TUGAS AKHIR
Oleh :
LUKMAN HAKIM
NIM 14 613 018
Diajukan sebagai persyaratan untuk memenuhi derajat Ahli Madya (Amd) pada
Program Studi Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Samarinda
Oleh :
LUKMAN HAKIM
NIM 14 613 018
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil
karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah
Tugas Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
LUKMAN HAKIM
NIM. 14 613 018
ii
HALAMAN PERSETUJUAI\I PENGUJI
I)ewan Penguji:
I,
Penguji
Nama : Ilaru Purbaningt5ras, ST, MT
Nim : MP. 19711031 199903 20i.0f2 @ri;,
Penguji II, \
Nama : Dr. M. Ridwan, '
Nim
ST, M.Eng
: NIP. 19640901 199003 r 003
--
9>
III,
Penguji
Nama : fr. Hendro \[ardono, MT
Nim : IIIP. 19580316 198803 1 001
Mengetahui:
&ur__
l-'
MT Daru furt[ningtVas, ST, MT
I 001 NrP.197t103l 199903 2 002
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
Akhir ini dengan baik, sehingga Laporan yang berjudul “Perencanaan Sistem Saluran
pendidikan program Diploma III pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Samarinda. Laporan ini disusun berdasarkan data yang penulis peroleh maupun selama
Dalam penulisan laporan ini penulis mengalami beberapa kendala, namun berkat
bantuan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikannya. Dalam kesempatan ini
2. Bapak Rafian Tistro, S.T., M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.
3. Ibu Daru Purbaningtyas, S.T., M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Diloma III.
4. Bapak Tommy Ekamitra S, S.T., M.T., P.hD, selaku Dosen Pembimbing I yang
ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen, Staff Teknisi serta Administrasi Jurusan Teknik Sipil.
v
7. Teman-teman Jurusan Teknik Sipil Angkatan 2014 yang senantiasa saling
akhir ini.
8. Orang tua Bapak dan Ibu terkhusus Saudara Perempuan penulis yang selalu
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas akhir ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sehingga dalam penulisan laporan tugas akhir ini dapat menjadi lebih baik. Besar
harapan penulis, laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
menggunakannya.
LUKMAN HAKIM
NIM. 14 613 018
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
vii
2.3. Peta Ikhtisar ..................................................................................... 12
viii
2.15.1. Data Curah Hujan ................................................................ 32
2.15.8. Aliran dan Penyimpanan Air Tanah (Run Off dan Ground
ix
BAB III KONDISI DAERAH STUDI DAN DATA PERENCANAAN
BAB IV METODOLOGI
4.3. Perhitungan Debit Andalan (Q80) pada Sungai Kumpa Kiri ........... 67
......................................................................................................... 67
......................................................................................................... 68
x
BAB VI MENGHITUNG KEBUTUHAN AIR DI SAWAH
xi
BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5. Standar sistem tata nama untuk bangunan-bangunan irigasi ...... 20
Gambar 2.9. Gaya-gaya yang ada dalam stabilitas daya dukung tanah. .......... 48
Gambar 3.8. Daerah aliran Sungai Kumpa Kiri yang dibendung .................... 60
Gambar 3.9. Peta tata guna lahan Desa Manunggal Daya ............................... 62
xiii
Gambar 4.1. Bagan alir perencanaan jaringan irigasi dan dimensi saluran
pembawa ..................................................................................... 70
Gambar 8.1. Grafik hubungan kemiringan dasar saluran rencana dengan debit
Gambar 8.3. Diagram tekanan tanah aktif (Pa) terhadap saluran .................... 150
Gambar 8.4. Potongan penulangan badan dan kaki saluran pembawa ............ 154
xiv
E. Potongan melintang sekunder saluran RP2.......................................... 168
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Luas wilayah per Desa kec. Sebulu Kab Kutai Kartanegara .......... 55
Tabel 5.3. Pengaruh suhu f(T) pada radiasi gelombang panjang (Rn1)........... 74
xvi
Tabel 5.6. Faktor penimbang (1-B).................................................................. 79
Tabel 5.8. Data curah hujan bulanan Desa Manunggal Daya .......................... 83
Tabel 5.9. Data jumlah hari hujan bulanan Desa Manunggal Daya................. 84
Tabel 5.11. Data hasil perhitungan ketersediaan air untuk tahun 1992 ........... 92
Tabel 6.8. Alternatif-1 mulai tanam: awal September (padi I: Sep-1, padi II:
Tabel 6.9. Alternatif-2 mulai tanam: tengah September (padi I: Sep-2, padi II:
Tabel 6.10. Alternatif-3 mulai tanam: awal Oktober (padi I: Okt-1, padi II:
xvii
Tabel 6.11. Alternatif-4 mulai tanam: tengah Oktober (padi I: Okt-2, padi II:
Tabel 6.12. Alternatif-5 mulai tanam: awal November (padi I: Nov-1, padi II:
Tabel 6.13. Alternatif-6 mulai tanam: tengah November (padi I: Nov-2, padi II:
Tabel 6.14. Alternatif-7 mulai tanam: awal Desember (padi I: Des-1, padi II:
Tabel 6.15. Alternatif-8 mulai tanam: tengah Desember (padi I: Des-2, padi II:
Tabel 6.16. Alternatif-9 mulai tanam: awal Januari (padi I: Jan-1, padi II:
Tabel 6.17. Alternatif-10 mulai tanam: awal Januari (padi I: Jan-2, padi II:
Tabel 6.18. Rangkuman kebutuhan air berdasarkan alternatif pola dan jadwal
Tabel 6.20. Penentuan luas area potensial dapat diairi .................................... 121
Tabel 6.22. Rekapitulasi perhitungan total luas area dapat diairi .................... 123
xviii
Tabel 7.3. Rekapitulasi penggunaan bangunan................................................ 131
Tabel 8.2. Debit rencana yang akan melalui masing-masing saluran .............. 139
xix
ABSTRAK
Perencanaan sistem jaringan irigasi di Desa Manunggal Daya Kecamatan Sebulu guna
untuk meningkatkan produktifitas beras di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga
mencegah defisit kebutuhan beras. Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui nilai
evapotranspirasi (Etc) tanaman acuan, nilai debit andalan (Q80) dari Sungai Kumpa
Kiri, kebutuhan pengambilan air irigasi (DR), serta dimensi dari saluran pembawa yang
direncanakan. Perhitungan evapotranspirasi (Eto) tanaman acuan menggunakan
metode “Pennman modifikasi Nedeco/Prosida”. Perhitungan debit andalan (Q80)
menggunakan metode “F.J. Mock”. Perhitungan kebutuhan pengambilan air irigasi
menggunakan metode “pola dan jadwal tanam optimum”. Perhitungan dimensi saluran
menggunakan teori “Manning”. Debit andalan (Q80) yang tersedia pada Sungai Kumpa
Kiri rata-rata adalah “169,98 L/det”. Berdasarkan debit andalan yang tersedia di Sungai
Kumpa Kiri maka luas areal yang dapat dialiri untuk pola dan jadwal tanam optimum
padi-padi-palawija masing-masing adalah 45,33 ha, 25,56 ha, dan 427,13 ha dengan
rekomendasi waktu awal tanam dimulai pada pertengahan Januari dan kebutuhan
pengambilan air irigasi (DR) adalah “1,23 L/det”. Memiliki 10 jaringan saluran Primer
dan Sekunder dengan panjang total 7811,42 m, dimensi paling besar berada pada
Saluran Ruas Manunggal Daya kanan 1 (RM-ka1) dengan Lebar (b) 0,61 m dan tinggi
(h) 0,3 m dan dimensi saluran sekunder terkecil adalah Saluran Ruas Panca Jaya 3
(RP3) dengan lebar (b) 0,29 m dan tinggi (h) 0,14 m. Bahan material yang digunakan
untuk saluran adalah beton bertulang dengan tulangan Ø10 mm.
xx
ABSTRACT
Planning of the irrigation network system in Manunggal Daya Village Sebulu sub
district to increase rice productivity in East Kalimantan Province, thus preventing the
deficit of rice needs. This calculation aims to determine the value of the reference plant
evapotranspiration (Etc), the reliable debit value (Q80) of the Kumpa Kiri River, the
need for irrigation water (DR), as well as the dimensions of the planned carrier
channel. The calculation of evapotranspiration (Eto) of reference crops using the
"Pennman modification Nedeco / Prosida" method. Calculation of the mainstay debit
(Q80) using the "F.J. Mock " methode. Calculation of irrigation water retrieval need
using "optimum cropping pattern and schedule" method. The calculation of channel
dimensions uses the "Manning" theory. The mainstay debit (Q80) available on the
average Kumpa Kiri River is "169.98 L/sec". Based on the available mainstay
discharge at Kumpa Kiri River, the area that can be applied for the optimum planting
pattern and schedule rice-rice-palawija is 45,33 ha, 25,56 ha, and 427,13 ha,
respectively with the recommendation of the beginning time of planting Starting in mid-
January and the need for irrigation water (DR) is "1.23 L/sec". It has 10 primary and
secondary line networks with a total length of 7811.42 m, the largest dimension is on
Ruas Manunggal Daya kanan 1 (RM-ka1) with 0.61 m of bold and 0.3 m of height and
The dimension of the smallest secondary channel is Ruas Panca Jaya 3 (RP3) with
0.29 m of bold and 0.14 m of height. The material used for the channel is reinforced
concrete with a Ø10mm.
xxi
1
BAB I
PENDAHULUAN
tertentu. Hal ini dapat dimaklumi bersama karena negara kita merupakan
Kalimantan Timur adalah 566.973 ton. Hal ini berbanding terbalik dengan
kebutuhan penduduknya yaitu 372.958 ton beras atau sama dengan 594.451
dapat dikatakan swasembada beras. Namun, salah satu wujud dari kegiatan
ada serta lahan potensial yang baru untuk dikembangkan menjadi lahan
sawah beririgasi.
tersebut. Oleh karena itu, agar sumber daya air alam dan irigasi teknis yang
diantaranya adalah :
Kartanegara?
Kartanegara?
3. Bagaimana gambar sistem jaringan irigasi mulai dari batas areal petak
2. Menghitung debit andalan yang terjadi pada sumber daya air alam
Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir
ini ialah :
Perencanaan Irigasi-01.
2. Menghitung debit andalan yang terjadi pada sumber daya air alam yang
F.J. Mock.
Irigasi KP-01.
KP-01.
DASAR TEORI
Irigasi berasal dari istilah irrigate dalam bahasa Belanda atau irrigation
dalam bahasa Inggris. Irigasi dapat diartikan sebagai suatu usaha yang
mengalirkan dan membagikan air secara teratur dan setelah digunakan dapat
yang diberi air irigasi umumnya dapat dibagi dalam tiga golngan besar yaitu
padi, tebu, dan palawija sseperti jagung, kacang-kacangan, bawang, cabe dan
lain sebagainya.
fasilitas, jaringan irigasi dapat dibedakan ke dalam tiga tingkatan lihat Tabel
2.1 yakni:
1. Sederhana
2. Semiteknis, atau
3. Teknis.
5
6
petakpetak tersier.
petak tersier.
alamiah.
tidak terukur atau diatur, air lebih banyak mengalir ke saluran pembuang.
Para petani pemakai air itu tergabunng dalam satu kelompok jaringan
karena itu hampir-hampir tidak diperlukan teknik yang sulit untuk sistem
karena pada umumnya jaringan ini terletak didaerah yang tinggi, air yang
terbuang itu tidak selalu dapat mencapai daerah rendah yang lebih subur.
untuk melayani/mengairi daerah yang lebih luas dari daerah layanan pada
berati bahwa baik saluran irigasi maupun pembuang tetap bekerja sesuai
01 : 1986).
Sebuah petak tersier terdiri dari sejumlah sawah dengan luas keseluruhan
yang idealnya maksimum 50 ha, tetapi dalam keadaan tertentu masih bisa
ditolelir samai seluas 75 ha. Perlunya batasan luas petak tersier yang ideal
1. Dalam proses pembagian air irigasi untuk petak sawah terjauh sering
tidak terpenuhi.
3. Banyak etak tersier yang rusak akibat organisasi petani setempat yang
2.3.Peta Ikhtisar
suatu jaringa irigasi yang saling berhubungan. Peta ikhtsar tersebut dapat
1. Bangunan-bangunan utama
5. Lokasi bangunan
dsb)
dengan garis-garis kontur dengan skala 1:25.000. peta ikhtisar detail yang
biasa disebut peta petak, dipakai untuk perencanaan dibuat dengan skala
2.4.Petak Tersier
unit tanah. Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada
bangunan sadap (off take) tersier yang menjadi tanggung jawab Dinas
13
ini juga bekaitan dengan penentuan ukuran petak tersier. Petak yang terlalu
penting lainnya adalah jumlah petani dalam satu petak, jenis tanaman dan
maksimum 50 ha, tapi dalam keadaan tertentu dapat di tolelir sampai seluas
dengan tujuan agar pelaksanaan operasi dan pemeliharaan lebih mudah. Petak
tersier harus mempunyai batas-batas yang jelas seperti misalnya parit, jalan,
batas desa dan batas perubahan bentuk medan (terrain fault) (Standar
petak tersier sebaiknya bujur sangkar atau segi empat untuk mempermudah
sekunder atau saluran primer. Terkecuali jika petak-petak tersier tidak secara
mencapai 800 m.
