Anda di halaman 1dari 13

1

ULKUS KRURIS
MAKALAH KASUS

Disusun Oleh :

Deka Dantara
2010306204

PROGAM STUDI PROFESI FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS 'AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
2

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... i
DAFTAR ISI ii

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Kasus ...................................................................................... 1


B. Etiologi Kasus ....................................................................................... 1
C. Patologi Kasus........................................................................................ 1
C. Tanda dan Gejala Kasus......................................................................... 2
BAB II PROSES FISIOTERAPI

A. Assesment Fisioterapi............................................................................. 3
B. Diagnosa Fisioterapi............................................................................... 4
C. Rencana Intervensi ................................................................................ 4
C. Intervensi ............................................................................................... 4
A. Evaluasi............ .................................................................................... 4
B. Dokumentasi..... ..................................................................................... 4
BAB III PENUTUP

Implikasi Klinis............................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN PENGESAHAN
3

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA


KONDISI
TOTAL HIP REPLACEMENT

MAKALAH KASUS

Disusun Oleh
DEKA DANTARA
2010306204

Telah Di Presentasikan Di Hadapan Clinical Educator Dan Dosen Penanggung


Jawab Stase Olahraga

Pada Tanggal:
Januari 2021

Dewan penguji

Pembimbing I : Erfan Leo Ricardo

Pembimbing II : Nurwahida Puspita Sari

BAB I
4

TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI ULKUS KRURIS

Ulkus kruris adalah luka terbuka disertai hilangnya epidermis dan sebagian atau

seluruh dermis pada ekstrimitas bawah maupun ekstrimitas atas yang disebabkan oleh

infeksi, gangguan pembuluh darah, atau keganasan(2,4).

B. ETIOLOGI KASUS

Penyebab pasti ulkus tropikum belum diketahui secara pasti. Ada tiga faktor yang

memegang peranan penting dalam menimbulkan penyakit ini, yaitu trauma, higiene dan

gizi serta infeksi oleh kuman Bacillus fusiformis yang biasanya bersama-sama dengan

Borrelia vincentii. Trauma merupakan keadaan yang mendahului timbulnya ulkus. Ada

kemungkinan trauma tersebut sangat kecil sehingga tidak memberi keluhan, namun

sudah cukup untuk tempat masuk kuman. Keadaan higiene dan gizi merupakan faktor

yang sangat penting karena mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang terhadap

serangan penyakit. Demikian pula halnya dengan ulkus tropikum akan lebih mudah

timbul pada penderita yang kekurangan gizi, misalnya pada keadaan malnutrisi akibat

kekurangan protein dan kalori(3).

Biasanya dimulai dengan luka kecil, kemudian terbentuk papula yang dengan cepat

meluas menjadi vesikel. Vesikel kemudian pecah dan terbentuklah ulkus kecil. Setelah

ulkus diinfeksi oleh kuman, ulkus meluas ke samping dan ke dalam dan memberi

bentuk khas ulkus tropikum(5).

C. PATOGENESIS KASUS

Oleh karena gangguan aliran darah arteri, misalnya terjadi penyempitan atau

penyumbatan lumen, maka jaringan akan mengalami hipoksia (iskemi), sehingga terjadi

perubahan di kulit. Perubahan tersebut berupa kulit menjadi tipis, kering dan bersisik,
5

sianotik, bulu tungkai berkurang, kuku jari kaki menebal dan distrofik. Akibatnya daya

tahan terhadap trauma dan infeksi menurun. Perubahan selanjutnya dapat terjadi

ganggren pada jari kaki, kaki dan tungkai, dan akhirnya timbul ulkus(3).

D. TANDA DAN GEJALA KASUS

Ulkus oleh karena hipertensi paling sering timbul di sebelah posterior, medial

atau anterior; sedangkan yang disebabkan oleh arteriosklerosis obliterans terjadi pada

tonjolan tulang. Pada mulanya terlihat lesi eritematosa yang nyeri, kemudian bagian

tengah berwarna kebiruan dan menjadi bula hemoragik, akhirnya mengalami nekrosis.

Ulkus yang timbul biasanya dalam, berbentuk plong (punched out), kotor tepi ulkus

jelas. Rasa nyeri merupakan gejala penting pada penyakit arteri; rasa nyeri ini terasa

lebih hebat pada malam hari, dapat timbul mendadak atau perlahan-lahan, terus

menerus atau hilang timbul. Bila tungkai diangkat atau keadaan dingin, rasa nyeri

bertambah hebat, sehingga bila tidur penderita lebih suka menggantung kakinya. Jika di

raba dengan punggung tangan, bagian distal lebih dingin daripada bagian proksimal

atau kaki sebelah yang sehat. Denyut nadi pada dorsum pedis teraba lemah atau sama

sekali tidak teraba(3).

BAB II
6

PROSES FISIOTERAPI

Pada umumnya tidak sulit untuk mendiagnosis ulkus kruris, karena dengan

melihat gambaran klinisnya saja sudah cukup(3).

1.1 Ulkus Tropikum

Predileksi terutama di tungkai bawah. Kelainan kulit berupa; ulkus solitar, numular,

kadang-kadang ada lesi satelit akibat autoinokulasi. Pinggir ulkus meninggi, dinding

menggaung, dasar kotor, cekung berbenjol-benjol, tepi teratur, sekret produktif

berwarna kuning coklat kehijauan dan berbau. Ulkus biasanya nyeri, namun tidak

disertai gejala konstitusi. Pemeriksaan sedian langsung dari sekret yang diambil dari

dinding ulkus untuk mencari Bacillus fusiformis dan Borrelia vincentii,kadang-kadang

diperlukan untuk memperkuat diagnosis(3).

1.2 Ulkus Varikosum

Predileksi; tungkai bawah dan betis. Kelainan kulit berupa; ulkus dikelilingi oleh

eritema dan hiperpigmentasi. Ulkus soliter tetapi dapat pula multipel. Bentuk ulkus

bulat atau oval, kadang-kadang berbentuk tidak teratur. Tepi luka lunak dan meninggi

oleh karena radang akut dan dasar kotor. Pada umumnya ulkus tidak terasa nyeri,

kecuali bila disertai selulitis atau infeksi sekunder lainnya(3).

1.3 Ulkus Arteriosum

Predileksi; tungkai bawah. Kelainan kulit berupa: ulkus yang timbul biasanya

dalam, berbentuk plong (Punched out), kotor, dan tepi ulkus jelas. Rasa nyeri

merupakan gejala penting pada penyakit ini. Pemeriksaan flebografi juga dapat

dilakukan untuk mengetahui letak vena yang terganggu(3).

1.4 Ulkus Neurotropik


7

Predileksi terutama di telapak kaki, ujung jari dan sela pangkal jari kaki.Kelainan

kulit berupa; ulkus soliter, bulat, pinggir rata, dinding menggaung, dasar cekung, sekret

tidak produktif tanpa indurasi dan tanpa nyeri. Ulkus dapat di tutupi krusta dan daerah

sekitarnya anhidrosis. Pemeriksaan penunjang perlu dilakukan untuk menentukan

penyebab, misalnya gula darah untukdiabetes mellitus, biopsy untuk kusta dan

sebagainya.

BAB IV
8

PENATALAKSANAAN

Ulkus kruris merupakan suatu kelainan kulit yang disebabkan oleh berbagai

faktor, oleh karena itu membutuhkan penatalaksanaan yang berbeda. Teknik umum

yang digunakan untuk terapi intervensi pada ulkus kruris seperti perawatan vaskuler,

perawatan tekanan, kendalikan kadar gula darah, pembebasan tekanan(1).

4.1 Ulkus Tropikum

1. Penatalaksanaan Umum(3)

Perbaiki keadaan gizi dengan cara memberikan makanan yang mengandung kalori

dan protein tinggi, serta vitamin dan mineral.

2. Penatalaksaan Khusus(3)

Penatalaksanaan khusus terdiri dari pengobatan sistemik dan topikal.

a. Pengobatan Sistemik

Penisillin intramuskular selama 1 minggu sampai 10 hari, dosis sehari 600.000

unit sampai 1,2 juta unit. Tetrasiklin peroral dengan dosis 3x500 mg sehari

dapat juga dipakai sebagai pengganti penicillin.

b. Pengobatan Topikal

 Salap salisilat 2%

 Kompres KMnO4

4.1 Ulkus Varikosum

1. Penatalaksanaan Umum(3,8)
9

 Tinggikan letak tungkai saat berbaring untuk mengurangi hambatan aliran vena,

sementara untuk varises yang terletak di proksimal dari ulkus diberi bebat

elastin agar dapat membantu kerja otot tungkai bawah memompa darah ke

jantung.

 Konsul pasien ke Bagian Penyakit Dalam untuk mengobati penyebab (varises).

2. Penatalaksanaan Khusus(3,8)

a. Pengobatan Sistemik

Seng Sulfat 2x200 mg/hari

b. Pengobatan Topikal

Bila terdapat pus kompres dengan larutan permanganas kalikus 1:5000 atau

larutan perak nitrat 0,5% atau 0,25%.

4.3 Ulkus Arteriosum

1. Penatalaksanaan Umum(3)

 Pengobatan terhadap penyebabnya dengan konsul ke Bagian Penyakit Dalam.

 Hindari suhu dingin

 Hindari merokok

2. Penatalaksanaan Khusus(3)

a. Pengobatan Sistemik

Untuk menanggulangi infeksi dapat diberikan antibiotik atau metronidazol

(khusus kuman anaerob) dan analgetik untuk mengurangi nyeri.

b. Pengobatan Topikal

Permanganas kalikus 1:5000, Benzoin peroksida 10%-20% untuk merangsang

granulasi, bakterisidal, dan melepaskan oksigen ke dalam jaringan, Vaseline agar kulit
10

normal di sekitar ulkus tidak teriritasi, Seng Oksida untuk mengabsorbsi eksudat dan

bakteri(3).

4.4 Ulkus Neurotropik

Penyembuhan ulkus jenis ini biasanya lambat dan sering tidak memuaskan.

Upaya yang dilakukan adalah untuk mengurangi tekanan, mengatasi infeksi dan bila

mungkin memperbaiki sensibilitas serta konsul pasien ke Bagian Penyakit Dalam untuk

mengobati penyebab (Diabetes Mellitus, dan sebagainya). Pengobatan topikal seperti

yang dikerjakan pada ulkus yang lain dapat dicoba. Penyakit atau kelainan yang

mendasari harus diobati. Penyuluhan perlu diberikan kepada penderita, terutama dalam

cara melindungi dirinya terhadap trauma(3).

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
11

Ulkus kruris merupakan penyakit yang ditandai dengan hilangnya epidermis dan

sebagian atau seluruh dermis yang dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok

yaitu; ulkus tropikum, ulkus varikosum, ulkus arteriosum dan ulkus neurotrofik.

Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, namun ada beberapa faktor

mempengaruhi seperti trauma, hygiene, gizi, infeksi, gangguan aliran darah balik,

ateroma pembuluh darah abdominal dan tungkai, serta kerusakan saraf perifer.

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis yang terarah dan gejala klinis.

Pemeriksaan lain diperlukan untuk menentukan penyebabnya, misalnya hipertensi,

diabetes mellitus, dan faktor resiko yang lain.

Penetalaksanaan ulkus kruris terdiri dari penatalaksanaan umum dan khusus. Pada

penatalaksanaan umum pasien diharapkan memperbaiki status gizi, meletakkan tungkai

lebih tinggi dari kepala saat berbaring, hindari dingin dan hindari rokok. Sedangkan

penatalaksanaan khusus terdiri dari pengobatan sistemik dan topikal.

5.2 Saran

1. Memberikan edukasi yang jelas pada pasien tentang penyakitnya dan faktor-faktor

yang dapat memperberat penyakitnya

2. Penatalaksanaan yang efektif dan efisien pada penderita untuk mendapatkan hasil

yang baik.
12

DAFTAR PUSTAKA

1. Lin P, Phillips T. Ulcers in Jean L Bolognia et al. Dermatology. Volume 2.

London: Mosby, 2003:1631-48.

2. Sudirman U, dr. Ulkus Kulit dalam Ulkus Kulit. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta:

Hipokrats, 2000:281-97.

3. Sularsito S.A. Ulkus Kruris dalam Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit Dan

Kelamin. Edisi III. Jakarta: FKUI, 2002:227-34.


13

4. Siregar R.S. Ulkus Tropikum, Ulkus Trofik. Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2.

Jakarta: EGC,2004:63-7.

5. PeDOIA, Ulcus Cruris Venosum, http://www.dermis.net [diakses 23 September

2007].

6. Hall John C. Sauers Manual of Skin Disease. Philadelphia: Lippincott Williams

and Wilkins, 2000:110-2.

7. Landow K R. Ulkus Tungkai. Kapita Selekta Terapi Dermatologi. Jakarta:

EGC,1995:201-3.

8. Agustin T, Pusponegoro EHD. Patogenesis dan Penatalaksanaan Ulkus Stasis.

Media Dermato-Venereologica Indonesiana:2005;32:87-95.

9. Mulyana S. Ullkus Diabetik, http://www.tentangkedokterandanlinux.html

[diakses:22 September 2007].

10. ellerman K, Rothel H, Ulcus Cruris Assosiated With Polidase Deficiency,

http://Dermatology.Colib.org [diakses 23 September 2007].

Anda mungkin juga menyukai