Anda di halaman 1dari 43

ANATOMI

FISIOLOGI TELINGA
Dosen Pengampu
Anggra Yudha Ramadianto, drg., M.HKes.

AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMATIKA


KESEHATAN (APIKES) BANDUNG
2019
TELINGA
• Merupakan organ yang berfungsi untuk menerima
Suara;
• Suara adalah getaran yang merambat sebagai
gelombang melalui media transmisi berwujud padat,
cair, dan gas;
• Suara yang diterima oleh telinga kemudian diteruskan
ke otak untuk kemudian diinterpretasi (diterjemahkan)
sehingga dapat dikenali;
• Penerimaan suara oleh telinga dan interpretasi oleh
otak ini berfungsi untuk membantu manusia dalam
berkomunikasi;
• Struktur telinga bagian dalam berfungsi pula untuk
menjaga keseimbangan tubuh (statis dan dinamis)
BAGIAN-BAGIAN UTAMA
TELINGA

TELINGA LUAR

TELINGA TENGAH

TELINGA DALAM
ORGAN-ORGAN PADA SETIAP
BAGIAN UTAMA TELINGA
Telinga Luar (Auris Eksterna)
 Auricula/Pinna (Daun Telinga)
 Ear Canal (Saluran Telinga)
 Membran Tympani (Ear Drum / Gendang Telinga)

Telinga Tengah (Auris Media)


 Auditory Ossicles (Tulang Pendengaran)
 Oval Window
 Round Window
 Otot-otot
 Tuba Eustachius

Telinga Dalam (Auris Interna)


 Labirin Tulang
 Labirin Membran
TELINGA LUAR
 Merupakan bagian telinga yang
terlihat;

 Strukturnya terdiri dari Auricula,


Ear Canal, dan Membran Tympani.
AURICULA / PINNA
• Orang awam menyebutnya sebagai “Daun
Telinga”;
• Berfungsi untuk menangkap gelombang suara lalu
menghantarkannya ke dalam Ear Canal hingga
akhirnya menuju ke “Gendang Telinga”;
• Strukturnya terbentuk dari Kartilago/Kondrium
(Tulang Rawan);
• Dilapisi oleh kulit yang melekat pada Perikondrium
(permukaan Kartilago/Kondrium);
BAGIAN AURIKULUM / PINNA
Pilin Daun Telinga /
Heliks (Helix)

Antiheliks Lekuk segitiga


(Antihelix) (Trianguler Fossa)

Cekungan Pingiran
(Concha) Telinga Luar
(Crust of Helix)
Takik Tragus
(Intertragic
Notch) Takik depan
(Anterior Notch)

Antitragus
Tragus

Ekor Heliks
(Tail of Helix) Saluran Telinga (Ear
Canal)
Cuping (Labule)
EAR CANAL
• Saluran yang berbentuk tabung bengkok yang disebut
juga sebagai External Auditory Meatus / External Acoustic
Meatus / EAM;
• Diameter 0,5 cm dan Panjang 2,5 – 3 cm;
• Struktur pada 1/3 bagian terluar terbentuk dari
Kartilago/Kondrium/Tulang Rawan (Pars Kartilago) dan
pada 2/3 bagian dalam terbentuk dari tulang keras (Pars
Osseus);
• Dilapisi oleh rambut halus (Cilia) yang membantu
mentransmisikan gelombang suara menuju ke telinga
bagian tengah;
EAR CANAL

• Dilapisi pula oleh Ceruminous Glands (Kelenjar


Serumen) yang mensekresikan Cerumen yaitu zat
yang berbentuk cairan lilin (waxy) yang lengket
dan berwarna seperti warna madu atau
kekuningan;
• Serumen berfungsi sebagai pelumas dan
pelindung saluran telinga dari kerusakan dan
infeksi;
• Berfungsi untuk menghantarkan gelombang suara
dari Aurikulum menuju ke Membran Tympani.
ILUSTRASI POSISI EAR CANAL
DAN MEMBRAN TYMPANI
MEMBRAN TYMPANI
• Posisinya berada pada perbatasan antara Telinga Luar
dan Telinga Tengah;
• Disebut juga dengan Ear Drum atau “Gendang Telinga”;
• Strukturnya terbentuk dari membran fibrosa (jaringan
ikat);
• Berbentuk seperti selaput putih tipis semi transparan yang
menyerupai mutiara dan oval-kerucut;
• Berfungsi untuk menghantarkan gelombang suara yang
berubah menjadi getaran suara menuju ke Telinga Dalam
melalui perantara Auditory Ossicles yang terdapat pada
Telinga Tengah.
TELINGA TENGAH
 Disebut pula sebagai “Kavum
Timpani”;

