MAGNET
TUGAS AKHIR
Oleh:
BIODATA
(a) Tempat/Tgl Lahir: Padang/30 Desember 1996 (b) Nama Orang Tua:
Rajito (c) Jurusan: Teknik Mesin (d) Program Studi: DIII Teknik
Mesin,
Konsentrasi: Produksi (e) No. BP: 140102059 (f) Tanggal Lulus: 11
Oktober 2017 (g) Predikat Lulus:Sangat Memuaskan (h) IPK: 3,33 (i)
Lama Studi: 3 Tahun 1 Bulan (j) Alamat Orang Tua: Jln Sawah Liek
RT
06 RW 01 , Kel Padang Besi, Kec. Lubuk Kilangan, Padang
Rancang Bangun Pembangkit Listrik
Tenaga Magnet
Tugas Akhir D-III Oleh : Yogie Subhakti R
Pembimbing I : Safril ST.,MP dan Pembimbing II: Drs. Mulyadi, ST., MT
ABSTRAK
Inovasi adalah suatu hal yang paling di perlukan bagi mahasiswa untuk merubah suatu masa ke
masa yang lebih baik. Berbeda dari yang sebelumnya seperti pembangkit listrik tenaga air,
angin, uap dan surya alat ini dapat menghasilkan energi listrik dengan sistim turbin melalui
tenaga magnet. Alat ini dapat mengalirkan listrik secara terus menerus dan stabiil. Ramah
lingkungan dan tidak menghasilkan emisi dan gas kimia. Dari perencanaan u8ntuk magnet
berdiameter 23 mm dan tebal 7 mm sebanyak 15 buah maka di dapatkan putaran turbin 750
rpm, dan turbin magnet ini dapat menghasilkan daya 11 watt. Sistem kerja alat iniu desebut
dengan memutar engkol 1 kali maka magnet yang berada pada rotor dan stator akan terus
berputar dari gaya tolak menolak magnet tersebut. Dari putaran turbin tersebut akan di
transmisikan ke generator dan generator akan menghasilkan listrik.
Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal
: 11 Oktober 2017
Abstrak telah disetujui oleh penguji :
1 2 3 4
Tanda
Tangan
Nama Bukhari,S.ST., Drs. Mulyadi, ST.,
Safril.,ST,MP Nofriadi.,ST.,MT
Terang MT MT
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin : DR. Junaidi,ST.,MP
Nip. 19660621 199203 1 005 Tanda Tangan
Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumnus :
Petugas Politeknik
Nomor Alumni Jurusan Nama Tanda Tangan
Dimulai tanggal :
Selesai tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat melaksanakan aktivitas dan amal ibadah
kepadanya. Dengan rahmat dan karunia Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan penulisan
tugas akhir ini. Selanjutnya shalawat dan salam kita doakan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program
Diploma III (D III) Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. Oleh karena itu penulisan tugas
akhir ini diharuskan setiap mahasiswa pada semester VI, pada kesempatan ini penulis
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan,
namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan
lancar dan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ayah, Ibu, Kakak, Adik, dan Sahabatku yang telah memberikan dorongan, doa-doa dan
nasehat serta kasih sayangnya kepada penulis sehingga selesainya Tugas Akhir ini
Negeri Padang.
3. Bapak Drs. Mulyadi, ST., MT selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir Penulis di
i
5. Bapak Dr. Junaidi ,.ST.,MP selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Padang.
6. Bapak Yasmendra Roza , ST., MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Padang.
7. Bapak Sir Anderson ST,MT selaku Ketua Prodi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Padang.
8. Bapak Drs. Mulyadi, ST., MT selaku Ketua Konsentrasi Produsi Jurusan Teknik Mesin
9. Seluruh Staf Pengajar dan Karyawan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang.
10. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Himpunan Mahasiswa Mesin yang
telah memberikan dukungan semangat kepada Penulis dan telah membantu penulis dalam
11. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan- kekurangan
dalam penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
Penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Demikian
penulisan tugas akhir ini, atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Penulis,
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Inovasi adalah suatu hal yang paling di perlukan bagi mahasiswa untuk merubah
suatu masa ke masa yang lebih baik,penemuan yang berbeda atau belum ada sebelumnya.
