Anda di halaman 1dari 54

TUGAS AKHIR

TINJAUAN KESERASIAN ALAT GALI-MUAT DAN


ALAT ANGKUT (Match Factor) studi kasus :
DI PT HASNUR RIUNG SINERGI SITE PT BHUMI RANTAU
ENERGI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Diajukan sebagai Persyaratan untuk Menyelesaikan


Program Pendidikan Diploma III Teknik Pertambangan pada Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Banjarmasin

Oleh:
M. Saifur Rahman
A020317012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARMASIN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
TELAH DIPERTAHANKAN DIHADAPAN DEWAN PENGUJI
DAN DITERIMA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT
KELULUSAN PROGRAM DIPLOMA

Nama : M. Saifur Rahman


NIM : A020317012
Tlp/E-mail : 0821-5323-8503
Prodi : D III Teknik Pertambangan
Judul : Tinjauan Keserasian Alat Gali-Muat Dan Alat
Angkut (match factor) studi kasus : Di PT Hasnur
Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi
Provinsi Kalimantan Selatan.

Telah disidangkan pada


Hari/Tanggal : 11 Agustus 2020
Tempat : Ruang Sidang Teknik Pertambangan

1. Penguji I
Nama : Ir. Sofwan Hadi, MT
NIP : 19600706 198803 1 005 Tanda Tangan

2. Penguji II
Nama : Dessy Lestari Saptarini, M.Eng
NIP : 19781209 200604 2 002 Tanda Tangan

3. Penguji III
Nama : Rahma Norfaeda, ST, MT
NIP : 19870922 201903 2 009 Tanda Tangan

Menyetujui

Ketua Jurusan Teknik Sipil Ketua Panitia Tugas Akhir

Dr. Reza Adhi Fajar, ST, MT Herliani Farial Agoes, MT


NIP 19740720 199803 1 003 NIP 19720222 199702 2 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir, atas nama :
Nama Mahasiswa : M. Saifur Rahman
N.I.M : A020317012
Prodi : Diploma III Teknik Pertambangan
Judul : Tinjauan Keserasian Alat Gali-Muat Dan Alat Angkut
(match factor) studi kasus : Di PT Hasnur Riung Sinergi
Site PT Bhumi Rantau Energi Provinsi Kalimantan
Selatan.

Telah Selesai diperiksa oleh pembimbing dan sudah dapat diajukan dalam
sidang Tugas Akhir.
Demikianlah surat pengesahan ini dibuat untuk dapat diketahui bersama.

Banjarmasin, Agustus 2020

Menyetujui Menyetujui
Pemimbing I Pembimbing II

Dessy Lestari Saptarini, M. Eng Rahma Norfaeda, ST, MT


NIP. 19781209 200604 2 002 NIP. 19870922 201903 2 009

Menyetujui
Ketua Prodi

Dessy Lestari Saptarini, M. ENG


NIP. 19781209 200604 2 002

iii
TINJAUAN KESERASIAN ALAT GALI-MUAT DAN ALAT
ANGKUT (match factor) studi kasus : DI PT HASNUR RIUNG
SINERGI SITE PT BHUMI RANTAU ENERGI
Oleh: M. Saifur Rahman, Pembimbing I: Dessy Lestari Saptarini, M. Eng,
Pembimbing II: Rahma Norfaeda, ST. MT

ABSTRAK

Kebutuhan manusia akan energi dari waktu ke waktu menunjukkan perkembangan yang
sangat pesat. Batubara sebagai salah satu sumber daya energi yang akan semakim banyak dicari
dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi apalagi mengingat Indonesia memiliki cadangan
batubara yang sangat melimpah. Inti dari bisnis pertambangan batubara adalah bagaimana
memproduksi (mengangkut) cadangan batubara sebanyak mungkin dengan biaya sedikit mungkin.
Oleh karena itu tinjauan keserasian alat gali-muat dan alat angkut, pengangkutan Overburden (OB)
dan batubara menjadi faktor yang sangat penting untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum.
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas pengangkutan batubara adalah proses
pengangkutan OB ke disposal oleh alat-alat berat (loader dan hauler), Banyak faktor yang
menentukan operasi kendraan pengangkutan OB tersebut dapat optimum atau tidak, diantaranya
system lalu lintas kendraan, jumlah kendraan, jenis dan tipe kendraan, dan jalan yang dilewati
kendraan.
Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini ialah studi literature, pengamatan
dilapangan dilakukan untuk mendapatkan data secara langsung, pengambilan data dilakukan dengan
cara wawancara langsung dengan karyawan perusahaan, pengolahan data yang didapat selama
dilapangan akan diolah sehingga mendapatkan data yang akurat.
Dari perhitungan pengolahan data didapatkan rata-rata waktu siklus alat gali-muat yang
didapatkan saat dilapangan 26.46 detik dan waktu siklus alat angkut didapat saat dilapangan dengan
waktu total 13.88 menit, Produktifitas alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 yang didapatkan saat
pengamatan ialah 547 BCM/Jam dan ketercapaiannya sebesar 95%. Dan alat angkut Komatsu HD
785-7 adalah 133 BCM/Jam per Unit dengan hasil ketercapaiannya sebesar 86%, Hasil perhitungan
MF yang didapatkan dilapangan adalah 0.97 yang berarti kinerja alat angkut sedikit kurang optimal
dan perlu optimalisasi terhadap CT alat angkut.

Kata Kunci : Overburden, Cycle time, Keserasian alat

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
dengan judul “Tinjauan Keserasian Alat Gali-Muat Dan Alat Angkut (match
factor) studi kasus : Di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi
Provinsi Kalimantan Selatan“ dengan baik. Tidak lupaTerimaKasih kepada:

1. Bapak Dr. Reza Adhi Fajar, ST., MT , selaku Ketua jurusan Teknik Sipil.
2. Ibu Dessy Lestari Saptarini, M. Eng, selaku Ketua Prodi Teknik Sipil
sekaligus Pembimbing Satu Tugas Akhir.
3. Ibu Rahma Norfaeda, ST, MT, selaku Pembimbing Dua Tugas Akhir.
4. Bapak Agus Andy Purnomo, Production Dept Head PT Hasnur Riung
Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi. selaku Pembimbing Di Lapangan.
5. Seluruh karyawan di Departmen Engineering & Production PT Hasnur
Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi yang telah banyak membantu
dan membimbing penulis dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan.
6. Teristimewa kedua Orang tua tercinta Ayahanda dan Ibunda , serta Sodara
dan seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi
sehingga penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dapat penulis selesaikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung selama pelaksanaan
Tugas Akhir.

