Anda di halaman 1dari 23

A.

SEJARAH MESIN OTTO (BENSIN) DAN MESIN DIESEL


a. Sejarah Mesin Otto (Mesin Bensin)

Nikolaus August Otto (14 Juni 1832 – 28 Januari 1891) ialah penemu mesin
pembakaran dalam asal Jerman. Sebagai lelaki muda ia mulai percobaan dengan
mesin gas dan pada 1864 ikut serta dengan 2 kawan untuk membentuk
perusahaannya sendiri. Perusahaan itu dinamai N. A. Otto & Cie., yang merupakan
perusahaan pertama yang menghasilkan mesin pembakaran dalam. Perusahaan ini
masih ada sampai kini dengan nama Deutz AG.
Mesin atmosfer pertamanya selesai pada Mei 1867. 5 tahun kemudian ia
disusul oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach dan bersama mereka ciptakan
gagasan putaran empat tak atau putaran Otto.
Pertama kali dibuat pada 1876, tak itu merupakan gerakan naik atau turun
pada piston silinder. Paten Otto dibuat tak berlaku pada 1886 saat ditemukan
bahwa penemu lain, Alphonse Beau de Rochas, telah membuat asas putaran 4 tak
dalam selebaran yang diterbitkan sendirian. Menurut studi sejarah terkini, penemu
Italia Eugenio Barsanti dan Felice Matteucci mempatenkan versi efisien karya
pertama dari mesin pembakaran dalam pada 1854 di London (nomor paten 1072).
Mesin Otto dalam banyak hal paling tidak diilhami dari penemuan itu.
Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin
pembakaran dalam yang sering digunakan dalam mobil, pesawat, atau alat lainnya
seperti mesin pemotong rumput atau motor, dan motor outboard untuk kapal.
Tipe paling umum dari mesin ini adalah mesin pembakaran dalam putaran
empat stroke yang membakar bensin. Pembakaran dimulai oleh sistem ignisi yang
membakaran spark voltase tinggi melalui busi. Tipe mesin putaran dua stroke

1
sering digunakan untuk aplikasi yang lebih kecil, ringan dan murah, tetapi efisiensi
bahan bakarnya tidak baik.
Mesin wankel dapat juga menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya.
Satu komponen dalam mesin lama adalah karburator, yang mencampur bensin
dengan udara. Di mesin yang lebih baru karburator diganti dengan injeksi bahan
bakar.
Di Indonesia produksi mobil meningkat dengan sangat pesat. Wakil
Presiden PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan bahwa kapasitas produksi
pabrik Daihatsu sudah mencapai titik maksimum sejak April, 25.600 unit per
bulan. ADM kini telah menjelma menjadi produsen mobil nomor satu di Indonesia.
Selain untuk merek sendiri, seperti Terios, Xenia, Luxio, dan Gran Max, ADM juga
memproduksi dua model Toyota, yakni Avanza dan Rush. Avanza dan Xenia adalah
mobil terlaris di Indonesia saat ini.
Sementara itu, PT Honda Prospect Motor (HPM), yang juga memiliki
perakitan di Indonesia, mengaku kapasitas produksinya sudah mencapai 100 persen
atau 50.000 unit per tahun. Sebelumnya menargetkan produksi 46.000 unit.
Tahun ini total produksi bisa mencapai maksimum 50.000 unit. Meski
begitu, kita tak ingin membicarakan investasi tambahan karena banyak
konsekuensinya," ujar Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual
HPM.Jonfis menilai pertumbuhan pasar pada Januari-April 2010 bisa terus
berlangsung hingga akhir tahun jika stabilitas perekonomian terjaga. Menurut dia,
tak mustahil pasar mobil nasional menciptakan rekor baru, 700.000 unit.
HPM memiliki fasilitas perakitan di Karawang, Jawa Barat, yang
memproduksi Jazz, Freed, dan CR-V. Selain untuk pasar domestik, HPM juga
mengekspor Freed ke Thailand dan Malaysia.

b. Sejarah Mesin Diesel

Rudolf Diesel (18 Maret 1858 - 30 September 1913) adalah seorang


penemu Jerman, terkenal akan penemuannya, mesin diesel, Dia lahir di Paris dan
meninggal secara misterius di kapal fery dalam perjalanannya ke Inggris. Diesel
mengembangkan ide sebuah mesin pemicu kompresi pada dekade terakhir abad ke-
19 dan menerima hak paten untuk alat tersebut pada 23 Februari 1893. Dia

2
membangun prototipe yang berfungsi pada awal 1897 ketika bekerja di pabrik
MAN di Augsburg.
Padahal jaman itu (akhir abad 19 dan awal abad 20) belum ada orang yang
berfikir tentang krisis energi minyak, apalagi global warming. Sedemikian
hebatnya itu mesin, membuat pesaing-pesaingnya di dunia otomotif gigit jari.
Hingga di bulan September 1913, Diesel hilang secara misterius dari kabin
kamarnya di kapal SS Dresden saat bepergian dari Jerman ke Inggris. Baru lima
hari kemudian mayatnya ditemukan terapung di Sungai Scheldt (Jerman). Tak
seorang pun bisa menyibak misteri di balik kematian Diesel tersebut.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1937 di Jepang, berdirilah sebuah
pabrik mesin bernama Tokyo Jidosha Kogyo Company yang sekarang berganti
nama menjadi Isuzu, yang line produknya adalah Mesin Diesel. Konon salah
seorang murid/asisten Diesel berhasil mengcopy seluruh desain rancang bangun
mesin tersebut dan mengembangkannya di Jepang atas perintah Kaisar Tenno
Haika Hirohito untuk menjalankan mesin perangnya di Asia Pasifik.
Selama Perang Dunia II, Jepang membumi hanguskan semua sumur minyak
milik kolonial Belanda, Inggris dan Perancis di Asia Tenggara. Namun, di sisi lain,
Jepang juga memerintahkan anak jajahannya untuk menanam jarak pagar, yang
bijinya diperas untuk dijadikan biodiesel yang menggerakkan tank dan kapal
perang mereka.
Para tentara Jepang dengan mesin perang yang bermesin diesel hampir tak
terkalahkan oleh Amerika Serikat. Hanya 4 buah bom atom di Hiroshima dan
Nagasakilah yang mampu menghentikan laju gerak pasukan bersepatu karet
tersebut melibas Asia-Pasifik. Sementara Jendral Douglas MacArthur tergopoh-
gopoh balik menyerang dengan risiko kekurangan suplai minyak bensin di
sepanjang jalur penyerangannya di Pasifik Selatan, yang bisa dikatakan
mendahulukan merebut sumur-sumur minyak di Papua, Sulawesi dan Kalimantan.
Makanya tidak perlu heran kenapa mesin diesel masih berbahan bakar solar,
bukan minyak jarak atau minyak kelapa sawit. Semua dikareakan para pelaku
industri minyak tidak mau rugi dan digulung oleh petani kacang, kelapa sawit dan
jarak pagar.
Pada saat menerima hak paten atas mesin ciptaannya di Pekan Raya Paris
1912, Rudolf Diesel menyampaikan pidato yang sangat-sangat berarti di era Global
Warming saat ini: “Der Gebrauch von Pflanzenöl als Krafstoff mag heute

3
unbedeuntend sein. Aber derartige Produkte können im Laufe der Zeit obenso
wichtig werden wie Petroleum und diese Kohle-Teer-Produkte von heute.”
(Pemakaian minyak nabati sebagai bahan bakar untuk saat ini sepertinya tidak
berarti, tetapi pada saatnya nanti akan menjadi penting, sebagaimana minyak bumi
dan produk tir-batubara saat sekarang).

B. Definisi Mesin Otto dan Mesin Diesel


a. Definisi Mesin Otto
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi,
sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi
gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi). Mesin
bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran
dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk
menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.
Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran
bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi
untuk proses pembakaran. Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan
dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar
disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur
dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah
bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar
tersebut akan terbakar dengan sendirinya.
Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur
sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern
mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk
mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan.
Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi,
keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan
penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto
terjadi diluar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar
seproporsional mungkin, Hal ini dsebut EFI.

b. Definisi Mesin Diesel

4
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi,
sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi
gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi). Mesin
bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran
dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk
menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis. Mesin bensin berbeda dengan
mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin
bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran. Pada mesin
diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya
udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir
langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat
kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi
tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya.
Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur
sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern
mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk
mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan.
Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi,
keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan
penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto
terjadi diluar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar
seproporsional mungkin. Hal ini dsebut EFI.

 Bagaimana mesin diesel bekerja

Diagram siklus termodinamika sebuah mesin diesel ideal. Urutan kerja


mesin diesel berurutan dari nomor 1-4 searah jarum jam. Dalam siklus mesin
diesel, pembakaran terjadi dalam tekanan tetap dan pembuangan terjadi dalam
volume tetap. Tenaga yang dihasilkan setiap siklus ini adalah area di dalam
garis siklus.

Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan


oleh Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses
pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi

5
oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin
bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau
BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang
bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampur dengan udara
panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar
dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat
piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi.
Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston
dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan
bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar
utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect
injection).

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran


mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan
tenaga linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini
ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga
putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan.

Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan


komponen :

 Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara


yang masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang bakar
didorong oleh turbin pada turbo/supercharger.

 Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang bakar.


Udara yang panas volumenya akan mengembang begitu juga
sebaliknya, maka dengan didinginkan bertujuan supaya udara yang
menempati ruang bakar bisa lebih banyak.

Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin.
Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi
menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar

6
sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid"
dalam "intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin
mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar
dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin. Dalam cuaca yang sangat
dingin, bahan bakar diesel mengental dan meningkatkan viscositas dan
membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat memengaruhi sistem bahan bakar
dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin
menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk memanaskan penyaring
bahan bakar dan jalur bahan bakar secara elektronik.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel
adalah governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin
selalu pada putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu
banyak kualitas listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan
listrik tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran
mesin terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan over voltage yang bisa
merusak peralatan listrik. Mesin diesel modern menggunakan pengontrolan
elektronik canggih untuk mencapai tujuan ini melalui modul kontrol elektronik
(ECM) atau unit kontrol elektronik (ECU) - yang merupakan "komputer"
dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin melalui sensor dan
menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang disimpan dalam
ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui aktuator
elektronik atau hidraulik untuk mengatur kecepatan mesin.

C. Klasifikasi Mesin
a. Mesin Otto

Siklus Otto adalah siklus termodinamika yang paling banyak digunakan


dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol
Fuel) adalah contoh penerapan dari sebuah siklus Otto. Mesin bensin dibagi
menjadi dua, yaitu mesin dua tak dan mesin empat tak.

7
Mesin dua tak adalah mesin yang memerlukan dua kali gerakan piston naik
turun untuk sekali pembakaran (agar diperoleh tenaga). Mesin tersebut banyak
digunakan pada motor-motor kecil. Mesin dua tak menghasilkan asap sebagai sisa
pembakaran dari oli pelumas.
Mesin empat tak memerlukan empat kali gerakan piston untuk sekali
pembakaran. Pada motor-motor besar biasa menggunakan mesin empat tak. Akan
tetapi, sekarang banyak motor-motor kecil bermesin empat tak. Mesin jenis ini
sedikit menghasilkan sisa pembakaran karena bahan bakarnya hanya bensin murni.

Gambar di atas merupakan mesin pembakaran dalam empat langkah (empat


tak). Mula-mula campuran udara dan uap bensin mengalir dari karburator menuju
silinder pada saat piston bergerak ke bawah (langkah masukan). Selanjutnya
campuran udara dan uap bensin dalam silinder ditekan secara adiabatik ketika
piston bergerak ke atas (langkah kompresi atau penekanan). Karena ditekan secara

8
adiabatik maka suhu dan tekanan campuran meningkat. Pada saat yang sama, busi
memercikkan bunga api sehingga campuran udara dan uap bensin terbakar. Ketika
terbakar, suhu dan tekanan gas semakin bertambah. Gas bersuhu tinggi dan
bertekanan tinggi tersebut memuai terhadap piston dan mendorong piston ke
bawah (langkai pemuaian). Selanjutnya gas yang terbakar dibuang melalui katup
pembuangan dan dialirkan menuju pipa pembuangan (langkah pembuangan).
Katup masukan terbuka lagi dan keempat langkah tersebut diulangi kembali.
Tujuan dari adanya langkah kompresi atau penekanan adiabatik adalah
menaikkan suhu dan tekanan campuran udara dan uap bensin. Proses pembakaran
pada tekanan yang tinggi akan menghasilkan suhu dan tekanan (P = F/A) yang
sangat besar. Akibatnya gaya dorong (F = PA) yang dihasilkan selama proses
pemuaian menjadi sangat besar. Mesin motor atau mobil menjadi lebih bertenaga.
Walaupun tidak ditekan, campuran udara dan uap bensin bisa terbakar ketika busi
memercikkan bunga api. Tapi suhu dan tekanan gas yang terbakar tidak terlalu
tinggi sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga kecil. Akibatnya mesin menjadi
kurang bertenaga.
Proses perubahan bentuk energi dan perpindahan energi pada mesin
pembakaran dalam empat langkah di atas bisa dijelaskan seperti ini : Ketika terjadi
proses pembakaran, energi potensial kimia dalam bensin + energi dalam udara
berubah menjadi kalor alias panas. Sebagian kalor berubah menjadi energi mekanik
batang piston dan poros engkol, sebagian kalor dibuang melalui pipa pembuangan
(knalpot). Sebagian besar energi mekanik batang piston dan poros engkol berubah
menjadi energi mekanik kendaraan (kendaraan bergerak), sebagian kecil berubah
menjadi kalor alias panas sedangkan panas timbul akibat adanya gesekan.
Secara termodinamika, siklus Otto memiliki 4 buah proses termodinamika
yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses
adiabatis (kalor tetap).

b. Mesin Diesel

Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi


kerja. Panas disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya
menggunakan air sebagai fluida yang bergerak. Siklus ini menghasilkan 80% dari

9
seluruh energi listrik yang dihasilkan di seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk
mengenang ilmuan Skotlandia, William John Maqcuorn Rankine.
Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap panas yang secara umum
ditemukan di pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk siklus Rankine
adalah batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir, dan panas matahari.
Efisiensi siklus Rankine biasanya dibatasi oleh fluidanya. Tanpa tekanan
yang mengarah pada keadaan super kritis, range temperatur akan cukup kecil. Uap
memasuki turbin pada temperatur 565 °C (batas ketahanan stainless steel) dan
kondenser bertemperatur sekitar 30°C. Hal ini memberikan efisiensi Carnot secara
teoritis sebesar 63%, namun kenyataannya efisiensi pada pembangkit listrik
sebesar 42%.

Gambar Mesin Diesel (Siklus Rankine)

Gambar ini menunjukkan siklus diesel ideal (sempurna). Mula-mula udara


ditekan secara adiabatik (a-b), lalu dipanaskan pada tekanan konstan – penyuntik
(injector) menyemprotkan solar dan terjadilah pembakaran (b-c), gas yang terbakar
mengalami pemuaian adiabatik (c-d), pendinginan pada volume konstan – gas yang
terbakar dibuang ke pipa pembuangan dan udara yang baru, masuk ke silinder (d-
a).
10
Asumsi yang digunakan pada siklus diesel ini sama dengan pada siklus
Otto, kecuali langkah penambahan panas. Pada siklus diesel langkah 2-3
merupakan penambahan panas pada tekanan konstan.

D. Siklus Otto dan Diesel


a. Siklus Otto

Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan


dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol
Fuel) adalah contoh penerapan dari sebuah siklus Otto. Niklaus August Otto (1832-
1891) adalah seorang penemu berkebangsaan Jerman yang pada tahun 1876
menciptakan mesin dengan empat dorongan pembakaran.

Siklus Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala
bunga api. Pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran
bahan bakar dan udara dibakar dengan menggunakan percikan bunga api dari busi.
Piston bergerak dalam empat langkah (disebut juga mesin dua siklus) dalam
silinder, sedangkan poros engkol berputar dua kali untuk setiap siklus
termodinamika. Mesin seperti ini disebut mesin pembakaran internal empat
langkah.

1. Campuran udara dan uap bensin dalam silinder ditekan secara adiabatik
ketika piston bergerak ke atas (langkah kompresi / compression stroke).
2. Karena ditekan secara adiabatik maka suhu dan tekanan campuran
meningkat. Pada saat yang sama, busi memercikkan bunga api sehingga campuran
udara dan uap bensin terbakar. Ketika terbakar, suhu dan tekanan gas semakin

11
bertambah. Gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi tersebut memuai terhadap
piston dan mendorong piston ke bawah (power stroke).
3. Selanjutnya gas yang terbakar dibuang melalui katup pembuangan dan
dialirkan menuju pipa pembuangan (langkah pembuangan / exhaust stroke).
4. Katup masukan terbuka lagi, campuran udara dan uap bensin mengalir
dari karburator menuju silinder pada saat piston bergerak ke bawah (langkah
masukan / intake stroke). Selanjutnya ke-empat langkah diulang kembali.

Secara thermodinamika, siklus ini memiliki 4 proses thermodinamika yang


terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis
(kalor tetap). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram tekanan (p) vs temperatur
(V) berikut:

Keterangan:

 Langkah 0-1 adalah langkah isap. Campuran udara dan uap bensin
masuk ke dalam silinder.
 Langkah 1-2 adalah langkah pemampatan. campuran udara dan uap
bensin ditekan secara adiabatik
 Garis 2-3 adalah pembakaran secara cepat yang menghasilkan
pemanasan gas pada volume konstan. Campuran udara dan uap
bensin dipanaskan pada volume konstan campuran dibakar.

12
 Langkah 3-4 adalah langkah ekspansi gas panas. Gas yang terbakar
mengalami pemuaian adiabatik
 Sedang segmen 4-1 turunnya tekanan secara tiba-tiba karena
dibukanya katup buang. Pendinginan pada volume konstan – gas
yang terbakar dibuang ke pipa pembuangan dan campuran udara +
uap bensin yang baru, masuk ke silinder.
 Setelah itu gas dibuang pada langkah 1-0

Maksud siklus seperti pada gambar di atas beserta penjelasannya


adalah sebagai berikut:

1. Langkah isap (0-1) dan langkah buang (1-0) dianggap sebagai


proses tekanan tetap.
2. Langkah pemampatan (1-2) dianggap berlangsung secara adiabatik,
karena proses tersebut berlangsung sangat cepat sehingga dianggap
tidak ada panas yang sempat keluar sistem.
3. Proses pembakaran (garis 2-3) dianggap sebagai pemasukan
(pengisian) kalor pada volume konstan.
4. Langkah kerja (3-4) dianggap juga berlangsung adiabatik.
Penjelasan sama dengan nomor 2.
5. Proses penurunan tekanan karena pembukaan katup buang (garis 4-
1) dianggap sebagai pengeluaran (pembuangan) kalor pada volume
tetap.
6. Fluida kerja dianggap gas ideal sehingga memenuhi hukum-hukum
gas ideal.

Perlu diketahui bahwa tujuan dari adanya langkah kompresi alias


penekanan adiabatik adalah menaikkan suhu dan tekanan campuran udara dan uap
bensin. Proses pembakaran pada tekanan yang tinggi akan menghasilkan suhu dan
tekanan (P = F/A) yang sangat besar. Akibatnya gaya dorong (F = PA) yang
dihasilkan selama proses pemuaian menjadi sangat besar. Mesin motor atau mobil
menjadi lebih bertenaga. Walaupun tidak ditekan, campuran udara dan uap bensin
bisa terbakar ketika si busi memercikkan bunga api. Tapi suhu dan tekanan gas
yang terbakar tidak terlalu tinggi sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga kecil.
Akibatnya mesin menjadi kurang bertenaga.
Proses pemuaian dan penekanan secara adiabatik pada siklus otto bisa
digambarkan melalui diagram di bawah. (Diagram ini menunjukkan model ideal

13
dari proses termodinamika yang terjadi pada mesin pembakaran dalam yang
menggunakan bensin).

 MESIN 2 TAK
Pada prinsipnya motor bakar 2 langkah (2 tak) melakukan siklus Otto
hanya dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol. Penemuan
motor bakar 2 tak sukses oleh Sir Dougald Clerk tahun 1876. Ada 2 langkah
saat mesin 2 tak beroperasi.

Langkah pertama:
 Piston bergerak dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati
Bawah).
 Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan
ruang bilas yang berada di bawah piston. Semakin jauh piston
meninggalkan TMA menuju TMB, tekanan di ruang bilas semakin
meningkat.
 Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang
pembuangan gas dan lubang pemasukan gas.
 Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam
ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
 Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan
dalam ruang bilas akan terpompa masuk dalam ruang bakar
sekaligus mendiring gas yang ada dalam ruang bakar keluar melalui
lubang pembuangan.
 Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus
memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar.

Langkah kedua:
 Piston bergerak dari TMB ke TMA.
 Pada saat piston bergerak dari TMB ke TMA, maka akan menghisap
gas hasil pencampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke

14
dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator
sistem injeksi.
 Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston
akan mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
 Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai
TMA.
 Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk
membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston
sampai TMA dengan tujuan agar puncak tekanan dalam ruang bakar
akibat pembakaran terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke
TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan waktu dari
mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.

MESIN 4 TAK
Mesin 4 tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran terjadi empat langkah piston (hisap, tekan, bakar, buang).
Langkah pertama:
 Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka
dan katup keluar tertutup, mengakibatkan gas atau udara
terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
Langkah kedua:
 Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan
keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam
ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai
pada posisi TMA, waktu penyalaan bunga api terjadi, pada
mesin bensin berupa nyala busi.
Langkah ketiga:
 Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan
tekanan dalam ruang bakar, mengakiBatkan piston terdorong
dari TMA ke TMB. Langkah ini adalah proses langkah
pembakaran.
Langkah keempat:

15
 Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup
dan katup keluar terbuka, mengakibatkan gas hasil
pembakaran terdorong keluar menuju saluran pembuangan.
Atau yang disebut proses buang.

Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan


dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol
Fuel) adalah contoh penerapan dari sebuah siklus Otto.
Secara thermodinamika, siklus ini memiliki 4 buah proses thermodinamika
yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses
adiabatis (kalor tetap). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram tekanan (p) vs
temperatur (V) berikut:

Proses yang terjadi adalah :

1-2 : Kompresi adiabatis

2-3 : Pembakaran isokhorik

3-4 : Ekspansi / langkah kerja adiabatis

4-1 : Langkah buang isokhorik

16
Beberapa rumus yang digunakan untuk menganalisa sebuah siklus Otto
adalah sebagai berikut :

1. Proses Kompresi Adiabatis 4. Kerja Siklus

T2/T1 = r(k-1) ; p2/p1 = rk W = Cv [(T3 - T2) - (T4 - T1)]

2. Proses Pembakaran Isokhorik 5. Tekanan Efektif Rata-rata


(Mean Effective Pressure)
T3 = T2 + (f x Q / Cv) ; p3 =
p2 ( T3 / T2) pme = W / (V1 – V2)

3. Proses Ekspansi / Langkah 6. Daya Indikasi Motor


Kerja
Pe = pme . n . i . (V1-V2) . z
T4/T3 = r (1-k) ; p4/p3 = r(-k)

17
Dimana parameter – parameternya adalah :

p = Tekanan gas (Kg/m^3)

T = Temperatur gas (K; Kelvin)

V = Volume gas (m^3)

r = Rasio kompresi (V1 – V2)

Cv = Panas jenis gas pada volume tetap ( kj/kg K)

k = Rasio panas jenis gas (Cp/Cv)

f = Rasio bahan bakar / udara

Q = Nilai panas bahan bakar (kj/kg)

W = Kerja (Joule)

n = Putaran mesin per detik (rps)

i = Index pengali; i=1 untuk 2 tak dan i=0.5 untuk 4 tak

z = Jumlah silinder

P = Daya ( Watt )

b. Siklus Diesel

Ditemukan pada tahun 1890 oleh seorang berkebangsaan Jerman yaitu


Rudolph Diesel. Sama halnya dengan siklus otto, siklus diesel merupakan siklus
bolak-balik (reciprocating), namun pada siklus ini terdapat pengapian kompresi
yang berbeda dengan siklus otto (menggunakan spark plug). Pada siklus diesel ini
spark plug dan karburator digantikan oleh injektor bahan bakar.
Siklus diesel dapat dirancang dengan rasio kompresi yang tinggi (pada
umumnya 12-24). Diagram perbandingan T-S dan P-V dapat dilihat pada gambar:

Berbeda pada siklus otto, siklus diesel terdapat rasio pancung (cutoff ratio)
yang terjadi pada proses pembakaran seperti yang terlihat pada diagram diatas
proses 2-3. Untuk proses pada siklus diesel 4 langkah dapat dilihat pada gambar:

Pada gambar pertama (kiri ke kanan) merupakan langkah kompresi setelah


udara masuk ke dalam ruang bakar. Udara ini dikompresi hingga mempunyai
tekanan yang sangat tinggi sekali. Pada gambar kedua merupakan proses injeksi
bahan bakar. Akibat tekanan udara yang sangat tinggi sekali dan injeksi dari bahan
bakar tersebut menyebabkan terjadinya pembakaran. Pada gambar ketiga
merupakan langkah tenaga dimana akibat ledakan dari pembakaran tadi piston
didorong ke bawah dan menyebabkan terjadinya daya/power. Pada gambar
keempat merupakan langkah buang, dimana sisa dari pembakaran dibuang ke
lingkungan.
Untuk kompresi rasio yang sama siklus diesel mempunyai efisiensi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan siklus otto. Adapun rumus untuk mencari
efisiensi siklus diesel adalah:

Efisiensi siklus diesel yang tinggi menyebabkan siklus ini digunakan untuk
mesin-mesin dengan kapasitas besar. Seperti yang terdapat pada truk, lokomotif,
mesin kapal, dan pembangkit tenaga listrik darurat (genset).

E. Perbedaan siklus otto dan siklus diesel 2 tak

Mesin yang ditemukan oleh Rudolf Diesel (8158-1913) konsturksinya


tidak berbeda jauh dengan mesin bensin yang dikenal dengan sebutan mesin
otto.beberapa bagian komponennya punya tugas yang sama dengan mesin
bensin,seperti blok slinder, poros engkol, poros bubungan, asembli torak, dan
mekanisme pengerak katupnya.perbedaan motor diesel dan motor bensin adalah
cara pemberian dan penyalaan bahan bakarnya; perbandingan kompressi; disain
komponen.

1. Cara pemberian dan penyalaan Bahan bakar

Perbedaan utama terletak pada bagaimana memulai sesuatu


pembakaran dalam ruang silinder.mesin besin mengawali pembkaran
dengan disuplainya listrik tegangan tinggi, sehingga menimbulkan
percikan bunga api di antara celah busi untuk memulai pembakaran
gas.motor diesel memanfaatkan udara yang dikompresi untuk memulai
pembakaran bahan bakar solar.Dengan perbandingan kompresinya
sangat tinggi sampai berkisar 22 : 1, akibatnya tekanan naik secara
mendadak (berlangsung dalam beberapa milidetik) suhunya dapat
mencapai 900-1000 derajat celcius. Suhu setinggi itu dapat menyalakan
bahan bakar solar. Menjelang akhir langkah kompresi, solar
disemprotkan ke udara Yang sangat panas itu. Akibatnya, bahan bakar
langsung terbakar sebab titik nyala solar sendiri Cuma 4000 Celcius.
Karena pembakaran terjadi akibat tekanan kompresi yang sangat tinggi
tadi,maka mesi diesel di sebut juga mesin penyalaan kompresi
(compression igniton engine). Sedangkan mesin bensin di kenal dengan
mesin penyalaan bunga api (spark ignition engine). Dalam mesin
bensin bahan bakar dan udara dicampur di luar slinder yaitu dalam
karburator dan saluran masuk (manifold). Sebaliknya mesin diesel
tidak ada campuran pendahuluan udara dan bahan bakar di luar
silinder, hanya udara yang diterima ke dalam slinder melalui saluran
masuk.

