Anda di halaman 1dari 28

Clinical Science Section

OTITIS EKSTERNA

Rahmat Ilham 1840312680


M. Arif Shah bin Jamaludin 2040312154

Preseptor :
dr. Rossy Rosalinda, SpTHT-KL (K), FISC

BAGIAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA & LEHER


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. M DJAMIL PADANG FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PENDAHULUAN
Latar
Belakang

• Otitis eksterna (OE) : salah satu penyakit THT tersering, mengenai 1 0 % populasi,
pada semua kelompok usia

• OE -> perenang (swimmer's ear), pengguna alat bantu dengar

• OE -> dapat ditatalaksana dengan sukses di layanan primer


Tujuan, Metode dan Manfaat
Penelitian

1. Tujuan
Mengetahui anatomi dan fisiologi telinga, definisi, epidemiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, tatalaksana,
dan komplikasi otitis eksterna.

2. Metode
Studi kepusakaan dengan merujuk pada berbagai literatur

3. Manfaat
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai otitis eksterna

4
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Telinga
Telinga luar atau auris eksterna

- Daun telinga (Auricula) ¼ untuk menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi


serta menentukan arah sumber bunyi
- Liang telinga luar (External Auditory Canal) ¼ sepertiga luar (lateral) yang merupakan
tulang rawan dan dua pertiga bagian dalam (medial) yang terdiri dari tulang

Normalnya terdapat bakteri pada liang telinga, seperti Staphylococcus, Corynebacterium, dan
Streptococcus. pH normalnya berkisar antara 5-5,7. Lingkungan yang asam dan sifat
hidropobik dari serumen dapat menghambat pertumbuhan bakteri

Stimulasi sensoris dari liang telinga berasal dari auriculotemporal nerve, cabang auricular dari
nervus vagus, the greater auricular nerve dan the posterior auricular nerve.
Definisi
• Infeksi pada kutis dan subkutis dari liang telinga luar atau external auditory canal, serta
mungkin menyertai membran timpani dan pinna.

• Otitis eksterna merupakan radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi
bakteri, jamur, dan virus
Epidemiologi

• Prevalensinya diperkirakan mengenai 10% populasi.

• OE lebih sering mengenai orang dewasa dari pada anak (umumnya usia 7-12
tahun).

• Insidens OE lebih tinggi lima kali lipat pada perenang, sehingga penyakit ini
sering disebut “swimmer’s ear”
Etiologi dan Faktor Risiko

Infeksi bakteri patogen :


- Pseudomonas aeruginosa (22-62%)
- Staphylococcus aureus (11-34%)
- bakteri gram negatif

Infeksi jamur (otomycosis) sering menyebabkan otitis eksterna kronis :


-Aspergillus (60-90%)
-Candida (10-40%).

Infeksi polimikrobial
Faktor Risiko

• Perubahan pH pada liang telinga

• Keadaan udara yang hangat dan lembab

• Trauma ringan akibat kebiasaan membersihkan atau mengorek telinga dengan cotton buds, ujung jari atau alat
lainnya

• Kebiasaan berenang
• Penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan pewarna rambut

• Orang dengan anatomis kanal telinga yang sempit

• Riwayat infeksi telinga tengah

• Penderita diabetes
Klasifikasi

Otitis Eksterna Sirkumsripta (Akut)

• infeksi pada kulit liang telinga 1/3 luar yang mengandung folikel rambut, tepatnya pada
pilosebaseus

• Bakteri penyebab biasanya Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus.

• nyeri dari ringan sampai berat, nyeri bila menggerakkan rahang, bila daun telinga ketarik atau
ditekan, dan terdapat gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat telinga, serta
terdapat tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar liang telinga
Klasifikasi

Otitis Eksterna Difusa (Akut)


• infeksi pada 2/3 liang telinga akibat infeksi bakteri, umumnya disebabkan oleh Pseudomonas. Bakteri
penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli, dll
• Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem dengan batas yang tidak jelas
• nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit, kadang disertai kelenjar getah bening regional yang
membesar dan nyeri tekan, terdapat sekret berbau namun tidak bercampur lendir (musin).
Klasifikasi

Otomikosis Otitis Eksterna Kronis


• Penyebab jamur Pityrosporum dan • Otitis eksterna yang berlangsung
lama dan ditandai oleh terbentuknya
Aspergilus. Gejala biasanya berupa. jaringan parut (sikatriks), sehingga liang
telinga menyempit
• Pityrosporum menyebabkan • Infeksi bakteri atau jamur yang tidak
terbentuknya sisik yang menyerupai diobati dengan baik, iritasi kulit akibat
ketombe dan predisposisi otitis eksterna cairan otitis media, trauma berulang,
Bakterialis adanya benda asing, dan penggunaan
mould pada alat bantu dengar
• Rasa gatal dan rasa penuh di liang • Stenosis liang telinga akbita
telinga, tetapi sering tidak ada keluhan terbentuknya jaringan parut, sehingga
pengobatannya memerlukan operasi
rekonstruksi liang telinga
Klasifikasi

Otitis Eksterna Maligna


• infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain di sekitarnya, yang sering
terjadi pada orang tua dengan diabetes mellitus.
• .Peradangan terjadi meluas secara progresif ke lapisan subkutis, tulang rawan,
dan tulang sekitarnya sehingga timbul kondritis, osteitis dan osteomielitis yang
menghancurkan tulang temporal.
Menurut MM. Carr, secara klinis otitis eksterna
dapat diklasifikasikan menjadi :

• Otitis Eksterna Ringan : kulit liang telinga hiperemis dan eksudat, liang telinga menyempit

• Otitis Eksterna Sedang : liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis dan eksudat positif

• Otitis Eksterna Komplikata : Pina/Periaurikuler eritema dan bengkak

• Otitis Eksterna Kronik : kulit liang telinga/ pina menebal, keriput, eritema positif
Patogenesis
Gejala Klinis

• Otalgia
Otalgia dapat bervariasi berupa rasa tidak enak, perasaan penuh di dalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa
sakit yang hebat, dan berdenyut

• Gatal
Gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit yang berkaitan dengan otitis eksterna akut, seperti r
asa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak.
Pada otitis eksterna kronik dan otomikosis, gatal merupakan keluhan utama

• Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaran mungkin terjadi pada kondisi akut dan kronik dari otitis eksterna akut.
Edema kulit liang telinga, sekret yang serous atau purulen, penebalan kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama,
sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli konduktif.
Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen
yang mengakibatkan peredaman hantaran suara
Dasar Diagnosis

Anamnesis

• Otalgia
• Rasa penuh di telinga
• Gatal
• Penurunan pendengaran
• Discharge
• Tinnitus
• Demam (jarang)
Dasar Diagnosis
•Pemeriksaan Fisik
•Nyeri tekan tragus, nyeri tarik pinna
•Eritematosa dan edema saluran auditori eksternal
•Adenopati Periauricular dan servikal
•Demam (jarang)
•Tuli konduktif
•Pada kasus berat infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak sekitarnya, termasuk kelenjar parotis.
Ekstensi tulang juga dapat terjadi ke dalam tulang mastoid, sendi temporomandibular, dan dasar
tengkorak, dalam hal saraf kranial VII (wajah), IX (glossopharingeus), X (vagus), XI (aksesori), atau

XII (hypoglossal) dapat terpengaruh


Pemeriksaan penunjang
•Biakan dari sekret
Diagnosis Banding

01 02

Trauma pada kanal Otitis Media Akut

04
03

Dermatitis Atopi Ramsay Hunt Syndrome


Prinsip Tatalaksana pada Otitis Eksterna

 Penanganan nyeri

 Pengangkatan debris dari kanalis auditori eksterna

 Pemberian obat untuk mengatasi infeksi dan edema

 Menghindari faktor pencetus


Pembersihan Debris dari Kanal Auditori

● Meningkatkan efektivitas pengobatan topikal

● Irigasi dengan air dicampur peroksida -> harus dipastikan membran timpani
utuh
Medikamentosa

• Antibiotik topikal dengan atau tanpa kortikosteroid untuk mengurangi inflamasi:


- Neomycin
- Hydrocortisone

• Pemberian analgetik over the counter -> Pengendalian rasa nyeri penting terhadap kualitas
hidup pasien.
- Ibuprofen
- Paracetamol

• Larutan asam (asam asetat) -> pada otomikosis ringan untuk mengubah PH dan menghambat
pertumbuhan mikroorgansime
Debridement dan Drainase

● Dilakukan pada OE nekrosis atau komplikasi OE misalnya stenosis kanalis


eksterna

● Dapat dilakukan juga drainase pada kasus OE yang terbentuk abses


yang disebabka oleh S. aureus
KOMPLIKASI

• Abses
• Stenosis kanalis eksterna
• Inflamasi dan perforasi pada membran timpani
• Selulitis
• Otitis Eksterna Maligna
Prognosis

• Sebagian besar kasus, pasien mulai membaik dalam waktu 48 sampai 72 jam, dengan
sembuh total dalam waktu 7 sampai 10 hari.

• Namun, jika tidak diterapi segera otitis eksterna bisa menyebabkan selulitis
periaurikula. Pada pasien usia lanjut usia atau imunocompromise bisa terjadi
penyebaran infeksi ke kulit bahkan ke tulang disekitar telinga.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai