Anda di halaman 1dari 13

CATATAN KOAS JIWA

Pemeriksaan Psikiatri
Keadaan Umum Penampilan (dilihat dari status gizi)  Fisik  Sesuai usia atau
tidak
Kalo lebih dari usia, banyak masalah
Rapi / tidak --> menentukan kondisi psikis
Khusus skizo  maksimal ‘cukup rapi’ (karena bisa di
dandanin/dipakein untuk memakai baju rapi)
Kesadaran Organik (kuantitatif)  GCS, dari compos mentis sampe koma.
Kalo gangguan jiwa itu CM, lebih dari itu bisa gangguan organik
Kualitatif (ya/tidak)  normal : cemas/depresi
Berubah : psikotik
Aktivitas psikomotor Hipoaktif
(aktivitas motorik Hiperaktif
yang terkait dengan Normoaktif
situasi psikis) Hiperaktif : gangguan cemas
Afek dan Mood Mood : Gambaran suasana hati, bisa berubah sewaktu-waktu,
bersifat objektif
Afek : perasaan seseorang yang dapat diperiksa pada waktu tertentu
dan situasi tertentu, bersifat subjektif
Afek > Mood : berlebihan
Afek-mood sesuai : normal
Menyempit : sedih --> appropiate
Afek dan Mood  Inappropiate dan Appropiate (serasi atau engga)
Proses Pikir  Bentuk Pikir  realitstik (cemas dan depresi) / non realistik
(psikotik)
 Isi pikir 
1. Ide – apa yang dibicarakan
2. Obsesi – ide yang berulang-ulang, ide dengan
kualitas yang lebih tinggi
3. Preokupasi – obsesi yang berulang yang
mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
4. Waham – gangguan isi pikir, preokupasi yang
lebih tinggi, abnormal, pasti non realistik
 Persepsi 
1. Ilusi – ada objek, ada rangsangan, tapi persepsi yang
diterima keliru
2. Halusinasi – tidak ada rangsang, ada persepsi
 Progresi pikir
1. Mutism
2. Bicara lambat
3. Bicara normal (bermakna dan tidak bermakna)
4. Bicara cepat
5. Logorrhea
6. Flight of idea
7. Asosiasi longgar (antara FOI dan Inkoherensia)
8. Inkoherensia : gak nyambung karena FOI kejauhan
Orientasi Situasi : ramai atau sepi
Waktu : siang atau malam
Orang : diantar siapa?
Tempat : dimana
Konsentrasi dan Baik, Kurang, buruk
Perhatian Mudah ditarik mudah dipertahankan
Mudah ditarik sulit dipertahankan
Sulit ditarik sulit dipertahankan
Day anilai Terganggu
Tidak terganggu
Tilikan 1. Penyangkalan total
2. Ambivalensi
3. Fator lain sebagai penyebab penyakit (menolak)
4. Menyadari dirinya sakit, butuh bantuan, tidak memahami
penyebab
5. Menyadari penyakit, tahu penyebab, tidak mau diobati
6. Menyadari penyakit, tau penyebab, mau diobati.

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
CATATAN KOAS JIWA
Pembagian gangguan jiwa Berdasarkan
Penyebab : organik, psikogenik, retardasi
mental
Gejala : psikotik dan non psikotik
Waktu : akut, sub akut, kronis
Pembagian gangguan jiwa berdasarkan Gangguan mental organik dan simptomatik
gejala (F00-F09)
Gangguan mental dan perilaku akibat zat
psikoaktiv (F10-F19)
Skizofrenia, gangguan skizotipal, gangguan
waham (F20-F29)
Gangguan suasana perasaan (afektif/mood)
(F30-F39)
Gangguan neurotik, gangguan somatoform,
gangguan terkait stress (F40-F48)
Sindrom perilaku; gangguan fisiologis/fisik
(F50-F59)
Perubahan kepribadian, non organik,
ganggaun impuls, gangguan seks (F62-F68)
Gangguan perkembangan psikologis (F80-
F89)
Gangguan perilaku dan emosionla onset
anak-anak dan remaja (F90-F98)
Gangguan jiwa yang tak terinci (YTT
Pembagian gangguan jiwa berdasarkan Neurosis (cemas) :
waktu Akut : stress akut, fobia, gangguan panik
Kronis : gangguan penyesuaian, gangguan
cemas menyeluruh, gangguan stress pasca
trauma
Psikotik :

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
<2 minggu : psikotik akut sementara
2-4 minggu : psikotik like skizofrenia
>4 minggu : skizofrenia
Pembagian gangguan psikotik (2)
Gejala Gejala : skizofreni dan non skizofrenia
Penyebab Gangguan mental organik : delirium,
sindrom amnestik, dan halusinasi auditoik,
sindrom putus obat
Gangguan psikotik fungsional
Ciri psikotik -Waham/delusi (gangguan isi pikir)
“WAHAI DEDI” - Halusinasi (gangguan persepsi)
- Insight / tilikan diri : kemampuan pasien
untuk mengerti penyebab dan arti yang
benar tentang situasi dalam hubungan
dengan penyebab psikologis
- Deteriorasi kepribadian : kemunduran
progresif dari fungsi sosial, pekerjaan,
perawatan diri
- Disosial (fungsi sosial terganggu)
Gejala Gangguan Jiwa Psikotik
Jenis gangguan proses pikir secara umum Gangguan bentuk pikir
(4) Gangguan isi pikir
Gangguan persepsi
Gangguan progresi
Gangguan bentuk pikir Autistik : hidup dalam dunianya sendiri
Berpikir konkret : kurangnya kemampuan
untuk membentuk abstraksi
Dereistik : gangguan bentuk pikir karena
aktivitas mental yang menyimpang dari
logika dan pengalaman sehingga tidak
sesuai dengan realita. Merupakan kegagalan
dalam memakai fakta realitas sebagai bahan
pertimbangan sehingga pikiran tidak

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
didasarkan pada logika dan realitas tetapi
pada khayalan (berasal dari fantasi, tidak
sesuai realitas, logika, dan pengalaman)
Derealistik : merasa lingkungannya yang
berubah
Depersonalisasi : merasa diri sendiri yang
berubah
Illogical thought: pemikiran yang tidak logis
/ magical thinking
Intelektualisasi : menggunakan kata-kata
yang bersifat intelektual untuk
menghindarkan diri dari rangsangan atau
perasaan yang bersifat objektif
Non realistik : tidak sesuai kenyataan
Proses berpikir primer : tidak logis, magik,
normal pada mimpi.
Gangguan isi pikir  Fantasi : fantasi kreatif, fantasi
lamunan, fantasi pseudologia
 Phobia : ketakutan patologis
terhadap rangsangan atau situasi
 Obsesi : pikiran berulang-ulang,
tidak dapat ditahan, menetap
 Preokupasi : isi pikiran
terpusat/terpaku disekitar gagasan
tertentu
 Kemiskinan isi pikir
 Pikiran yang taksirannya terlalu
tinggi
 Waham
Waham (7) Gangguan isi pikir
BDH KM TT -Bersifat egosentris (apa yang diyakini
“BoDoH KaMu Teman Teman“ benar, ia yakin orang lain juga pasti
menganggap benar)

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
-Dipertahankan
- Hidup sesuai wahamnya
- Keyakinan yang salah
- Menetap
- Tidak realistis
- Tidak sesuai kultur dan tidak sesuai agama
yang dianut

Jenis waham berdasarkan isi (3) Bizzare : kepercayaan sangat asing, kabur,
BIP mustahil, dan tak masuk akal (ex. Alien
telah menanamkan elektroda ke otak saya)
Thought insertion : perasaan yang salah
bahwa pikirannya dikendalikan oleh orang
atau kekuatan dari luar (ex. Apakah yakin
ada roh yang dapat masuk dalam tubuh?
Bisa keluar?)
Waham paranoid : adanya disintegrasi pada
ide dominan yang sakit atau waham yang
berasal dari diri sendiri, yang berhubungan
dengan satu atau beberapa tema, yang
umumnya terjadi adalah kejaran, cinta,
benci, malu, cemburu, penghargaan,
pendakwaan, kebesaran dan supernatural
Waham paranoid Waham dikejar/kejar
Waham curiga
Waham kebesaran/delusion of grandiosty Suatu pemikiran yang meningkat tentang
pentingnya, kuatnya diri pasien atau jati diri
pasien
Gangguan persepsi (2) Halusinasi : gangguan pencerapan
HI (penerimaan rangsang sensorik) tanpa
adanya rangsang objektif yang nyata

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
Ilusi : gangguan pencerapan (penerimaan
rangsang sensorik) dengan adanya rangsang
objektif yang nyata
Persepsi Proses perubahan rangsangan ke informasi
psikologis
Proses mental yang menyebabkan rangsang
sensorik disadari
Halusinasi/Ilusi yang fisiologis Hipnagogik : saat menjelang tidur
Hipnopompik : saat bangun tidur
Dan tidak terdapat gangguan penilaian
realitas
Jenis halusinasi/Ilusi (5) Auditorik
Panca indera Visual
Olfaktorik
Gustatorik
Taktil / Sentuhan
Gangguan progresi / arus pikir  Berpikir lambat atau terhalang
 Mutisme
 Berpikir cepat sering disertai dengan
logorhea, flight of idea, sirkumtansial,
tangensial
 Kemiskinan : pembicaraan/poverty of
speech
 Kemiskinan isi pembicaraan
 Diprosodi kehilangan irama atau lagu
pembicaraan normal
 Diasrtri kesulitan artikulasi
 Pembicaraan yang sangat keras atau
terlalu lembut
 Gagap/stuttering
 Cluttering : berantakan
 Neologisme: pembentukan kata baru

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
 Word salad: campuran neogolisme atau
inkoherensi: kalimat tidak beraturan
 Blocking : penghentian tiba-tiba
(kehilangan pikiran); berhenti total
 Sirkumtansial : berputar tapi kembali ke
pokok (mencapai tujuan)
 Tangensial berputar tapi tidak kembali
ke pokok (tanpa tujuan)
 Stereotipi/verbigerasi: pengulangan kata
perserverasi (pengulangan kalimat)
 Irrelevansi : pembicaraan tidak relevan
 Inkoherensi setiap kalimat tidak bisa
dimengerti (disorganisasi pembicaraan)
 Asosiasi longgar masing-masing kalimat
bisa dimengerti tetapi satu kalimat
dengan yang lain tidak berhubungan
(lebih ringan dari inkoherensi)
 Logorrhea/volubilitas : pembicaraan
berlimpah
 Flight of idea : loncat gagasan, bias
masih ada hubungan topik, hubungan
secara bunyi (clang), atau dengan
pengertian (meaning)
 Remming : arusnya lambat, biasanya
berhenti sementara dan bisa lanjut lagi

SKIZOFRENIA
Pengertian Gangguan jiwa psikotik dengan etiologi yang
tidak diketahui dan ditandai dengan
gangguan dalam berpikir, suasana hati, dan
perilaku
Ciri - Aulistik
AA BD In M Par

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
“Aa’ Budi Ingin Menikahi Parti” - Ambivalensi : dua jenis dorongan /
keinginan yang berlawanan timbul
dalam waktu yang bersamaan
- Bizzare
- Depersonalisasi
- Inkoheren
- Magical thinking
- Paratimi : afek yang tidak sesuai
dengan keadaan (s : sedih, o : tertawa)

GEJALA LAIN GANGGUAN JIWA


Trias depresi (APP) Afek depresi
Progresi pikir remming --> anhedonia
Psikomotor hipoaktif --> anergi
Trias manik (APP) Afek meningkat : mania
Progresi pikir logorrhea (flight of ideas) -->
anhedonia
Psikomotor hiperaktif --> anergi

PEMERIKSAAN GANGGUAN JIWA


Cara pemeriksaan untuk gangguan Ex: lihat tangan kamu? Ada yang berubah
depersonalisasi (merasa diri sendiri berubah) tidak?
Cara pemeriksaan untuk gangguan paratimi Afek meningkat tiba – tiba menurun
(banyak adek, tapi tidak dapat menegakkan Ex: bagaimana perasaan anda? Tidak jelas,
diagnosis) ngambang
Siapa orang yang paling kamu sayang?
Kalau dia sakit kamu sedih tidak?
Cara pemeriksaan untuk waham kebesaran Ex: anda siapa? Saya adalah nabi yang diutus
(hebrefrenik) oleh Tuhan
Cara pemeriksaan ilusi Pemeriksa memegang satu benda kemudian
tanyakan kepada pasien, ini apa?

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
Yang perlu diperiksa untuk menilai alam Mood: dikeluhkan pasien, subjektif (disforik,
perasaan depresi, kecewa, putus asa, cemas, meluap –
luap, bersalah, ketakutan, mudah marah, dll).
Afek: diamati pemeriksa, objektif (meluas,
terbatas, tumpul, datar, inapropiate, labil,
dll).
Emosi
Tes/instrumen yang digunakan untuk HDRS (Hamilton Depression Rating Scale)
menilai kecemasan , depresi, dan psikotik HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale)
RTA (Reality Testing Ability)
MMPI (Minessota Multiphasic Personality
Inventory)
RTA (Reality Test Ability) terdiiri dari - Judgement : kemampuan untuk
“AJI” menilai situasi secara benar dan
bertindak sesuai dengan situasi
tersebut
- Awareness : kesadaran diri / mawas
diri
- Insight : tilikan diri
Tingkat penilaian insight (6) 1. Penyangkalan penuh terhadap
Catatan : penyakitnya
- Psikotik : 1,2 2. Agak menyadari sakitnya dan
- Neurotik: 3,4,5 membutuhkan bantuan tetapi dalam
waktu yang bersamaan menyangkal
penyakitnya
3. Sadar sakit tetapi melemparkan
kesalahan pada orang lain, faktor
eksternal, atau daktor organik
4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan
oleh sesuatu yang tidak diketahui
pada diri pasien
5. Tilikan intelektual : menerima bahwa
sakitnya disebabkan perasaan

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
irasional dalam diri pasien, namun
pasien tidak mampu menerapkannya
untuk mengatasi situasi berikutnya
6. Tilikan emosional sesungguhnya :
mengerti kenyataan objektif tentang
satu situasi yang disertai dengan daya
pendorong motivasi dan emosional
untuk mengatasi suatu situasi (pada
orang normal)
Tes/instrumen untuk menilai derajat psikotik RTA
PANNS (Positive and Negative Symptom
Scale)

TERAPI
Secara umum Psikofarmaka/psikoaktif/psikotropika
Psikoterapi : terapi sosial, terapi okupasional,
terapi religius
Skizofrenia Antipsikotik/neuroleptik/mayor tranzquelizer
Jenis antipsikotik Tipikal/Antipsikotik generasi 1:
- Chlorpromazin tablet 1x100 mg:
hiperaktif psikomotor, F20,0
- Haloperidol tablet 2x1,5 mg : waham,
halusinasi (gejala +) F20,0
- Trifluoperazine (stelazine)
Atipikal/antipsikotik generasi 2 :
- Risperidone tablet 2x2 mg : depresi
pasca skizofrenia, bipolar (gejala +,-)
demensia
- Piperazine
- Olanzapine
GAF Scale 100-91 : gejala tidak ada, berfungsi
maksimal, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
90-81 : gejala minimal, berfungsi baik, cukup
puas, tidak lebih dari masalah harian biasa
80-71 : gejala sementara dan dapat diatasi,
disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan ,
sekolah
70-61 : beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas dalam fungsi, secara umum masih
baik
60-51 : gejala sedang (moderate), diasbilitas
sedang
50-41 : gejala berat (serius), disabilitas berat
40-31 : beberapa disabilitas dalam hubungan
dengan realita dan komunikasi, disabilitas
berat dalam beberapa fungsi
30-21 : disabilitas berat dalam komunikasi
dan daya nilai, tidak mampu berfungsi hampir
di semua bidang
20-11 : bahaya mencederai diri sendiri/orang
lain
10-01 : semua seperti di atas tapi lebih
persisten
0 : info tidak adekuat

LAIN – LAIN
Alasan RM di diagnosis sendiri dari kategori RM bisa disebabkan keduanya, baik
psikogenik dan organik psikogenik maupun organik
Alasan skizofrenia sering relaps - Illnes related (idiopathic
exacerbation: alami dari penyakit
sendiri, lack of insight, rendah
kepatuhan pengobatan, penolakan
terhadap penyakit)
- Psychosocial (support kurang dari
keluarga, caregiver, ekspresi emosi

Parasthity Niwangsari
Safira Dany
keluarga tinggi pengaruhi
komunikasi, sistem kesehatan mental
ditempat itu)
- Farmakologi (ikatan reseptor
dopamin ‘D2’ makin erat ikatannya,
makin besar kemungkinan terjadi
EPS ‘ekstrapiramidal sindrom’)
Mekanisme defense yang menimbulkan Mekanisme defense yang menolak realitas:
kondisi gangguan psikotik proyeksi, denial
Pengertian intelegensia Kemampuan untuk mengerti, mengingat
kembali, mengerahkan, dan menggabungkan
secara konstruktif apa yang sudah dipelajari
sebelumnya dalam menghadapi situasi yang
baru
Pengertian kognisi Kemampuan berpikir yang mencakup
kemampuan intelektual
Komponen kognisi Pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisis, sistesis, evaluasi
Ekstrapiramidal sindrom Diskinesia
nDAS BeRaT Akatisia --> gerakan berulang
Syndrom Parkinsson : Bradikinesia,
Rigiditas, Tremor.
Jika efek samping muncul, hentikan
pengobatan + injeksi Triheksifenidil.

Parasthity Niwangsari
Safira Dany

Anda mungkin juga menyukai