Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PROYEK FISIKA

“MINIATUR BEL LISTRIK SEDERHANA”

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENGIKUTI


UJIAN AKHIR PRAKTIK FISIKA DAN KELULUSAN KELAS XII SMA
MUHAMMADIYAH 1 PONOROGO

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2 / KELAS XII IPA 2

Algatha Yoanka Pratama ( 11996 )

Hasyim Nur Rochim ( 12008 )

Pinastiko Kumarajati ( 12345 )

SMA MUHAMMADIYAH 1 PONOROGO


TAHUN AJARAN 2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL PROYEK FISIKA

Judul Proyek: “ Miniatur Bel Listrik Sederhana ”

Kelompok : 02

Anggota Kelompok: 1. Algatha Yoanka Pratama

2. Hasyim Nur Rochim

3. Pinastiko Kumorojati

Telah disetujui untuk pembuatan proyek sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti ujian akhir praktik kimia dan kelulusan kelas XII SMA
Muhammadiyah 1 Ponorogo Tahun Ajaran 2021/2022

Tanggal: ......................... 20...

Koordinator Mapel Fisika Tanda Tangan


( Ina Nurhidayati,Spd.,M.Si. )

( )

Guru Pembimbing Tanda Tangan


( Endang Amaliana Fatma Yuliantika.
S.Pd. )

( )
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga proposal proyek kimia ini, dapat terselesaikan dengan
baik. Terselesainya proyek ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Latiful Adfiyah, M.Pd. selaku koordinator mata pelajaran kimia.

2. Pristy Nandya Putri, M.Pd. selaku guru pembimbing mata pelajaran kimia

3. Dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian proyek ini.

Tim penyusun sadar bahwa dalam proyek ini banyak sekali kekurangannya.
Maka dari itu tim penyusun mengharap kritik dan saran demi kesempurnaan
proyek ini.

Ponorogo, 1 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………...........………….............................................. 2

KATA PENGANTAR……………….............................................................................. 3

DAFTAR ISI………........................................................................................................ 4

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................... 5

1.1 Latar Belakang.........…......................................…….….................................. 5

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 6

1.3 Tujuan .....................………...........................………….................................. 6

1.4 Manfaat............................................................................................................. 6

BAB II DASAR TEORI................................................................................................. 7

2.1 Pengertian Bel Listrik...................................................................................... 7

2.2 Deskripsi Komponen....................................................................................... 7

2.3 Prinsip Kerja Bel Listrik.................................................................................. 9

2.4 Penerapan Bel Listrik...................................................................................... 9

BAB III METODE PEMBUATAN PROYEK........................................................... 10

3.1 Tempat dan Waktu Pengamatan..................................................................... 10

3.2 Alat dan Bahan............................................................................................... 10

3.3 Cara Pembuatan............................................................................................... 10

3.4 Sketsa Pembuatan Proyek................................................................................ 12

3.5 Rancangan Anggaran....................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut penelitian Istanto Wahyu,dkk (2015) motor listrik menjadi salah satu
materi dari pokok bahasan induksi elektromagnet yang bersifat abstrak. Sehingga
menyebabkan peserta didik kesulitan dalam memahami materi induksi elektromagnet
khusunya motor listrik. Seperti yang telah diketahui, motor listrik merupakan perangkat
elektronika yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dengan
mengambil daya listrik melalui arus searah yang kemudian diubah menjadi rotasi
mekanis. Salah satu kegunaan motor listrik ini adalah dapat diterapkan pada bel listrik
sebagai penghasil gerak yang menimbulkan bunyi. Namun pada proses kegiatan belajar
mengajar di kelas masih minim demonstrasi media pembelajaran mengenai motor listrik.
Oleh karena itu untuk mempermudah peserta didik memahami konsep motor listrik yang
bersifat abstrak dibutuhkan suatu media pembelajaran untuk menvisualisasikannya.

“ Miniatur Bel Listrik Sederhana ” adalah salah satu alternatif media


pembelajaran untuk mempermudah pemahaman peserta didik mengenai materi motor
listrik. Motor listrik sendiri memiliki kegunaan yang cukup banyak serta dapat diterapkan
pada perangkat – perangkat elektronik atau perangkat yang menggunakan sumber listrik.
Dengan banyaknya komponen pada perangkat elektronik tersebut dibutuhkan
pemahaman yang cukup banyak pula mengenai prinsip kerja motor listrik pada alat
tersebut. Menurut Santoso & Amri, T.S (2018) sistem bel listrik ini memberikan manfaat
yang lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah “ Miniatur Bel
Listrik Sederhana “ yang dapat mempermudah pemahaman mengenai prinsip kerja pada
motor listrik dengan memanfaatkan barang – barang bekas untuk dijadikan sebagai
komponen dalam pembuatan bel listrik tersebut.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis menganggap pentingnya


membuat “ Miniatur Bel Listrik Sederhana “ karena selain mempermudahkan para
peserta didik untuk memahami prinsip kerja pada motor listrik. Pembuatan alat ini cukup
mudah dan tidak memerlukan banyak komponen. Maka dari itu, alat ini sangat
bermanfaat dalam menunjang media pembelajaran yang ada sekolah dan menjadikan
motivasi pembelajaran di masa yang akan mendatang.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarakan uraian latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah pengertian bel listrik ?
2. Apa saja komponen pada bel listrik ?
3. Bagaimana prinsip kerja bel listrik ?
4. Apakah penerapan bel listrik dalam kehidupan sehari – hari ?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan tujuan penelitian sebagai
berikut :
1. Peserta didik dapat mengetahui pengertian bel listrik
2. Peserta didik dapat mengetahui komponen pada bel listrik
3. Peserta didik dapat mengetahui prinsip kerja elektromagnetik pada bel listrik
4. Peserta didik dapat mengetahui penerapan bel listrik dalam kehidupan sehari -hari

1.4. Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian di atas dapat dibagi menjadi beberapa manfaat sebagai
berikut :
a. Peserta didik :
1. Peserta didik dapat mengerti dan memahami tentang konsep bel listrik
2. Peserta didik dapat mempraktekan cara membuat bel listrik dengan
prinsip elektromagnetik dan membuktikan bahwa arus listrik dapat
menghasilkan medan magnet.
b. Guru :
1. Sebagai media pembelajaran untuk mempermudah dalam menyampaikan konsep
materi fisika
2. Sebagai motivasi guru dalam proses pembelajaran mengenai konsep bel listrik.
c. Sekolah :
1. Untuk memotivasi sekolah dalam melengkapi media pembelajaran fisika
2. Untuk dikembangkan dan dinovasi sebagai media pembelajaran di masa yang
akan mendatang
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Pengertian Bel Listrik


Bel listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya
perubahan energi listrik menjadi magnet (yang nantinya menimbulkan energi gerak
yang berfungsi sebagai sumber pelaku timbulnya suara). Menurut Riyadi, S.M (2015)
Bel adalah alat yang dapat mengeluarkan bunyi dering karena bagiannya dapat
digerakkan oleh listrik atau udara. Bel listrik telah banyak dimanfaatkan manusia seperti
yang digunakan sebagai bel rumah, bel sekolah, sebagai alaram, sirene mobil, dan
macam-macam manfaat lainnya. Prinsip kerja bel listrik juga berkaitan dengan
kemagnetan, dimana sifat kemagnetan yang dihasilkan adalah sementara karena
bergantung pada energi listrik yang dihasilkan.

2.2. Komponen Bel Listrik


Menurut Yusmartato,dkk (2019) Motor Listrik DC adalah suatu perangkat yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor DC ini juga dapat disebut
sebagai Motor Arus Searah. Motor listrik DC dapat digunakan sebagai penghasil gerak
yang menimbulkan bunyi. Motor Listrik DC atau  DC Motor  ini menghasilkan
sejumlah putaran per menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM ( Revolutions per
minute) dan dapat dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah
jarum jam. Komponen motor DC dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut.

Gambar 2.1 Komponen Motor DC


https://www.samrasyid.com/2020/07/pengertian-motor-dc-sebagai-aktuator.html
Saklar adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau untuk
memutuskan atau menyambungkan sustu sistem kontrol ( Gunawan,H 2019 ). Switch /
saklar berupa komponen kontaktor mekanik yang digerakan karena suatu kondisi
tertentu. Gambar saklar dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Saklar


https://www.priceza.co.id/s/harga/saklar-on-off-lampu-kecil

Lonceng atau bel yaitu suatu alat yang sederhana yang dipakai sebagai pembuat
bunyi. Wujudnya kebanyakan yaitu suatu tabung dengan salah satu sisi yang bergema
ketika dipukul. Pada alat bel listrik ini fungsi bel sendiri sebagai sumber bunyi yang
dihasilkan dengan bantuan arus listrik DC. Gambar lonceng/bel dapat dilihat pada
Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Lonceng / Bel


https://teknikelektronika.com/cara-kerja-bel-listrik-electric-bell/
2.3. Prinsip Kerja Bel Listrik
Menurut Rahnawati, R (2018). Motor listrik dapat dikatakan bahwa Trainer
Kendali Instalasi Motor Listrik yang dapat membantu peserta didik dalam memahami
prinsip – prinsip kerja dari peralatan dan kendali instalasi listrik. Secara mekanik, prinsip
kerja bel listrik adalah ketika saklar ditekan, arus listrik mengalir dari sumber arus listrik
menuju kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga). Adanya arus listrik yang
mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik
lempengan logam/ besi tipis. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan
kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta
lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng
hingga berbunyi.

2.4. Penerapan Bel Listrik


Berdasarkan penelitian Eko Waskito,dkk (2012) Bel listrik merupakan suatu alat
yang dirancang dan diimplementasikan sebagai penanda dan pengingat waktu yang
bekerja secara otomatis. Salah satu contoh penerapan bel listrik dalam kehidupan sehari
– hari adalah penerapan bel di sekolah dan gerbang sekolah. Sistem ini berfungsi
sebagai penanda dan pengingat waktu untuk gerbang sekolah dan cara kerja otomatis
saat bel pintu serta pintu gerbang menutup secara otomatis saat bel keluar kemudian
pintu gerbang terbuka secara otomatis saat keadaan darurat. Pengembangan sistem pada
bel listrik ini merupakan suatu cara untuk memudahkan dalam mengendalikan suatu alat
dengan berbasis bel listrik sehingga mampu bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
BAB III
METODE PEMBUATAN PROYEK

4.1 Tempat dan Waktu Pembuatan


Pembuatan proposal proyek “Miniatur Bel Listrik Sederhana” ini kami lakukan
di Kelas XII IPA 2 SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo pada tanggal 12 Oktober sampai
23 Desember 2021 sedangkan pembuatan proyek kami lakukan pada tanggal 24
Desember sampai 23 Januari 2022.

4.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang kami gunakan dalam pembuatan “Miniatur Bel Listrik
Sederhana” ini antara lain.
a) 1 meter kabel.
b) 1 buah dinamo.
c) 2 buah baterai (1,5 V)
d) 1 buah tempat baterai.
e) 1 buah baut 7 cm.
f) 1 buah baut 1,5 cm.
g) 1 buah kotak/kardus.
h) 1 buah saklar.
i) Lem tembak.
j) 1 buah bel
k) 1 buah gunting.
l) 1 buah cutter

4.3 Cara Pembuatan


Cara yang kami gunakan dalam pembuatan “Miniatur Bel Listrik Sederhana” ini
antara lain.
1. Menyiapkan kotak sepatu, lalu melubangi dengan gunting di salah satu sisinya.
Kemudian masukkan baut sepanjang 7 cm ke dalam lubang tersebut.
2. Mengelem baut tersebut dengan lem tembak. Memastikan merekat dengan kuat.
3. Melubangi lagi kotak tersebut dengan jarak sekitar 13 cm dari lubang
sebelumnya, lalu memasukkan saklar dengan kepala saklar menghadap keluar.
4. Memotong kabel menjadi 4 bagian sama panjang. Lalu mengupas ujung kabel
dan pelintir agar tidak berserakan.
5. Mengambil 2 potong kabel, lalu menyambungkan dan lilitkan dengan tempat
baterai.
6. Mengambil salah satu kabel yang telah dipasang, lalu menyambungkan dengan
saklar
7. Mengambil satu lagi kabel yang yang telah dipasang, lalu menyambungkan dengan
dinamo.
8. Mengambil 1 potongan kabel yang baru, lalu menyambungkan dengan
dinamo, kemudian di sisi lain menyambungkan dengan saklar.
9. Merekatkan baut berukuran 1,5 cm dengan dinamo menggunakan lem tembak.
10. Menempel dinamo dengan kardus, menyesuaikan dengan tinggi baut yang tadi
ditancapkan ke kardus (apabila kurang tinggi, bisa menambahkan dengan tutup
botol).
11. Mobil bel sepeda, kemudian tempel bel pada baut yang sudah ditancapkan
pada kardus dengan lem tembak.
12. Menekan saklar hingga dinamo berputar, bel listrik siap digunakan.

4.4 Sketsa Pembuatan Proyek


Sketsa pembuatan proyek judul dapat dilihat pada Gambar 3.1 dibawah ini

Gambar 3.1 Sketsa Pembuatan Proyek


https://www.kibrispdr.org/pre-3/gambar-bel-listrik-sederhana.html
4.5 Rancangan Anggaran Dana
Rancangan anggaran dana proyek judul dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini

No Nama Jumlah Harga Keterangan


1. Kabel 1 Rp. 14.000 Membeli baru
2.m) Dinamo. 1 Rp. 90.000 Membeli baru
3.n) Baterai (1,5 V) 2 Rp. 15.000 Membeli baru
4.o) Tempat baterai. 1 Rp. 10.500 Membeli baru
5.p) Baut 7 cm. 1 Rp. 700 Membeli baru
6.q) Baut 1,5 cm. 1 Rp. 500 Membeli baru
7. Kotak/kardus. 1 - Bekas/Sudah ada
8. Saklar. 1 Rp. 5.000 Membeli baru
9. Lem tembak. 1 Rp. 3.000 Membeli baru
10. Bel / Lonceng 1 Rp. Membeli baru
11. Gunting 1 - Bekas/Sudah ada
12. Cutter 1 - Bekas/Sudah ada
DAFTAR PUSTAKA

Agustyanto,frans rizal.2012.Modul pembuatan dan penggunaan alat peraga sederhana


fisika smp listrik – magnet.

Vancleave, Jenice. 2004. Proyek-Proyek Fisika. Terjemahan Firman Alamsyah: Bandung.


Pakar Karya Pustaka

Rusmadi, Dedy. 1995. “Mengenal Komponen Elektronika”, Bandung:


Penerbit Pionir Jaya
4. Siswa dapat
mempraktekan cara
membuat bel listrik
dengan prinsip elektromagnetisme dan
membuktikan bahwa arus listrik dapat

Anda mungkin juga menyukai