 Merupakan ruang kecil yang


berisi udara yang terdapat di
antara Telinga Luar dan
Telinga Dalam;

 Terdapat organ-organ berupa


Auditory Ossicles, Oval
Window, Otot-otot, Dan Tuba
Eustachius.
AUDITORY OSSICLES
• Disebut juga sebagai “Tulang-Tulang Pendengaran”;
• Berfungsi untuk menghantarkan getaran suara dari
Membran Tympani ke Telinga Dalam;
• Terdiri dari 3 tulang kecil, yaitu:
 Tulang Malleus (Hammer / Martil) : tulang yang terhubung
dengan Membran Tympani dan Tulang Incus serta berfungsi
untuk menghantarkan getaran suara dari Membran Tympani ke
Tulang Incus.
 Tulang Incus (Anvil / Landasan) : tulang yang terhubung dengan
dengan Tulang Malleus dan Tulang Stapes serta berfungsi untuk
menghantarkan getaran suara ke Tulang Stapes.
 Tulang Stapes (Stirrup / Sanggurdi) : tulang yang terhubung
dengan Tulang Incus dan Oval Window serta berfungsi untuk
menghantarkan getaran suara ke Cochlea.
ILUSTRASI
AUDITORY OSSICLES
OVAL WINDOW
• Disebut juga sebagai “Tingkap Oval” atau
“Fenestra Ovalis” atau “Vestibular
Fenestra” atau “Foramen Oval”;
• Merupakan lubang berselaput yang
menghubungkan Telinga Tengah dan Scala
Vestibuli pada Cochlea;
• Berfungsi untuk menghantarkan getaran
suara dari Tulang Stapes menuju ke Scala
Vestibuli pada Cochlea.
ROUND WINDOW
• Disebut juga sebagai “Tingkap Bundar”
atau “Foramen Rotundum”;
• Merupakan lubang berselaput yang
menghubungkan Telinga Tengah dan Scala
Tympani pada Cochlea;
• Berfungsi untuk membuang kelebihan
getaran suara yang tidak dapat didengar
oleh manusia (< 20 Hz / > 20000 Hz) melalui
cairan Perylimfe di dalam Scala Tympani.
ILUSTRASI
OVAL WINDOW
OTOT-OTOT
• Terdapat 2 otot kecil pada Telinga Tengah, yaitu:
m. Tensor Tympanicus dan m. Stapedius;
• Otot m. Tensor Tympanicus melekat pada
Tulang Malleus dan otot m. Stapedius melekat
pada Tulang Stapes;
• m. Tensor Tympanicus akan menarik Tulang
Malleus ke arah dalam ketika ada getaran suara
getaran suara dari Membran Tympani;
OTOT-OTOT
• m. Stapedius akan menarik Tulang Stapes ke
arah luar ketika ada getaran suara dari Membran
Tympani;
• Fungsi dari kedua otot ini di antaranya adalah:
• Mengurangi kekakuan di antara Auditory
Ossicles.
• Refleks peredaman ketika terdapat suara yang
keras agar tidak mencederai Cochlea.
• Menurunkan sensitivitas suara manusia itu
sendiri agar tidak terdengar terlalu keras di
telinga.
TUBA EUSTACHIUS
• Disebut juga dengan nama “Auditory Tubes”;
• Merupakan saluran sempit yang menghubungkan
Telinga Tengah dengan Naso-Faring;
• Berfungsi untuk menyeimbangkan antara tekanan
udara pada rongga Telinga Tengah dengan tekanan
udara di luar tubuh yang tujuannya untuk mencegah
cedera dan ketulian;
• Adanya hubungan antara Telinga Tengah dengan
Naso-Faring akan menyebabkan infeksi pada Naso-
Faring dapat menyebar ke rongga Telinga Tengah.
ILUSTRASI
TUBA EUSTACHIUS
TELINGA DALAM
 Strukturnya menyerupai “Maze”
dengan susunan yang rumit dan
terbentuk dari Labirin Tulang dan
Labirin Membran (di dalam
Labirin Tulang;

 Terdapat 2 jenis cairan di


dalamnya yaitu Perilymfe dan
pada Endolymfe;

 Labirin Tulang terdiri dari


Cochlea, Vestibula, Semicircularis
Canal;

 Labirin Membran terdiri dari


Utricula dan Saccula;
COCHLEA

• Merupakan organ yang strukturnya tersusun dari


tulang dan memiliki bentuk seperti “Rumah
Siput”;
• Berisi cairan Perilymfe dan Endolymfe yang
berfungsi untuk membantu menghantarkan
getaran suara;
• Pada bagian dalam Cochlea terdapat Ruang
Cochlea, Organ Corti, dan Saraf Pendengaran
(Nervus Cochlearis);
ILUSTRASI COCHLEA
RUANG COCHLEA
• Merupakan ruang yang terdapat pada bagian dalam
Cochlea
• Terdapat 3 ruang, yaitu:
 Scala Vestibuli
 Scala Media (Ductus Cochlear)
 Scala Tympani

• Antara Scala Vestibuli dan Scala Media terdapat


pembatas yang disebut sebagai Membran Vestibular /
Membran Reissner;
• Antara Scala Tympani dan Scala Media terdapat
pembatas yang disebut sebagai Membran Basilar yang
di atasnya terdapat Organ Corti / Spiral Organ.
ILUSTRASI
RUANG COCHLEA
RUANG COCHLEA
• Scala Vestibuli merupakan ruang yang berbatasan
langsung dengan Window Oval dan berisi cairan
Perilymfe;
• Scala Tympani merupakan ruang yang berbatasan
langsung dengan Round Window / Foramen
Rotundum dan berisi cairan Perilymfe;
• Pertemuan antara Scala Vestibul dan Scala Tympani
disebut sebagai Helicotrema;
• Scala Media (Ductus Cochlear) berisi cairan
Endolymfe dan di dalamnya terdapat Organ Corti yang
berfungsi untuk fisiologi pendengaran serta Saraf
Pendengaran (Nervus Cochlearis);
ILUSTRASI RUANG COCHLEA
Helicotrema
ILUSTRASI
RUANG COCHLEA
&
ORGAN CORTI
ORGAN CORTI
• Disebut juga dengan nama lain Spiral Organ;
• Terdapat di dalam Scala Media dan berada di atas
Membran Basilar;
• Pada bagian permukaannya terdapat Hair Cell
(Sel Rambut) yang tersusun dari 4 Stereocilia
dengan Membran Tectorial tepat berada di
atasnya;
• Hair Cell (Sel Rambut) dibagi menjadi 2, yaitu:
Outer Hair Cell (OHC) yang berfungsi untuk
mengeraskan suara (amplifikasi) dan Inner Hair
Cell (IHC) yang berfungsi untuk meneruskan
getaran suara ke Saraf Pendengaran;
ILUSTRASI
ORGAN CORTI & STEREOCILIA
ILUSTRASI STEREOCILIA
SEMICIRCULARIS CANAL
• Posisi anatomisnya berada di belakang
Vestibula;
• Jumlahnya pada Telinga Dalam terdapat 3 buah
dan berisi cairan Endolimfe;
• Pada ujung setiap Semicircularis Canal terdapat
struktur yang disebut Ampula;
• Pada bagian dalam Ampula berisi sel-sel yang
berbentuk seperti rambut (hair-like cell);
• Berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan
tubuh pada gerakan yang tiba-tiba
(keseimbangan dinamis).
SEMICIRCULARIS CANAL
• Semicircularis Canal Posterior berfungsi untuk
mendeteksi gerakan kepala saat miring ke
kanan-kiri;
• Semicircularis Canal Superior berfungsi untuk
mendeteksi gerakan kepala saat bergerak ke
atas-bawah;
• Semicircularis Canal Lateral berfungsi untuk
mendeteksi gerakan kepala saat menoleh ke
kanan-kiri;
VESTIBULA
• Struktur yang berada pada bagian tengah
Telinga Dalam yaitu di antara Cochlea dan
Semicircularis Canal;
• Terdiri dari Utricula dan Sacula yang
merupakan organ yang berbentuk seperti
kantung yang berfungsi untuk mempertahankan
keseimbangan tubuh terhadap gaya gravitasi
ketika berdiri/duduk (keseimbangan statis);
• Pada bagian dalam Utricula dan Sacula
terdapat batu kecil yang disebut sebagai
Otolith yang peka terhadap gaya gravitasi.
PROSES
MENDENGAR
FISIOLOGI PENDENGARAN
[ FREKUENSI 20 – 20000 HZ ]
• Gelombang suara ditangkap oleh Pinna lalu kemudian dihantarkan ke Ear
Canal;
• Gelombang suara dari Ear Canal dihantarkan hingga berkontak dengan
Membran Tympani;
• Membran Tympani bergetar sehingga gelombang suara berubah menjadi
Energi Mekanik berupa getaran suara;
• Getaran suara dari Membran Tympani akan diteruskan ke Cochlea
melewati Oval Window melalui perantara Auditory Ossicles;
• Getaran suara pada Auditory Ossicles secara berurutan akan dialirkan
dari Tulang Malleus  Tulang Incus  Tulang Stapes;
• Getaran suara kemudian akan menggetarkan cairan Perilymfe di dalam
Scala Vestibuli lalu getaran tersebut akan menggetarkan Membran
Reissner;
• Getaran pada Membran Reissner akan menggetarkan cairan Endolymfe
di dalam Scala Media hingga akhirnya akan menggetarkan Membran
Basilar;
FISIOLOGI PENDENGARAN
[ FREKUENSI 20 HZ – 20000 HZ ] – (LANJUTAN)

• Getaran pada Membran Basilar kemudian akan menggetarkan


Organ Corti sehingga menyebabkan struktur Hair Call bergoyang
ke kiri dan ke kanan;
• Pada saat Hair Cell bergoyang terjadi Tip Link Mechanism yaitu
dimana Ion Kalium (K+) yang terdapat pada cairan Endolymfe
akan bergerak masuk ke dalam celah di antara Stereo Cilia yang
terbuka ketika Hair Cell bergoyang;
• Oleh karena tingginya jumlah Ion Kalium (K+) di dalam Hair Cell
maka akan menimbulkan depolarisasi;
• Terjadinya depolariasi menyebabkan potensial aksi sehingga terjadi
pelepasan impuls dari Hair Cell menuju ke Nervus Cochlearis;
• Nervus Cochlearis akan meneruskan impuls ke otak di cerebral
cortex sehingga gelombang suara yang terdengar akan dapat
diinterpretasikan oleh otak.
FISIOLOGI PENDENGARAN
[ FREKUENSI < 20 HZ ATAU > 20000 HZ ]

• Gelombang suara ditangkap oleh Pinna lalu kemudian dihantarkan


ke Ear Canal;
• Gelombang suara dari Ear Canal dihantarkan hingga berkontak
dengan Membran Tympani;
• Membran Tympani bergetar sehingga gelombang suara berubah
menjadi Energi Mekanik berupa getaran suara;
• Getaran suara dari Membran Tympani akan diteruskan ke Cochlea
melewati Oval Window melalui perantara Auditory Ossicles;
• Getaran suara pada Auditory Ossicles secara berurutan akan
dialirkan dari Tulang Malleus  Tulang Incus  Tulang Stapes;
• Getaran suara kemudian akan menggetarkan cairan Perilymfe di
dalam Scala Vestibuli lalu getaran tersebut diteruskan hingga
sampai ke Helicoterma;
FISIOLOGI PENDENGARAN
[ FREKUENSI < 20 HZ ATAU > 20000 HZ ]
– (LANJUTAN)

• Getaran suara yang sudah sampai di Helicoterma kemudian akan


berlanjut menggetarkan cairan Perilymfe di dalam Scala Tympani;
• Getaran suara pada cairan Perilymfe di dalam Scala Tympani
akan diteruskan hingga getaran suara dibuang melalui Round
Window yang tujuannya adalah agar tidak terlalu banyak getaran
suara yang tersimpan di dalam Cochlea.
FISIOLOGI KESEIMBANGAN
Tubuh bergerak

Cairan Endolimfe di dalam Semicircularis Canal bergoyang

Merangsang sel-sel rambut (Hair-like Cell) di dalam Ampula

Ion K+ di dalam cairan Endolimfe akan masuk ke dalam


sela-sela sel-sel rambut yang terbuka

Jumlah Ion K+ di dalam sel-sel rambut tinggi sehingga


terjadi depolarisasi yang diikuti dengan terjadinya
potensial aksi

(Slide Selanjutnya)
FISIOLOGI KESEIMBANGAN - 2
Terjadinya potensial aksi menyebabkan dilepaskannya
impuls menuju ke Nervus Vestibularis

Nervus Vestibularis meneruskan impuls ke


otak

Otak kemudian mengirimkan kembali impuls kepada otot-


otot pada sistem muskuloskeletal untuk menjaga
keseimbangan
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai