Anda di halaman 1dari 19

TRIKOREKSIS

Yudha Wiratama
19360076

Pembimbing :
dr. Hj. Hervina, Sp. KK, FINSDV, MKM
DEPARTEMEN / SMF ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RSUD DR R.M DJOELHAM BINJAI
2021
1. Definisi
Trichorrhexis Nodosa adalah kelainan batang rambut bawaan atau
didapat yang
ditandai dengan rambut yang rapuh dan mudah patah. Rambut
bambu merupakan
kelainan batang rambut yang menyebabkan helai rambut terlihat
mirip dengan simpul
pada batang bambu.
Rambut bambu tampaknya mengandung bintil-bintil (benjolan)
atau tonjolan yang berjarak sama. Rambut bambu juga dikenal
2. KLASIFIKASI Trikoreksis invaginata

Trikoreksis nodosa

Rambut bambu meru pakan kelainan batang


rambut yang
menyebabkan helai rambut terlihat mirip
trichor-rhexis nodosa (TN) adalah dengan simpul
kelainan batang rambut bawaan pada batang bambu. Untaian rambut normal
atau didapat yang ditandai dengan dan sehat
rambut yang rapuh dan mudah tampak halus di bawah mikroskop. Rambut
patah bambu
tampaknya mengandung bintil-bintil
(benjolan) atau
(Shihab nahla, sirait sondang P, paramitha larisa, 2016)
3. Etiologi
TN kongenital jarang terjadi dan dapat terjadi pada
sindrom seperti pseudomonilethrix, sindrom Netherton,
pili annulati, argininosuccinic aciduria, trikotiodistrofi,
Sindrom Menkes, dan sindrom tricho-hepatoenteric.
Gen mutasi yang diwariskan yang disebut
SPINK5 menyebabkan rambut bambu. Mutasi pada gen
ini menyebabkan proses pertumbuhan yang tidak
normal
(Rauschkolb et al., 2017).
4. Epidemiologi
kelainan langka

Biasanya disertai dengan dermatosis pruritus, seperti


neurodermatitis terbatas, dermatitis kontak, atau
dermatitis atopik.

Menggaruk dan menggosok kemungkinan besar adalah


penyebab utamanya

(Kipuw, 2015)
5. Faktor Resiko
• Trauma kimiawi disebabkan oleh penggunaan cairan atau pew
arna rambut permanen.
• Cedera mekanis adalah akibat dari seringnya menyikat, memija
t kulit kepala, atau menyisir dalam waktu lama,
• kerusakan fisik termasuk paparan sinar UV yang berlebihan ata
u penggunaan panas yang berulang.
• Kebiasaan, trikotilomania, dan menggaruk serta menarik yang
berhubungan dengan dermatosis pruritus juga dapat menyeba
bkan kerusakan yang cukup untuk memicu Trikoreksis.
• Malnutrisi, terutama defisiensi zat besi, atau endokrinopati sep
erti hipotiroidisme.
• Efek kumulatif perendaman berulang dalam air garam dan pa
paran sinar UV
6. Cara Menegakkan Diagnosis
1. Anamnesis
Biasanya pasien datang keluhan ketidak mampuan rambut untuk tumbuh
panjang, patah-patah, tidak berkilau dan kusam (De Jongh et al., 2017)

2. Pemeriksaan Fisik
• Rambut yang terlibat mengembangkan simpul khas yang putus dalam beberapa
sentimeter dari kulit kepala, terutama di area yang mengalami gesekan karena
menyisir atau tidur. Pada kelainan ini, nodus dan kerusakan terjadi di dekat ujung
rambut yang tampak kusam, kering, dan tidak rata. Kerusakan biasanya dikaitkan
dengan trikoptilosis, atau pemisahan longitudinal, yang sering disebut sebagai
ujung bercabang
3. Pemeriksaan Penunjang
Dalam semua kasus, diagnosis tergantung pada pemeriksaan mikroskop yang
cermat dan, jika mungkin, pemindaian mikroskop electron. Pemindaian
mikroskop elektron menunjukkan fraktur kuas cat karakteristik dari batang
rambut.

(Shihab nahla, sirait sondang P, paramitha larisa, 2016).


7. Patogenesis

Tidak ada patogenesis khusus untuk trikoreksis. Mekanisme


pembentukan trichorrhexis yang merupakan salah satu ciri khas
anomali rambut yang terlihat pada sindrom
Netherton

(Yoo & Youn, 2015).


8. Patofisiologi
disebabkan sebuah
Netherton mutasi pada SPINK5 inhibitor protease serin
pada
dimana
genodermatosis resesif autosom kromosom 5
Yang bermanifestasi

triad atopi, ichthyosis linearis circumflexa, dan sindrom TI.

(Saumya & Shyam, 2018).


9. DIAGNOSA BANDING

Trikoreksis 01

Pedikulosis 02
kapitis
Tinea kapitis 03
(Siregar, 2018) Etiologi Subjek Predileksi Efloresensi
Trikoreksis sindrom Tidak gatal Rambut, pangkal ketidak mampuan rambut untuk
Netherton, pili dan rambut, atau tumbuh panang, patah-patah, tidak
annulati, tidak nyeri tengah rambut berkilau dan kusam
argininosuccinic
aciduria,
trikotiodistrofi,
Sindrom Menkes,
dan sindrom
tricho
hepatoenteric,
genetik
Pedikulosis kapitis Pediculosis gatal Pangkal rambut Ditemui telur dan tuma pediculosis
humanis humanis capitis
capitis

Tinea Capitis Jamur dermatofit Gatal dan Kulit kepala Bulat, botak, bersisik tampak merah.
perih terutama
saat
berkeringat
10. Penatalaksanaan

NON FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI

Tidak ada terapi farmakologi


Tidak ada khususbiasanya bisa sembuh secara
spontan jika faktor resiko dihindari.

(Rauschkolb et al., 2018)


10. Edukasi dan Komunikasi
01 Hindari trauma mekanis, fisik, dan kimiawi

02 Hindari paparan sinar UV

03 Menggunakan shampoo dan kondisioner yang lembut

(Rauschkolb et al., 2017)


11. Komplikasi

Tidak ada komplikasi serius dari


trikoreksis hanya saja kesehatan mental
pasien yang perlu diperhatikan

(Soepardiman & Legiawati, 2015)


12. PROGNOSIS

Prognosis pada trikoreksis umumnya baik

(Saumya & Shyam, 2018)


13. Profesionalisme

 Membantu mengontrol kesembuhan pasien dengan


memberikan edukasi untuk menghindari faktor resiko
14. Kesimpulan
Definisi : Trikoreksis adalah kelainan batang rambut bawaan atau didapat yang ditandai dengan
rambut yang rapuh dan mudah patah. Rambut bambu merupakan kelainan batang rambut yang
menyebabkan helai rambut terlihat mirip dengan simpul pada batang bambu.. Rambut bambu
tampaknya mengandung bintil-bintil (benjolan) atau tonjolan yang berjarak sama.
Anamnesis : Biasanya didapatkan keluhan pasien berupa rambut mudah patah dan tidak
kemampuan untuk tumbuh panjang.
Penatalaksaan : tidak ada perawatan maupun pengobatan secara khusus.
Edukasi : yang dilakukan pada pasien hanya menghindari trauma mekanik, fisik, dan kimiawi.
Komplikasi : Tidak ada komplikasi serius,
Prognosis : umumnya baik dapat sembuh secara spontan
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai