Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP

PENURUNAN DYSMENORE PADA MAHASISWA


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN PALU

PROPOSAL PENELITIAN

Di Susun Oleh:
MAYA DININGRAT
PO7120319004

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji Pembimbing Poltekkes
Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi Sarjana Terapan Keperawaan.

Nama : Maya Diningrat

Nim : PO7120319004

Palu,…………
Pembimbing 1,

Palu,………..
Pembimbing 2,

Mengetahui,

Ketua Pogram Studi


Sarjana Terapan Keperawatan

Iwan. S.Kep, Ns, M.Kes.


NIP.197703262003121004

ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEENGUJI
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim penguji Poltekkes Kemenkes
Palu Jurusan Keperawatan Prodi Sarjana Terapan Keperawaan pada
tanggal…………....

Nama : Maya Diningrat

Nim : PO7120319004

Palu,…………
Penguji 1,

Palu,………..
Penguji 2,

Palu,………..
Penguji 3,

Mengetahui,

Ketua Pogram Studi


Sarjana Terapan Keperawatan

Iwan. S.Kep, Ns, M.Kes.


NIP.197703262003121004

iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
dan rahmat Nya sehingga proposal dengan judul “Pengaruh Pemberian
Kompres Hangat Terhadap Penurunan Dysmenore Pada Mahasiswa
Program Studi D-Iii Keperawatan Palu” akhirnya dapat penulis susun dan
selesaikan. Proposal ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi S1 Teknik Informatika,
Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako. Adapun
ucapan terima kasih dengan bangga penulis persembahkan kepada kedua orang
tua, Bapak dan Ibu . yang telah membesarkan, menyayangi, mencintai,
mendukung, memotivasi, memfasilitasi, mengontrol, dan semua kebaikan yang
tak terhingga, serta tiada henti dalam mendoakan penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi penulis. Bersamaan dengan selesainya penelitian ini, penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sebagai dosen
pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas dalam
membimbing, memotivasi dan menasehati dalam penyelesainya studi penulis.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc, Dekan Fakultas Teknik,
Universitas Tadulako.
2. Bapak Ir. Andi Arham Adam, S.T., M.Sc., Ph.D, Pembantu Dekan I Fakultas
Teknik, Universitas Tadulako.
3. Bapak Dr.Ir.M. Yazdi Pusadan S.Kom.,M.Eng Ketua Jurusan Teknologi
Informasi Fakultas Teknik Universitas Tadulako.
4. Bapak Ir. Syaiful Hendra S.Kom., M.Kom selaku Koordinator Program Studi
Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik
Universitas Tadulako. Dan sebagai Dosen Wali yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi kepada penulis.

iv
5. Bapak Ir. Yusuf Anshori, S.T., M.T., sebagai Ketua KDK Rekayasa
Perangkat Lunak Program Studi S1 Teknik Informatika, Jurusan Teknologi
Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.
6. Seluruh dosen pengajar di Jurusan Teknologi Informasi yang telah
memberikan pendidikan dan pengetahuan yang sangat berarti kepada
penulisSeluruh dosen pengajar di Jurusan Teknologi Informasi yang telah
memberikan pendidikan dan pengetahuan yang berarti kepada mahasiswa
kerja praktek.
7. Seluruh staf akademik dan admin istrasi Jurusan Teknologi Informasi yang
telah memberikan semangat dan bantuannya selama ini.
8. Seluruh staf/laboran/teknisi di laboratorium Jurusan Teknologi Informasi
yang telah berpartisipasi dan memberi dukungan dalam pembuatan proposal
ini.
9. Keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan dan selama ini
telah membiayai pendidikan penulis dan selalu membantu penulis selama
menempuh pendidikan.
10. Angkatan 2019 Program Studi Teknik Informatika, sebagai sahabat
seperjuangan penulis selama menempuh Pendidikan di Program Studi Teknik
informatika.
11. Seluruh rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu yang telah membantu mahasiswa kerja praktek baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan proposal ini masih
terdapat banyak kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak. Akhirnya penulis berharap agar proposal
ini dapat dimanfaatkan, baik bagi rekan-rekan mahasiswa maupun bagi
masyarakat luas.
Palu, 10 November 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii


LEMBAR PERSETUJUAN PEENGUJI...........................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
A. Latar Belakang..........................................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
A. Konsep Tentang Menstruasi......................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................9
B...........................................................................................................................9
C...........................................................................................................................9
3.1.1..................................................................................................................9
3.1.2..................................................................................................................9
D...........................................................................................................................9
3.1.3..................................................................................................................9
3.1.4..................................................................................................................9
E............................................................................................................................9
F............................................................................................................................9
3.1.5..................................................................................................................9
3.1.6..................................................................................................................9
3.1.7..................................................................................................................9

vi
G...........................................................................................................................9
H...........................................................................................................................9
3.1.8..................................................................................................................9
3.1.9..................................................................................................................9
3.1.10................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

vii
DAFTAR GAMBAR

viii
DAFTAR LAMPIRAN

A.
PENDAHULUAN

9
B. Latar Belakang
Menstruasi merupakan suatu tanda mulai matangnya organ reproduksi
pada remaja. Menstruasi dimulai antara usia 12-15tahun dan dapat
menimbulkan berbagai gejala pada remaja, diantaranya konsentrasi buruk,
sakit kepala terkadang disertai vertigo, perasaan cemas, gelisah dan nyeri
perut (kram) atau biasa disebut dengan dysmenorrhea (Aningsih et al., 2018).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016 didapatkan


1.769.425 jiwa (90%) wanita di dunia mengalami dysmenorrhea berat. Angka
kejadian dysmenorrhea di Amerika serikat 30% - 50% perempuan usia
reproduksi. Sekitar 10% - 15% diantaranya terpaksa kehilangan kesempatan
kerja, sekolah, dan kehidupan keluarga (Oktorika et al., 2020). sementara
prevalensi dyrsmenorhea di Indonesia sebesar 64,25%, terdiri dari
dysmenorrhea primer sebesar 54,89% dan 9,36% mengalami dismenore
sekunder (Nurfadillah et al., 2021). Menurut data BKKBN Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2015, jumlah pemuda di Sulawesi Tengah sebanyak 750.423
dan di Kota Palu sebanyak 79.919.Data yang diperoleh Dinas Kesehatan Kota
Palu dari data kunjungan 4.444 kasus PKPR di Puskesmas pada tahun 2015
menunjukkan 121 dan 108 gangguan menstruasi termasuk dysmenorrhae
pada tahun 2016. (Dinas Kesehatan Kota Palu, 2016) dalam (Nurfadillah et
al., 2021).

Dysmenorrhae didefinisikan sebagai nyeri pada saat haid. Istilah


dismenore (dysmenorrhea) berasal dari kata dalam bahasa yunani kuno
(Greek) kata tersebut berasal dari dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal;
meno yang berarti bulan; dan rrhea yang berarti aliran atau arus. Secara
singkat dismenore dapat di definisikan sebagai aliran menstruasi yang sulit
atau menstruasi yang mengalami nyeri (Anurogo dan Wulandari, 2011:33)
dalam (Haerani et al., 2020)

Dysmenorrhae dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dismenore primer


dan dysmenorrhea sekunder. Dysmenorrhae primer adalah nyeri pada saat
menstruasi yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata,

10
sedangkan dismenore sekunder disebabkan oleh kelainan ginekologi atau
kandungan. Dismenore terjadi karena pelepasan prostaglandin yang
berlebihan mengakibatkan kenaikan kontraksi uterus sehingga terjadi rasa
nyeri haid. (Syafika et al., 2022).

Dysmenorrhea apabila tidak segera diatasi dapat berimbas pada kehidupan


sehari-hari yang dialami remaja putri, antara lain seperti,rasa letih, sakit di
daerah bawah pinggang,perasaan cemas, tegang, kepala pusing, mual muntah,
diare,keram perut dan sakit perut serta gangguan aktifitas. Hal tersebut dapat
menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktifitas belajar juga dapat
berdampak pada produktivitas dankualitas hidup remaja secara tidak langsung
(Oktarika, 2020) Dalam (Kesehatan, 2021). Berdasarkan derajat
keparahannya, dysmenorrhea dibagi menjadi tiga yaitu ringan (mild), sedang
(moderate), dan berat (severe). Pada dysmenorrhea derajat ringan, rasa nyeri
hanya terasa pada perut bagian bawah, dan belum mengganggu aktivitas.
Pada dysmenorrhea derajat sedang, rasa nyeri menyebar pada punggung
bagian bawah, atau paha bagian dalam dengan disertai gejala lain seperti
penurunan konsentrasi belajar, penurunan nafsu makan serta terganggunya
beberapa aktivitas. Pada dysmenorrhea derajat berat, nyeri telah menyebar ke
bagian punggung, panggul, dan paha dalam, bahkan seringkali disertai
dengan mual, muntah, lemas, diare, sakit kepala, tidak dapat berkonsentrasi
sama sekali, hingga kehilangan kesadaran (Wrisnijati et al., 2019) Dalam
(Daniel et al., 2022).

Untuk meredakan nyeri menstruasi atau dysmenorrhea dapat dilakukan


secara farmakologis maupun non farmakologis. Terapi secara farmakologis
dapat dilakukan dengan pemberian obat golongan Nonsteroid Anti-
Inflammatory Drugs (NSAID) diantaranya yaitu ibuprofen, naproxen,
diclofenac, hydrocodone dan acetaminophen, ketoprofen, meclofenamate
sodium. Namun, obat-obat tersebut tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam
jangka waktu yang lama dan dosis yang tinggi karena dapat menyebabkan
ketergantungan dan memiliki kontraindikasi seperti hipersensitifitas, ulkus

11
peptik, perdarahan atau perforasi gastrointestinal, insufisiensi ginjal, dan
resiko tinggi perdarahan (Maimunah et al., 2018). Secara non farmakologis,
salah satu tindakan untuk meredakan nyeri menstruasi yaitu dengan
pemberian kompres hangat. (Daniel et al., 2022).

Kompres hangat merupakan metode memberikan rasa hangat pada pasien


dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian
tubuh yang memerlukan (Mahua et al., 2018). Pemberian kompres hangat
pada perut bagian bawah saat terjadi nyeri menstruasi mampu menurunkan
intensitas nyeri. Panas yang dihasilkan akan menyebabkan terjadinya
pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga dapat meningkatan
sirkulasi darah, meredakan iskemia pada sel-sel miometrium, menurunkan
kontraksi otot polos miometrium, meningkatkan relaksasi otot dan
mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan Ditinjau (Daniel et al., 2022).

Hasil penelusuran penulis yang berjudul Perbandingan Efektivitas


Kompres Hangat Dan Dingin Terhadap Nyeri Dysminorrhea Pada Siswi
SMK Pertanian Pembangunan Negeri Lampung Di Lampung Selatan
Berdasarkan uji statistik, Uji T di dapatkan p-value 0,000, atau p-value < 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas kompres hangat dan
dingin terhadap nyeri dysminorrhea pada siswi SMK Pertanian Pembangunan
Negeri Lampung di Lampung Selatan Tahun 2019 (Isnainy et al., 2021).

Penelitian lain yang dilakukan oleh Dahlan didapatkan penurunan nilai


dari tingkat nyeri setelah diberikan perlakuan terapi kompres hangat dan juga
perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah dilakukan kompres hangat
dengan p = 0,000 dimana p < 0,05 (Dahlan & Syahminan, 2017). Penelitian
lain juga dilakukan oleh Bonde& Moningka menghasilkan nilai p = 0,00 <
0,05 yang menunjukkan bahwa kompres panas berpengaruh terhadap
penurunan derajat nyeri menstruasi pada siswi (Bonde & Moningka, 2014).
(Daniel et al., 2022)

12
Menurut hasil wawancara penulis dengan mahasiswa Program Studi D-III
Keperawatan Palu pada 17-18 Desember 2022, 5 dari 69 mahasiswa
mengalami dysmenorrhea (nyeri haid). Untuk penangananya 5 mahasiswa
mengatasinya dengan istrirahat dan mengonsumsi obat anti nyeri. Sedangkan
untuk penanganya nyeri haid dengan menggunakan kompres hangat tidak
pernah dilakukan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian


tentang “Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan
Dysmenorrhea Pada Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan
Palu” dengan harapa adanya penelitian ini dapat menmabah pengetahuan
tentang dysmenorrhea dan juga dapat mengetahui cara menangani nyeri
dysmenorrhea
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah ada pengaruh pemberian
kompres hangat terhadap penurunan dysmenorrhea Pada Mahasiswa Progam
Studi DIII keperawatan Palu

D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat terhadap
penurunan dysmenorrhea pada Mahasiswa program Studi DIII Keperawatan
palu.

E. Manfaat Penelitian
1. Institusi
Untuk menambah pengetahuan dalam pengembangan ilmu mengenai
dysmenorrhea.
2. Bagi Mahasiswa
Untuk memberikan informasi cara penanganan dysmenorrhea.
3. Bagi Peneliti Sendiri
Dapat menambah pengetahuan bagi peneliti sendiri dalam membantu
teman-teman menangani nyeri haid dysmenorrhea.

13
F.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Tentang Menstruasi
1. Pengertian

Haid dimulai saat pubertas dan kemampuan seorang wanita untuk


mengandung anak atau masa reproduksi. Lamanya siklus haid sangat
bervariasi, tetapi angka rata-rata adalah 28 hari di mulai dari permulaan satu
periode haid sampai permulaan periode berikutnya. Walaupun begitu, pada
kenyataannya banyak wanita yang mengalami masalah dalam haid (Diana et
al., 2018)

Dalam kehidupan seorang remaja putri, menstruasi merupakan peristiwa


penting. Untuk itu, perlu mengenali tubuhnya bagi para remaja putri, apa
yang akan terjadi, sehingga pada saat pertama terjadinya menstruasi ia tidak
terkejut atau ketakutan. Perlu dipertimbangkan tahapan dan kedalam
informasi yang diberikan, sesuai dengan tingkat kedewasaan mereka sehingga
menentramkan dan membuat mereka nyaman. Dalam kesehatan reproduksi
seorang perempuan, aspek kesehatan menstruasi merupakan bagian penting,
dimana kesehatan reproduksi tidak hanya meliputi aspek kesahatan fisik saja,
tetapi juga aspek kesehatan mental, spiritual maupun mental. Pola dan jarak
mentruasi perlu diketahui oleh masing-masing perempuan, sehingga apabila
terjadi hal-hal di luar kebiasaan dapat diketahui. Berbicara menstruasi maka
para pakar sudah mendefinisikannya sesuai dengan keahliannya. Secara
kesehatan menstruasi dapat diartikan sebagai perubahan fisiologi dalam tubuh
wanita yang dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH Estrogen atau LH
Progestron secara berkala dan proses deskuamasi atau meluruhnya dinding
rahim bagian dalam yang keluar melalui kemaluan merupakan salah satu
proses alami seorang perempuan. (Sunarko, 2018)

Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap secara teratur mengeluarkan
darah dari alat kelaminya yang disebut menstruasi (haid). Siklus mensruasi

14
terjadi karena selaput lender Rahim dari hari ke hari mengalami perubahan
yang berulang-ulang, dalam 1 bulan mengalami 4 masa (stadium) :

a. Stadium menstruasi (deskuaminasi). Pada masa ini endometrium


terlepas dari dinding Rahim disertai dengan pendarahan, hanya
lapisan tipis yang tinggal disebut stratum balase (berlangsung selama
4 hari). Pada saat haid keluar darah, luruhan dinding endometrium ,
dan lender dari serviks. Darah ini tidak membeku karena ada fermen
(biokatalisator) yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan
luruhan mukosa. Banyaknya pendarahan selama haid kira-kira 50 cc
b. Stadium post-menstruasi (regenerasi). Luka yang terjadi karena
endometrium terlepasnya berangusr-angsur ditutup Kembali oleh
selaput lender baru yang terjadi dari sel epitel kelenjar endometrium.
Pada masa ini tebel endometrium kira-kira 0.5 mm (berlangsung
selama 4 hari).
c. Stadium inter-menstruasi (proliferasi). Pada masa ini endometrium
tumbuh tebal kira-kira 3,5 mm. kelenjr-kelenjar tumbuhnya lebih
cepat dari jaringan lain (berlangsung kira-kira 5-14 dari hari pertama
haid).
d. Stadim pra- menstruasi (sekresi). Pada stadium tetap tebalnya tetapi
bentuk kelenjar berubah menjadi Panjang dan berliku-liku dan
mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen
dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk sel telur.
Perubahan ini unuk mempersiapkan endometrium untuk menerima
telur.
Pada endometrium sudah dapat dibedakan lapisan atas yang padat
(statum kompaktum) yang hanya ditembus oleh saluran -saluran
keluarnya kelenjar : lapisan stratum spongesum yang banyak lubang-
lubangnya karena disini terdapat rongga dari kelenjar lapisan bawah
yang disebut stratum basale. Satadium ini berlangusng 14-28 hari.
Bila tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepas dengan
pendarahan dan menstruasi berlangsung lagi (syaifuddin, 2016).

15
2. Tanda dan Gejala Menstruasi
a. Perut teras mulas, mual dan panas berlebih

16
B.
METODE PENELITIAN
C.
D.
IV.1.1
IV.1.2
E.
V.1.1
V.1.2
F.
G.
VII.1.1
VII.1.2
VII.1.3
H.
I.
IX.1.1
IX.1.2
IX.1.3

17
DAFTAR PUSTAKA
Aningsih, F., Sudiwati, N. L. P. E., & Dewi, N. (2018). Pengaruh Pemberian
Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid
(Dismenore) Pada Mahasiswi Di Asrama Sanggau Landungsari Malang.
Nursing News, 3(1), 95–107.

Daniel, F., Sihombing, M., Gunawan, D., Putri, M. P., Kedokteran, F., Batam, U.,
Kedokteran, F., Batam, U., Kedokteran, F., & Batam, U. (2022). Penurunan
Derajat Dismenore Pada Siswi Mas. 12(2), 97–106.

Diana, Mindarsih, E., & Marlinawati, V. U. (2018). Pengaruh Kompres Air


Hangat Terdahap Intensitas Nyeri Dysmenorrhea Pada Remaja Di Dusun
Randusari Desa Argomulyo Cangkringan Sleman Yogyakarta. Jurnal
Medika Respati, 13(1), 59–65.

Haerani, Dillah, U., Hidayah Bohari, N., Ariani Nur, N., Rupa A, A. M., &
Kamaruddin, M. (2020). Deskripsi Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Dismenore Di Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari Kabupaten
Bulukumba. Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran Dan
Kesehatan, 2(2), 81–90. https://doi.org/10.31970/ma.v2i2.56

Isnainy, U. C. A. S., Sari, Y., & Keswara, U. R. (2021). Kompres Hangat Untuk
Menurunkan Disminore Di Desa Padang Tambak Kecamatan Way Tenong
Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada
Masyarakat (Pkm), 4(3), 509–514. https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i3.2827

Kesehatan, J. (2021). Jurnal Kesehatan, Volume 10, nomor 1, Juni 2021 AKPER
KESDAM 2/Sriwijaya Palembang. 10.

Nurfadillah, H., Maywati, S., & Aisyah, I. S. (2021). Faktor-Faktor Yang


Berhubungan Dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Mahasiswi
Universitas Siliwangi. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 17(1), 247–
256.

18
Oktorika, P., Indrawati, & Sudiarti, P. E. (2020). Hubungan Index Masa Tubuh
(Imt) dengan Skala Nyeri Dismenorea pada Remaja Putri dii Sma Negeri 2
Kampar. Jurnal Ners Research & Learning in Nursing Science, 4(23), 122–
129.

Sunarko, A. (2018). PENDIDIKAN MENSTRUASI REMAJA PUTRI DALAM


AL QUR’AN (Kajian Surat Al Baqarah :222). Manarul Qur’an: Jurnal
Ilmiah Studi Islam, 18(2), 101–116. https://doi.org/10.32699/mq.v18i2.942

Syafika, I., Mulyani, S., Nasution, R. A., Keperawatan, P. S., Kedokteran, F., &
Jambi, U. (2022). STUDI LITERATUR EFEKTIVITAS INTERVENSI
KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID ( DISMENORE ) PADA
REMAJA PUTRI. 1.

19

Anda mungkin juga menyukai