Ketika dunia mengalami permasalahan krisis energi khususnya di pedesaan, sesuatu
inovasi di ikuti dengan penerapan sains dan teknologi dengan peluang besar dapat
mengatasinya.
Dari permasalahan krisis energi tersebut, kami tertarik untuk memecahkan dengan
cara lain untuk mendapatkan energi. Oleh sebab itu berbeda dari yang sebelumnya seperti
pembangkit listrik tenaga air, udara, uap dan surya, kami ingin menerapkan hal tersebut
dengan membuat suatu alat yang dapat menghasilkan energi listrik dengan sistem turbin
melalui tenaga magnet.
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dijelaskan bahwa permasalahn utama yang terjadi
di dalam pembuatan alat ini adalah sebagai berikut :
Adapun batasan masalah yang dapat kita ambil dalam laporan ini adalah :
1.4 Tujuan
Adapun metodologi yang digunakan penulis dalam memperoleh data yang mendukung
dalam proses pembuatan Tugas Akhir ini yaitu, sebagai berikut :
1. Metode Bimbingan
2. Studi Kepustakaan
2
1.6 Susunan penulisan tugas akhir
Susunan penulisan laporan tugas akhir terdiri atas tiga bagian utama : bagian awal,
bagian utama, dan bagian akhir.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, ruang
lingkup dan batasan masalah, sistematika penulisan.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisikan proses pembahasan dan hasil. Pembahasan tentang hasil
yang diperoleh dibuat berupa penjelasan teoritik, baik secara koalitatif tau statistik.
3
BAB V PENUTUP
4
BAB II DASAR TEORI
Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat dibutuhkan seluruh manusia di
dunia. Energi listrik sudah menjadi bagian utama yang sangat berpengaruh sebagai
sumber energi untuk peralatan-peralatan penunjang kehidupan manusia, terutama pada
masa sekarang dan kedepan, dimana perkembangan teknologi semakin pesat.
Energi listrik merupakan energi yang berkaitan dengan akumulasi elektron yang
dinyatakan dalam watt. Dalam transisinya energi listrik digambarkan sebagai aliran
elektron dari atom yang satu ke yang lainnya dalam suatu jenis bahan konduktor (bahan
yang bagus untuk menghantarkan aliran listrik).
2.2 Magnet
Magnet selalu memiliki 2 kutup yaitu kutup utara (north/N) dan kutup selatan
(south/S). Walaupun magnet itu di potong menjadi bagian kecil, magnet tersebuat akan
tetap memiliki dua kutup. Magnet dapat menarik benda lain. Bahkan beberapa benda
dapat tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam
memiliki daya tarik yang sama terhadap magnet. Baja merupakan contoh yang memiliki
daya tarik yang tinggi oleh magnet.
“Jika suatu pengantar listrik digerakkan dalam suatu medan magnet, maka
arus listrik yang diinduksikan berarah sedemikian rupa, sehingga gerak pengantar
listrik yang mengakibatkan induksi tadi terhambat olehnya.
Sifat magnet yang pertama adalah dapat menarik benda lain yang berasal
dari bahan logam. Akan tetapi tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet.
Bahan logam memiliki daya tarik yang tinggi oleh besi dan baja.
Gaya magnet tidak hanya berada di kutub-kutub nya saja. Akan tetapi magnet juga
timbul di sekitar magnet. Daerah yang disekitar magnet yang memiliki gaya
magnet juga medan magnet. Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat
terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada
kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet.
Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan
magnet. Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan
serbuk besi pada kertas yang diletakkan di atas magnet. Jika pada suatu
tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya magnetnya kuat. Sebaliknya
jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah..
