PENDAHULUAN ANATOMI 1
Telinga luar terdiri dari daun telinga, liang Telinga luar terdiri dari aurikula dan liang
Radang pada telinga luar adalah radang Aurikula terdiri dari tulang rawan (kartilago)
pada kulit atau kartilago aurikula, liang telinga atau dan kulit.
lapisan epitel membran timpani yang disebabkan oleh Liang telinga berbentuk huruf S, dengan
bakteri, jamur dan virus.1 kartilago pada sepertiga lateral, sedangkan duapertiga
Radang pada telinga luar dapat dikategorikan medial adalah tulang. Panjangnya sekitar 2,5-3 cm
berdasarkan penyebab, lokasi, serta waktu terjadinya pada dewasa. Batas-batas liang telinga adalah
sebagai akut, subakut dan kronis. Faktor yang anterior: fossa mandibula, kelenjar parotis; posterior:
mempermudah terjadinya radang pada telinga luar mastoid; superior: resesus epitimpani (medial), kavitas
adalah perubahan pH di liang telinga, yang biasanya cranial (lateral); inferior: kelenjar parotis. Pada
normal atau asam. Bila pH menjadi basa, proteksi sepertiga lateral kulit liang telinga terdapat banyak
terhadap infeksi menurun. Pada keadaan udara yang kelenjar serumen dan rambut. Kelenjar keringat
hangat dan lembab, bakteri dan jamur mudah tumbuh. terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada
Predisposisi radang pada telinga luar yang lain adalah duapertiga medial hanya sedikit dijumpai kelenjar
trauma ringan saat mengorek telinga. Sebagaimana serumen. Serumen adalah hasil produksi kelanjar
diketahui bahwa radang pada telinga luar merupakan sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang
kasus yang paling sering menyebabkan pasien datang terlepas dan partikel debu. Dalam keadaan normal,
ke klinik untuk mendapatkan pengobatan. Insidensinya serumen terdapat di sepertiga luar liang telinga karena
sekitar 1:100 dan 1:250 dari seluruh populasi, dengan kelenjar tersebut hanya ditemukan di daerah ini.
variasi regional berdasarkan usia dan letak geografis. Konsistensinya lunak, tetapi kadang-kadang kering.
Hampir 98% penyebabnya adalah bakteri, dengan Dipengaruhi oleh faktor keturunan, iklim, usia dan
(20-60%) dan Staphylococcus aureus (10-70%), yang Membran timpani berbentuk bundar dan
paling sering terjadi adalah infeksi polimikroba. 1 cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan tampak
epitel kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh bakteri pada aurikula paling sering berhubungan
sel kubus bersilia, seperti epitel saluran napas. Pars dengan komorbiditas pasien (misal, diabetes) dan
tensa memiliki satu lapis lagi di tengah, yaitu lapisan trauma. Penyebab trauma tersering adalah
yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin tindikan anting, pukulan, luka bakar dan
Streptococcus species.
1. Bakteri 1
a. Selulitis
vascular compromise.
melalui saluran nafas atas dan mukosa konjungtiva, sensoris dan motoris nervus VII, disertai gejala
kemudian bereplikasi pada kelenjar limfe regional dan gangguan pendengaran dan keseimbangan. Pada
tonsil. Virus kemudian menyebar melalui aliran darah pasien ini termasuk tipe ke 2.
ganglionitis. Ganglionitis menekan selubung jaringan Gambar 2.3 Manifestasi Klinik Sindrom
Ramsay Hunt
saraf, sehingga menimbulkan gejala pada nervus VII.
Diagnosis SRH dibuat berdasarkan
Peradangan dapat meluas sampai ke foramen
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
stilomastoid.
penunjang THT-KL. Pemeriksaan fungsi nervus VII
Gejala kelainan nervus VIII yang juga dapat
diperlukan untuk menentukan letak lesi, beratnya
timbul akibat infeksi pada ganglion yang terdapat di
kelumpuhan dan evaluasi pengobatan. Pemeriksaan
telinga dalam atau penyebaran proses peradangan
meliputi fungsi motorik otot wajah, tonus otot wajah,
dari nervus VII. Penyakit ini didahului dengan gejala
ada tidaknya sinkinesis atau hemispasme,
prodormal berupa nyeri kepala, nyeri telinga, lesu,
gustatometri dan tes Schimer.
demam, sakit kepala, mual dan muntah. Lesi terdapat
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan
di telinga luar dan sekitarnya, kelainan berupa vesikel
dengan audiometri nada murni, timpanometri,
berkelompok di atas daerah yang eritema, edema dan
Brainsteam Evoked Response Audiometry (BERA)
disertai rasa nyeri seperti terbakar pada telinga dan
dan tes elektronistagmografi (ENG). Diagnosis pasti
kulit sekitarnya (nyeri radikuler).
ditegakkan dengan mengisolasi virus, deteksi antigen
Berdasarkan gejala klinis, klasifikasi SRH
spesifik untuk virus varisela zoster atau dengan
dibagi menjadi 4 yaitu (1) penyakit yang menyerang
hibridasi DNA virus.
bagian sensoris nervus VII, (2) penyakit yang
Penatalaksanaan SRH selain pemberian obat
menyerang bagian sensoris dan motoris nervus VII,
simptomatik juga diberikan obat virostatik yaitu
(3) penyakit yang menyerang bagian sensoris dan
preparat asiklovir yang dikombinasikan dengan
motoris nervus VII, disertai gejala gangguan
preparat kortikosteroid. Asiklovir mampu menghambat
pendengaran, (4) penyakit yang menyerang bagian
replikasi intraseluler virus varisela zoster dan virus 66,3% diantaranya adalah dermatitis kontak iritan
herpes simplek secara selektif melalui mekanisme (DKI) dan 33,7% adalah Dermatitis kontak alergi
inhibitor kompetitif dengan DNA yang mengkode (DKA). Diperkirakan sebanyak 5% sampai 7%
polimerase virus. Terapi herpes zoster pada individu penderita dermatitis akan berkembang menjadi kronik
normal dapat diberikan asiklovir 5x800mg sehari dan 2% sampai 4% di antaranya sulit untuk
selama 7 hari, paling lambat 72 jam setelah lesi disembuhkan dengan pengobatan topical.
muncul.8 Menurut Gupta J dkk,14 pemberian asiklovir Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh
7-10 hari dan kortikosteroid 3-5 hari dengan regimen potensi sensitisasi alergen, derajat pajanan dan
tapperring. Kortikosteroid dapat diberikan selama 10- luasnya penetrasi di kulit. Ada dua fase terjadinya lesi
dengan lagopthalmus karena SRH, dapat diberikan Fase sensitisasi disebut juga fase induksi
rejimen pelembab kornea yang terdiri dari tetes mata atau fase eferen. Pada fase ini terjadi sensitisasi
artificial tears setiap saat dan tetes pelembab mata, terhadap individu yang semula belum peka, oleh
hal ini bertujuan untuk menghindari mata kering dan bahan kontaktan yang disebut alergen kontak atau
iritasi akibat benda asing. Pada pasien ini diberikan pemeka. Hal ini terjadi bila hapten menempel pada
cendolyter eye drop (ED) 6x1 OD dan cendolubricant kulit selama 18-24 jam kemudian hapten diproses
eye drop (ED) 3x2OD. dengan jalan pinositosis atau endositosis oleh sel LE
kerusakan. Jika kerusakan saraf ringan maka kovalen dengan protein karier yang ada di epidermis
diharapkan penyembuhan terjadi beberapa minggu. menjadi komplek hapten protein. Protein ini terletak
Jika kerusakan saraf berat maka terjadi penyembuhan pada membran sel Langerhans dan berhubungan
Dermatitis kontak alergen adalah dermatitis regional dan terjadilah proses penyajian antigen pada
akibat mekanisme hipersensitivitas kulit yaitu reaksi molekul CD4+ ( cluster of diferentiation 4+ ) dan
imunologik yang spesifik yang dapat bersifat akut atau molekul CD 3. CD 4+ berfungsi sebagai pengenal
kronik. Dermatitis kontak bisa terjadi pada kulit di komplek HLA-DR dari sel Langerhans, sedangkan
bagian tubuh mana pun, tapi umumnya dermatitis molekul CD3 merupakan pengenal antigen yang lebih
kontak menyerang kulit tangan dan wajah. Secara spesifik, misal untuk ion chrom saja. Kedua reseptor
statistik insiden dermatitis kontak allergen lebih sedikit antigen tersebut terdapat pada permukaan sel T. Pada
dibanding dermatitis kontak iritan yaitu 20:80. Pada saat ini telah terjadi pengenalan sel antigen.
studi epidemiologi, Indonesia memperlihatkan bahwa Selanjutnya sel Langerhans dirangsang untuk
97% dari 389 kasus adalah dermatitis kontak, dimana mengeluarkan IL-1 yang akan merangsang sel T untuk
mengeluarkan IL-2. Kemudian IL-2 merangsang kulit, skala, dan lichenifikasi dini bisa saja terjadi. Pada
terjadinya proliferasi sel T sehingga terbentuk primed DKA kronis hampir semua kulit muncul scaling,
memory T cell, yang akan bersirkulasi ke seluruh lichenifikasi, dermatitis yang pecah-pecah
tubuh meninggalkan limfonodi dan akan memasuki (membentuk fisura), dengan atau tanpa
fase elisitasi bila kontak dengan alergen yang sama. papulovesikelisasi yang menyertainya. DKA tidak
Proses ini berlangsung pada manusia selama 14-21 selalu tampak eksema, ada varian noneksema yang
hari, dan belum terjadi ruam pada kulit. Pada saat ini mencakup lichenoid kontak, eritema multiformis (EM),
individu telah tersensitisasi yang berarti mempunyai hipersensitivitas kontak kulit seperti selulitis,
risiko untuk mengalami dermatitis kontak alergi.) leukoderma kontak, purpura kontak, dan erythema
Fase elisitasi atau fase eferen terjadi bila timbul juga berbeda dalam kemudahan tersensitisasi.
