TEKNIK PENGELASAN
PENGELASAN PADA INDUSTRI OTOMOTIF
MUHAMMAD HELMY
13.331.0324
KELAS B
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan
logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan
atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu.
Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas,
meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa
saluran dan sebagainya.
Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk
reparasi misalnya untuk mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat lapisan
las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –
macam reparasi lainnya.
PEMBAHASAN
B. Welding (Pengelasan)
Pada bagian ini, part-part mobil yang sudah dipres digabung menjadi
sebuah kerangka mobil melalui suatu pengelasan yang menggunakan alat spot
welder. Proses welding merupakan proses pembuatan body kendaraan melalui
beberapa tahapan proses seperti body welding, metal finishing, dan frame
welding.
Dua tahapan pembakaran dapat dilihat dalam emisi nyala api oksi-
asetilen yang keluar dari ujung pembakar. Bila campuran oksigen dan asetilen
1 : 1, seperti yang dijelaskan pada formula reaksi kimia di atas, nyala api yang
dihasilkan dikenal sebagai nyala netral.
E. Las Busur Gas dengan Pelindung Gas Mulia (Las Argon & Las CO2)
Proses pengelasan ini sambungan dibentuk oleh panas yang ditimbulkan
oleh busur yang dibangkitkan diantara elektroda dan benda kerja dimana busur
dilindungi oleh gas mulia seperti argon, helium atau bahkan gas CO2 atau
campuran gas lainnya.
Ada dua jenis pengelasan dengan cara ini yaitu : las TIG (tungsten inert
gas) atau disebut juga pengelasan menggunakan elektroda wolfram dengan
logam pengisi, dan las MIG (metal inert gas) atau disebut juga pengelasan
menggunakan elektroda terumpan. Kedua jenis pengelasan ini bisa dilakukan
secara manual ataupun otomatik serta tidak memerlukan fluks ataupun lapisan
kawat las untuk melindungi sambungan.
Las busur yang menggunakan elektroda wolfram (elektroda tak terumpan)
dikenal pula dengan sebutan las busur wolfram gas. Pada proses ini las
dilindungi oleh selubung gas mulia yang dialirkan melalui pemegang elektroda
yang didinginkan dengan air.
Pengelasan ini bisa menggunakan arus bolak-baliok ataupun arus searah,
dimana pemilihan tergantung pada jenis logam yang dilas. Arus searah polaritas
langsung digunakan untuk pengelasan baja, besi cor, paduan tembaga dan baja
tahan karat, sedangkan polaritas terbalik jarang digunakan. Untuk arus bolak-
balik banyak digunakan untuk pengelasan aluminium, magnesium, besi cor dan
beberapa jenis logam lainnya. Proses ini banyak dilakukan untuk pengelasan
pelat tipis karena biayanya akan mahal jika digunakan untuk pengelasan pelat
tebal.
Pengelasan las gas mulia elektroda terumpan dimana antara benda kerja
dan elektroda terumpan dilindungi dengangas pelindung. Efisiensi pengelasan
jenis ini lebih tinggi dan kecepatan pengelasan jauh lebih baik. Pengelasan ini
umumnya dilakukan secara otomatik.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Berbagai macam tahap dapat dijumpai dalam industri perakitan mobil,
mulai dari proses pressing, welding, painting, sampai assembly. Tahapan-
tahapan tersebut memiliki maksud dan tujuan masing-masing guna menciptakan
body mobil yang memiliki kualitas nomor satu. Welding (pengelasan)
adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas dengan
atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan
metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Proses welding
(pengelasan) pada proses pembuatan body kendaraan melalui beberapa tahapan
proses seperti body welding, metal finishing, dan frame welding. Pengelasan
dilakukan dengan menggunakan peralatan welding gun dengan metode las titik
(spot welding), las brazing (oxy-acetilene), las argon dan las CO2.
B. Saran
Proses pembuatan body mobil memiliki banyak tahap dan fungsi masing-
masing. Tahapan kegiatan tersebut tidak terlepas dari tangan manusia, sebaiknya
tahapan kegiatan tersebut dilakukan oleh para ahli masing-masing sehingga
dapat tercipta body mobil yang baik serta mobil yang baik. Sehingga tidak
merugikan konsumen yang menggunakannya baik dari segi materi maupun
keselamatan.