Anda di halaman 1dari 59

TUGAS AKHIR

TINJAUAN SISTEM PEMOMPAAN PADA PENYALIRAN


TAMBANG TERBUKA DI
PT. NURKALIZA MAJU BERSAUDARA JOBSITE
PT. MITRA SETIA TANAH BUMBU –
CV. HIDUP HIDAYAH ILAHI, DESA MANGKALAPI,
KEC. KUSAN HULU, KAB. TANAH BUMBU,
KALIMANTAN SELATAN

Diajukan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan


Program Pendidikan Diploma 3 Teknik Pertambangan pada
Jurusan Teknik Sipil dan Kebumian Politeknik Negeri Banjarmasin

Oleh :

MUHAMMAD DICKY KURNIAWAN


NIM. A020318020

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN KEBUMIAN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
TELAH DIPERTAHANKAN DIHDAPAN DEWAN PENGUJI
DAN DITERIMA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT
KELULUSAN PROGRAM DIPLOMA

Nama : Muhammad Dicky Kurniawan


Nim : A020318020
Tlp/E-mail : 081235304278/dickyk4336@gmail.com
Prodi : D3 Teknik Pertambangan
Judul : Tinjauan Sistem Pemompaan Pada Penyaliran
Tambang Terbuka Di PT. Nurkaliza Maju Bersaudara
Jobsite PT. Mitra Setia Tanah Bumbu – CV. Hidup Hidayah
Ilahi, Desa Mangkalapi, Kec. Kusan Hulu, Kab. Tanah Bumbu,
Kalimantan Selatan

Telah diujikan pada :


Hari/Tanggal : Senin/ 30 Agustus 2021
Tempat : Kediaman Mahasiswa

1. Penguji I
Nama : Dr. Reza Adhi Fajar,S.T.,M.T. ……………..
NIP : 197407201998031003 (Tanda Tangan)

2. Penguji II
Nama : Rahma Norfaeda, S.T, M.T ……………..
NIP : 198709222019032009 (Tanda Tangan)

3. Penguji III
Nama : Rachmat Hidayatullah, S.T, M.T ......................
NIP : 198001252005011012 (Tanda Tangan)

Mengetahui,
Ketua
Juurusan Teknik Sipil dan Kebumian Ketua Panitia Tugas Akhir

Dr. Reza Adhi Fajar, S.T, M.T Herliyani Farial Agoes, S.T., M.T.
NIP. 197407201998031003 iiNIP. 197202221997022001

ii
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir, atas nama:

Nama : Muhammad Dicky Kurniawan

NIM : A020318020

Prodi : D3 Teknik Pertambangan

Judul : Tinjauan Sistem Pemompaan Pada Penyaliran Tambang Terbuka di


PT. Nurkaliza Maju Bersaudara Jobsite PT. Mitra Setia Tanah Bumbu
– CV. Hidup Hidayah Ilahi, Desa mangkalapi, Kec. Kusan Hulu, Kab.
Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
Telah diperiksa oleh Pembimbing dan sudah dapat diajukan dalam Sidang Tugas
Akhir.

Dan demikian surat pengesahan ini dibuat untuk dapat diketahui bersama.

Banjarmasin, 24 Agustus 2021

Mengetahui, Mengesahkan,
Koord. Tugas Akhir Prodi Pembimbing
D3 Teknik Pertambangan

Dessy Lestari Saptarini, M.eng Rachmat Hidayatullah, ST, MT


NIP. 197812092006042002 NIP. 198001252005011012

iii
TINJAUAN SISTEM PEMOMPAAN PADA PENYALIRAN TAMBANG
TERBUKA DI PT. NURKALIZA MAJU BERSAUDARA JOBSITE
PT. MITRA SETIA TANAH BUMBU – CV. HIDUP HIDAYAH ILAHI,
DESA MANGKALAPI, KEC. KUSAN HULU, KAB. TANAH BUMBU,
KALIMANTAN SELATAN)

Oleh: Muhammad Dicky Kurniawan,


Pembimbing: Rachmat Hidayatullah,S.T.,M.T

ABSTRAK

Proses penanganan air limpasan yang terlah masuk ke dalam lokasi penambangan adalah
dengan cara membuat kolam penampungan (sump). Pada perencanaan pembuatan kolam
penampungan (sump) diperlukan saluran terbuka yang dapat berfungsi dengan optimal, sistem
pemompaan yang baik, pengukuran dan pemantauan curah hujan yang dilakukan setiap hari. Oleh
karena itu PT. Nurkaliza Maju Bersaudara perlu melakukan tinjauan sistem penyaliran tambang
agar dapat mengoptimalkan proses pembuatan sump.
Perencanaan Metode penelitian dilakukan dalam Tugas Akhir ini adalah mengenai tinjauan
sistem penyaliran tambang periode bulan Mei sampai Juli 2021, maka data yang diperlukan
sebagian besar adalah data-data sekunder, meliputi : data curah hujan selama 10 tahun terakhir,
luas catchment area, dimensi saluran terbuka, debit air tanah, kapasitas pompa, luas dan kapasitas
settling pond.
Perhitungan total data curah hujan periode bulan Mei sampai Juli 2021 sebesar
483,5 mm, rata-rata curah hujan dalam 10 tahun terakhir 52,71 mm/bulan, luasan total catchment
area sebesar 53,53 ha, kedalaman saluran dimensi saluran terbuka dewatering 2,139 m, total debit
air tanah yang masuk ke pit 95,64 liter/detik, kapasitas head pompa Multiflow 360 dan 385 adalah
88,953 m dan 58,548 m, volume sump yang dibutuhkan untuk pembuatan sump 20286,49 m³, luas
settling pond 2252 m² dan kapasitas settling pond 6756 m³
Kata kunci : Sump, Settling Pond, Debit.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena


berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir pada PT. Nurkaliza Maju Bersaudara Jobsite PT. MSTB –
CV. HHI. Laporan ini berisi tentang tinjauan sistem pemompaan pada
penyaliran tambang terbuka di PT. Nurkaliza Maju Bersaudara Jobsite PT.
MSTB – CV. HHI yang disusun berdasarkan pengamatan dan pengukuran
langsung di lapangan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:


1. Bapak Joni Riadi, M.T selaku Direktur Politeknik Negeri
Banjarmasin
2. Ibu Dessy Lestari Saptarini, S.T., M.Eng. selaku Kepala Prodi
Teknik Pertambangan Politeknik Negeri Banjarmasin
3. Bapak Rachmat Hidayatullah, S.T., M.T. selaku dosen
pembimbing Tugas Akhir
4. Bapak Nito Mahardika Putra, S.T. dan Bapak Wahyu Kuncoro
Jati, S.T. selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan
banyak ilmu kepada penulis, membantu penulis selama berada
di lapangan dan pengerjaan data Tugas Akhir
5. Karyawan PT. Nurkaliza Maju Bersaudara khususnya section
Engineering yang telah membantu penulis selama melakukan
kegiatan Tugas Akhir
6. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan baik
moral maupun material
7. Teman magang seperjuangan di PT. Nurkaliza Maju
Bersaudara yang juga telah membantu.

Sekian laporan ini penulis susun. Penulis menyadari bahwa laporan ini
tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan karena kemampuan penulis
yang terbatas. Oleh sebab itu penulis meminta bantuan berupa saran dan
kritik yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan laporan ini dan

v
dapat dikirimkan melalui e-mail penulis: (dickyk4336@gmail.com).
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat serta menambah
pengetahuan bagi pembaca. Terima kasih.

Banjarmasin, 24 Agustus 2021

Muhammad Dicky Kurniawan


A02018020

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG............................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN....................................................iii
ABSTRAK........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.....................................................................................v
DAFTAR ISI....................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................x
DAFTAR TABEL............................................................................................xi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN.......................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................3
1.5 Batasan Masalah..............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................5
2.1 Kajian Teoritis.................................................................................5
2.1.1 Siklus Hidrologi.....................................................................5
2.1.2 Sistem Penyaliran Tambang..................................................6
2.1.2.1 Mine Drainage..........................................................6
2.1.2.2 Mine Dewatering.......................................................6
2.1.3 Faktor-Faktor Dalam Sistem Penyaliran Tambang................6
2.1.3.1 Curah Hujan..............................................................6
2.1.3.2 Curah Hujan Rencana................................................7
2.1.3.3 Periode Ulang Hujan.................................................7
2.1.3.4 Intensitas Hujan.........................................................8
2.1.4 Daerah Tangkapan Hujan......................................................8

vii
2.1.5 Air Limpasan.........................................................................9
2.1.6 Saluran Terbuka.....................................................................9
2.1.7 Sumuran (Sump)....................................................................10
2.1.8 Settling Pond..........................................................................11
2.1.9 Pompa....................................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................13
3.1 Lokasi Penelitian..............................................................................13
3.1.1 Keadaaan Geologi Daerah Mangkalapi.................................14
3.1.2 Keadaaan Iklim......................................................................16
3.1.3 Keadaaan Sosial dan Budaya.................................................17
3.2 Metode Pelaksanaan.........................................................................17
3.2.1 Studi Literatur........................................................................17
3.2.2 Pengamatan di Lapangan.......................................................17
3.2.3 Pengambilan Data..................................................................17
3.3 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir..............................................18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................20
4.1 Hasil Pengamatan di Lapangan........................................................20
4.1.1 Lokasi Pengamatan................................................................20
4.1.2 Tahapan Kegiatan..................................................................20
4.1.2.1 Pengukuran Rainfall..................................................20
4.1.2.2 Pengukuran Debit Pompa..........................................21
4.1.2.3 Pengukuran Debit Air Tanah.....................................21
4.1.2.4 Pengukuran Dimensi Paritan Dewatering.................22
4.2 Hasil Data Curah Hujan...................................................................23
4.2.1 Perhitungan Curah Hujan Rencana........................................23
4.2.2 Perhitungan Intensitas Hujan.................................................24
4.3 Perhitungan Dimensi Saluran Terbuka Dewatering........................24
4.4 Luasan Total Catchment Area.........................................................26
4.5 Perhitungan Total Debit Air Tanah..................................................26
4.6 Perhitungan Debit Pompa................................................................28
4.7 Perhitungan Kapasitas Pompa..........................................................30

viii
4.8 Perhitungan Volume Tampung Sump..............................................34
4.9 Perhitungan Luas dan Kapasitas Settling Pond...............................34
4.10 Skema Sistem Penyaliran Tambang di PT. NMB..........................35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................37
5.1 Kesimpulan......................................................................................37
5.2 Saran................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................39
LAMPIRAN......................................................................................................40

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi.............................................................................5


Gambar 3.1 Peta Kesampaian Daerah Banjarmasin – Lokasi Pengamatan.......13
Gambar 3.2 Stratigrafi Daerah Tanah Bumbu...................................................15
Gambar 3.3 Keterangan Warna Formasi Batuan...............................................15
Gambar 4.1 Lokasi Pengamatan........................................................................20
Gambar 4.2 Pengukuran Rainfall......................................................................21
Gambar 4.3 Pengukuran Debit Pompa..............................................................21
Gambar 4.4 Pengukuran Debit Air Tanah.........................................................22
Gambar 4.5 Pengukuran Dimensi Paritan Dewatering......................................22
Gambar 4.6 Penampang Paritan Dewatering.....................................................25
Gambar 4.7 Catchment Area PT. NMB.............................................................26
Gambar 4.8 Grafik Pompa Multiflow 385 (Single Stage)..................................32
Gambar 4.9 Grafik Pompa Multiflow 360 (Single Stage)..................................34

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Periode Ulang Hujan Rencana...........................................................7


Tabel 2.2 Derajat dan Intensitas Curah Hujan...................................................8
Tabel 3.1 Data Curah Hujan Bulan Januari – Mei 2021....................................16
Tabel 4.1 Curah Hujan 10 Tahun Terakhir........................................................23
Tabel 4.2 Curah Hujan Rencana........................................................................23
Tabel 4.3 Periode Ulang Hujan.........................................................................24
Tabel 4.4 Perhitungan Luas dan Kapasitas Settling Pond.................................35

xi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

α = Kemiringan dinding
saluran h = Ketebalan air
d = Kedalaman saluran Lebar dasar
saluran B = Lebar dasar saluran
b = Lebar permukaan
a = Panjang sisi luar saluran
It = Intensitas hujan durasi t jam (mm/jam)
R24 = Curah hujan harian (mm/hari)
t = durasi (jam)
m = konstanta
Xt = Nilai curah hujan perkiraan
X̅ = Nilai curah hujan rata-rata
S = Standar deviasi
T = Periode ulang hujan
Q = Debit aliran pompa (m³/detik)
V = Kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)
G = Gaya gravitasi
L = Panjang pipa keluar
Dkeluar = Diameter pipa keluar
Dhisap = Diameter pipa hisap

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A1. Data Curah Hujan Harian...........................................................41


Lampiran A2. Spesifikasi Alat Pompa..............................................................42
Lampiran A2. Peta Lokasi Tambang.................................................................44
Lampiran A3. Kartu Asistensi Bimbingan Tugas Akhir...................................45

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. Nurkaliza Maju Bersaudara merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan batubara. Wilayah
kerja PT. Nurkaliza Maju Bersaudara atau yang disingkat dengan PT.
NMB adalah Jobsite PT. MSTB - CV. HHI, Mangkalapi, Kecamatan
Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
Sistem penambangan batubara yang digunakan adalah tambang
terbuka dengan metode stripe dan sistem penyaliran tambang yang
diterapkan adalah dewatering dan drainage. Sumber air yang masuk
ke dalam tambang didominasi limpasan air hujan, karena pembuatan
sump yang ada di tambang Jobsite PT. MSTB - CV. HHI belum
sepenuhnya selesai dan dengan banyaknya limpasan air hujan yang
masuk ke dalam tambang menyebabkan sump yang masih dalam
proses pembuatan tersebut tergenang banjir. Hal ini menjadi sebuah
bahan evaluasi terkait sistem penyaliran tambang di tambang Jobsite
PT. MSTB - CV. HHI.
Seiring berjalannya waktu penambangan, air yang memenuhi sump
yang sedang dalam tahap pengerjaan tersebut dipompa keluar pit
menuju ke kolam pengendapan terlebih dahulu sebelum dialirkan ke
sungai meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh sebab
itu, perlu adanya evaluasi terkait sistem penyaliran tambang di Jobsite
PT. MSTB - CV. HHI agar didapatkan usulan sistem penyaliran
tambang yang sesuai dengan kemajuan tambang dan permasalahan
sump yang masih dalam proses pembuatan tidak lagi tergenang banjir
sehingga pengerjaan sump dapat berjalan dengan lancar dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan pembuatan
sump.

1 1
Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk penelitian dengan
judul “Tinjauan Sistem Pemompaan Pada Penyaliran Tambang
Terbuka Di PT. Nurkaliza Maju Bersaudara Jobsite PT. Mitra
Setia Tanah Bumbu – CV. Hidup Hidayah Ilahi, Desa mangkalapi,
Kec. Kusan Hulu, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah pada laporan
Tugas Akhir ini adalah :
1. Berapakah curah hujan yang terjadi di pit Jobsite PT. MSTB –
CV. HHI dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dan 27 Mei –
31 Juli 2021 selama masa pkl ?
2. Berapa besar dimensi saluran terbuka yang ada di pit Jobsite
PT. MSTB – CV. HHI ?
3. Berapakah luasan total catchment area yang ada di pit Jobsite
PT. MSTB – CV. HHI ?
4. Berapa total debit air tanah yang masuk ke dalam pit Jobsite
PT. MSTB – CV. HHI ?
5. Berapa rata-rata jumlah debit total pompa yang dihasilkan dari
pompa yang dimiliki oleh PT. MSTB – CV. HHI ?
6. Berapa kapasitas head pompa yang digunakan oleh PT. Nurkaliza
Maju Bersaudara untuk dapat mengalirkan air keluar dari pit ?
7. Berapa total volume sump yang dibutuhkan untuk perencanaan
pembuatan sump ?
8. Berapa total luas dan kapasitas settling pond yang dimiliki
PT. MSTB – CV. HHI ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui curah hujan yang terjadi selama 10 tahun terakhir dan
periode 27 Mei – 31 Juli 2021 selama masa pkl.
2. Mengetahui besar dimensi saluran terbuka yang ada di pit jobsite
PT. MSTB – CV. HHI.