pajanan kedua dari antigen yang sama dan sel yang Tekanan, gesekan, dan keringat merupakan faktor
telah tersensitisasi telah tersedia di dalam yang tampaknya meningkatkan sensitisasi.3,12 Selain
kompartemen dermis. Sel Langerhans akan itu dapat dilakukan pemeriksaan penunjang berupa uji
mengsekresi IL-1 yang akan merangsang sel T untuk tempel atau patch test (in vivo). Uji tempel digunakan
mensekresi IL-2. Selanjutnya IL-2 akan merangsang untuk mendeteksi hipersensitivitas terhadap zat yang
INF ( interferon ) gamma. IL-1 dan INF gamma akan bersentuhan dengan kulit sehingga alergen dapat
merangsang keratinosit memproduksi ICAM-1 ditentukan dan tindakan korektif dapat diambil. Uji
(Intercelluler adhesion molecul-1) yang langsung tempel merupakan pemeriksaan untuk konfirmasi dan
beraksi dengan limfosit T dan Lekosit serta sekresi diagnostik tetapi hanya dalam kerangka anamnesis
eikosanoid. Eikosanoid akan mengaktifkan sel Mast dan pemeriksaan fisik, uji tempel ini jarang membantu
dan makrofag untuk melepaskan histamine sehingga jika tanpa anamnesis dan pemeriksaan fisik. Uji
terjadi vasodelatasi dan permeabilitas yang tempel dapat diadministrasikan dengan thin-layer
meningkat. Akibatnya timbul berbagai macam kelainan rapid-use epicutaneous (TRUE) atau dengan ruang
kulit seperti ertema, edema dan vesikula yang nampak aluminium yang disiapkan tersendiri (Finn) dimana
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, diaplikasikan pada punggung atas, meskipun jika
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada hanya satu atau dua yang diterapkan, lengan luar atas
pemeriksaan fisik penampilan klinis DKA dapat juga dapat digunakan (Gambar 4).13 Tempelan
bervariasi tergantung pada lokasi dan durasi. Pada dihapus setelah 48 jam (atau lebih cepat jika gatal
kebanyakan kasus, erupsi akut ditandai dengan parah atau terbakar pada kulit) kemudian dibaca. Kulit
makula dan papula eritema, vesikel, atau bula, yang ditempel ini perlu dievaluasi lagi pada hari ke-4
tergantung pada intensitas dari respon alergi. Batas- atau 5, karena reaksi positif mungkin tidak muncul
batas dermatitis umumnya tidak tegas. Pada fase sebelumnya. Tabel 2 menunjukkan interpretasi reaksi
dari awal dari Menghindari Alergen dan Pengobatan 1) Otitis eksterna akut :
untuk pengoatan Bahan pengering seperti aluminium a. Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel /
akut dan erupsi yang basah, sedangkan erupsi b. Otitis eksterna difus
mengalami dermatitis.
TELINGA
Gambar 2.4 Otitis Eksterna Akut
1. Otitis eksterna akut
(otitis eksterna generalisata) atau hanya pada daerah Gambar 2.5 Otitis Eksterna kronik
1,2,9
tertentu sebagai bisul (furunkel) atau jerawat.
Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel = Bisul)
Otitis eksterna terutama disebabkan oleh infeksi
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi oleh
bakteri, yaitu staphylococcus aureus, staphylococcus
kuman pada kulit disepertiga luar liang telinga yang
albus,dan escherichia coli. Penyakit ini dapat juga
mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut,
disebabkan oleh jamur (10% otitis eksterna
kelenjar sebasea dan kelenjar serumen sehingga
disebabkan oleh jamur terutama jamur pityrosporum
membentuk furunkel. Sering timbul pada seseorang
dan aspergilosis), alergi, dan virus (misalnya: virus
yang menderita diabetes. Kuman penyebabnya
varisela zoster). Otitis eksterna dapat juga disebabkan
biasanya Staphylococcus aureus atau Staphylococcus
oleh penyebaran luas dari proses dermatologis yang
albus.1,2,9
bersifat non infeksi.
Gejalanya ialah rasa nyeri yang hebat, tidak
kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar juga sebagai telinga cuaca panas (hot weather ear),
dibawahnya, sehingga rasa nyeri timbul pada telinga perenang (swimmer ear), karena merupakan
penekanan perikondrium. Rasa nyeri dapat juga timbul suatu problema umum dibagian otologi yang didapat
spontan pada waktu membuka mulut (sendi pada 5–20 % penderita yang berobat ke dokter di
temporomandibula). Selain itu terdapat juga gangguan daerah-daerah tropis dan subtropis pada musim
pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang panas. Otitis eksterna difusa merupakan komplek
telinga. Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau gejala peradangan yang terjadi sewaktu cuaca panas
ditekan. Terdapat tanda infiltrat atau abses pada dan lembab dan dapat dijumpai dalam bentuk ringan,
Beberapa furunkel mungkin bersatu Diduga bahwa suhu yang tinggi, kelembaban
membentuk karbunkel jika infeksi berlanjut tidak yang tinggi dan kontaminasi kulit (kolonisasi) dengan
diterapi, akan timbul selulitis dan mungkin limfadenitis basil gram negatif merupakan tiga faktor terpenting
regional. Furunkulosis sering bersama-sama dengan yang menunjang didalam hal patogenesis otitis
Otitis Eksterna Difusa (OED). Pada kasus berat, eksterna difusa. Berdasarkan kepustakaan bahwa
edema dapat menyebar ke sulkus post aurikular peningkatan yang cepat dari insiden otitis eksterna
menyebabkan daun telinga terdorong ke terjadi apabila suhu menaik pada lingkungan yang
telinga bengkak keseluruhan yang menghalangi Tidak adanya serumen didalam liang telinga
pemeriksaan membrana timpani. Keadaan ini harus luar bisa merupakan suatu keadaan predisposisi untuk
dibedakan dari mastoiditis akuta, pembengkakan dan terjadinya infeksi telinga. Telah dikemukakan bahwa
tenderness dapat menyebar ke daerah post aurikula. 2 serumen dari telinga penyebab terjadinya lapisan
Terapinya tergantung pada keadaan furunkel. asam yang bersifat anti bakteri yang dianggap
Bila sudah menjadi abses, diaspirasi secara steril berguna untuk mempertahankan telinga yang sehat.1
untuk mengeluarkan nanahnya. Lokal diberikan Gejalanya sama dengan gejala otitis eksterna
antibiotic dalam bentuk salep, seperti polymyxin B sirkumskripta. Kadang-kadang kita temukan sekret
atau bacitracin, atau antiseptik (asam asetat 2-5% yang berbau namun tidak bercampur lendir (musin).
dalam alkohol. Kalau dinding furunkelnya tebal, Lendir merupakan sekret yang berasal dari kavum
dilakukan insisi, kemudian dipasang salir (drain) untuk timpani dan kita temukan pada kasus otitis
mengalirkan nanahnya. Biasanya tidak diperlukan media.Rasa sakit didalam telinga bisa bervariasi dari
pemberian antibiotik secara sistemik, hanya diberikan yang hanya berupa rasa tidak enak sedikit, perasaan
obat simtomatik seperti analgetik dan obat penenang.1 penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar
Otitis Eksterna Difus (OED) suatu penelitian multisenter yang melibatkan 239
Otitis eksterna difusa biasanya mengenai kulit pasien yang dilakukan oleh Cassisi dkk, rasa sakit
liang telinga dua pertiga bagian dalam. OED dikenal yang hebat 20%, sedang 27%, ringan 36% dan tidak
ada rasa sakit 17%. Meskipun rasa sakit sering rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang
merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen yang
Kehebatan rasa sakit bisa agaknya tidak sebanding Diagnosis otitis eksterna difusa ditegakkan
dengan derajat peradangan yang ada. Ini diterangkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
dengan kenyataan bahwa kulit dari liang telinga luar pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan
langsung berhubungan dengan periosteum dan keluhan telinga terasa nyeri, terasa penuh,
perikondrium,sehingga edema dermis menekan pendengaran berkurang, dan gatal. Pada pemeriksaan
serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang fisik didapatkan kulit liang telinga hiperemis, dan
Lagi pula, kulit dan tulang rawan sepertiga luar yang berbau dan tidak mengandung musin.2
liang telinga bersambung dengan kulit dan tulang Pada pemeriksaaan histopatologi otitis eksterna
rawan daun telinga sehingga gerakan yang sedikit difusa akut tampak adanya gambaran hiperkeratosis
saja dari daun telinga akan dihantarkan kekulit dan epidermis, parakeratosis, akanthosis, erosi, spingiosis,
tulang rawan dari liang telinga luar dan mengkibatkan hiperplasia stratum korneum dan stratum
rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis germinativum, edema, hiperemis, infiltrasi leukosit,
Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan fibroblastik pada dermis dan aparatus kelenjar
yang umum pada tahap awal dari otitis eksterna difusa berkurang, aktifitas sekretoris kelenjar berkurang.1
dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri Langkah pertama yang terpenting untuk terapi
tekan daun telinga.Gatal merupakan gejala klinik yang otitis eksterna difusa berupa pembersihan secara
sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit cermat semua debris dan nanah di dalam liang telinga,
yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Rasa gatal yang mudah dilakukan dengan menggunakan ujung
yang hebat 9%, sedang 23%, ringan 35%, tidak penghisap yang kecil. Kemudian liang telinga
didapat rasa gatal 33%. Pada kebanyakan penderita dimasukkan tampon yang mengandung antibiotik.
rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak Kadang-kadang diperlukan antibiotik sistemik.1
merupakan tanda permulaan peradangan suatu etitis Ingat bahwa antibiotik harus berkontak
eksterna akuta. Pada otitis eksterna kronik merupakan seluruhnya dengan kulit liang telinga secara efektif.
Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut timpani, pasien disuruh berbaring pada satu sisi
dan kronik dari otitis eksterna akut. Edema kulit liang tubuhnya, kemudian diteteskan antibiotika dan
telinga, sekret yang serousa atau purulen, penebalan dipasang sumbat kapas dalam telinga. Harus
kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama, diberikan 4 atau 5 tetes ke dalam telinga setiap 4 jam
sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan untuk 48 jam pertama, setelah itu liang diperiksa
timbulnya tuli konduktif. Keratin yang deskuamasi, kembali. Biasanya terjadi perbaikan dramatis.
Kemudian tetesan antibiotika harus diberikan 3 kali diinstruksikan untuk menghindari masuknya air, busa
sehari selama 1 minggu. Kadang-kadang terdapat sabun dan smprotan rambut ke dalam telinga. Mereka
pembengkakkan sedemikian rupa sehingga tetesan dapat membersihkan telinganya dengan alkohol.1
tersebut tidak dapat masuk ke liang telinga. Pada Terapi topikal biasanya cukup efektif, tetapi bila
keadaan ini, masukkan dengan hati-hati gumpalan dijumpai adenopathy dan gejala toksisitas, antibiotika
kapas tipis 5-7,5cm dan ditekan hati-hati ke dalam sistemik dibutuhkan. Penggunaan kortikosteroid
liang telinga deengan forsep bayonet atau forsep diharapkan dapat mengurangi proses inflamasi.3
harus menonjol ke luar dari liang telinga. Dengan Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna
pasien pada salah satu sisinya, gumpalan tersebut yang berlangsung lama dan ditandai oleh
harus dibasahi dengan larutan antibiotika setiap 3-4 terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya
jam. Setelah kapas tersebut dibasahi, pasang sikatriks menyebabkan liang telinga menyempit.5
sumbatan kapas ke dalam telinga. Dua puluh empat Otitis eksterna malignan adalah infeksi difus di
jam setelah itu kapas harus diangkat dan telinga liang telinga luar dan struktur lain disekitarnya.
dibersihkan, serta kemudian dimasukkan gumpalan Biasanya terjadi pada orang tua dengan penyakit
kapas yang lebih besar. Biasanya dalam waktu 48 diabetes mellitus. Pada penderita diabetes
jam, edema akan mengurai sedemikian rupa sehingga mellitus PH serumennya lebih tinggi dibandingkan
tetesan antibiotika dapat langsung masuk ke dalam PH serumen non diabetes. Kondisi ini
Suatu antibiotika yang mengandung neomisin mengalami otitis eksterna. Akibat adanya faktor
bersama polimiksin B sulfat (cortisporin) atau kolistin immunocompromize dan mikroangiopati, otitis
(colymiysin) akan efektif untuk sekitar 99 % pasien. eksterna berlanjut menjadi otitis eksterna
telinga dan dapat digunakan tetesan m-kresil asetat secara progresif kelapisan subkutis, tulang rawan
(creysylate) atau mertiolat dalam air (1:1000). Harus dan tulang disekitarnya. Sehingga dapat timbul
dihindarkan masuknya air selama 2 minggu setelah kondroitis, osteitis, dan osteomielitis yang
Biasanya terapi yang tepat menyebabkan Gejalanya dapat dimulai dengan rasa gatal
penurunan dramatis bagi nyeri dalam 34-48 jam. pada liang telinga yang dengan cepat diikuti oleh
Untuk nyeri hebat yang biasanya menyertai otitis nyeri yang hebat dan sekret yang banyak dan
ekterna difusa dapat diberikan kodein atau aspirin. pembengkakan liang telinga. Rasa nyeri tersebut
Kadang-kada ada individu yang sangat rentan semakin meningkat menghebat, liang telinga
terhadap otitis eksterna, pasien-pasien ini harus tertutup oleh tumbuhnya jaringan granulasi yang
tumbuh secara cepat. Saraf fasial dapat terkena, Pemeriksaan penunjang untuk penyakit ini terdiri:
diabetes melitus berat bersama-sama dengan - Jumlah leukosit biasanya normal atau
kadar gula darah yan tinggi yang diakibatkan oleh sedikit meninggi
c. Kimia darah
Pemeriksaan ini penting untuk menentukan selama 6-8 minggu. Antibiotik yang sering digunakan
respon terapi, antara lain : CT scan dan MRI (dikombinasi dengan aminoglikosida), ceftriaxone,
Stage I : Otitis eksterna nekrotikan (otalgi yang tobramisin bersifat nefrotoksik dan ototoksik, maka
menetap, terbatas pada liang telinga kadar kreatinin dan urin harus diawasi ketat dan
Stage II : Osteomielitis pada basis tengkorak yang Disamping obat-obatan, seringkali diperlukan
pada foramen jugualar bagian lateral) secara radikal. Tindakan membersihkan luka yang
Stage III : Osteomielitis pada basis tengkorak yang kurang bersih akan dapat menyebabkan semakin
jugular dan lebih medial bawah dari dibersihkan dengan teliti setiap hari dan diolesi salep
Otitis eksterna malignan didiagnosis banding diberikan obat tetes gentamisin setiap 4-6 jam.
dengan herpes zoster otikus, mastoiditis, otitis media Setelah terapi diberikan dan infeksi terkontrol, maka
kronik dan tumor ganas tulang temporal.5 pengangkatan jaringan granulasi manapun yang
Pengobatan otitis eksterna maligna termasuk menetap di liang telinga dan biasanya dilakukan
memperbaiki imunosupresi, pengobatan lokal pada dengan obat anastesi lokal, akan mempercepat
liang telinga, terapi sistemik antibiotik jangka panjang, penyembuhan. Kecuali kadang-kadang diperlukan
pada pasien tertentu dilakukan pembedahan.5 debrideman meatus akustikus eksternus. Biasanya
Pengobatan tidak boleh ditunda-tunda sesuai tidak diperlukan pembedahan. Tetapi bila keadaan
dengan hasil kultur dan resistensi. Mengingat kuman pasien konstan atau memburuk walaupun telah
menunggu hasil kultur dan resistensi, diberikan merupakan bentuk terapi yang banyak dipilih, namun
golongan fluorokuinolon (ciprofloxasin) dosis tinggi dengan temuan antibiotik spesifik pseudomonas,
peroral. Pada keadaan yang lebih berat dapat maka kini intervensi dengan antibiotik sistemik
diberikan antibiotic parenteral kombinasi dengan merupakan bentuk utama terapi. Ada dugaan bahwa
akan mendukung penyebaran infeksi pada pasien- pembengkakan, pengelupasan epitel superfisial,
pasien yang telah mengalami kemunduran ini. Oleh adanya penumpukandebris yang berbentuk hifa,
7,8,12
sebab itu pembedahan sebaiknya dibatasi pada disertai suppurasi, dan nyeri.
debridemant lokal jaringan granulasi.1 tetapi sering terjadi pada daerah dengancuaca yang
Komplikasi OEM yang dapat terjadi meliputi panas, juga pada orang-orang yang senang dengan
lower cranial neuropathies, paresis atau paralisis olah raga air.1 dari 8 kasus infesitelinga luar
nervus fasial, meningitis, abses otak dan disebabkan oleh jamur. 90 % infeksi jamur ini
kematian.Pada otitis eksterna maligna peradangan disebabkan oleh Aspergillus spp, dan selebihnya
meluas secara progresif ke lapisan subkutis, tulang adalah Candida spp. Angka prevalensi Otomikosis ini
rawan, dan ke tulang disekitarnya, sehingga timbul dijumpai pada 9 % dari seluruh pasien yang
kondritis, osteitis, osteomielitis, yang menghancurkan mengalami gejala dan tanda otitis eksterna.
Rekurensi penyakit dilaporkan sekitar 9-27% dengan cuaca panas, dan banyak literatur
dari pasien. Hal ini berhubungan dengan lamanya menyebutkan otomikosis berasal darinegara tropis dan
pemberian terapi yang tidak cukup dan manifestasinya subtropis. Di United Kingdom ( UK ), diagnosis otitis
biasanya berupa sakit kepala dan otalgi. Laju endap eksterna yangdisebabkan oleh jamur ini sering
darah mulai meningkat. Otitis eksterna maligna ditegakkan pada saat berakhirnya musim panas. 7,12
kambuh sekitar satu tahun pengobatan komplit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ali
Chandler melaporkan rata-rata kematian 50% tanpa Zarei tahun 2006, Otomikosis dijumpai lebih banyak
pengobatan. Kematian berkurang sampai 20% dengan pada wanita ( terutama ibu rumah tangga ) daripada
ditemukannya antibiotik yang cocok dan perbaikan pria. Otomikosis biasanya terjadi pada dewasa, dan
modalitas imaging. Penelitian sekarang melaporkan jarang pada anak-anak. Pada penelitian tersebut,
kematian turun sampai 10%, tetapi kematian tetap dijumpai otomikosis sering pada remaja laki-laki, yang
tinggi pada pasien dengan neuropati atau adanya juga sesuai dengan yang dilaporkan oleh peneliti
Tabel 1. Presentase masing-masing gejala otomikosis Gejala Klinik. Yang khas, terasa gatal atau
Simptom Jumlah Persentase sakit di liang telinga dan daun telinga menjadi merah,
Kehilangan 59 45 permukaankulit.11
Pada liang telinga akan tampak berwarna Agar Saboraud, dan dieramkan pada suhu
merah, ditutupi oleh skuama, dan kelainan ini ke kamar.Koloni akan tumbuh dalam satu minggu berupa
bagian luar akan dapat meluas sampai muara liang koloni filament berwarna putih. Denganmikroskop
telinga dan daun telinga sebelah dalam. Tempat yang tampak hifa-hifa lebar dan pada ujung-ujung hifa dapat
terinfeksi menjadi merah dan ditutupi skuama halus. ditemukan sterigma dan spora berjejer melekat pada
timpani, maka akan dapat mengeluarkan cairan Pengobatan ditujukan untuk menjaga agar
Pada pemeriksaan telinga yang dicurigai disarankan untuk tidak mengorek-ngorek telinga
otomikosis, didapati adanya akumulasi debrisfibrin dengan barang-barang yang kotor seperti korek api,
yang tebal, pertumbuhan hifa berfilamen yang garukan telinga, atau kapas. Kotoran-kotoran telinga
hilangnya pembengkakan signifikan pada dinding Pengobatan yang dapat diberikan seperti :
kanalis, dan area melingkar dari jaringan granulasi Larutan asam asetat 2-5 % dalam alcohol, larutan
diantara kanalis eksterna atau pada membran lodium povidon 5% atau tetes telinga yang
Diagnosa didasarkan pada : Anamnesis. diteteskan ke liang telinga. Akhir-akhir ini yang sering
Adanya keluhan nyeri di dalam telinga, rasa gatal, dipakai adalah fungisida topikal spesifik, seperti
adanya secret yang keluar dari telinga.Yang paling preparatyang mengandung nystatin , ketokonazole,
penting adalah kecenderungan beraktifitas yang klotrimazole, dan anti jamur yang diberikan
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa Prognosa umumnya baik bila diobati dengan
penggunaan anti jamur tidak secara komplit mengobati pengobatan yang adekuat. Pada saat terapi
proses dari otomikosis ini, oleh karena agen-agen dengananti jamur dimulai, maka akan dimulai suatu
diatas tidak menunjukkan keefektifan untuk mencegah proses resolusi ( penyembuhan ) yang baik secara
otomikosis ini relaps kembali. Hal ini menjadi penting imunologi. Bagaimanapun juga, resiko kekambuhan
untuk diingat bahwa, selain memberikan anti jamur sangat tinggi, jika faktor yang menyebabkan infeksi
topikal, juga harus dipahami fisiologi dari kanalis sebenarnya tidak dikoreksi, dan fisiologi lingkungan
auditorius eksternus itu sendiri, yakni dengan tidak normal dari kanalis auditoriuseksternus masih
Kesemuanya apabila dijalankan dengan baik, maka Miringitis bullosa adalah kondisi inflamasi/infeksi
akan membawakepada resolusi komplit dari penyakit pada permukaan lateral membran timpani dan bagian
Komplikasi dari otomikosis yang pernah suatu proses infeksi yang melibatkan lapisan tengah
dilaporkan adalah perforasi dari membrane timpani membran timpani. Miringitis bullosa juga didefinsikan
dan otitis media serosa, tetapi hal tersebut sangat dengan adanya bula pada membran timpani yang
jarang terjadi, dan cenderung sembuh dengan pada umumnya ditandai dengan otalgia berat sebagai
pengobatan.Patofisiologi dari perforasi membran manifestasi gejala yang pertama. 17, 18, 19
avaskular dari membran timpani sebagai akibat dari peradangan virus yang jarang dalam telinga yang
trombosis pada pembuluh darah.Angka insiden menyertai selesma dan influenza.Sekitar 8% anak usia
terjadinya perforasi membran yang dilaporkan dari 6 bulan sampai 12 tahun di Amerika Serikat menderita
berbagai penelitian berkisar antara 12-16 % dari miringitis bullosa akut. Morbiditas miringitis
seluruh kasus otomikosis. Tidak terdapat gejala dini berhubungan dengan morbiditas dalam kasus otitis
untuk memprediksi terjadinya perforasi tersebut, media, otitis eksternal, dan benda asing dalam telinga.
keterlibatan membran timpani sepertinya merupakan Laki-laki dan perempuan terkena penyakit membran
konsekuens iinokulasi jamur pada aspek medial dari timpani dengan frekuensi yang sama. Semua usia
media akut, termasuk bakteri dan virus. Etiologi utama fibrosa di bagian tengah membrane timpani.
yang dipercaya adalah virus dan dihubungkan dengan Diperkirakan kemampuan membrane timpani untuk
infeksi saluran napas atas (pada umumnya influenza); membentuk bula ini adalah dari hasil reaksi non-
meskipun mycoplasma telah teridentifikasi dalam spesifik dari agen infeksius penyebab
tetapi perannya dalam isolasi infeksi membran timpani suatu “otitis media akut dengan bula” yang terbentuk
belum terbukti.Chlamydia juga dapat menyebabkan pada gendang telinga. Middle ear fluid (MEF) sering
miringitis bullosa. Pada anak-anak, organisme yang ditemukan pada miringitis bulosa dan mungkin timbul
sama pada otitis media akut mungkin ditemukan juga sebagai akibat dari pecahnya bula ke telinga tengah
pada miringitis bullosa15,17,19,21 atau bula mungkin telah muncul secara sekunder
penyakit primer dari membran timpani (miringitis Manifestasi klinis termasuk otalgia berat dan
primer) atau sebagai akibat dari proses inflamasi dari akut, otoroe serosanguineous, dan kehilangan
(miringitis sekunder). Miringitis dapat terjadi karena Penyakit ini diawali dengan rasa penuh dan
trauma lansung pada membran timpani melalui sumbatan di telinga. Tidak lama kemudian timbul rasa
dihubungkan dengan otitis eksterna atau otitis seperti herpes di permukaan lateral membran timpani.
media.Pada otitis media, umumnya infeksi disebabkan Biasanya warna membran keunguan. Bula hemoragik
oleh infeksi yang asending melalui tuba eustahcius atau serous mungkin tampak pada membran
dilakukan dengan
Gambar 2.8 Gambaran miringitis bullosa sebuah jarum untuk jalan masuk ke telinga
inflamasi.
Gambar 2.9 Bula hitam keunguan (arrowhead) pada gejala lebih cepat, dan insisi sembuh lebih
membran timpani kanan bentuk blackberry,
cepat.22,23
Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang Untuk terapi medikamentosa diberikan terapi
diperlukan untuk diagnosis miringitis. Kultur bakteri konservatif yang ditujukan untuk mengurangi rasa
dapat diperoleh dari cairan telinga tengah.22 nyeri (analgetik oral, misalnya oxycodonedengan
otoendoskopi dengan tampilan pencitraan.Pneumatic berhubungan dengan otitis media. Oleh karena itu,
otoscopy digunakan untuk memberikan informasi terapinya menggunakan agen yang sama dengan
mengenai gambaran dan mobilitas membran timpani otitis media. Dengan memecahkan gelembung dapat
dan merupakan metode yang disukai untuk diagnosis. mengurangi rasa nyeri dan dapat diberikan analgetik
Magnetic Resonance Imaging (MRI), berguna untuk tetes telinga (misalnya, benzocaine, antipyrine).
evaluasi komplikasi intrakranial dari otitis.Acoustic Namun, sumber lain menyatakan pemecahan bula ini
otoscopy, sebuah metode untuk memeriksa membran masih kontroversial. Antibiotik tetes telinga bisa
timpani, menggunakan otoskop bersamaan dengan membantu mencegah superinfeksi dalam kasus bula
adalah otitis eksterna maligna, otitis media dengan adalah kehilangan pendengaran sensorineural
efusi, infeksi telinga luar, dan komplikasi otitis media.17 maupun konduktif), perforasi membrane timpani, dan
perluasan proses supuratif ke struktur sekitarnya inflamasi, dan jaringan granulasi; tuli dapat terjadi;
(mastoiditis, meningitis, abses, thrombosis sinus). 17 cairan keluar dari kanalis auditorius eksterna.20
komplikasi bakteri.14, 17
2. Miringitis Granulomatosa
membran timpani, ditandai dengan adanya jaringan Gambar 2.10 Miringitis granulomatosa20
dalam 2 hari ini terasa nyeri pada telinga Konjungtiva Anemis -/- , sclera ikterik -/-
Riwayat keluar cairan pada telinga yang Telinga Kel. Tidak ada Tidak ada
Metabolik
berbau tidak ada
Nyeri tarik Tidak ada ada
Riwayat keluar darah pada telinga tidak ada Nyeri tekan Tidak ada ada
Riwayat trauma pada telinga tidak ada Cukup + -
Liang &
lapang (N)
Telinga kiri terasa penuh ada sejak 1 hari Dinding
Sempit - ya
SMRS Telinga
Hiperemis Tidak ada ya
Telinga terasa berdenging tidak ada Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Demam, batuk pilek tidak ada
Bau Tidak ada Tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu
Warna Tidak ada Tidak ada
Sekret /
Pasien tidak pernah merasakan keluhan Jumlah Tidak ada Tidak ada
Serumen
Jenis Tidak ada Tidak ada
ini sebelumnya
Membran Timpani
Riwayat Penyakit keluarga
Warna Putih Sulit
Tidak ada anggota keluarga yang mutiara dinilai
Sinistra : Nyeri Tarik Pinna (+), nyeri tekan yang hebat, serta berdenyut, Rasa penuh pada telinga
tragus (+), LT sempit, MT sulit dinilai, secret merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari
(-), hiperemis (+) otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya
Diagnosis : Otitis Eksterna Difusa rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga
Ear Toilet telinga kiri Nyeri Tarik Pinna (+), nyeri tekan tragus
Pasang tampon dabutasone + neomisin (+), LT sempit, MT sulit dinilai, secret (-), hiperemis
ibuprofen 3x 400 mg (+), dan telinga kanan tidak ada kelainan, dari teori
Quo Ad Vitam : Bonam telinga hiperemis, dan edema dengan batas yang tidak
Quo Ad Sanam : Bonam jelas, adanya sekret yang berbau dan tidak
Telah dilaporkan pasien laki-laki usia 47 Toilet, Pasang tampon dabutasone + neomisin,
tahun dengan diagnosis otitis eksterna difusa. ibuprofen 3x 400 mg, Langkah pertama yang
Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan terpenting untuk terapi otitis eksterna difusa berupa
pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan keluhan pembersihan secara cermat semua debris dan nanah
utama nyeri pada telinga kiri sejak 1 hari SMRS, di dalam liang telinga, yang mudah dilakukan dengan
sebelumnya pasien mempunyai kebiasaan menggunakan ujung penghisap yang kecil. Kemudian
menyemprot spray berisi H202 ke telinga, dalam 2 hari liang telinga dimasukkan tampon yang mengandung
ini terasa nyeri pada telinga pasien dan semakin antibiotik. Kadang-kadang diperlukan antibiotik
memberat dalam 1 hari ini dan pasien langsung sistemik Ingat bahwa antibiotik harus berkontak
membawa ke RSUP dr.M djamil padang, seluruhnya dengan kulit liang telinga secara efektif.
disangkal, riwayat terasa gatal pada telinga tidak ada, membrana timpani, pasien disuruh berbaring pada
riwayat keluar cairan pada telinga yang berbau tidak satu sisi tubuhnya, kemudian diteteskan antibiotika
ada riwayat trauma pada telinga tidak ada, telinga kiri dan dipasang sumbat kapas dalam telinga. Harus
terasa penuh ada sejak 1 hari SMRS, telinga terasa diberikan 4 atau 5 tetes ke dalam telinga setiap 4 jam
berdenging tidak ada, Demam, batuk pilek tidak ada, untuk 48 jam pertama, setelah itu liang diperiksa
riwayat keluar darah pada telinga tidak ada kembali, Biasanya terjadi perbaikan dramatis.Terapi
dari teori Gejala otitis eksterna difusa sama topikal biasanya cukup efektif, tetapi bila dijumpai
dengan gejala otitis eksterna sirkumskripta. Kadang- adenopathy dan gejala toksisitas, antibiotika sistemik
1. Mukhlis Imanto. 2015. Radang Telinga Luar. 12. Ali Zarei Mahmoud abadi. (2006).
Bagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung Mycological Studies in 15 Cases of
Tenggorok Bedah Kepala. Jurnal Kesehatan. Otomycosis. Pakistan Journal of Medical
FK Universitas Lampung. Sciences, 22 (4 ),486-488
2. Arsyad Efiaty, Iskandar Nurbaiti. Kelainan 13. Hafil, A. Sosialisman. Helmi. Kelainan Telinga
Telinga Luar. Dalam: Buku Ajar Ilmu Luar. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Telinga - Hidung – Tenggorok Kepala Leher.
dan Leher. Edisi keenam. FKUI. Jakarta; Eds 6. Jakarta : FK UI. 2007
2010 14. Ballenger JJ. Peradangan akut telinga
3. Jacky Munilson, Yan Edward, Aci Mayang tengah. Dalam: Penyakit Telinga, Hidung,
Sari. 2011. Diagnosis dan Penatalaksanaan Tenggorok, Kepala, dan Leher. Edisi 13. Jilid
Sindrom Ramsay Hunt. 2. Jakarta: Binarupa Aksara; 1997. Hal.385
4. Trisna Y. Dermatitis Kontak Alergi. 15. Lee KJ. Infections of the ear. In: Essential
Bagian/Smf Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Otolaryngology and Head and Neck Surgery.
Fakultas Kedokteran Universitas 3rd Edition. New York: Medical Examination
Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Comp Publishing Company.
Denpasar 16. Miyamoto RT. Myringitis. [serial online] Juli
5. Ari Suwondo. 2010. Faktor-Faktor Yang 2017. Available from: URL:
Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis http://www.merckmanuals.com/professional/e
Kontak Pekerja Industri Tekstil ”X” Di Jepara ar_nose_throat_disordrs/middle_ear_and_ty
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas mpanic_membrane_disorders/myringitis.html
Diponegoro 17. Schweinfurth J, Meyers AD. Middle Ear,
6. K Murat Ozcan, Muge Ozcan, Aydin Tympanic Membrane, Infections. [serial
Karaarslan, & Filiz Karaarslan. (2003). online] March 12, 2012; [cited Juli 2017]:[1
Otomycosis inTurkey: Predisposing factors, screen]. Available from: URL:
aetiology and therapy. The Journal of http://emedicine.medscape.com/article/85855
Laryngology and Otology 8
7. Tang Ho, Jeffrey T Vrabec, Donald Yoo, 18. Cummings WC, Flint PW, Harker L, Haughey
Newton J Coker. (2006). Otomycosis : BH, Richardson MA, Robbins KT, et al. In:
Clinical featuresand treatment implications. Cummings Otolaryngology Head & Neck
The Journal of Otolaryngology-Head and Surgery. Fourth edition. USA: Elsevier
neck Surgery Mosby; 2005.
8. P Hueso Gutirrez, S Jimenez Alvarez, E Gil- 19. Levine SC. Penyakit telinga dalam. Dalam:
carcedo Sanudo, et al. (2005). Presumed Adam GL, Boies LR, Higler, PH. BOEIS:
diagnosis : Otomycosis Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6. Jakarta:
9. Soetirto, I. Hendarmin, H. Bashiruddin, J. EGC; 1997. Hal. 31, 129
Gangguan Pendengaran. Dalam : Buku Ajar 20. Kaldırım, Tuncer SK, Durusu M, Erog˘ lu M,
IlmuKesehatan Telinga - Hidung – Tenggorok Erkencigil M. Bullous myringitis: A cause of
Kepala Leher. Eds 6. Jakarta : FK UI. 2007 hearing loss. African Journal of Emergency
10. Fungal Ear Infection. available Medicine. December 2013; (13)00166-3.
from www.patient.co.uk 21. Joseph Haddad Jr. External Otitis (Otitis
11. Arif Mansjoer, Kuspuji Triyanti, Rakhmi Externa). In: Kliegman RM, Behrman RE,
Savitri,dkk. (2001). Otomikosis.Kapita Jenson HB, Stanton BF. Kliegman: Nelson
SelektaKedokteran ,Jakarta: Media Textbook of Pediatrics, 18th edition.
Aesculapius Philadelphia: Saunders; 2007.