PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Atresia Esofagus
dengan dinding muskuler yang tipis dan berdiameter kecil. Keadaan ini
kongenital yang harus dicurigai sebagai salah satu differential diagnosis bila
dapat dibedakan dari abdomen pada masa 4 minggu embrio berkembang. Dan
longitudinal bergabung ke arah garis tengah dan menyatu. Septum ini terbagi
septum bagian ventral ini yang akan berkembang menjadi paru paru.1
cm setelah lahir, menjadi dua kali lipat saat berumur 2-3 tahun, dan menjadi
dalam rongga thorax dan menembus diafragma untuk masuk ke dalam cavitas
terdapat lobus hepatis sinister dan di posteriornya terdapat crus sinistrum dari
arteria bronchialis dan cabang dari arteria gastric sinistra. Darah vena
mengikuti arterinya kecuali bagian tengah yang menuju vena azygos dan vena
hemiazygos. Darah dari bagian akhir esofagus akan mengalir ke vena portae
Persarafan simpatis oleh rami oesophagealis dari ganglia thoracica dan nervus
splanchnicus major. 3
Atresia esofagus adalah kelainan yang terjadi pada awal gestasi (22
sampai 36 hari). Esofagus dan trakea berasal dari foregut primitive. Selama 4
Septum ini terbagi menjadi bagian ventral (tuba laringotrakheal) dan bagian
padanya. Defek ini menimbulkan pengeluaran air liur yang menetap, aspirasi
yang terletak antara trakea dan esofagus. Fistula ini menyebabkan komplikasi
tambahan sebagai akibat adanya hubungan antara esofagus dan trakea. Ketika
bayi dengan fistula trakeoesofagus tegang, batuk atau menangis, udara masuk
kedalam lambung melalui fistula. Akibatnya, perut dan usus kecil berdilatasi
yang akan mengangkat diafragma. Keadaan ini akan membuat bayi kesulitan
trakeobronkus dan naik ke esofagus dapat juga terjadi. Reflux ini dapat
trakeoesofagus.2,4
Terdapat banyak klasifikasi atresia esofagus, yang sampai saat ini masih
klasifikasi fistel trakeo-esofagus tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.1. klasifikasi fistel trakeo-esofagus menurut klasifikasi Gross
of Boston5
Tipe Uraian
A Atresia esofagus tanpa fistel (atresia
esofagus murni) -10%
B Atresia Esofagus dengan fistel trakeo-
esofagus proksimal 1%
C Atresia esofagus dengan fistel trakeo-
esofagus distal 85%
D Atresia esofagus dengan fistel trakeo-
esofagus proksimal dan distal - < 1%
E Fistel trakeo-esofagus tanpa atresia
esofagus (fistel tipe H) 4%
F Stenosis esofagus kongenital - < 1%
Pada tipe A dan C terjadi refluks ludah dan minuman dari esofagus yang
buntu sehingga cairan masuk ke dalam jalan napas. Pada tipe B dan D, ludah
dan minuman langsung masuk melalui jalan napas melalui fistel proksimal.
Pada tipe C dan D, terjadi refluks cairan lambung ke jalan napas. Tipe E,
ludah, minuman dan cairan lambung masuk ke jalan napas melalui satu fistel
yang sama. 5
Atresia esofagus perlu dicurigai bila pada bayi baru lahir yang mulut
atau terlihat gelembung udara bercampur lendir putih pada lubang hidung dan
mulut beberapa jam kemudian. Keadaan ini terjadi karena regurgitasi air ludah
sebelum bayi diberi minum karena bila telah diberi minum, apalagi minum
susu dapat timbul kegawatan akibat aspirasi susu kedalam paru. Bayi akan
distress, dan sianosis selama makan. Pada bayi dengan atresia dan fistula
distula, saliva yang banyak dan regurgitasi muncul bersamaan dengan sianosis
dan pneumonia sekunder yang terjadi akibat refluks dari isi lambung. Selain
itu, udara biasanya masuk keperut, sehingga perut menjadi timpani dan
kedua fistula proksimal dan distal ada, biasanya fistula proksimal yang
abdomen intermitten.1,2
dada dan perut untuk menentukan adanya fistel distal. Pemeriksaan ini
akan terlihat kateter yang mungkin melengkung ke atas dan lambung berisi
udara.5 Penampakkan radiografi pada kasus atresia esofagus tergantung dari
ke esofagus yang buntu. Setiap 10 menit, lendir dan ludah dihisap melalui
I. Definisi
Atresia ani adalah suatu kelainan kongenital tanpa anus atau anus
Limb).