2
3. Mengetahui luasan total catchment area yang ada di pit Jobsite
PT. MSTB – CV. HHI.
4. Mengetahui total debit air tanah yang masuk ke dalam pit Jobsite
PT. MSTB – CV. HHI.
5. Mengetahui rata-rata jumlah debit total pompa yang dihasilkan
dari pompa yang dimiliki oleh PT. MSTB – CV. HHI.
6. Mengetahui besar kapasitas pompa yang digunakan oleh
PT. Nurkaliza Maju Bersaudara untuk dapat mengalirkan air
keluar dari pit.
7. Mengetahui total volume sump yang dibutuhkan untuk
perencanaan pembuatan sump.
8. Mengetahui total luas dan kapasitas settling pond yang dimiliki
PT. MSTB – CV. HHI.
1.4 Manfaat
Manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui cara menghitung komponen – komponen yang
terdapat pada saluran penyaliran tambang pada tambang terbuka.
2. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan pada bidang ini
agar dapat diterapkan di lapangan saat bekerja nanti.
3. Sebagai penerapan ilmu pertambangan yang didapatkan di
perkuliahan.
1.5 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian Tugas Akhir ini lebih terarah
maka berdasarkan permasalahan ditentukan batasan masalah sebagai
berikut :
1. Penelitian berada dibagian pit PT MSTB - CV. HHI timur sampai
barat di PT Nurkaliza Maju Bersaudara Jobsite PT MSTB-CV
HHI, Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Pengambilan data Tugas Akhir dilakukan pada tanggal 26 Mei –
5 Juni 2021.

3
3. Data curah hujan yang diambil adalah data curah hujan selama 10
tahun terakhir dari tahun 2010-2020 dan data curah hujan periode
27 Mei 2021 – 31 Juli 2021.
4. Membahas mengenai perhitungan dimensi saluran terbuka,
saluran yang digunakan sebagai pengambilan data adalah saluran
dewatering di PT. Nurkaliza Maju Bersaudara Jobsite PT MSTB-
CV HHI, Provinsi Kalimantan Selatan.
5. Membahas Mengenai total debit air tanah yang masuk ke dalam pit,
area yang dipergunakan untuk pengambilan adalah area pit jobsite
PT. MSTB – CV. HHI timur hingga barat.
6. Membahas mengenai jumlah debit total pompa dan kapasitas
pompa, pompa yang digunakan sebagai pengambilan data adalah
pompa Multiflow 360 dan 385.
7. Membahas mengenai volume settling pond, settling pond yang
digunakan sebagai pengambilan data adalah settling pond sp 01.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritis


2.1.1 Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah siklus atau sirkulasi air yang berasal
dari bumi dan kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi
ke bumi yang berlangsung secara terus menerus.
Dikarenakannya bentuknya memutar dan berlangsung secara
berkelanjutan maka ini yang menyebabkan air seakan tidak
pernah habis. Dalam siklus ini, ketersediaan air darat tetap
terjaga, proses siklus hidrologi ini juga berdampak pada
keteraturan suhu lingkungan, cuaca hujan dan keseimbangan
ekosistem bumi.
Panasnya air laut yang dibantu oleh sinar matahari karena
matahari merupakan kunci sukses dari siklus hidrologi sehingga
mampu berjalan secara terus menerus dan kemudian air tersebut
berevaporasi, lalu jatuh ke bumi sebagai presipitasi dengan
bentuk salju, gerimis, hujan, kabut, hujan es dan hujan batu
(Asdak, 2002).

( Sumber: Asdak, 2002)

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi

5 5
2.1.2 Sistem Penyaliran Tambang
Sistem penyaliran tambang yaitu suatu rangkaian sistem
dari alat yang memiliki fungsi untuk mengalirkan air dari
suatu tempat yang tergenang air di area tambang menuju ke
suatu tempat tertentu. Upaya ini dilakukan untuk
mencegahnya gangguan dari air hujan ataupun air bawah
tanah yang tergenang secara berlebihan pada area
penambangan karena dapat mengganggu aktivitas
penambangan (Gautama, 1999). Penanganan masalah air
pada tambang terbuka dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

2.1.2.1 Mine Drainage


Mine drainage merupakan upaya untuk mencegah
masuknya air ke daerah penambangan. Hal ini umumnya
dilakukan untuk penanganan air tanah dan air rembesan
yang berasal dari sumber air permukaan, tindakan ini
juga disebut usaha preventif. Cara yang biasa digunakan
untuk mencegah air permukaan adalah dengan membut
saluran terbuka di sekeliling tambang atau lantai jenjang.
2.1.2.2 Mine Dewatering
Mine dewatering merupakan upaya untuk
mengeluarkan air yang telah masuk ke lokasi
penambangan.

2.1.3 Faktor – Faktor Dalam Sistem Penyaliran Tambang


2.1.3.1 Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah atau volume air hujan yang
turun ke permukaan pada area tertentu dalam satuan
luas, artinya pada luasan 1m² jumlah air hujan yang
jatuh sebanyak 1 liter. Untuk curah hujan itu sendiri
sumber utama dari air permukaan yaitu berasal dari air
hujan. Curah hujan berpengaruh besar terhadap debit

6
yang harus dialirkan dalam sistem penyaliran tambang
dan menjadi dasar dalam perhitungan dimensi saluran
air (Gautama, 1999).
2.1.3.2 Curah Hujan Rencana
Curah hujan rencana dapat diperoleh dengan
distribusi nilai ekstreme tipe-1 (distribusi Gumbell).
Gumbell beranggapan bahwa distribusi variabel-
variabel hidrologis itu tidak terbatas, sehingga
digunakannya data-data distribusi dengan harga yang
paling besar (Suripin, 2004). Rumus Gumbell untuk
curah hujan rencana adalah :

2.1.3.3 Periode Ulang Hujan


Periode ulang hujan didefinisikan sebagai waktu
hipotetik dari debit atau hujan dengan suatu besaran
tertentu akan dilampaui sekali dalam jangka waktu
tersebut. Curah hujan akan menunjukkan suatu
kecenderungan pengulangan. Satuan periode
pengulangan adalah tahun, dalam perancangan suatu
bangunan air atau penyaliran tambang, salah satu kriteria
perancangan adalah hujan rencana, yaitu curah hujan
dengan periode ulang tertentu atau curah hujan yang
memiliki kemungkinan akan terjadi sekali dalam suatu
jangka waktu tertentu (Gautama, 1999).
Tabel 2.1 Periode Ulang Hujan Rencana

Keterangan Periode Ulang


Hujan
Daerah terbuka 0-5
Sarana tambang 2-5
Lereng-lereng tambang dan penimbunan 5 - 10
Sumuran utama 10 - 25
Penyaliran keliling tambang 25
Pemindahan aliran sungai 100
(Sumber : Sosrodarsono, 1993)

7
2.1.3.4 Intensitas Hujan
Derajat curah hujan dinyatakan oleh jumlah curah
hujan dalam suatu satuan waktu dan disebut intensitas
hujan. Satuan yang digunakan adalah mm/jam. Jadi,
intensitas hujan yaitu jumlah presipitasi/curah hujan
yang jatuh ke permukaan dalam aktu tertentu biasanya
dinyatakan dalam waktu relatif singkat (waktu 1 jam).
Intensitas curah hujan dapat diperoleh/dibaca dari
kemiringan kurva yang dicatat oleh alat ukur curah hujan
(Suripin, 2004). Rumus perhitungan intensitas hujan
menggunakan rumus Mononobe :
24 jam t m
It = R24 X

24jam/hari
m = konstanta (2/3)

Tabel 2.2 Derajat dan Intensitas Curah Hujan


Derajat Hujan Intensitas Hujan Kondisi
(mm/jam)
Hujan sangat <1 Tanah agak basah
ringan atau dibasahi
sedikit
Hujan ringan 1-5 Tanah menjadi basah
semuanya
Hujan normal 5-10 Bunyi hujan terdengar

Hujan lebat 10-20 Air tergenang di seluruh


permukaantanah dan
bunyi
keras terdengar darigenangan

Hujan sangat lebat >20 Hujan seperti ditumpahkan

(Sumber : Sosrodarsono, 1993)

8
2.1.4 Daerah Tangkapan Hujan
Daerah tangkapan hujan (catchment area) adalah suatu
luasan daerah atau wilayah air limpasan dari air hujan jatuh ke
permukaan di luasan tersebut, yang daerah tangkapannya
ditentukan dari titik-titik elevasi tertinggi ke rendah hingga
membentuk suatu luasan seperti polygon tertutup yang polanya
mengikuti kondisi topografi serta mengikuti arah aliran air.
Aliran air tersebut tidak hanya berupa air permukaan yang
mengalir di dalam alur sungai tetapi termasuk juga aliran air
yang mengalir di lereng bukit yang menuju alur sungai sehingga
daerah tersebut dinamakan sebagai daerah aliran sungai
(Irwandy, 2005).

2.1.5 Air Limpasan


Aliran limpasan hujan adalah bagian dari hujan yang
mengalir diatas permukaan tanah selama hujan dan sesat
sesudahnya. Limpasan permukaan terjadi ketika jumlah curah
hujan melampaui laju infiltrasi. Setelah laju infiltrasi terpebuhi,
air mulai mengisi cekungan atau depresi pada permukaan tanah.
Setelah pengisian selesai maka air akan mengalir dengan bebas
di permukaan tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
limpasan permukaan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
elemen meteorologi dan elemen sifat fisik daerah pengaliran.
Elemen meteorologi meliputi jenis presipitasi, intensitas hujan,
durasi hujan, dan distribusi hujan dalam daerah pengaliran,
sedangkan elemen sifat fisik daerah pengaliran meliputi tata
guna lahan, jenis tanah, dan kondisi topografi daerah pengaliran
(catchment). Elemen sifat fisik dapat dikategorikan sebagai
aspek statis sedangkan elemen meteorologi merupakan aspek
dinamis yang dapat berubah terhadap waktu
(Sosrodarsono,1993).

9
2.1.6 Saluran Terbuka
Saluran terbuka yaitu saluran yang dibuat untuk
menampung air limpasan permukaan dari air hujan suatu
daerah dan mengalirkannya ke tempat pengumpulan seperti
ceruk, badan sungai, atau tempat lainnya. Dalam merancang
bentuk dan dimensi saluran terbuka hal yang harus
diperhatikan yaitu, saluran tersebut harus dapat mengaliri
debit air yang direncanakan, mudah dalam pembuatannya,
sesuai dengan arah aliran air limpasan (runoff) dan sesuai
topografi dari daerah tersebut serta ekonomis dan efektif
pada bentuk dimensinya. Rumus perhitungan dimensi saluran
terbuka menggunakan rumus Manning (Gautama, 1999)
yaitu :
m = Cot a
B/h = 2 {(1+m2)0,5 – m}
b = B + 2m.h
a =
d/sin
Keterangan :

a. Kemiringan dinding saluran (α)


b. Ketebalan air (h)
c. Kedalaman saluran (d)
d. Lebar dasar saluran (B)
e. Lebar permukaan (b)
f. Panjang sisi luar saluran (a)

2.1.7 Sumuran (Sump)


Sump merupakan tempat yang dibuat untuk menampung
air sebelum air tersebut dipompakan. Pada prinsipnya
sumuran diletakkan pada lantai tambang (floor) yang paling
rendah, jauh dari aktivitas penggalian endapan batubara,
jenjang di sekitarnya tidak mudah longsor, dekat dengan

10
kolam pengendapan dan mudah untuk dibersihkan
(Suwandhi, 2004). Rumus perhitungan volume sump yaitu :
Volume sump :
(Debit input air hujan - Debit output pompa) + Debit input air
tanah.

2.1.8 Settling Pond


Settling Pond adalah suatu daerah yang dibuat khusus untuk
menampung air limpasan sebelum dibuang langsung menuju
daerah pengaliran umum. Sedangkan kolam pengendapan
untuk daerah penambangan adalah kolam yang dibuat untuk
menampung dan mengendapkan air limpasan yang berasal dari
daerah penambangan maupun dari daerah sekitar penambangan
(Gautama, 1999). Rumus perhitungan kapasitas settling pond
adalah :
Dimensi kompartemen = P x L x
D Keterangan :
P = Panjang
L = Lebar
D = Kedalaman kompartemen

2.1.9 Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk
memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain
dengan cara mengalirkan fluida. Kenaikan tekanan cairan
trsebut dibutuhkan untuk mengatasi hambaatan-hambatan
selama pengaliran. Satu sumber umum mengenai terminology,
definisi, hukum, dan standar pompa adalah Hydraulic Institute
Standards dan telah disetujui oleh American National
Standards Institute (ANSI) sebagai standar internasional
(Sirawan, 2008). Rumus perhitungan kapasitas pompa terdiri
dari rumus :

11
Head Static (Hs) : elevasi outlet – elevasi Inlet
Hv = V²
2g
V= Q

П. D keluar²
4
Hf Out = λ Lv²
2Dg
Hf In = λ (Panjang pipa hisap) (V)²
2 (d pipa hisap) (g)
Hf Kerugian Katup Hisap :
Hf = f v2
2g
Total Head :
Hs + Hv + Hf Out + Hf In + Hf Kerugian Katup Hisap

12
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Secara administratif PT. Nurkaliza Maju Bersaudara berada di desa
Mangkalapi, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu,
Provinsi Kalimantan Selatan. Lokasi penambangan PT. Nurkaliza Maju
Bersaudara Jobsite PT. MSTB - CV. HHI berjarak ±246 km dari kota
Banjarmasin , yang dapat dicapai melalui jalan darat dengan angkutan
darat (sepeda motor atau mobil) yang menempuh waktu selama ±6 Jam
jika lalu lintas normal. Untuk mencapai lokasi site PT. Nurkaliza Maju
Bersaudara dapat dicapai dari rumah dengan lama perjalan ±1 jam
menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan lokasi penelitian di
perusahaan yaitu di area PIT MSTB Tengah PT. Nurkaliza Maju
Bersaudara Jobsite PT. MSTB - CV. HHI.

( Sumber : Google, 2021 )


Gambar 3.1 Peta Kesampaian Daerah Banjarmasin – Lokasi
Pengamatan

13 13
3.1.1 Keadaan Geologi Daerah Mangkalapi
1. Formasi Tanjung
Merupakan perselingan batupasir kuarsa, batulempung
dan konglomerat. Formasi ini diendapkan pada lingkungan
paralis hingga neritik dengan ketebalan sekitar 900
meter dan berumur Eosen. Hubungannya tidak selaras
dengan batuan dasar Pra-Tersier.
2. Formasi Berai
Lithologinya berupa batugamping masif (terumbu).
Setempat ditemukan perselingan batugamping, batulempung
dan napal. Hubungannya selaras dengan Formasi Tanjung
yang terletak di bawahnya.
3. Formasi Warukin
Merupakan perselingan batupasir kuarsa dan batulempung
dengan sisipan batubara. Setempat ditemukan sisipan
batugamping.. Hubungannya selaras dengan Formasi Berai
yang terletak dibawahnya
4. Formasi Pitap
Formasi Pitap terdiri dari perselingan konglomerat, wacke
sandstone, lithic sandstone dan siltstone. Sisipan
batugamping, breksi aneka bahan, batulempung,
konglomerat dan basal, konglomerat umumnya berlapis
baik. Komponennya terdiri atas basal, batulempung,
ultramafik, rijang, batugamping, gabro, diabas. Menghalus
ke arah atas.
5. Formasi Haruyan
Formasi Haruyan terdiri dari lava basal, breksi dan tufa.
Komponen breksi terdiri atas basal, rijang, batulanau dan
greywacke.

14
Lokasi Pengamatan ( Desa Mangkalapi )

( sumber : E. Rustandi, 1995 )

Gambar 3.2 Stratigrafi Daerah Tanah Bumbu

(sumber : E. Rustandi, 1995)

Gambar 3.3 Keterangan Warna Formasi Batuan

15
3.1.2 Keadaan Iklim
Keadaan iklim disekitar wilayah PT. Nurkaliza Maju
Bersaudara Jobsite PT. Mitra Setia Tanah Bumbu - CV. HHI
sama halnya dengan keadaan iklim di Indonesia, yaitu beriklim
tropis. Pada umumnya Indonesia memiliki dua musim yaitu
musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan yang
biasanya berlangsung 21 antara bulan Oktober sampai bulan
Maret dan musim kemarau yang berlangsung antara bulan April
sampai bulan September. Tetapi pada akhir-akhir ini sering terjadi
hujan dengan curah yang cukup tinggi, sehingga sering kali air
meluap ke pemukiman warga yang mengakibatkan banjir.

