Anda di halaman 1dari 32

ANALGESIA REGIONAL

Yunawan Dwi Puspo 19360040


Dian Ayu Lestari 19360001
Adhitya Sri Hartanto 19360049
PENDAHULUAN
Anestesi diperkenalkan oleh Oliver
Wendell Holmes, menggambarkan
keadaan tidak sadar sementara karena
pemberian obat untuk menghilangkan
nyeri pembedahan.
Analgesia adalah pemberian obat untuk
menghilangkan nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran pasien.
Tipe
anestesi
Tiap vertebra disatukan oleh ligamentum
vertebralis  kanalis spinalis.
Kanalis spinalis berisi medulla spinalis dan
pembungkusnya(meningen), jaringan
lemak, dan pleksus venosus
Pada posisi supine titik tertinggi terletak
pada vertebra cervical 5 dan vertebra
lumbal 4-5, sedangkan terendah pada
vertebra torakal 5-vertebra sacral 2.

ANATOMI FUNGSIONAL VERTEBRA


Garis lurus yang menghubungkan kedua
Krista iliaka tertinggi akan memotong
prosessus spinosus vertebra L4 atau
antara L4-L5. Medulla spinalis diperdarahi
oleh a.spinalis anterior dan a. spinalis
posterior.
ANALGESI REGIONAL
Anestesi regional adalah penggunaan
obat analgetik lokal untuk menghambat
hantaran saraf sensorik sehingga impuls
nyeri dari suatu bagian tubuh diblokir
untuk sementara(reversible). Fungsi
motorik dapat terpengaruh sebagian atau
seluruhnya tapi penderita tetap dalam
keadaan sadar.
ANESTESI
REGIONAL
Blok
Blok perifer
sentral
Regional
Pleksus Pleksus
spinal Epidural kaudal intraven
brakialis aksilaris
a
Kelebihan Kekurangan

• Alat yang digunakan • Butuhkan kerjasama


minimal pasien
• Teknik sederhana • Sulit diterapkan pada
• Lebih murah anak-anak
• Relatif aman untuk
pasien yang tidak puasa
PERSIAPAN ANALGESIA REGIONAL

≈ Anestesi umum
Persiapan resusitasi
Persiapan tindakan anestesi umum
Menyebabkan blok
simpatis, analgesia
sensoris dan blok
motoris (tergantung
dari dosis, konsentrasi,
dan volume obat
anestesi lokal

Blok spinal, epidural,


dan kaudal

BLOK SENTRAL
ANELGESIA SPINAL
≈ analgesi subaraknoid ≈ analgesi/blok
spinal intradural ≈ blok intratekal
Pemberian obat anestetik lokal ke dalam
ruang subarachnoid
Sederhana, cukup efektif dan mudah
dikerjakan
kutis  subkutis  Lig. Supraspinosum  Lig.
Interspinosum  Lig. Flavum  ruang epidural 
durameter  ruang subarachnoid
Anestesi spinal
INDIKASI
pembedahan ekstremitas bawah panggul, tindakan sekitar
rectum-perineum, bedah abdomen bawah, dan sering digunakan
untuk section secaria bagian bedah obstetric-ginekologi.

KONTRAINDIKASI
a. Absolut: - pasien menolak
- coagulopathy
- infeksi setempat
b. Relatif: - hipovolemia
- sepsis
- kelainan neurologi sebelumnya
PERSIAPAN
◦ Pasien:
Posisi lumbal punksi ditentukan sesuai dengan kesukaan
penderita, letak daerah operasi dan densitas larutan
anestetik local. Vertebra lumbal difleksikan  untuk
melebarkan ruang  procesus spinosus dan memperluas
rongga interlamina. Pada posisi prone, menempatkan bantal
dibawah panggul untuk membantu fleksi vertebra lumbal.
◦ Peralatan:
obat-obatan, perlengkapan serta mesin anestesi
disiapkan sebelum penderita masuk ruangan ; begitu pula
dengan monitor standar. Persiapan termasuk vasopressor
untuk mencegah hipotensi, suplemen oksigen melalui nasal
kanula atau masker untuk mengatasi depresi pernapasan
akibat sedatif atau anestetik
Posisi anestesi spinal
ANESTETIK LOKAL
◦ Isobarik
◦ Hipobarik
◦ Hiperbarik

TEKNIK ANALGESIA SPINAL


Posisi lumbal punksi ditentukan sesuai dengan kesukaan penderita, letak daerah
operasi dan densitas larutan anestetik local. Vertebra lumbal difleksikan  untuk
melebarkan ruang  procesus spinosus dan memperluas rongga interlamina. Pada posisi
prone, menempatkan bantal dibawah panggul untuk membantu fleksi vertebra lumbal.

KOMPLIKASI
Hipotensi
Anestesi spinal tinggi / total.
Henti jantung 
Mual dan muntah 
Penurunan panas tubuh
Parestesia
Jarum spinal
ANELGESIA EPIDURAL

Blokade saraf
dengan
menempatkan obat
di ruang
epidural(peridural,e
kstradural)
Analgesia Epidural
Bromage scale
ANALGESIA KAUDAL

Sama dengan anestesi epidural, karena


kanalis kaudalis adalah kepanjangan dari
ruang epidural dan obat ditempatkan di
ruang kaudal melalui hiatus sakralis.
Indikasi
 Daerah perineum
 Daerah anorektal

Kontraindikasi : ≈ analgesia spinal dan


epidural

Teknik anestesi kaudal


ANESTESI SPINAL TOTAL
Anestesi spinal intratekal atau epidural
yang naik sampai di atas daerah servikal.
Tatalaksana:
◦ infus cairan koloid 2-3 L
◦ kendalikan pernapasan dengan O2 100% kalau
perlu dengan intubasi
◦ Atropin
◦ Efedrin
Analgesia Regional Intravena (Bier
Block)
Dikerjakan untuk bedah singkat sekitar 45
menit pada lengan atau tungkai
Obat dimasukkan langsung ke dalam vena
atau arteri besar pada ekstremitas yang
bersangkutan, sedangkan aliran darah
dibendung dengan manset, sehingga obat
tidak langsung masuk ke dalam sirkulasi
sistemis
A KA S IH
TER IM

Anda mungkin juga menyukai