Seperti halnya garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik, garis gaya
magnet dapat menggambarkan medan magnet. Namun tidak seperti garis
gaya listrik yang dapat berawal dan berakhir pada satu muatan listrik, garis
gaya magnet tidak ada awal dan akhirnya. Garis gaya magnet membentuk
lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan. Jadi, medan magnet adalah
daerah di sekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet, digambarkan oleh
garis gaya magnet yang menyebar dari kutub-kutub magnet.
6
c. Magnet memiliki dua kutub
Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Semua magnet
memperlihatkan ciri-ciri tertentu. Magnet memiliki dua tempat yang gaya
magnetnya paling kuat. Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub
magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S).. N merupakan kutub
utara magnet itu (singkatan dari north yang berarti utara) sedangkan S kutub
selatannya (singkatan dari south yang berarti selatan).
Magnet dapat berada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk yang paling
sederhana berupa batang lurus. Bentuk lain yang sering kita jumpai misalnya
bentuk tapal kuda (ladam) dan jarum. Pada bentuk-bentuk ini, kutub
magnetnya berada pada ujung-ujung magnet itu.
Jika dua buah magnet saling didekatkan, magnet pertama akan mengerjakan gaya
pada magnet kedua, dan magnet kedua mengerjakan gaya kepada magnet
pertama. Gaya magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan tolakan.
Jika dua kutub utara didekatkan, maka keduanya tolakmenolak. Dua kutub
selatan juga saling menolak. Namun, jika kutub selatan didekatkan pada
kutub utara, maka kedua kutub ini akan tarik-menarik. Sehingga kita dapat
membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan
kutub tak senama tarik-menarik.
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Selama bertahun-tahun para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja
yang ada pada sebuah magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua,
ternyata hasilnya berupa dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing
tetap memiliki kutub utara dan selatan.
7
d. Kutub magnet tidak sesama tarik menarik dan sesama akan menolak
Sama halnya dengan gaya listrik, gaya magnet juga berupa tarikan dan tolakan. Jika
kutub yang sama didekatkan maka akan saling tolak-menolak dan jika kitub
yang berbeda yaitu utara dan selatan didekatkan maka akan saling tarik
menarik.
Sifat-sifat magnet juga akan menghilang atau melemah karena beberapa penyebab,
seperti terbakan, jatuh secara terus menerus dan lainnya
Setelah mengetahui pengertian dan sifat-sifat magnet, kali ini akan menjelaskan
tentang jenis-jenis magnet. Secara garis besar jenis magnet dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a. Magnet alam
Magnet alam merupakan salah satu jenis magnet yang sudah memiliki sifat
magnet secara alami dan tanpa adanya campur tangan manusia. Sebagai
contoh yaitu gunung ida di magnesia yang sudah terbukti mampu menarik
benda-benda yang ada disekitarnya.
b. Magnet buatan
8
Magnet tetap
2.6 Generator
Generator merupakan suatu alat yang dapat menghasilkan aliran listrik. Generator
bekerja dengan cara mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik. Listrik yang
dihasilkan oleh generator adalah hasil dari proses induksi antara rotor dan strator pada
generator. Generator merupakan suatu alat yang di gunakan untuk merubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Energi yang menggerakkan generator sendiri sumbernya
bermacam macam. Pada pembangkit listrik tenaga angin misalnya generator bergerak
karena adanya kincir yang berputar karena angin. Demikian pula pada pembangkit
pembangkit listrik tenaga air yang memanfaatkan energi gerak dari air. Sedang pada
pembangkit listrik gerak dari generator didapatkan dari proses pembakaran bahan bakar
diesel.
Prinsip Kerja / Cara Kerja Generator Listrik Generator bekerja berdasarkan hukum
faraday yakni apabila suatu penghantar diputarkan didalam sebuah medan magnet
sehingga memotong garis garis gaya magnet maka pada ujung penghantar tersebut akan
timbulkan ggl (garis gaya listrik) yang mempunyai satuan volt.
Dimana :
T = Momem puntir
𝛕 = Tegangan geser
9
r = Jari-jari poros sedangkan momen inersia poolar untuk
Sehingga diperoleh :
C = FL a Beban bantalan
L12 FF12
x 2
( kpsi ) ..............................................................(2.4)
max 2 xy
10
2.7.3 Perhitungan sabuk
Sabuk-V sebagai penerus daya dari motor listrik ke poros,dapat dihitung
dengan rumus:
1. Perbandingan transmisi
n1 d2
......................................................................................(2.5) n2 d1
Dimana :
2. Kecepatan sabuk
.d.n
v (m/s) .......................................................................(2.6)
60.1000
Dimana :
3. Panjang sabuk
1
L = 2C + (dp + Dp) + (Dp - dp)2 ................................(2.7)
2 4.C
Dimana :
11
C = jarak sumbu poros (mm)
a. Poros
Poros yang di gunakan pada alat ini adalah kunigan. Poros adalah suatu
bagian stasioner yang berputar, dan berpenampang bulat dimana terpasang
elemenelemen roda gigi, pulli dan pemindah daya lainnya. Poros bisa menerima
bebanbeban lentur, tarikan, tekan, atau puntiran, yang bekerja sendiri-sendiri atau
berupa gabungan satu dengan yang lainnya.
b. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga
putaran dan gerakan bolak-baliknya dapat berlansung secara halus, aman, dan tahan
lama. Pada bantalan terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan
yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol jarum dan rol bulat.
Bantalan gelinding pada umumnya cocok untuk beban kecil daripada bantalan
luncur, tergantung pada bentuk elemen gelindingnya. Putaran pada bantalan ini
dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding tersebut.
12
Gambar 2.2. Bantalan
c. Pulli
Jarak yang jauh antara dua poros sering tidak memungkinkan transmisi
langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau daya
yang lain dapat diteruskan, dimana sebuah sabuk dibelitkan sekeliling pulli pada
poros. Transmisi dengan elemen mesin dapat digolongkan atas transmisi sabuk,
Transmisi rantai dan transmisi kabel atau tali. Dari macam-macam transmisi
tersebut, kabel atau tali hanya digunakan untuk maksud yang khusus. Bentuk pulli
adalah bulat dengan ketebalan tertentu, ditengah-tengah pulli terdapat lubang poros.
Pulli pada umumnya dibuat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30, dan ada pula
yang terbuat dari baja.
d. Sabuk
Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium.
Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa
tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula.
Bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian
13
dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena
pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada
tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sabukV
jika dibandingkan dengan sabuk rata. Gambar 2.5 di bawah ini menunjukkan
berbagai porsi penampang sabuk-V yang umumnya dipakai (Sularso, 1997).
Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus memperhatikan berbagai
faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin, kekuatan bahan,
dan lain sebagainya.
14
2. Beban aksial bersama beban punter
3. Beban geser
f. Sudu Turbin
Energi tolak menolak dari magnet di ubah menjadi energi kinetik pada turbin.
Setelah magnet mendorong sudu turbin maka terjadi perubahan momentum
(impulse) sehingga turbin akan berputar. Pebedaan jarak antara nozel magnet
dengan sudu turbin aka akan mempengaruhi kecepatan sudu turbin. Semakin dekat
jarak antara nozel magnet dengan sudu turbin maka semakin cepat putaran turbin.
15
BAB III METODOLOGI
Adapun waktu dan tempat pembutan tugas akhir di laboratorium Mekanik Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Padang yang dimulai pada bulan juni sampai dengan bulan
september 2017.
STUDI LITERATUR :
JUDUL
SURVEI
TAHAP SURVEY BAHAN
TAHAP PENGERJAAN
KONSTRUKSI ALAT
SECARA MEKANIK
DAN ELEKTRIKAL
FINISH
3.3 Tahap survey bahan
berkelanjutan untuk dipakai dalam waktu yang lama. Srvey bahan dugunakan juga
untuk mengetahui jenis-jenis bahan serta harga yang akan kita pakai serta dapat
Kegiatan ini antara lain berupa mobilisasi atau penyambungan tentang literatur
yang diambil dengan survey bahan yang dilakukan dipasar guna mencapai bahan yang
Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat ini kebayakan mengambil alumunium
karena kita mneggunakan magnet yang cukup banyak. Magnet akan mendapatkan daya
tarik yang sedikit dengan alumunium yang kadar besi didalamnya tidak terlalu banyak.
Peralatan yang digunakan dalam membuat alai ini adalah sebagai berikut :
a. Alat
• Mesin Las
• Mesin Bubut
• Gerinda
b. Bahan
• Magnet
• Generator
18
• Cincin poros
• Dudukan magnet luar
• Poros
• Rangka Kayu
• Kabel penghubung
alat-alat kelengkapan untuk membuat mesin, pekerjaan ini disebut pekerjaan mekanik.
komponen telah ada untuk langsung disusun dalam kerangka alat tersebut.
terakhir perancangan alat bangkit listrik tenaga magnet tersebut, setelah itu akan siap
19
BAB IV
ANALISA DATA
Kutub tersusun dari dua buah magnet permanen yang berhadapan dengan
perenanaan ini didasari oleh rumus pada persamaan dengan beberapa nilai
f
dimana :
(Hz)
6000 = 8n
n = 750 rpm
22
b) Menentukaan jarak antara magnet dan keliling rotor
= sin 90° x b
Dengan :
Tf = sin 90° x b
= 1 x 23 mm
= 23 mm
Hasil dai nilai jarak magnet ini akan digunakan dalam mencari keliling rotor.
Untuk mencari keliling rotor masih mengacu terhadap gambar 2.6 , dengan
Kr = (Tf x 8 ) + (a x 12)
Dengan :
23
Kr = (Tf x 8 ) + (a x 12)
= (23 x 8 ) + (7 x 12)
= 240 mm
persamaan berikut :
= 240 x 15 x0,0278
= 100,08 gr
24
d) Menentukan luas daerah magnet
Amagn =
96 mm
Dalam perencanaan rotor ini dengan bentuk silinder maka dalam mencari
𝐿𝑚
B max = Br
Dimana :
𝐿𝑚
B max = Br
= 1,26 T
= 9,7 mm x 1,26
= 12,22
25
= 0,0001222 Webber
T=5.
T=5.
T = 1380,101 Nmm
τg = Kg/mm²
380 Rb = 1499,79
26
Rb = N
Gaya Momen :
X = 0, Mx = Ma = Ra . 0 = 0
X = 350, Mx = Mc = Ra . 150
= 1,978 . 150
= 296,7 Nmm
X = 240, Mx = Mb = Ra . 240 – F . 80
= 396,24 Nmm
= 663,35 Nmm
= 1011,82 Nmm
ds =
dimana :
ds = diameter poros (mm)
τa = tegangan izin bahan (kg/mm²)
27
T = Momen puntir (kg.mm)
ds =
ds = 15,03 mm
Rumus:
2500 rpm
28
4.7 Perhitungan Sabuk
C1 = 300 mm
= 2 x 300 +
= 300 + 518,517 + 90,91
L = 909, 427 mm
C2 =
C2 = 195, 42 mm
29
Gambar 4.7 Sudut Kontak
Ø = 180° -
Ø = 180° -
Ø = 180° - 27,23
Ø = 128,17°
d. Kecepatan Linear v
v=
v = 2,98 m/s
W=mxg
= 2,94 N
Gaya beban yang bekerja pada titik tengah poros berupa piringan rotor
berjumlah dua bagian sebagai berikut :
W=mxg
30
= 0,1 kg x 9,8 m/s2
= 0,981 N
Sehingga beban total yang terjadi pada bantalan adalah sebagai berikut :
= 5,88 N + 1,962 N
= 7,864 N
Fr =
= 2,321 N
Fa =
dimana :
Fa = gaya aksial
Fr = gaya radial
Jadi : Fa =
= 0,400 N
31
Berdasarkan tabel faktor-faktor V,X,Y dan Xo, Yo karena bantalan ini merupakan
bantalan baris tunggal dengan spesifikasi bearing menunjukkan e = 0,35 dan V =
1 (bantalan dengan cincin dalam yang berputar) dimana :
Berdasarkan tabel maka jika < e, maka dapat ditentukan faktor untuk
perhitungan beban ekivalen yaitu V= 1 , X = 0,56, Y = 1,45
P = V.X. Fr + Y. Fa
= 1, 915N
Setelah diketahui beban yang bekerja yang terjadi pada bantalan, maka
selanjutnya adalah melakukan perhitungan teoritis umur pakai bantalan. Untuk
menghiutng umur bantalan ini maka digunakan persamaan sebagai berikut :
p
𝐶
L 10 =(
= 339,426 putaran
Perhitungan diatas merupakan perhitungan umur bantalan berdasarkan putaran.
Sedangkan umur pakai bantalan berdasarkan jam operasinya menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Lh = 106 L10
32
= 9523,73 jam
= 1,1 tahun
33
Magnet Besi Paduan Ø 23 mm 1.350.000 1.350.000
8 x 7 mm
2.462.000
Jumlah
Biaya pembelian komponen satandar merupakan pembelian komponen atau
alat yang banyak dijual di pasaran. Biaya pembelian komponen standar dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 4.2 Biaya pembelian komponen standar
No Nama barang Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)
Dalam perhitungan harga permesinan didapat dari waktu yaitu, waktu pengerjaan
komponen dari alat tersebut ditambah dengan biaya operator dan biaya lainnya.
Waktu pemesinan adalah waktu saat pengerjaan komponen dengan menggunnakan
mesin mulai dari mata potong mulai bekerja.
34
1) Kerja mesin bubut
Perhitungan waktu menggunakan mesin bubut, dan waktu
pemotongan pemuatan digunakan rumus.
Bubut rata =
Keterangan: L = panjang benda kerja yang akan dibubut
i = jumlah pemakanan
F = besar pemakanan
D = diameter benda kerja
V = kecepatan potong
= 29,96 menit
= 23,82 menit
35
Jadi total waktu yang dibutuhkan untuk membubut adalah:
= 596,68 + 59,9
= 656,58 menit
= 10,9 jam
2) Kerja mesin miling melobangi dudukan magnet
Waktu memiling dihitung berdasarkan lamanya cutter memotong
benda kerja sampai berhenti menghasilkan bram. Waktu pemotongan
dihitung dengan:
f = besar pemotongan
T = waktu pemotongan
Diketahui: D = 16 mm d = 2 mm
F = 0,5 mm
L = 15 mm
Jawab: menit
36
= 19,7 jam
Waktu pengeboran
Keterangan: L = dalam pengeboran
F = besar pemakanan n = jumlah
putaran mesin bor (rpm) d = diameter
mata bor
Pengerjaan pengeboran dilakukan pada untuk pemasang dudukan
magnet .
Ketebalan kerangka 8 mm, pemakanan 0,1 mm/putaran dan
kecapatan potong 20 mm/ menit dan diameter 5 mm.
- N
N = 1273,88 rpm
Waktu yang digunakan untuk membuat pembangkit listrik tenaga magnet ini
adalah :
Kerja mesin bubut = 656,58 menit
37
Total = 4029,96 menit atau 67,32 jam
4.6.3 Biaya Lisrik
C = T . P . R
Dimana :
C = cosh (Rp)
T = waktu (Jam)
P = daya (Kwh)
38
= Rp 45.740 + Rp 86.716 + Rp 276,5
= Rp 132.732,5
4.6.4 Biaya Keseluruhan
Biaya keseluruhan dalam pembuatan mesin ini dapat kita lihat pada
perhitungan berikut ini :
= Biaya Bahan + Biaya Listrik
= Rp. 2.802.000 + Rp 132.732
= Rp. 2.934.732 4.6.5
Harga Jual Alat
Dalam menentukan beberapa besar harga jual alat ini, terlebih
dahulu kita harus mengetahui berapa besar biaya
perencanaan,pajak,biaya penjualan,dan biaya lain-lainnya : a. Biaya
Perencanaan
Biaya perencanaan = 25 % x biaya keseluruhan
= 25 % x Rp. 2.934.742
= Rp. 733.685
b. Pajak
Pajak = 20 % x Biaya Keseluruhan
= 20 % x Rp. 2.934.742
= Rp. 586.948
c. Biaya Penjualan
Keuntungan = 5% x Biaya keseluruhan
= 5% x Rp. 2.934.742
= Rp. 146.737
Promosi = 30% x Biaya keseluruhan
= 30% x Rp. 2.934.742
= Rp. 880.422
Jadi biaya penjualan total adalah = Keuntungan + Promosi
= Rp. 146.737 + Rp. 880.422
= Rp. 1.027.159
d. Biaya lain-lain
39
Biaya lain-lain = 10% xRp 2.934.742
= Rp. 293.474
Maka harga jual dari mesin ini adalah :
a. Biaya Keseluruhan = Rp. 2.934.732
b. Biaya Perencanaan = Rp. 733.685
c. Biaya Pajak = Rp. 586.948
d. Biaya Penjualan = Rp. 1.027.159
e. Biaya lain-lain = Rp. 293.474
Total = Rp. 4.915.698
4.7 Perawatan
Perawatan (maintenance) dapat diartikan sebagai
kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan dan
mengadakan perbaikan serta penggantian pada komponen/alat yang mengalami
kerusakan, sehingga mesin dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan yang
diinginkan.
40
4.7.2 Perawatan Preventif
Yaitu perawatan yang silakukan secara rutin, yang berfungsi untuk menjaga
kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerusakan. Contoh kegiatan perawatan
preventif yaitu seperti pembersihan, pelumasan dan pengencangan baut. Perawatan
ini lebih terfokus pada penjagaan mesin agar selalu berada dalam kondisi stabil.
Perawatan ini dilakukan dengan cara:
1. Pembersihan (Cleaning)
Yaitu suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan mesin/peralatan
dari debu, cemaran, kontaminasi yang dapat mengakibatkan terjadinya gesekan,
getaran, gerakan yang tidak normal, kerusakan/cacat dan penurunan mutu
kepresisian pada bagian yang bergerak.
2. Pelumasan (Lubrication)
Dengan cara memberikan pelumas pada bagian-bagian yang memerlukan pelumas.
Hal ini sangat perlu dilakukan karena mengabaikan pelumasan akan mengakibatkan
beberapa kerugian seperti: Mesin berhenti tiba-tiba, kerusakan yang tidak biasa.
Gangguan pada peralatan juga disebabkan oleh pengikisan/keausan dan kelebihan
panas yang dapat berpengaruh terhadap peralatan serta menyeluruh, sehingga
peralatan tidak dapat digunakan dengan efektif.
41
pemecahan masalah dalam melakukan perawatan dan perbaikan adalah sebagai
berikut.
1. Identifikasi masalah
2. Mendefenisikan tujuan/menetapkan tujuan
3. Mencatat semua data yang relevan
4. Menguji data dengan cara yang sistematis
5. Mengembangkan solusi yang memungkinkan
6. Pilih solusi terbaik
7. Laksanakan solusi yang telah dipilih
8. Tindak lanjuti/periksa hasil pekerjaan
42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan mengenai kinerja pembangkit listrik tenaga magnet dan beberapa saran
5.1 Kesimpulan
hasilkan putaran poros 750 rpm. Dari putaran poros 750 rpm dapat
5.2 Saran
mahasiswanya
• Mahasiswa lebih baik dimudahkan mengakses Tugas-tugas Akhir
i
2.7.2 Bantalan...................................................................................
10
2.7.3 Sabuk .......................................................................................
11
2.8 Komponen-Komponen Mesin ........................................................... 12
ii
4.8 Perawatan .......................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR PUSTAKA