2.5.Petak Sekunder
menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau
topografi yang jelas, seperti misalnya saluran pembuang. Luas petak sekunder
boleh juga direncanakan sebagai saluran garis tinggi yang mengairi lereng-
2.6.Petak Primer
Petak primer adalah petak yang terdiri beberapa petak sekunder, serta
dilayani dan mengambil air langsung dari saluran primer. Petak primer
dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil airnya langsung dari
sumber air, dan biasanya air di diambil berasal dari sungai. Proyek-proyek
irigasi tertentu mempunyai dua saluran primer. Hal ini menghasilkan dua
mudah dengan cara menyadap air dari saluran sekunder. Apabila saluran
2.7.Bangunan Utama
dalam jaringan saluran agar dapat dipakai untuk keperluan irigasi. Bangunan
bangunan utama juga bisa mengukur banyaknya air yang masuk (Standar
Bangunan utama terdiri dari bendung dengan peredam energi, satu atau
dua pengambilan utama pintu bilas kolam olak dan kantong lumpur (bila
pelengkap.
utama yang digunakan untuk meniggikan muka air di sungai sampai apada
ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan
petak tersier. Ketinggian itu akan menentukan luas daerah yang diairi
16
dengan pintu yang dapat dibuka untuk mengalirkan air pada waktu terjadi
banjir besar dan ditutup apabila aliran air kecil. Di Indonesia, bendung
1986).
pokok, yaitu tubuh bendung yang terbuat dari karet dan pondasi beton
berbentuk plat beton sebagai dudukan tabung karet, serta dilengkapi satu
muka air dengan cara mengempiskan tubuh bendung yang terbuat dari
tabunng karet yang dapat diisi dengan udara atau air. proses pengisian
udara atau air dari pompa udara atau air dilengkapi dengan instrumen
01 : 1986).
tinggi muka air di sungai. Dalam keadaan demikian, jelas bahwa muka air
di sungai harus lebih tinggi dari daerah yang diairi dan jumlah air yang
17
01 : 1986).
menampung air irigasi pada waktu terjadi surplus air di sungai agar dapat
1986).
banjir, perikanan dan lain-lain. Waduk yang berukuran lebih kecil dipakai
secara gravitasi tidak layak dilihat dari segi teknis maupun ekonmis. Pada
pembuang. Ditinjau dari jenis dan fungsinya saluran irigasi pembawa dapat
menuju saluran sekunder dan menuju petak-petak tersier yang diairi. Batas
ujung dari saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir.
Saluran sekunder yaitu saluran yang membawa air dri saluran primer
Saluran tersier yaitu saluran yang membawa air dari bangunan sadap
kuarter. Batas ujung saluran ini adalah box bagi kuarterr yang terakhir.
Saluran kuarter yaitu saluran yang membawa air dari box bagi
kuarter melalui bangunan sadap tersier atau parit sawah menuju sawah-
sawah.
19
petak-petak tersier yang termasuk dalam unit irigasi sekunder yag sama
dan menampung air, baik dari pembuang kuarter maupun dari sawah-
sekunder.
kelebihan air tersebut menuju sungai, anak sungai atau menuju laut.
Bangunan bagi dan sadap pada irigasi teknis merupakan bangunan yang
dilengkapi dengan pintu air dan alat pengukur debit untuk memenuhi
20
kebutuhan air irigasi sesuai jumlah dan pada waktu tertentu. Pemakaian tepi
bangun sadap yang dipilih disesuaikan dengan besarnya debit, lebar saluran,
Irigasi KP – 01 : 1986).
dapat dibedakan menjadi bangunan ukur aliran atas bebas (free overflow)
pengukur dapat juga dipakai untuk mengatur aliran air (Standar Perencanaan
Irigasi KP – 01 : 1986).
Irigasi 01, bangunan ukur yang dapat digunakan untuk mengukur aliran air
Bangunan ukur
Aliran atas Tidak
ambang lebar
Bangunan ukur
Aliran atas Tidak
Cipoletti
Bangunan ukur
Aliran atas Ya
Romijin
21
yang dipakai di sebuah jaringan irigasi hendaknya tidak terlalu banyak, dan
batas yang diperlukan untuk dapat memberikan debit yang konstan kepada
tinggi muka air di saluran di pengaruhi oleh bangunan terjun atau got miring
2.12.Bangunan Pembawa
air dari ruas hulu menuju ruas hilir pada saluran irigasi. Alirn yang melalui
bangunan ini bisa superkritis atau subkritis. Oleh karena itu, berdasarkan
Irigasi KP – 01 : 1986).
curam dari pada kemiringan dasar saluran, maka bisa terjadi aliran
superkritis yang akan dapat merusak saluran. Oleh karena itu diperlukan
bangunan peredam .
1. Bangunan Terjun
aliran air terjadi superkritis. Menurunnya muka air dan tinggi energi
2. Got Miring
yang tajam dengan jumlah perbedaan tinggi energi yang besar. Got
alamiah.
1. Gorong-gorong
bangunan jalan, rel kereta api, atau apabila pembuang lewat di bawah
2. Talang
3. Sipon
4. Jembatan Sipon
subkritis yang berupa saluran tertutup yang bekerja atas dasar tinggi
5. Flum (Flume)
6. Saluran Tertutup
melintang saluran tertutup atau saluran gali dan timbun adalah segi
aliran bebas.
7. Terowongan
saluran baik dari dalam maupun dari luar. Dari luar bangunan itu
dan dari dalam terhadap aliran saluran yang berlebihan akibat kesalahan
eksploitasi atau akibat masuknya air dan luar saluran tersier (Standar
pelndung luar. Ada tiga jenis bangunan pembuang silang yang umum
saluran irigasi lebih besar dari pada permukaan air normal di saluran
muka air. bangunan ini diperlukan demi keamanan jaringan irigasi tersier
sekunder pada lokasi persilangan dengan sungai. Pada ruas saluran ini
atau, jika debit relatif kecil dibanding aliran air irigasi, ke dalam saluran
KP – 01 : 1986).
saluran irigasi, berfungsi encegah aliran permukaan (run off) dari luar areal
irigasi yang masuk ke dalam saluran irigasi. Air yang masuk saluran
gendong dialirkan keluar menuju saluran alam atau drainase yang terdekat
maka tidak perlu adanya jalan inspeksi di sepanjang ruas tersebut. Biasanya
Jalan petani diperlukan pada jaringan tersier dan kuarter apabila hal
itu memang diperlukan oleh petani setempat dan dengan persetujuan petani
setempat pula, karena banyak ditemukan di lapangan jalan petani yang rusak
atau tidak ada sama sekali sehingga akses petani dari dan kesawah menjadi
berasal dari sungai atau saluran pembuang yang besar. Pada umumnya,
sebagainya.
5. Sanggar tani sebagai sarana untuk interaksi antar petani, dan antara
bangunan sadap.
1. Penamaan ruas saluran primer dan sekunder sesuai dengan daerah irigasi
yang dilayani. Atau penamaan ruas saluran juga dapat berdasarkan nama
3. Pada kotak petak tersier dituliskan nama petak, debit rencana (l/det) yang
4. Antara bangunan bagi dan sadap cantumkan nama ruas saluran, luas areal
2.17. Evapotranspirasi
transpirasi. Evaporasi yaitu penguapan air dari permukaan air, tanah dan
adalah penguapan air dari daun dan cabang tanaman melalui pori-pori daun
(Setiawan dkk, 2009). Transpirasi umumnya terjadi pada siang hari karena
berasal dari tanah, air, dan vegetasi yang diuapkan kembali ke atmosfer
Dimana:
r = Albedo (0,25)
(kalori/cm2/hari).
berikut:
a1 = 0,24 a6 = 0,55
a2 = 0,41 a7 = 0,26
a3 = 0,56 a8 = 1,00
a4 = 0,08 a9 = 0,006
a5 = 0,28
tata letak dan tata urutan tanaman, pada sebidang lahan selama periode
Pola tata tanam adalah pola mengenai rencana tata tanam yang
terdiri dari pegaturan jenis tanaman, waktu penanaman, tempat atau lokasi
tanaman dan luas areal tanaman yang memperoleh hak atas air pada suatu
air untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh
alam melalui hujan dan kontribusi air tanah. Suatu pertubuhan tanaman
sangat dibatasi oleh ketersediaan air yang di dalam tanah. Kekurangan air
tanaman pada suatu jaringan irigasi merupakan air yang dibutuhkan untuk
1. Penyiapan lahan
2. Penggunaan konsumtif
mencakup faktor 1 sampai 4 dan kebutuhan bersih air di sawah (Net Field
hujan efektif (faktor 5). Dari kelima faktor tadi maka perkiraan kebutuhan
Penunjang, 1986) :
Dimana :
P = perkolasi (mm/hari)
DR = ..........................................................................2.5
,
Dimana :
waktu yang dibutuhkan dan jumlah air yang dibutuhkan untuk menyiapkan
lahan. Waktu yang dibutuhkan dapat seama 30 hari atau 45 hari dan
36
IR = .........................................................................................2.6
Dimana :
dijenuhkan
M = Eo + P (mm/hari)..................................................................2.7
P = perkolasi
K = ......................................................................................2.8
S = kebutuhan air :
penyakit, tubuh di areal pertanian pada kondisi cukup air dari kesuburan
Etc = Kc . ET0..........................................................................2.9
Dimana :
Kc = koefisisen tanaman
mencari besarnya air yang habis terpakai untuk tanaman untuk masa
pertumbuhannya.
Catatan :
2. Varietas padi biasa adalah varietas padi yang masa tumbuhnya lama
pendek.
suatu titik tertentu. Curah hujan ini disebut hujan wilayah dan
dinyatakan dalam mm. Curah hujan daerah ini harus diperkirakan dari
beberapa titik hujan. Metode perhitungan curah hujan rata-rata ini ialah
Curah hujan efektif merupakan curah hujan yang jatuh pada suatu
jenis tanaman.
atau dengan kata lain dilamuinya 8 kali kejadian dari 10 kali kejadian.
Dengan kata lain bahwa besarnya curah hujan yang lebih kecil dari R80
berikut :
R80 = + 1.............................................................................2.10
41
Dimana :
hujan terkecil
n = jumlah data
menghitung kebutuhan air irigasi. Curah hujan efektif ialah bagian dari
keseluruhan curah hujan yang secra efektif tersedia untuk kebutuhan air
diambil 70% dari curah hujan minimum dengan periode ulang rencana
air yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman dengan jumlah air
yang dikeluarkan dari pintu pengambilan. Air yang diambil dari sumber air
Dalam praktek irigasi terjadi kehilangan air. Agar air yang sampai pada
Biasanya efisiensi irigasi dipengaruhi oleh besarnya jumlah air yang hilang
Debit Andalan (dependabe flow) adalah debit aliran sungai yang dapat
diandalkan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada suatu areal rencana.
probabilitas kejadian 80%. Untuk menghasilkan debit yang paling baik ini
adalah dengan menggunakan suatu urutan data debit. Debit andalan untuk
satu bulan adalah debit dengan kemungkinan terpenuhi adalah 80% atau
tidak terpenuhi 20% dari waktu bulan itu. Jika dituliskan dalam persamaan
Q80 = ......................................................................................2.12
Dengan :
sungai. Hasil dari permodelan ini dapat dipercaya jika ada debit
Precipitation Limited
Evapotranspiration Base Flow
Infiltration Interflow
Ground Water
Storage
Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian
tersebut.
44
curah hujan.
bahwa tanah dalam suatu hari hanya mampu menahan air 12 mm dan
4. Exposed surface (m%) ditaksir berdasarkan peta tata guna lahan atau
dengan asumsi :
berikut :
Et = Ep – E ...............................................................................2.13
E = Ep x x (18 – n)
Dengan :
45
evapotranspirasi terbatas
studi yang merupakan daerah lahan pertanian yang diolah dan lahan
tanah permukaan (surface soil) per m2. Besarnya SMC untuk perhitungan
permukaan dari DPS. Semakin besar porositas tanah akan semakin besar
Ws = As – IS............................................................................2.15
Dengan :
sebagai berikut :
1. Air hujan
As = P – Et ......................................................................................2.16
Dengan :
Et = evapotranspirasi
2.20.8. Aliran dan Penyimpangan Air Tanah (Run Off dan Ground Water
Storage)
Nilai run off dan ground water tergantung dari keseimbangan air dan
kondisi tanahnya.
tanah dan kemiringan DPS. Lahan DPS yang porous memiliki koefisien
infiltrasi yang kecil, karen air akan sulit terinfiltrasi ke dalam tanah.
bulan ke n dengan aliran air tanah pada awal bulan tersebut. Faktor
Vn = vn – vn-1.........................................................................2.18
Dimana :
dalam tanah
= ............................2.19
langsung (direct run off), aliran dalam tanah (inter flow), dan aliran
pengambilan utama, melalui ruas saluran sampai menuju pada suatu petak
dan tepat. Hal ini dilakukan dengan tujuan, agar tidak terjadi peristiwa
kekurangan air pada saat proses mengalirkan air dari sumber menuju petak
terjauh.
jaringan irigasi desa manunggal daya ini digunakan dimensi saluran yang
50
berikut.
b
Sumber : Standar Perencanaan Irigasi KP-01 : 1986
tersier dengan kebutuhan air pada petak tersebut. Jika dituliskan dalam
1986) :
= × ....................................................................2.20
Dimana :
= × ........................................................................2.21
Dimana :
V = kecepatan aliran
A = ×ℎ
h = tinggi saluran
/ /
= × × .......................................................................2.22
Dimana :
∆
S = ......................................................................................2.23
L = panjang saluran
R = jari-jari hidrolis
52
R = ........................................................................................2.24
P = × 2ℎ ...............................................................................2.25
h = tinggi saluran
3. Saluran alam
Bersih lurus 0,025 0,030 0,033
Bersih, berkelok-kelok 0,033 0,040 0,045
Banyak tanaman penggangu 0,050 0,070 0,08
Dataran banjir berumput pendek – tinggi 0,025 0,030 0,035
Saluran di belukar 0,035 0,050 0,07
direncanakan
untuk kecepatan minimum aliran ditetapkan v > 0,6 m/dt. Hal tersebut
saluran.
Tinggi jagaan berguna untuk menaikkan muka air di atas muka air
air sampai di atas tinggi yang telah direncanakan bisa disebabkan oleh
penutupan pintu secara tiba-tiba di sebelah hilir, variasi ini akan bertambah
tabel berikut :
54
Pada bab ini dijelaskan bagaimana kondisi daerah studi serta data
ada di daerah yang akan direncanakan jarigan irigasi. Selain itu data perencanaan
juga digunakan dalam menghitung dan merencanakan suatu jaringan irigasi yang
Kab. Kutai
Kartanegara
52
53
Kecamatan Sebulu
letak geografis serta letak perencanaan jaringan irigasi merupakan hal yang
dalam wilayah Kecamatan Sebulu, dijelaskan lebih rinci dalam tabel 3.1
sebagai berikut.
Tabel 3.1 Luas wilayah per Desa kec. Sebulu Kab. Kutai Kartanegara
No. Desa Luas Wilayah
(ha)
1. Selerong 9.970
2. Tanjung Harapan 4.210
3. Beloro 14.250
4. Sebulu Ulu 12.580
5. Manunggal Daya 2.800
6. Sumber Sari 5.554
7. Sebulu Ilir 10.350
8. Segihan 1.520
9. Giri Agung 2.690
10. Senoni 4.000
11. Sebulu Modern 5.550
12. Sanggulan 8.030
13. Lekaq Kidau 3.000
14. Mekar jaya 1.446
Sumber: Badan Pusat Statistik Kutai Kartanegara 2016
luas wilayah administrasi seluas ±2063 ha terbagi lagi menjadi 6 Dusun dan
Manunggal Daya dapat dilihat pada gambar 3.3. Detail penjelasan jumlah
Dusun dan Rukun Tetangga yang terdapat di dalamnnya juga dapat dilihat
Jumlah 28
Sumber: Badan Pusat Statistik Kutai Kartanegara 2016
56
ketinggian antara 12,5 m sampai 200 m diatas permukaan laut. Berikut adalah
peta topografi yang menampilkan kondisi elevasi disetiap wilayah dari Desa
Manunggal Daya, serta sungai kumpa kiri yang direncanakan sebagai sumber
daya air untuk mengairi wilayah jaringan irigasi yang akan direncanakan.
jaringan irigasi, maka diperoleh kondisi fisiografi dari Desa Manunggal Daya.
Kondisi fisiografi dari Desa Manunggal Daya sangat bervariasi. Mulai dari
hutan dan semak belukar, wilayah persawah yang ditanami padi, serta
menggunakan sungai kumpa kiri yang dibendung sebagai sumber air untuk
mengairi areal persawahan. Sungai kumpa kiri dipilih sebagai sumber untuk
sungai kumpa kiri, atau dilokasi yang akan direncanakan bendung. Untuk
mempunyai penggunaan tata guna lahan yang cukup variatif. Hal ini dapat
Berdasarkan gambar 3.9 di atas dapat dilihat bahwa potensi lahan yang
dapat diairi menggunakan jaringan irigasi mencapai 3000 ha. Lahan tersebut
potensial yang ada di luar wilayah desa. Detail mengenai tata guna lahan di
Desa Manunggal daya dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut.
Sumber: Wikipedia
kebutuhan air untuk petak sawah dibutuhkan data curah hujan harian yang
lengkap dan kompleks minimal 20 tahun terakhir. Tabel 3.5 berikut adalah
B. Data Klimatologi
Samarinda.
tahun terakhir, yaitu mulai tahun 2013 sampai tahun 2016. Data
BAB IV
METODOLOGI
Pada bab ini berisi metodologi atau langkah-langkah yang dilakukan dalam
melakukan perencanaan jaringan irigasi. Dalam bab ini ada beberapa hal yang
diantaranya adalah :
2. Perhitungan evapotranspirasi
perhitungan hujan adalan dan hujan efektif. Data curah hujan yang digunakan
adalah data curah hujan minimal 20 tahun terakhir. Data curah hujan harian
ini dapat diperoleh dari dinas terkait yakni Badan Meteorologi Klimatologi
Hasil dari perhitungan hujan andalan dan hujan efektif untuk lokasi
sawah selama masa penyiapan lahan dan kebutuhan air selama masa
pertumbuhan padi.
rata-rata data klimatologi selama 4 tahun terakhir, dimulai dari tahun 2013
sampai tahun 2016. Data klimatologi ini dapat diperoleh dari dinas terkait
Kota Samarinda.
dari sungai yang akan dijadikan sumber daya air untuk mengairi areal
sumber daya air yang akan digunakan untuk mengairi areal persawahan
sumber daya air untuk mengairi areal persawahan, maka diperlukan metode
perhitungan debit andalan yang terjadi pada sungai yang menjadi sumber
sungai. Data curah hujan bulanan yang digunakan dalam perhitungan debit
tahun terakhir. Data curah hujan bulanan ini dapat diperoleh dari dinas terkait
Kota Samarinda.
Hasil perhitugan debit andalan pada sungai yang dijadikan sumber daya
air untuk mengairi areal persawahan ini selanjutnya akan digunakan dalam
dahulu kebutuhan air selama masa penyiapan lahan. Maka diperlukan metode
kebutuhan air sawah selama masa penyiapan lahan dapat dilakukan. Selain itu
kebutuhan air sawah selama masa penyiapan lahan dapat dilakukan. Ada
memperhatikan kehilangan air pada saat pendistribusian air dari sumber air,
melalui saluran, hingga sampai di petak sawah. Hal ini dinamakan efisiensi
irigasi (e).
69
saluran. Maka diperlukan metode penentuan pola dan jadwal tanam optimum.
air di sawah dan hasil perhitungan debit andalan dari sungai yang dijadikan
sebagai sumber untuk mengairi sawah, maka metode penentuan pola dan
Hasil dari penentuan pola dan jadwal tanam optimum terbaik ini akan
dahulu debit rencana yang akan dilalui oleh setiap saluran. Oleh karena itu
suatu jaringan irigasi terdiri dari beberapa saluran, dan debit yang melalui
pada sub bab sebelumnya, maka dapat dibuat diagram alir (Flow Chart)
Mulai
Data klimatologi
- Temperatur udara Menghitung Evapotranspirasi
- Kelembaban udara
- Kecepatan angin
- Lama penyinaran matahari Menghitung debit andalan
pada sungai kumpa kiri
Menentukan dimensi
Selesai
saluran pembawa
Gambar 4.1 Bagan alir perencaaan jaringan irigasi dan dimensi saluran pembawa
71
BAB V
5.1. Umum
optimum.
selama satu tahun meliputi, temperatur udara (T), kelembaban udara relatif
(RH), kecepatan angin (U), sinar matahari (S=nN). Berikut diberikan salah
(Eto).
1. Data klimatologi
rata-rata selama empat tahun terakhir, yakni dari tahun 2013 sampai
tahun 2016.
72
radiasi angkas luar (Ra). Radiasi angkasa luar disini dinyatakan dalam
nilai Ra dapat dilihat pada tabel 5.2. tabel tersebut memberikan nilai
acuan radiasi angkasa luar untuk daerah yang terletak di belahan bumi
selatan.
73
Berdasarkan tabel 5.2 diatas, nilai radiasi angkasa luar (Ra) untuk
Ra= ÷2 .( − ℎ) + ℎ
= 15,025 mm/hari
74
- Hi = ( 8 − ) . ( 1 + ( 2 . ).
= 3,78 mm/hari
sebagai berikut yang memberikan nilai pengaruh suhu f(T) pada radiasi
Tabel 5.3 Pengaruh suhu f(T) pada radiasi gelombang panjang (Rn1)
T, °C 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
f(T) = δTa4 11.0 11.4 11.7 12.0 12.4 12.7 13.1 13.5 13.8 14.2
T, °C 20 22 24 26 28 30 32 34 36
f(T) = δTa4 14,6 15,0 15,4 15,9 16,3 16,7 17,2 17,7 18,1
Sumber: Standar Perencanaan Irigasi Bagian Penunjang
jumlah radiasi terletak antara suhu 26o C sampai 30o C. Maka untuk
memperoleh nilai jumlah radiasi yang sesuai dengan suhu yang ada,
,
= . (16,3 − 15,9) + 15,9
= 16,28
Untuk menentukan nilai tekanan uap jenuh (ea) sebagai fungsi suhu
T (° C) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ea (mbar) 6.1 6.6 7.1 7.6 8.1 8.7 9.3 10 10.7 11.5
T (° C) 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
ea (mbar) 12.3 13.1 14 15 16.1 17 18.2 19.4 20.2 22
T (° C) 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
ea (mbar) 23.4 24.9 26.4 28.1 29.8 31.7 33.6 35.7 37.8 40.1
T (° C) 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
ea (mbar) 42.4 44.9 47.6 50.3 53.2 56.2 59.4 62.8 66.3 69.9
Sumber: Standar Perencanaan Irigasi Bagian Penunjang
nilai tekanan uap jenuhnya berada pada antara suhu 27oC sampai 29oC.
tekanan uap jenuh yang sesuai dengan suhu udara sebenarnya. Berikut
nilai tekanan uap jenuh untuk Desa Manunggal Daya sebagai lokasi
- ea = . ( −
ℎ) + ℎ
,
= . (37,8 − 35,7) + 35,7
= 37,588 mbar
- ed = .
,
= 37,588 .
= 31,04 mbar
7. Menghitung f(ed)
- f(ed) = 3− 4.
= 0,11
8. Menghitung f(n/N)
- f(n/N) = 5+ 6.
,
= 0,28 + 0,55 .
= 0,41
77
9. Menghitung Hb
- Hb = δTa4 . 3− 4. . 5+ 6.
,
= 16,28 . 0,56 − 0,08. 31,04 . 0,28 + 0,55.
= 0,76 mm/hari
- A7 (ea-ed) = 0,26 . ( − )
= 1,70
- f(U) = ( 8 + 9. )
= (1 + 0,006 . 2,64)
= 2,37
- Ea = 7.( − ). ( 8 + 9. )
= 4,03 mm/hari
untuk Eto pada suhu dan ketinggian berbeda dapat dilihat pada tabel 5.5
sebagai berikut.
78
Suhu (°C)
22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
B (Pada Ketinggian)
0 m 0.71 0.73 0,75 0,77 0,78 0.80 0.82 0.83 0.84 0.85
500 m 0.72 0.74 0,76 0,78 0,79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86
1000 m 0.73 0.75 0.77 0.79 0.80 0.82 0.83 0.85 0.86 0.87
2000 m 0.75 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.88
3000 m 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.88 0.88 0.89
adalah antara 12,5 sampai 200 mdpl, dan data suhu antara 26 o C sampai
- B = .( B −
B ℎ) + B ℎ
,
= . (0,77 − 0,75) + 0,75
= 0,77
79
untuk Eto pada suhu dan ketinggian berbeda dapat dilihat pada tabel 5.6
sebagai berikut.
Suhu (°C)
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
1-B (Pada Ketinggian)
0 m. 0.57 0.54 0.51 0.48 0.45 0.42 0.39 0.36 0.34 0.31
500 m. 0.55 0.52 0.49 0.46 0.43 0.40 0.38 0.35 0.33 0.30
1000 m. 0.54 0.51 0.48 0.45 0.42 0.39 0.36 0.34 0.31 0.29
2000 m. 0.51 0.48 0.45 0.42 0.39 0.36 0.34 0.31 0.29 0.27
3000 m. 0.48 0.45 0.42 0.39 0.36 0.34 0.31 0.29 0.27 0.25
Suhu (°C)
22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
1-B (Pada Ketinggian)
0 m. 0.29 0.27 0,25 0,23 0,22 0.20 0.18 0.17 0.16 0.15
500 m. 0.28 0.26 0,24 0,22 0,21 0.19 0.18 0.16 0.15 0.14
1000 m. 0.27 0.25 0.23 0.21 0.20 0.18 0.17 0.15 0.14 0.13
2000 m. 0.25 0.23 0.21 0.19 0.18 0.16 0.15 0.14 0.13 0.12
3000 m. 0.23 0.21 0.19 0.18 0.16 0.15 0.14 0.12 0.12 0.11
Sumber: Standar Perencanaan Irigasi Bagian Penunjang
adalah antara 12,5 sampai 200 mdpl, dan data suhu antara 26oC sampai
perhitungan interpolasi dari nilai 1-B yang ditampilkan pada tabel 5.6
,
= . (0,228 − 0,248) + 0,248
= 0,229
15. Menghitung Hi – Hb
- Hi – Hb = 3,78 − 0,76
= 3,02 mm/hari
- ETo = .( − ) . (1 − ) .
= 3,25 mm/hari
= 3,25 . ( ℎℎ )
= 3,25 . 31
= 100,80 mm/bulan
untuk mengairi area persawahan. Sehingga diketahui jadwal dan pola tanam
yang paling optimum untuk jaringan irigasi yang direncanakan. Berikut ini
sungai dan debit andalan (Q80) dari sungai kumpa kiri untuk tahun 1992.
bulanan dan jumlah hari hujan bulanan. Berikut ditampilkan tabel data
curah hujan bulanan dan jumlah hari hujan bulanan selama 25 tahun
Tabel 5.9 Data jumlah hari hujan bulanan Desa Manunggal Daya
Jumlah Hari Hujan (hari)
Tahun
Jan. Feb. Maret April Mei Juni Juli Agust. Sept. Okt. Nov. Des.
1992 6 8 5 6 9 7 6 3 5 6 11 12
1993 10 14 11 13 13 13 11 5 10 8 14 20
1994 16 16 23 19 15 15 6 7 0 4 5 19
1995 9 10 10 6 13 5 9 3 4 8 9 14
1996 10 13 8 14 10 16 17 11 16 17 15 16
1997 14 10 8 9 6 10 4 4 3 5 10 15
1998 5 4 4 2 9 10 8 9 6 7 7 8
1999 18 11 12 6 19 11 13 8 10 7 12 11
2000 15 10 18 22 15 9 11 12 8 15 21 14
2001 8 5 8 8 2 9 8 5 7 7 10 12
2002 12 9 14 4 5 5 3 3 2 5 13 11
2003 12 14 12 13 14 13 13 8 7 9 13 14
2004 12 8 11 8 7 6 9 4 8 11 11 9
2005 15 10 14 13 11 13 6 4 12 13 10 11
2006 14 10 11 12 13 11 11 9 11 10 7 10
2007 13 11 13 10 15 10 11 7 13 13 10 13
2008 12 11 12 16 9 13 17 14 7 17 10 16
2009 13 10 12 10 6 7 5 8 1 7 8 9
2010 20 8 12 8 13 12 12 9 9 14 9 8
2011 8 8 10 11 7 12 1 3 6 7 9 12
2012 7 5 6 3 6 3 6 6 4 4 9 9
2013 9 5 7 6 9 8 3 2 5 5 5 7
2014 5 4 2 8 0 3 3 3 3 2 7 11
2015 11 5 12 12 4 13 6 0 2 0 6 7
2016 9 7 8 14 22 14 15 15 19 20 16 23
Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kota Samarinda
85
berdasarkan peta tata guna lahan ditentukan nilai m adalah 20%, karena
adalah negatif (-) maka nilai E dianggap sama dengan “nol”. Berikut
- E(%) = . (18 − )
= . (18 − 6)
= 12 %
%
- E = .
,
= . 100,80
= 12,10 mm
- Ea = −
= 100,80 − 12,10
= 88,70 mm
- = ( − )
= 113,0 − 88,70
= 24,30 mm
awal (ISMC). Dan jika nilai AS < 0 maka nilai As di jumlahkan dengan
87
lempung/lanau maka ditentukan Nilai ISMC adalah 200 mm. Dan berikut
(ISMC).
- ISMC = >0
= 24,30 > 0
= 200 mm
- SMS = +
= 200 + 24,30
= 224,30 mm
- SS = >0
= 24,30 > 0
= 0 mm
11. Menghitung volume air lebih (Ws) dengan cara menjumlahkan air
tanah (SS). Berikut diberikan salah satu contoh perhitungan volume air
lebih (Ws).
88
- Ws = +
= 24,30 + 0
= 24,30 mm
- I = .
= 24,30 . 0,012211
= 0,30 mm
13. Menghitung 0,5 . I (1+k), faktor resesi aliran air tanah ditentukan
dengan cara coba-coba sebesar 0,50. Berikut diberikan sala satu contoh
perhitungannya.
- = 0,5 . (1 + )
= 0,22 mm
14. Menghitung k . GSn-1 dan sebagai permulaan simulasi, nilai GSn-1 atau
- = . GSn-1
= 0,50 . 2,00
= 1,00 mm
89
15. Menghitung penyimpanan air tanah (GS). Berikut diberikan salah satu
- GS = . GSn-1 +0,5 . (1 + )
= 1,00 + 0,22
= 1,2 mm
16. Perhitungan perubahan volume aliran air tanah ∆GS. Berikut ini
tanah ∆GS.
= 1,22 − 2,00
= -0,78 mm
tahun, cek total penjumlahan nilai ∆GS selama 1 tahun. Jika nilai total
∆GS ≠ 0 maka nilai faktor infiltrasi (i) harus dirubah hingga nilai total
17. Menghitung aliran tanah (Base Flow). Berikut diberikan salah satu
- Base Flow = −∆
= 0,30 − (−0,78)
= 1,07 mm
90
18. Menghitung aliran langsung (Direct Run Off), dengan ketentuan hasil
perhitungan harus lebih dari “nol” atau DRO>0. Jika hasil perhitungan
aliran langsung kurang dari nol atau negatif maka hasil perhitungan
dianggap sama dengan “nol” atau DRO=0. Berikut diberikan salah satu
- DRO = −
= 24,30 − 0,30
= 24,00 mm
19. Menghitung aliran permukaan (Storm Run Off), dengan ketentuan jika
- SRO = >
- SRO = .
= 0,05 . 113,0
= 5,65 mm
20. Menghitung total aliran sungai (Total Run Off). Berikut diberikan salah
- TRO = + +
= 30,73 mm
91
data luas daerah aliran sungai dari desa manunggal daya, yang diketahui
luas DAS nya adalah 27,991 km2. Berikut diberikan salah satu contoh
tahun 1992.
. ( . )
- Water Availability = ( ).
. . .
, . ( , . )
=
( . . . ).
= 0,32 m3/det
. ( . )
- Water Availability = ÷ 1000000
, . ( , . )
= ÷ 1000000
= 0,86 m3/bulan
Setelah semua langkah dilakukan untuk semua bulan dalam tahun 1992,
untuk 25 tahun yakni dari tahun 1992 sampai 2016 dapat dilihat pada
bab lampiran.
92
Tabel 5.11 Data hasil perhitungan ketersediaan air untuk tahun 1992
Nilai
No. Satuan Awal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
METEOROLOGICAL DATA :
1. Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2. Precipitation (P) mm 113,00 256,00 49,00 86,00 184,00 235,00 105,00 48,00 46,00 160,00 235,00 211,00 1728,00
3. Number of Rain Days (n) hari 6,00 8,00 5,00 6,00 9,00 7,00 6,00 3,00 5,00 6,00 11,00 12,00 84,00
4. POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5. Exposed Surface (m) % 20 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 40,00 20,00 20,00
6. E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 12,00 10,00 13,00 18,00 9,00 11,00 12,00 15,00 19,50 24,00 7,00 6,00
7. E (6x4) mm 12,10 9,70 13,93 18,11 8,41 9,28 11,19 15,19 20,05 25,51 6,53 5,82
8. Ea = ETo - E (4-7) mm 88,70 87,30 93,19 82,49 85,08 75,10 82,10 86,05 82,77 80,77 86,79 91,23 1021,58
WATER SURPLUS :
9. P - Ea (2-8) mm 24,30 168,70 -44,19 3,51 98,92 159,90 22,90 -38,05 -36,77 79,23 148,21 119,77
10. Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200 200,00 200,00 155,81 200,00 200,00 200,00 200,00 161,95 125,17 200,00 200,00 200,00
11. Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 224,30 368,70 155,81 159,31 298,92 359,90 222,90 161,95 125,17 204,40 348,21 319,77
12. Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 44,1941 0 0 0 0 38,05429 36,7747 0 0 0
13. Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 24,30 168,70 0,00 3,51 98,92 159,90 22,90 0,00 0,00 79,23 148,21 119,77
22. Water Availability m3/det 0,32 1,94 0,04 0,0898 1,12 1,72 0,30 0,03 0,03 0,91 1,59 1,25
23. Water Availability ( x 10^6) m3/bln 0,86 4,70 0,10 0,23 3,01 4,45 0,81 0,08 0,07 2,43 4,12 3,35
1992 0,32 1,94 0,04 0,09 1,12 1,72 0,30 0,03 0,03 0,91 1,59 1,25
1993 0,72 2,66 0,06 0,59 1,43 2,12 1,15 0,04 0,37 0,98 1,61 1,94
1994 1,41 1,26 0,85 2,98 1,71 2,17 0,09 0,04 0,00 0,03 0,26 4,78
1995 0,73 0,95 1,16 0,08 1,77 1,39 0,50 0,06 0,55 0,05 0,92 0,07
1996 0,96 1,93 0,40 2,36 1,26 2,20 3,32 2,17 3,25 3,12 3,65 4,12
1997 0,06 0,05 0,04 0,08 0,20 0,04 0,02 0,02 0,01 0,00 0,01 0,36
1998 0,01 0,01 0,02 0,09 1,40 2,24 0,09 0,36 0,05 0,04 0,66 0,20
1999 2,57 1,15 1,56 0,27 2,29 1,33 1,80 1,41 1,74 0,75 1,81 0,67
2000 2,89 1,08 2,60 1,17 0,74 0,39 1,88 0,98 0,51 3,06 3,25 1,23
2001 0,06 0,05 0,78 0,50 0,02 1,00 1,06 0,40 0,68 0,86 1,70 1,05
2002 1,27 1,23 2,52 0,09 0,46 0,43 0,06 0,03 0,03 0,04 0,10 0,69
2003 1,15 1,97 0,66 1,63 1,57 1,00 1,25 0,33 0,98 1,59 0,60 2,30
2004 0,06 0,05 0,28 0,26 0,24 0,27 0,04 0,02 0,03 0,05 0,75 0,12
2005 0,99 0,96 1,02 0,43 0,10 0,33 0,06 0,03 0,16 0,21 0,33 0,06
2006 0,06 0,05 0,04 0,02 0,44 0,30 0,07 0,05 0,98 0,08 0,05 0,12
2007 3,40 1,15 1,49 0,85 0,96 1,16 1,41 0,18 1,33 1,50 0,51 0,78
2008 0,16 0,02 1,13 1,45 0,63 1,29 1,49 0,69 0,04 1,35 1,82 3,51
2009 1,14 0,67 1,47 1,53 0,41 0,03 0,65 0,06 0,02 0,65 1,30 0,57
2010 2,22 1,40 1,58 0,65 2,05 1,11 1,90 0,06 0,60 2,46 1,35 1,10
2011 1,01 1,11 1,60 3,97 2,15 3,87 0,07 0,03 1,25 0,56 0,57 0,85
2012 0,62 1,48 2,07 0,06 1,26 0,70 0,91 0,92 0,42 0,05 1,13 1,86
2013 1,70 1,37 1,18 0,58 1,25 1,86 0,04 0,04 0,36 0,77 1,15 2,09
2014 0,88 0,94 0,03 1,70 0,01 0,39 0,02 0,03 0,47 0,03 1,23 2,29
2015 1,10 0,67 2,01 1,66 0,52 2,15 0,17 0,04 0,08 0,01 0,86 0,06
2016 0,78 0,25 0,28 3,08 1,57 0,92 0,93 0,09 1,76 0,92 2,16 2,70
Sumber : Hasil perhitungan
94
semua tahun yakni dari tahun 1992 sampai tahun 2016, maka langkah
- R80 = +1
= +1
= 6
ditampilkan tabel rangking dan debit andalan (Q80) dari sungai Kumpa
Kiri.
