OTITIS EKSTERNA
Preseptor :
dr. Rossy Rosalinda, SpTHT-KL (K), FISC
• Otitis eksterna (OE) : salah satu penyakit THT tersering, mengenai 1 0 % populasi,
pada semua kelompok usia
1. Tujuan
Mengetahui anatomi dan fisiologi telinga, definisi, epidemiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, tatalaksana,
dan komplikasi otitis eksterna.
2. Metode
Studi kepusakaan dengan merujuk pada berbagai literatur
3. Manfaat
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai otitis eksterna
4
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Telinga
Telinga luar atau auris eksterna
Normalnya terdapat bakteri pada liang telinga, seperti Staphylococcus, Corynebacterium, dan
Streptococcus. pH normalnya berkisar antara 5-5,7. Lingkungan yang asam dan sifat
hidropobik dari serumen dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Stimulasi sensoris dari liang telinga berasal dari auriculotemporal nerve, cabang auricular dari
nervus vagus, the greater auricular nerve dan the posterior auricular nerve.
Definisi
• Infeksi pada kutis dan subkutis dari liang telinga luar atau external auditory canal, serta
mungkin menyertai membran timpani dan pinna.
• Otitis eksterna merupakan radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi
bakteri, jamur, dan virus
Epidemiologi
• OE lebih sering mengenai orang dewasa dari pada anak (umumnya usia 7-12
tahun).
• Insidens OE lebih tinggi lima kali lipat pada perenang, sehingga penyakit ini
sering disebut “swimmer’s ear”
Etiologi dan Faktor Risiko
Infeksi polimikrobial
Faktor Risiko
• Trauma ringan akibat kebiasaan membersihkan atau mengorek telinga dengan cotton buds, ujung jari atau alat
lainnya
• Kebiasaan berenang
• Penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan pewarna rambut
• Penderita diabetes
Klasifikasi
• infeksi pada kulit liang telinga 1/3 luar yang mengandung folikel rambut, tepatnya pada
pilosebaseus
• nyeri dari ringan sampai berat, nyeri bila menggerakkan rahang, bila daun telinga ketarik atau
ditekan, dan terdapat gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat telinga, serta
terdapat tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar liang telinga
Klasifikasi
• Otitis Eksterna Ringan : kulit liang telinga hiperemis dan eksudat, liang telinga menyempit
• Otitis Eksterna Sedang : liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis dan eksudat positif
• Otitis Eksterna Kronik : kulit liang telinga/ pina menebal, keriput, eritema positif
Patogenesis
Gejala Klinis
• Otalgia
Otalgia dapat bervariasi berupa rasa tidak enak, perasaan penuh di dalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa
sakit yang hebat, dan berdenyut
• Gatal
Gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit yang berkaitan dengan otitis eksterna akut, seperti r
asa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak.
Pada otitis eksterna kronik dan otomikosis, gatal merupakan keluhan utama
• Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaran mungkin terjadi pada kondisi akut dan kronik dari otitis eksterna akut.
Edema kulit liang telinga, sekret yang serous atau purulen, penebalan kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama,
sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli konduktif.
Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen
yang mengakibatkan peredaman hantaran suara
Dasar Diagnosis
Anamnesis
• Otalgia
• Rasa penuh di telinga
• Gatal
• Penurunan pendengaran
• Discharge
• Tinnitus
• Demam (jarang)
Dasar Diagnosis
•Pemeriksaan Fisik
•Nyeri tekan tragus, nyeri tarik pinna
•Eritematosa dan edema saluran auditori eksternal
•Adenopati Periauricular dan servikal
•Demam (jarang)
•Tuli konduktif
•Pada kasus berat infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak sekitarnya, termasuk kelenjar parotis.
Ekstensi tulang juga dapat terjadi ke dalam tulang mastoid, sendi temporomandibular, dan dasar
tengkorak, dalam hal saraf kranial VII (wajah), IX (glossopharingeus), X (vagus), XI (aksesori), atau
01 02
04
03
Penanganan nyeri
● Irigasi dengan air dicampur peroksida -> harus dipastikan membran timpani
utuh
Medikamentosa
• Pemberian analgetik over the counter -> Pengendalian rasa nyeri penting terhadap kualitas
hidup pasien.
- Ibuprofen
- Paracetamol
• Larutan asam (asam asetat) -> pada otomikosis ringan untuk mengubah PH dan menghambat
pertumbuhan mikroorgansime
Debridement dan Drainase
• Abses
• Stenosis kanalis eksterna
• Inflamasi dan perforasi pada membran timpani
• Selulitis
• Otitis Eksterna Maligna
Prognosis
• Sebagian besar kasus, pasien mulai membaik dalam waktu 48 sampai 72 jam, dengan
sembuh total dalam waktu 7 sampai 10 hari.
• Namun, jika tidak diterapi segera otitis eksterna bisa menyebabkan selulitis
periaurikula. Pada pasien usia lanjut usia atau imunocompromise bisa terjadi
penyebaran infeksi ke kulit bahkan ke tulang disekitar telinga.
Terimakasih