PENDAHULUAN
Otitis eksterna yang disebut juga Swimmers ear merupakan suatu peradangan
atau infeksi pada kanalis auditorius eksternal dan atau daun telinga. Kondisi ini
merupakan salah satu kondisi medis yang paling umum yang biasanya mempengaruhi
atlet air. Individu dengan kondisi alergi, seperti eczema, rhinitis alergi, atau asma,
memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena otitis eksterna. Otitis eksterna diperkirakan
mengenai 10% orang pada tahap tertentu dan dapat terjadi akut, kronik atau bentuk
nekrosis.1,2
eksterna akut (<6 minggu), kronis (> 3 bulan), dan nekrosis merupakan bentuk ganas.
Otitis eksterna akut dapat muncul sekali atau mungkin terjadi kekambuhan, hal ini
pendengaran.2
Otitis eksterna akut adalah peradangan pada kanalis auditorius eksternal yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur dan virus. Kondisi ini ditandai dengan nyeri,
nyeri tekan, kemerahan, dan pembengkakan pada saluran telinga eksternal dan
terkadang ada eksudat purulen. Otitis eksterna akut dikaitkan dengan paparan air
(kegiatan rekreasi air, mandi, dan berkeringat berlebihan), trauma lokal, keadaan yang
1
Hasil analisis menunjukkan pada tahun 2007, diperkirakan 2,4 juta pelayanan
kesehatan di AS (8,1 kunjungan per 1.000 penduduk) didiagnosis otitis eksterna akut.
Data tahunan rawat jalan untuk pasien otitis eksterna akut selama tahun 2003-2007
adalah anak usia 5-9 tahun (18,6) dan 10-14 tahun (15,8), namun 53% terjadi pada
orang dewasa berusia 20 tahun (5,3). Insiden memuncak selama musim panas dan
pada terbanyak di daerah selatan.3 Di Amerika Serikat sekitar 98% disebabkan oleh
insidennya meningkat di Negara tropis seperti Indonesia.Tidak ada ras ataupun jenis
kelamin yang berpengaruh terhadap angka kejadian otitis eksterna. Umumnya, tidak
ada hubungan antara perkembangan otitis eksterna dan usia. Sebuah studi
untuk individu yang berusia 5-64 tahun dan prevalensinya meningkat pada usia lebih
negara Indonesia belum di ketahui pasti namun kejadian otitis eksterna sering terjadi
di negara tropis seperti Indonesia. Walaupun otitis eksterna dapat ditemukan pada
semua kelompok usia, insidensi tertinggi ditemukan pada anak usia 7 hingga 12
tahun.5
2
Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk membahas lebih rinci mengenai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Telinga dibagi atas telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga
luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membrane timpani. Daun
oleh kulit tipis. Lekukan-lekukan ini dibentuk oleh heliks, antiheliks, tragus,
lateral daun telinga mempunyai tonjolan dan daerah yang datar. Tepi daun
superior antiheliks membentuk dua buah krura antiheliks dan bagian dikedua
krura ini disebut fosa triangulari. Di atas kedua krura ini terdapat fosa skafa. Di
depan antiheliks terdpat konka, yang terdiri atas dua bagian yaitu samba konka,
yang merupakan bagian anterior superior konka yang ditutupi oleh krus heliks
dan kavum konka yang terletak dibawahnya bersebrangan dengan konka, yang
3
merupakan bagian antero superior konka yang ditutupi oleh krus heliks dan
terletak di bawah krus heliks terdapat tonjolan kecil yang berbentuk segitiga
kecil yang disebut tragus dan terletak pada batas bawah anteheliks disebut
antitragus.6,7
mempunyai kerangka tulang rawan pada sisi paling laterlanya yang bersambung
dengan auricular.8,9
4
Saluran ini dilapisi kulit yang melekat erat ke kerangka tulang rawan dan
tulang liang telinga. Kulit ini mengandung banyak glandula ceraminosa dan
vibrissae pada bagian terluarnya. Rangka luar dan bagian medial dibentuk oleh
membentuk bagian dasra dan dinding lateral tengkorak. Telinga luar berfungsi
tengah.10
Makin ke bawah lapisan subkutan bertambah dan berakhir di lobulus yang tidak
berasal dari cabang posterior a.karotis eksterna yang mendarahi juga sebagian
5
trauma, benda asing dan efek termal. Liang telinga berbentuk huruf S, dengan
bagian tulang rawan pada sepertiga luar dan bagian tulang pada dua pertiga
dalam. Panjang liang telinga kira-kira 2,5 cm 3 cm. Bentuk liang telinga
seperti huruf S melar akibat perbedaan sudut bagian tulang rawan dan bagian
tulang karena itu membrane timpani biasanya tidak dapt terlihat langsung dari
luar. Bagiang yang tersempit dari liang telinga adalah dekat perbatasan tulang
dan tulang rawan. Hanya sepertiga bagian luar atau bagian kartilaginosa dari
Pada kulit yang normal di liang telingfa, ada bakteri flora seperti
Micrococcus dan Corynebacterium sp. Infeksi pada liang telinga oleh bakteri
yang melapisi bagian kartilaginosa lebih tebal daripada kulit bagian tulang,
selain itu juga mengandung folikel rambut yang banyak bervariasi antar
individu namun ikut membantu menciptakan suatu sawar dalm laing telinga.
Anatomi liang telinga bagian tulang sangat unik karena merupakan satu-satunya
tempat dalam tubuh dimana kulit langsung terletak di atas tulang tanpa adanya
jaringan subkutan. Dengan demikian daerah ini sangat peka, dan tiap
pembengkakan akan sangat nyeri karena tidak terdapat ruang untuk ekspansi.9,10
6
Jika menggunakan otoskop, aurikula biasanya harus ditarik ke postero
dengan lapisan luar membrana timpani, liang telinga membentuk suatu kantung
menjadi rentan infeksi pada keadaan tertentu. Kulit uang melapisi bagian
kartilaginosa lebih tebal daripada kulit bagian tulang, selian itu juga
Anatomi liang telinga bagiang tulang sangat unik karena merupakan satu-
satunya tempat dalam tubuh dimana kulit langsung terletak di atas tulang tanpa
adanya jaringan subkutan. Dengan demikian daerah ini akan sangat peka, dan
tiap pembengakakn akan sangat nyeri karena tidak terdapat ruang untuk
ekspansi.10
7
Gambar 2.2. Membran Timpani.10
permukaan lateral membrane timpani yaitu tragus dan antitragus, kulit dengan
lapisan serumen dari isthmus. Salah satu cara perlindungan yang diberikan
ikut pula berperan dalam pembentukan materi yang membentuk suatu lapisan
pelindung penolak air pada dinding kanalis ini. pH gabungan berbagai bahan
8
sebagai sarana pengangkut debris epitel dan kontaminan untuk dikeluarkan dari
kelenjar limfe servikal bagian superior. Rangsangan pada aurikuler dan meatus
akustikus eksternus berasal dari saraf perifer dan cranial, yaiu dari saraf
9
2.2. Definisi
disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur dan virus. Faktor yang mempengaruhi
radang telinga luar ialah perubahan PH di liang telinga, yang biasanya normal
atau asam. Bila PH menjadi basa, proteksi terhadap infeksi menurun. Pada
Keadaan udara yang hangat dan lembab, kuman dan jamur mudah tumbuh.
Faktor predisposisi otitis eksterna yang lain adalah trauma ringan ketika
mengorek telinga.6
pada sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit, seperti folikel
rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen, maka ditempat tersebut dapat
10
Gambar 2.4. Otitis Eksterna Sirkumskripta.
2.3. Etiologi
berenang atau mandi dengan shower, trauma, reaksi terhadap benda asing, dan
11
Otitis eksterna rekuren biasanya disebabkan oleh pemakaian aplikator
berujung kapas yang sering atau sering berenang dalam kolam renang
2.4. Patogenesis
lembab dapat menurunkan daya tahan kulit liang telinga, sehingga frekuensi
didaerah liang telinga bagian tulang rawan, biasanya posterior atau superior.
dapat timbul pustula. Pada keadaan ini terdapat rasa nyeri yang hebat sehingga
pecah. Toksisitas dan adenopati muncul lebih dini karena sifat organisme
penyebab infeksi.13
12
Keadaan ini menimbulkan trauma lokal yang memudahkan bakteri masuk
melalui kulit, terjadi inflamasi dan cairan eksudat. Rasa gatal memicu
perubahan rasa nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan
penurunan pendengaran.14
bakteroides (11%0. Infeksi pada liang telinga luar dapat menyebar ke pinna,
kulit dan tulang rawan daun telinga sehingga gerakan sedikit saja pada
daun telinga akan dihantarkan ke kulit dan tulang rawan liang telinga
13
luar sehingga mengakibatkan rasa sakit yang hebat pada penderita
otitis eksterna.
2.5. Faktor Predisposisi
Infeksi dapat terjadi sebagai akibat faktor-faktor predisposisi tertentu
sebagai berikut:14
1. Perubahan pH kulit kanalis yang biasanya asam menjadi basa
2. Perubahan lingkungan terutama gabungan peningkatan suhu dan
kelembaban
3. Suatu trauma ringan seringkali karena benang atau membersihkan
(sendi temporomandibula).14
2.7. Diagnosis
14
14
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan :
1. Anamnesis
Anamnesis dilakukan dengan menanyakan gejala yang dirasakan pasien
seperti rasa gatal yang hebat ditelinga, rasa nyeri, hingga pasien
dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas
berupa nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit, kadang kelenjar
getah bening regional membesar dan nyeri tekan, terdapat sekret yang
15
berbau. Sekret ini tidak mengandung lendir (musin) seperti sekret yang
keluar dari kavum timpani pada otitis media. Pengobatan dilakukan dengan
liang telinga larutan asam asetat 2% dalam alkohol, larutan iodin povidon
menjaga telinga bersih dan kering dan melindungi telinga dari terjadinya
trauma.
Terapi bergantung pada keadaan furunkel, bila sudah terjadi abses, diaspirasi
dalam bentuk saleb seperti polimyxin B atau Bacitracin atau antiseptik (asam
16
Jika dinding furunkel tebal, dilakukan insisi, kemudian dipasang salir
secara sistemik, hanya diberikan obat simptomatik seperti analgetik dan obat
penenang.6
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas
Nama : Ny. RM
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 30 tahun
Tempat tinggal : Hative Besar
Pekerjaan : Swasta
Agama : Kristen Protestan
Tempat Pemeriksaan : poliklinik THT RSUD Dr. M. Haulussy Ambon
B. Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri pada telinga Kiri
Anamnesis Terpimpin :
keluhan nyeri sudah dirasakan sejak 2 hari yang lalu, telinga terasa sangat
gatal dan riwayat korek telinga +, tidak ada cairan yang keluar dari telinga
pasien dan juga tidak ada bau, namun pasien merasa telinga sebelah kirinya
bengkak. Pasien mengeluhkan sakit saat membuka mulut dan tidak dapat
17
makan, mengunyah atau menelan. Riwayat berenang tidak ada, batuk beringus
Kanan Kiri
a. Inspeksi/ palpasi Normal Normal
b. Otoskopi
Daun Telinga Nyeri tekan (-), nyeri Nyeri tekan (+), Nyeri
cahaya (-)
c. Tes Pendengaran
Rinne + +
Weber Tidak ada lateralisasi Tidak ada lateralisasi
Swabach Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Normal Normal
Kesimpulan
Kanan Kiri
a. Inspeksi/ palpasi Normal Normal
b. Rhinoskopi anterior
Cavum Sempit, sekret (-) Sempit, sekret (-)
18
Concha Hiperemis (-), edema Hiperemis (-), edema
+/- +/-
Septum Deviasi +/- Deviasi +/-
Posterior
3. Tenggorokan
a. Tonsil Palatina : tidak dilakukan
b. Dinding posterior : tidak dilakukan
c. Uvula : tidak dilakukan
4. Leher
a. Nodul/ Masa : tidak ditemukan
b. Kelenjar limfe : tidak teraba
c. Tiroid : normal
D. Diagnosis
Otitis Eksterna Sirkumskripta
E. Diagnosis differensial
1. Otitis eksterna difus
2. Otomikosis
F. Terapi
1. Ciprofloxacin tablet 500 mg No X, 2 dd 1
2. Asam mefenamat tablet 500 mg No. X, 3 dd 1
G. Anjuran
1. Hindari masuknya air di telinga
2. Telinga tidak boleh lembab
3. Jangan mengorek telinga
H. Resume
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telinga kiri. keluhan nyeri sudah
dirasakan sejak 2 hari yang lalu, telinga terasa sangat gatal dan riwayat korek
telinga +, tidak ada cairan yang keluar dari telinga pasien dan juga tidak ada
19
mengeluhkan sakit saat membuka mulut dan tidak dapat makan, mengunyah
atau menelan. Riwayat berenang tidak ada, batuk beringus tidak ada, demam
tidak ada. Riwayat penyakit dahulu tidak ada, riwayat penyakit keluarga tidak
pada telinga sebelah kiri. Terdapat edema dan hiperemis pada liang telinga,
sehingga membran timpani tidak intak atau tidak dapat terlihat. Saat
BAB IV
PEMBAHASAN
20
Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel=bisul) merupakan peradangan
pada sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit, seperti folikel
rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen, maka ditempat tersebut dapat
Panas dan lembab dapat menurunkan daya tahan kulit liang telinga, sehingga
telinga kirinya dan sangat gatal sehingga membuat pasien selalu ingin
mengorek telinganya. Ketiga tanda dan gejala ini masuk dalam TRIAS Otitis
masuk melalui kulit, terjadi inflamasi dan cairan eksudat. Rasa gatal memicu
perubahan rasa nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan
21
akustikus eksterna) sehingga hantaran suara akan terhalang dan terjadilah
penurunan pendengaran.14
tablet 500 mg dengan tujuan untuk menghilangkan rasa nyeri yang terjadi pada
BAB V
PENUTUP
22
KESIMPULAN
sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut,
kelenjar sebasea dan kelenjar serumen, maka ditempat tersebut dapat terjadi
23