Oleh :
HANDRIS YUSUP PURNAWAN
NIM : 710015124
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Derajat Sarjana Teknik Pada
Program Studi Teknik Pertambangan S1 Fakultas Teknologi Mineral
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Oleh :
HANDRIS YUSUP PURNAWAN
710015124
Menyetujui, Menyetujui,
Dekan Fakultas Teknologi Mineral Ketua Program Studi
Teknik Pertambangan S1
BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM
Sebuah proses panjang merantau dan menuntut ilmu di perguruan tinggi
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta memberikan saya pengalaman yang luar
biasa. Saya bersyukur dikelilingi oleh orang-orang terbaik dan hebat yang selalu
mendukung hingga sampai saat ini.
Kupersembahkan karya ilmiah ini kepada :
1. Allah Subhanahu Wa’taala yang selalu memberikan petunjuk, rezeki,
bimbingan-Nya serta perlindungan-Nya dalam kehidupan saya.
2. Ayah saya tercinta bapak Suyamto dan ibu saya tercinta Munjiati yang
senantiasa selalu berusaha untuk memberikan dukungan baik secara materi
maupun kasih sayang.
3. Bapak A. A. Inung Arie Adnyano, S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing I dan
juga sebagai senior saya di HMTA, serta Bapak Mustapa Ali
Mohamad,S.T.,M.T. selaku Dosen Pembibing II, yang telah memberikan
waktu dan ilmunya selama proses pembuatan karya tulis ini dan selama saya
menimba ilmu di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
4. Teman saya Dedi Setiawan . yang telah memberikan ilmu dan kesempatan
kepada saya untuk melakukan penelitian Tugas Akhir ini di PT. Kuansing Inti
Makmur.
5. Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTA) para senior dan
kawan-kawan seperjuangan yang sudah membentuk mental dan karakter serta
ilmu yang luar biasa selama berorganisasi di Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta (ITNY)
6. Seluruh Kawan-Kawan & Sahabat di Angkatan 2015 Teknik Pertambangan
ITNY yang sudah mendukung perjuangan selama masa kuliah.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Skripsi ini dengan baik yang berjudul “Analisis Sistem Penyaliran
Tambang Batubara Pt. Kuansing Inti Makmur, Kabupaten Muara Bungo, Provinsi
Jambi”.
Tujuan dari penyusunan ini sebagai syarat untuk mencapai derajat Sarjana
Teknik pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
Atas selesainya Skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. H. Ircham, M.T., selaku Rektor Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Ir. Setyo Pambudi, M.T., selaku Dekan Fakultas Teknologi Mineral
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
3. Bapak Bayurohman Pangacella Putra, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi
Teknik Pertambangan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
4. Bapak A. A. Inung Arie Adnyano, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Mustopa Ali Mohamad, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing II.
6. Segenap dosen program studi Teknik Pertambangan, atas segala ilmu
pengetahuan yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu harapannya tulisan ini dapat disempurnakan pada penulisan-penulisan
selanjutnya. Semoga Tugas Ahir 1 ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa
memberikan kontribusi pengetahuan pada kemajuan industri pertambangan di
Indonesia.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Batasan Masalah.................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................4
1.5 Metode Penelitian...............................................................................................4
1.6 Manfaat Penelitian..............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................7
2.1 Sistem Penyaliran Tambang...............................................................................7
2.2 Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang..........................................................9
2.3 Curah Hujan.....................................................................................................10
2.4 Catchment Area (Area Tangkapan Hujan)........................................................10
2.5 Debit Air Hujan................................................................................................13
2.6 Infiltrasi............................................................................................................15
2.7 Evapotranspirasi...............................................................................................15
2.8 Debit Limpasan................................................................................................16
2.9 Debit Air tanah.................................................................................................18
2.10 Debit air tambang Total....................................................................................19
2.11 Dimensi Sump..................................................................................................19
2.12 Kolam Penampung (sump)...............................................................................20
2.13 Pemompaan dan pemipaan...............................................................................22
2.13.1 Klasifikasi pompa.....................................................................................22
2.13.2 Head Total................................................................................................26
2.14 Waktu pemompaan...........................................................................................27
BAB III RENCANA JADWAL PENELITIAN...............................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................29
DAFTAR GAMBAR
Salah satu syarat agar kegiatan penambangan berjalan sesuai dengan yang
direncanakan, diperlukan kondisi kerja yang baik, yaitu tidak adanya
genangan air pada daerah kerja dan jalan tambang. Untuk itu diperlukan
sebuah sistem penyaliran air di area penambangan yang sesuai dengan
persyaratan teknis, sehingga air hujan, air limpasan dan air tanah yang ada
dapat dikontrol. Sistem penyaliran tambang pada tambang terbuka secara
garis besar dibagi menjadi dua yakni berupa pencegahan air masuk ke area
penambangan (mine drainage) dan pengendalian air yang telah masuk ke area
penmbangan (mine dewatering).
Salah satu cara untuk mengendalikan air hujan dan air limpasan pada area
penambangan adalah dengan membuat saluran terbuka berupa paritan. Paritan
merupakan salah satu bagian dari sistem penyaliran tambang yang dibuat
dengan tujuan untuk mengontrol air hujan dan air limpasan yang berada di
dalam maupun yang berasal dari luar area penambangan namun berpotensi
masuk ke area penambangan. Paritan yang dibuat harus berdasarkan syarat
dan ketentuan tertentu agar paritan tersebut dapat menampung dan
mengalirkan air limpasan sehingga tidak mengganggu semua aktivitas
penambangan yang ada.
Perumusan Masalah
Perumusan Masalah
Pengolahan Data :
Curah hujan
Curah hujan rencana
Debit air total
Spek pompa
max total head
total head yang di dapat
debit pompa
Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang jatuh kebumi persatu satuan
luas permukaan pada suatu jangka waktu tertentu.
Internsitas curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh dalam area tertentu
dalam jangka waktu yang relative singkat dinyatakan dalam mm/s.
2 1
1
Q= A × × R 3 × S 2 …………………………………………(1)
n
Keterangan: Q:Debit (m3/s)
n:Koefisien kekasaran
S:kemiringan rata rata
A:Luas Penampang
X rata rata=
∑ Xi Keterangan: ∑ Xi=¿ ¿Jumlah curah hujan harian
n
maksimum
n = Jumlah data
Reduce Mean ( Yn )=−ln ¿………………………………(2)Keterangan:
n=jumlah sampel
m=urut sampel (1,2,….)
YN:Reduced Mean
(Yn−Ynrata−rata)2
Reduced Standart (Sn) ¿
√ ∑ n−1
( xi−x)2
Standart deviasi ( S )=
√ ∑ n−1
Reduced Virate (Yt) ¿ log ¿
Keterangan : T =Periode Ulang (tahun)
Periode Ulang & Resiko hidrologi dihitung dengan Rumus
1 Tl
Pr=1−(1− ) …………………………...……………………………(4)
Tr
I= ( 24Xr )+ ¿……………………………………………………………(6)
Keterangan: I : Intensitas Curah hujan (mm/jam)
Xr: Curah hujan harian maksimum (mm/jam)
Tc: Waktu konsentrasi (24 jam/hari hujan)
K¿ ( Yt −Yn
Sn )
…………………………………...……………………………(7)
2.6 Infiltrasi
Faktor faktor yang mempengaruhi infiltrasi
Pengukuran Infiltrasi :
1) Lysimeter - Baca Buku Suyono “Hidrologi untuk pengairan”
2) Kille - Data Q harian min. Sungai perbulan,tiap 30 data diambil 1
Minimum.
- diurutkan dari yang terkecil sampai dengan terbesar.
- n data : 2 = debit rata rata minsuatuDAS.
Laju Infiltrasi(G)= Debit min. Rata rata/Luas DTH
2.7 Evapotranspirasi
(ET)(mm/waktu(hari/bulan/tahun) :
ET pot :Yang seharusnya terjadi.
ET reel : Yang sebenarnya terjadi (nyata/riil).
-Sinar matahari (Sumber Energi)
-Temperatur udara dan derajat kejenuhan daripada udara.
-Angin/ Pergerakan udara
ET Pot :
1) TURC,1970
ETReel=N/[0,9+(N/Jt)2)0.5
Keterangan:
N=JumlahCH/Thn,(mm)
Jt=300+25t+0,05t3,(fs.Suhu)
t = Temperatur rata rata Tahunan, (Co)
2) DenganLysimeter
ETPot :
a) Thornt waite
ETPot=1,6(10t/J)amm/bulanataumm/tahun
Keterangan:
t=temperaturrataratabulanan
J= Indeks panas setahun, jumlah daripada 12 bulan, dari angka
(t/5)1,514
a=(1,6x10-2)J+0,5
b) Haude, Schendel, Blaney Criddle dll.
2.8 Debit Limpasan
Rumus Rasional (Rudy Sayoga Gautama,1995)
Q=0,278 x C x I x A………………..……………………………………..(8)
Keterangan: Q: Debit air (m3/s)
C: Koefisien limpasan
I : Intensitas curah hujan terencana (mm/jam)
A: Luas daerah tangkapan hujan (km2)
Debit limpasan Reel = Qlimpasan –Infiltrasi
Perumahan 0,5
Semen 0,010-0,014
Beton 0,011-0,016
Bata 0,012-0,020
Besi 0,013-0,027
Tanah 0,020-0,030
Gravel 0,022-0,035
1 2/ 3 1 /2
Q= A R S ………………….……………………………………(11)
n
Keterangan: Q: Debit limpasan (m3/s)
A:Luas penampang basah (m2)
n: Koefisien kekasaran manning (dapat dilihat pada
table)
R:Jari Jari hidrolis (m)
S:Kemiringan dasar saluran
Semen 0,010-0,014
Beton 0,011-0,016
Bata 0,012-0,020
Besi 0,013-0,027
Tanah 0,020-0,030
Gravel 0,022-0,035
Q=V × A………………………………………………(13)
Keterangan: Q: debit air (m3/s)
V: Kecepatan alir (m/s)
A:Luas penampang pipa (m2)Berdasarkan
perbedaan bahan pembuat pipa, secara umum ada dua jenis
pipa yang digunakan , yaitu:
1) Pipa Baja
Diameter yang umum digunakan berkisar antara 400-600 mm
yang masing ukuran diameternya mempunyai kapasitas
tersendiri dengan masing-masing panjang batang pipa baja 8
meter, biasanya pipa jenis ini digunakan untuk mengalirkan
air dari sump terakhir menuju ke kolam pengendap lumpur
(KPL)
2) Pipa HDPE (High Density /Polyethylen)
Pipa dari jenis ini terbuat dari bahan Polyethyllen dengan
density antara 0,94-0,97 g/cm3 merupakan hasil pereaksian
antara Ethylene dengan Benzaldehyde pada tekanan yang
sangat tinggi.pipa jenis ini memiliki sifat yang lentur dan
lebih ringan bila disbanding pipa baja. Pada perkembangan
teknologi pemakaian pipa saat ini sebagian besar sudah
banyak yang memilih menggunakan pipa jenis ini.
0,0005
λ=0,020+ …………………………………………(15)
D
L V2
Hf 1= λ × × ………………………………………….(16)
D 2g
3) Julang Kerugian Belokan (Hf2)
D
R=
1 ……………..…………………………………....
tan θ
2
(17)Hf 2=¿……………..…..(18)
4) Hf3 (jenis katup yang digunakan =katup isap)
-Diameter pipa dengan 0,259 m dengan didapat pada table
denga koefisiennya =1,84
V2
Hf 3=f 3 × …………………………………………….(20)
2g
θ θ
f 3=0,964 sin 2 +2,047 Si n 4 ………………...……….(21)
2 2
5) Head Kecepatan (Hf4)
V
Hf 4= ……………………………………………..……………(22)
2g
Tabel 9.1.
Jadwal tahapan kegiatan penelitian
Oktober Januari Februari Maret 2022
2020 2021 2021
Tahapan Kegiatan Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bimbingan Proposal Skripsi
httpdokumen.tipsdocumentslampiran-j-kolam-pengendapan-setling-pond-
1.html
Sistem penyaliran tambang pada pit 2 timur pt ta [online], Diakses di :
httpdokumen.tipsdocumentsanalisis-sistem-penyaliran-tambang-pada-pit-
2-timur-pt-ta.html
Penyaliran tambang 46839413[online], Diakses di :
httpswww.slideshare.nethenyFTIpenyaliran-tambang-46839413
Bentuk Dimensi Saluran Terbuka
httplorenskambuaya.blogspot.co.id201405bentuk-dan-dimensi-saluran-
terbuka_18.html
Pengoalahan Air Asam Tambang [online], Diakses di :
http://dpduniapertambangan.blogspot.com/2013/01/pengelolaan-air-asam-
tambang.html
Air Asam Tambang [online], Diakses di :
http://wwwenvdept-environmental.blogspot.com/p/air-asam-tambang.html