Banjarmasin, 11 Agustus 2020

M. Saifur Rahman
A020317012

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG ............................................................. ii


LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN ..................................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR RUMUS .......................................................................................... xii
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 2
1.5 Batasan Masalah ............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kegiatan Produksi Pertambangan .................................................. 4
2.2 Siklus Produksi ............................................................................... 4
2.2.1 Pemuatan (Loading) ............................................................. 4
2.2.2 Pengangkutan (Hauling) ...................................................... 5
2.2.3 Pembongkaran (Dumping) ................................................... 5
2.2.4 Penempatan Diri (Spotting) .................................................. 5
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produktifitas ..................................... 5
2.3.1 Cycle Time ............................................................................ 5
2.3.1.1 Cycle Time Alat Gali-Muat ...................................... 6
2.3.1.2 Cycle Time Alat Angkut .......................................... 11
2.3.2 Swell Factor ......................................................................... 14
2.3.3 Fill Factor ............................................................................ 15

vii
2.3.4 Job Efficiency (Efisiensi Kerja)............................................ 15
2.4 Produktifitas ................................................................................... 16
2.4.1 Produktifitas Alat Gali-Muat ................................................ 16
2.4.2 Produktifitas Alat Angkut .................................................... 17
2.5 Match Factor .................................................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................ 19
3.1.1 Keadaan Geologi Daerah ..................................................... 20
3.1.2 Keadaan Iklim ...................................................................... 20
3.1.3 Keadaan Sosial Budaya ........................................................ 21
3.2 Metode Pelaksanaan ....................................................................... 21
3.2.1 Studi Literatur ...................................................................... 21
3.2.2 Pengamatan Di Lapangan..................................................... 21
3.2.3 Pengambilan Data ................................................................ 22
3.2.4 Pengolahan Data ................................................................... 22
3.3 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir ............................................. 23
BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan Di Lapangan ..................................................... 24
4.1.1 Lokasi pengamatan ............................................................... 24
4.1.2 Alat Gali-Muat ..................................................................... 24
4.1.3 Alat Angkut .......................................................................... 25
4.2 Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas ...................................... 26
4.2.1 Cycle Time ............................................................................ 26
4.2.2 Swell Factor ......................................................................... 28
4.2.3 Fill Factor ............................................................................ 28
4.2.4 Job Efficiency ....................................................................... 28
4.3 Perhitungan Produktifitas ............................................................... 28
4.4 Perhitungan Match Factor ............................................................. 29
4.5 Pembahasan .................................................................................... 30

viii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 33
5.2 Saran ............................................................................................... 33

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Cycle Time Alat Gali-Muat ............................................... 6


Gambar 2.2 Digging Time (Waktu Penggalian) ............................................... 7
Gambar 2.3 Swing Load Time (Waktu Putar Muatan) ..................................... 8
Gambar 2.4 Dumping Time (Waktu Penumpahan) .......................................... 9
Gambar 2.5 Swing Empty Time (Waktu Putar Kosongan) ............................... 10
Gambar 2.6 Bagan Cycle Time Alat Angkut .................................................... 11
Gambar 2.7 Aktifitas Loading Time ................................................................ 12
Gambar 2.8 Aktifitas Travel Load dan Travel Empty Dump Truck ................. 13
Gambar 2.9 Aktifitas Dumping di disposal...................................................... 13
Gambar 3.1 Peta konsesi PT Hasnur Riung Sinergi ........................................ 19
Gambar 3.2 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir ........................................... 23
Gambar 4.1 Alat Gali-Muat Hitachi EX 1200-6 .............................................. 25
Gambar 4.2 Alat Angkut Komatsu HD 785-7 .................................................. 26

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor Isian Bucket........................................................................... 15


Tabel 4.1 Rata-rata cycle time alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 ................... 27
Tabel 4.2 Cycle Time alat angkut Komatsu HD 785-7..................................... 27

xi
DAFTAR RUMUS

Rumus 2.1 Cycle Time Alat Gali-Muat ............................................................ 11


Rumus 2.2 Cycle Time Alat Angkut ................................................................ 14
Rumus 2.3 Fill Factor ...................................................................................... 15
Rumus 2.4 Job Efficiency................................................................................. 16
Rumus 2.5 Produktifitas alat gali-muat ............................................................ 16
Rumus 2.6 Produktifitas alat angkut ................................................................ 17
Rumus 2.7 Match Factor ................................................................................. 17
Rumus 4.1 Hasil perhitungan produktifitas alat gali-muat .............................. 28
Rumus 4.2 Hasil perhitungan produktifitas alat angkut ................................... 29
Rumus 4.3 Hasil perhitungan Match factor ..................................................... 29

xii
DAFTAR ISTILAH

BCM = Volume tanah asli (belum tergantung)


Bt = Waktu menggali material
CTh = Cycle Time alat angkut
CTm = Cycle Time alat gali-muat
Dt = Dumping Time alat angkut
E = Efisiensi Kerja
HT = Hauling Time
Km = Kilometer
LCM = Volume tanah dalam keadaan terberai
LT = Loading time
m = Meter
MF = Match Factor
n = Jumlah passing, jumlah alat
PT HRS = PT Hasnur Riung Sinergi
Q = Produktifitas
q = Produksi per siklus
RT = Return Time
STd = Spotting time di area disposal
Ste = Waktu putar kosongan
Stf = Waktu putar bucket terisi
TE = Travel Empty
TL = Travel Load
˂ = Lebih kecil dari

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Spesifikasi Hitachi EX 1200-6 dan Komatsu HD 785-7


LAMPIRAN B Cycle Time Alat Gali Muat
LAMPIRAN C Plan Produktifitas Hitachi EX 1200-6 dan Komatsu HD 785-7
LAMPIRAN D Lembar Kegiatan Asistensi Tugas Akhir

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan manusia akan energi dari waktu ke waktu menunjukkan
perkembangan yang sangat pesat. Batubara sebagai salah satu sumber daya energi
yang akan semakim banyak dicari dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi
apalagi mengingat Indonesia memiliki cadangan batubara yang sangat melimpah.
Maka dari itu diperlukan manajemen yang baik untuk mengelola cadangan batubara
yang sangat melimpah tersebut. Inti dari bisnis pertambangan batubara adalah
bagaimana memproduksi (mengangkut) cadangan batubara sebanyak mungkin
dengan biaya sedikit mungkin. Oleh karena itu tinjauan keserasian alat gali-muat
dan alat angkut, pengangkutan Overburden (OB) dan batubara menjadi faktor yang
sangat penting untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum.
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas pengangkutan batubara
adalah proses pengangkutan OB ke disposal oleh alat-alat berat (loader dan
hauler). Semakin cepat OB diangkut maka semakin cepat batubara bisa diambil.
Banyak faktor yang menentukan operasi kendraan pengangkutan OB tersebut dapat
optimum atau tidak, diantaranya system lalu lintas kendraan, jumlah kendraan, jenis
dan tipe kendraan, dan jalan yang dilewati kendraan.
Kegiatan produksi merupakan salah satu kegiatan dalam pengeksploitasian
bahan galian yang memerlukan banyak disiplin ilmu dan waktu yang mengarah
kepada cara maupun metode untuk mencapai target produksi, salah satu metodenya
adalah Match Factor. Dalam kegiatan pemindahan tanah penutup di PT Hasnur
Riung Sinergi site PT Bhumi Rantau Energi diperlukan kombinasi yang tepat antara
alat gali-muat dan alat angkut sehingga memerlukan perencanaan dari Engineering
Department mengenai perencanaan keserasian antara alat gali-muat dan alat angkut
tersebut. Produksi pada bulan maret tidak tercapai karena antara alat gali-muat dan
alat angkut kurang serasi. Hal inilah yang melatarbelakangi Penulis untuk penelitian
dengan judul “Tinjauan Keserasian Alat Gali-Muat Dan Alat Angkut (match

1
factor) studi kasus : Di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi
Provinsi Kalimantan Selatan”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah pada laporan Tugas
Akhir ini adalah :
1. Berapakah waktu siklus alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 dan alat
angkut Komatsu HD 785-7?
2. Berapa besar produktifitas dari alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 dan alat
angkut HD 785-7 di fleet 1203 PT Hasnur Riung Sinergi site PT Bhumi
Rantau Energi?
3. Berapakah nilai keserasian alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 dan alat angkut
Komatsu HD 785-7?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui waktu siklus alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 dan alat angkut
Komatsu HD 785-7.
2. Mengetahui hasil produktifitas dari alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 dan
alat angkut HD 785-7 di fleet 1203 PT Hasnur Riung Sinergi site PT Bhumi
Rantau Energi.
3. Mengetahui nilai keserasian alat gali muat Hitachi EX 1200-6 dan alat
angkut HD 785-7.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari kegiatan penelitian ini aadalah :
1. Mengetahui cara menghitung keserasian kerja alat gali-muat dan alat angkut
yang bekerja dengan baik.
2. Sebagai penerapan ilmu pertambangan yang didapatkan diperkuliahan.
3. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan pada bidang ini agar dapat
diterapkan di lapangan saat bekerja nanti.

2
4. Dapat menjadi bahan ajar maupun referensi-referensi bagi mahasiswa yang
akan melakukan kegiatan Tugas Akhir nanti.

1.5 Batasan Masalah


Agar pembahasan dalam penelitian Tugas Akhir ini lebih terarah maka
berdasarkan permasalahan ditentukan batasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian berada di lokasi PT Hasnur Riung Sinergi site PT Bhumi Rantau
Energi, Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Penelitian dan pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2020.
3. Membahas mengenai perhitungan waktu siklus dan keserasian kerja alat
gali-muat Hitachi EX 1200-6 dan alat angkut Komatsu HD 785-7 pada
pengupasan tanah penutup di PT Hasnur Riung Sinergi site PT Bhumi
Rantau Energi, Provinsi Kalimantan Selatan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kegiatan Produksi Pertambangan


Penambangan batubara berlangsung sebanyak dua shift per hari dengan
waktu kerja. Shift pertama dimulai pada pukul 06.30 sampai dengan pukul 18.00.
untuk shift kedua dimulai pada pukul 18.00 hingga pukul 06.30. sistem
penambangan yang di terapkan adalah sistem penambangan batubara konvensional
(backhoe and truck) yaitu kombinasi antara alat gali-muat backhoe dan alat angkut
heavy dump truck. Sedangkan metode penambangan yang digunakan adalah “open
pit mining”. Aktifitas penambangan yang dilakukan umumnya meliputi :
1. Survey dan Pemetaan
2. Pembersihan lahan (Land Clearing)
3. Pemindahan Tanah Pucuk (Top Soil)
4. Pengeboran dan Peledakan Overburden (Drilling and Blasting)
5. Overburden (OB) Removel
6. Coal Getting
7. Penimbunan (Back Filling)
8. Reklamasi

2.2 Siklus Produksi


Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan
data terkait yang terus terjadi. Siklus produksi pertambangan yaitu :

2.2.1 Pemuatan (Loading)


Waktu muat atau loading time adalah waktu yang di butuhkan oleh suatu
alat untuk memuat material ke dalam alat angkut sesuai dengan kapasitas alat
angkut tersebut. Nilai loading time (LT) dapat ditentukan walaupun tergantung dari
jenis material, ukuran unit pengangkut, metode dalam pemuatan dari efisiensi alat.
(Rostiyanti, 2014).

4
2.2.2 Pengangkutan (Hauling)
Waktu angkut adalah waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak
dari tempat pemuatan (front loading) ketempat pembongkaran (disposal). Waktu
angkut tergantung dari jarak, kondisi jalan, tenaga alat, dan lain-lain. Pada saat
kembali ketempat pemuatan maka waktu yang diperlukan untuk kembali itu disebut
waktu kembali atau return time (RT) atau travel empty (TE) Waktu kembali lebih
singkat daripada waktu berangkat karena kendraan dalam keadaan kosong.
(Rostiyanti, 2014).

2.2.3 Pembongkaran (Dumping)


Waktu pembongkaran atau dumping adalah merupakan unsur penting dari
waktu siklus alat angkut. Waktu ini tergantung jenis material, jenis alat dan metode
yang dipakai. Waktu pembongkaran merupakan bagian yang terkecil dari waktu
siklus. (Rostiyanti, 2014).

2.2.4 Penempatan Diri (Spotting)


Waktu penempatan diri adalah waktu yang digunakan alat angkut untuk
mengambil posisi siap untuk dimuati saat di front loading atau siap untuk
membongkar material saat di disposal, waktu ini bisa disebut juga dengan spotting
time, yang mana didalamnya juga sudah termasuk waktu yang diperlukan untuk
bermanuver sebelum melakukan spotting. (Rostiyanti, 2014).

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produktifitas


2.3.1 Cycle Time
Menurut Rostiyanti (2014), siklus kerja dalam pemindahan material
merupakan kegiatan yang dilakukan berulang. Pekerjaan utama di dalam kegiatan
tersebut adalah menggali, memuat, memindahkan, membongkar muatan dan
kembali ke kegiatan awal. Semua alat tersebut dapat dilakukan oleh suatu alat atau
beberapa alat.

5
Di dalam kegiatan produksi terdapat dua cycle time, yaitu cycle time alat
gali-muat dan alat angkut dimana dua komponen ini memiliki ketergantungan satu
sama lain, karena dua alat inilah yang bekerja sama dalam kegiatan produksi. Cycle
time alat gali-muat tergnatung pada alat angkut yang aka dimuati material oleh alat
gali-muat sehingga lambat dan cepatnya pergerakan dari alat angkut sangat
berpengaruh terhadap cycle time alat gali-muat. Begitupun sebaliknya, cycle time
alat angkut juga memiliki ketergantungan terhadap alat gali-muat, karena lambat
dan cepatnya pergerakan alat gali-muat akan sangat berpengaruh terhadap durasi
proses Loading/Serving yang merupakan salah satu komponen yang ada di dalam
cycle time alat angkut. (Rostiyanti, 2014).

2.3.1.1 Cycle Time Alat Gali-Muat


Cycle time alat gali-muat yaitu waktu alat gali-muat ketika mengisi vessel
dari alat angkut, dengan rincian kegiatan yaitu waktu menggali, waktu putar bucket
terisi, waktu menumpahkan muatan, dan waktu putar bucket kosong (Rostiyanti,
2014).

DIGGING

SWING EMPTY SWING LOAD

DUMPING

Gambar 2.1 Bagan Cycle Time Alat Gali-Muat

6
1. Waktu Menggali (Digging Time)
Waktu menggali yaitu lamanya durasi saat alat gali-muat mulai menggali
hingga mengangkat bucket dan siap untuk swing ke arah vessel (Rostiyanti,
2014).

Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)


Gambar 2.2 Digging Time (Waktu Penggalian)

7
2. Waktu Putar Muatan (Swing Load Time)
Waktu putar muatan yaitu lamanya durasi saat selesai menggali, kemudian
memutar (swing) bucket yang sedang bermuatan kea rah vessel sampai dengan
posisi siap untuk dumping (Rostiyanti, 2014).

Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)


Gambar 2.3 Swing Load Time (Waktu Putar Muatan)

8
3. Waktu Penumpahan (Dumping Time)
Dumping Time yaitu lamanya durasi bucket menumpahkan material ke
dalam vessel alat angkut hingga bucket kembali kosong dan siap untuk memutar
bucket ke arah titik penggalian (Rostiyanti, 2014).

Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)


Gambar 2.4 Dumping Time (Waktu Penumpahan)

9
4. Waktu Putar Kosongan (Swing Empty Time)
Waktu putar kosongan yaitu lamanya durasi bucket diputar kearah titik
penggalian hingga bucket siap menggali lagi. (Rostiyanti, 2104).

Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)


Gambar 2.5 Swing Empty Time (Waktu Putar Kosongan)

10
Menurut Nujum dkk (2015) cycle time alat gali-muat dapat dirumuskan sebagai
berikut :
CTm = Bt + StF + Dt + Ste……………………………..(2.1)
Keterangan :
Ctm = Cycle Time alat gali-muat, detik
BT = Waktu menggali material, detik
Stf = Waktu putar bucket terisi, detik
Dt = Waktu penumpahan muatan, detik
Ste = Waktu putar kosong, detik

2.3.1.2 Cycle Time Alat Angkut

Travel Empty Spotting in front

Dumping Loading

Spotting in Dissposal Travel Load

Gambar 2.6 Bagan Cycle Time Alat Angkut

Menurut Rostiyanti (2014), waktu siklus (cycle time) alat angkut terdiri dari
berapa unsur. Pertama adalah waktu muat atau loading time. waktu muat
merupakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat untuk memuat material kedalam
alat angkut sesuai dengan kapasitas alat angkut tersebut. Nilai loading time (LT)
dapat ditentukan walaupun tergantung dari jenis material, ukuran unit pengangkut,
metode dalam pemuatan dan efisiensi alat.

11
Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)
Gambar 2.7 Aktifitas Loading Time

Unsur kedua adalah waktu angkut atau hauling time (HT)/Travel load (TL).
Waktu angkut merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak
dari tempat pemuatan (front loading) ke tempat pembongkaran (Disposal). Waktu
angkut tergantung dari jarak angkut, kondisi jalan, tenaga alat, dan lain-lain. Pada
saat alat kembali ke tempat pemuatan maka waktu yang diperlukan untuk kembali
itu disebut waktu kembali atau return time (RT)/Travel empty (TE). Waktu kembali
lebih singkat daripada waktu berangkat karena kendaraan dalam keadaan kosong
(Rostiyanti, 2014).

12
Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)
Gambar 2.8 Aktifitas Travel Load dan Travel Empty Dump Truck

Waktu pembongkaran atau dumping time (DT) juga merupakan unsur


penting dari waktu siklus alat angkut. Waktu ini tergantung jenis material, jenis alat
dan metode yang dipakai. Waktu pembongkaran merupakan bagian yang terkecil
dari waktu siklus (Rostiyanti, 2014).

Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)


Gambar 2.9 Aktifitas Dumping di disposal

13
Unsur terakhir adalah waktu yang digunakan alat untuk mengambil posisi
siap untuk dimuati saat di front loading atau siap untuk membongkar material saat
di disposal, waktu ini bisa disebut dengan spotting time, yang mana di dalamnya
juga sudah termasuk waktu yang diperlukan untuk bermanuver sebelum melakukan
spotting (Rostiyanti, 2014).

Menurut Rostiyanti, (2014) Cycle Time alat angkut dapat dirumuskan sebagai
berikut :
CTh = LT + HT + STd + DT + RT + STf...............................(2.2)
Keterangan :
CTh = Cycle Time alat angkut
LT = Hauling Time
STd = Spotting time diarea disposal
DT = Dumping Time
RT = Return time
STf = Spotting time diarea Front Loading

2.3.2 Swell Factor (Faktor Pengembangan)


Swell adalah pengembangan volume suatu material setelah digali dari
tempatnya. Di alam, material didapati dalam keadaan padat dan terkonsolidasi
dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian-bagian kosong (void) yang terisi udara
di antara butir-butirnya, lebih-lebih kalau butir itu halus sekali (Indonesianto,
2015).
Pengembangan volume suatu material perlu diketahui, karena yang
diperhitungkan pada penggalian selalu didasarkan pada kondisi material sebelum
digali, yang dinyatakan dalam pay yard atau bank yard atau bank volume atau in
place volume atau volume insitu. Sedangkan material yang ditangani (dimuat untuk
diangkut) selalu material yang telah mengembang (loose volume) (Indonesianto,
2015).

14
2.3.3 Fill Factor (Faktor Isian)
fill factor sangat berpengaruh terhadap kemampuan produksi alat-alat
mekanis, dapat diartikan sebagai perbandingan antara volume bucket sebenarnya
(vn) yang ada di dalam bucket (vt). Secara matematis, faktor pengisian dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Permadi dan Taufiq,
2011) :

𝑉𝑛
Ff = × 100%........................................................(2.3)
𝑉𝑡

Keterangan:
Ff = Fill factor (%)
Vn = Volume actual (m3)
Vt = Volume teoritis (m3)
Untuk menilai baik atau buruknya suatu fill factor dan untuk menilai fill
factor saat melakukan pengamatan langsung dapat digunakan tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Faktor Isian Bucket


No Pemuatan Bucket koreksi factor
1 Mudah 1.1-1.2
2 Rata-rata/sedang 1.0-1.1
3 Agak sulit 0.8-0.9
4 Sulit 0.7-0.8
Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)

2.3.4 Job Efficiency (Efisiensi Kerja)


Menurut Permadi dan Taufiq (2011) Job Efficiency atau efisiensi kerja alat
adalah perbandingan antara waktu kerja produktif dengan waktu kerja yang
tersedia, dinyatakan dalam persen (%). Efisiensi kerja ini akan memengaruhi
kemampuan produksi dari suatu alat. Faktor Manusia, mesin, keadaan cuaca dan
kondisi kerja secara keseluruhan akan menentukan efisiensi kerja.

15
Adapun persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung efisiensi kerja
adalah sebagai berikut (Permadi dan Taufiq, 2011) :
𝑊𝑒
Ek = ( 𝑊𝑡 ) 𝑥 100%.............................................................(2.4)

Keterangan :
Ek = Efisiensi Kerja (%)
We = Waktu kerja efektif (menit)
Wt = Waktu kerja yang tersedia (menit)

2.4 Produktifitas
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengestimasi produktifitas adalah
menghitung produktifitas secara teoritis. Metode perhitungan produktifitas secara
teoritis ini diperoleh berdasarkan data-data dari pengalaman masa lampau dari
operasi yang. Perhitungan produktifitas secara teoritis ini nantinya akan digunakan
sebagai pembanding dengan data yang didapatkan dari lapangan. Berikut ini akan
dibahas produktifitas dari alat gali-muat dan alat angkut (Permadi dan Taufiq,
2011) :

2.4.1 Produktifitas Alat Gali-Muat


Produktifitas alat gali-muat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Permadi dan Taufiq, 2011) :

3600
Q=q× × E.............................................................(2.5)
𝐶𝑇𝑚

Keterangan :
Q = Produktifitas alat (bcm/jam)
q = Kapasitas bucket secara teoritis (bcm)
CTm = Cycle Time (detik)
E = Efisiensi Kerja (%)

16
2.4.2 Produktifitas Alat Angkut
Produktifitas alat angkut dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Permadi dan Taufiq, 2011) :

60
Q = q × 𝐶𝑇𝑎 × E...........................................................(2.6)

Keterangan :
Q = Produktifitas alat (bcm/jam)
q = Produktifitas per siklus (bcm)
CTa = Cycle Time alat (menit)
E = Efisiensi Kerja (%)

2.5 Match Factor


Menurut Indonesianto (2015) Match Factor adalah kombinasi antara alat
muat dan sejumlah alat angkut dimana hal ini yang menjadi pertimbangan adalah
pemilihan alat angkut dengan kapasitas yang seimbang dengan produksi dari alat
muatnya. Apabila penyesuaian pemilihan kapasitas alat angkut dengan produksi
alat tidak seimbang maka kombinasi biaya loading dan hauling material akan
lebih tinggi disbanding dalam keadaan yang seimbang pada unit yang dipakai.
Berdasarkan dari Indonesianto (2015), adapun rumus yang dapat
digunakan untuk menghitung Match Factor adalah sebagai berikut :

𝑛 ×𝑄 ℎ𝑎𝑢𝑙𝑒𝑟
MF = ......................................................(2.7)
𝑄 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟

Keterangan :
n = Jumlah alat angkut
Q hauler = Produktifitas 1 unit alat angkut (bcm/jam)
Q loader = Produktifitas alat gali-muat (bcm/jam)

Keserasian kerja antara alat gali- muat dan alat angkut berpengaruh terhadap
faktor kerja. Hubungan yang tidak serasi antara alat gali-muat dan alat angkut akan
menurunkan faktor kerja. Faktor kerja alat gali-muat dan alat angkut akan mencapai

17
100% bila MF = 1, sedangkan bila MF = < 1 maka faktor kerja alat angkut 100%
dan faktor kerja alat gali-muat < 100%, sebaiknya bila MF > 1 maka faktor kerja
alat gali-muat = 100% dan faktor kerja alat angkut < 100% (Nujum dkk:2015).

18
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Secara administratif PT Hasnur Riung Sinergi di wilayah Desa Bitahan,
Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan
Selatan. Lokasi penambangan PT Hasnur Riung Sinergi site PT Bhumi Rantau
Energi berjarak ±120 km dari kota Banjarmasin, yang dapat dicapai melalui jalan
darat dengan angkutan darat (sepeda motor atau mobil) yang menempuh waktu
selama ±3 Jam jika lalu lintas normal. Untuk mencapai lokasi site PT Hasnur Riung
Sinergi dapat dicapai dari mess PT Hasnur Riung Sinergi dengan lama perjalan ±30
Menit menggunakan bus sarana perusahaan. Sedangkan lokasi penelitian di
perusahaan yaitu di area PIT Cendana fleet 1203 PT Hasnur Riung Sinergi Site PT
Bhumi Rantau Energi. PT Hasnur Riung Sinergi di bagian utara berbatasan dengan
PT Global Makara Teknik, sedangkan dibagian barat dan selatan berbatasan dengan
PT Kalimantan Prima Persada, dan di bagian Timur berbatasan dengan Desa
Baramban.

Sumber : (PT Bhumi Rantau Energi, 2011)


Gambar 3.1 Peta konsesi PT Hasnur Riung Sinergi

19
3.1.1 Keadaan Geologi Daerah
1. Formasi Tanjung
Merupakan perselingan batupasir kuarsa, batulempung dan konglomerat.
Formasi ini di endapkan pada lingkungan paralis hingga neritik dengan ketebalan
sekitar 900 meter dan berumur Eosen.
2. Formasi Berai
Lithologinya berupa batugamping nasif (terumbu). Setempat ditemukan
perselingan batugamping, batulempung dan napal. Formasi ini diendapkan pada
lingkungan lagoon hingga neritik tengah dengan ketebalan hingga 1075 meter dan
berumur oligosen awal - miosen awal. Hubungannya selaras dengan formasi
Tanjung yang terletak di bawahnya.
3. Formasi Warukin
Merupakan perselingan batupasir kuarsa dan betulempung dengan sisipan
batubara. Setempat ditemukan sisipan batugamping. Formasi ini diendapkan pada
lingkungan neritik dalam hingga deltaic dengan ketebalan sekitar 2400 meter dan
berumur Miosen tengah sampai Miosen akhir. Hubungannya selaras dengan
Formasi Berai yang terletak dibawahnya.
4. Formasi Dahor
Merupakan perselingan batupasir dan konglomerat yang tidak kompak.
Setempat ditemukan batulempung lunak, lignit dan limonit. Formasi ini diendapkan
padda lingkungan litoral hingga sublitoral dengan ketebalan sekitar 840 meter dan
berumur Miosen akhir sampai Pliosen. Hubungannya tidak selaras dengan Formasi
Warukin yang terletak dibawahnya dan tidak selaras dengan endapan alluvial yang
terdapat di bagian atasnya.

3.1.2 Keadaan Iklim


Keadaan iklim di daerah sekitar PT Hasnur Riung Sinergi sama halnya
daerah-daerah lain di Indonesia yakni beriklim trofis dengan curah hujan yang
cukup normal. Pada umumnya Indonesia memiliki dua musim yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan yang biasanya berlangsung

20
antara bulan Oktober sampai bulan Maret dan musim kemarau yang berlangsung
antara bulan April sampai bulan September.

3.1.3 Keadaan Sosial Budaya


Keadaan sosial daerah kerja PT Hasnur Riung Sinergi terdiri dari suku
banjar, dayak dan beragam suku pendatang dari luar daerah Kalimantan seperti
Jawa, Sunda, Bugis, dan lain-lain. Mayoritas penduduk daerah setempat banyak
menganut agama islam sebagian juga ada yang non muslim, Adapun budaya dari
masyarakat sekitar wilayah kerja PT Hasnur Riung Sinergi masih terdiri dari
budaya banjar, yang sebagian sudah tercampur oleh budaya daerah lain sehingga
menambah keunikan, dan keanekaragaman budaya daerah tersebut.

3.2 Metode Pelaksanaan


3.2.1 Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai
penyusunan Tugas Akhir ini sebagai data pelengkap untuk menjadi referensi dalam
melakukan pengolahan data nanti nya. Sumber data yang dimasukkan ke dalam
pengolahan data berasal dari arsip perusahaan dan data dari hasil pustaka baik itu
dari kampus maupun dari luar seperti internet dan perpustakaan.

3.2.2 Pengamatan di Lapangan


Pengamatan di lapangan dilakukan untuk mendapatkan data secara langsung
sehingga dapat menggambarkan dengan jelas pada saat melakukan pembuatan
laporan dan Tugas Akhir. Adapun hal-hal yang diamati di lapangan data-data yang
nantinya akan diolah.

21
3.2.3 Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan setelah studi literature dan penelitian langsung
dilapangan selesai dilaksanakan. Dengan cara melalui wawancara langsung dengan
karyawan perusahaan. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder.
Adapun data primer dan data sekunder yang diambil sebagai berikut :
1. Data Primer 2. Data Skunder
a. Cycle Time alat gali-muat a. Sweel Fcator
b. Cycle Time alat angkut b. Fill Factor
c. Match Factor c. Efesiensi Kerja
d. Dokumentasi d. Spesifikasi alat angkut dan gali muat

3.2.4 Pengolahaan Data


Dari data yang didapatkan dari hasil pengamatan selama di lapangan akan
diolah sehingga mendapatkan data yang akurat.

22
3.3 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir
Adapun sebagai gambaran secara singkat dari Tugas Akhir ini dapat dilihat
dari Gambar 3.3 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir seperti dibawah ini:

MULAI

Pengambilan Data

Data Sekunder : Data Primer :


- Sweel Factor - Cycle Time
- Fill Factor Alat gali muat
- Efesiensi - Cycle Time
Kerja Alat Angkut
- Spesifikasi - Match Factor
Alat - Dokumentasi
- Dokumentasi

Pengolahan Data
 cycle time alat gali-muat : CTm = Bt + StF + Dt + Ste
 cycle time alat angkut : CTa = LT + HT + STd + DT + RT + STf
3600
 Produktifitas alat gali muat : Q = q × ×E
𝐶𝑇𝑚
60
 Produktifitas alat angkut : Q = q × 𝐶𝑇𝑎
×E
𝑛 ×𝑄 ℎ𝑎𝑢𝑙𝑒𝑟
 Match Factor : MF =
𝑄 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟

Hasil dan Pembahasan


- Cycle Time Alat gali muat
- Cycle Time Alat Angkut
- Produktifitas alat gali muat
- Produktifitas alat angkut
- Match factor

Kesimpulan

SELESAI

Gambar 3.2 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir.

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan di Lapangan


4.1.1 Lokasi Pengamatan
Lokasi pengamatan berada di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi
Rantau Energi, PT Hasnur Riung Sinergi melakukan kegiatan pembongkaran tanah
penutup menggunakan alat mekanis dengan kombinasi alat gali-muat Hitachi EX
1200-6 dan alat angkut Komatsu HD 785-7. Sedangkan lokasi pengamatan yang
saya amati di perusahaan yaitu diarea PIT Cendana fleet 1202 PT Hasnur Riung
Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi.
Overburden (OB) dibongkar dengan cara dilakukan pemberaian terlebih
dahuli baik dilakukan dengan blasting maupun ripping dimana jenis materialnya
adalah clay (lempung), kemudian digali dengan menggunakan alat gali-muat
Hitachi EX 1200-6 yang dikombinasikan dengan alat angkut Komatsu HD 785-7,
kemudian diangkut menuju disposal untuk menutupi lubang bekas bukaan yang
terdahulu yang telah ditentukan oleh perusahaan.

4.1.2 Alat Gali-Muat


Dalam melakukan kegiatan pemuatan di fleet 1203 terdapat satu alat gali-
muat Hitachi EX 1200-6 dengan kapasitas Bucket 6.7 LCM melayani 4 Unit alat
angkut Komatsu HD 785-7 dengan kapasitas vessel 43 BCM. Kondisi material OB
adalah hasil blasting dengan fragmentasi yang cukup bagus. Alat gali-muat Hitachi
EX 1200-6 membutuhkan 8-9 kali passing agar agar vessel HD 785-7 terisi penuh,
namun tidak menutup kemungkinan jumlah passing lebih dari 8-9 kali dalam satu
kali proses loading, hal itu sering terjadi apabila kondisi material OB yang di gali
merupakan layer terakhir dari hasil blasting dan kondisi tinggi jenjangnya belum
optimum.

24
Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)
Gambar 4.1 Alat gali-muat Hitachi EX 1200-6

4.1.3 Alat Angkut


Dalam melakukan pengangkutan di fleet 1203 dengan menggunakan alat
ankut Komatsu HD 785-7 dengan kapasitas vessel 43 BCM. Alat angkut ini dipakai
untuk mengangkut material overburden (OB). Di PT Hasnur Riung Sinergi alat
angkut Komatsu HD 785-7 diberi batas kecepatan sebesar 35km/jam.

25
Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)
Gambar 4.2 Alat angkut Komatsu HD 785-7

4.2 Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas


Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik buruk nya
hasil kerja atau leberhasilan suatu alat mekanis adalah besarnya produksi yang akan
dicapai oleh alat tersebut. Perhitungannya dari suatu produktifitas dari suatu
produktifitas dari alat gali-muat dan alat angkut sangat berpengaruh dari cycle time,
swell factor, fill factor, job efficiency yang nantinya akan menentukan besar
kecilnya suatu produksi.

4.2.1 Cycle Time


Pengamatan waktu siklus (cycle time) alat dilakukan secara langsung
dilapangan saat waktu alat mekanis sedang melakukan kegiatan produksi. Adapun
waktu siklus yang diamati yaitu :
a. Cycle time alat gali-muat Hitachi EX 1200-6
Waktu siklus alat gali-muat terdiri dari Digging, Swing Load, Dumping,
Swing Empty.

26
Adapun perhitungan Cycle Time alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 pada
penelitian di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi.

Tabel 4.1 Rata-rata cycle time alat gali-muat Hitachi EX 1200-6


Rata-rata Cycle Time Alat Gali-Muat Hitachi EX 1200-6
NO SWING SWING
JAM UNIT DIGGING LOAD DUMPING EMPTY TOTAL
10:03 716 10.58 7.46 4.49 4.65 27.18
10:07 712 11.46 5.84 3.88 4.25 25.44
10:11 713 10.87 6.46 4.56 4.14 26.21
10:15 714 10.91 7.44 4.60 4.08 27.02
Rata-rata CT
semua unit 10.95 6.85 4.38 4.28 26.46
Sumber : (Hasil pengamatan data dilapangan, 2020)
Jadi dari data table cycle time alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 dapat
diketahui rata-rata dengan hasil 26.46 detik.

b. Cycle time alat angkut Komatsu HD 785-7


Waktu siklus (cycle time) alat angkut terdiri dari : Spotting in front, Loading
Time, Travel Load, Spotting in disposal, Dumping, Travel Empty.
Adapun perhitungan cycle time alat angkut Komatsu HD 785-7 pada
penelitian di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi.

Tabel 4.2 Cycle Time alat angkut Komatsu HD 785-7


CYCLE TIME KOMATSU HD785-7
No.Unit DT SPOTTING LT Ttf STd DT Tte DELAY TOTAL
712 0.20 3.3 5.1 0.14 0.16 3.6 1.3 13.80
713 0.27 3.45 5.3 0.17 0.14 3.55 1.4 14.28
714 0.27 3.36 4.8 0.15 0.16 3.11 1.6 13.45
715 0.36 3.39 5.2 0.14 0.13 3.45 1.30 13.97
Rata-rata 0.28 3.38 5.10 0.15 0.15 3.43 1.40 13.88
Sumber : (Hasil pengambilan data dilapangan, 2020)
Jadi dari data table cycle time alat angkut Komatsu HD 785-7 dapat
diketahui rata-rata dengan hasil 13.88 menit.

27
4.2.2 Swell Factor
Swell Factor adalah pengembangan volume suatu material setelah digali
dari tempatnya, di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi memiliki
standard dari swell factor sebesar 1.2 untuk alat gali-muat Hitachi EX 1200-6.

4.2.3 Fill Factor


Fill factor sangat berpengaruh terhadap kemampuan produktifitas alat-alat
mekanis. Fill factor di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi
sudah memiliki standard dengan nilai 0.90.

4.2.4 Job Efficiency


Job Efficiency ini akan mempengaruhi kemampuan produksi dari suatu alat.
Faktor manusia, mesin, keadaan cuaca dan kondisi kerja secara keseluruhan akan
menentukan Job efficiency. Di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau
Energi memiliki standard dari job efficiency sebesar 0.80 untuk alat gali-muat dan
0.85 untuk alat angkut.

4.3 Perhitungan Produktifitas


Perhitungan produktifitas nantinya akan digunakan sebagai pembanding
dengan data yang didapat dilapangan dan target produktifitas yang sudah di
tetapkan oleh perusahaan. Berikut ini akan dibahas perhitungan produktifitas alat
gali-muat Hitachi EX 1200-6 dan alat angkut Komatsu HD 785-7.
a. Perhitungan produktifitas alat gali-muat Hitachi EX 1200-6
Diketahui : Cycle Time = 26.46 detik
Faktor Pengembangan Volume = 1.2 (Standard PT HRS)
Kapasitas Bucket = 6.7 LCM(Standard PT HRS)
Job Efficiency = 0.80 (Standard PT HRS)
Fill Factor = 0.90 (Standard PT HRS)
𝑞 ×𝑓𝑓 3600
Q= × 𝐶𝑇𝑚 × E ......................................................(4.1)
𝐹𝑘
6,7 𝐿𝐶𝑀 ×0,90 3600
Q= × 26.46 × 0.80
1.2

28
Q = 5.025 BCM × 136 × 0.80
Q = 547 BCM/Jam
Jadi produktifitas alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 saat pengamatan adalah
547 BCM/jam.

b. Perhitungan produktifitas alat angkut Komatsu HD 785-7


Diketahui : Cycle Time = 13.88 menit
Kapasitas Vessel = 43 BCM (Standard PT HRS)
Job Efficiency = 0.85 (Standard PT HRS)
Fill Factor = 0.90 (Standard PT HRS)
Jarak = 1.600 meter
60
Q = q × ff × 𝐶𝑇𝑎 × E ...............................................(4.2)
60
Q = 43 BCM × 0.90 × × 0.85
13,88

Q = 38.7 × 4.3 × 0.85


Q = 132.6 BCM/Jam → dibulatkan menjadi 133 BCM/Jam.
Jadi perhitungan produktifitas alat angkut Komatsu HD 785-7 saat
pengamatan ialah 133 BCM/Jam.

4.4 Perhitungan Match Factor


Perhitungan match factor ialah perhitungan kombinasi antara alat gali-muat
dan sejumlah alat angkut. Berikut ini akan dibahas perhitungan match factor yang
didapatkan dari data dilapangan.
Diketahui :n =4
Q hauler = 133 BCM/Jam (1 Alat angkut)
Q loader = 547 BCM/Jam
4 ×𝑄 ℎ𝑎𝑢𝑙𝑒𝑟
MF = ................................................(4.3)
𝑄 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟
4 ×133 𝐵𝐶𝑀 532 𝐵𝐶𝑀
MF = = = 0.97
547 𝐵𝐶𝑀 547 𝐵𝐶𝑀

29
Jadi hasil perhitungan Match Factor yang didapatkan saat pengamatan
dilapangan yaitu 0.97 atau MF ˂ 1 maka dapat diketahui kinerja alat gali-muat
optimal dam alat kurang optimal.

4.5 Pembahasan
Sebagaimana hasil perhitungan Match Factor diatas maka dapat diketahui
bahwa MF ≠ 1 atau tidak sesuai dengan standard MF dari PT Hasnur Riung Sinergi
Site PT Bhumi Rantau Energi yaitu 0.97 yang artinya MF ˂ 1. Adapun target Match
Factor yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu ≠ 1. Hasil ini belum mencapai target
dikarenakan ada beberapa faktor, diantaranya ialah :
1. Waktu siklus (Cycle time)
Waktu siklus merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam besarnya
hasil produktifitas dan hasil match factor. Rata-rata waktu siklus alat gali-muat
Hitachi EX 1200-6 dan alat angkut Komatsu HD 785-7 yang diamati saat
dilapangan ialah :
a. Cycle Time alat gali-muat Hitachi EX 1200-6
Waktu siklus alat gali-muat bisa dipengaruhi oleh kondisi material,
skill operator, kemampuan mesin dan metode pemuatan, alat gali-
muat dikendalikan oleh operator yang sudah berpengalaman. Pola
pemuatan yang digunakan yaitu top loading dimana alat gali-muat
berada diatas alat angkut dengan sudut swing 120° - 180° didapat total
waktu siklus yang diamati ialah 26.46 detik. Yang semestinya waktu
siklus yang di tetaokan oleh perusahaan yaitu 23 detik. Waktu siklus
alat gali-muat bisa dikurangi akan tetapi hal tersebut tidak bisa
dilakukan karena kendala kondisi front loading penambangan tidak
mendukung. Selain pola pemuatan, kondisi material juga berpengaruh
besar kepada waktu siklus alat gali-muat. Material saat dilakukan
pengamatan ialah amterial hasil blasting (peledakan dengan material
kedalaman layer kedua yang hasilnya sedikit agak keras.

30
b. Cycle Time alat angkut Komatsu HD 785-7
Waktu siklus alat angkut dipengaruhi oleh geometri jalan, skill
operator, kondisi unit, dan jarak maneuver alat. Alat angkut
dioperatori oleh operator yang berpengalaman dan sudah lulus
training. Alat angkut ini melalui jalan dengan lebar 3 kali besar unit
yang terbesar, dengan jarak tempuh 1.600 meter. Sehingga didapat
waktu siklus alat angkut 13.88 menit. Yang semestinya standard
waktu siklus di perusahaan dengan jarak 1.600 meter ialah 12.40
menit. Yaitu over 2.20 menit.

2. Produktifitas
Produktifitas merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam perhitungan
match factor. Dari hasil produktifitas yang saya amati sedikit kurang tercapai dari
target produktifitas alat gali-muat dan alat angkut yang sudah di tetapkan oleh
perusahaan. Hasil produktifitas yang saya amati adalah :
a. Produktifitas alat gali-muat Hitachi EX 1200-6
Produktifitas alat gali-muat yang didapat saat dilapangan sebesar 547
BCM/Jam atau ketercapaian nya sebesar 95% dari target produktifitas
yang sudah ditetapkan hasil ini belum mencapai target produktifitas
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dimana target plan
produktifitas yang sudah ditetapkan perusahaan sebesar 575
BCM/Jam. Dikarenakan tidak tercapainya produktifitas saat
pengamatan dilapangan disebabkan oleh material sedikit agak keras
karena hasil blasting (peledakan) pada layer kedua dan tinggi jenjang
sedikit kurang optimal karena area front loadig kurang mendukung.

b. Produktifitas alat angkut Komatsu HD 785-7


Produktifitas alat angkut yang didapat saat dilapangan sebesar 136
BCM/Jam per Unit dengan ketercapaian produktifitas yang sebesar
86%. Yang dimana hasil ini belum mencapai target produktifitas yang
sudah ditetapkan oleh perusahaan ialah 158.11 BCM/Jam per Unit.

31
Tidak tercapainya produktifitas alat angkut disebabkan oleh area front
loading kurang mendukung, sempitnya jalan menuju disposal, dan
kurang nya alat support dozer di area front loading untuk merapikan
jalan area front loading.

3. Match Factor
Dari hasil perhitungan yang dilakukan saat pengamatan di PT Hasnur Riung
Sinergi yang mana salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik
buruknya hasil kerja atau keberhasilan suatu alat mekanis adalah besarnya
produktifitas yang akan dicapai oleh alat tersebut.
Dilihat dari match factor pada perhitungan secara actual didapat match
factor (MF) ˂ 1 yang berarti kebutuhan alat angkut dalam satu fleet itu kurang yang
menyebabkan alat gali-muat menunggu sehingga terjadi lost time.

32
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
a. Waktu siklus alat gali-muat yang didapatkan saat dilapangan 26.46 detik
dan waktu siklus alat angkut didapat saat dilapangan dengan waktu total
13.88 menit.
b. Produktifitas alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 yang didapatkan saat
pengamatan ialah 547 BCM/Jam dan ketercapaiannya sebesar 95% Dan alat
angkut Komatsu HD 785-7 adalah 133 BCM/Jam per Unit dengan hasil
ketercapaiannya sebesar 86%.
c. Hasil perhitungan MF yang didapatkan dilapangan adalah 0.97 yang berarti
kinerja alat angkut sedikit kurang optimal dan perlu optimalisasi terhadap
CT alat angkut.

5.2 Saran
Pada dasarnya untuk keserasian alat gali-muat dan alat angkut tidak hanya
dari sisi cycle time dan produktifitas namun juga ada faktor lain yang mendukung
untuk melakukan tinjauan keserasian alat gali-muat dan alat angkut. Oleh karena
itu, diperlukan analisa dan pengambilan data mengenai keadaan lingkungan loading
point & hauling (front loading, hauling road, dan area disposal) agar tinjauan
keserasian alat gali-muat dan angkut lebih luas dan hasilnya akan lebih jelas.

33
DAFTAR PUSTAKA

Indonesianto,Yanto. 2014. Pemindahan Tanah Mekanis. Penerbit Program Studi


Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta. Yogyakarta.
Nujum, Khaerul dkk. 2015. Keserasian Kerja Alat Gali-Muat dan Alat Angkut
Pada Kegiatan Pengambilan Lumpur dan Tanah Pucuk di PT
Newmont Nusa Tenggara Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.
Permadi, Krisdhita Ngudi dan Ahmad Taufiq. 2011. Produktifitas Satu Fleet Alat
Gali – Muat dan Alat Angkut Pada Pit MTBU Jobsite Tanjung Enim
PT Pamapersada Nusantara. Tugas Akhir. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Rostiyanti, Susy Fatena. Edisi II. 2014. Alat Berat Untuk Proyek Kontruksi.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Spesifikasi Hitachi 1200-6

Sumber : (Handbook Mining Excavator EX 1200-6)


Spesifikasi Komatsu HD 785-7

Sumber : (Shop Manual Dump Truck HD 785-7, serial number 7001)


Tabel Cycle Time Alat gali-muat
CYCLE TIME EX 1200-HEX1203
NO. UNIT SWING
JAM DT EMPTY DIGGING SWING LOAD DUMPING TOTAL
3.11 9.99 7.64 3.52 24.26
5.37 9.99 7.23 4.86 27.45
4.7 14.94 7.76 2.96 30.36
4.43 10.85 7.93 4.84 28.05
10:03 716
3.71 9.92 7.24 4.77 25.64
5.02 9.51 8.01 3.62 26.16
3.46 10.39 8.04 4.33 26.22
7.42 9.05 5.83 7.02 29.32
Rata-rata 4.65 10.58 7.46 4.49 27.18
3.03 10.76 5.23 4.33 23.35
4.37 10.29 7.11 3.93 25.7
5.37 13.54 7.42 3.52 29.85
4.24 12.38 5.33 4.28 26.23
10:07 712 3.99 9.7 5.24 3.65 22.58
5.02 13.72 4.61 3.5 26.85
4.11 10.68 5.28 3.89 23.96
3.65 10.45 6.58 4.14 24.82
4.43 11.66 5.89 3.68 25.66
Rata-rata 4.25 11.46 5.85 3.88 25.44
7.24 11.66 7.54 3.52 29.96
3.56 9.75 6.27 3.65 23.23
2.77 10.11 6.65 4.27 23.8
4.09 11.59 6.36 4.75 26.79
10:11 713
3.62 11.82 6.15 5.04 26.63
4.75 11.05 6.92 5.11 27.83
3.74 10.69 6.67 5.89 26.99
3.37 10.27 6.54 4.25 24.43
Rata-rata 4.14 10.87 6.64 4.56 26.21
4.08 9.75 7.24 3.56 24.63
3.04 11.78 7.27 3.52 25.61
4.39 11.81 7.93 4.76 28.89
4.21 10.34 7.68 5.05 27.28
10:15 714 3.78 11.83 8.01 4.23 27.85
4.11 11.57 8.07 5.07 28.82
3.63 10.28 5.85 4.75 24.51
4.45 10.69 7.64 5.11 27.89
5.02 10.11 7.25 5.36 27.74
Rata-rata 4.08 10.91 7.44 4.60 27.02
Rata-rata CT Semua
unit 4.28 10.95 6.85 4.38 26.46
Target Plan Produktifitas Alat Gali-Muat Hitachi EX 1200-6

Sumber : (Data Plan PT Hasnur Riung Sinergi)


Target Plan Produktifitas Alat Angkut HD 785-7

Prodty Cycle
Travel T. Travel T.
Jarak (EFF Time Ritase Jlh DT
Load Empty
85%) (menit)

0.1 0.26 0.26 374.36 5.60 8.91 1.5

0.2 0.52 0.52 343.08 6.10 8.17 1.7

0.3 0.78 0.78 316.62 6.50 7.54 1.8

0.4 1.04 1.04 293.95 7.00 7.00 1.9

0.5 1.30 1.30 274.31 7.40 6.53 2.1

0.6 1.57 1.57 257.13 7.90 6.12 2.2

0.7 1.83 1.83 241.97 8.30 5.76 2.4

0.8 2.09 2.09 228.51 8.80 5.44 2.5

0.9 2.35 2.35 216.46 9.30 5.15 2.6

1 2.61 2.61 205.62 9.70 4.90 2.8

1.1 2.87 2.87 195.81 10.20 4.66 2.9

1.2 3.13 3.13 186.90 10.60 4.45 3.0

1.3 3.39 3.39 178.76 11.10 4.26 3.2

1.4 3.65 3.65 171.30 11.50 4.08 3.3

1.5 3.91 3.91 164.44 12.00 3.92 3.5

1.6 4.17 4.17 158.11 12.40 3.76 3.6

1.7 4.43 4.43 152.24 12.90 3.62 3.7

1.8 4.70 4.70 146.80 13.33 3.50 3.9

1.9 4.96 4.96 141.73 13.80 3.37 4.0

2 5.22 5.22 137.00 14.20 3.26 4.2


Sumber : (Data Plan PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)
LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI TUGAS AKHIR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

Nama : M. Saifur Rahman


NIM : A020317012
Program Studi : DIII Teknik Pertambangan

Paraf Paraf
No. Tanggal Kegiatan
Pembimbing Panitia

Banjarmasin, ... Agustus 2020

Pembimbing I

Dessy Lestari Saptarini, M.Eng


NIP. 19781209 200604 2 002
LEMBAR KEGIATAN REVISI ASISTENSI TUGAS AKHIR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

Nama : M. Saifur Rahman


NIM : A020317012
Program Studi : DIII Teknik Pertambangan

No. Tanggal Kegiatan Paraf Pembimbing

Banjarmasin, ...Agustus 2020

Pembimbing II

Rahma Norfaeda, ST, MT


NIP. 19870922 201903 2 009

Anda mungkin juga menyukai