Oleh:
M. Saifur Rahman
A020317012
1. Penguji I
Nama : Ir. Sofwan Hadi, MT
NIP : 19600706 198803 1 005 Tanda Tangan
2. Penguji II
Nama : Dessy Lestari Saptarini, M.Eng
NIP : 19781209 200604 2 002 Tanda Tangan
3. Penguji III
Nama : Rahma Norfaeda, ST, MT
NIP : 19870922 201903 2 009 Tanda Tangan
Menyetujui
ii
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir, atas nama :
Nama Mahasiswa : M. Saifur Rahman
N.I.M : A020317012
Prodi : Diploma III Teknik Pertambangan
Judul : Tinjauan Keserasian Alat Gali-Muat Dan Alat Angkut
(match factor) studi kasus : Di PT Hasnur Riung Sinergi
Site PT Bhumi Rantau Energi Provinsi Kalimantan
Selatan.
Telah Selesai diperiksa oleh pembimbing dan sudah dapat diajukan dalam
sidang Tugas Akhir.
Demikianlah surat pengesahan ini dibuat untuk dapat diketahui bersama.
Menyetujui Menyetujui
Pemimbing I Pembimbing II
Menyetujui
Ketua Prodi
iii
TINJAUAN KESERASIAN ALAT GALI-MUAT DAN ALAT
ANGKUT (match factor) studi kasus : DI PT HASNUR RIUNG
SINERGI SITE PT BHUMI RANTAU ENERGI
Oleh: M. Saifur Rahman, Pembimbing I: Dessy Lestari Saptarini, M. Eng,
Pembimbing II: Rahma Norfaeda, ST. MT
ABSTRAK
Kebutuhan manusia akan energi dari waktu ke waktu menunjukkan perkembangan yang
sangat pesat. Batubara sebagai salah satu sumber daya energi yang akan semakim banyak dicari
dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi apalagi mengingat Indonesia memiliki cadangan
batubara yang sangat melimpah. Inti dari bisnis pertambangan batubara adalah bagaimana
memproduksi (mengangkut) cadangan batubara sebanyak mungkin dengan biaya sedikit mungkin.
Oleh karena itu tinjauan keserasian alat gali-muat dan alat angkut, pengangkutan Overburden (OB)
dan batubara menjadi faktor yang sangat penting untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum.
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas pengangkutan batubara adalah proses
pengangkutan OB ke disposal oleh alat-alat berat (loader dan hauler), Banyak faktor yang
menentukan operasi kendraan pengangkutan OB tersebut dapat optimum atau tidak, diantaranya
system lalu lintas kendraan, jumlah kendraan, jenis dan tipe kendraan, dan jalan yang dilewati
kendraan.
Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini ialah studi literature, pengamatan
dilapangan dilakukan untuk mendapatkan data secara langsung, pengambilan data dilakukan dengan
cara wawancara langsung dengan karyawan perusahaan, pengolahan data yang didapat selama
dilapangan akan diolah sehingga mendapatkan data yang akurat.
Dari perhitungan pengolahan data didapatkan rata-rata waktu siklus alat gali-muat yang
didapatkan saat dilapangan 26.46 detik dan waktu siklus alat angkut didapat saat dilapangan dengan
waktu total 13.88 menit, Produktifitas alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 yang didapatkan saat
pengamatan ialah 547 BCM/Jam dan ketercapaiannya sebesar 95%. Dan alat angkut Komatsu HD
785-7 adalah 133 BCM/Jam per Unit dengan hasil ketercapaiannya sebesar 86%, Hasil perhitungan
MF yang didapatkan dilapangan adalah 0.97 yang berarti kinerja alat angkut sedikit kurang optimal
dan perlu optimalisasi terhadap CT alat angkut.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
dengan judul “Tinjauan Keserasian Alat Gali-Muat Dan Alat Angkut (match
factor) studi kasus : Di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi
Provinsi Kalimantan Selatan“ dengan baik. Tidak lupaTerimaKasih kepada:
1. Bapak Dr. Reza Adhi Fajar, ST., MT , selaku Ketua jurusan Teknik Sipil.
2. Ibu Dessy Lestari Saptarini, M. Eng, selaku Ketua Prodi Teknik Sipil
sekaligus Pembimbing Satu Tugas Akhir.
3. Ibu Rahma Norfaeda, ST, MT, selaku Pembimbing Dua Tugas Akhir.
4. Bapak Agus Andy Purnomo, Production Dept Head PT Hasnur Riung
Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi. selaku Pembimbing Di Lapangan.
5. Seluruh karyawan di Departmen Engineering & Production PT Hasnur
Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi yang telah banyak membantu
dan membimbing penulis dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan.
6. Teristimewa kedua Orang tua tercinta Ayahanda dan Ibunda , serta Sodara
dan seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi
sehingga penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dapat penulis selesaikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung selama pelaksanaan
Tugas Akhir.
M. Saifur Rahman
A020317012
vi
DAFTAR ISI
vii
2.3.4 Job Efficiency (Efisiensi Kerja)............................................ 15
2.4 Produktifitas ................................................................................... 16
2.4.1 Produktifitas Alat Gali-Muat ................................................ 16
2.4.2 Produktifitas Alat Angkut .................................................... 17
2.5 Match Factor .................................................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................ 19
3.1.1 Keadaan Geologi Daerah ..................................................... 20
3.1.2 Keadaan Iklim ...................................................................... 20
3.1.3 Keadaan Sosial Budaya ........................................................ 21
3.2 Metode Pelaksanaan ....................................................................... 21
3.2.1 Studi Literatur ...................................................................... 21
3.2.2 Pengamatan Di Lapangan..................................................... 21
3.2.3 Pengambilan Data ................................................................ 22
3.2.4 Pengolahan Data ................................................................... 22
3.3 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir ............................................. 23
BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan Di Lapangan ..................................................... 24
4.1.1 Lokasi pengamatan ............................................................... 24
4.1.2 Alat Gali-Muat ..................................................................... 24
4.1.3 Alat Angkut .......................................................................... 25
4.2 Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas ...................................... 26
4.2.1 Cycle Time ............................................................................ 26
4.2.2 Swell Factor ......................................................................... 28
4.2.3 Fill Factor ............................................................................ 28
4.2.4 Job Efficiency ....................................................................... 28
4.3 Perhitungan Produktifitas ............................................................... 28
4.4 Perhitungan Match Factor ............................................................. 29
4.5 Pembahasan .................................................................................... 30
viii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 33
5.2 Saran ............................................................................................... 33
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR RUMUS
xii
DAFTAR ISTILAH
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
factor) studi kasus : Di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi
Provinsi Kalimantan Selatan”
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui waktu siklus alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 dan alat angkut
Komatsu HD 785-7.
2. Mengetahui hasil produktifitas dari alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 dan
alat angkut HD 785-7 di fleet 1203 PT Hasnur Riung Sinergi site PT Bhumi
Rantau Energi.
3. Mengetahui nilai keserasian alat gali muat Hitachi EX 1200-6 dan alat
angkut HD 785-7.
2
4. Dapat menjadi bahan ajar maupun referensi-referensi bagi mahasiswa yang
akan melakukan kegiatan Tugas Akhir nanti.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2.2 Pengangkutan (Hauling)
Waktu angkut adalah waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak
dari tempat pemuatan (front loading) ketempat pembongkaran (disposal). Waktu
angkut tergantung dari jarak, kondisi jalan, tenaga alat, dan lain-lain. Pada saat
kembali ketempat pemuatan maka waktu yang diperlukan untuk kembali itu disebut
waktu kembali atau return time (RT) atau travel empty (TE) Waktu kembali lebih
singkat daripada waktu berangkat karena kendraan dalam keadaan kosong.
(Rostiyanti, 2014).
5
Di dalam kegiatan produksi terdapat dua cycle time, yaitu cycle time alat
gali-muat dan alat angkut dimana dua komponen ini memiliki ketergantungan satu
sama lain, karena dua alat inilah yang bekerja sama dalam kegiatan produksi. Cycle
time alat gali-muat tergnatung pada alat angkut yang aka dimuati material oleh alat
gali-muat sehingga lambat dan cepatnya pergerakan dari alat angkut sangat
berpengaruh terhadap cycle time alat gali-muat. Begitupun sebaliknya, cycle time
alat angkut juga memiliki ketergantungan terhadap alat gali-muat, karena lambat
dan cepatnya pergerakan alat gali-muat akan sangat berpengaruh terhadap durasi
proses Loading/Serving yang merupakan salah satu komponen yang ada di dalam
cycle time alat angkut. (Rostiyanti, 2014).
DIGGING
DUMPING
6
1. Waktu Menggali (Digging Time)
Waktu menggali yaitu lamanya durasi saat alat gali-muat mulai menggali
hingga mengangkat bucket dan siap untuk swing ke arah vessel (Rostiyanti,
2014).
7
2. Waktu Putar Muatan (Swing Load Time)
Waktu putar muatan yaitu lamanya durasi saat selesai menggali, kemudian
memutar (swing) bucket yang sedang bermuatan kea rah vessel sampai dengan
posisi siap untuk dumping (Rostiyanti, 2014).
8
3. Waktu Penumpahan (Dumping Time)
Dumping Time yaitu lamanya durasi bucket menumpahkan material ke
dalam vessel alat angkut hingga bucket kembali kosong dan siap untuk memutar
bucket ke arah titik penggalian (Rostiyanti, 2014).
9
4. Waktu Putar Kosongan (Swing Empty Time)
Waktu putar kosongan yaitu lamanya durasi bucket diputar kearah titik
penggalian hingga bucket siap menggali lagi. (Rostiyanti, 2104).
10
Menurut Nujum dkk (2015) cycle time alat gali-muat dapat dirumuskan sebagai
berikut :
CTm = Bt + StF + Dt + Ste……………………………..(2.1)
Keterangan :
Ctm = Cycle Time alat gali-muat, detik
BT = Waktu menggali material, detik
Stf = Waktu putar bucket terisi, detik
Dt = Waktu penumpahan muatan, detik
Ste = Waktu putar kosong, detik
Dumping Loading
Menurut Rostiyanti (2014), waktu siklus (cycle time) alat angkut terdiri dari
berapa unsur. Pertama adalah waktu muat atau loading time. waktu muat
merupakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat untuk memuat material kedalam
alat angkut sesuai dengan kapasitas alat angkut tersebut. Nilai loading time (LT)
dapat ditentukan walaupun tergantung dari jenis material, ukuran unit pengangkut,
metode dalam pemuatan dan efisiensi alat.
11
Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)
Gambar 2.7 Aktifitas Loading Time
Unsur kedua adalah waktu angkut atau hauling time (HT)/Travel load (TL).
Waktu angkut merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak
dari tempat pemuatan (front loading) ke tempat pembongkaran (Disposal). Waktu
angkut tergantung dari jarak angkut, kondisi jalan, tenaga alat, dan lain-lain. Pada
saat alat kembali ke tempat pemuatan maka waktu yang diperlukan untuk kembali
itu disebut waktu kembali atau return time (RT)/Travel empty (TE). Waktu kembali
lebih singkat daripada waktu berangkat karena kendaraan dalam keadaan kosong
(Rostiyanti, 2014).
12
Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)
Gambar 2.8 Aktifitas Travel Load dan Travel Empty Dump Truck
13
Unsur terakhir adalah waktu yang digunakan alat untuk mengambil posisi
siap untuk dimuati saat di front loading atau siap untuk membongkar material saat
di disposal, waktu ini bisa disebut dengan spotting time, yang mana di dalamnya
juga sudah termasuk waktu yang diperlukan untuk bermanuver sebelum melakukan
spotting (Rostiyanti, 2014).
Menurut Rostiyanti, (2014) Cycle Time alat angkut dapat dirumuskan sebagai
berikut :
CTh = LT + HT + STd + DT + RT + STf...............................(2.2)
Keterangan :
CTh = Cycle Time alat angkut
LT = Hauling Time
STd = Spotting time diarea disposal
DT = Dumping Time
RT = Return time
STf = Spotting time diarea Front Loading
14
2.3.3 Fill Factor (Faktor Isian)
fill factor sangat berpengaruh terhadap kemampuan produksi alat-alat
mekanis, dapat diartikan sebagai perbandingan antara volume bucket sebenarnya
(vn) yang ada di dalam bucket (vt). Secara matematis, faktor pengisian dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Permadi dan Taufiq,
2011) :
𝑉𝑛
Ff = × 100%........................................................(2.3)
𝑉𝑡
Keterangan:
Ff = Fill factor (%)
Vn = Volume actual (m3)
Vt = Volume teoritis (m3)
Untuk menilai baik atau buruknya suatu fill factor dan untuk menilai fill
factor saat melakukan pengamatan langsung dapat digunakan tabel berikut ini:
15
Adapun persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung efisiensi kerja
adalah sebagai berikut (Permadi dan Taufiq, 2011) :
𝑊𝑒
Ek = ( 𝑊𝑡 ) 𝑥 100%.............................................................(2.4)
Keterangan :
Ek = Efisiensi Kerja (%)
We = Waktu kerja efektif (menit)
Wt = Waktu kerja yang tersedia (menit)
2.4 Produktifitas
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengestimasi produktifitas adalah
menghitung produktifitas secara teoritis. Metode perhitungan produktifitas secara
teoritis ini diperoleh berdasarkan data-data dari pengalaman masa lampau dari
operasi yang. Perhitungan produktifitas secara teoritis ini nantinya akan digunakan
sebagai pembanding dengan data yang didapatkan dari lapangan. Berikut ini akan
dibahas produktifitas dari alat gali-muat dan alat angkut (Permadi dan Taufiq,
2011) :
3600
Q=q× × E.............................................................(2.5)
𝐶𝑇𝑚
Keterangan :
Q = Produktifitas alat (bcm/jam)
q = Kapasitas bucket secara teoritis (bcm)
CTm = Cycle Time (detik)
E = Efisiensi Kerja (%)
16
2.4.2 Produktifitas Alat Angkut
Produktifitas alat angkut dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Permadi dan Taufiq, 2011) :
60
Q = q × 𝐶𝑇𝑎 × E...........................................................(2.6)
Keterangan :
Q = Produktifitas alat (bcm/jam)
q = Produktifitas per siklus (bcm)
CTa = Cycle Time alat (menit)
E = Efisiensi Kerja (%)
𝑛 ×𝑄 ℎ𝑎𝑢𝑙𝑒𝑟
MF = ......................................................(2.7)
𝑄 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟
Keterangan :
n = Jumlah alat angkut
Q hauler = Produktifitas 1 unit alat angkut (bcm/jam)
Q loader = Produktifitas alat gali-muat (bcm/jam)
Keserasian kerja antara alat gali- muat dan alat angkut berpengaruh terhadap
faktor kerja. Hubungan yang tidak serasi antara alat gali-muat dan alat angkut akan
menurunkan faktor kerja. Faktor kerja alat gali-muat dan alat angkut akan mencapai
17
100% bila MF = 1, sedangkan bila MF = < 1 maka faktor kerja alat angkut 100%
dan faktor kerja alat gali-muat < 100%, sebaiknya bila MF > 1 maka faktor kerja
alat gali-muat = 100% dan faktor kerja alat angkut < 100% (Nujum dkk:2015).
18
BAB III
METODE PENELITIAN
19
3.1.1 Keadaan Geologi Daerah
1. Formasi Tanjung
Merupakan perselingan batupasir kuarsa, batulempung dan konglomerat.
Formasi ini di endapkan pada lingkungan paralis hingga neritik dengan ketebalan
sekitar 900 meter dan berumur Eosen.
2. Formasi Berai
Lithologinya berupa batugamping nasif (terumbu). Setempat ditemukan
perselingan batugamping, batulempung dan napal. Formasi ini diendapkan pada
lingkungan lagoon hingga neritik tengah dengan ketebalan hingga 1075 meter dan
berumur oligosen awal - miosen awal. Hubungannya selaras dengan formasi
Tanjung yang terletak di bawahnya.
3. Formasi Warukin
Merupakan perselingan batupasir kuarsa dan betulempung dengan sisipan
batubara. Setempat ditemukan sisipan batugamping. Formasi ini diendapkan pada
lingkungan neritik dalam hingga deltaic dengan ketebalan sekitar 2400 meter dan
berumur Miosen tengah sampai Miosen akhir. Hubungannya selaras dengan
Formasi Berai yang terletak dibawahnya.
4. Formasi Dahor
Merupakan perselingan batupasir dan konglomerat yang tidak kompak.
Setempat ditemukan batulempung lunak, lignit dan limonit. Formasi ini diendapkan
padda lingkungan litoral hingga sublitoral dengan ketebalan sekitar 840 meter dan
berumur Miosen akhir sampai Pliosen. Hubungannya tidak selaras dengan Formasi
Warukin yang terletak dibawahnya dan tidak selaras dengan endapan alluvial yang
terdapat di bagian atasnya.
20
antara bulan Oktober sampai bulan Maret dan musim kemarau yang berlangsung
antara bulan April sampai bulan September.
21
3.2.3 Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan setelah studi literature dan penelitian langsung
dilapangan selesai dilaksanakan. Dengan cara melalui wawancara langsung dengan
karyawan perusahaan. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder.
Adapun data primer dan data sekunder yang diambil sebagai berikut :
1. Data Primer 2. Data Skunder
a. Cycle Time alat gali-muat a. Sweel Fcator
b. Cycle Time alat angkut b. Fill Factor
c. Match Factor c. Efesiensi Kerja
d. Dokumentasi d. Spesifikasi alat angkut dan gali muat
22
3.3 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir
Adapun sebagai gambaran secara singkat dari Tugas Akhir ini dapat dilihat
dari Gambar 3.3 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir seperti dibawah ini:
MULAI
Pengambilan Data
Pengolahan Data
cycle time alat gali-muat : CTm = Bt + StF + Dt + Ste
cycle time alat angkut : CTa = LT + HT + STd + DT + RT + STf
3600
Produktifitas alat gali muat : Q = q × ×E
𝐶𝑇𝑚
60
Produktifitas alat angkut : Q = q × 𝐶𝑇𝑎
×E
𝑛 ×𝑄 ℎ𝑎𝑢𝑙𝑒𝑟
Match Factor : MF =
𝑄 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟
Kesimpulan
SELESAI
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)
Gambar 4.1 Alat gali-muat Hitachi EX 1200-6
25
Sumber : (PT Hasnur Riung Sinergi, 2020)
Gambar 4.2 Alat angkut Komatsu HD 785-7
26
Adapun perhitungan Cycle Time alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 pada
penelitian di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi.
27
4.2.2 Swell Factor
Swell Factor adalah pengembangan volume suatu material setelah digali
dari tempatnya, di PT Hasnur Riung Sinergi Site PT Bhumi Rantau Energi memiliki
standard dari swell factor sebesar 1.2 untuk alat gali-muat Hitachi EX 1200-6.
28
Q = 5.025 BCM × 136 × 0.80
Q = 547 BCM/Jam
Jadi produktifitas alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 saat pengamatan adalah
547 BCM/jam.
29
Jadi hasil perhitungan Match Factor yang didapatkan saat pengamatan
dilapangan yaitu 0.97 atau MF ˂ 1 maka dapat diketahui kinerja alat gali-muat
optimal dam alat kurang optimal.
4.5 Pembahasan
Sebagaimana hasil perhitungan Match Factor diatas maka dapat diketahui
bahwa MF ≠ 1 atau tidak sesuai dengan standard MF dari PT Hasnur Riung Sinergi
Site PT Bhumi Rantau Energi yaitu 0.97 yang artinya MF ˂ 1. Adapun target Match
Factor yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu ≠ 1. Hasil ini belum mencapai target
dikarenakan ada beberapa faktor, diantaranya ialah :
1. Waktu siklus (Cycle time)
Waktu siklus merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam besarnya
hasil produktifitas dan hasil match factor. Rata-rata waktu siklus alat gali-muat
Hitachi EX 1200-6 dan alat angkut Komatsu HD 785-7 yang diamati saat
dilapangan ialah :
a. Cycle Time alat gali-muat Hitachi EX 1200-6
Waktu siklus alat gali-muat bisa dipengaruhi oleh kondisi material,
skill operator, kemampuan mesin dan metode pemuatan, alat gali-
muat dikendalikan oleh operator yang sudah berpengalaman. Pola
pemuatan yang digunakan yaitu top loading dimana alat gali-muat
berada diatas alat angkut dengan sudut swing 120° - 180° didapat total
waktu siklus yang diamati ialah 26.46 detik. Yang semestinya waktu
siklus yang di tetaokan oleh perusahaan yaitu 23 detik. Waktu siklus
alat gali-muat bisa dikurangi akan tetapi hal tersebut tidak bisa
dilakukan karena kendala kondisi front loading penambangan tidak
mendukung. Selain pola pemuatan, kondisi material juga berpengaruh
besar kepada waktu siklus alat gali-muat. Material saat dilakukan
pengamatan ialah amterial hasil blasting (peledakan dengan material
kedalaman layer kedua yang hasilnya sedikit agak keras.
30
b. Cycle Time alat angkut Komatsu HD 785-7
Waktu siklus alat angkut dipengaruhi oleh geometri jalan, skill
operator, kondisi unit, dan jarak maneuver alat. Alat angkut
dioperatori oleh operator yang berpengalaman dan sudah lulus
training. Alat angkut ini melalui jalan dengan lebar 3 kali besar unit
yang terbesar, dengan jarak tempuh 1.600 meter. Sehingga didapat
waktu siklus alat angkut 13.88 menit. Yang semestinya standard
waktu siklus di perusahaan dengan jarak 1.600 meter ialah 12.40
menit. Yaitu over 2.20 menit.
2. Produktifitas
Produktifitas merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam perhitungan
match factor. Dari hasil produktifitas yang saya amati sedikit kurang tercapai dari
target produktifitas alat gali-muat dan alat angkut yang sudah di tetapkan oleh
perusahaan. Hasil produktifitas yang saya amati adalah :
a. Produktifitas alat gali-muat Hitachi EX 1200-6
Produktifitas alat gali-muat yang didapat saat dilapangan sebesar 547
BCM/Jam atau ketercapaian nya sebesar 95% dari target produktifitas
yang sudah ditetapkan hasil ini belum mencapai target produktifitas
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dimana target plan
produktifitas yang sudah ditetapkan perusahaan sebesar 575
BCM/Jam. Dikarenakan tidak tercapainya produktifitas saat
pengamatan dilapangan disebabkan oleh material sedikit agak keras
karena hasil blasting (peledakan) pada layer kedua dan tinggi jenjang
sedikit kurang optimal karena area front loadig kurang mendukung.
31
Tidak tercapainya produktifitas alat angkut disebabkan oleh area front
loading kurang mendukung, sempitnya jalan menuju disposal, dan
kurang nya alat support dozer di area front loading untuk merapikan
jalan area front loading.
3. Match Factor
Dari hasil perhitungan yang dilakukan saat pengamatan di PT Hasnur Riung
Sinergi yang mana salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik
buruknya hasil kerja atau keberhasilan suatu alat mekanis adalah besarnya
produktifitas yang akan dicapai oleh alat tersebut.
Dilihat dari match factor pada perhitungan secara actual didapat match
factor (MF) ˂ 1 yang berarti kebutuhan alat angkut dalam satu fleet itu kurang yang
menyebabkan alat gali-muat menunggu sehingga terjadi lost time.
32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
a. Waktu siklus alat gali-muat yang didapatkan saat dilapangan 26.46 detik
dan waktu siklus alat angkut didapat saat dilapangan dengan waktu total
13.88 menit.
b. Produktifitas alat gali-muat Hitachi EX 1200-6 yang didapatkan saat
pengamatan ialah 547 BCM/Jam dan ketercapaiannya sebesar 95% Dan alat
angkut Komatsu HD 785-7 adalah 133 BCM/Jam per Unit dengan hasil
ketercapaiannya sebesar 86%.
c. Hasil perhitungan MF yang didapatkan dilapangan adalah 0.97 yang berarti
kinerja alat angkut sedikit kurang optimal dan perlu optimalisasi terhadap
CT alat angkut.
5.2 Saran
Pada dasarnya untuk keserasian alat gali-muat dan alat angkut tidak hanya
dari sisi cycle time dan produktifitas namun juga ada faktor lain yang mendukung
untuk melakukan tinjauan keserasian alat gali-muat dan alat angkut. Oleh karena
itu, diperlukan analisa dan pengambilan data mengenai keadaan lingkungan loading
point & hauling (front loading, hauling road, dan area disposal) agar tinjauan
keserasian alat gali-muat dan angkut lebih luas dan hasilnya akan lebih jelas.
33
DAFTAR PUSTAKA
Prodty Cycle
Travel T. Travel T.
Jarak (EFF Time Ritase Jlh DT
Load Empty
85%) (menit)
Paraf Paraf
No. Tanggal Kegiatan
Pembimbing Panitia
Pembimbing I
Pembimbing II