Anda di halaman 1dari 65

TUGAS AKHIR

KAJIAN TEKNIS FAKTOR KESERASIAN (MATCH FACTOR)


ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DI PLTU
TIDORE 2X7 MW KOTA TIDORE KEPULAUAN
PROVINSI MALUKU UTARA

Oleh :
Fandi Manopo Panigfat
07381711054

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023
TUGAS AKHIR

KAJIAN TEKNIS FAKTOR KESERASIAN (MACTH FACTOR) ALAT GALI


MUAT DAN ALAT ANGKUT DI PLTU TIDORE 2X7 MW KOTA TIDORE
KEPULAUAN PROVINSI MALUKU UTARA
oleh:

Nama : Fandi Manopo Panigfat


NPM : 07381711054
Program Studi : Teknik Pertambangan
Pembimbing I : Arbi Haya , ST., M.Eng
Pembimbing II : Almun Madi , ST., MT

Diajukan untuk melengkapi syarat


dalam memenuhi gelar Sarjana Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul TA : Kajian Teknis Faktor Keserasaian (Mathc Factor) Alat


Alat Gali Muat dan Alat Angkut di PLTU Tidore
Lokasi TA : PLTU Tidore
Waktu Pelaksanaan : 20-23 februari 2023
Nama/NPM : Fandi Manopo Panigfat / 07381711054

Ternate, 22 maret 2023

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Arbi Haya, ST.,M.Eng Almun Madi, ST., MT


NIP. 197701042005011001 NIDN. 0012088504

Ketua Program Studi


Teknik Pertambangan

Arbi Haya, ST.,M.Eng


NIP. 197701042005011001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS AKHIR
Kajian Teknis Faktor Keserasian (Macth Factor) Alat Gali Muat dan Alat Angkut di
PLTU Tidore 2x7 MW Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara

Oleh
Fandi Manopo Panigfat
07381711054
Skripsi ini telah disahkan

Menyetujui:
Penguji I: Pembimbing I:

HILDA ALKATIRI, S.T.,M.T ARBI HAYA, S.T., M.Eng


NIDN.0017108404 NIP. 197701042005011001

Penguji II: Pembimbing II:

FIRMAN, S.Pd., M.T ALMUN MADI S.T.,M.T


NIP.198709172019031016 NIDN. 0012088504

Penguji III:

NURANY, S.T., M.T


NIP. 197908262005012012
Mengetahui/Menyetujui :
Ketua Program Studi Dekan Fakultas Teknik
Teknik Pertambangan

ARBI HAYA, S.T., M.Eng ENDAH HARISUN, S.T., M.T


NIP. 197701042005011001 NIP. 197511302005011013

iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Fandi Manopo Panigfat


NPM : 07381711054
Fakultas : Teknik
Program Studi : Teknik Pertambangan
Judul Skripsi : KAJIAN TEKNIS FAKTOR KESERASIAN (MACTH FACTOR)
ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DI PLTU TIDORE 2X7
MW KOTA TIDORE KEPULAUAN PROVINSI MALUKU UTARA

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan tugas akhir saya telah buat ini
merupakan hasil karya saya sendiri dan benar keasliannya. Apabila dikemudian hari
penulis skripsi ini merupakan plagiat atau penjiblakan terhadap karya orang maka saya
bersedia mempertanggung jawabkan sekaligus menerima sanksi berdasarkan aturan tata
tertib di Universitas Khairun. Demikian Pernyataan ini saya buat dan tidak dalam keadaan
dipaksa.

Penulis

Fandi Manopo Panigfat

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Khairun, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Fandi Manopo Panigfat
NPM : 07381711054
Program Studi (S1) : Teknik Pertambangan
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Khairun Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right)
atas karya ilmiah saya dan pembimbing yang berjudul : KAJIAN TEKNIS FAKTOR
KESERASIAN (MACTH FACTOR) ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DI PLTU
TIDORE 2X7 MW KOTA TIDORE KEPULAUAN PROVINSI MALUKU UTARA. Beserta
perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Noneksklusif ini
Universitas Khairun berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat dan memublikasi tugas akhir saya selama
tetap mencantumkan nama saya dan pembimbing sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Ternate
Pada Tanggal : 30 Juni 2023
Yang menyatakan,

Fandi Manopo Panigfat

v
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan Ini hasil penelitian dengan judul
“Kajian Teknis Faktor Keserasaian (Mathc Factor) Alat Gali Muat dan Alat Angkut di
PTLU Tidore Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara” yang merupakan salah
satu syarat kelulusan mata kuliah Tugas Akhir Program Teknik Pertambangan Unkhair.
Selama menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, saya telah banyak menerima bimbingan,
pengarahan, petunjuk dan saran, serta fasilitas yang membantu hingga akhir dari
penulisan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada segenap pihak yang telah membantu:
1. Rektor Universitas Khairun Bapak Dr. M. Ridha Ajam SH.M.Hum
2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Khairun Bapak Endah Harisun, ST., MT beserta
jajarannya.
3. Bapak Arbi Haya, ST., M.Eng Selaku Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
sekaligus Pembimbing 1 yang telah memberikan arahan, masukan, dan bimbingan
yang luar biasa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Almun Madi ST., MT. Selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan
support serta arahan dalam seminar tugas akhir ini
5. Ibu Hilda Alkatiri. S.T., M.T sebagai penguji 1 yang telah memberikan arahan maupun
koreksi yang positif yang secara detail
6. Bapak Firman SPd., M.T sebagai penguji 2 yang memberikan saran atau masukan
positif sekaligus kordinator tugas akhir
7. Ibu Nurany S.T., M.T sebagai penguji 3 yang juga memberikan masukan ataupun saran
8. Dosen dan Staf Prodi Teknik Pertambangan.
9. Orang tua tercinta yang selalu memberikan support dalam situasi apapun dan dalam
bentuk apapun
10. Teman-teman angkatan 017 yang membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini

vi
A BSTRAK
KAJIAN TEKNIS FAKTOR KESERASIAN (MATCH FACTOR) ALAT GALI MUAT DAN
ALAT ANGKUT DI PLTU TIDORE 2X7 MW KOTA TIDORE KEPULAUAN
PROVINSI MALUKU UTARA

Fandi Manopo Panigfat


Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Khairun
Email : fandipanigfatt@gmail.com

Kegiatan dan pemuatan material batubara di PLTU Tidore menggunakan peralatan mekanis
berupa kombinasi dari alat gali-muat excavator untuk melakukan pembongkaran tanah material
maupun pengambilan bahan galian. Digunakan juga beberapa peralatan mekanis lain sebagai
pendukung kelancaran kegiatan produksi maupun untuk memaksimalkan hasil target produksi.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu siklus (cycle time) dan keserasian alat
mekanis excavator dan alat angkut HINO PC 300 pada kegiatan pembongkaran batubara di PLTU
Tidore, Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan matematis. Data
yang didaptkan berupa Data Primer yakni cycle time alat gali muat, cycle time alat angkut, jadwal
kerja, dokumentasi lapangan dan Data sekunder yaitu peta geologi daearah penelitian, peta
kesampaian daerah. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan formula pada
Microsoft excel data yang diolah berupa cycle time alat angkut dan alat gali muat. Pengolahan data
menggunakan rumus dengan membuat distribusi frekuensi untuk memperoleh nilai actual dari
cycle time.Hasil analisis berupa Waktu edar atau cycle time yang dibutuhkan oleh excavator
Hitachi Za X 15 200 adalah 12,39 detik atau 0,21 menit. Dalam proses penggalian kedalam alat
angkut dilakukan sebanyak 5 kali sehingga ttal cycle time adalah 1,05. Cycle time yang dibutuhkan
oleh alat angkut HINO PC 3000 adalah 603.32 detik atau 9,38 menit. match factor diperoleh nilai
0,62 atau 37,20 yang artinya nilai match factor kurang dari satu menunjukan bahwa alat gali muat
berkerja kurang dari 100% sedangkan alat angkut bekerja 100% sehingga terdapat waktu bagi alat
gali muat.Untuk menghitung waktu tunggu bagi alat angkut menggunakan rumus pada persamaan
empat diperoleh waktu tunggu bagi alat gali- muat 0,66 menit atau 39,60 detik. Sehingga harus
ada penambahan unit alat angkut menyebabkan nilai faktor keserasian kerja alat gali-muat dan alat
angkut meningkat menjadi 0,95. Penambahan jumlah alat angkut mengakibatkan nilai faktor
keserasian kerja meningkat dan mendekati 1.

Kata Kunci : Alat gali, Alat angkut, Cycle time, Match factor

vii
ABSTRACT
TECHNICAL STUDY OF COMPATIBILITY FACTOR (MATCH FACTOR) OF
EXTINGUISHING EQUIPMENT AND TRANSPORT EQUIPMENT IN TIDORE 2X7 MW
PLTU TIDORE CITY ISLANDS
NORTH MALUKU PROVINCE

Fandi Manopo Panigfat


Mining Engineering, Faculty of Engineering, Khairun University
Email: fandipanigfatt@gmail.com

The activity and loading of coal material at the Tidore PLTU uses mechanical equipment in
the form of a combination of digging-loading excavators to unload soil material and retrieve
excavated materials. Several other mechanical equipments are also used to support the
smooth running of production activities and to maximize production target results. The
purpose of this study was to determine the cycle time and compatibility of the mechanical
excavator and HINO PC 300 conveyance equipment in coal unloading activities at PLTU
Tidore. The method used is a quantitative method with a mathematical approach. The data
obtained is in the form of primary data, namely cycle time of digging equipment, cycle time
of transportation equipment, work schedules, field documentation and secondary data,
namely geological maps of the research area, regional coverage maps. Data processing in
this study uses the help of formulas in Microsoft Excel. The data is processed in the form of
cycle time of hauling equipment and digging and loading equipment. Data processing uses
a formula by making a frequency distribution to obtain the actual value of the cycle time.
The analysis results in the form of cycle time required by the Hitachi Za X 15 200 excavator
is 12.39 seconds or 0.21 minutes. In the process of digging into the conveyance is done 5
times so that the total cycle time is 1.05. The cycle time required by the HINO PC 3000
conveyance is 603.32 seconds or 9.38 minutes. The match factor obtained is a value of
0.62 or 37.20, which means that a match factor value of less than one indicates that the
digging equipment is working less than 100% while the transport equipment is working
100% so that there is time for the digging equipment to be loaded. To calculate the waiting
time for the means of transportation Using the formula in equation four, the waiting time for
the digger is 0.66 minutes or 39.60 seconds. So that there must be additional units of
transportation equipment causing the work compatibility factor value of digging-loading
equipment and transportation equipment to increase to 0.95. The addition of the number of
means of conveyance resulted in the value of the work compatibility factor increasing and
approaching 1.

Keywords: Digging equipment, Conveyance equipment, Cycle time, Macht factor

viii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................ i


Lembar Persetujuan .................................................................................................. ii
Lembar Pengesahan ………………………………………………………………………. iii
Lembar Pernyataan Keaslian……………………………………………………………… iv
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ……………………………………………. v
Curriculum Vitae ……………………………………………………………………………. vi
Kata Pengantar ........................................................................................................... vii
Daftar Isi .................................................................................................................... ix
Daftar Tabel ................................................................................................................ xi
Daftar Gambar ............................................................................................................ xiv
Daftar lampiran .......................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................. 2
1.4 Tjuan Penelitian .................................................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN UMUM DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjaun Umum .................................................................................................. 4
2.1.1 Profil Perusahan .................................................................................... 4
2.1.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah ............................................................. 5
2.1.3 Kondisi Geologi ...................................................................................... 6
2.1.4 Stratigrafi ................................................................................................ 8
2.1.5 Kondisi Topografi ................................................................................... 9
2.2 Landasan Teori ................................................................................................ 10
2.2.1 Batubara................................................................................................. 10
2.2.2 Pemindahan Tanah Mekanis .................................................................. 11
2.2.3 Alat Mekanis .......................................................................................... 11
2.2.4 Alat Gali-Muat......................................................................................... 11

ix
2.2.5 Alat Angkut ............................................................................................ 12
2.2.6 Waktu Edar (Cycle Time)........................................................................ 14
2.2.7 Faktor Keserasian Kerja (Match Factor) ................................................. 16

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 18


3.2 Metode Penelitian ............................................................................................ 18
3.3 Jenis Data ........................................................................................................ 18
3.4 Tahapan Penelitian ........................................................................................... 19
3.5 Pengolahan Data .............................................................................................. 20
3.6 Analisis Data .................................................................................................... 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN

4.1 Hasil ................................................................................................................ 23


4.1.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian ............................................................ 23
4.1.2 Cycle Time ............................................................................................ 23
4.1.3 Perhitungan Match Factor ...................................................................... 23
4.1.4 Upaya Peningkatan Match Factor ........................................................... 27
4.2 Pembahasan ................................................................................................... 28
4.2.1 Cycle Time Excavator Hitachi Za X 15 200 ............................................. 28
4.2.2 Cycle Time Dump Truck Hino Pc 300 ..................................................... 29
4.2.3 Perhitungan Match Factor (Keserasian Alat) .......................................... 29
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 30


5.2 Saran ................................................................................................................... 30
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 31
Lampiran ............................................................................................................. .32

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................................... 18


Table 4.1 Jadwal Kerja Kegiatan ............................................................................... 23
Tabel 4.2 Waktu Edar (Cycle Time) Alat Gali-Muat Excavator Hitachi Za X 15 200 ... 24
Tabel 4.3 Waktu Edar (Cycle Time) Alat Angkut Dump Truck Hino PC 300 ................ 25
Tabel 4.4 Perhitungan Match Factor (Keserasian Alat) .............................................. 26

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Kesampain Daerah Penelitian ......................................................... 7


Gambar 2.2 Peta Geologi ........................................................................................... 8

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Cycle Time Excavator A ........................................................................... 32


Lampiran 2 Cycle Time Excavator B ........................................................................... 34
Lampiran 3 Cycle Time Excavator C ........................................................................... 36
Lampiran 4 Cycle Time Dump Truck A ....................................................................... 39
Lampiran 5 Cycle Time Excavator B ........................................................................... 41
Lampiran 6 Cycle Time Excavator C .......................................................................... 43
Lampiran 7 Dokumentasi Lapangan ........................................................................... 46

xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tidore merupakan pembangkit listrik yang
menggunakan tenaga uap batubara yang dikelola oleh PT. Pembangkitan Jawa-Bali (PJB)
dengan kapasitas 2x7 MW yang berlokasi di kelurahan Rum Balibunga, Kota Tidore
Kepulauan. PLTU Tidore memegang peran penting dalam kelistrikan Maluku utara,
terutama pulau Ternate dan Tidore. Batubara yang digunakan merupakan batubara tingkat
rendah yang didatangkan dari front penambangan di Kalimantan selatan menggunakan
tongkang menuju jetty PLTU Tidore kemudian di simpan pada stockpile dengan
menggunakan pola timbunan datar dan di pergunakan berdasarkan kebutuhan PLTU.
Kegiatan dan pemuatan material batubara di PLTU Tidore menggunakan peralatan
mekanis berupa kombinasi dari alat gali-muat excavator untuk melakukan pembongkaran
tanah material maupun pengambilan bahan galian. Digunakan juga beberapa peralatan
mekanis lain sebagai pendukung kelancaran kegiatan produksi maupun untuk
memaksimalkan hasil target produksi.
Penelitian ini menganalisa teknis kegiatan penggalian dan pemuatan material
batubara yaitu berupa menganalisa waktu edar (cycle time) alat gali muat dan alat angkut
serta menghitung nilai match faktor dari akat tersebut, sehingga dapat ditentukan
kebutuhan kombinasi alat. Penentuan kombinasi alat mekanis yang tepat pada kegiatan
penggalian dan pemuatan material batubara agar tercapainya keserasian kerja sehingga
kemampuan produktivitas alat dapat efisien dan optimal dalam pencapaian target produksi.
Dari latar belakang diatas, maka penulis bermaksud mengambil judul penelitian
tentang “kajian teknis factor keserasian (match factor) alat gali-muat dan alat angkut di
PLTU Tidore kota tidore kepulauan”.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat melakukan penelitian dengan judul
tentang “Kajian Teknis Faktor Keserasian (MATCH FACTOR) Alat Gali Muat Dan Alat
Angkut”di PLTU Tidore Kabupaten KotaTidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara.
1.2 Rumusan Masalah
1. Berapakah waktu siklus (cycle time) alat mekanis excavator pada kegiatan
pembongkaran batubara di PLTU Tidore?

1
2. Berapakah waktu siklus (cycle time) alat angkut HINO PC 300 pada kegiatan
pembongkaran batubara di PLTU Tidore ?
3. Bagaimana menghitung keserasian kerja alat mekanis alat gali Hatachi Za X 15
200 muat dan alat angkut HINO PC 300 pada lokasi di PLTU Tidore?
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini hanya difokuskan pada keserasian alat mekanis dan alat angkut
HINO PC 300 pada lokasi di PLTU Tidore. Untuk mendukung batasan masalah
tersebut, maka dilakukan pengabilan data waktu siklus cycle time pada alat mekanis
dan waktu siklus pada alat angkut.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Mengetahui waktu siklus (cycle time) alat mekanis excavator pada kegiatan
pembongkaran batubara di PLTU Tidore
2. Mengetahui waktu siklus (cycle time) alat angkut HINO PC 300 pada kegiatan
pembongkaran batubara di PLTU Tidore
3. Mengetahui keserasian alat mekanis dan alat angkut HINO PC 300 yang
digunakan pada lokasi PLTU Tidore.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian terhadap kajian teknis alat gali muat dan
alat angkut di adalah :
1. Memberikan masukan atau saran mengenai usaha yang dapat dilakukan dalam
upaya pencapaian sasaran produksi dari alat mekanis dan alat angkut HINO PC
300 yang sekarang beroperasi serta digunakan sebagai bahan kajian di lokasi
penambangan lain dalam usaha peningkatan produksi alat gali muat dan alat
angkut.
2. Untuk menembah wawasan dan ilmu pengatahuan tentang menghitung keserasian
alat gali-muat dan alat angkut.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan sebuah metode atau urutan dalam
menyelesaikan sebuah riset, penelitian, maupun karya tulis. Adapun sistematika penulisan
dalam proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:

2
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi dari latar belakang yang berlandaskan diangkatnya masalah pada
kegiatan penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Umum dan Landasan Teori
Bab ini menguraikan tentang teori-teori sebelumnya yang berkaitan dengan
penelitian yang digunakan sebagai landasan untuk menyelesaikan permasalahan yang
diangkat.
BAB III Metodologi Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang metode pelaksanaan dalam penelitian yang terdiri dari
berapa lama waktu penelitian, lokasi penelitian, alat dan bahan yang dipakai, serta
tahapan atau tata cara penelitian, kemudian pengolahan data, dan terakhir analisis data
yang dihasilkan.
BAB IV Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini mencakup pembahasan hasil yang diperoleh dilapangan serta
menjadawab perumusan masalah dalam penelitian ini.

BAB V Penutup

Pada bab ini berisi penup yang mencakup kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.

3
BAB II
TINJAUAN UMUM DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Profil Perusahan
PLTU Tidore dibangun oleh konsorsium Shandong Machinery I&E Group
Corporation dan PT Rekadaya Elektrika (anak perusahaan PJB) sebagai bagian proyek
FTP tahap 1. Dengan total investasi sekitar Rp 283 Miliar, Tingkat Konsumsi Dalam Negeri
(TKDN) PLTU Tidore dinilai cukup tinggi, yaitu sekitar 68%. Boiler, trafo, dan sebagian
besar peralatan bantu pembangkit.
PLTU berlokasi sekitar 850 m dari pelabuhan. Tarif speedboat per orang adalah Rp
10 ribu. Namun jika tidak sabar menunggu penumpang penuh, tiket bisa dibeli borongan
Rp 150 ribu per kapal.Listrik ini dikelola PJB adalah PLTU Tidore. Sejak dioperasikan pada
2016, pembangkit berkapasitas 2×7 MW ini memegang peranan penting dalam sistem
kelistrikan Maluku Utara, khususnya di Pulau Ternate dan Tidore. Sekitar 35 persen beban
puncak disangga oleh PLTU yang menggunakan batu bara berkalori rendah ini.
Pemadaman bergilir dapat dihindari, biaya pokok produksi pun turun signifikan. Minggu ini,
tim Parenting PJB memulai debut pertamanya di sana untuk memastikan PLTU Tidore
dapat terus menerangi masyarakat.
Kondisi geografis kepulauan ini cukup menyulitkan dalam membangun sistem
interkoneksi. Pembangkit listrik yang ada di sana bersifat mandiri di masing-masing pulau.
Sampai tahun 2016, PLN mengelola 259 Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD)
berbahan bakar minyak yang mahal biaya operasinya. PLTU Tidore tercatat sebagai
pembangkit batu bara pertama di regional Maluku dan Papua. Keberadaanya menjadi
sangat strategis untuk mewujudkan energi listrik dengan harga yang kompetitif.
Jarak Pulau Ternate dan Tidore sekitar 4,5 km, sedikit lebih dekat dibandingkan
Surabaya-Madura. Namun karena perjalanan menggunakan speedboat, dalam waktu 10
menit sudah sampai ke Pelabuhan Tidore.

1
2.1.2 Lokasi Kesampain Daearah
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tidore berada di Kelurahan Rum Balibunga,
Kecamatan Tidore Utara, Kabupaten Kota Tidore Kepulauan,
Provinsi Maluku Utara. Secara geografis pulau Tidore terletak pada 04419,51 LU
- 1272316,86 BT. Dengan luas wilayah 13.862,86 km yang berbatasan langsung
dengan beberapa wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kota Ternate dan Kecamatan Jailolo Selatan
Kabupaten Halmahera Barat
2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Wasile Selatan, Kabupaten
Halmahera Timur dan Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Selatan.
3. Sebelah Selatan : Berpatasan dengan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan
dan Kecamatan Pulau Moti
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Laut Maluku.

Kesampaian daerah penelitian di Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU)


Tidore dapat ditempuh dengan menggunakan jalur laut dari pelabuhan Bastiong Ternate
menggunakan kapal kayu atau menggunakan speed boat dengan waktu tempuh  15-30
menit menuju pelabuhan Rum Tidore. Dari pelabuhan Rum Tidore menuju PLTU Tidore di
kelurahan Rum Balibunga menggunakan kendaraan roda dua atau empat (mobil) maupun
kendaraan beroda 2 (sepeda motor) waktu yang di tempuh menuju lokasi dengan waktu
tempuh  10 menit (Gambar 2.1) Lokasi dan Kesampaian Daerah yaitu:
a. Kendaraan mobil atau roda 4 dapat ditempuh dengan waktu ± 45 - 60 menit dari
Kampus II Unkhair sampai ke lokasi penelitian.
b. Kendaraan bermotor atau roda 2 dapat ditempuh dengan waktu ± 30 - 40 menit
dari Kampus II Unkhair sampai ke tempat peneliti.

2
Gambar 1.1 Peta Kesampain Daerah

6
2.1.3 Geologi Regional
Geologi pulau Tidore termasuk dalam peta geologi lembar Ternate. Secara geologi,
lembar Ternate terdiri dari mandala geologi Halmahera Timur, mandala geologi Halmahera
Barat dan busur kepulauan gunung api kuarter. Mandala geologi tersebut mempunyai
perbedaan dalam jenis batuan dan tektoniknya. Sejarah pembentukan batuan di Kota
Tidore Kepulauan adalah dimulai pada Oligosen, yaitu dengan diendapkannya batuan
Gunungapi formasi bacan. Formasi ini terdiri dari batuan gunung api berupa lava, breksi
dan tufa dengan sisipan batupasir dan konglomerat. Beberapa singkapan tampak jelas
kontak antara batupasir dan konglomerat, kontak ini menunjukkan adanya bidang erosi.
Satuan batuan gunung api muda sering juga disebut sebagai satuan batuan gunung api
holosen yang merupakan endapan dari gunung api Kiematubu. Terdiri dari breksi gunung
api, lava, tufa dan abu vulkanik. Breksi gunung api terdiri dari andesit piroksen, kelabu tua,
kompak ukuran butir dari 3-100 cm, Batu apung; putih kecoklatan, ringan, amidaloidal, dan
getas. Struktur geologi daerah Kota Tidore Kepulauan yang berkembang adalah sesar.
Sesar banyak dijumpai di Pulau Halmahera. Sesar ini berkembang dari Barat Laut -
Tenggara dan Timur Laut – Barat Daya Kemiringan lapisan secara umum adalah ke arah
barat, akan tetapi beberapa tempat dijumpai kemiringan ke arah utara. Besar kemiringan
batuan berkisar antara 10º hingga 30º. Struktur sesar merupakan daerah yang rawan
terjadi gerakan tanah. Kejadian gerakan tanah ini terutama pada saat hujan turun dan juga
jika terjadi gempa. Kondisi geologi daerah penelitian (Gambar 2.2) termasuk geologi Qa
(aluvium dan endapan pantai) yang terdapat lempung, lanau, pasir dan krikil; terdapat di
lembah sungai yang besar, di beberapa daerah di sepanjang pantai dan termasuk geologi
batuan gunung api holosen (Qhv) satuan batuan ini berupa deretan kerucut gunungapai
yang terdapat di sebelah barat Halmahera. Berupa batuan breksi gunung api dan lava.
Berupa batuan bersusunan andesit piroksen, kelabu tua, kompak dengan masa dasar tuf
berbutir kasar.

7
Gambar 2.2 Peta Geologi
8
2.1.4 Stratigrafi
Stratigrafi Pulau Tidore termasuk dalam peta geologi lembar Ternate. Peta geologi
lembar Ternate terdapat 17 formasi dan satuan yang telah dipetakan, dengan kisaran
berumur sebelum Kapur- Holosen. Mandala geologi Halmahera Timur terbentuk oleh
satuan ultra basa yang cukup luas. Batuan sedimen berumur kapur dan Paleosen- Eosen
diendapkan tak selaras di atas batuan ultrabasa (Gambar 2.3) . Keterangan :
1. Batuan Sedimen
a. Formasi Dodaga (Kd) Serpih dan batugamping bersisipan rijang, tersingkap di
hulu sungai walal, serpih berwarna merah, getas, gampingan berselingan dengan
batugamping coklat muda, sebagian menghablur, kompak. Sisipan rijang berwarna
merah setebal 10 cm, batugamping mengandung fosil Rotaliporidae sp. Tebal formasi ±
150 meter berumur kapur atas.
b. Satuan Batugamping (Tpel) Berwarna putih dan kelabu, umumnya pejal,
setempat berlapis baik mengandung fosil Discocyclina spb., Amphistegina sp dan koral.
Tebal formasi ± 400 meter berumur Paleosen – Eosen. Gambar 2.3 Stratigrafi Tidore
c. Formasi Dorosagu (Tped) Batupasir berselingan dengan serpih merah dan
batugamping. Batupasir berwarna kelabu, kuning, kompak dan berbutir halus,
batugamping berwarna kelabu kompak berkomponen batuan ultrabasa serpih berwarna
merah berlapis baik.
d. Satuan Konglomerat (Tpec) Tersusun oleh batuan konglomerat dengan sisipan
batupasir, batulempung dan batubara. Konglomerat berkomponen batuan ultrabas, basl,
gabro dan diorit dengan masa dasar batupasir gampingan. Tebal Formasi ± 500 meter,
berumur Pliosen-Eosen.
e. Formasi Tutuli (Tomt) Terdapat batugamping putih, kelabu dan coklat muda,
kompak, sebagian menghablur, setempat mengandung pirit, tidak berlapis. Batugamping
mengandung foram Miogypsina Sp., Cycloclypeus sp., dan Amphistegina sp. Tebal
Formasi ± 600 meter berumur Oligose-Miosen Bawah.
f. Konglomerat (Tmpc) Berkomponen batuan ultrabasa, rijang, diorit dan
batusabak, dengan mass dasar batupasir kasar; berwarna kelabu kehijauan, agak
kompak, tebal satuan batauan ± 100 meter berumur Miosen Tengah- Awal Pliosen.

9
g. Formasi Tingteng (Tmpt) Tersusun oleh batugamping hablur dan batugamping
pasiran dengan sisipan napal dan batupasir. Batu gamping hablur, putih kekuningan dan
coklat muda, berlapis baik. Batugamping pasiran, kelabu dan coklat muda, sebagian
kompak. Tebal Formasi ± 600 meter berumur Akhir Miosen – Awal Pliosen, tebal ± 600
meter. Setelah pengendapan Formasi Tingteng terjadi pengangkatan pada Kuarter,
sebagaimana ditunjukkan oleh batugamping terumbu dipantai lengan timur Halmahera.
h. Formasi Weda (Tmpw) Terdapat batupasir berselingan dengan napal, tufa,
konglomerat dan batugamping. Batupasir kelabu sampai coklat muda, kompak, berbutir
halus sampai kasar. Napal putih, kelabu kehijauan dan coklat, getas. Tufa, putih 10 dan
kuning, getas, berbutir halus sampai kasar, dan berlapis bagus. Konglomerat, kelabu dan
coklat, kompak, berkomponen andesit piroksen. Tebal Formasi ± 300 meter berumur
Miosen Tengah – Awal Pliosen. Diendapkan dalam lingkungan neritik-batial.
i. Batugamping Terumbu (Q1) Batu gamping koral dan breksi batugamping.
Batugamping koral, putih dan coklat, sebagian kompak, bagian yang paling bawah
mengandung konglomerat berkomponen batuan ultrabasa, gabro, dan diorit. Breksi
batugamping, coklat dan sebagain padat. Tebal satuan batuan ± 150 meter.
2.1.5. Kondisi Topografi
Daerah Kota Tidore Kepulauan secara fisiografi dapat dibagi menjadi 2 bentukan
utama, yaitu pada daerah pulau Tidore dan pulau Halmahera. Pulau Tidore memiliki
satuan bentukan asal gunung api. Satuan ini memiliki kelerengan bervariasi mulai dari
2% - 40%, hal ini sesuai dengan jenis bentukan asal satuan vulkanik. Sedangkan untuk
bagian ke dua wilayah Kota Tidore Kepulauan yang berada pada daratan Pulau
Halmahera memiliki karakteristik yang berbeda dengan Pulau Tidore. Satuan
geomorfologi ini antara lain adalah dataran alluvial, perbukitan denudasional, perbukitan
denudasional ultramafik, plato dan monoklin. 12 Dilihat dari topografi tiap pulau, maka
hanya pulau Tidore yang memiliki topografi (Gambar 2.4) yang tajam dibandingkan
dengan tiga gugusan pulau terdekatnya, yaitu berkisar antara 15 – 40 % dan bahkan
sebagian > 40 %. Daerah-daerah yang mempunyai topografi datar sampai landai di
Pulau Tidore dapat ditemui di Kelurahan Dowora, sebagian Kelurahan Indonesiana,
Rum, Ome. Topografi atau kemiringan tanah di Kota Tidore Kepulauan bervariasi antara
0- 2%, 2 - 15%, 15 - 40%, banyak tersebar di pinggiran pantai pulau. Kondisi tekstur

10
tanah di Kota Tidore Kepulauan sebagian besar memiliki ciri halus sampai sedang,
sedikit berpasir memberikan kemampuan drainase yang cukup baik dilihat dari sifat
porositas tanah yang menyerap air.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Batubara
Proses pembentukan batubara di mulai dari penggambutan (peatification) hingga
pembatubaraan (coalification). Proses penggambutan disebut juga proses biokimia, pada
proses ini terjadi perubahan kimia dan penguraian tumbuhan oleh mikroba, karena
terbentuk dari akumulasi tumbuhan, maka dari itu gambut mengandung senyawa organik
yang sangat tinggi, yaitu senyawa C, H, O, dan N. Proses coalification atau
pembatubaraan disebut juga proses geokimia, karena dipengaruhi oleh proses geologi
dan perubahan kimia.
Terdapat dua jenis lahan gambut menurut Diessel (1992), yaitu lahan gambut
ombrogen dan lahan gambut topogen. Lahan gambut ombrogen adalah lahan gambut
yang dipengaruhi oleh air hujan, sedangkan lahan gambut topogen adalah lahan gambut
yang dipengaruhi oleh air tanah. Martini dan Glooschenko (1984, dalam Diessel, 1992)
membagi lahan gambut berdasarkan jenis tumbuhan pembentuknya menjadi empat,
yaitu:
1. Bog, merupakan rawa yang banyak ditumbuhi oleh tanaman lumut atau tanaman
miskin nutrisi.
2. Fenogeni, rawa yang banyak ditumbuhi tumbuhan perdu dan beberapa jenis
pohon lainnya. Lingkungan ini terkadang basah dan terkadang kering.
3. Marsh, rawa yang banyak ditumbuhi tumbuhan perdu dan jenis tanaman
merambat yang umum disekitar danau atau laut.
4. Swamp, rawa yang selalu basah saat musim kemarau hingga musim dingin.
Lingkungan ini kaya akan tumbuhan berkayu.

11
Gamabar 2.2 kondisi lingkungan pengendapan batubara

2.2.2 Pemindahan Tanah Mekanis


Pemindahan tanah mekanis adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan
kegiatan penggalian (digging), pemuatan (loading), pengangkutan (hauling), penimbunan
(dumping), perataan (leveling), pemadatan tanah atau batuan menggunakan alat-alat
mekanis (alat-alat berat/besar).
3.2.2. Alat Mekanis
Alat berat merupakan alat yang digunakan untuk membantu menusia dalam
melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan
factor penting di dalam proyek, terutama proyek konstruksi maupun pertambangan dan
kegiatan lainnya dengan skala yang besar.
Alat mekanis dibuat dengan daya tahan yang cukup kuat terutama terbuat dari
bahan baja, sehingga dapat mengerjakan pekerjaan yang sangat sulit dan dengan skala
pengerjaan yang sangat besar.Alat-alat mekanis terbagi atas beberapa klasifikasi
menurut peggunaanya yaitu alat gusur, alat gali-muat (excavator), alat gali dan angkut
dana alat angkut (Indonesianto, 2018).
Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan
manusia dalam mengerjakan pekerjaanya, sehingga hasil yang diharapkan dapat
tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.

3.2.3. Alat Gali-muat


Alat gali merupakan alat yang berfungsi untuk menggali material dimana asal

12
kata bahasa inggris yaitu “Excavator” yang berarti penggalian dan berasal dari kata
“Excavate” yang berarti Menggali. Untuk pengambilan dan pemuatan material ke atas
alat angkut (truck, lori, dan sebagainya) dipergunakan alat pemuat yang sangat banyak
macamnya, karena keadan lapangan kerja sangat beragam.
Bucket Wheel Excavator (BWE) adalah suatu alat penggali yang terdiri dari roda
yang besar pada roda tersebut dipasang beberapa bucket yang berfungsi untuk menggali
material sewaktu roda tersebut dipasang beberapa bucket yang berfungsi untuk
menggali material sewaktu roda tersebut berputar menunjam material yang digali.

Gambar 2.3 Alat gali-muat (excavator)


Excavator adalah salah satu alat gali-muat yang arah galiannya ke belakang
(backhou). Digunakan pada saat melakukan penggalian tanah permukaannya berada
dibawahnya. Alat pengendali excavator dapat berupa penggalian dengan kabel (cable
controller) serta hidrolik (hydraulic controller). Pada saat ini di gunakan adalah
pengendalian hidrolik (hydraulic controller). Bagian-bagian excavator dapat berupa
pengendalian dengan kabel (cable controller) serta hidrolik (hydraulic controller).

3.2.4. Alat Angkut


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti alat angkut adalah sesuatu
yang digunakan untuk membawa muatan dari satu tempat ketempat lain. Dalam industri
pertambangan, alat angkut digunakan untuk menangani/ mengangkut tanah, boulder,
batuan batubara maupun bijih. Ada beberapa jenis alat angkut antara lain:
Alat angkut adalah alat angkut yang digunakan untuk memindahkan material
hasil penambangan hasil penimbunan atau pengolahan. Pengangkutan merupakan suatu
hal yang sangat mempengaruhi operasi penambangan. Untung rugi suatu perusahan

13
tambang terletak juga lancar tidaknya juga pengangkutan tersedia. Pengangkutan jarak
dekat (kurang dari 5 km) dapat dipakai truck. Pengangkutan jarak sedang (5 – 20 km )
dapat dipakai truck berukuran besar.
Jenis alat angkutnya yaitu: Hauling Dump adalah alat angkut yang di gunakan
untuk mengangkut material berupa tanah, pasir,kerikil dan sebainya. Dalam
pekerjaannya hauling dump (HD) biasanya bekerja sama excavator atau alat gali muat
lainnya. Ukuran hauling dump truck (HD) tergantung pada ukuran vessel (bak) yang ada
di belakangnya, dimana besar kecilnya tak tergantung ukuran hauling dump itu sendiri.
Adapun waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu siklus kegiatan di atas disebut
waktu siklus / cycle time (CT). Untuk mendapatkan waktu edar muat dan alat angkut
dapat digunakan persamaan.

Gambar 2.4 Alat angkut


Dump truck (atau di Inggris menyebutnya dumper truck) adalah suatu alat yang
digunakan untuk memindahkan material pada jarak menegah sampai jarak jauh (500 m
atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini
bekerja sendiri. Material-material tersebut diantaranya batubara, tanah urug, pasir, batu
split, nikel, biji besi bahkan sampai sampah.
Belt Conveyor adalah alat angkut (transportation equipment) yang biasa dipakai
untuk jarak pendek (kurang dari 500 feet), sehingga biasa disebut “belt loader” atau
“beslt dumper” namun bias juga dipakai untuk jarang angkut yang yang jauh ( lebih dari
1,500 meter ). Bahkan, sekarang sudah ada “belt conveyor” sebagai “transportation
aqiupment” untuk jarak jauh yang melebihi 20 mile (30 km). Biasanya “Beltconveyor”
dipilih, untuk jarak jauh yang diangkut per satuan waktu adalah besar (banyak).

14
Belt conveyor merupakan alat angkut jenis menerus (continuous) dalam
mengangkut material dengan kecepatan angkut yang cukup tinggi, sehingga “belt
conveoyor” memiliki kapasitas (kemampuan) angkut yang besar pula kadang kadang,
“belt conveoyor” didesain tidak untuk menggankut dengan tujuan untuk memperoleh
kapasitas yang besar, tetapi didesain untuk dapat memberi umpan (feeding) yang
continyu. “Belt conveoyor” yang demikian disebut “feeder belt conveoyor” (atau cukup
disebut feeder), yang sangat diperlukkan pada kegiatan kerja “processing plant”.

3.2.5. Waktu Edar (Cycle Time)


Waktu edar (cycle time) merupakan waktu yang ditempuh oleh alat untuk 1 (satu)
kali pekerjaan Waktu edar alat muat dimulai dari saat menggali sampai pada posisi mulai
menggali kembali, sedangkan waktu edar alat angkut adalah waktu edar
yang ditempuh oleh alat angkut mulai dari proses dimuati oleh alat muat sampai pada
posisi mulai untuk dimuati kembali (Hadi, 2015).

1. Waktu Edar Alat Gali-Muat


Waktu edar alat gali muat merupakan penjumlahan dari waktu menggali, waktu
ayunan bermuatan, waktu menumpahkan material dan waktu ayunan kosong. Untuk
mengetahui waktu edar alat gali muat dapat menggunakan persamaan sebagai berikut
(Anisari,2012)

Keterangan :
CTm = Waktu edar alat gali-muat
Am = Waktu Menggali
Bm = Waktu ayunan bermuatan
Cm = Waktu menumpahkan material
Dm = Waktu ayunan kosong
Sistem Dispatch dari sisi operasional adalah suatu system yang digunakan untuk
meningkatkan produktivitas alat angkut dengan cara mengatur distribusi truck, sehingga
pemakaian truck tersebut dapat seefektif mungkin pengaturan arus lalu lintas truck pada
kegiatan penambangan dilakukan secara otomati dan petugas dispatch (dispatcher)
dapat monitor semua aktivitas alat mekanis pada jangkauan yang sangat luas. Selain itu

15
system ini juga merekam semua data dan informasi aktual yang terjadi sehingga data
tersebut dapat di jadikan sebagai data produksi alat. Dari system ini dapat dihitung
jumlah material yang akan di pindakan atau yang telah digali/dibongkar untuk diangkut
dengan truck.

2. Waktu Edar Alat Angkut


Waktu edar alat angkut pada umumnya terdiri dari waktu menunggu alat
untuk dimuat, waktu mengatur posisi untuk dimuat, waktu diisi muatan, waktu
mengangkut muatan, waktu dumping, dan waktu kembali kosong. Berikut rumus
untuk mencari waktu edar alat angkut adalah sebagai berikut (Ichsannudin,134):
Fa
Keterangan :
Cta = Waktu edar alat angkut (Menit)
Aa = Waktu manuver pemuatan (Detik)
Ba = Waktu pemuatan (Detik)
Ca = Waktu tempuh mengangkut muatan (Detik)
Da = Waktu manuver dumping (Detik)
Ea = Waktu dumping (Detik)
Fa = Waktu kembali kosong (Detik)

3. Waktu Pengisihan (Loading Time)


Faktor pengisian adalah perbandingan antara volume material yang dapat
ditampung oleh mangkuk terhadap bucket teoritis dan dinyatakan dalam persen
(Prodjosumarto,1995). Waktu pengisihan (loading time) dapat dihitung saat alat muat
menumpukkan bucket pertamanya pada haul truck sampai dengan bucket terakhir. Pada
saat loading akan dapat dilihat berapa banyak muatan yang diterima oleh alat angkut,
dengan batuan jenis apa yang diangkut, dimasa sumbernya berasal dari rencana harian
yang diperoleh di dispatc
4. Waktu Bermuatan (Loaded Haul) dan Waktu Kembali Kosong (Empty Haul)
Waktu bermuatan (loaded haul) adalah waktu yang dihitung saat terakhir loading
dari alat muat tiba sampai di dumping. Waktu kembali kosong (empty haul) adalah waktu
yang empty haul adalah waktu yang dihitung mulai dari slesai dumping sampai dengan

16
tiba dengan shovel. Waktu loaded haul dan empty haul adalah indicator untuk melihat
kondisi jalan dan hambatan selama pengangkutan. Waktu kembali kosong seharusnya
lebih kecil dari waktu bermuatan. Beberapa faktor yang akan menentukan adalah: kondisi
jalan, jarak tempuh arah dan hambatan lain.
5. Faktor Keserasian Kerja Alat (Match factor)
Faktor keserasian (match factor) adalah angka yang menunjukkan tingkat
keserasian kerja antara dua macam alat, yaitu alat gali-muat dan alat angkut. Faktor
keserasian dijabarkan sebagai perbandingan antara produksi alat angkut dibagi dengan
produksi alat gali-muat. Apabila produksi alat angkut sama dengan produksi alat gali-
muat, maka dapat diartikan bahwa kedua alat tersebut sudah serasi atau match. Angka
faktor keserasian dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Morgan,
W. and Peterson, L, 1968):
a. Jumlah alat gali muat dan alat angkut yang dipakai.
b. Waktu edar (cycle time) dari alat gali muat.
c. Jumlah pemuatan alat gali muat ke dalam alat angkut.
d. Waktu edar (cycle time) dari alat angkut.
Keserasian alat gali muat dan alat angkut dapat dirumuskan dengan persamaan
sebagai berikut :
MF = (Na x Ctm) / (Nm x Cta)
Keterangan:
MF = Match Factor
Na = Jumlah alat angkut (unit)
Nm = Jumlah alat muat (unit)
CTm = Waktu edar alat muat (menit)
CTa = Waktu edar alat angkut (menit)
Adapun penilainnya adalah:
1) Match factor < 1, artinya alat gali-muat bekerja kurang dari 100% sedangkan alat
angkut bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat. Persamaan
yang digunakan untuk mencari waktu tunggu bagi alat gali-muat adalah:
) )
Keterangan:

17
WTm : waktu tunggu alat gali muat, menit
nm : jumlah alat gali muat, unit
Cta : waktu edar alat angkut, menit
na : jumlah alat angkut, unit
CTm : waktu edar alat angkut, menit
2) Match factor = 1 artinya alat gali-muat dan alat angkut bekerja secara selaras
(100%).
3) Match factor > 1, artinya alat angkut bekerja kurang dari 100% sedangkan alat
gali-muat bekerja secara 100%. Adapun persamaan yang digunakan untuk
mencari waktu tunggu bagi alat angkut adalah:

Keterangan:
Wta : waktu tunggu alat gali muat, menit
nm : jumlah alat gali muat, unit
Cta : waktu edar alat angkut, menit
na : jumlah alat angkut, unit

18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di PLTU Tidore yang berlokasi di Kelurahan Rum
Balibunga, Kecamatan Tidore, Kabupaten Kota Tidore Kepulauan.Dilakukan dari bulan
februari 20-24 tahun 2023. Berikut dibuat jadwal penelitian, dapat dilihat pada tabel 3.1
dibawah ini.
Tabel 3. 2 Jadwal Kegiatan Penelitian
Februari maret Juni
April l2023 Mei 2023
No Jenis 2023 2023 2023
Minggu Ke Minggu Ke
. Kegiatan Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi
1
literatur
Observasi
2
lapangan
Pengambil
3
an data
Pengolaha
4
n data
Analisis
5
data
Bimbingan
6
hasil
Seminar
7
hasil
Sidang
8
Tutup

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam
rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data
yang telah didapatkan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode
kuantitatif dengan pendekatan matematis. Pada penelitian ini akan dilakukan perhitungan
waktu siklus alat gali-muat dan waktu siklus alat angkut sebagai objek penelitian.

19
3.3 Jenis Data
Data yang diambil pada penelitian ini terdiri atas dua antara lain data primer dan
data sekunder.
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian adalah cycle time alat gali muat, cycle time alat
angkut, jadwal kerja, dokumentasi lapangan.
2. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini yaitu peta geologi daearah penelitian, peta
kesampaian daerah.
3.4 Tahapan Penelitian
Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, maka perlu dilakukan
perencanaan kegiatan penelitian sehingga kegiatan penelitian berjalan dengan efisien.

1. Studi literatur
Pada studi literatur ini peneliti melakukan pengumpulan data pustaka, membaca
dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian-penelitian terdahulu. Selain itu mencari
referensi atau teori yang relevan dengan permasalahan yang ditemukan atau diteliti.

2. Observasi Lapangan
Aktivitas pada kegiatan observasi lapangan ini adalah, peneliti melakukan kajian
awal terhadap lokasi penelitian atau objek dengan menganalisis serta memahami
berdasarkan penetahuan dan informasi yang dikaji.

3. Pengambilan Data
Pengambilan data merupakan teknik atau metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang akan diteliti. Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data
yang dilkukan adalah sebagai berikut :

a. Waktu edar alat gali-muat


Pengambilan waktu edar alat gali muat pada penelitian ini disesuaikan dengan
teorinya, diaman waktu edar merupakan penjumlahan dari waktu menggali, waktu
ayunan bermuatan, waktu menumpahkan material dan waktu ayunan kosong. (Reski
anisari, 2012).

20
b. Waktu edar alat angkut
Waktu edar alat angkut pada umumnya terdiri dari waktu menunggu alat
untuk dimuat, waktu mengatur posisi untuk dimuat, waktu diisi muatan, waktu
mengangkut muatan, waktu dumping, dan waktu kembali kosong. Berikut rumus
untuk mencari waktu edar alat angkut adalah sebagai berikut (Ichsannudin,134):

c. Produktivitas alat gali-muat dan alat angkut


Produktivitas alat muat dan alat angkut adalah kemampuan produksi alat muat dan
alat angkut. Perhitungan produktivitas alat terdapat 2 macam, yaitu secara teoritis dan
secara aktual (nyata). Produksi teoritis alat merupakan hasil terbaik secara
perhitungan yang dapat dicapai suatu hubungan kerja alat selama waktu operasi tersedia
dengan memperhitungkan faktor koreksi yang ada. Semakin baik tingkat penggunaan
alat maka semakin besar produktivitas yang dihasilkan.

d. Keserasian alat gal-muat dan alat angkut


Faktor keserasian (match factor) adalah angka yang menunjukkan tingkat
keserasian kerja antara dua macam alat, yaitu alat gali-muat dan alat angkut. Faktor
keserasian dijabarkan sebagai perbandingan antara produksi alat angkut dibagi dengan
produksi alat gali-muat. Apabila produksi alat angkut sama dengan produksi alat gali-
muat, maka dapat diartikan bahwa kedua alat tersebut sudah serasi atau match. Angka
faktor keserasian dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Morgan,
.and Peterson, 1968).

4. Wawancara
Wawancara hanya dilakukan pada sumber diiperusahan terkait dengan data
penelitian pendukung penelitian. Narasumber dalam wawancara ini terdiri atas
beberapa orang antara lain, operator dump truck.

5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengambilan data dengan cara mengumpulkan
dokumen yang berupa softfile dan dokumentasi berupa foto.

21
3.5 Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan formula pada
Microsoft excel data yang diolah berupa cycle time alat angkut dan alat gali muat.
Pengolahan data menggunakan rumus pada persamaa dengan membuat distribusi
frekuensi untuk memperoleh nilai actual dari cycle time. Teknik pengolahan data
menggunakan perangkat lunak seperti Microsoft Excel, agar mempermudah dalam
pengolahan data. Data-data yang diolah antara lain:

3.6 Analisis Data


Data yang dianalisis yaitu cycle time, fill faktor, swell faktor, efisiensi kerja dan
ketersediaan alat. Pada perhitungan produktivitas alat muat dan alat angkut
digunakan rumus yang ada di tinjauan pustaka. Setelah semua perhitungan dilakukan
selanjutnya menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi cycle time, fill faktor,
swell faktor, efisiensi kerja dan ketersediaan alat berdasarkan hasil perhitungan dan
membandingkannya dengan hasil pengamatan langsung di lapangan dan keserasian
alat gali-muat dan alat angkut.

Dalam proses penganalisan data menggunakan beberapa rumus untuk


mempermudah dalam proses perhitungan. Beberapa rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:

1) Rumus perhitungan interval (C) C )

2) Rumus perhitungan jumlah kelas interval (K) (K

3) Perhitungan cycle time

Na x n x CTM
4) Rumus perhitungsn macth factor atch Factor MF Nm Cth

22
Studi Literatur

Observasi Lapangan

Pengambilan Data

Data primer: Data sekunder:


 Cycle time alat angkut  Peta geologi daerah
 Cycle time alat gali-muat
peneletian
 Jadwal kerja
 Dokumentasi lapangan  Peta kesampain daerah

Pengolahan Data
Data yang diolah berupa data cycle time. Dengan
menggunakan cara distribusi frekuensi untuk
mengetahui nilai cycle time

Analisis Data

Dari hasil analisis data berupa keserasian alat gali


muat dan alat angkut serta waktu tunggu bagi alat
gali muat maupun alat angkut

Kesimpulan

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Berdasarkan pengamatan di lapangan, aktivitas pembokaran material batubara


yang diterapkan di PLTU Tidore. Kondisi lokasi penelitian dengan luas area 18, 4 hektare
namun ada 10 hektare yang di pakai oleh PLTU Tidore. Dalam melakukan aktivitas
pembongkaran material batubara, digunakan beberapa jenis alat untuk mendukung
kegiatan pembongkaran material batubara. Tahapan kegiatan pembongkaran batubara
terdiri atas beberapa tahapan mulai dari penggalian dan pemuatan batubara,
pengangkutan batubara ke coal yard dan ke belt conveyor

Hasil pengamatan pada kegiatan pembongkaran batubara di area PLTU Tidore


menggunakan 2 alat gali-muat excavator dengan kapasitas bucket 3,6 m3 5 ton,
melayani 11 unit alat angkut Dump Truck dengan kapasitas bak 18 ton atau 11,04 meter
kubik (m3). Pengangkutan material batubara di bawah ke coal yard 320 m

4.1.1 Waktu Siklus Alat Mekanis


Waktu Siklus excavator Terdiri dari waktu untuk menggali, waktu ayunan
bermuatan, waktu untuk menumpahkan muatan, waktu ayunan kosong. Waktu Siklus
Dump Truck Waktu siklus alat angkut pada umumnya terdiri dari waktu menunggu alat
untuk dimuat, waktu diisi muatan, waktu mengangkut muatan, waktu dumping, waktu
kembali kosong.

Dalam kegiatan pembongkaran material batubara di PLTU tidore telah


menetapkan jadwal waktu kerja yakni jadwal hari kerja dari Senin sampai Minggu, dan
jadwal kerja di sesuaikan pada kapal tongkang ketika sandar.
Table 4.1 Jadwal kerja kegiatan
No Jenis kegiatan Waktu/jam
1 Briefing 07:00 – 08:00
2 Pengecekan alat 08:01 – 08:30
3 Pembongkaran 08:31 – 12:00

24
4 Istirahat/makan 12:01 – 14:00
5 Pembongkaran 14:01 – 17:00
6 Total 9 Jam

4.1.2 Cycle Time Alat Gali Muat


1. Cycle Time Alat Gali-Muat Excavator Hitachi Za X 15 200
Waktu edar (cycle time) alat gali muat merupakan siklus waktu yang digunakan
oleh alat gali-muat untuk melakukan aktivitas pembongkaran batubara. Sama halnya
dalam menghitung waktu edar (cycle time) alat angkut, menghitung waktu edar (cycle
time) digunakan bantuan stopwatch untuk mengetahui nilai dari waktu edar (cycle time)
alat gali muat tersebut. Perhitungan waktu edar (cycle time) alat gali-muat dimulai dari
waktu menggali, waktu ayunan bermuatan, waktu menumpah material, dan waktu
ayunan kosong. Alat gali-muat yang digunakan oleh PLTU Tidore adalah Excavator
HITACHI ZA X 15 200 dengan kapasitas buket 1 ton seperti pada gambar berikut.

Gambar 4.1 Excavator Hitachi Za X 15 200

Berdasarkan hasil perhitungan di lapangan, diperoleh waktu edar (cycle time)


pada tabel 4.2 sebagai berikut:

25
Table 4.2 Waktu Edar (Cycle Time) Alat mekanis Excavator Hitachi Za X 15 200

Waktu Swing Cycle Cycle


Swing Isi Dumping
Alat Mengali Kosong Time Time
(detik) (detik)
(detik) (detik) (Detik) (Menit)
Excavator
Hitachi 3.78 3.08 2.8 2.73 12.39 12.58
ZaX15 200

2. Cycle Time Alat Angkut Dump Truck Hino PC 300


Waktu edar (cycle time) merupakan waktu yang diperlukan alat untuk melakukan
aktivitas penambangan. Perhitungan waktu edar (cycle time) alat angkut meliputi waktu
pemuatan, waktu pergi, waktu manuver menumpah, waktu kembali tanpa muatan dan
waktu manuver sebelum muat. Alat angkut yang digunakan oleh PLTU Tidore adalah
HINO PC 3000 dengan kapasitas 11 m3 seperti pada gambar 4.2 dengan jumlah 11 unit.
Berdasarkan hasil pengambilan data di lapangan menggunakan alat bantu stopwatch
diperoleh waktu edar (cycle time) dengan jarak tempuh alat angkut 320 m meter pada
tabel 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Hino PC 300

26
Tabel 4.3 Waktu edar (cycle time) Alat Angkut Dump Truck Hino PC 300

Waktu
Manuver Manuver Kembali Cycle
Loading Pergi Dumping CT
Alat Loding Menumpah Kosong Time
(detik) Bermuatan (detik) (Menit)
(detik) (detik) (detik) (detik)
(detik)
DT
Hino
47.06 20.05 264.58 23.55 2.00 246.08 603.32 9,38
PC
300

4.1.3 Perhitungan Match Factor


Keserasian kerja yang antara alat gali-muat dan alat angkut, mempengaruhi
produksi alat gali-muat harus sesuai dengan produksi alat angkut. Faktor keserasian alat
gali-muat dan alat angkut didasarkan pada produksi alat gali-muat dan produksi alat
angkut, yang dinyatakan dalam Match Factor (MF). Secara perhitungan teoritis, produksi
alat gali-muat harus sama dengan produksi alat angkut, yaitu :

Produksi alat gali-muat = Produksi alat angkut Sehingga perbandingan produksi antara
alat angkut dan alat gali-muat mempunyai nilai satu (serasi/selaras).

Diketahui: na = 11 unit
nm = 2 unit
CTa = 9,38 menit
CTm = 1,05 menit
Ditanyakan: MF …..?
Penyelesain:

27
=0,62
MF = < 1
Artinya alat gali-muat (EXCAVATOR) bekerja kurang dari 100% sedangkan alat
angkut bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat gali-muat.
WTm =

= 1, 71 – 1,05
= 0,66 menit
Jadi, waktu tunggu bagi alat gali muat excavator Hitachi Za X 15 200 adalah
0, 66 menit atau 39, 6 detik
Table 4.4 perhitungan Match factor (keserasian alat)

KESERASIAN ALAT

na CTm nm CTa MF

11 1.05 2 9.38 0.62

WAKTU TUNGGU ALAT GALI-MUAT

na CTm nm CTa WTa


11 1.05 2 9.38 0.66

4.1.4 Upaya Peningkatan Match Factor (Factor Keserasian)

Upaya peningkatan keserasian kerja antara alat gali muat dengan alat angkut
berdasarkan nilai MF < 1 maka dilakukan dengan cara penambahan jumlah alat angkut.
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan, penambahan alat angkut pada sebanyak 6
(lima) unit dan sebanyak 1 (satu) unit, Sehingga keseluruhan jumlah alat angkut pada
yaitu 17 (tujuh belas) unit. Adanya penambahan unit alat angkut menyebabkan nilai

28
faktor keserasian kerja alat gali-muat dan alat angkut meningkat menjadi 0,95.
Penambahan jumlah alat angkut mengakibatkan nilai faktor keserasian kerja meningkat
dan mendekati 1. Oleh karena nilai MF < 1, maka alat gali-muat bekerja masih kurang
dari 100% sedangkan alat angkut bekerja 100%, sehingga masih terdapat waktu tunggu
bagi alat gali-muat.
Adapun perhitungan upaya peningkatan factor keserasian (match factor) dapat dilihat
pada perhitungan sebagai berikut:
Diketahui: na = 17 unit
nm = 2 unit
CTa = 9,38 menit
CTm = 1,05 menit
Ditanyakan: MF …..?
Penyelesain:

=0,95
MF = < 1
Artinya alat gali-muat (EXCAVATOR) bekerja kurang dari 100% sedangkan alat
angkut bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat gali-muat.
WTm =

= 1,10 – 1,05
=0,05 menit
Jadi, waktu tunggu bagi alat gali muat excavator Hitachi Za X 15 200 adalah
0,05 menit atau 3 detik.

29
Tabel 4.5 Upaya Peningkatan Keserasian Alat
UPAYA PENINGKATAN KESERASIAN ALAT

na CTm Nm Cta MF

17 1.05 2 9.38 0.95

WAKTU TUNGGU ALAT GALI-MUAT

na CTm Nm Cta WTa


17 1.05 2 9.38 0.05

4.2 Pembahasan
4.2.1 Cycle Time Excavator Hitachi Za X 15 200
Waktu edar atau cycle time yang dibutuhkan oleh excavator Hitachi Za X 15 200
untuk melakukan kegiatan menggali, mengayun (swing) baik pada saat memuat
material maupun kosong yang merupakan satu siklus penggalian serta pemuatan
sebuah excavator ke dalam dumptruck. Waktu edar atau cycle time digunakan untuk
penentuan tingkat produktivitas dari alat muat. Waktu edar pada penelitian ini terdiri
dari lima bagian, yaitu: waktu menggali diperoleh nilai 3.78 detik, waktu mengayun
bermuatan (swing load) diperoleh nilai 3,08 detik, waktu menumpah material diperoleh
nilai 2,8 detik dan waktu swing sng diperoleh nilai 2,73 sehingga total cycle time alat gali-
muat excavator Hitachi Za X 15 200 berdasarkan hasil pengolahan adalah 12,39 detik
atau 0,21 menit. Dalam proses penggalian kedalam alat angkut dilakukan sebanyak 5
kali sehingga total cycle time adalah 1,05

4.2.2 Cycle Time Dump Truck Hino PC 300


Cycle time yang dibutuhkan oleh alat angkut HINO PC 3000 untuk melakukan
kegiatan mulai dari maneuver lading, liading, waktu pergi bermuatan, maneuver
menumpah, dumping, dan waktu kembali kosong. Waktu edar pada penelitian ini terdiri
dari enam bagian, yaitu: waktu maneuver loading diperoleh nilai 47,06 detik, waktu
loading atau pemuatan material diperoleh nilai 20,05 detik, waktu pergi bermuatan
(travel load) diperoleh nilai 264,58 detik,waktu maneuver menumpah 23.55, waktu

30
dumping diperoleh nilai 2.00, waktu kembali kosong diperoleh nilai 246,08 detik sehingga
total cycle time alat HINO PC 3000 berdasarkan hasil pengolahan adalah 603.32 detik
atau 9,38 menit.

4.2.3 Perhitungan match factor (Keserasian alat)


Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus match factor diperoleh nilai
0,62 menit atau 37,20 detik yang artinya nilai match factor kurang dari satu menunjukan
bahwa alat gali muat berkerja kurang dari 100% sedangkan alat angkut bekerja 100%
sehingga terdapat waktu bagi alat gali muat.Untuk menghitung waktu tunggu bagi alat
angkut menggunakan rumus pada persamaan empat diperoleh waktu tunggu bagi alat
gali- muat 0,66 menit atau 39,60 detik.

4.2.4 Peningkatan macth factor


Nilai faktor keserasian kerja setelah dilakukan penambahan jumlah alat angkut
tersebut dianggap lebih baik dibandingkan dengan nilai faktor keserasian kerja
sebelumnya. Peningkatan factor keserasian kerja yang mendekati satu, akan
mengurangi waktu yang terbuang karena adanya waktu tunggu sehingga dapat
memaksimalkan produksi. Maka Adanya penambahan unit alat angkut menyebabkan
nilai faktor keserasian kerja alat gali-muat dan alat angkut meningkat menjadi 0,95.
Penambahan jumlah alat angkut mengakibatkan nilai faktor keserasian kerja meningkat
dan mendekati 1.

31
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Waktu edar atau cycle time yang dibutuhkan oleh excavator Hitachi Za X 15 200
untuk melakukan kegiatan menggali, waktu mengayun bermuatan (swing
load), waktu menumpah material dan waktu swing sehingga total cycle time alat
gali-muat excavator Hitachi Za X 15 200 berdasarkan hasil pengolahan adalah
12,39 detik atau 0,21 menit. Dalam proses penggalian kedalam alat angkut
dilakukan sebanyak 5 kali sehingga ttal cycle time adalah 1,05
2. Cycle time yang dibutuhkan oleh alat angkut HINO PC 3000 untuk melakukan
kegiatan maneuver loading, waktu loading atau pemuatan material, waktu pergi
bermuatan (travel load), waktu dumping, waktu kembali kosong sehingga total
cycle time alat HINO PC 3000 berdasarkan hasil pengolahan adalah 603.32 detik
atau 9,38.
3. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus match factor diperoleh nilai
0,62 atau 37,20 yang artinya nilai match factor kurang dari satu menunjukan
bahwa alat gali muat berkerja kurang dari 100% sedangkan alat angkut bekerja
100% sehingga terdapat waktu bagi alat gali muat.Untuk menghitung waktu
tunggu bagi alat angkut menggunakan rumus pada persamaan empat diperoleh
waktu tunggu bagi alat gali- muat 0,66 menit atau 39,60 detik.
5.2 Saran
Dalam melakukan kegiatan pembongkaran batubara perlu diperhatikan secara
serius pada ketersediaan alat dan waktu kerja alat, karena hal itu sangat
mempengaruhi alat. Semakin banyak waktu yang tidak digunakan oleh alat untuk
beroperasi maka akan semakin menurun tingkat dari alat tersebut. Oleh karena itu
perlu adanya evaluasi waktu kerja alat untuk pencapaian.

32
DAFTAR PUSTAKA

Diessel, C.F.K, 1992, Coal-Bearing Depositional Systems. Springer-Verlag, Berlin


Heidelberg.
Hadi, E.R., Inmarlinianto, Gunawan, K. 2015. “Kajian Teknis Alat Muat dan Alat Angkut
Untuk Mengoptimalkan Produksi Pengupasan Lapisan Tanah Penutup Di Pit UW
PT Borneo Alam Semesta Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Provinsi
Kalimantan Selatan”. Jurnal Teknologi Pertambangan. Volume. 1, Nomor. 1
Indonesianto, Y. 2014. Pemindahan Tanah Mekanis. Yogyakarta: CV. Awan Poetih
Khaerul nujum, 2010 Keserasian Kerja Alat Gali-Muat dan Alat Angkut pada Kegiatan
Pengambilan Lumpur dan Tanah Pucuk di PT. Newmont Nusa Tenggara
Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Morgan, W. and Peterson, L. 1968. Determining Shovel-Truck Productivity. Mining
Engineeing. 76-80: December.
Pfleider, Ep. 1972. Surface Mining 1 Edition. New York: The American Institute of Mining,
Metallurgical, and Petroleum Engineers.
Reski Anisari. 2012. Keserasian Alat Muat dan Alat Angkut untuk Kecapaian Target
Produksi Pengupasan Batuan Penutup pada PT Adaro Indonesia Kalimantan
Selatan. Jurnal poros teknik. Vol.4. no.1
Yazid Finani. 2016. Kajian Teknis Kinerja Alat Muat dan Alat Angkut dalam Upaya
Mencapai Sasaran Produksi Penambangan Batu Gamping di PT United Tractors
Semen Gresik Kabupaten Tuban Jawa Timur. Seminar nasional teknologi terapan
IV. Institut teknologi adhi tama Surabaya.

33
LAMPIRAN

Lampiran 1

Cycle Time Excavator A Hitachi Za X 15 200

Swing
No Waktu Mengali Swing Isi Dumping Cycle Time
Kosong
1 2.76 1.6 3.14 1.94 9.44
2 2.41 2.61 2.82 2.07 9.91
3 3.31 3.46 3.14 2.42 12.33
4 4.22 6.52 2.26 1.79 14.79
5 4.33 2.99 2.54 2.17 12.03
6 4.45 1.93 2.38 2.05 10.81
7 3.77 4.58 2.57 3.92 14.84
8 3.07 2.3 2.41 3.41 11.19
9 3.84 1.5 2.79 3.36 11.49
10 3.19 2.88 3.51 2.3 11.88
11 4.31 3.93 3.05 1.55 12.84
12 3.19 2.88 3.51 2.3 11.88
13 2.46 2.82 2.31 2.58 10.17
14 3.56 2.63 3.18 1.19 10.56
15 4.35 2.51 4.36 1.81 13.03
16 5.1 1.49 2.6 1.86 11.05
17 2.88 2.15 2.65 1.94 9.62
18 5.85 2.82 2.82 2.43 13.92
19 4.52 2.81 2.2 2.09 11.62
20 3.97 2.19 2.91 4.74 13.81
21 3.72 2.7 2.77 4.44 13.63
22 3.33 3.42 2.5 5.15 14.4
23 5.25 4.05 3.98 3.61 16.89
24 3.68 3.14 2.26 3.33 12.41
25 1.59 3.63 2.86 2.39 10.47
26 3.78 3.66 2.76 3.15 13.35
27 2.86 4 2.01 3.12 11.99
28 3.43 3.43 2.1 4.12 13.08
29 4.23 2.98 3.23 2.17 12.61
30 3.21 3.45 4.11 2.23 13

34
Waktu Edar Jumlah Data (N) 30
9.44 12.84 13.63 jumlah kelas interval (K) 1 + 3,3 Log n
9.91 11.88 14.4 5.874500141
12.33 10.17 16.89 6
14.79 10.56 12.41 Data Tertinggi (X max) 16.89
12.03 13.03 10.47 data terrendah (X min) 9.44
10.81 11.05 13.35 Interval (c) 1.258128526
14.84 9.62 11.99
11.19 13.92 13.08
11.49 11.62 12.61
11.88 13.81 13

Cycle
Interval Kelas Frekuensi Nilai Tengah Fi.Xi
Time
9.44 - 10.70 6 10.07 60.41
10.70 - 11.96 7 11.33 79.29
11.96 - 13.21 9 12.59 113.27
13.21 - 14.47 5 13.84 69.22 12.29
14.47 - 15.73 2 15.10 30.20
15.73 - 16.99 1 16.36 16.36
Jumlah 30 79.29 368.75

35
Lampiran 2

Cycle Time Excavator B Hitachi Za X 15 200

Waktu Swing Cycle Time


No Swing Isi Dumping
Menggali Kososng (Detik)
1 4.77 3.74 3.12 3.79 15.42
2 6.13 1.82 2.8 5.13 15.88
3 4.44 2.34 3.13 3.22 13.13
4 2.66 3.51 2.24 3.14 11.55
5 5.53 3.71 2.53 2.27 14.04
6 4.69 3.02 2.36 2.28 12.35
7 4.7 2.44 2.56 2.87 12.57
8 4.05 4.7 2.4 2.78 13.93
9 3.41 3.96 2.79 3.3 13.46
10 4.6 4.25 2.05 3.95 14.85
11 4.33 3.31 3.5 2.76 13.9
12 4.44 2.55 2.77 2.26 12.02
13 5.15 3.86 2.3 2.64 13.95
14 4.4 3.43 3.18 2.53 13.54
15 5.51 2.54 4.34 2.76 15.15
16 4.18 2.31 2.64 2.43 11.56
17 2.45 3.18 2.61 2.53 10.77
18 2.99 3 2.81 2.56 11.36
19 3.3 2.78 2.21 2.97 11.26
20 2.91 2.23 2.9 1.7 9.74
21 3.93 3.73 2.75 3.22 13.63
22 5.55 5.12 2.26 3 15.93
23 3.86 3.52 2.5 2.15 12.03
24 1.94 3.73 3.98 2.03 11.68
25 2.56 2.13 2.86 2.33 9.88
26 2.89 3.04 2.7 2.44 11.07
27 3.24 2.56 2.02 2.45 10.27
28 2.33 3.72 2.7 2.14 10.89
29 3.82 2.21 2.34 2.48 10.85
30 2.88 2.54 3.01 2.12 10.55
31 2.34 2.04 2.45 2.99 9.82

36
Waktu Edar Jumlah Data (N) 31
15.42 12.02 12.03 Jumlah Kelas Interval (K) 1 + 3,3 Log n
15.88 13.95 11.68 5.92149359
13.13 13.54 9.88 6
11.55 15.15 11.07 Data Tertinggi (X Max) 15.93
14.04 11.56 10.27 Data Terrendah (X Min) 9.74
12.35 10.77 10.89 Interval (C) 1.045344372
12.57 11.36 10.85
13.93 11.26 10.55
13.46 9.74 9.82
14.85 13.63
13.9 15.93

Cycle
Interval Kelas Frekuensi Nilai Tengah Fi.Xi
Time
9.74 - 10.79 6 10.26 61.58
10.79 - 11.83 8 11.31 90.46
11.83 - 12.88 4 12.35 49.41
12.88 - 13.92 5 13.40 66.99 12.52
13.92 - 14.97 4 14.44 57.78
14.97 - 16.01 4 15.49 61.96
Jumlah 31 77.26 388.18

37
Lampiran 3

Cycle Time Excavator Rata-rata Hitachi Za X 15 200

Waktu Swing Cycle


No Swing Isi Dumping
Mengali Kosong Time
1 2.76 1.6 3.14 1.94 9.44
2 2.41 2.61 2.82 2.07 9.91
3 3.31 3.46 3.14 2.42 12.33
4 4.22 6.52 2.26 1.79 14.79
5 4.33 2.99 2.54 2.17 12.03
6 4.45 1.93 2.38 2.05 10.81
7 3.77 4.58 2.57 3.92 14.84
8 3.07 2.3 2.41 3.41 11.19
9 3.84 1.5 2.79 3.36 11.49
10 3.19 2.88 3.51 2.3 11.88
11 4.31 3.93 3.05 1.55 12.84
12 3.19 2.88 3.51 2.3 11.88
13 2.46 2.82 2.31 2.58 10.17
14 3.56 2.63 3.18 1.19 10.56
15 4.35 2.51 4.36 1.81 13.03
16 5.1 1.49 2.6 1.86 11.05
17 2.88 2.15 2.65 1.94 9.62
18 5.85 2.82 2.82 2.43 13.92
19 4.52 2.81 2.2 2.09 11.62
20 3.97 2.19 2.91 4.74 13.81
21 3.72 2.7 2.77 4.44 13.63
22 3.33 3.42 2.5 5.15 14.4
23 5.25 4.05 3.98 3.61 16.89
24 3.68 3.14 2.26 3.33 12.41
25 1.59 3.63 2.86 2.39 10.47
26 3.78 3.66 2.76 3.15 13.35
27 2.86 4 2.01 3.12 11.99
28 3.43 3.43 2.1 4.12 13.08
29 4.23 2.98 3.23 2.17 12.61
30 3.21 3.45 4.11 2.23 13
31 4.77 3.74 3.12 3.79 15.42
32 6.13 1.82 2.8 5.13 15.88
33 4.44 2.34 3.13 3.22 13.13
34 2.66 3.51 2.24 3.14 11.55
35 5.53 3.71 2.53 2.27 14.04
36 4.69 3.02 2.36 2.28 12.35

38
37 4.7 2.44 2.56 2.87 12.57
38 4.05 4.7 2.4 2.78 13.93
39 3.41 3.96 2.79 3.3 13.46
40 4.6 4.25 2.05 3.95 14.85
41 4.33 3.31 3.5 2.76 13.9
42 4.44 2.55 2.77 2.26 12.02
43 5.15 3.86 2.3 2.64 13.95
44 4.4 3.43 3.18 2.53 13.54
45 5.51 2.54 4.34 2.76 15.15
46 4.18 2.31 2.64 2.43 11.56
47 2.45 3.18 2.61 2.53 10.77
48 2.99 3 2.81 2.56 11.36
49 3.3 2.78 2.21 2.97 11.26
50 2.91 2.23 2.9 1.7 9.74
51 3.93 3.73 2.75 3.22 13.63
52 5.55 5.12 2.26 3 15.93
53 3.86 3.52 2.5 2.15 12.03
54 1.94 3.73 3.98 2.03 11.68
55 2.56 2.13 2.86 2.33 9.88
56 2.89 3.04 2.7 2.44 11.07
57 3.24 2.56 2.02 2.45 10.27
58 2.33 3.72 2.7 2.14 10.89
59 3.82 2.21 2.34 2.48 10.85
60 2.88 2.54 3.01 2.12 10.55
61 2.34 2.04 2.45 2.99 9.82

waktu edar jumlah data (n) 61


9.44 11.05 15.42 11.56 jumlah kelas interval (K) 1 + 3,3 Log n
9.91 9.62 15.88 10.77 6.891588456
12.33 13.92 13.13 11.36 7
14.79 11.62 11.55 11.26 Data Tertinggi (X max) 16.89
12.03 13.81 14.04 9.74 data terrendah (X min) 9.62
10.81 13.63 12.35 13.63 Interval (c) 1.054909191
14.84 14.4 12.57 15.93
11.19 16.89 13.93 12.03
11.49 12.41 13.46 11.68
11.88 10.47 14.85 9.88
12.84 13.35 13.9 11.07
11.88 11.99 12.02 10.27
10.17 13.08 13.95 10.89

39
10.56 12.61 13.54 10.85
13.03 13 15.15 10.55
9.82

nilai
frekuensi
interval kelas tengah Fi.Xi cycle time
9.62 - 10.67 7 10.15 71.03
10.67 - 11.73 11 11.20 123.23
11.73 - 12.78 7 12.26 85.80
12.78 - 13.84 9 13.31 119.81
12.58
13.84 - 14.89 7 14.37 100.57
14.89 - 15.95 4 15.42 61.69
15.95 - 17.00 1 16.48 16.48
Jumlah 46 93.19 578.60

40
Lampiran 4

Cycle Time Dump Truck A Hino PC 300

Waktu Kemba
Manuv Manuver CT
N Loadin Pergi Dumpin li Cycle
er Menump (Meni
o g Bermuat g Koson Time
Loding ah t)
an g
622.9
1 47.06 20.05 264.58 23.55 21.59 246.08 10.38
1
555.2
2 47.07 57.21 257.58 17.52 21.05 154.81 9.25
4
648.4
3 34.05 53.70 164.85 13.65 57.33 324.87 10.81
5
638.4
4 32.25 43.60 268.59 32.26 47.06 214.73 10.64
9
633.6
5 43.63 25.59 237.79 24.42 38.41 263.78 10.56
2
648.4
6 46.86 42.94 254.00 25.86 23.55 255.26 10.81
7
644.6
7 44.92 42.39 268.95 25.97 24.57 237.88 10.74
8
667.7
8 32.87 53.48 363.80 15.70 25.89 175.97 11.13
1
582.9
9 32.97 24.75 265.06 15.78 25.79 218.60 9.72
5
730.5
10 48.00 36.59 263.59 35.50 23.76 323.07 12.18
1
581.4
11 22.63 33.90 256.70 14.78 44.46 208.96 9.69
3
691.5
12 25.63 43.22 263.50 46.78 53.34 259.06 11.53
3
483.8
13 25.67 26.47 197.58 32.57 14.63 186.96 8.06
8
566.3
14 35.65 32.48 246.86 32.78 53.53 165.06 9.44
6
574.9
15 45.24 52.96 253.64 23.56 24.87 174.70 9.58
7
532.9
16 24.53 42.07 256.00 19.68 24.81 165.85 8.88
4
516.9
17 25.08 35.06 252.86 24.67 24.43 154.87 8.62
7
662.6
18 49.48 35.58 244.00 23.98 21.79 287.79 11.04
2
655.6
19 37.48 36.00 174.09 22.91 32.45 352.75 10.93
8

41
649.0
20 26.69 42.77 263.42 26.68 36.73 252.75 10.82
4
656.8
21 43.49 25.48 263.97 35.68 23.67 264.53 10.95
2
650.2
22 35.70 43.72 263.77 25.98 53.36 227.76 10.84
9
657.6
23 37.05 52.60 256.53 24.88 53.86 232.69 10.96
1
712.0
24 37.02 26.07 253.97 24.78 27.78 342.46 11.87
8
618.7
25 28.57 32.80 253.97 25.96 31.87 245.55 10.31
1
574.0
26 53.79 43.08 246.98 26.84 35.79 167.59 9.57
6
730.3
27 42.06 43.00 364.99 26.98 36.79 216.57 12.17
9
576.5
28 35.48 46.83 157.68 38.79 32.76 264.98 9.61
2
443.8
29 22.62 36.63 153.97 37.07 28.86 164.69 7.40
4
565.4
30 32.75 52.84 245.79 37.64 32.98 163.47 9.42
7

42
Waktu Edar Jumlah Data (N) 30
10.38 9.25 9.25 Jumlah Kelas Interval (K) 1 + 3.3 Log n
9.25 10.81 10.81 5.87
12.47 10.64 10.64 6
10.64 10.56 10.56 Data Tertinggi (X MAX) 12.47
10.56 10.81 10.81 Data Tetrendah (X Min ) 9.25
10.81 10.74 10.74 Interval (Ci) 0.55
10.74 11.13 11.13
11.13 9.72 9.72
9.72 12.18 12.18
12.18 9.69 9.69

Cycle
Interval Kelas Frekuensi Nilai Tengah Fi.Xi
Time
9.25 - 9.80 8 10.90 87.19
9.80 - 10.35 0 11.17 0.00
10.35 - 10.90 15 11.45 171.70
10.90 - 11.45 3 11.72 35.16 11.44
11.45 - 11.99 0 11.99 0.00
11.99 - 12.54 4 12.27 49.08
Jumlah 30 69.50 343.12

43
Lampiran 5

cycle time Dump truck B Hino PC 300

Cycle Cycle
Manuver Waktu Pergi Menuver Kembali
No Loading Dumping Time time
Loading Bermuatan Menumpah Kosong
detik Menit
1 21.16 80.40 178.00 28.77 14.53 236.26 559.12 9.32
2 23.11 60.60 172.60 34.71 24.56 266.26 581.84 9.70
3 19.23 77.40 175.55 30.59 24.36 168.38 495.51 8.26
4 19.26 56.49 178.83 29.30 37.58 264.88 586.34 9.77
5 23.24 67.20 273.36 27.18 35.58 255.34 681.90 11.37
6 22.30 66.60 272.48 25.30 25.35 173.63 585.66 9.76
7 6.70 35.90 192.36 26.62 35.76 136.86 434.19 7.24
8 6.97 49.68 192.53 17.18 25.36 285.84 577.56 9.63
9 13.43 41.60 123.60 48.77 25.68 223.78 476.85 7.95
10 60.34 43.71 125.40 52.21 25.59 193.65 500.89 8.35
11 17.94 40.32 83.21 24.26 23.69 265.36 454.78 7.58
12 23.45 34.44 195.78 48.36 32.69 243.76 578.47 9.64
13 36.60 40.60 199.36 20.08 20.37 122.00 439.00 7.32
14 13.54 33.16 131.40 49.77 11.46 179.40 418.73 6.98
15 13.45 57.34 163.80 29.21 42.44 159.60 465.84 7.76
16 35.40 44.21 144.60 37.21 21.68 143.96 427.06 7.12
17 38.96 48.98 145.80 45.91 26.36 118.20 424.21 7.07
18 53.26 21.93 164.40 51.00 12.48 182.40 485.47 8.09
19 41.67 52.37 184.80 41.03 15.48 133.20 468.55 7.81
20 52.63 43.63 184.20 42.74 15.69 164.75 503.64 8.39
21 37.21 75.58 175.53 42.85 40.35 268.37 639.89 10.66
22 42.74 85.77 164.74 37.37 23.75 225.85 580.22 9.67
23 37.36 8.59 265.90 48.80 26.56 259.48 646.69 10.78
24 26.84 47.96 257.60 42.89 26.47 164.47 566.23 9.44
25 29.75 47.88 227.63 48.30 26.47 230.35 610.38 10.17
26 30.54 7.46 357.53 63.59 23.36 251.49 733.97 12.23
27 37.75 65.90 180.68 52.95 24.47 117.52 479.27 7.99
28 39.06 74.89 140.44 53.95 14.47 196.74 519.55 8.66
29 61.69 88.43 175.54 39.99 23.46 120.55 509.66 8.49
30 75.35 57.37 122.87 38.05 32.58 110.36 436.58 7.28

44
Waktu Edar Jumlah Data (N) 30
3.94 3.94 3.94 Jumlah Kelas Interval (K) 1 + 3.3 Log
n
4.44 4.44 4.44 5.87
2.81 2.81 2.81 6
4.41 4.41 4.41 Data Tertinggi (X MAX) 4.76
4.26 4.26 4.26 Data Tetrendah (X Min ) 2.28
2.89 2.89 2.89 Interval (Ci) 0.42
2.28 2.28 2.28
4.76 4.76 4.76
3.73 3.73 3.73
3.23 3.23 3.23

Interval Kelas Frekuensi Nilai Tengah Fi.Xi Cycle


Time
2.28 - 2.70 3 3.55 6.17 2.61
2.70 - 3.13 6 3.76 8.45
3.13 - 3.55 3 3.97 11.10
3.55 - 3.97 6 4.18 14.10
3.97 - 4.39 3 4.39 17.45
4.39 - 4.82 9 4.61 21.17
Jumlah 30 24.46 78.43

45
Lampiran 6

cycle time Dump truck Rata-rata Hino PC 300

Waktu Kemba
Manuv Manuver Ct
N Loadin Pergi li Cycle
er Menumpa Dumping (Meni
o g Bermuata Koson Time
Loding h t)
n g
1 47.06 20.05 264.58 23.55 21.59 246.08 622.9 10.38
1
2 47.07 57.21 257.58 17.52 21.05 154.81 555.2 9.25
4
3 34.05 53.70 164.85 13.65 57.33 324.87 648.4 10.81
5
4 32.25 43.60 268.59 32.26 47.06 214.73 638.4 10.64
9
5 43.63 25.59 237.79 24.42 38.41 263.78 633.6 10.56
2
6 46.86 42.94 254.00 25.86 23.55 255.26 648.4 10.81
7
7 44.92 42.39 268.95 25.97 24.57 237.88 644.6 10.74
8
8 32.87 53.48 363.80 15.70 25.89 175.97 667.7 11.13
1
9 32.97 24.75 265.06 15.78 25.79 218.60 582.9 9.72
5
10 48.00 36.59 263.59 35.50 23.76 323.07 730.5 12.18
1
11 22.63 33.90 256.70 14.78 44.46 208.96 581.4 9.69
3
12 25.63 43.22 263.50 46.78 53.34 259.06 691.5 11.53
3
13 25.67 26.47 197.58 32.57 14.63 186.96 483.8 8.06
8
14 35.65 32.48 246.86 32.78 53.53 165.06 566.3 9.44
6
15 45.24 52.96 253.64 23.56 24.87 174.70 574.9 9.58
7
16 24.53 42.07 256.00 19.68 24.81 165.85 532.9 8.88
4
17 25.08 35.06 252.86 24.67 24.43 154.87 516.9 8.62
7
18 49.48 35.58 244.00 23.98 21.79 287.79 662.6 11.04
2
19 37.48 36.00 174.09 22.91 32.45 352.75 655.6 10.93
8

46
20 26.69 42.77 263.42 26.68 36.73 252.75 649.0 10.82
4
21 43.49 25.48 263.97 35.68 23.67 264.53 656.8 10.95
2
22 35.70 43.72 263.77 25.98 53.36 227.76 650.2 10.84
9
23 37.05 52.60 256.53 24.88 53.86 232.69 657.6 10.96
1
24 37.02 26.07 253.97 24.78 27.78 342.46 712.0 11.87
8
25 28.57 32.80 253.97 25.96 31.87 245.55 618.7 10.31
1
26 53.79 43.08 246.98 26.84 35.79 167.59 574.0 9.57
6
27 42.06 43.00 364.99 26.98 36.79 216.57 730.3 12.17
9
28 35.48 46.83 157.68 38.79 32.76 264.98 576.5 9.61
2
29 22.62 36.63 153.97 37.07 28.86 164.69 443.8 7.40
4
30 32.75 52.84 245.79 37.64 32.98 163.47 565.4 9.42
7
31 21.16 80.40 178.00 28.77 14.53 236.26 544.5 9.08
9
32 23.11 60.60 172.60 34.71 24.56 266.26 557.2 9.29
8
33 19.23 77.40 175.55 30.59 24.36 168.38 471.1 7.85
5
34 19.26 56.49 178.83 29.30 37.58 264.88 548.7 9.15
6
35 23.24 67.20 273.36 27.18 35.58 255.34 646.3 10.77
2
36 22.30 66.60 272.48 25.30 25.35 173.63 560.3 9.34
1
37 6.70 35.90 192.36 26.62 35.76 136.86 398.4 6.64
4
38 6.97 49.68 192.53 17.18 25.36 285.84 552.2 9.20
0
39 13.43 41.60 123.60 48.77 25.68 223.78 451.1 7.52
8
40 60.34 43.71 125.40 52.21 25.59 193.65 475.3 7.92
1
41 17.94 40.32 283.21 24.26 23.69 265.36 431.0 7.18
9
42 23.45 34.44 195.78 48.36 32.69 243.76 545.7 9.10

47
9
43 36.60 40.60 199.36 20.08 20.37 122.00 418.6 6.98
4
44 13.54 33.16 131.40 49.77 11.46 179.40 407.2 6.79
7
45 13.45 57.34 163.80 29.21 42.44 159.60 423.4 7.06
0
46 35.40 44.21 144.60 37.21 21.68 143.96 405.3 6.76
8
47 38.96 48.98 145.80 45.91 26.36 118.20 397.8 6.63
5
48 53.26 21.93 164.40 51.00 12.48 182.40 472.9 7.88
9
49 41.67 52.37 184.80 41.03 15.48 133.20 453.0 7.55
7
50 52.63 43.63 184.20 42.74 15.69 164.75 487.9 8.13
5
51 37.21 75.58 175.53 42.85 40.35 268.37 599.5 9.99
4
52 42.74 85.77 164.74 37.37 23.75 225.85 556.4 9.27
7
53 37.36 8.59 265.90 48.80 26.56 259.48 620.1 10.34
3
54 26.84 47.96 257.60 42.89 26.47 164.47 539.7 9.00
6
55 29.75 47.88 227.63 48.30 26.47 230.35 583.9 9.73
1
56 30.54 7.46 357.53 63.59 23.36 251.49 710.6 11.84
1
57 37.75 65.90 180.68 52.95 24.47 117.52 454.8 7.58
0
58 39.06 74.89 140.44 53.95 14.47 196.74 505.0 8.42
8
59 61.69 88.43 175.54 39.99 23.46 120.55 486.2 8.10
0
60 75.35 57.37 122.87 38.05 32.58 110.36 404.0 6.73
0

48
Waktu Edar Jumlah Data (N) 60
10.38 10.95 7.18 Jumlah Kelas Interval (K) 1 + 3.3 Log n
9.25 10.84 9.10 6.87
10.81 10.96 6.98 7
10.64 11.87 6.79 Data Tertinggi (X MAX) 12.18
10.56 10.31 7.06 Data Tetrendah (X Min ) 6.63
10.81 9.57 6.76 Interval (Ci) 0.81
10.74 12.17 6.63
11.13 9.61 7.88
9.72 7.40 7.55
12.18 9.42 8.13
9.69 9.08 9.99
11.53 9.29 9.27
8.06 7.85 10.34
9.44 9.15 9.00
9.58 10.77 9.73
8.88 9.34 11.84
8.62 6.64 7.58
11.04 9.20 8.42
10.93 7.52 8.10
10.82 7.92 6.73

Interval Kelas Frekuensi Nilai Tengah Fi.Xi Cycle Time


6.63 - 7.44 9 7.03 63.31
7.44 - 8.25 9 7.84 70.58
8.25 - 9.05 4 8.65 34.60
9.05 - 9.86 16 9.46 151.30
9.38
9.86 - 10.67 6 10.26 61.58
10.67 - 11.47 11 11.07 121.78
11.47 - 12.28 5 11.88 59.39
Jumlah 60 66.19 562.54

49
Lampiran 7

DOKUMENTASI LAPANGAN

50
51

Anda mungkin juga menyukai