanuary2017/Raveendra-ChNagaraju-21.pdf, (25 Februari
2017)
[7] Khurmi, R. S. & Gupta J. K. 1980. A Text Book Of Machine Design. New Delhi, Eurasia
Publishing House LTD.
[8] Nugroho, Eko. dan Asroni. 2016. Pengaruh Komposisi Resin Terhadap Kekuatan
Mekanik Papan Partikel Yang Diperkuat Serbuk Kayu Aksia. Lampung,
Universitas Muhammadiyah Metro Lampung.
[9] Slamet, Sugeng. 2013. Karakteristik Komposit Dari Serbuk Kayu Gergaji Kayu (Sawdust)
Dengan Proses Hotpress Sebagai Bahan Baku Papan Partikel. Kudus. Universitas Muria
Kudus.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
N
7
ROUGH
5
1
5
180
1
0
20 40
25
1
5
3
0
24
0
90
N7
ROUGH
600 12
300
N7
ROUGH
300
50
6
100
600
N7
ROUGH
300
20
30
N7
ROUGH
310
650
N7
ROUGH
31
VIEW -
30
612
DETAIL A
SCALE 1 :
5
612x312 Dibuat
Dies 06
x30
SS400
Juml ah Nam a Bagian
No.Bag Bahan Ukur an Keterangan
III I Perubahan:
II