II. Embriologi
belakang ini juga membentuk lapisan dalam kandung kemih dan uretra.
septum urorektal, pada sudut antara allantois dan usus belakang. Sekat
ini tumbuh kearah kaudal, karena itu membagi kloaka menjadi bagian
minggu ke-9, membran analis koyak, dan terbukalah jalan antara rektum
dan dunia luar. Bagian atas kanalis analis berasal dari endoderm dan
inferior. Akan tetapi, sepertiga bagian bawah kanalis analis berasal dari
tepat di bawah kolumna analis. Pada garis ini, epitel berubah dari epitel
levator. Sedangkan anomali letak rendah atau infra levator berasal dari
defek perkembangan proktoderm dan lipatan genital. Pada anomali letak
III. Etiologi
atresia ani atau dengan kata lain etiologi atresia ani bersifat multigenik.
IV. Patofisiologi
urin mengalir melalui fistel menuju rektum, maka urin akan diabsorbsi
uretra (rektouretralis).
V. Klasifikasi
kelainan fistel urin, atresia rektum, perineum datar, fistel tidak ada dan
pada invertogram: udara > 1 cm dari kulit. Golongan II pada laki laki
anus, fistel tidak ada. dan pada invertogram: udara < 1 cm dari kulit.
Gambar 1.1. Atresia ani pada laki-laki
Sedangkan pada perempuan golongan I dibagi menjadi 6 kelainan
rektum, fistel tidak ada dan pada invertogram: udara > 1 cm dari kulit.
perineum, stenosis anus, fistel tidak ada. dan pada invertogram: udara <
1 cm dari kulit.
2. Muntah.
Atresia ani sangat bervariasi, mulai dari atresia ani letak rendah
dimana rectum berada pada lokasi yang normal tapi terlalu sempit
Sebagian besar bayi dengan atresia ani memiliki satu atau lebih
1. Kelainan kardiovaskuler.
2. Kelainan gastrointestinal.
intraspinal.
sampai 60%, dengan atresia ani letak rendah 15% sampai 20%.
teliti.
fistula.
menggunakan cara:
Hal ini dikarenakan bagian distal rektum pada bayi tersebut dikelilingi
kosong.
otot yang mengelilingi rektum. Oleh karena itu, harus ditunggu selama
16- 24 jam untuk menentukan jenis atresia ani pada bayi untuk
sangat sedikit. Tanda ini berhubungan dengan atresia ani letak tinggi
Tanda pada perineum yang ditemukan pada pasien dengan atresia ani
handle" (skin tag yang terdapat pada anal dimple), dan adanya membran
Pena dan Defries pada tahun 1982 yang dikutip oleh Faradillah
operator yang kurang serta perawatan post operasi yang buruk. Dari
berbagai klasifikasi penatalaksanaannya berbeda tergantung pada letak
pada :
Pena secara tegas menjelaskan bahwa pada atresia ani letak tinggi
dan diversi. Operasi definitif setelah 4 8 minggu. Saat ini teknik yang
penderita dalam keadaan optimal. Bila terdapat kloaka maka tidak ada
pada pemerikasaan colok dubur, jari tidak dapat masuk lebih dari 1-2
kolostomi. Bila tidak ada fistel, dibuat invertogram. Jika udara > 1 cm
dari kulit perlu segera dilakukan kolostomi. Golongan II. Lubang fistel
terapi definitif. Bila tidak ada fistel dan pada invertogram udara < 1 cm
dari kulit. Dapat segera dilakukan pembedahan definitif. Dalam hal ini
dan tidak adanya butir mekonium di urine. Dari kedua hal tadi pada anak
laki dapat dibuat kelompok dengan atau tanpa fistel urin dan fistel
perineum. Golongan I. Jika ada fistel urin, tampak mekonium keluar
kateter urin. Bila kateter terpasang dan urin jernih, berarti fistel terletak
Jika fistel tidak ada dan udara > 1 cm dari kulit pada invertogram,
sama dengan pada wanita ; lubangnya terdapat anterior dari letak anus
bawah selaput. Bila evakuasi feses tidak ada sebaiknya dilakukan terapi
udara < 1cm dari kulit pada invertogram, perlu juga segera dilakukan
pertolongan bedah.
bila busi nomor 13-14 mudah masuk. Dilatasi anus bisa dilakukan
pembedahan definitif.