DOSEN PEMBIMBING:
HAIDAR NATSIR AMRULLAH, S.ST., MT
DIKA RAHAYU WIDIANA S.ST., MT
iii
IDENTIFIKASI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DAN BOWTIE
ANALYSIS PADA MESIN BOILER PT. OBJOM PLTU I JAWA
TIMUR PACITAN
RINGKASAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Identifikasi
Bahaya Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analysis Dan Bowtie
Analysis Pada Mesin Boiler PT. OBJOM PLTU I Jawa Timur Pacitan” bisa
terselesaikan dengan baik.
Penulisan ini dilakukan guna memenuhi salah satu persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Diploma 4 (D4) di Jurusan Teknik Permesinan Kapal
Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya.
Atas terselesaikannya pelaksanaan On the Job Training (OJT) dan
penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan jalan kemudahan untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
2. Orang tua saya yang telah memberikan doa serta dukungan kepada saya.
3. Bapak Ir. Eko Julianto, M.Sc.FRINA Selaku Direktur Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya.
4. Bapak George Endri Kusuma, ST., M.Sc.Eng Selaku Ketua Jurusan Teknik
Permesinan Kapal.
5. Bapak Arief Subekti, ST., M.MT. Selaku Koordinator Program Studi Teknik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6. Bapak Haidar Natsir Amrullah, S.ST., MT. Selaku Dosen Pembimbing I.
7. Ibu Dika Rahayu Widiana S.ST., MT. Selaku Dosen Pembimbing II.
8. Bapak dan Ibu Dosen Penguji yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk menguji Tugas Akhir dan memberikan petunjuk serta arahan dalam
penulisan Tugas Akhir
9. Seluruh Staf dan Karyawan PT. PT. OBJOM PLTU I Jawa Timur Pacitan
yang telah banyak membantu selama penulis melaksanakan On the Job
Training (OJT).
v
10. Teman – teman saya, terima kasih atas semangat, doa dan bantuannya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
11. Seluruh Civitas Akademik Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, terima
kasih untuk semua bantuan dan bimbingannya.
12. Pihak – pihak lain yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam pembuatan atau penyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, baik isi maupun penyajian. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan
rahmat dan berkat kepada kita semua. Terima Kasih.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
RINGKASAN.........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1
hasil yang tidak diinginkan sehingga risiko hanya terkait dengan situasi
yang memungkinkan munculnya hasil negatif dan berkaitan dengan
memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut (Basyaib, 2007 dalam
Irawan et al., 2017). Risiko dapat dihubungkan dengan kemungkinan
kerugian yang tidak terduga. Kemungkinan ini dapat menunjukan adanya
ketidakpastian. Ketidakpastian ini dapat mempengaruhi pencapaian tujuan
dari setiap organisasi yang berhadapan dengan risiko. Oleh karena itu
perlu dilakukan analisis risiko untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
kemudian menyusun strategi sebagai dasar untuk membangun sistem
manajemen risiko yang utuh (Irawan et al., 2017).
Manajemen risiko adalah kegiatan atau proses manajemen yang
terarah bersifat proaktif yang ditujukan untuk mengakomodasi
kemungkinan kegagalan salah satu atau sebagian dari sebuah instrumen
(Tampubolon, 2004 dalam Irawan et al., 2017). Manajemen risiko adalah
sebuah metode untuk mengidentifikasikan dan mengendalikan risiko agar
berada dalam tingkatan yang dapat diterima (Alhawari, Jarrah, & Hadi,
2017 dalam Pontororing & Andika, 2019). Fokus manajemen risiko yang
baik, adalah mengidentifikasi, mengelola dan mengendalikan risiko
dengan baik. Menurut Sholihin (2010) dalam (Irawan et al., 2017), tujuan
dari manajemen risiko adalah untuk menyediakan informasi risiko kepada
pihak regulator, memastikan bahwa tidak terjadinya kerugian,
meminimalisasi kerugian dari berbagai risiko yang bersifat uncontrolled,
mengukur eksposur dan pemusatan risiko, mengalokasikan modal dan
membatasi risiko. Proses manajemen memiliki beberapa langkah yaitu
menentukan tujuan, mengidentifikasi risiko, menentukan ukuran risiko,
menyeleksi teknis analisis, implementasi, dan evaluasi (Susilo dan
Kaho, 2008 dalam Irawan et al., 2017).
Potensi bahaya (hazard) terdapat hampir di seluruh tempat dimana
disana terdapat aktivitas baik manusia maupun mesin. Maka dari itu
diperlukan identifikasi bahaya guna mengetahui potensi bahaya dalam
setiap kegiatan maupun mesin yang sedang bekerja. Dalam identifikasi
bahaya dilakukan bersama pengawas pekerjaan atau petugas K3, seluruh
2
hasil identifikasi bahaya harus didokumentasikan dan dijadikan sebagai
pedoman dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Banyak metode yang telah
diperkenalkan sebagai metode untuk digunakan dalam mengidentifikasi
bahaya, mengukur tingkat risiko, dan sebagainya. Metode-metode ini
diantaranya : check list, HAZOPS, FMEA (Failure Mode And Effect
Analysis), CIA (Confidentiality, Integrity, and Availability), FTA (Fault
Tree Analysis) ,dan ETA (Event Tree Analysis), Bowtie Analysis.
Dalam identifikasi bahaya pada mesin boiler PT. OBJOM PLTU I
Jawa Timur Pacitan Ini menggunakan metode FMEA dan Bowtie Analysis.
FMEA adalah teknik analisis yang mengombinasikan teknologi dan
pengalaman dalam mengidentifikasi kegagalan proses produksi dan
merencanakan untuk pencegahan kerusakan (Ali & Kusuma, 2019).
Metode FMEA bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko
yang memiliki hubungan dengan potensi kegagalan (Iswanto dkk. 2013
dalam (Suparjo & Rochman, 2018). Menurut Koch, John E (1990) dalam
(Hendra & Effendi, 2018), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
adalah alat desain yang digunakan untuk menganalisis secara sistematis
kegagalan komponen postulated dan mengidentifikasi efek yang pertama
adalah Failure Mode Effect Anaysis (FMEA), dan yang kedua, Criticality
Analysis (CA). FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) pertama kali
diperkenalkan penggunaannya pada akhir tahun 1940 oleh angkatan
bersenjata Amerika Serikat. Metode FMEA banyak digunakan didalam
berbagai industri termasuk plastik, katering dan software (Suwandono,
2016).
FMEA dalam banyak publikasi didefenisikan sebagai salah satu
teknik sistematis pertama yang sangat terstruktur untuk analisis kegagalan
yang merupakan langkah pertama dari studi keandalan sistem. Ini
melibatkan meninjau sebanyak mungkin komponen, rakitan, dan subsistem
untuk mengidentifikasi mode kegagalan, serta sebab dan akibatnya. Untuk
setiap komponen, mode kegagalan dan efek yang dihasilkannya pada akhir
sistem dicatat dalam lembar kerja FMEA tertentu. Ada banyak variasi
3
lembar kerja semacam itu. Sebuah FMEA dapat menjadi analisis kualitatif
(Marvin Rausand, 2004 dalam Hendra & Effendi, 2018) .
Bow-tie analysis (BTA) pada awalnya disebut “butterfly diagrams”
dan berevolusi dari “cause consequence diagram”. Bagaimanapun bow-tie
methodology adalah adaptasi dari tiga conventional system safety
techniques : Fault Tree Analysis, Causal Factors Charting dan Event Tree
Analysis (Erajati et al., 2018). Metode bow tie risk analysis
menghubungkan bahaya dan dampaknya melalui rangkaian garis kejadian
yang dapat digambarkan secara grafik dalam bentuk diagram yang
menunjukkan rute menuju kecelakaan (ATSIC, 2009 dalam Erajati et al.,
2018)
Dengan melakukan identifikasi bahaya diharapkan dapat
mengurangi kecelakaan yang mungkin terjadi. Setelah mengindentifikasi
setiap potensi bahaya yang ada kemudian menentukan tingkat bahaya
mulai dari yang paling tinggi hingga paling rendah. Pada akhirnya akan
diperoleh pengendalian bahaya yang sesuai dengan klasifikasi
tingkatannya dan juga rekomendasi setiap permasalahan.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui implementasi K3 di PT. OBJOM PLTU I Jawa Timur
Pacitan.
2. Mengetahui bahaya dan risiko yang ada pada mesin boiler PT.
OBJOM PLTU I Jawa Timur Pacitan.
4
3. Mengetahui rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengurangi
tingkat bahaya pada mesin boiler PT. OBJOM PLTU I Jawa Timur
Pacitan.
1. Penelitian ini hanya pada mesin boiler PT. OBJOM PLTU I Jawa
Timur Pacitan.
2. Identifikasi bahaya menggunakan metode FMEA dan Bowtie
Analysis.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Ali, N., & Kusuma, A. (2019). Analisa Kinerja Mesin Wtp Menggunakan Metode
Fmea Dan Penjadwalan Preventif Maintenance. Jurnal Teknik Industri, 17,
15–25.
Erajati, D., Subekti, A., & Khairansyah, M. D. (2018). Identifikasi Bahaya dengan
Menggunakan Metode Bowtie untuk Keselamatan Proses pada Boiler UBB
di Pabrik III PT . Petrokimis Gresik. 1st Conference on Safety Engineering
and Its Application, 2581, 147–152.
Hendra, F., & Effendi, R. (2018). Dan Dampaknya Dengan Menggunakan
Pendekatan Failure Mode Effect Analysis ( Fmea ). Jurnal Ilmiah Teknik
Mesin, 12(1), 17–24.
Irawan, J. P., Santoso, I., & Mustaniroh, S. A. (2017). Model Analisis dan Strategi
Mitigasi Risiko Produksi Keripik Tempe Model Analysis and Mitigation
Strategy of Risk in Tempe Chips Production. Industria: Jurnal Teknologi
Dan Manajemen Agroindustri, 6(2), 88–96.
J., A., H., S., & W.I., E. (2017). Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek
Bangunan Gedung Dengan Metode Fmea. Jurnal Muara Sains, Teknologi,
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 1(1), 115–123.
https://doi.org/10.24912/jmstkik.v1i1.419
Pontororing, P. P., & Andika, A. (2019). Analisis Risiko Aktivitas Pekerjaan
Karyawan Perusahaan Ritel Dengan Metode FMEA dan Diagram Fishbone.
Jurnal Kajian Ilmiah, 19(1), 1. https://doi.org/10.31599/jki.v19i1.317
Suparjo, & Rochman, A. (2018). Manajemen Risiko Operasional Pada PT. ABC
Dengan Menggunakan Metode FMEA 1. Jurnal Hasil Penelitian Untag
Surabaya, 03(02), 106–112.
Suwandono, H. (2016). Analisa Kerusakan Pada Forklift Elektrik Nichiyu Fb20-
75C DeSuwandono, H. (2016). Analisa Kerusakan Pada Forklift Elektrik
Nichiyu Fb20-75C Dengan Metode Fmea. Jurnal Teknik Mesin, 5(1), 1.
https://doi.org/10.22441/jtm.v5i1.703ngan Metode Fmea. Jurnal Teknik
Mesin, 5(1), 1. https://doi.org/10.22441/jtm.v5i1.703
8
9