2. Perbandingan Kompresi mesin diesel dan Bensin

Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume udara


dalam silinder sebelum langkah kompresi dengan volume sesudah
langkah kompresi. Perbandingan kompresi untuk motor-motor bensin
adalah berkisar 8:1 sedangkan perbandingan yang umum untuk motor-
motor diesel adalah 16-22:1. Perbandingan kompresi yang timggi pada
motor diesel menimbulakan kenaikan suhu udara cukup tinggi untuk
menyalakan bahan bakar tanpa ada letikan bunag api. Hal ini
menyebabkan motor diesel mempunyai efisiensi yang besar sebab
kompresi yang tinggi menghasilkan pemuaian yang besar dari gas-gas
hasil pembakaran dalam silinder. Karena itu tenaganya sangat kuat.
Efisiensi tinggi yang dihasilkan pembakaran motor diesel harus
diimbangi dengan kekuatan komponen-komponennya agar dapat
menahan gaya-gaya pembakaran yang sangat besar.
3. Desain Komponen Mesin Diesel dan Bensin

Sudah dikatakan bahwa mesin diesel haruslah dibuat kokoh


dan kuat untuk dapat menahan gaya pembakaran yang sangat besar.
Pada umumnya bagian-bagian yang dikuatkan adalah torak, pena
torak,batang penghubung, dan poros engkol serta sejumlah bantalan
utama untuk mendukung poros engkol.

4. Perbedaan langkah ICE 2 tak dan ICE 4 tak ?

Jika mesin 4 tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu


siklus kerjanya, maka untuk mesin 2-tak hanya memerlukan satu
putaran saja. Hal ini berarti dalam satu siklus kerja 2 tak hanya terdiri
dari 1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari piston saja. Desain
dari ruang bakar mesin 2 tak memungkinkan terjadunya hal semacam
itu. Ketika piston naik menuju TMA untuk melakukan kompresi maka
katup hisap terbuka ( lihat gambar di bawah) dan masuklah campuran
bahan bakar dan udara, sehingga dalam satu gerakan piston dari TMB
ke TMA menjalankan dua langkah sekaligus yaitu kompresi dan isap.
Pada saat sesaat sebelum piston mencapai TMA maka busi menyala,
gas campuran meledak dan memaksa piston kembali bergerak ke
bawah menuju TMB. Gerakan piston yang ini disebut langkah
ekspansi. Namun sembari piston melakukan langkah ekspansi atau
usaha, sesungguhnya juga melakukan langkah buang melalui katup
buang (sisi kanan dinding silinder pada gambar) . Hal ini bisa terjadi
karena gas hasil pembakaran terdorong keluar akibat campuran bahan
bakar dan udara baru yang juga masuk dari sisi kiri dinding silinder.

Jadi, kenapa motor dengan mesin 2 tak harus memakai oli


pelumas samping selain pelumas mesin sudah jelas, karena model kerja
yang seperti itu membuat tenaga yang dihasilkan lebih besar.
Perbandingannya pada mesin 4 tak dalam 2 kali putaran crankcase = 1
x kerja sedangkan untuk 2 tak 2 kali putaran crankcase = 2 x kerja.
Untuk itu, dibutuhkan pelumas yang lebih karena putaran yang
dihasilkan lebih cepat. Hal itu juga menjawab kenapa mesin 2 tak lebih
berisik ,boros bahan bakar, menghasilkan asap putih dari knalpotnya
tetapi unggul dalam kecepatan dibandingkan mesin 4 tak. Istilahnya
“No Engine is Perfect !” Perbedaan yang lain juga terdapat pada bentuk
fisik pistonnya. Piston 2 tak lebih panjang dibanding piston 4 tak.
Selain itu bentuk piston head nya juga lain, piston 2 tak memiliki
semacam kubah untuk memuluskan gas buang untuk bisa keluar
sedangkan 4 tak tidak. Piston 2 tak juga memiliki slot lubang yang
berhubungan dengan reed valve yang berhubungan dengan cara kerja
masukan campuran bahan bakar – udara ke ruang bakar.

Sedangkan Mesin dua tak adalah mesin pembakaran dalam


yang dalam satu siklus pembakaran terjadi dua langkah piston, berbeda
dengan putaran empat-tak yang mempunyai empat langkah piston
dalam satu siklus pembakaran, meskipun keempat proses (intake,
kompresi, tenaga, pembuangan) juga terjadi. Mesin dua tak juga telah
digunakan dalam mesin diesel, terutama rancangan piston berlawanan,
kendaraan kecepatan rendah seperti mesin kapal besar, dan mesin V8
untuk truk dan kendaraan berat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai