Anda di halaman 1dari 9

Dokter Muda THT-KL Periode Juli - Agustus 2021 1

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Clinical Science Session

OTITIS EKSTERNA

Oleh:

Rahmat Ilham 1840312680


M. Arif Shah bin Jamaludin 2040312154

Preseptor :

dr. Rossy Rosalinda, SpTHT-KL (K), FISC

BAGIAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA & LEHER

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. M DJAMIL PADANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

2021

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2021


Clinical Science Session

OTITIS EKSTERNA
Rahmat Ilham1, M. Arif Shah bin Jamaludin1

Affiliasi penulis : 1. Profesi Dokter Fakultas Kedokteran


Universitas Andalas;

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Otitis eksterna (OE) merupakan salah satu penyakit
yang paling sering ditemukan dalam bidang kesehatan
telinga hidung tenggorok (THT).1 OE diperkirakan
mengenai 10% populasi dan dapat ditemukan pada semua
kelompok umur.2 OE sering ditemukan pada perenang, pada
orang dengan saluran pendengaran yang sempit, pada
pengguna alat bantu dengar, setelah mengalami trauma
mekanik, dan pada lingkungan yang lembab.2 Gambar 1. Anatomi telinga
Derajat keparahan OE bervariasi, mulai dari infeksi
ringan saluran pendengaran eksterna atau external auditory Telinga luar atau auris eksterna terdiri dari 2 bagian yaitu:
canal sampai otitis eksterna maligna yang mengancam 1. Daun telinga (Auricula)
nyawa.1 Namun OE biasanya dapat ditatalaksana dengan Berbentuk pipih dan berlekuk, tersusun atas tulang
sukses di layanan primer dengan tatalaksana yang tepat.2 rawan (kartilago) kecuali pada lobulus, ditutupi oleh kulit
Tatalaksana yang tepat terhadap OE membutuhkan yang melekat pada perikondrium.
pemahaman yang baik mengenai anatomi, fisiologi, dan Pada proses mendengar, daun telinga berfungsi untuk
mikrobiologi dari saluran pendengaran.1 menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi serta
menentukan arah sumber bunyi.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui anatomi dan 2. Liang telinga luar (External Auditory Canal)
fisiologi telinga, definisi, epidemiologi, patofisiologi, gejala Terdiri atas meatus akustikus eksternus (lubang) dan
klinis, diagnosis, tatalaksana, dan komplikasi otitis eksterna. kanalis auditorius eksternus (saluran). Panjang liang telinga
kira-kira 2-3,5 cm dengan diameter 5- 9mm.1 Kanalis
1.3 Metode Penulisan auditorius eksternus terbagi atas sepertiga luar (lateral) yang
Studi kepustakaan dengan merujuk pada berbagai merupakan tulang rawan dan dua pertiga bagian dalam
literatur. (medial) yang terdiri dari tulang. Kulit pada bagian tulang
langsung terikat dengan periosteum, sedangkan kulit pada
1.4 Manfaat Penulisan bagian tulang rawan berada pada lapisan jaringan ikat
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai otitis dan berisi folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar serumen
eksterna. apokrin yang eksudatnya membentuk serumen bersama
dengan sel epitelial. Pada bagian tulang rawan, atapnya
TINJAUAN PUSTAKA berisi jaringan ikat, sedangkan dasarnya berisi jaringan ikat
Santorini, dimana infeksi pada bagian ini dapat menyebar ke
1. Anatomi dan Fisiologi Telinga kelenjar parotis, fossa infratemporal, dan dasar tengkorak.
Telinga merupakan salah satu panca indera yang penting
bagi manusia dengan dua fungsi yaitu untuk pendengaran Stimulasi sensoris dari liang telinga berasal dari
dan keseimbangan.Menurut anatominya, auriculotemporal nerve, cabang auricular dari nervus
, telinga dibagi menjadi 3 bagian, yakni: vagus, the greater auricular nerve dan the posterior
1. Telinga luar auricular nerve. Normalnya terdapat bakteri pada liang
2. Telinga tengah telinga, seperti Staphylococcus, Corynebacterium, dan
3. Telinga dalam Streptococcus. pH normalnya berkisar antara 5-5,7.
Lingkungan yang asam dan sifat hidropobik dari serumen
dapat menghambat pertumbuhan bakteri.1

Gambar 3. Liang Telinga Normal

2. Otitis Eksterna
2.1 Definisi
Otitis eksterna adalah infeksi pada kutis dan subkutis ditemukan infeksi polimikrobial.1
dari liang telinga luar atau external auditory canal, serta
mungkin menyertai membran timpani dan pinna.1 Otitis Faktor risiko otitis eksterna antara lain perubahan pH pada
eksterna merupakan radang liang telinga akut maupun kronis liang telinga, keadaan udara yang hangat dan lembab, serta
yang disebabkan infeksi bakteri, jamur, dan virus.3 trauma ringan akibat kebiasaan membersihkan atau mengorek
telinga dengan cotton buds, ujung jari atau alat lainnya.
2.2 Epidemiologi
Otitis eksterna umum terjadi di seluruh dunia, dengan Kebiasaan berenang juga dapat menyebabkan maserasi kulit
insiden tertinggi di daerah tropis akibat suhu dan dan menjadi sumber kontaminasi bakteri. Selain itu,
kelembaban yang tinggi. Prevalensinya diperkirakan
penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan
mengenai 10% populasi. OE lebih sering mengenai orang
dewasa dari pada anak (umumnya usia 7-12 tahun). Insidens pewarna rambut juga dapat menyebabkan iritasi, sehingga
OE lebih tinggi lima kali lipat pada perenang, sehingga memungkinkan bakteri dan jamur untuk masuk ke liang
penyakit ini sering disebut “swimmer’s ear”.1
telinga. Orang dengan anatomis kanal telinga yang sempit,
Menurut data dari Departemen Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2012 tentang “10 Besar Penyakit riwayat infeksi telinga tengah dan penderita diabetes juga
Rawat Jalan Di Rumah Sakit Tahun 2010”, penyakit telinga beresiko mengalami otitis eksterna. Faktor predisposisi
dan prosesus mastoid menempati urutan ke 10. Di
infeksi jamur termasuk pada penggunaan antibiotik jangka
Indonesia, telah diadakan penelitian mengenai penyakit
Otitis Eksterna contohnya di wilayah Manado, pada panjang, pada pasien imunokompromise, dan pasien
penelitian Suwu, dkk. tahun 2011 di Poliklinik THT-KL dengan diabetes mellitus. 1,3,7

RSU Prof. Dr.


R.D. Kandou Manado, ditemukan dari 5.297 pengunjung 2.4 Klasifikasi
didapati 440 kasus otitis eksterna (8,33%).4
Pada penelitian Ibaim, dkk. tahun 2013 penderita otitis
eksterna yang paling sering dijumpai pada rentang umur Otitis eksterna dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
23-32 tahun (23,6%).5 Pada penelitian Elvira, dkk. tahun
a. Otitis Eksterna Sirkumsripta (Akut)
2013 rentang umur penderita otitis eksterna paling sering
dijumpai pada kelompok umur
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi pada kulit
<30 tahun (52,2%).6
liang telinga 1/3 luar yang mengandung folikel rambut.
2.3 Etiologi dan Faktor Risiko Infeksi terjadi pada pilosebaseus sehingga membentuk
Lebih dari 90% kasus otitis eksterna disebabkan oleh furunkel. Bakteri penyebab biasanya Staphylococcus
bakteri patogen, yaitu Pseudomonas aeruginosa (22- aureus atau Staphylococcus albus. Gejala klinis dari
62%), Staphylococcus aureus (11-34%), dan sisanya jenis ini adalah nyeri yang tidak sesuai dengan ukuran bisul
jenis bakteri gram negatif. Otitis eksterna juga dapat (biasanya dari ringan sampai berat, dapat sangat
disebabkan oleh jamur (otomycosis), namun jarang mengganggu, rasa nyeri makin hebat bila mengunyah

menyebabkan otitis eksterna akut (hanya sekitar 10%) dan makanan), nyeri bila menggerakkan rahang, dan terdapat

lebih sering menyebabkan otitis eksterna kronis, dimana gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat

patogen penyebabnya adalah Aspergillus (60-90%) dan telinga.7 Nyeri juga dirasakan bila daun telinga ketarik atau

Candida (10-40%). Pada otitis eksterna juga sering ditekan, serta terdapat tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar
liang telinga.3

(musin). Lendir (musin) merupakan sekret yang berasal dari


b. Otitis Eksterna Difusa (Akut) kavum timpani yang dapat ditemukan pada kasus otitis
media.3
Otitis eksterna difusa adalah infeksi pada 2/3 liang
telinga akibat infeksi bakteri, umumnya disebabkan oleh
Pseudomonas. Bakteri penyebab lainnya yaitu
Staphylococcus albus, Escheria coli, dan sebagainya.
Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem dengan batas
yang tidak jelas. Gejala dari penyakit ini adalah nyeri tekan
tragus, liang telinga sangat sempit, kadang disertai kelenjar Gambar 4. Otitis Eksterna Akut; Otitis Eksterna
getah bening regional yang membesar dan nyeri tekan, Difusa; Otitis Eksterna Bakterial (kiri ke kanan)
terdapat sekret berbau namun tidak bercampur lendir
c. Otomikosis
Otitis Eksterna Kronis
Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh
Otitis eksterna kronis adalah otitis eksterna yang
kelembaban yang tinggi di daerah tersebut. penyebab
berlangsung lama dan ditandai oleh terbentuknya jaringan
tersering adalah jamur Pityrosporum dan Aspergilus.
parut (sikatriks). Adanya sikatriks menyebabkan liang
Pityrosporum menyebabkan terbentuknya sisik yang
telinga menyempit. Otitis eksterna kronis dapat disebabkan
menyerupai ketombe dan predisposisi otitis eksterna
oleh beberapa faktor seperti infeksi bakteri atau jamur yang
bakterialis. Gejala biasanya berupa rasa gatal dan rasa
tidak diobati dengan baik, iritasi kulit akibat cairan otitis
penuh di liang telinga, tetapi sering tidak ada keluhan.3
media, trauma berulang, adanya benda asing, dan
penggunaan mould pada alat bantu dengar. Radang kronis
dapat menyebabkan stenosis liang telinga akbita
terbentuknya jaringan parut, sehingga pengobatannya
memerlukan operasi rekonstruksi liang telinga.3

Gambar 5. Otomikosis

Gambar 6. Otitis Eksterna Kronis

d. Otitis Eksterna Maligna

Otitis eksterna maligna adalah infeksi difus di liang


telinga luar dan struktur lain di sekitarnya, yang sering
terjadi pada orang tua dengan diabetes mellitus, dimana pH
serumennya lebih tinggi dibanding orang non diabetes.
Peradangan terjadi meluas secara progresif ke lapisan
subkutis, tulang rawan, dan tulang sekitarnya sehingga
timbul kondritis, osteitis dan osteomielitis yang
3
menghancurkan tulang temporal.
Menurut MM. Carr, secara klinis otitis eksterna dapat
diklasifikasikan menjadi :8
1. Otitis Eksterna Ringan : kulit liang telinga hiperemis
dan eksudat, liang telinga menyempit
2. Otitis Eksterna Sedang : liang telinga sempit,
bengkak, kulit hiperemis dan eksudat positif

3. Otitis Eksterna Komplikasi : Pina/Periaurikuler


eritema dan bengkak
4. Otitis Eksterna Kronik : kulit liang telinga/pina
menebal, keriput, eritema positif
dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut
2.5 Patogenesis sehingga sel-sel kulit mati dan serumen akan menumpuk di
Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, sekitar gendang telinga. Masalah ini juga diperberat oleh
akan dibersihkan dan dikeluarkan dari gendang telinga adanya susunan anatomis berupa lekukan pada liang telinga.
melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih kapas telinga) Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk
ke dalam liang telinga ketika mandi atau berenang. Kulit
yang basah, lembab, hangat, dan gelap pada liang telinga
Otalgia pada otitis eksterna disebabkan oleh kulit liang
merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan
telinga luar beralaskan periostium & perikondrium bukan
jamur.9,10
bantalan jaringan lemak sehingga memudahkan cedera atau
Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat
trauma. Selain itu, edema dermis akan menekan serabut
menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang
saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Kulit dan
menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini
tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga luar bersambung
menimbulkan trauma lokal yang memudahkan bakteri
dengan kulit dan tulang rawan daun telinga sehingga
masuk melalui kulit, terjadi inflamasi dan cairan eksudat.
gerakan sedikit saja pada daun telinga akan dihantarkan ke
Rasa gatal memicu terjadinya iritasi, berikutnya infeksi lalu
kulit dan tulang rawan liang telinga luar sehingga
terjadi pembengkakan dan akhirnya menimbulkan rasa
mengakibatkan rasa sakit yang hebat pada penderita otitis
nyeri. 9,10
eksterna.11
Proses infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu
Nyeri terjadi akibat penekanan perikondrium pada otitis
menimbulkan perubahan rasa tidak nyaman dalam telinga.
eksterna sirkumskripta oleh furunkel atau akibat iritasi
Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan cairan/nanah
langsung periosteum di bawah lapisan kulit yang tipis pada
yang bisa menumpuk dalam liang telinga (meatus akustikus
duapertiga dalam liang telinga yang tidak memiliki lapisan
eksterna) sehingga hantaran suara akan terhalang dan
subkutis, pada otitis eksterna difus. 1,3 Nyeri biasanya
terjadilah penurunan pendengaran. Infeksi pada liang
meningkat dengan penekanan pada tragus atau penarikan
telinga luar dapat
pada pinna.1
menyebar ke pinna, periaurikuler dan tulang temporal. b. Gatal
9,10
Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan
merupakan pendahulu rasa sakit yang berkaitan dengan
2.6 Gejala Klinis
otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita rasa gatal
a. Rasa sakit di dalam telinga (otalgia)
disertai rasa penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda
Otalgia dapat bervariasi berupa rasa tidak enak,
permulaan peradangan suatu otitis eksterna akut. Pada otitis
perasaan penuh di dalam telinga, perasaan seperti terbakar
eksterna kronik dan otomikosis, gatal merupakan keluhan
hingga rasa sakit yang hebat, dan berdenyut. Meskipun rasa
utama.3
sakit sering merupakan gejala yang dominan, keluhan ini
c. Gangguan pendengaran
juga sering merupakan gejala sering membuat keliru.
Gangguan pendengaran mungkin terjadi pada kondisi
Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang
akut dan kronik dari otitis eksterna akut. Edema kulit liang
umum pada tahap awal dari otitis eksterna difusa dan sering
telinga, sekret yang serous atau purulen, penebalan kulit
mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun
yang progresif pada otitis eksterna yang lama, sering
telinga.1,3
menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli
konduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen,
debris, dan obat- obatan yang digunakan kedalam telinga
bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman
hantaran suara.8

2.7 Diagnosis3
a. Anamnesis
 Otalgia
 Rasa penuh di telinga
 Gatal
 Penurunan pendengaran
 Discharge
 Tinnitus
 Demam (jarang)
Dokter Muda THT-KL Periode Mei 2020 6
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

b. Pemeriksaan Fisik 1. Pengangkatan debris


 Nyeri tekan tragus, nyeri tarik pinna
Pengangkatan debris dari saluran telinga meningkatkan
 Eritematosa dan edema saluran auditori
eksternal efektivitas pengobatan topikal. Irigasi dengan campuran
 Adenopati Periauricular dan servikal peroksida dan air hangat mungkin berguna untuk
 Demam (jarang) menghilangkan debris dari kanal, tapi hanya jika membran
 Tuli konduktif timpani utuh. Setiap air yang dimasukkan harus dikeluarkan
Pada kasus berat infeksi dapat menyebar ke jaringan kembali agar tidak memperberat kondisi.12
lunak sekitarnya, termasuk kelenjar parotis. Ekstensi 2. Farmakoterapi
tulang juga dapat terjadi ke dalam
Sebelum pengobatan antibiotik direkomendasikan untuk
tulang mastoid, sendi
temporomandibular, dan dasar tengkorak, dalam hal OE, astringen dan larutan asam asetat biasanya digunakan
saraf kranial VII (wajah), IX (glossopharingeus), X untuk mengobati kondisi ini. Pengobatan ini bisa
(vagus), XI (aksesori), atau XII (hypoglossal) dapat
mengakibatkan rasa sakit yang dapat menimbulkan
terpengaruh
b. Pemeriksaan penunjang inflamasi saluran telinga dan umumnya tidak digunakan saat
 Biakan dari sekret ini.12
Saat ini banyak pengobatan yang diberikan berupa
2.8 Diagnosis Banding
antibiotik topikal. Kombinasi antibiotik dan steroid terbukti
a. Trauma pada kanal
berhasil dalam mengobati otitis eksterna, dengan tingkat
b. Otitis media akut
penyembuhan 87-97%. Agen lain yang digunakan adalah
c. Dermatitis atopi
analgesik untuk menghilangkan nyeri, dalam beberapa
d. Ramsay hunt syndrome
kasus, antipruritus atau antihistamin.12
a. Obat topikal
2.9 Tatalaksana
Sebagian besar kasus OE akut berespon baik terhadap
Prinsip-prinsip penatalaksanaan yang dapat diterapkan
pengobatan topikal. Antibiotik topikal, dengan atau tanpa
pada semua tipe otitis eksterna antara lain:10
kortikosteroid (diberikan untuk mengurangi peradangan),
1. Membersihkan liang telinga dengan pengisap atau
merupakan terapi utama. Larutan asam (diberikan untuk
kapas dengan berhati-hati.
mengubah pH dan menghambat pertumbuhan
2. Penilaian terhadap sekret, edema dinding kanalis, dan
mikroorganisme) dapat digunakan dalam kasus ringan atau
membran timpani
kasus dengan infeksi jamur. Antijamur dapat digunakan jika
3. Pemilihan pengobatan lokal
diperlukan.12
Pengobatan utama otitis externa berupa penanganan
Penggunaan aminoglikosida topikal mungkin
nyeri, pengangkatan debris dari kanalis auditorial eksternal
berhubungan dengan adanya perforasi atau ventilasi tuba
(EAC), pemberian obat topikal untuk mengendalikan edema
yang dapat menimbulkan masalah. Bagaimanapun juga
dan infeksi, dan menghindari faktor pencetus.12
pengunaan ini masih kontroversial, banyak ahli
Sebagian besar kasus dapat diobati dengan obat
otolaringologi berpendapat bahwa aminoglikosida topikal
golongan analgetik dan obat topikal. Biasanya obat yang
mungkin bersifat ototoxic jika masuk ke telinga tengah.
digunakan adalah asam asetat tetes, yang mengubah pH
Dalam situasi ini, dapat digunakan alternatif berupa
kanal telinga; antibiotik topikal, yang mengendalikan
preparat topikal nonotoksik (misalnya fluoroquinolone,
pertumbuhan bakteri; dan preparat anti jamur. Pada kasus
dengan atau tanpa steroid) mungkin lebih aman.12
yang lebih berat, terapi antibiotik oral atau intravena (IV)
Fluoroquinolon tidak berhubungan dengan ototoxicity,
dan analgesik golongan narkotik mungkin diperlukan.12
dan ofloxacin aman digunakan pada kasus perforasi
membran timpani. Dalam suatu review literatur disimpulkan
bahwa OE dapat diobati dengan

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2021


Dokter Muda THT-KL Periode Mei 2020 7
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

aman menggunakan ciprofloxacin 0,3% dan dexamethasone dinding furunkelnya tebal, dilakukan insisi, kemudian
0,1% dan dengan penambahan dexamethasone dipasang salir (drain) untuk mengalirkan nanahnya.
meningkatkan tingkat keberhasilan pengobatan. Pada Infeksi Biasanya tidak diperlukan pemberian antibiotik secara
jamur ringan biasanya dapat diobati dengan larutan asam sistemik, hanya diberikan obat simtomatik seperti analgetik
asetat, sedangkan kasus yang lebih parah mungkin harus dan obat penenang.9
ditangani dengan agen antijamur topikal, seperti klotrimazol B. Otitis Eksterna Difus
12
1%. Langkah pertama yang terpenting untuk terapi otitis
b. Analgetik eksterna difusa berupa pembersihan secara cermat semua
Pengendalian rasa nyeri sangat penting kualitas hidup debris dan nanah di dalam liang telinga, yang mudah
pasien. OE bisa sangat menyakitkan, dan pasien akan dilakukan dengan menggunakan ujung penghisap yang
sering meminta analgesik.. Obat antiinflamasi nonsteroid kecil. Kemudian liang telinga dimasukkan tampon yang
(OAINS) dapat mengurangi peradangan dan iritasi dan mengandung antibiotik.
dapat dikombinasikan dengan opiat untuk memperbaiki Kadang-kadang diperlukan antibiotik sistemik.9
gejala nyeri. Asetaminofen dapat diberikan kepada pasien. c. Otomikosis
Dalam beberapa kasus, analgesik sistemik sangat membantu Pengobatannya dengan membersihkan liang teling.
12
sebelum pembersihan telinga. Larutan asam asetat 2% dalam alkohol, larutan iodium
c. Antibiotik Oral atau intravena povidon 5% atau tetes telinga yang mengandung campuran
Kebanyakan pasien otitis eksterna tidak memerlukan antibiotik dan kortikosteroid yang diteteskan ke liang telinga
obat oral. Antibiotik oral umumnya disediakan untuk pasien biasanya dapat menyembuhka. Kadang-kadang diperlukan
imunosupresi, diabetes, adenopati, atau infeksi yang meluas juga obat anti jamur yang diberikan secara topikal yang
di luar saluran telinga. Antibiotik oral dapat diberikan pada mengandung nistatin, klotrimazol.9
pasien dengan selulitis kulit wajah atau leher atau pada D. Otitis Eksterna Maligna
pasien dengan edema berat saluran telinga yang penetrasi Pada kasus yang otitis ekterna maligna pasien harus
topikalnya terbatas. Antibiotik IV digunakan pada individu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan terapi antibiotik
dengan OE maligna; atau tidak respon terhadap antibiotik IV. Pengobatan yang diberikan tergantung pada organisme
12
topikal dan oral. yang didapatkan, yang ditentukan dengan cara pewarnaan
3. Debridemant atau Drainage Gram dari area yang terkena.12,4
Debridemen saluran telinga biasanya dilakukan untuk
OE nekrosis atau untuk komplikasi OE misalnya stenosis 2.10 Komplikasi13
kanalis eksterna. Tindakan ini sering dilakukan pada kasus 1. Abses
OE yang lebih berat. Terkadang terbentuk abses di saluran 2. Penyempitan saluran telling
telinga yang biasanya terjadi pada kasus OE yang 3. Inflamasi dan perforasi pada membran timpani
disebabkan oleh S.aureus. Pengobatan abses sering 4. Selulitis
12
dilakukan dengan prosedur drainase. 5. Otitis eksterna malignan
Berikut tatalaksana otitis eksterna berdasarkan
klasifikasi : 2.11 Prognosis
a. Otitis Eksterna Sirkumskripta Sebagian besar kasus, pasien mulai membaik dalam
Terapi untuk otitis eksterna sirkumskripta tergantung waktu 48 sampai 72 jam, dengan sembuh total dalam waktu
pada keadaan furunkel. Bila sudah menjadi abses, diaspirasi 7 sampai 10 hari. Namun, jika tidak diterapi segera otitis
secara steril untuk mengeluarkan nanahnya. Lokal diberikan eksterna bisa menyebabkan selulitis periaurikula. Pada
antibiotic dalam bentuk salep, seperti polymyxin B atau pasien usia lanjut usia atau imunocompromise bisa terjadi
bacitracin, atau antiseptik (asam asetat 2-5% dalam alkohol. penyebaran infeksi ke kulit bahkan ke tulang disekitar
Kalau telinga.14,15

DAFTAR PUSTAKA A,
1. Wiegand Lundersh
S, Berner ausen E,
R, Dietz A.
Schneider Otitis
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2021
Dokter Muda THT-KL Periode Mei 2020 8
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Eksterna: FA, Kapita Bala


Investigati Godwin Selekta iPen
on and O, Kedoktera
erbit
Evidence- Ezeanol n Edisi III
Based ue B, jilid 1. FK
Treatment Okoroaf Jakarta: UI.
. Dtsch or IJ. Media
201
Arzlebl Acute Aeculapius
Int 2019; Otitis FKUI. 2.hl
116: 224- Externa 8. Carr MM. m.5
34. as Seen Otitis
3.
2. Haji at the Eksterna.
off Universi http://www. 10. Adam
D, ty of icarus.med. GL,
Mac Nigeria utoronto.ea/ Boies LR,
keit Teachin carr/man
h S. g Higler
ual/otitisext
Otiti Hospital erna.htm. PA.
s , Enugu. Diakses Penyakit
Ekst Otolary Februari
telinga
erna ngology 2020.
. online 9. Hafil luar.
Clin Journal AF, Wijaya C,
ical 2013.
Sosial alih
Evid 6. Amri E,
ence Kadir A, isman bahasa.
201 Djufri , Effendi
5; NI. H,
Helmi
06: Perbandi
510. ngan . Santoso
3. Soepardi Efektifita Kelai K, editor.
EA, s Klinis Dalam
nan
Iskandar Ofloksasi
Telin Buku
N, n
Bashirudd Topikal ga Ajar Ilmu
in J, Dengan Luar. Panyakit
Restuti Ofloksasi
Dala THT.
RD. Buku n
Ajar Ilmu Kombina m: Edisi 6.
Kesehatan si Steroid Buku Jakarta:
Telinga Topikal
Ajar EGC.
Hidung Pada
Tenggoro Otitis Ilmu 2013.78-
k Kepala Eksterna Keseh 81.
Leher Profunda 11. Otitis
atan
Edisi 6. di
Telin Extern
Jakarta: Makasar.
Balai Bagian ga a,
Penerbit IK THT- Hidun Author
FKUI; KL
g : Ariel
2009 Fakultas
4. Kementria Kedokter Tengg A
n an orok Waitz
Kesehatan Univesita
Kepal man,
Republik s
Indonesia. Hasanud a dan MD,
Profil Data din Leher, FRCS
Kesehatan Makasar. (C) ;
Ed 7.
Indonesia. 2013; 1:
Jakart Chief
Jakarta: 1–13.
2012. 7. Mansjoer a, Editor:
5. Ibiam A, dkk. Arlen
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2021
Dokter Muda THT-KL Periode Mei 2020 9
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

D conditio
Meyers, ns/ears-
MD, nose-
MBA. and-
http://emed throat/ot
icine.medsc itis-
ape.com/art externa#
icl complic
e/994550- ations-
overview. of-otitis-
diakses externa.
tanggal 06 diakses-
Mei 2020 5 Mei
12. Waitzman 2020
AA. Otitis 14. Gore J. Otitis
externa externa.
treatment Journal of
and the American
managem Academy of
ent. Physician
Updated Assistants.
2017. 2018; 31(2) :
13. NHS. 47-48
Otitis 15. Koch
Externa. KS.
https://w Mana
ww.nhsi ging
nform.sc otitis
ot/illness extern
es-and- a. Afr
Pharm
J.
2012;
79(8):
17-22

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2021

Anda mungkin juga menyukai