Tabel 3.1 Data Curah Hujan Bulan Januari – Mei 2021

Mining Site : Mangkalapi


: PT. Mitra Setia Tanah Bumbu
Company
: CV. Hiudp Hidayah Ilahi
: Rain Fall

DATE Jan Feb Mar Apr May

Rain Hours Rain Hours Rain Hours Rain Hours Rain Hours
1 0:00 28.5 1:58 21 5:14 22.5 12:32 0:00

2 0:00 25 1:45 34 2:11 0:00 0:00

3 15.5 4:01 0:00 2.5 0:50 0:00 31.5 1:30

4 3 0:28 12 1:03 0:00 30 2:09 8.5 0:15

5 0:00 0:00 0:00 6.5 0:39 12.5 7:41

6 0:00 12 1:52 28.5 4:40 1.5 0:23 0:00

7 39.5 3:39 0:00 5.5 1:08 6.5 1:05 0:00

8 0:00 0:00 26 3:33 6 3:28 0:00

9 0:00 0:00 1.5 0:40 32 1:30 41 5:50

10 11.5 3:35 0:00 1.5 0:07 0:00 6 2:11

11 0:00 13 4:47 20.5 1:24 0:00 20 6:22

12 0:00 5.5 3:36 0:00 0:00 9 1:45

13 8.5 1:15 0:00 8.5 1:05 0:00 0:00

14 0:00 0:00 46 3:10 0:00 10 2:10

15 4.5 4:19 31.5 6:00 8 1:48 0:00 7 1:27

16 0:00 6.5 0:30 0:00 0:00 22 4:23

17 0:00 0:00 54 3:30 0:00

18 0:00 0:00 7 3:40 0:00

19 0:00 7.5 2:38 1.5 0:14 0:00

20 0:00 0:00 0:00 0:00

21 0:00 23 0:43 0:00 0:00

22 0:00 0:00 0:00 0:00

23 0:00 13 5:27 52.5 6:57 0:00

24 21 2:35 5 1:31 2 0:23 0:00

25 8 1:33 2.5 0:19 0:00 0:00

16
26 25 2:58 0:00 63.5 1:53 13 0:40

27 13.5 1:55 0:00 6 0:53 16 5:19

28 0:00 5 0:51 0:00 32 7:03

29 0:00 38 8:24 62 2:55

30 0:00 0:00 26 1:02

31 32.5 4:00 4 0:40 0:00

Total Rainfall (mm) 182.5 30:18:00 190.0 33:00:00 432.0 52:24:00 254.0 38:45:00 167.5 33:34:00
Max Daily Rainfall (mm) 39.5 31.5 63.5 62.0 41.0

Total Rain Days 11 14 21 12 10

Total Wet Days 9 13 15 11 10

Note : Wet days *<= 5 mm

WET SEASON

DRY SEASON

(Sumber : Engineering PT. MSTB – CV. HHI ,2021)

17
3.1.3 Keadaan Sosial dan Budaya
Keadaan sosial dan budaya yang berada dikawasan kerja PT.
Nurkaliza Maju Bersaudara Jobsite PT. MSTB - CV. HHI adalah
terdiri dari suku Banjar, Dayak, Bali, dan Batak dan pendatang
dari luar Kalimantan yaitu suku Jawa, Sunda, Batak, dan Bali,
yang kebanyakan beradat istiadat Banjar,Jawa, dan Bali.
Mayoritas penduduk sekitar PT. Nurkaliza Maju Bersaudara
Jobsite PT. MSTB-CV. HHI menganut Agama Islam, hal
tersebut terlihat dengan banyaknya tempat ibadah seperti Masjid,
dan kegiatan keagamaan lainnya.
3.2 Metode Pelaksanaan
3.2.1 Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan untuk mendapatkan gambaran
mengenai penyusunan Tugas Akhir ini sebagai data pelengkap
untuk menjadi referensi dalam melakukan pengolahan data nanti
nya. Sumber data yang dimasukkan ke dalam pengolahan data
berasal dari arsip perusahaan dan data dari hasil pustaka baik itu
dari kampus maupun dari luar seperti internet dan perpustakaan.
3.2.2 Pengamatan di Lapangan
Pengamatan di lapangan dilakukan untuk mendapatkan data
secara langsung sehingga dapat menggambarkan dengan jelas
pada saat melakukan pembuatan laporan dan Tugas Akhir.
Adapun hal-hal yang diamati di lapangan data-data yang nantinya
akan diolah berupa data curah hujan, saluran terbuka, pompa,
volume sump, settling pond serta mengetahui kondisi lapangan
yang sebenarnya.
3.2.3 Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan setelah studi literatur dan
penelitian langsung dilapangan selesai dilaksanakan. Dengan cara
melalui wawancara langsung dengan karyawan perusahaan. Data
yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Adapun data
primer dan data sekunder yang diambil sebagai berikut :

18
1. Data Primer
a. Curah hujan
b. Volume Sump
c. Kapasitas Settling Pond
d. Kapasitas pompa
e. Dokumentasi
2. Data Sekunder
a. Dimensi saluran dewatering
b. Debit air tanah
c. Catchment area
d. Debit Pompa
e. Spesifikasi pompa

3.3 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir


Adapun sebagai gambaran secara singkat dari Tugas Akhir ini dapat
dilihat dari Gambar 3.3 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir seperti
dibawah ini:

19
MULAI

Latar Belakang
Kapasitas sump untuk menampung air dari limpasan air hujan dan air tanah
Kemampuan pompa untuk mengeluarkan air dari sump
menuju settling pond

Data Primer Data Sekunder


Curah Hujan Dimensi Saluran Dewatering
Volume Sump Debit Air Tanah
Kapasitas Settling Pond Catchment Area
Kapasitas Pompa Debit Pompa
d. Dokumentasi Spesifikasi Pompa

Pengolahan Data
Perhitungan Curah Hujan
Perhitungan Dimensi Saluran Dewatering
Luasan Catchment Area
Perhitungan Debit Air Tanah
Perhitungan Debit Pompa
Perhitungan Kapasitas Pompa
Perhitungan Volume Sump
Perhitungan Luas dan Kapasitas Settling Pond

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan

SELESAI

Gambar 3.4 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir.

20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan di Lapangan


4.1.1 Lokasi Pengamatan
Lokasi pengamatan berada di PT. Nurkaliza Maju
Bersaudara Jobsite PT Mitra Setia Tanah Bumbu – CV Hidup
Hidayah Ilahi, lokasi pengamatan yang diamati di perusahaan
yaitu di area pit timur hingga pit barat PT. Nurkaliza Maju
Bersaudara Jobsite PT. Mitra Setia Tanah Bumbu – CV Hidup
Hidayah Ilahi.

(Sumber : Dokumentasi lapangan, 2021)


Gambar 4.1 Lokasi Pengamatan
4.1.2 Tahapan Kegiatan
Adapun tahapan kegiatan untuk perhitungan volume sump
yang akan dibuat meliputi kegiatan sebagai berikut :
4.1.2.1 Pengukuran Rainfall
Pengukuran curah hujan pada view point di daerah dataran
yang horizontal yang terletak di bagian utara dari tambang
jobsite PT. MSTB – CV. HHI dilakukan setiap hari secara
rutin yang dimulai dari tanggal 27 Mei 2021 untuk
mengetahui air hujan yang masuk ke dalam tabung milimeter
tersebut yang berikutnya akan dicatat sebagai data curah hujan
perhari.

20 20
(Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2021)
Gambar 4.2 Pengukuran Rainfall

4.1.2.2 Pengukuran Debit Pompa


Pengukuran debit pompa dilakukan terhadap 2 buah pompa
yaitu pompa Multiflow 385 (RPM 1350, diameter pipa 8 inch)
dan pompa Multiflow 360 (RPM 1350, diameter pipa 6 inch)
dengan jam kerja selama 22 jam dan waktu istirahat alat
pompa selama 2 jam. Pengukuran dilakukan dengan bantuan
flowbar meter yang memang dikhususkan untuk mengukur
jauh lemparan air yang berasal dari pompa ke titik terjauh air
yang mengalir dengan satuan cm

(Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2021)


Gambar 4.3 Pengukuran Debit Pompa

4.1.2.3 Pengukuran Debit Air Tanah


Pengukuran debit air tanah pada tambang jobsite PT. MSTB
– CV. HHI dilakukan dari wilayah pit bagian timur menuju
wilayah pit bagian barat. Pengukuran tersebut dimulai dengan
mencari sumber air tanah yang mengalir masuk ke dalam
tambang kemudian aliran air tanah tersebut dicari titik

21
temunya dan apabila dari aliran air tanah tersebut bercabang
maka secara manual diolah untuk air tanah tersebut agar
menjadi 1 aliran menggunakan bantuan tangan. Setelah
menjadi 1 aliran debit air tanah diukur menggunakan botol 1,5
liter serta dihitung lama air tanah akan mengisi botol tersebut
hingga memenuhi kapasitas dari botol tersebut.

(Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2021)


Gambar 4.4 Pengukuran Debit Air Tanah

4.1.2.4 Pengukuran Dimensi Paritan Dewatering


Pengukuran pada paritan yang terdapat di dalam pit tambang
jobsite PT. MSTB – CV. HHI telah dilakukan pada tanggal
2 juni 2021. Paritan pada pit tambang jobsite PT. MSTB –
CV. HHI hanya memiliki 1 paritan yang berdasarkan
pengamatan paritan tidak memiliki bentuk yang spesifik
seperti bentuk trapesium. Pengukuran dimensi paritan
dewatering menggunakan alat bantu berupa meteran.

(Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2021)


Gambar 4.5 Pengukuran Dimensi Paritan Dewatering

22
4.2 Hasil Data Curah Hujan
Data curah hujan diperoleh dari view point PT. Nurkaliza Maju
Bersaudara jobsite PT. Mitra Setia Tanah Bumbu – CV. Hidup Hidayah
Ilahi periode 10 tahun terakhir (2010-2020). Data Curah Hujan
kemudian diolah dan ditentukan perhitungan curah hujan rencana dan
penentuan intensitas hujan.
4.2.1 Perhitungan Curah Hujan Rencana
Tabel 4.1 Curah Hujan 10 Tahun Terakhir

Tahun Jan Feb Mar April Mei June July Aug Sept Oct Nov Des
2010 76,8 33,2 64,6 62,5 86,3 98 95,5 38,9 76,3 48,5 47,1 41,9
2011 35,4 39,1 68,3 32 86,1 43,7 77,6 61,6 42,7 57,1 90,1 37,2
2012 107,6 34,6 35,3 24,6 35,7 24,2 12 6 1,2 44,8 79 45,6
2013 100,2 46,5 75,9 22,7 58,4 66,9 132 109,3 69,9 62,2 79,4 36,5
2014 101 37,3 31,5 66,4 17,3 18,1 103,2 4,9 71,4 52,5 24,4 29
2015 52,5 50,9 63,5 62,4 60,3 80,6 55,2 62,7 132,5 58,9 64,6 68,1
2016 31,6 47,1 48,5 14 32,8 62 15,1 86,2 43 7 25 44,2
2017 13 62 78 68 62 45 11 1,5 0 41,5 32 100,5
2018 60,5 70,5 82 107 59,5 56,5 39,5 37 31 96,5 98 28,5
2019 12,2 35 42,7 43,6 92,5 56,5 54 44 65,5 50 36 40,5
2020 29,5 44 53 48 35 53 41 31.5 29 45 61 45
Total
pertahun 769,6 670,9 450,6 859,9 557 812,2 456,5 514,5 766,5 572,5 483,5 -
Rata-
rata
pertahun 64,13 55,91 37,55 71,66 46,42 67,68 38,04 42,88 63,88 47,71 43,95 -
Ch Max 98 90,1 107,6 132 103,2 132,5 86,2 100,5 107 92,5 61 -
(Sumber : Office PT. NMB, 2021)
Curah hujan rencana dihitung menggunakan distribusi Gumbel.
Berdasarkan perhitungan didapatkan curah hujan rencana 115,93
mm/hari dapat dilihat pada (Tabel 4.2) dengan periode ulang
hujan selama 10 tahun.
Tabel 4.2 Curah Hujan Rencana
T (Year) 2 4 6 8 10
Yt 0,37 1,25 1,70 2,01 2,25
Xt (mm) 88,97 101,55 108,08 112,54 115,93

(Sumber : Office PT. NMB, 2021)

23
4.2.2 Perhitungan Intensitas Hujan
Untuk menentukan intensitas hujan digunakan rumus
Mononobe :
m
It = R24 X 24 jam
24jam/hari t
m = konstanta (2/3)
Hasil perhitungan intensitas curah hujan menggunakan rumus
Monopobe diperoleh 25,32 mm dengan waktu hujan konstan
2 jam dapat dilihat pada (Tabel 4.3).
Tabel 4.3 Periode Ulang Hujan
T (Year) 2 4 6 8 10
Yt 0,37 1,25 1,70 2,01 2,25
Xt (mm) 88,97 101,55 108,08 112,54 115,93
t (hour) lt/mm
0,25 77,72 88,72 94,42 98,31 101,28
0,5 48,96 55,89 59,48 61,93 63,80
0,75 37,36 42,65 45,39 47,26 48,69
1 30,84 35,21 37,47 39,02 40,19
2 19,43 22,18 23,60 24,58 25,32
3 14,83 16,93 18,01 18,76 19,32
(Sumber : Office PT. NMB,2021)

4.3 Perhitungan Dimensi Saluran Terbuka Dewatering


Pengukuran dimensi saluran terbuka dewatering dilakukan pada
tanggal 2 Juni 2021 dengan tujuan untuk mengetahui dimensi pada
paritan dewatering. Pengukuran di lapangan menggunakan alat bantu
berupa meteran dan kemudian hasil data di lapangan diolah untuk
ditentukan dimensi dari paritan dewatering.
Untuk perhitungan dimensi saluran terbuka dewatering adalah
sebagai berikut menggunakan rumus Manning :
m = Cot a
= Cot 49° = 0,8691
B/h = 2 {(1+m2)0,5 – m}
= 2 {(1+0,86912)0,5 – 0,8691}
= 2 {(1+0,7553)0,5 – 0,8691}

24
= 2 {(1+0,8690) – 0,8691}
= 2 {(1,8690) – 0,8691}
= 2 {0,999}
= 1,9998
h = 1,86 m
Penambahan tinggi jagaan adalah 15% dari h, sehingga
:d = 1,86 m + 0,279 m = 2,139 m
B = B/h x h
= 1,9998 x 1,86
= 3,7196 m
b = B + 2m.h
= 3,7196 + (2 x 0,8691) x 1,86
= 3,7196 + 3,2330
= 6,9526 m
a = d/sin
a = 2,139/sin 49°
= 2,139/0,7547
= 2,8347 m

Sehingga dimensi saluran terbuka diperoleh sebagai berikut:

(Sumber : Office PT. NMB, 2021)

Gambar 4.6 Penampang Paritan Dewatering


g. Kemiringan dinding saluran (α) = 49°
h. Ketebalan air (h) = 1,86 m
i. Kedalaman saluran (d) = 2,139 m
j. Lebar dasar saluran (B) = 3,7196 m
k. Lebar permukaan (b) = 6,9526 m
l. Panjang sisi luar saluran (a) = 2,8347 m

25
4.4 Luasan Total Catchment Area
Catchment area atau daerah tangkapan hujan suatu luasan daerah
atau wilayah air limpasan dari air hujan jatuh ke permukaan di luasan
tersebut, yang daerah tangkapannya ditentukan dari titik-titik elevasi
tertinggi ke rendah hingga membentuk suatu luasan seperti polygon
tertutup yang polanya mengikuti kondisi topografi serta mengikuti arah
aliran air. Catchment area pada PT. Nurkaliza Maju Bersaudara jobsite
PT. Mitra Setia Tanah Bumbu – CV. Hidup Hidayah Ilahi terbagi
menjadi 3 catchment area yang berada di wilayah utara, timur, dan
barat. Data catchment area diolah menggunakan aplikasi software
Minescape 5.7 dengan data yang didapat untuk bagian utara luasan
catchment area adalah 33,41 ha, bagian barat luasan catchment area
adalah 10,84 ha, dan bagian timur luasan catchment area adalah
9,28 ha, sehingga luasan total keseluruhan catchment area pada
PT. Nurkaliza Maju Bersaudara jobsite PT. Mitra Setia Tanah Bumbu –
CV. Hidup Hidayah Ilahi adalah 53,53 ha.

(Sumber : Office PT. NMB, 2021)


Gambar 4.7 Catchment Area PT.NMB

4.5 Perhitungan Total Debit Air Tanah


Debit air tanah yang masuk ke dalam pit PT. Nurkaliza Maju
Bersaudara jobsite PT. Mitra Setia Tanah Bumbu – CV. Hidup Hidayah
Ilahi berjumlah 9 titik yaitu, 3 titik di pit timur dan 6 titik di pit barat.

26
Metode pengambilan debit air tanah adalah dengan menggunakan botol
mineral ukuran 1,5 liter dan air ditampung masuk ke dalam botol yang
kemudian lama waktu pengisian air dihitung menggunakan stopwatch.
Berikut perhitungan debit air tanah yang masuk ke dalam pit adalah :
Pit Timur :
1. 1,5 liter/22,14 detik
= 0,067 liter/detik
2. 1,5 liter/11,93 detik
= 0,126 liter/detik
3. 1,5 liter/19,5 detik
= 0,076 liter/detik
Total debit air tanah di pit timur :
0,067 liter/detik + 0,126 liter/detik + 0,076 liter/detik = 0,269 liter/detik
Pit Barat :
1. 1,5 liter/37,47 detik
= 0,040 liter/detik
2. 1,5 liter/35,41 detik
= 0,042 liter/detik
3. 1,5 liter/30,76 detik
= 0,048 liter/detik
4. 1,5 liter/18,53 detik
= 0,080 liter/detik
5. 1,5 liter/ 18,94 detik
= 0,079 liter/detik
6. 1,5 liter/2,73 detik
= 0,549 liter/detik
Total debit air tanah di pit barat :
0,040 liter/detik + 0,042 liter/detik + 0,048 liter/detik + 0,080 liter/detik
+ 0,079 liter/detik + 0,549 liter/detik = 0,838 liter/detik
Konversi total debit air tanah di pit timur ke m³/hari :
0,269 liter/detik =

27
0,269 x 3600 x 24
1000
23,24 m³/hari
Konversi total debit air tanah di pit barat ke m³/hari :
0,838 liter/detik =
0,838 x 3600 x 24
1000
72,40 m³/hari
Total debit air tanah yang masuk ke dalam pit PT. Nurkaliza Maju
Bersaudara jobsite PT. Mitra Setia Tanah Bumbu – CV. Hidup Hidayah
Ilahi adalah :
Debit total air tanah pit timur + debit total air tanah pit barat :
23,24 m³/hari + 72,40 m³/hari = 95,64 m³/hari
Berdasarkan perhitungan yang telah diolah maka dapat ditentukan total
debit air tanah yang masuk ke dalam pit adalah 95,64 m³/hari.

4.6 Perhitungan Debit Pompa


Pompa yang digunakan PT. Nurkaliza Maju Bersaudara jobsite
PT. Mitra Setia Tanah Bumbu – CV. Hidup Hidayah Ilahi adalah
pompa Multiflow 360 dan 385 serta Iveco. Pompa yang dihitung total
debitnya adalah pompa Multiflow 360 (diameter pipa keluar 6 inch) dan
385 (diameter pipa keluar 8 inch) dikarenakan pompa Iveco adalah
pompa rakitan yang dirakit sendiri oleh pihak kontraktor PT. Nurkaliza
Maju Bersaudara. Metode pengambilan total debit pompa menggunakan
flowbar meter yang diambil pada tanggal 29 Mei 2021, 1 Juni 2021,
dan 2 Juni 2021. Berikut perhitungan debit pompa adalah :
1. Pompa Multiflow
385 : Sabtu, 29 Mei
2021 :
Pengambilan Data (X= 87 cm)
Diameter Pipa (D = 8 inch & E/D = 0)
Q MF385 (RPM 1350) = 87 cm x 1 x 1,28
= 111.36 liter/detik

28
2. Pompa Multiflow 360
: Sabtu, 29 Mei 2021 :
Pengambilan Data (X = 121 cm)
Diameter Pipa (D = 6 inch & E/D = 0)
Q MF 360 (RPM 1350) = 121 cm x 1 x 0,74
= 89,54 liter/detik
3. Pompa Multiflow 385
: Senin, 1 Juni 2021 :
Pengambilan Data (X = 80,8 cm)
Diameter Pipa (D = 8 inch & E/D = 0)
Q MF385 (RPM 1350) = 80,8 cm x 1 x 1,28
= 103,42 liter/detik
4. Pompa Multiflow 360
: Selasa, 1 Juni 2021 :
Pengambilan Data (X = 116 cm)
Diameter Pipa (D = 6 inch & E/D = 0)
Q MF 360 (RPM 1350) =116 cm x 1 x 0,74
= 85,84 liter/detik
5. Pompa Multiflow 385
: Rabu, 2 Juni 2021 :
Pengambilan Data (X = 78,4 cm)
Diameter Pipa (D = 8 inch & E/D = 0)
Q MF385 (RPM 1350) = 78,4 x 1 x 1,28
= 100,35 liter/detik

6. Pompa Multiflow 360


: Rabu, 2 Juni 2021 :
Pengambilan Data (X = 134 cm)
Diameter Pipa (D = 6 inch & E/D = 0)
Q MF 360 (RPM 1350) =134 cm x 1 x 0,74
= 99,16 liter/detik

29
4.7 Perhitungan Kapasitas Pompa
Pompa yang akan dijadikan acuan untuk perhitungan kapasitas
pompa adalah pompa Multiflow 360 dan 385. Perhitungan kapasitas
pompa digunakan untuk mengetahui Total Head dari masing-masing
pompa Multiflow 360 dan 385. Berikut perhitungan kapasitas pompa
Multiflow 360 dan 385 adalah :
Spesifikasi pompa Multiflow 385 (Single stage)
Diketahui :
Rpm Max = 1800
Head Max = 135 m
D pipa keluar = 8 inch
D pipa hisap = 6 inch
Eevasi Outlet = 48 m
Elevasi Inlet =6m
Panjang pipa keluar = 250 m
Panjang pipa hisap =6m
Gravitasi = 9,8 m/s
Kapasitas pompa Multiflow 385 (Single stage) :
1. Head Static (Hs) : elevasi outlet – elevasi inlet =
48 m – 6 m = 42 m
2. Head Kecepatan (Hv)
: Hv = V²
2g
V=Q
П. D keluar²
4
= 0,103
3,14 x (0,203)²
4
= 0,103
0,785 x (0,203)²

30
= 0,103
0,785 x 0,041
= 0,103
0,032
= 3,218 m/s
Hv = 3,218²
2.(9,8)
= 0,528 m
3. Hf Out = Lv²
λ 2Dg

= 0,002 + 0,005
D keluar
λ = 0,002 + 0,005
0,023
λ = 0,0225
Hf Out = 0,0225 (250) (3,218)²
2(0,203) (9,8)
Hf Out = 14,642 m
4. Hf In = 0,0225 (6) (3,218)²
2 (0,152) (9,8)
Hf In = 0,470 m
5. Hf Kerugian Katup Hisap :
Hf = f v²
2g
Hf = 1,72 (3,218)²
2 . 9,8
Hf = 1,72 x (0,528)
Hf = 0,908 m
6. Total Head :
Hs + Hv + Hf Out + Hf In + Hf Kerugian Katup Hisap =
42 m + 0,528 m + 14,642 m + 0,470 m + 0,908 m = 58,548 m

31
(Sumber : Office PT. NMB, 2021)
Gambar 4.8 Grafik Pompa Multiflow 385 (Single Stage)

Spesifikasi pompa Multiflow 360 (Single stage)


Diketahui :
Rpm Max = 1800
Head Max = 120 m
D pipa keluar = 6 inch
D pipa hisap = 6 inch
Eevasi Outlet = 48 m
Elevasi Inlet =6m
Panjang pipa keluar = 150 m
Panjang pipa hisap =6m
Gravitasi = 9,8 m/s
Kapasitas pompa Multiflow 360 (Single stage) :
1. Head Static (Hs) : elevasi outlet – elevasi inlet =
48 m – 6 m = 42 m
2. Head Kecepatan (Hv)
: Hv = V²
2g

32
V=Q

П. D keluar²
4
= 0,089
3,14 x (0,152)²
4
= 0,089
0,785 x (0,152)²
= 0,089
0,785 x 0,023
= 0,089
0,785
= 4,944 m/s
Hv = 4,944²
2.(9,8)
= 0,252 m
3. Hf Out = λ Lv²
2Dg

= 0,002 + 0,005
D keluar

λ = 0,002 + 0,005
0,152
λ = 0,0348
Hf Out = 0,0348 (150) (4,944)²
2(0,152) (9,8)
Hf Out = 42,844 m

4. Hf In = 0,0348 (6) (3,218)²


2 (0,203) (9,8)
Hf In = 1,713 m

33
5. Hf Kerugian Katup Hisap :
Hf = f v²
2g

Hf = 1,72 (4,944)²
2 . 9,8
Hf = 1,72 x (1,247)
Hf = 2,144 m
6. Total Head :
Hs + Hv + Hf Out + Hf In + Hf Kerugian Katup Hisap =
42 m + 0,252 m + 42,844 m + 1,713 m + 2,144 m = 88,953 m

(Sumber : Office PT. NMB, 2021)


Gambar 4.9 Grafik Pompa Multiflow 360 (Single Stage)

4.8 Perhitungan Volume Tampung Sump


Sump adalah tempat yang dibuat untuk menmpung air sebelum air
tersebut dipompakan keluar. Sump pada pit PT. Nurkaliza Maju
Bersaudara jobsite PT. Mitra Setia Tanah Bumbu – CV. Hidup Hidayah
Ilahi masih dalam tahap perencanaan, sehingga perhitungan volume
sump bertujuan untuk mengetahui kapasitas volume sump yang akan
diolah. Berikut perhitungan volume sump adalah :

34
Volume sump :
(Debit input air hujan - Debit output pompa) + Debit input air tanah =
(27106,59 m³/hari – 6915,74 m³/hari) + 95,64 m³/hari =
20190,85 m³/hari + 95,64 m³/hari = 20286,49 m³
Berdasarkan perhitungan yang telah diolah maka dapat ditentukan
kapasitas volume tampung sump yang harus dibuat adalah 20286,49 m³

4.9 Perhitungan Luas dan Kapasitas Settling Pond


Settling pond adalah suatu daerah yang dibuat khusus untuk
menampung air limpasan sebelum dibuang langsung menuju daerah
pengaliran umum. Pada pengamatan settling pond, settling pond yang
diamati adalah settling pond sp 01 yang terletak di bagian luar pit timur.
Settling pond sp 01 memiliki 7 kompartemen dengan dimensi
kompartemen yang berbeda-beda. Berikut perhitungan luas dan
kapasitas settling pond sp 01 :
Tabel 4.4 Perhitungan Luas dan Kapasitas Settling Pond
Kompartemen Dimensi (P x L x D) Luas (m²) Volume (m³)
I 32 x 18 x 3 576 1728
II 18 x 14 x 3 252 756
III 18 x 14 x 3 252 756
IV 18 x 14 x 3 252 756
V 20 x 14 x 3 280 840
VI 20 x 16 x 3 320 960
VII 20 x 16 x 3 320 960
(Sumber : Office PT. NMB)
Total luas dari settling pond sp 01 :
L. Kompartemen I + L. Kompartemen II + L. Kompartemen III +
L. Kompartemen IV + L. Kompartemen V + L. Kompartemen VI +
L. Kompartemen VII =
576 m² + 252 m² + 252 m² + 252 m² + 280 m² + 320 m² + 320 m² =
2252 m²

35
Total volume settling pond sp 01 :
V. Kompartemen I + V. Kompartemen II + V. Kompartemen III +
V. Kompartemen IV + V. Kompartemen V + V. Kompartemen VI +
V. Kompartemen VII =
1728 m³ + 756 m³ + 756 m³ + 756 m³ +840 m³ + 960 m³ + 960 m³ =
6756 m³
Berdasarkan perhitungan yang telah diolah maka dapat ditentukan luas
dan kapasitas tampung settling pond SP 01 adalah 2252 m² dan 6756 m³

4.10 Skema Sistem Penyaliran Tambang di PT. NMB


Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang dilakukan di
lapangan maka dapat ditentukan skema sistem penyaliran tambang
pada PT. Nurkaliza Maju Bersaudara adalah :

Pipa
MF 385 MF 360 Keluar
H Total = H Total =
58,548 m 88,953 m

Pipa Settling Pond


Hisap Q out =
6915,744 m3/hari
48 m

Sump
250 m (MF 385)
Q in = 27202,23
m3/hari 150 m (MF 360)

36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan laporan tugas akhir di
PT. Nurkaliza Maju Bersaudara jobsite PT. Mitra Setia Tanah Bumbu –
CV Hidup Hidayah Ilahi, maka didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Total curah hujan yang turun selama masa pkl dari tanggal 27 mei
2021 sampai 31 juli 2021 dalam kurun waktu 2 bulan 4 hari adalah
483,5 mm dengan rata-rata curah hujan perhari 7,3 mm/hari,
sedangkan untuk rata-rata curah hujan yang turun dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir perbulannya adalah 52,71 mm/bulan.
2. Besaran dimensi saluran terbuka dewatering yang terdapat pada pit
PT. Nurkaliza Maju Bersaudara jobsite PT. MSTB – CV. HHI
adalah kemiringan dinding saluran 49°, ketebalan air 1,86 m,
kedalaman saluran 2,139 m, lebar dasar saluran 3,7196 m, lebar
permukaan 6,9526 m, dan panjang sisi saluran 2,8347 m.
3. Luasan total catchment area yang terdapat di pit PT. NMB jobsite
PT. MSTB – CV. HHI adalah 53,53 ha dengan rincian luas
catchment area 1 adalah 33,41 ha, luas catchment area 2 adalah
10,84 ha, dan luas catchment area 3 adalah 9,28 ha.
4. Total debit air tanah yang masuk ke dalam pit PT. NMB jobsite
PT. MSTB – CV. HHI adalah 95,64 m³/hari.
5. Total rata-rata debit air yang dikeluarkan oleh pompa Multiflow 360
dan 385 dalam kurun waktu 3 hari pengambilan data dari dalam pit
menuju settling pond sp 01 adalah 91,51 liter/detik dalam 1 hari
untuk Multiflow 360 dan 105,04 liter/detik dalam 1 hari untuk
Multiflow 385.
6. Kapasitas head pompa Multiflow 360 adalah 88,953 m dan head
pompa Multiflow 385 adalah 58,548 m.

37 37
7. Total volume sump yang dibutuhkan untuk perencanaan pembuatan
sump supaya dapat menampung air sementara sebelum dipompakan
keluar menuju settling pond adalah 20286,49 m³.
8. Total luas settling pond sp 01 dengan 7 kompartemen adalah
2252 m² dan berkapasitas sebesar 6756 m³.

5.2 Saran
1. Sebaiknya dalam penelitian selanjutnya komponen perhitungan head
pompa dapat lebih ditentukan supaya tidak ada asumsi yang
berbeda-beda dalam penentuan angka.
2. Analisa debit air tanah untuk penelitian selanjutnya dapat
menggunakan media dengan kapasitas yang berbeda untuk
menampung air sebagai pembanding.
3. Sebaiknya untuk pengukuran debit pompa selanjutnya dengan
flowbar meter diperlukan alat ukur yang lebih baik kondisi fisiknya
karena beberapa angka di flowbar meter yang digunakan sudah
terkelupas dan tidak dapat terbaca.

38
DAFTAR PUSTAKA

Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.


Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Bachtiar, A. 2006. Geologi Pulau Kalimantan. Bandung.
Institut Teknologi Bandung.
Endriantho, M. 2013. Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang
Terbuka Batubara, Geosains. Makassar. Universitas Hasanuddin.
Gautama, R, S. 1999. Sistem Penyaliran Tambang. Bandung.
Institut Teknologi Bandung.
Heryanto, R. 2010. Geologi Cekungan Barito. Bandung: Badan Geologi
Kementrian Energi Sumber Daya Mineral.
Irwandy, A. 2005. Perencanaan Tambang. Bandung. Institut Teknologi
Bandung.
Sirawan, Y. 2008. Sistem Pemipaan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
Sosrodarsono, 1993. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: PT. Pradnya
Paramita.
Suripin, 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta:
Andi Offset.
Suwandhi, A. 2004. Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang, Diklat
Perencanaan Tambang Terbuka. Bandung. Universitas Islam
Bandung.

39

39
LAMPIRAN A

1. DATA CURAH HUJAN HARIAN


2. SPESIFIKASI ALAT POMPA
3. PETA LOKASI TAMBANG
4. LEMBAR KONSULTASI DOSEN PEMBIMBING

40
41
42
43
44
45

Anda mungkin juga menyukai