Anda di halaman 1dari 25

Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 1

Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

Case Report Session

Radang pada Telinga Luar


Hazazi Nur Adli, Ismi Mulya Afti

PENDAHULUAN ANATOMI 1

Telinga luar terdiri dari daun telinga, liang Telinga luar terdiri dari aurikula dan liang

telinga sampai membran timpani.2 telinga sampai membran timpani.

Radang pada telinga luar adalah radang Aurikula terdiri dari tulang rawan (kartilago)

pada kulit atau kartilago aurikula, liang telinga atau dan kulit.

lapisan epitel membran timpani yang disebabkan oleh Liang telinga berbentuk huruf S, dengan

bakteri, jamur dan virus.1 kartilago pada sepertiga lateral, sedangkan duapertiga

Radang pada telinga luar dapat dikategorikan medial adalah tulang. Panjangnya sekitar 2,5-3 cm

berdasarkan penyebab, lokasi, serta waktu terjadinya pada dewasa. Batas-batas liang telinga adalah

sebagai akut, subakut dan kronis. Faktor yang anterior: fossa mandibula, kelenjar parotis; posterior:

mempermudah terjadinya radang pada telinga luar mastoid; superior: resesus epitimpani (medial), kavitas

adalah perubahan pH di liang telinga, yang biasanya cranial (lateral); inferior: kelenjar parotis. Pada

normal atau asam. Bila pH menjadi basa, proteksi sepertiga lateral kulit liang telinga terdapat banyak

terhadap infeksi menurun. Pada keadaan udara yang kelenjar serumen dan rambut. Kelenjar keringat

hangat dan lembab, bakteri dan jamur mudah tumbuh. terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada

Predisposisi radang pada telinga luar yang lain adalah duapertiga medial hanya sedikit dijumpai kelenjar

trauma ringan saat mengorek telinga. Sebagaimana serumen. Serumen adalah hasil produksi kelanjar

diketahui bahwa radang pada telinga luar merupakan sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang

kasus yang paling sering menyebabkan pasien datang terlepas dan partikel debu. Dalam keadaan normal,

ke klinik untuk mendapatkan pengobatan. Insidensinya serumen terdapat di sepertiga luar liang telinga karena

sekitar 1:100 dan 1:250 dari seluruh populasi, dengan kelenjar tersebut hanya ditemukan di daerah ini.

variasi regional berdasarkan usia dan letak geografis. Konsistensinya lunak, tetapi kadang-kadang kering.

Hampir 98% penyebabnya adalah bakteri, dengan Dipengaruhi oleh faktor keturunan, iklim, usia dan

patogen terbanyak adalah Pseudomonas aeruginosa keadaan lingkungan.2

(20-60%) dan Staphylococcus aureus (10-70%), yang Membran timpani berbentuk bundar dan

paling sering terjadi adalah infeksi polimikroba. 1 cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan tampak

oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas

disebut pars flaksida (membran Shrapnell) dan bagian

bawah pars tensa (membran propria). Pars flaksida

hanya berlapis dua, yaitu bagian luar adalah lanjutan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 2
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

epitel kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh bakteri pada aurikula paling sering berhubungan

sel kubus bersilia, seperti epitel saluran napas. Pars dengan komorbiditas pasien (misal, diabetes) dan

tensa memiliki satu lapis lagi di tengah, yaitu lapisan trauma. Penyebab trauma tersering adalah

yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin tindikan anting, pukulan, luka bakar dan

yang berjalan secara radier di bagian luar dan sirkuler iatrogenik.

pada bagian dalam.2 Patogen penyebab terbanyak adalah

Staphylococcus aureus, Coagulase Negative

Staphylococcus, Pseudomonas aeruginosa dan

Streptococcus species.

Gejala dan tanda selulitis dapat berupa

adanya indurasi, hangat, eritema, nyeri tekan dan

demam. Selain itu juga pernah dilaporkan

terjadinya sindrom syok toksik (demam, hipotensi,

diare, lidah “stroberi”, eritroderma) tercatat dalam


Gambar 2. 1 Anatomi Telinga
literatur terjadi setelah penindikan.

Untuk menegakkan diagnosis kultur jarang


FISIOLOGI 1
diperlukan. Namun bila tidak ada resolusi dapat
Serumen dapat keluar sendiri dari liang
dipertimbangkan infeksi jamur atau dilakukan
telinga akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari
biopsy bila curiga tumor.
arah membran timpani menuju ke luar serta dibantu
Penatalaksanaannya dilakukan dengan
oleh gerakan rahang saat mengunyah. Walaupun tidak
pemberian obat anti-staphylococcus dan
memiliki efek anti bakteri atau anti jamur, serumen
antistreptococcus secara oral. Jika sudah terjadi
memiliki efek proteksi, mengikat kotoran,
komplikasi dapat diberikan antibiotik secara
menyebarkan aroma yang tidak disenangi serangga
intravena yang direkomendasikan. Golongan
sehingga serangga enggan masuk ke liang telinga.
quinolon oral dan intavena serta anti-

pseudomonal aminopenisilin dapat diberikan


KLASIFIKASI RADANG PADA AURIKULA
secara intravena tergantung pada derajat
Berdasarkan penyebabnya, radang pada aurikula
keparahan.
terdiri dari:

1. Bakteri 1

a. Selulitis

Selulitis merupakan infeksi bakteri pada kulit

dan jaringan subkutan yang terjadi melalui invasi


Gambar 2.2 Selulitis pada Aurikula
bakteri pada area yang robek di kulit (meskipun

dapat terjadi tanpa adanya bukti sisi entri). Infeksi

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 3
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

b. Perikondritis dan Kondritis

Perikondritis dan kondritis merupakan infeksi

yang terjadi pada jaringan mesenkim pada

aurikula akibat tindikan, luka bakar, pembedahan,

trauma tumpul atau tajam yang menyebabkan

vascular compromise.

Patogen penyebab tersering adalah P.

aeruginosa, S. aureus, Enterobacter, P. mirabilis Gambar 2.2 Perikondritis dan Kondritis


pada Aurikula
dan bakteri gram negatif lain. Perikondritis versus
2. Virus
kondritis hanya terjadi saat pembedahan dengan
Herpes Zoster Otikus (Sindrom Ramsay Hunt)3
adanya nekrotik kartilago yang menunjukkan
Sindrom Ramsay Hunt (SRH) adalah suatu
kondritis. Akumulasi darah atau serum dapat
sindrom yang terdiri dari otalgia, vesikel pada aurikula
menjadi infeksi sekunder. Deposisi kartilago mulai
dan parese nervus fasialis perifer.
2-4 minggu dari sisa perikondrium. Tidak
Angka kejadian SRH dari seluruh kejadian paresis
terbentuknya matriks menyebabkan deformitas
fasialis akut adalah 10-15%.5 Pada dewasa terdapat
telinga menjadi cauliflower.
angka kejadian sekitar 18%, anak-anak 16% dan
Gejala dan tanda dapat akut atau kronis yang
jarang terjadi pada anak di bawah umur kurang dari 6
terjadi setelah beberapa minggu sejak terjadinya
tahun. Perbandingan insidensi antara laki-laki dan
trauma. Setalah trauma, bengkak yang fluktuatif
wanita 1:1.
dari suatu hematom atau secara kronis terjadi
Nervus fasialis merupakan saraf cranial
eritema, nyeri dan kekeringan telinga.
terpanjang yang berjalan di dalam tulang temporal,
. Diagnosis ditegakkan dengan kultur dan
sehingga sebagian besar kelainan nervus fasialis
sensitivitas serta biopsi. Penatalaksanaan
terletak dalam tulang ini. Nervus VII terdiri dari 3
bertujuan untuk eradikasi infeksi dan optimalisasi
komponen yaitu komponen motoris, sensoris, dan
kosmetik telinga. Standar prosedur pasca trauma
para simpatis.
adalah perawatan luka, evakuasi hematom atau
Penyebab SRH adalah virus varisela zoster
seroma, ganjalan telinga dan profilaktik topikal
yang merupakan jenis virus neurotropik. Virus ini
(pada luka bakar) serta antibiotik sistemik, yaitu
termasuk dalam anggota family dari Herpesviridae dan
anti-pseudomonal aminopenisilin atau
penyebab utama dari penyakit cacar air. Penyakit
fluoroquinolon selama 2-4 minggu. Antibiotik
cacar air biasanya dapat sembuh sempurna tanpa
intravena biasanya direkomendasikan sampai
sequele, namun virus tetap dapat mengalami masa
terjadi perbaikan klinis. Pembedahan dilakukan
dormansi di neuron. SRH terjadi akibat reaktivasi dari
untuk eliminasi nekrotik kartilago dan minimalisasi
infeksi virus varisela zoster sebelumnya. Pada tahap
deformitas.
awal virus varisela zoster masuk ke dalam tubuh

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 4
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

melalui saluran nafas atas dan mukosa konjungtiva, sensoris dan motoris nervus VII, disertai gejala

kemudian bereplikasi pada kelenjar limfe regional dan gangguan pendengaran dan keseimbangan. Pada

tonsil. Virus kemudian menyebar melalui aliran darah pasien ini termasuk tipe ke 2.

dan berkembang biak di organ dalam. Fokus replikasi

virus terdapat pada sistem retikuloendotelial hati,

limpa dan organ lain. Pada saat titer tinggi, virus

dilepaskan kembali ke aliran darah (viremia kedua)

dan membentuk vesikel pada kulit dan mukosa

saluran nafas atas. Kemudian berkembang dan

menyebar melalui saraf sensoris dari jaringan

kutaneus, menetap pada ganglion serebrospinalis dan

ganglion saraf kranial. Parese nervus VII timbul akibat

reaktivasi virus varisela zoster yang menetap pada

ganglion genikulatum dan proses ini disebut dengan

ganglionitis. Ganglionitis menekan selubung jaringan Gambar 2.3 Manifestasi Klinik Sindrom
Ramsay Hunt
saraf, sehingga menimbulkan gejala pada nervus VII.
Diagnosis SRH dibuat berdasarkan
Peradangan dapat meluas sampai ke foramen
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
stilomastoid.
penunjang THT-KL. Pemeriksaan fungsi nervus VII
Gejala kelainan nervus VIII yang juga dapat
diperlukan untuk menentukan letak lesi, beratnya
timbul akibat infeksi pada ganglion yang terdapat di
kelumpuhan dan evaluasi pengobatan. Pemeriksaan
telinga dalam atau penyebaran proses peradangan
meliputi fungsi motorik otot wajah, tonus otot wajah,
dari nervus VII. Penyakit ini didahului dengan gejala
ada tidaknya sinkinesis atau hemispasme,
prodormal berupa nyeri kepala, nyeri telinga, lesu,
gustatometri dan tes Schimer.
demam, sakit kepala, mual dan muntah. Lesi terdapat
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan
di telinga luar dan sekitarnya, kelainan berupa vesikel
dengan audiometri nada murni, timpanometri,
berkelompok di atas daerah yang eritema, edema dan
Brainsteam Evoked Response Audiometry (BERA)
disertai rasa nyeri seperti terbakar pada telinga dan
dan tes elektronistagmografi (ENG). Diagnosis pasti
kulit sekitarnya (nyeri radikuler).
ditegakkan dengan mengisolasi virus, deteksi antigen
Berdasarkan gejala klinis, klasifikasi SRH
spesifik untuk virus varisela zoster atau dengan
dibagi menjadi 4 yaitu (1) penyakit yang menyerang
hibridasi DNA virus.
bagian sensoris nervus VII, (2) penyakit yang
Penatalaksanaan SRH selain pemberian obat
menyerang bagian sensoris dan motoris nervus VII,
simptomatik juga diberikan obat virostatik yaitu
(3) penyakit yang menyerang bagian sensoris dan
preparat asiklovir yang dikombinasikan dengan
motoris nervus VII, disertai gejala gangguan
preparat kortikosteroid. Asiklovir mampu menghambat
pendengaran, (4) penyakit yang menyerang bagian

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 5
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

replikasi intraseluler virus varisela zoster dan virus 66,3% diantaranya adalah dermatitis kontak iritan

herpes simplek secara selektif melalui mekanisme (DKI) dan 33,7% adalah Dermatitis kontak alergi

inhibitor kompetitif dengan DNA yang mengkode (DKA). Diperkirakan sebanyak 5% sampai 7%

polimerase virus. Terapi herpes zoster pada individu penderita dermatitis akan berkembang menjadi kronik

normal dapat diberikan asiklovir 5x800mg sehari dan 2% sampai 4% di antaranya sulit untuk

selama 7 hari, paling lambat 72 jam setelah lesi disembuhkan dengan pengobatan topical.

muncul.8 Menurut Gupta J dkk,14 pemberian asiklovir Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh

7-10 hari dan kortikosteroid 3-5 hari dengan regimen potensi sensitisasi alergen, derajat pajanan dan

tapperring. Kortikosteroid dapat diberikan selama 10- luasnya penetrasi di kulit. Ada dua fase terjadinya lesi

14 hari dengan dosis 40-60mg/hari atau dermatitis kontak alergi yaitu :

1mg/KgBB/hari dengan regimen tappering.3,9,12 Pasien a. Fase Sensitisasi

dengan lagopthalmus karena SRH, dapat diberikan Fase sensitisasi disebut juga fase induksi

rejimen pelembab kornea yang terdiri dari tetes mata atau fase eferen. Pada fase ini terjadi sensitisasi

artificial tears setiap saat dan tetes pelembab mata, terhadap individu yang semula belum peka, oleh

hal ini bertujuan untuk menghindari mata kering dan bahan kontaktan yang disebut alergen kontak atau

iritasi akibat benda asing. Pada pasien ini diberikan pemeka. Hal ini terjadi bila hapten menempel pada

cendolyter eye drop (ED) 6x1 OD dan cendolubricant kulit selama 18-24 jam kemudian hapten diproses

eye drop (ED) 3x2OD. dengan jalan pinositosis atau endositosis oleh sel LE

Prognosis SRH tergantung derajat (Langerhans Epidermal) untuk mengadakan ikatan

kerusakan. Jika kerusakan saraf ringan maka kovalen dengan protein karier yang ada di epidermis

diharapkan penyembuhan terjadi beberapa minggu. menjadi komplek hapten protein. Protein ini terletak

Jika kerusakan saraf berat maka terjadi penyembuhan pada membran sel Langerhans dan berhubungan

dalam beberapa bulan. dengan produk gen HLA-DR (Human Leukocyte

3. Alergi4,5 Antigen- DR ). Sel LE kemudian menuju duktus

Dermatitis Alergi pada Aurikula limfatikus dan menuju ke parakortek Limfonodus

Dermatitis kontak alergen adalah dermatitis regional dan terjadilah proses penyajian antigen pada

akibat mekanisme hipersensitivitas kulit yaitu reaksi molekul CD4+ ( cluster of diferentiation 4+ ) dan

imunologik yang spesifik yang dapat bersifat akut atau molekul CD 3. CD 4+ berfungsi sebagai pengenal

kronik. Dermatitis kontak bisa terjadi pada kulit di komplek HLA-DR dari sel Langerhans, sedangkan

bagian tubuh mana pun, tapi umumnya dermatitis molekul CD3 merupakan pengenal antigen yang lebih

kontak menyerang kulit tangan dan wajah. Secara spesifik, misal untuk ion chrom saja. Kedua reseptor

statistik insiden dermatitis kontak allergen lebih sedikit antigen tersebut terdapat pada permukaan sel T. Pada

dibanding dermatitis kontak iritan yaitu 20:80. Pada saat ini telah terjadi pengenalan sel antigen.

studi epidemiologi, Indonesia memperlihatkan bahwa Selanjutnya sel Langerhans dirangsang untuk

97% dari 389 kasus adalah dermatitis kontak, dimana mengeluarkan IL-1 yang akan merangsang sel T untuk

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 6
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

mengeluarkan IL-2. Kemudian IL-2 merangsang kulit, skala, dan lichenifikasi dini bisa saja terjadi. Pada

terjadinya proliferasi sel T sehingga terbentuk primed DKA kronis hampir semua kulit muncul scaling,

memory T cell, yang akan bersirkulasi ke seluruh lichenifikasi, dermatitis yang pecah-pecah

tubuh meninggalkan limfonodi dan akan memasuki (membentuk fisura), dengan atau tanpa

fase elisitasi bila kontak dengan alergen yang sama. papulovesikelisasi yang menyertainya. DKA tidak

Proses ini berlangsung pada manusia selama 14-21 selalu tampak eksema, ada varian noneksema yang

hari, dan belum terjadi ruam pada kulit. Pada saat ini mencakup lichenoid kontak, eritema multiformis (EM),

individu telah tersensitisasi yang berarti mempunyai hipersensitivitas kontak kulit seperti selulitis,

risiko untuk mengalami dermatitis kontak alergi.) leukoderma kontak, purpura kontak, dan erythema

b. Fase Elisitasi dyschromicum perstans. Daerah kulit yang berbeda

Fase elisitasi atau fase eferen terjadi bila timbul juga berbeda dalam kemudahan tersensitisasi.

pajanan kedua dari antigen yang sama dan sel yang Tekanan, gesekan, dan keringat merupakan faktor

telah tersensitisasi telah tersedia di dalam yang tampaknya meningkatkan sensitisasi.3,12 Selain

kompartemen dermis. Sel Langerhans akan itu dapat dilakukan pemeriksaan penunjang berupa uji

mengsekresi IL-1 yang akan merangsang sel T untuk tempel atau patch test (in vivo). Uji tempel digunakan

mensekresi IL-2. Selanjutnya IL-2 akan merangsang untuk mendeteksi hipersensitivitas terhadap zat yang

INF ( interferon ) gamma. IL-1 dan INF gamma akan bersentuhan dengan kulit sehingga alergen dapat

merangsang keratinosit memproduksi ICAM-1 ditentukan dan tindakan korektif dapat diambil. Uji

(Intercelluler adhesion molecul-1) yang langsung tempel merupakan pemeriksaan untuk konfirmasi dan

beraksi dengan limfosit T dan Lekosit serta sekresi diagnostik tetapi hanya dalam kerangka anamnesis

eikosanoid. Eikosanoid akan mengaktifkan sel Mast dan pemeriksaan fisik, uji tempel ini jarang membantu

dan makrofag untuk melepaskan histamine sehingga jika tanpa anamnesis dan pemeriksaan fisik. Uji

terjadi vasodelatasi dan permeabilitas yang tempel dapat diadministrasikan dengan thin-layer

meningkat. Akibatnya timbul berbagai macam kelainan rapid-use epicutaneous (TRUE) atau dengan ruang

kulit seperti ertema, edema dan vesikula yang nampak aluminium yang disiapkan tersendiri (Finn) dimana

sebagai dermatitis.) dipasang pada tape Scanpor. Zat uji biasanya

Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, diaplikasikan pada punggung atas, meskipun jika

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada hanya satu atau dua yang diterapkan, lengan luar atas

pemeriksaan fisik penampilan klinis DKA dapat juga dapat digunakan (Gambar 4).13 Tempelan

bervariasi tergantung pada lokasi dan durasi. Pada dihapus setelah 48 jam (atau lebih cepat jika gatal

kebanyakan kasus, erupsi akut ditandai dengan parah atau terbakar pada kulit) kemudian dibaca. Kulit

makula dan papula eritema, vesikel, atau bula, yang ditempel ini perlu dievaluasi lagi pada hari ke-4

tergantung pada intensitas dari respon alergi. Batas- atau 5, karena reaksi positif mungkin tidak muncul

batas dermatitis umumnya tidak tegas. Pada fase sebelumnya. Tabel 2 menunjukkan interpretasi reaksi

subakut, vesikel kurang menonjol, dan pengerasan uji tempel.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 7
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

Penatalaksanaan dermatitis alergi dimulai Otitis eksterna diklasifikasikan atas :1,2,9

dari awal dari Menghindari Alergen dan Pengobatan 1) Otitis eksterna akut :

untuk pengoatan Bahan pengering seperti aluminium a. Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel /

sulfat topikal, kalsium asetat bermanfaat untuk vesikel bisul)

akut dan erupsi yang basah, sedangkan erupsi b. Otitis eksterna difus

likenifikasi paling baik ditangani dengan emolien. 2) Otitis eksterna kronik

Pruritus dapat dikontrol dengan antipruritus topikal

atau antihistamin oral, antihistamin topikal atau

anestesi sebaiknya dihindari karena risiko

merangsang alergi sekunder pada kulit yang sudah

mengalami dermatitis.

KLASIFIKASI RADANG PADA LIANG

TELINGA
Gambar 2.4 Otitis Eksterna Akut
1. Otitis eksterna akut

Otitis eksterna adalah suatu inflamasi, iritasi,

atau infeksi kulit dari liang/saluran telinga luar (meatus

akustikus eksterna) yang disebabkan oleh kuman

maupun jamur (otomikosis) dengan tanda-tanda khas

yaitu rasa tidak enak di liang telinga, deskuamasi,

sekret di liang telinga dan kecenderungan untuk

kambuhan. Infeksi ini bisa menyerang seluruh saluran

(otitis eksterna generalisata) atau hanya pada daerah Gambar 2.5 Otitis Eksterna kronik

1,2,9
tertentu sebagai bisul (furunkel) atau jerawat.
Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel = Bisul)
Otitis eksterna terutama disebabkan oleh infeksi
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi oleh
bakteri, yaitu staphylococcus aureus, staphylococcus
kuman pada kulit disepertiga luar liang telinga yang
albus,dan escherichia coli. Penyakit ini dapat juga
mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut,
disebabkan oleh jamur (10% otitis eksterna
kelenjar sebasea dan kelenjar serumen sehingga
disebabkan oleh jamur terutama jamur pityrosporum
membentuk furunkel. Sering timbul pada seseorang
dan aspergilosis), alergi, dan virus (misalnya: virus
yang menderita diabetes. Kuman penyebabnya
varisela zoster). Otitis eksterna dapat juga disebabkan
biasanya Staphylococcus aureus atau Staphylococcus
oleh penyebaran luas dari proses dermatologis yang
albus.1,2,9
bersifat non infeksi.
Gejalanya ialah rasa nyeri yang hebat, tidak

sesuai dengan besar bisul. Hal ini disebabkan karena

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 8
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar juga sebagai telinga cuaca panas (hot weather ear),

dibawahnya, sehingga rasa nyeri timbul pada telinga perenang (swimmer ear), karena merupakan

penekanan perikondrium. Rasa nyeri dapat juga timbul suatu problema umum dibagian otologi yang didapat

spontan pada waktu membuka mulut (sendi pada 5–20 % penderita yang berobat ke dokter di

temporomandibula). Selain itu terdapat juga gangguan daerah-daerah tropis dan subtropis pada musim

pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang panas. Otitis eksterna difusa merupakan komplek

telinga. Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau gejala peradangan yang terjadi sewaktu cuaca panas

ditekan. Terdapat tanda infiltrat atau abses pada dan lembab dan dapat dijumpai dalam bentuk ringan,

sepertiga luar liang telinga.1,2,9 sedang, berat dan menahun.2

Beberapa furunkel mungkin bersatu Diduga bahwa suhu yang tinggi, kelembaban

membentuk karbunkel jika infeksi berlanjut tidak yang tinggi dan kontaminasi kulit (kolonisasi) dengan

diterapi, akan timbul selulitis dan mungkin limfadenitis basil gram negatif merupakan tiga faktor terpenting

regional. Furunkulosis sering bersama-sama dengan yang menunjang didalam hal patogenesis otitis

Otitis Eksterna Difusa (OED). Pada kasus berat, eksterna difusa. Berdasarkan kepustakaan bahwa

edema dapat menyebar ke sulkus post aurikular peningkatan yang cepat dari insiden otitis eksterna

menyebabkan daun telinga terdorong ke terjadi apabila suhu menaik pada lingkungan yang

depan.Kesulitan mendiagnosa timbul apabila liang kelembaban relatif tinggi. 1,2

telinga bengkak keseluruhan yang menghalangi Tidak adanya serumen didalam liang telinga

pemeriksaan membrana timpani. Keadaan ini harus luar bisa merupakan suatu keadaan predisposisi untuk

dibedakan dari mastoiditis akuta, pembengkakan dan terjadinya infeksi telinga. Telah dikemukakan bahwa

tenderness dapat menyebar ke daerah post aurikula. 2 serumen dari telinga penyebab terjadinya lapisan

Terapinya tergantung pada keadaan furunkel. asam yang bersifat anti bakteri yang dianggap

Bila sudah menjadi abses, diaspirasi secara steril berguna untuk mempertahankan telinga yang sehat.1

untuk mengeluarkan nanahnya. Lokal diberikan Gejalanya sama dengan gejala otitis eksterna

antibiotic dalam bentuk salep, seperti polymyxin B sirkumskripta. Kadang-kadang kita temukan sekret

atau bacitracin, atau antiseptik (asam asetat 2-5% yang berbau namun tidak bercampur lendir (musin).

dalam alkohol. Kalau dinding furunkelnya tebal, Lendir merupakan sekret yang berasal dari kavum

dilakukan insisi, kemudian dipasang salir (drain) untuk timpani dan kita temukan pada kasus otitis

mengalirkan nanahnya. Biasanya tidak diperlukan media.Rasa sakit didalam telinga bisa bervariasi dari

pemberian antibiotik secara sistemik, hanya diberikan yang hanya berupa rasa tidak enak sedikit, perasaan

obat simtomatik seperti analgetik dan obat penenang.1 penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar

hingga rasa sakit yang hebat, serta berdenyut, pada

Otitis Eksterna Difus (OED) suatu penelitian multisenter yang melibatkan 239

Otitis eksterna difusa biasanya mengenai kulit pasien yang dilakukan oleh Cassisi dkk, rasa sakit

liang telinga dua pertiga bagian dalam. OED dikenal yang hebat 20%, sedang 27%, ringan 36% dan tidak

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 9
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

ada rasa sakit 17%. Meskipun rasa sakit sering rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang

merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen yang

sering merupakan gejala sering mengelirukan. mengakibatkan peredaman hantaran suara.1

Kehebatan rasa sakit bisa agaknya tidak sebanding Diagnosis otitis eksterna difusa ditegakkan

dengan derajat peradangan yang ada. Ini diterangkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

dengan kenyataan bahwa kulit dari liang telinga luar pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan

langsung berhubungan dengan periosteum dan keluhan telinga terasa nyeri, terasa penuh,

perikondrium,sehingga edema dermis menekan pendengaran berkurang, dan gatal. Pada pemeriksaan

serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang fisik didapatkan kulit liang telinga hiperemis, dan

hebat.1 edema dengan batas yang tidak jelas, adanya sekret

Lagi pula, kulit dan tulang rawan sepertiga luar yang berbau dan tidak mengandung musin.2

liang telinga bersambung dengan kulit dan tulang Pada pemeriksaaan histopatologi otitis eksterna

rawan daun telinga sehingga gerakan yang sedikit difusa akut tampak adanya gambaran hiperkeratosis

saja dari daun telinga akan dihantarkan kekulit dan epidermis, parakeratosis, akanthosis, erosi, spingiosis,

tulang rawan dari liang telinga luar dan mengkibatkan hiperplasia stratum korneum dan stratum

rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis germinativum, edema, hiperemis, infiltrasi leukosit,

eksterna.1 nekrosis, nekrosis fokal diikuti penyembuhan

Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan fibroblastik pada dermis dan aparatus kelenjar

yang umum pada tahap awal dari otitis eksterna difusa berkurang, aktifitas sekretoris kelenjar berkurang.1

dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri Langkah pertama yang terpenting untuk terapi

tekan daun telinga.Gatal merupakan gejala klinik yang otitis eksterna difusa berupa pembersihan secara

sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit cermat semua debris dan nanah di dalam liang telinga,

yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Rasa gatal yang mudah dilakukan dengan menggunakan ujung

yang hebat 9%, sedang 23%, ringan 35%, tidak penghisap yang kecil. Kemudian liang telinga

didapat rasa gatal 33%. Pada kebanyakan penderita dimasukkan tampon yang mengandung antibiotik.

rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak Kadang-kadang diperlukan antibiotik sistemik.1

merupakan tanda permulaan peradangan suatu etitis Ingat bahwa antibiotik harus berkontak

eksterna akuta. Pada otitis eksterna kronik merupakan seluruhnya dengan kulit liang telinga secara efektif.

keluhan utama.1 Bila terdapat saluran yang baik dengan membrana

Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut timpani, pasien disuruh berbaring pada satu sisi

dan kronik dari otitis eksterna akut. Edema kulit liang tubuhnya, kemudian diteteskan antibiotika dan

telinga, sekret yang serousa atau purulen, penebalan dipasang sumbat kapas dalam telinga. Harus

kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama, diberikan 4 atau 5 tetes ke dalam telinga setiap 4 jam

sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan untuk 48 jam pertama, setelah itu liang diperiksa

timbulnya tuli konduktif. Keratin yang deskuamasi, kembali. Biasanya terjadi perbaikan dramatis.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 10
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

Kemudian tetesan antibiotika harus diberikan 3 kali diinstruksikan untuk menghindari masuknya air, busa

sehari selama 1 minggu. Kadang-kadang terdapat sabun dan smprotan rambut ke dalam telinga. Mereka

pembengkakkan sedemikian rupa sehingga tetesan dapat membersihkan telinganya dengan alkohol.1

tersebut tidak dapat masuk ke liang telinga. Pada Terapi topikal biasanya cukup efektif, tetapi bila

keadaan ini, masukkan dengan hati-hati gumpalan dijumpai adenopathy dan gejala toksisitas, antibiotika

kapas tipis 5-7,5cm dan ditekan hati-hati ke dalam sistemik dibutuhkan. Penggunaan kortikosteroid

liang telinga deengan forsep bayonet atau forsep diharapkan dapat mengurangi proses inflamasi.3

buaya. Ujung dalam gumpalan ini harus sedikit

mungkin ke membran timapani dan ujung luarnya 2. Otitis Eksterna Kronik/Malignan

harus menonjol ke luar dari liang telinga. Dengan Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna

pasien pada salah satu sisinya, gumpalan tersebut yang berlangsung lama dan ditandai oleh

harus dibasahi dengan larutan antibiotika setiap 3-4 terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya

jam. Setelah kapas tersebut dibasahi, pasang sikatriks menyebabkan liang telinga menyempit.5

sumbatan kapas ke dalam telinga. Dua puluh empat Otitis eksterna malignan adalah infeksi difus di

jam setelah itu kapas harus diangkat dan telinga liang telinga luar dan struktur lain disekitarnya.

dibersihkan, serta kemudian dimasukkan gumpalan Biasanya terjadi pada orang tua dengan penyakit

kapas yang lebih besar. Biasanya dalam waktu 48 diabetes mellitus. Pada penderita diabetes

jam, edema akan mengurai sedemikian rupa sehingga mellitus PH serumennya lebih tinggi dibandingkan

tetesan antibiotika dapat langsung masuk ke dalam PH serumen non diabetes. Kondisi ini

telinga.1 menyebabkan penderita diabetes lebih mudah

Suatu antibiotika yang mengandung neomisin mengalami otitis eksterna. Akibat adanya faktor

bersama polimiksin B sulfat (cortisporin) atau kolistin immunocompromize dan mikroangiopati, otitis

(colymiysin) akan efektif untuk sekitar 99 % pasien. eksterna berlanjut menjadi otitis eksterna

Bila infeksi disebabkan oleh jamur, salep Nystatin malignan.1


3.
(mycostatin) dapat dioleskan semuanya ke kulit liang Pada otitis eksterna malignan peradangan meluas

telinga dan dapat digunakan tetesan m-kresil asetat secara progresif kelapisan subkutis, tulang rawan

(creysylate) atau mertiolat dalam air (1:1000). Harus dan tulang disekitarnya. Sehingga dapat timbul

dihindarkan masuknya air selama 2 minggu setelah kondroitis, osteitis, dan osteomielitis yang

infeksi teratasi untuk mencegah rekurensi.1 menghancurkan tulang temporal.1

Biasanya terapi yang tepat menyebabkan Gejalanya dapat dimulai dengan rasa gatal

penurunan dramatis bagi nyeri dalam 34-48 jam. pada liang telinga yang dengan cepat diikuti oleh

Untuk nyeri hebat yang biasanya menyertai otitis nyeri yang hebat dan sekret yang banyak dan

ekterna difusa dapat diberikan kodein atau aspirin. pembengkakan liang telinga. Rasa nyeri tersebut

Kadang-kada ada individu yang sangat rentan semakin meningkat menghebat, liang telinga

terhadap otitis eksterna, pasien-pasien ini harus tertutup oleh tumbuhnya jaringan granulasi yang

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 11
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

tumbuh secara cepat. Saraf fasial dapat terkena, Pemeriksaan penunjang untuk penyakit ini terdiri:

sehingga menimbulkan paresis dan paralisis 1) Pemeriksaan Laboratorium

fasial.1 Penebalan endotel yang mengiringi a. Jumlah leukosit

diabetes melitus berat bersama-sama dengan - Jumlah leukosit biasanya normal atau

kadar gula darah yan tinggi yang diakibatkan oleh sedikit meninggi

infeksi yang sedang aktif menimbulkan kesulitan - Adanya pergeseran ke kiri

pengobatan yang adekuat.1 b. Laju endap darah

- Laju endap darah meningkat bervariasi

dengan rata-rata 87 mm/jam

- Laju endap darah dapat digunakan untuk

mendukung diagnosis klinik dari otitis

eksternal akut atau keganasan pada

telinga yang tidak menyebabkan

peningkatan tes ini.

c. Kimia darah

- Pasien yang diketahui dengan diabetik

perlu pemeriksaan kimia darah untuk

Gambar 2.5 Otitis Eksterna Kronik/Malignan menentukan intoleransi glukosa basal.

- Pasien tanpa riwayat diabetes perlu


Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan:
diperiksa toleransi glukosanya
 Adanya inflamasi yang terlihat pada liang telinga
d. Kultur dan tes sensivitas dari liang telinga
luar dan jaringan lunak periaurikuler
- Kultur dari drainase telinga perlu
 Nyeri yang hebat, yang ditandai adanya
dilakukan sebelum pemberian antibiotik
kekakuan pada jaringan lunak pada ramus
- Organisme penyebab utama otitis
mandibula dan mastoid
eksterna maligna adalah P. Aeruginosa
 Jaringan granulasi terdapat pada dasar
(95 %). Organisme ini anaerobik, gram
hubungan tulang dan tulang rawan. Jaringan
negatif. Spesies pseudomonas
ini patognomonik pada otitis eksterna
mempunyai lapisan mukoid untuk
maligna. Pemeriksaan otoskopi juga dapat
fagositosis. Eksotoksin (yaitu eksotoksin
melihat keterlibatan tulang.
A, kolagenase, elastase) dapat
 Nervus kranialis (V-XII) harus diperiksa
menyebabkan nekrosis jaringan, dan
 Status mental harus diperiksa. Gangguan status
beberapa strain menghasilkan
mental dapat menunjukkan komplikasi intrakranial
neurotoksin yang menyebabkan
 Membran timpani biasanya intak
neuropati cranial.5
 Demam tidak umum terjadi.5
-

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 12
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

2) Pemeriksaan Radiologi antibiotic golongan aminoglikosida yang diberikan

Pemeriksaan ini penting untuk menentukan selama 6-8 minggu. Antibiotik yang sering digunakan

adanya osteomielitis, perluasan penyakit, dan adalah ciprofloxasin, ticarcilin-clavulanat, piperacilin

respon terapi, antara lain : CT scan dan MRI (dikombinasi dengan aminoglikosida), ceftriaxone,

keduanya berguna untuk memeriksa perluasan ceftazidin, cefepime (maxipime), tobramicin

inflamasi terhadap anatomi jaringan lunak, (kombinasi dengan aminoglikosida) gentamicin

pembentukan abses, komplikasi intracranial.5 (kombinasi dengan golongan penicillin), sebab

penyakit akan segera menyerang bagian-bagian

Staging penting di sekitarnya.1 Karena gentamisin dan

Stage I : Otitis eksterna nekrotikan (otalgi yang tobramisin bersifat nefrotoksik dan ototoksik, maka

menetap, terbatas pada liang telinga kadar kreatinin dan urin harus diawasi ketat dan

luar, tidak ada kelumpuhan n. fasialis) pendengaran diperiksa secara periodik.5

Stage II : Osteomielitis pada basis tengkorak yang Disamping obat-obatan, seringkali diperlukan

terbatas (kelumpuhan nevus fasialis juga tindakan membersihkan luka (debridement)

pada foramen jugualar bagian lateral) secara radikal. Tindakan membersihkan luka yang

Stage III : Osteomielitis pada basis tengkorak yang kurang bersih akan dapat menyebabkan semakin

ekstensif (Ekstensi sampai foramen cepatnya perjalanan penyakit. Telinga harus

jugular dan lebih medial bawah dari dibersihkan dengan teliti setiap hari dan diolesi salep

kepala).5 gentamisin. Diantara waktu membersihkan, harus

Otitis eksterna malignan didiagnosis banding diberikan obat tetes gentamisin setiap 4-6 jam.

dengan herpes zoster otikus, mastoiditis, otitis media Setelah terapi diberikan dan infeksi terkontrol, maka

kronik dan tumor ganas tulang temporal.5 pengangkatan jaringan granulasi manapun yang

Pengobatan otitis eksterna maligna termasuk menetap di liang telinga dan biasanya dilakukan

memperbaiki imunosupresi, pengobatan lokal pada dengan obat anastesi lokal, akan mempercepat

liang telinga, terapi sistemik antibiotik jangka panjang, penyembuhan. Kecuali kadang-kadang diperlukan

pada pasien tertentu dilakukan pembedahan.5 debrideman meatus akustikus eksternus. Biasanya

Pengobatan tidak boleh ditunda-tunda sesuai tidak diperlukan pembedahan. Tetapi bila keadaan

dengan hasil kultur dan resistensi. Mengingat kuman pasien konstan atau memburuk walaupun telah

tersering penyebabnya adalah Pseudomonas diberikan terapi medis, mungkin diperlukan

aerigenosa, diberikan antibiotik dosis tinggi yang mastoidektomi radikal.1,3

sesuai dengan Pseudomonas aerigenosa. Sementara Meskipun mastoidektomi yang diperluas

menunggu hasil kultur dan resistensi, diberikan merupakan bentuk terapi yang banyak dipilih, namun

golongan fluorokuinolon (ciprofloxasin) dosis tinggi dengan temuan antibiotik spesifik pseudomonas,

peroral. Pada keadaan yang lebih berat dapat maka kini intervensi dengan antibiotik sistemik

diberikan antibiotic parenteral kombinasi dengan merupakan bentuk utama terapi. Ada dugaan bahwa

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 13
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

pembedahan invasif tanpa perlindungan antibiotik ketidaknyamanan.Mikosis ini menyebabkan adanya

akan mendukung penyebaran infeksi pada pasien- pembengkakan, pengelupasan epitel superfisial,

pasien yang telah mengalami kemunduran ini. Oleh adanya penumpukandebris yang berbentuk hifa,
7,8,12
sebab itu pembedahan sebaiknya dibatasi pada disertai suppurasi, dan nyeri.

pengangkatan sekuestra, drainase abses, Angka insidensi otomikosis tidak diketahui,

debridemant lokal jaringan granulasi.1 tetapi sering terjadi pada daerah dengancuaca yang

Komplikasi OEM yang dapat terjadi meliputi panas, juga pada orang-orang yang senang dengan

lower cranial neuropathies, paresis atau paralisis olah raga air.1 dari 8 kasus infesitelinga luar

nervus fasial, meningitis, abses otak dan disebabkan oleh jamur. 90 % infeksi jamur ini

kematian.Pada otitis eksterna maligna peradangan disebabkan oleh Aspergillus spp, dan selebihnya

meluas secara progresif ke lapisan subkutis, tulang adalah Candida spp. Angka prevalensi Otomikosis ini

rawan, dan ke tulang disekitarnya, sehingga timbul dijumpai pada 9 % dari seluruh pasien yang

kondritis, osteitis, osteomielitis, yang menghancurkan mengalami gejala dan tanda otitis eksterna.

tulang temporal. 5 Otomikosis ini lebih sering dijumpai pada daerah

Rekurensi penyakit dilaporkan sekitar 9-27% dengan cuaca panas, dan banyak literatur

dari pasien. Hal ini berhubungan dengan lamanya menyebutkan otomikosis berasal darinegara tropis dan

pemberian terapi yang tidak cukup dan manifestasinya subtropis. Di United Kingdom ( UK ), diagnosis otitis

biasanya berupa sakit kepala dan otalgi. Laju endap eksterna yangdisebabkan oleh jamur ini sering

darah mulai meningkat. Otitis eksterna maligna ditegakkan pada saat berakhirnya musim panas. 7,12

kambuh sekitar satu tahun pengobatan komplit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ali

Chandler melaporkan rata-rata kematian 50% tanpa Zarei tahun 2006, Otomikosis dijumpai lebih banyak

pengobatan. Kematian berkurang sampai 20% dengan pada wanita ( terutama ibu rumah tangga ) daripada

ditemukannya antibiotik yang cocok dan perbaikan pria. Otomikosis biasanya terjadi pada dewasa, dan

modalitas imaging. Penelitian sekarang melaporkan jarang pada anak-anak. Pada penelitian tersebut,

kematian turun sampai 10%, tetapi kematian tetap dijumpai otomikosis sering pada remaja laki-laki, yang

tinggi pada pasien dengan neuropati atau adanya juga sesuai dengan yang dilaporkan oleh peneliti

komplikasi intrakranial.5 lainnya.Tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Hueso,dkk, dari 102 kasus ditemukan55,8 % nya

Otomikosis merupakan lelaki, sedangkan 44,2% nya merupakan

Otomikosis adalah infeksi telinga wanita. 7,8

yangdisebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur, yang

superficial pada kanalis auditorius eksternus.

Otomikosis ini sering dijumpai pada daerah yang

tropis.Infeksi ini dapat bersifat akutdan subakut, dan

khas dengan adanya inflammasi, rasa gatal, dan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 14
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

fumigatus, Allescheria boydii,Scopulariopsis,

Penicillium, Rhizopus, Absidia, dan Candida Spp.

Sebagai tambahan, otomikosisdapat merupakan

infeksi sekunder dari predisposisi tertentu misalnya

otitis eksterna yang disebabkan bakteri yang diterapi

dengan kortikosteroid dan berenang. 6

Banyak faktor yang menjadi penyebab

perubahan jamur saprofit ini mejadi jamur

yang patogenik, tetapi bagaimana mekanismenya

sampai sekarang belum dimengerti. Beberapa

darifaktor dibawah ini dianggap berperan dalam

terjadinya infeksi, seperti perubahan

epitel, peningkatan kadar pH, gangguan kualitatif dan

kuantitatif dari serumen, faktor sistemik

(sepertigangguan imun tubuh, kortikosteroid, antibiotik,


Gambar 2.6 Otomikosis
sitostatik, neoplasia ), faktor lingkungan ( panas,

kelembaban ), riwayat otomikosis sebelumnya, Otitis

media sekretorik kronik, postmastoidektomi, atau


Faktor predisposisi terjadinya otitis eksterna,
penggunaan substansi seperti antibiotika spectrum
dalam hal ini otomikosis, meliputi ketiadaanserumen,
luas pada telinga. 6
kelembaban yang tinggi, peningkatan temperature,
Gejala klinik yang dapat ditemui hampir sama
dan trauma lokal, yang biasanyasering disebabkan
seperti gejala otitis eksterna pada umumnya yakni
oleh kapas telinga (cotton buds) dan alat bantu
otalgia dan otorrhea sebagai gejala yang paling
dengar. Serumen sendirimemiliki pH yang berkisar
banyak dijumpai, kemudian diikuti dengan kurangnya
antara 4-5 yang berfungsi menekan pertumbuhan
pendengaran, rasa penuh pada telinga dan gatal. 9
bakteri dan jamur.Olah raga air misalnya berenang
Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh
dan berselancar sering dihubungkan dengan keadaan
Tang Ho,et al pada tahun 2006, yakni dari132 kasus
ini oleh karena paparan ulang dengan air yang
otomikosis didapati persentase masing- masing gejala
menyebabkan keluarnya serumen, dan keringnya
otomikosis sebagai berikut :
kanalis auditorius eksternus.Bisa juga disebabkan oleh

adanya prosedur invasif pada telinga.Predisposisi

yang lain meliputi riwayat menderita eksema, rhinitis

allergika, dan asthma.6

Infeksi ini disebabkan oleh beberapa spesies

dari jamur yang bersifat saprofit, terutama Aspergillus

niger . Agen penyebab lainnya meliputi A. flavus, A.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 15
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

Tabel 1. Presentase masing-masing gejala otomikosis Gejala Klinik. Yang khas, terasa gatal atau

Simptom Jumlah Persentase sakit di liang telinga dan daun telinga menjadi merah,

Pasien ( (%) skuamous dandapat meluas ke dalam liang telinga

n) sampai 2/3 bagian luar. Didapati adanya akumulasi

Otalgia 63 48 debris fibrin yang tebal, pertumbuhan hifa berfilamen

Otorrhea 63 48 yang berwana putih dan panjang dari

Kehilangan 59 45 permukaankulit.11

pendengaran 44 33 Pemeriksaan Laboratorium Preparat

Rasa penuh 20 23 langsung : skuama dari kerokan kulit liang telinga

pada telinga 5 4 diperiksa dengan KOH 10 % akantampak hifa-hifa

Gatal lebar, berseptum, dan kadang-kadang dapat

Tinnitus ditemyukan spora-spora kecildengan diameter 2-3 u.11

Pembiakan : Skuama dibiakkan pada media

Pada liang telinga akan tampak berwarna Agar Saboraud, dan dieramkan pada suhu

merah, ditutupi oleh skuama, dan kelainan ini ke kamar.Koloni akan tumbuh dalam satu minggu berupa

bagian luar akan dapat meluas sampai muara liang koloni filament berwarna putih. Denganmikroskop

telinga dan daun telinga sebelah dalam. Tempat yang tampak hifa-hifa lebar dan pada ujung-ujung hifa dapat

terinfeksi menjadi merah dan ditutupi skuama halus. ditemukan sterigma dan spora berjejer melekat pada

Bila meluas sampai kedalam,sampai ke membran permukaannya.11

timpani, maka akan dapat mengeluarkan cairan Pengobatan ditujukan untuk menjaga agar

serosanguinos. 8,11 liang telinga tetap kering , jangan lembab, dan

Pada pemeriksaan telinga yang dicurigai disarankan untuk tidak mengorek-ngorek telinga

otomikosis, didapati adanya akumulasi debrisfibrin dengan barang-barang yang kotor seperti korek api,

yang tebal, pertumbuhan hifa berfilamen yang garukan telinga, atau kapas. Kotoran-kotoran telinga

berwana putih dan panjang dari permukaankulit, harus sering dibersihkan. 11

hilangnya pembengkakan signifikan pada dinding Pengobatan yang dapat diberikan seperti :

kanalis, dan area melingkar dari jaringan granulasi Larutan asam asetat 2-5 % dalam alcohol, larutan

diantara kanalis eksterna atau pada membran lodium povidon 5% atau tetes telinga yang

timpani.8,11 mengandung campuran antibiotic dan steroid yang

Diagnosa didasarkan pada : Anamnesis. diteteskan ke liang telinga. Akhir-akhir ini yang sering

Adanya keluhan nyeri di dalam telinga, rasa gatal, dipakai adalah fungisida topikal spesifik, seperti

adanya secret yang keluar dari telinga.Yang paling preparatyang mengandung nystatin , ketokonazole,

penting adalah kecenderungan beraktifitas yang klotrimazole, dan anti jamur yang diberikan

berhubungan dengan air, misalnya berenang, secarasistemik. 13

menyelam, dan sebagainya.8,11

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 16
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa Prognosa umumnya baik bila diobati dengan

penggunaan anti jamur tidak secara komplit mengobati pengobatan yang adekuat. Pada saat terapi

proses dari otomikosis ini, oleh karena agen-agen dengananti jamur dimulai, maka akan dimulai suatu

diatas tidak menunjukkan keefektifan untuk mencegah proses resolusi ( penyembuhan ) yang baik secara

otomikosis ini relaps kembali. Hal ini menjadi penting imunologi. Bagaimanapun juga, resiko kekambuhan

untuk diingat bahwa, selain memberikan anti jamur sangat tinggi, jika faktor yang menyebabkan infeksi

topikal, juga harus dipahami fisiologi dari kanalis sebenarnya tidak dikoreksi, dan fisiologi lingkungan

auditorius eksternus itu sendiri, yakni dengan tidak normal dari kanalis auditoriuseksternus masih

melakukan manuver-manuver pada daerah tersebut, terganggu. 11

mengurangi paparan dengan air agar tidak menambah

kelembaban, mendapatkan terapi yang adekuat ketika


KLASIFIKASI RADANG PADA MERMAN
menderita otitis media, juga menghindari situasi TIMPANI

apapun yang dapat merubah homeostasis lokal. 1. Miringitis Bullosa

Kesemuanya apabila dijalankan dengan baik, maka Miringitis bullosa adalah kondisi inflamasi/infeksi

akan membawakepada resolusi komplit dari penyakit pada permukaan lateral membran timpani dan bagian

ini. 10 medial dinding kanal. Miringitis bullosa merupakan

Komplikasi dari otomikosis yang pernah suatu proses infeksi yang melibatkan lapisan tengah

dilaporkan adalah perforasi dari membrane timpani membran timpani. Miringitis bullosa juga didefinsikan

dan otitis media serosa, tetapi hal tersebut sangat dengan adanya bula pada membran timpani yang

jarang terjadi, dan cenderung sembuh dengan pada umumnya ditandai dengan otalgia berat sebagai

pengobatan.Patofisiologi dari perforasi membran manifestasi gejala yang pertama. 17, 18, 19

timpani mungkin berhubungan dengan nekrosis Miringitis bullosa merupakan bentuk

avaskular dari membran timpani sebagai akibat dari peradangan virus yang jarang dalam telinga yang

trombosis pada pembuluh darah.Angka insiden menyertai selesma dan influenza.Sekitar 8% anak usia

terjadinya perforasi membran yang dilaporkan dari 6 bulan sampai 12 tahun di Amerika Serikat menderita

berbagai penelitian berkisar antara 12-16 % dari miringitis bullosa akut. Morbiditas miringitis

seluruh kasus otomikosis. Tidak terdapat gejala dini berhubungan dengan morbiditas dalam kasus otitis

untuk memprediksi terjadinya perforasi tersebut, media, otitis eksternal, dan benda asing dalam telinga.

keterlibatan membran timpani sepertinya merupakan Laki-laki dan perempuan terkena penyakit membran

konsekuens iinokulasi jamur pada aspek medial dari timpani dengan frekuensi yang sama. Semua usia

telinga luar ataupun merupakan ekstensi langsung dapat terinfeksi. 18

infeksitersebut dari kulit sekitarnya.11 Kejadian miringitis bullosa berhubungan

dengan infeksi saluran napas atas dan umumnya

terjadi pada musim dingin. Organisme yang terlibat

sama dengan organisme yang menyebabkan otitis

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 17
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

media akut, termasuk bakteri dan virus. Etiologi utama fibrosa di bagian tengah membrane timpani.

yang dipercaya adalah virus dan dihubungkan dengan Diperkirakan kemampuan membrane timpani untuk

infeksi saluran napas atas (pada umumnya influenza); membentuk bula ini adalah dari hasil reaksi non-

meskipun mycoplasma telah teridentifikasi dalam spesifik dari agen infeksius penyebab

beberapa kasus.Mycoplasma pneumoniae terlibat miringitis.Miringitis bullosa sering disebut sebagai

tetapi perannya dalam isolasi infeksi membran timpani suatu “otitis media akut dengan bula” yang terbentuk

belum terbukti.Chlamydia juga dapat menyebabkan pada gendang telinga. Middle ear fluid (MEF) sering

miringitis bullosa. Pada anak-anak, organisme yang ditemukan pada miringitis bulosa dan mungkin timbul

sama pada otitis media akut mungkin ditemukan juga sebagai akibat dari pecahnya bula ke telinga tengah

pada miringitis bullosa15,17,19,21 atau bula mungkin telah muncul secara sekunder

Myringitis dapat berkembang sebagai setelah radang telinga tengah.22

penyakit primer dari membran timpani (miringitis Manifestasi klinis termasuk otalgia berat dan

primer) atau sebagai akibat dari proses inflamasi dari akut, otoroe serosanguineous, dan kehilangan

jaringan yang berdekatan dari telinga luar atau tengah pendengaran. 17

(miringitis sekunder). Miringitis dapat terjadi karena Penyakit ini diawali dengan rasa penuh dan

trauma lansung pada membran timpani melalui sumbatan di telinga. Tidak lama kemudian timbul rasa

penetrasi benda asing. 16 nyeri hebat, terutama pada pergerakan membran

Suatu inflamasi pada membrane timpani, timpani atau liang telinga. 14

yang disebut “miringitis”biasanya disebabkan atau Pada pemeriksaan tampak gelembung

dihubungkan dengan otitis eksterna atau otitis seperti herpes di permukaan lateral membran timpani.

media.Pada otitis media, umumnya infeksi disebabkan Biasanya warna membran keunguan. Bula hemoragik

oleh infeksi yang asending melalui tuba eustahcius atau serous mungkin tampak pada membran

menuju ke telinga tengah. Otitis media umumnya timpani.14, 15

mengenai bayi dan anak akan tetapi dapat terjadi

pada semua usia. Lebih dari 50% bayi pernah

mengalami episode otitis media selama tahun pertama

kehidupan.Hal ini disebabkan oleh bentuk dan posisi

anatomi pada bayi berbeda dengan anatomi dewasa.

Pada anak dan bayi, tuba eustchius bentuknya lebih

lebar dan pendek serta posisinya lebih horizontal,

keadaan anatomi ini memungkinkan penyebaran agen


Gambar 2.7 Miringitis Bullosa.
infeksi dari daerah nasofaring menuju telinga tengah Satu bula besa terlihat pada
posterior membran timpani.
lebih mudah.22

Pada proses inflamasinya, terbentuk suatu

bula diantara lapisan luar epitel (cutaneus) dan lapisan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 18
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

Penatalaksanaan pada penyakit ini dapat

dilakukan dengan

 Pembersihan kanalis auditorius eksterna

 Irigasi liang telinga untuk membuang debris

(kontraindikasi bila status membrane

timpani tidak diketahui)

 Timpanosintesis, yaitu pungsi kecil yang

dibuat di membrane timpani dengan

Gambar 2.8 Gambaran miringitis bullosa sebuah jarum untuk jalan masuk ke telinga

tengah. Prosedur ini memungkinkan untuk

dilakukan kultur dan identifikasi penyebab

inflamasi.

 Miringotomi atau insisi bula, dimana pada

otitis media akut miringotomi dan

pembuangan cairan mencegah terjadinya

pecahnya membrane timpani setelah fase

“bulging”. Tindakan ini menyembuhkan

Gambar 2.9 Bula hitam keunguan (arrowhead) pada gejala lebih cepat, dan insisi sembuh lebih
membran timpani kanan bentuk blackberry,
cepat.22,23

Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang Untuk terapi medikamentosa diberikan terapi

diperlukan untuk diagnosis miringitis. Kultur bakteri konservatif yang ditujukan untuk mengurangi rasa

dapat diperoleh dari cairan telinga tengah.22 nyeri (analgetik oral, misalnya oxycodonedengan

Otomikroskopi dengan mikroskop atau acetaminophen). Myringitis akut biasanya

otoendoskopi dengan tampilan pencitraan.Pneumatic berhubungan dengan otitis media. Oleh karena itu,

otoscopy digunakan untuk memberikan informasi terapinya menggunakan agen yang sama dengan

mengenai gambaran dan mobilitas membran timpani otitis media. Dengan memecahkan gelembung dapat

dan merupakan metode yang disukai untuk diagnosis. mengurangi rasa nyeri dan dapat diberikan analgetik

Magnetic Resonance Imaging (MRI), berguna untuk tetes telinga (misalnya, benzocaine, antipyrine).

evaluasi komplikasi intrakranial dari otitis.Acoustic Namun, sumber lain menyatakan pemecahan bula ini

otoscopy, sebuah metode untuk memeriksa membran masih kontroversial. Antibiotik tetes telinga bisa

timpani, menggunakan otoskop bersamaan dengan membantu mencegah superinfeksi dalam kasus bula

tympanometry, terutama berguna untuk anak-anak. 17 yang ruptur. 14,16 ,22

Diagnosis banding miringitis diantaranya Komplikasi yang dapat terjadi diantaranya

adalah otitis eksterna maligna, otitis media dengan adalah kehilangan pendengaran sensorineural

efusi, infeksi telinga luar, dan komplikasi otitis media.17 maupun konduktif), perforasi membrane timpani, dan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 19
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

perluasan proses supuratif ke struktur sekitarnya inflamasi, dan jaringan granulasi; tuli dapat terjadi;

(mastoiditis, meningitis, abses, thrombosis sinus). 17 cairan keluar dari kanalis auditorius eksterna.20

Dalam kebanyakan kasus, pasien dengan

miringitis mempunyai prognosis yang baik.Penyakit ini

dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari sampai 2

minggu. Dalam periode ini harus dilakukan

pengawasan dengan cermat, untuk menjaga

komplikasi bakteri.14, 17

2. Miringitis Granulomatosa

Miringitis granulomatosa merupakan kelainan

akibat peradangan kronis dari permukaan lateral

membran timpani, ditandai dengan adanya jaringan Gambar 2.10 Miringitis granulomatosa20

granular di sebagian atau seluruh membran timpani

dan dapat mengenai kanalis auditorius eksterna.20,22


Prosedur penatalaksanaan miringitis sebagai
Miringitis dapat berkembang sebagai
berikut: pertama, pembersihan kanalis auditorius
penyakit primer yang sembuh sendiri dari membran
eksterna; kedua, irigasi liang telinga untuk membuang
timpani (miringitis primer) atau sebagai sebuah proses
debris (kontraindikasi bila status membran timpani
inflamasi dari jaringan yang berdekatan dari telinga
tidak diketahui); ketiga, timpanosintesis, yaitu pungsi
luar atau tengah (miringitis sekunder). Keluhan pasien
kecil yang dibuat di membran timpani dengan sebuah
datang dengan 2-3 hari riwayat telinga tersumbat dan
jarum untuk jalan masuk ke telinga tengah. Prosedur
pendengaran berkurang. Pasien punya riwayat
ini dapat memungkinkan dilakukan kultur dan
mengorek liang telnga, trauma, atau penetrasi air ke
identifikasi penyebab inflamasi; keempat, miringotomi,
kanalis auditorius eksterna. Sensasi berat dan nyeri
dimana pada otitis media akut, miringotomi dan
ringan telinga dikeluhkan. Kadang-kadang rasa gatal
pembuangan cairan mencegah terjadinya pecahnya
ada di liang telinga atau keluar cairan dari liang
membran timpani setelah “bulging”. Tindakan ini
telinga. Pada miringitis granulomatosa, lapisan
menyembuhkan gejala lebih cepat, dan insisi sembuh
epidermis terluar membran timpani dan lapisan kulit
dalam waktu lebih cepat; kelima, timpanostomi dengan
kanalis auditorius eksternus diselubungi oleh jaringan
insersi pipa ke telinga tengah memungkinkan
granulasi. Ini sering berhubungan dengan otitis
drainase.22
eksterna yang berulang. Jaringan granulasi ini dapata

menyebabkan stenosis pada kanalis auditorius

eksternus.; pada kasus miringitis kronis, membran

timpani mengalami perforasi, batas mengalami

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 20
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

LAPORAN KASUS  Riwayat DM dan hipertensi tidak ada

Identitas Pasien Riwayat pekerjaan social ekonomi dan kebiasaan

Nama : Tn. A  Pasien adalah Pegawai swasta

Umur : 47 Tahun Status Generalis

Jenis Kelamin : Laki-laki  Keadaan Umum : sakit sedang

Alamat : Padang  Kesadaran : CMC

Keluhan Utama  Tekanan Darah : 130/80 mmHg

Nyeri pada telinga kiri sejak 1 hari SMRS  Nadi : 96x/menit

Riwayat Penyakit Sekarang  Nafas : 21x/menit

 Nyeri pada telinga kiri sejak 1 hari SMRS,  suhu : Af

sebelumnya pasien mempunyai kebiasaan Pemeriksaan sistemik :

menyemprot spray berisi H202 ke telinga,  Mata :

dalam 2 hari ini terasa nyeri pada telinga Konjungtiva Anemis -/- , sclera ikterik -/-

pasien dan semakin memberat dalam 1 hari Status Lokalis THT

ini dan pasien langsung membawa ke RSUP Telinga

dr.M djamil padang Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

 Kebiasaan mengorek-ngorek telinga Kel. Tidak ada Tidak ada


Kongenital
disangkal
Trauma Tidak ada Tidak ada
 Riwayat terasa gatal pada telinga tidak ada Daun Radang Tidak ada Tidak ada

 Riwayat keluar cairan pada telinga yang Telinga Kel. Tidak ada Tidak ada
Metabolik
berbau tidak ada
Nyeri tarik Tidak ada ada
 Riwayat keluar darah pada telinga tidak ada Nyeri tekan Tidak ada ada
 Riwayat trauma pada telinga tidak ada Cukup + -
Liang &
lapang (N)
 Telinga kiri terasa penuh ada sejak 1 hari Dinding
Sempit - ya
SMRS Telinga
Hiperemis Tidak ada ya
 Telinga terasa berdenging tidak ada Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
 Demam, batuk pilek tidak ada
Bau Tidak ada Tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu
Warna Tidak ada Tidak ada
Sekret /
 Pasien tidak pernah merasakan keluhan Jumlah Tidak ada Tidak ada
Serumen
Jenis Tidak ada Tidak ada
ini sebelumnya
Membran Timpani
Riwayat Penyakit keluarga
Warna Putih Sulit
 Tidak ada anggota keluarga yang mutiara dinilai

memiliki keluhan yang sama dengan Utuh Refleks + Sulit


cahaya dinilai
pasien
Bulging - Sulit
 Riwayat Atopi pada keluarga tidak ada

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 21
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

dinilai ada ada


Retraksi - Sulit Kavum nasi Cukup lapang + +
dinilai (N)
Atrofi - Sulit Sempit - -
dinilai Lapang - -
Jumlah - - Lokasi - -
perforasi Sekret Jenis - -
Perforasi Jenis - - Jumlah - -
Kwadran - - Bau Tidak Tidak
Pinggir - ada ada
Tanda Tidak ada Tidak ada Konka Ukuran eutrofi Eutrofi
radang inferior Warna Merah Merah
Fistel Tidak ada Tidak ada muda muda
Mastoid Sikatrik Tidak ada Tidak ada Permukaan Licin Licin
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Edema Tidak Tidak
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada ada ada
Rinne - - Konka Ukuran Eutrofi eutrofi
Schwabach Sama Sama media Warna Merah Merah
dengan dengan muda muda
Tes Garpu
pemeriksa pemeriksa Permukaan Licin Licin
tala
Weber Tidak ada lateralisasi Edema Tidak Tidak
Kesimpulan normal ada ada
Audiometri Tidak dilakukan Cukup lurus Tidak ada deviasi
Timpanometri Tidak dilakukan Permukaan Licin Licin
Hidung Septum Warna Merah Merah
muda muda
Pemeriksaan Kelainan Dextra Sinistra
Spina Tidak Tidak
Deformitas Tidak Tidak
ada ada
ada ada
Krista Tidak Tidak
Kelainan Tidak Tidak
ada ada
kongenital ada ada
Abses Tidak Tidak
Trauma Tidak Tidak
Hidung luar ada ada
ada ada
Perforasi Tidak Tidak
Radang Tidak Tidak
ada ada
ada ada
Massa Lokasi Tidak Tidak
Massa Tidak Tidak
ada ada
ada ada
Bentuk Tidak Tidak
Sinus Paranasal
ada ada
Pemeriksaan Dextra Sinistra
Ukuran Tidak Tidak
Deformitas Tidak ada Tidak ada ada ada
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada Permukaan Tidak Tidak
Nyeri Ketok Tidak ada Tidak ada ada ada
Rinoskopi anterior Warna Tidak Tidak

Vestibulum Vibrise Ada Ada ada ada

Radang Tidak Tidak Konsistensi Tidak Tidak

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 22
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

ada ada Karies/radik Tidak ada


Mudah Tidak Tidak Gigi s
digoyang ada ada
Kesan Higiene oral baik
Pengaruh Tidak Tidak Warna Merah muda
vasokonstriktor ada ada
Bentuk Normal
Orofaring dan Mulut Deviasi Tidak
Lidah
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra ada
Trismus Tidak Ada Massa Tidak
Uvula Di tengah ada

Palatum mole Simetris/tid Simetris Pemeriksaan kelenjar getah bening :


+ Arkus faring ak Inspeksi : tidak terlihat pembesaran KGB
Warna Merah muda
Palpasi : tidak teraba pembesaran KGB
Edema Tidak ada
Resume
Bercak/eks Tidak ada
1. Anamnesis
udat
Dinding Warna Merah muda  Nyeri pada telinga kiri sejak 1 hari SMRS,
Faring Permukaan Licin sebelumnya pasien mempunyai kebiasaan
Tonsil Ukuran T1 T1
menyemprot spray berisi H202 ke telinga,
Warna Merah Merah dalam 2 hari ini terasa nyeri pada telinga
muda muda
pasien dan semakin memberat dalam 1 hari
Permukaan Licin Licin
Muara kripti Tidak Tidak ini dan pasien langsung membawa ke RSUP
Ada Ada dr.M djamil padang
Detritus Tidak Tidak
 Kebiasaan mengorek-ngorek telinga
ada ada
Eksudat Tidak Tidak disangkal
ada ada  Riwayat terasa gatal pada telinga tidak ada
Peritonsil Warna Merah Merah
 Riwayat keluar cairan pada telinga yang
muda muda
Edema Tidak Tidak berbau tidak ada
ada ada  Riwayat keluar darah pada telinga tidak ada
Abses Tidak Tidak
 Riwayat trauma pada telinga tidak ada
ada ada
Tumor Lokasi Tidak Tidak  Telinga kiri terasa penuh ada sejak 1 hari
ada ada SMRS
Bentuk Tidak Tidak
 Telinga terasa berdenging tidak ada
ada ada
Ukuran Tidak Tidak  Demam, batuk pilek tidak ada
ada ada 2. Pemeriksaan fisik
Permukaan Tidak Tidak
Telinga :
ada ada
Konsistensi Tidak Tidak  Dekstra : Nyeri Tarik pinna (-), nyeri tekan
ada ada tragus (-), LT Lapang, Reflek Cahaya (+)

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 23
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

 Sinistra : Nyeri Tarik Pinna (+), nyeri tekan yang hebat, serta berdenyut, Rasa penuh pada telinga

tragus (+), LT sempit, MT sulit dinilai, secret merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari

(-), hiperemis (+) otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya

Diagnosis : Otitis Eksterna Difusa rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga

Terapi : pada pemeriksaan fisik, didapatkan pada

 Ear Toilet telinga kiri Nyeri Tarik Pinna (+), nyeri tekan tragus

 Pasang tampon dabutasone + neomisin (+), LT sempit, MT sulit dinilai, secret (-), hiperemis

 ibuprofen 3x 400 mg (+), dan telinga kanan tidak ada kelainan, dari teori

Prognosis : bahwa pada pemeriksaan fisik didapatkan kulit liang

Quo Ad Vitam : Bonam telinga hiperemis, dan edema dengan batas yang tidak

Quo Ad Sanam : Bonam jelas, adanya sekret yang berbau dan tidak

Quo Ad functionam : Bonam mengandung musin

DISKUSI untuk tatalaksana yang dianjurkan adalah Ear

Telah dilaporkan pasien laki-laki usia 47 Toilet, Pasang tampon dabutasone + neomisin,

tahun dengan diagnosis otitis eksterna difusa. ibuprofen 3x 400 mg, Langkah pertama yang

Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan terpenting untuk terapi otitis eksterna difusa berupa

pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan keluhan pembersihan secara cermat semua debris dan nanah

utama nyeri pada telinga kiri sejak 1 hari SMRS, di dalam liang telinga, yang mudah dilakukan dengan

sebelumnya pasien mempunyai kebiasaan menggunakan ujung penghisap yang kecil. Kemudian

menyemprot spray berisi H202 ke telinga, dalam 2 hari liang telinga dimasukkan tampon yang mengandung

ini terasa nyeri pada telinga pasien dan semakin antibiotik. Kadang-kadang diperlukan antibiotik

memberat dalam 1 hari ini dan pasien langsung sistemik Ingat bahwa antibiotik harus berkontak

membawa ke RSUP dr.M djamil padang, seluruhnya dengan kulit liang telinga secara efektif.

Kebiasaan mengorek-ngorek telinga Bila terdapat saluran yang baik dengan

disangkal, riwayat terasa gatal pada telinga tidak ada, membrana timpani, pasien disuruh berbaring pada

riwayat keluar cairan pada telinga yang berbau tidak satu sisi tubuhnya, kemudian diteteskan antibiotika

ada riwayat trauma pada telinga tidak ada, telinga kiri dan dipasang sumbat kapas dalam telinga. Harus

terasa penuh ada sejak 1 hari SMRS, telinga terasa diberikan 4 atau 5 tetes ke dalam telinga setiap 4 jam

berdenging tidak ada, Demam, batuk pilek tidak ada, untuk 48 jam pertama, setelah itu liang diperiksa

riwayat keluar darah pada telinga tidak ada kembali, Biasanya terjadi perbaikan dramatis.Terapi

dari teori Gejala otitis eksterna difusa sama topikal biasanya cukup efektif, tetapi bila dijumpai

dengan gejala otitis eksterna sirkumskripta. Kadang- adenopathy dan gejala toksisitas, antibiotika sistemik

kadang kita temukan sekret yang berbau namun tidak dibutuhkan.

bercampur lendir (musin), perasaan penuh didalam

telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 24
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

1. Mukhlis Imanto. 2015. Radang Telinga Luar. 12. Ali Zarei Mahmoud abadi. (2006).
Bagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung Mycological Studies in 15 Cases of
Tenggorok Bedah Kepala. Jurnal Kesehatan. Otomycosis. Pakistan Journal of Medical
FK Universitas Lampung. Sciences, 22 (4 ),486-488
2. Arsyad Efiaty, Iskandar Nurbaiti. Kelainan 13. Hafil, A. Sosialisman. Helmi. Kelainan Telinga
Telinga Luar. Dalam: Buku Ajar Ilmu Luar. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Telinga - Hidung – Tenggorok Kepala Leher.
dan Leher. Edisi keenam. FKUI. Jakarta; Eds 6. Jakarta : FK UI. 2007
2010 14. Ballenger JJ. Peradangan akut telinga
3. Jacky Munilson, Yan Edward, Aci Mayang tengah. Dalam: Penyakit Telinga, Hidung,
Sari. 2011. Diagnosis dan Penatalaksanaan Tenggorok, Kepala, dan Leher. Edisi 13. Jilid
Sindrom Ramsay Hunt. 2. Jakarta: Binarupa Aksara; 1997. Hal.385
4. Trisna Y. Dermatitis Kontak Alergi. 15. Lee KJ. Infections of the ear. In: Essential
Bagian/Smf Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Otolaryngology and Head and Neck Surgery.
Fakultas Kedokteran Universitas 3rd Edition. New York: Medical Examination
Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Comp Publishing Company.
Denpasar 16. Miyamoto RT. Myringitis. [serial online] Juli
5. Ari Suwondo. 2010. Faktor-Faktor Yang 2017. Available from: URL:
Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis http://www.merckmanuals.com/professional/e
Kontak Pekerja Industri Tekstil ”X” Di Jepara ar_nose_throat_disordrs/middle_ear_and_ty
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas mpanic_membrane_disorders/myringitis.html
Diponegoro 17. Schweinfurth J, Meyers AD. Middle Ear,
6. K Murat Ozcan, Muge Ozcan, Aydin Tympanic Membrane, Infections. [serial
Karaarslan, & Filiz Karaarslan. (2003). online] March 12, 2012; [cited Juli 2017]:[1
Otomycosis inTurkey: Predisposing factors, screen]. Available from: URL:
aetiology and therapy. The Journal of http://emedicine.medscape.com/article/85855
Laryngology and Otology 8
7. Tang Ho, Jeffrey T Vrabec, Donald Yoo, 18. Cummings WC, Flint PW, Harker L, Haughey
Newton J Coker. (2006). Otomycosis : BH, Richardson MA, Robbins KT, et al. In:
Clinical featuresand treatment implications. Cummings Otolaryngology Head & Neck
The Journal of Otolaryngology-Head and Surgery. Fourth edition. USA: Elsevier
neck Surgery Mosby; 2005.
8. P Hueso Gutirrez, S Jimenez Alvarez, E Gil- 19. Levine SC. Penyakit telinga dalam. Dalam:
carcedo Sanudo, et al. (2005). Presumed Adam GL, Boies LR, Higler, PH. BOEIS:
diagnosis : Otomycosis Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6. Jakarta:
9. Soetirto, I. Hendarmin, H. Bashiruddin, J. EGC; 1997. Hal. 31, 129
Gangguan Pendengaran. Dalam : Buku Ajar 20. Kaldırım, Tuncer SK, Durusu M, Erog˘ lu M,
IlmuKesehatan Telinga - Hidung – Tenggorok Erkencigil M. Bullous myringitis: A cause of
Kepala Leher. Eds 6. Jakarta : FK UI. 2007 hearing loss. African Journal of Emergency
10. Fungal Ear Infection. available Medicine. December 2013; (13)00166-3.
from www.patient.co.uk 21. Joseph Haddad Jr. External Otitis (Otitis
11. Arif Mansjoer, Kuspuji Triyanti, Rakhmi Externa). In: Kliegman RM, Behrman RE,
Savitri,dkk. (2001). Otomikosis.Kapita Jenson HB, Stanton BF. Kliegman: Nelson
SelektaKedokteran ,Jakarta: Media Textbook of Pediatrics, 18th edition.
Aesculapius Philadelphia: Saunders; 2007.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juli-Agustus 2017 25
Fakultas Kedokteran Univesitas Andalas

22. Elzir L, Saliba I. Bullous Hemorrhagic


Myringitis.(online) Available from: URL:
http://oto.sagepub.com/content/148/2/347
23. Djaafar, Zainul A., dkk..Kelainan Telinga
Tengah. Dalam :Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher
edisi keenam. Balai Penerbit FK UI. Jakarta.
2007.hal.64-77

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 3(1)

Anda mungkin juga menyukai