Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

SENGATAN UBUR-UBUR

Dosen Pengampu : Iwan S.Kep,Ns,M.Kes

Disusun Oleh:

ARDIANTO

(PO7120319069)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021/2022

A. DEFINISI KERACUNAN SENGATAN UBUR-UBUR


Ubur-ubur (jellyfish) merupakan invertebrata laut yang termasuk
dalam filum cnidaria (dahulu disebut dengan coelenterate). Physalia
physalis merupakan salah satu jenis ubur-ubur dari kelas hydrozoa.
Physalia physalis inilah yang banyak ditemukan dipantai selatan
indonesia seperti pernah ditemukan di Pantai Papuma Jember.
Indonesia ini merupakan salah satu negara yang memiliki faktor resiko
yang tinggi karena letak indonesia yang terbuka dengan Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Envenomasi toksin Physalia physalis ini
sangat berbahaya karena bersifat kardiotoksik,
neurotoksik,muskulotoksik, menyebabkan nyeri kutaneus, dan transport
ion melewati membran plasma menjadi abnormal serta dapat
menimbulkan kematian bagi penderitanya (Hartoyo,2010)
Physalia utriculus atau biasa disebut blue bottle yang termasuk
dalam kelas hydrozoa yang sering disalah artikan sebagai jellyfish
sebenarnya melainkan sebuah siphonophora.

1.) Jenis ubur-ubur


Dua spesies yang sering ditemukan dan menyebabkan kasus
sengatan ubur-ubur adalah physalia physalis atau sering disebut
Portuguese man-o war dan physalia utriculus atau blue bottle.
Sengatan dari physalia utriculus dapat menyebabkan tidak sadarkan
diri, tidak terabanya denyut nadi, dan dilatasi pupil yang abnormal.
Disamping efek tersebut, racun dari physalia utriculus juga dapat
menyebabkan hipersensitivitas langsung yang berupa
urtikaria,edema, dan bronkospasme (Tibbals et al,2011).
Tempat hidup physalia utriculus hidup dengan cara mengapung
diatas permukan air laut dan memiliki warna biru transparan ,
merah muda atau keunguan dengan banyak tentakel. Tubuh
physalia utriculus ini tersusun dari sebuah medusa yang disebut
dengan pneumatophore, dan tiga polip yaitu dactylozooid,
gonozooid, dan gastrozooid. (Kurlansky, 2002).
B. ETIOLOGI
Tentakel panjang memiliki ribuan sengatan ketika stinger disentuh,
dapat menembus kulit dan menyuntikkan racun. Racun inilah yang
menyebabkan semua gejala.

C. TANDA DAN GEJALA


Toksin physalia utriculus menyebabkan berbagai gejala baik gejala
local maupun gejala sistemik. Gejala lokal berupa lesi seperti eritema,
pruritus,nyeri, bengkak, dan parastesi. Gejala sistemik dapat muncul
ketika terpapar toksin ubur-ubur physalia utriculus dalam dosis besar,
berupa nyeri kepala, mual, lakrimasi, nasal discharge, vertigo, dan bisa
mengarah ke syok anafilaktik. Daerah yang kontak dengan nematocyst
physalia utriculus akan timbul papul dan disekitarnya terdapat zona
eritema. Papul akan berkembang dan membesar dengan cepat disertai
dengan nyeri dan sensasi rasa terbakar.

D. PATOFISIOLOGI
Tentakel pada ubur-ubur dilapisi oleh deretan penyengat khusus
yangdisebut nematocyst. Nematocyst sendiri berada dalam suatu
struktur yang disebut cnidoblast yang merupakan kapsul-kapsul terbuat
dari collagen-like protein sehingga terbentuk dinding kuat namun mudah
untuk ditembus ketika nematocyst keluar untuk menusuk mangsa
(Oppegard et al, 2009) Cnidoblast berupa rongga yang berisi suatu
bentukan benang yang melingkar-lingkar dengan duri dipermukaannya,
dan didalam cnidoblast terdapat titik picu yang dapat dirangsang oleh
stimulus mekanik maupun kimia. Jika terdapat stimulus yang mengenai
titik picu, maka melingkar-lingkar yang mengandung racun dapat
ditembakkan.(Eritrosit dan Vitro, 2018).

E. PENANGANAN SENGATAN UBUR-UBUR


Reaksi sistemik dapat terjadi dan penanganan untuk ini termasuk
menunjang fungsi vital dengan resusitasi kardiopulmonal, oksigen, dan
cairan intravena. Aplikasi bebat yang menimbulkan kontriksi pada vena-
limfatik proksimal dari area luka dapat dipertimbangkan pada kasus
dengan sengatan yang berat ketika terjadi atau akan terjadi reaksi
sistemik, jika deaktivasi tentakel secara topical tidak memberikan hasil,
dan ketika transportasi untuk mendapatkan antiracun spesifik untuk
sengatan C. fleckeri telah tersedia. Antiracun diambil dari serum domba
dan kemungkinan dapat menyebabkan resiko terjadinya reaksi alergi
pada individu yang sensitive. Cara yang dipilih adalah intravena, tetapi
antiracun juga dapat diberikan intramuscular. Pada sengatan yang berat
telah dibuktikan dapat menyelamatkan nyawa. Penanganan ini juga
dapat mengurangi intensitas nyeri dan inflamasi pada tempat sengatan
dan menurunkan kemungkinan terjadinya skar. Verapamil intravena
dapat diberikan sebagai pengobatan dan profilaksis aritmia. Untuk nyeri
pada sengatan yang berat, analgesiknarkotik parenteral dan kompres es,
begitu juga dengan antiracun harus dipertimbangkan, reaksi lokal dapat
diobati dengan anastesi topical salep, krim, losion, atau spray untuk
mengurangi gatal atau nyeri terbakar. Untuk reaksi hipersensitivitas tipe
lambat, glukokortikoid topical, antihistamin,dan glukokortikoid sistemik
dapat digunakan jika perlu.(Suling,2011).

KONSEP PERAWATAN SENGATAN UBUR-UBUR


A. PENGKAJIAN
Kaji kondisi pasien, apabila ada sengatan akan ditemukan:
- Mendesah
- Sesak nafas
- Tenggorokkan sakit atau susah berbicara
- Pingsan atau lemah
- Infeksi
- Kemerahan
- Bengkak
- Nyeri
- Gatal-gatal disekitar area yang terkena gigitan.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT NANDA(2018-


2020)
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (00132)
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot
pernapasan (00032)
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan agen cedera
kimiawi(00046)
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/551139126/Askep-Sengatan-Ubur2

TUGAS KE-2 KEPERAWATAN LUKA


1.Reaksi Alergi Berat (Anapilaxis)

Tanda Dan Gejala Syok,Batu,Sesak Nafas,Nyeri Didalam


Tenggorokan,Bengkak Lidah,Bengkak Bibir,Bengkak Telinga,Bengkak
Telapak Tangan,Bengkak Telapak Kaki,Mual,Diare,Nyeri Abdomen Mengapa
Bisa Terjadi

JAWABAN

Pada Orang Yang Mengalami Anafelaxis System Imun Tubuhnya


Menghasilkan Banyak Zat Kimiawi Yang Menyebabkan Seseorang Jatuh
Dalam Kondisi Syok Yang Ditandai Dengan Tekanan Darah Yang Turun
Secara Tiba-Tiba Dan Saluran Nafas Yang Menyempit Sehingga Menyebabkan
Kesulitan Bernafas. Selain itu,sengatan atau gigitan serangga mengandung
racun yang terdiri dari protein dan zat lain, yang dapat mencetus reaksi alergi
bila masuk kedalam tubuh manusia.gigitan serangga juga menimbulkan kulit
kemerahan dan bengkak pada area sekitar gigitan.

Anda mungkin juga menyukai