Anda di halaman 1dari 19

Status Obstetrikus

DERIAN IRAWAN– 406172061


PEMBIMBING – DR. HENDRIK SUTOPO LIDAPRAJA, M.BIOMED,
SP.OG
KEPANITERAAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RS SUMBER WARAS - FK UNTAR
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemeriksaan kebidanan (status
obstetrikus) adalah sebagai berikut
 Inspeksi Pemeriksaan anamnesis awal meliputi enam elemen, yi:
 Palpasi 1. Identitas
2. Keluhan Utama
 Auskultasi 3. Riwayat haid
 Pemeriksaan dalam 4. Riwayat pernikahan
5. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya
6. Anak
7. Kehamilan sekarang
8. Riwayat keluarga
9. Kesehatan fisik
Inspeksi
 Wajah:
kloasma gravidarum
edema wajah
konjungtiva anemis?
Keadaan lidah dan gigi
 Leher
Ada tidaknya bendungan vena di leher
Ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau limfa
 Dada
Bentuk buah dada
Pigmentasi puting susu dan areola
Keadaan puting susu
Ada tidaknya kolostrum  Anggota bawah
Varises
 Perut Edema
Pembesaran perut dan arahnya
Keadaan pusat Luka
Pigmentasi di linea alba Sikatriks pada lipat paha
Penampakan gerakan anak atau kontraksi rahim
Adanya stria gravidarum atau bekas luka
 Vulva
Keadaan perineum
Adanya varises
Chadwick’s sign
Kondilomata
Fluor
Palpasi
 Tujuan:
1. Menentukan besar rahim sehingga dapat ditentukan
tuanya kehamilan
2. Menentukan letak anak dalam rahim
3. Meraba apakah ada tumor dalam rongga perut
seperti kista, mioma, atau limpa yang membesar
 Leopold I (menentukan bagian janin yang menempati
fundus uteri)
- Kaki penderita dibengkokkan pada lutut & lipat paha
- Pemeriksa berdiri di sebelah kanan
- Tentukan fundus uteri
- Tentukan bagian janin yang terdapat dalam fundus
-> Kepala: keras, bulat, melenting
-> Bokong: lunak, bulat, tidak melenting
-> Lintang: fundus uteri teraba kosong
 Leopold II (menentukan letak punggung janin
puka/puki)
- Kedua tangan pindah ke samping
- Tentukan posisi punggung anak
- Punggung anak terdapat di sisi yang
memberikan rintangan terbesar
- Kadang-kadang kepala atau bokong
terdapat di samping
 Leopold III (menentukan bagian bawah janin)
-Tangan kanan meraba bagian bawah di
antara ibu jari dan jari lainnya
 Leopold IV (menentukan apakah bagian bawah
janin sudah masuk PAP/belum)
- Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu
- Dengan menggunakan kedua tangan tentukan
apa yang menjadi bagian bawah
- Menentukan apakah bagian bawah tersebut
sudah masuk PAP atau belum dengan
merapatkan kedua tangan:
-> Konvergen: belum masuk PAP/ hanya sebagian
kecil dari kepala turun ke rongga
-> Divergen: berarti kepala sudah melewati PAP
Pemeriksaan Leopold IV tidak dilakukan jika kepala
masih tinggi (biasa dilakukan dari usia kehamilan 4
bulan)
Usia kehamilan berdasarkan TFU

TFU (cm) Umur Kehamilan


(Minggu)
20 20
23 24
26 28
30 32
33 36
Hubungan antara TFU dan tuanya
kehamilan
 Rumus McDonald’s:
Tinggi Fundus Uteri dalam cm = tuanya kehamilan dalam bulan
3,5 cm
 Bartholomew’s Rule of Fourth

 Rumus ini memperkirakan umur kehamilan dengan


asumsi ahwa uterus dapat mencapai umbilikus
pada kehamilan 20 minggu.
TFU (cm) Umur Kehamilan (Bulan)
20 5
23 6
26 7
30 8
33 9
 DJJ = 120-160x/menit
 Paling jelas terdengar di sis punggung anak dekat kepala
 Pada preskep -> berada di sebelah kiri atau kanan di bawah
pusat
Pada prebok -> DJJ terdengar di sebelah kiri atau kanan
setinggi atau di atas pusat
Anak kembar -> DJJ terdengar pada 2 tempat berbeda
dengan sama jelasnya dan dengan frek yang berbeda (min
10x/menit)
 Jika bagian2 anak belum dapat ditentukan, DJJ dicari pada
garis tengah di atas symphisis
 DJJ (+):
Tanda pasti kehamilan, Anak hidup
 Dari tempat DJJ terdengar:
Presentasi anak, Posisi anak, Sikap anak, adanya anak
kembar
 Sifat bunyi jantung :
<120 atau >160 atau tidak teratur = anak dalam keadaan
asfiksia
Bila terjadi deselerasi -> sifat bunyi jantung buruk
Cara menghitung DJJ = (jumlah selama 3x5 detik) dikalikan
dengan 4
Pemeriksaan Tambahan
 Ronsen : baiknya dilakukan pada di atas bulan 4. Done if :
diperlukan tanda pasti kehamilan, letak anak tidak dapat ditentukan
dengan jelas, menentukan kehamilan kembar, menentukan kematian
anak dalam rahim, untuk menentukan kelainan anak (hidro,ansefalus),
menentukan bentuk dan ukuran panggul
 Pemeriksaan biologi, reaksi serologi dan imunologi
Galli manini, Friedman, Ascheim-Zondek, dan Konsullof
Latex precipitation test (lebih akurat, mudah dikerjakan, dan lebih urah)
Uji imunologi menggunakan urine positif yang mengandung protein.
Diagnosis atau Ikhtisiar Pemeriksaan
 Pertanyaan-pertanyaan yang harus
dapat kita jawab:
Hamil atau tidak hamil. Primigravida
atau multigravida, usia kehamilan,
anak hidup atau mati, anak tunggal
atau kembar, letak anak, anak
intrauterin atau ekstrauterin,
keadaan jalan lahir, keadaan umum
penderita
 Hamil atau tidak hamil
Tanda-tanda pasti kehamilan: DJJ +;
melihat, meraba, atau mendegar
pergerakan anak; melihat rangka
janin dengan USG atau ronsen (1
dapat maka diagnosis dapat
ditegakkan)
Tanda-tanda mungkin:
Hegar and Piskacek’s Sign,
Pelunakkan cervix, Kontraksi Braxton
Hicks (false contractions),
ballottement, Meraba bagian anak
 Pembesaran perut
Setelah bulan III, rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan perut
 Keluarnya kolustrum
 Hiperpigmentasi kulit (kloasma gravidarum, pada areola dan papila mame, linea nigra)
 Chadwick’s sign
 Amenore
 Mual dan muntrah
 Ibu merasakan pergerakkan anak
 Sering kencing karena rahim membesar menekan kandung kencing
 Dada terasa berisi dan agak nyeri

Primigravida Multigravida
Buah dada tegang Lembek, menggantung
 Primigravida
atau Puting susu runcing Puting susu tumpul
Multigravida Perut tegang dan menonjol ke depan Perut lembek dan menggantung

Striae lividae Stria lividae dan Stria albikans


Perineum utuh Perineum berparut
Vulva tertutup Vulva menganga
Hymen perforatus Karunkula mirtiformis
Vagina sempit dan teraba rugae Vagina longgar, selaput lendir licin
Portio runcing, ostium externum tertutup Portio tumpul dan terbagi dalam bibir
depan dan bibir belakang
 Usia kehamilan: HPHT, TFU, USG, saat mulai terdengar DJJ
 Anak hidup atau mati; Tanda-tanda kematian:
DJJ -, Rahim tidak membesar, Palpasi tidak jelas, Reaksi
kehamilan menjadi -, Ronsen menunjukkan tanda spalding
 Tunggal atau kembar:
Perut lebih besar dibanding usia kehamilan
DJJ + pada 2 tempat, perbedaan min 10x/menit
USG atau Ronsen menunjukkan 2 janin
Teraba 2 bagian besar berdampingan atau
banyak bagian kecil
 Letak anak
-letak transverse, letak oblique, letak longitudinal
2 letak longi: preskep atau presbok
-Sikap (letak bagian2 anak seperti kepala, bdana, tangan
dan kaki satur terhadap yang lain
Sikap yang fisiologis : Badan kifosis, Kepala fleksi dagu
dekat dada, Lengan bersilang depan dada, tungkai
terlipat pada lipatan paha dan lekuk lutut rapat pada
badan
-posisi (letak salah satu bagian anak terhadap dinding
perut atau jalan lahir)
-presentasi (apa yang menjadi bagian terendah)

Anda mungkin juga menyukai