95
1 0,01 0,01 0,02 0,02 0,01 0,03 0,02 0,02 0,00 0,00 0,01 0,06
2 0,06 0,02 0,03 0,06 0,02 0,04 0,02 0,02 0,01 0,01 0,05 0,06
3 0,06 0,05 0,04 0,08 0,10 0,27 0,04 0,03 0,02 0,03 0,10 0,07
4 0,06 0,05 0,04 0,08 0,20 0,30 0,04 0,03 0,03 0,03 0,26 0,12
5 0,06 0,05 0,04 0,09 0,24 0,33 0,06 0,03 0,03 0,04 0,33 0,12
6 0,16 0,05 0,06 0,09 0,41 0,39 0,06 0,03 0,03 0,04 0,51 0,20
7 0,32 0,25 0,28 0,09 0,44 0,39 0,07 0,03 0,04 0,05 0,57 0,36
8 0,62 0,67 0,28 0,26 0,46 0,43 0,07 0,04 0,05 0,05 0,60 0,57
9 0,72 0,67 0,40 0,27 0,52 0,70 0,09 0,04 0,08 0,05 0,66 0,67
10 0,73 0,94 0,66 0,43 0,63 0,92 0,09 0,04 0,16 0,08 0,75 0,69
11 0,78 0,95 0,78 0,50 0,74 1,00 0,17 0,04 0,36 0,21 0,86 0,78
12 0,88 0,96 0,85 0,58 0,96 1,00 0,30 0,05 0,37 0,56 0,92 0,85
13 0,96 1,08 1,02 0,59 1,12 1,11 0,50 0,06 0,42 0,65 1,13 1,05
14 0,99 1,11 1,13 0,65 1,25 1,16 0,65 0,06 0,47 0,75 1,15 1,10
15 1,01 1,15 1,16 0,85 1,26 1,29 0,91 0,06 0,51 0,77 1,23 1,23
16 1,10 1,15 1,18 1,17 1,26 1,33 0,93 0,09 0,55 0,86 1,30 1,25
17 1,14 1,23 1,47 1,45 1,40 1,39 1,06 0,18 0,60 0,91 1,35 1,86
18 1,15 1,26 1,49 1,53 1,43 1,72 1,15 0,33 0,68 0,92 1,59 1,94
19 1,27 1,37 1,56 1,63 1,57 1,86 1,25 0,36 0,98 0,98 1,61 2,09
20 1,41 1,40 1,58 1,66 1,57 2,12 1,41 0,40 0,98 1,35 1,70 2,29
21 1,70 1,48 1,60 1,70 1,71 2,15 1,49 0,69 1,25 1,50 1,81 2,30
22 2,22 1,93 2,01 2,36 1,77 2,17 1,80 0,92 1,33 1,59 1,82 2,70
23 2,57 1,94 2,07 2,98 2,05 2,20 1,88 0,98 1,74 2,46 2,16 3,51
24 2,89 1,97 2,52 3,08 2,15 2,24 1,90 1,41 1,76 3,06 3,25 4,12
25 3,40 2,66 2,60 3,97 2,29 3,87 3,32 2,17 3,25 3,12 3,65 4,78
R80 (m3/det) 0,16 0,05 0,06 0,09 0,41 0,39 0,06 0,03 0,03 0,04 0,51 0,20
R80 (l/det) 161,23 47,51 63,11 87,10 406,70 387,33 61,37 31,47 34,50 41,63 513,34 204,43
Sumber : Hasil perhitungan
99
BAB VI
6.1. Umum
efektif adalah mengolah data curah hujan. Berdasarkan data curah hujan
harian selama 25 tahun terakhir, yakni dari tahun 1992 sampai tahun
2016 dibuat tabel data curah hujan setengah bulanan seperti yang
- R80 = +1
= +1
= 6
rangking ke 6.
- Re = 0,7. 80
= 0,7 . 44,0
= 30,8 mm/hari
hujan bulanan yang telah dibuat, maka berikut ini ditampilkan tabel
kebutuhan air penyiapan lahan terlebih dahulu. Berikut diberikan salah satu
- Eo = 1,1 .
= 1,1 . 3,25
= 3,58 mm/hari
- M = +
= 3,58 + 2
= 5,58 mm/hari
- T = 45 hari
- S = 200 + 50
= 250 mm
.
7. - k =
, .
=
= 1,00
( . )
- LP =
( )
( , . , )
=
( , )
= 8,80 mm/hari
dilakukan untuk semua tengah bulan dalam setahun, berikut ditampilkan tabel
hasil perhitungan kebutuhan air penyiapan per tengah bulan selama satu
tahun.
106
1. Evapotranspirasi (Eto)
kebutuhan air disawah adalah hasil perhitungan curah hujan efektif (Re)
per tengah bulan seperti yang telah ditampilkan pada tabel 6.2. Berikut
mm/hari.
- Re =
,
=
= 0,79 mm/hari
3. Perkolasi (P)
- WLR =
,
=
= 1,1 mm/hari
Tengah
Bulan WLR1 WLR2 WLR3 WLR
Bulan
1
Januari
2
1
Februari
2 3,3 1,1
1 3,3 1,1
Marer
2 3,3 3,3 2,2
1 3,3 1,1
April
2 3,3 1,1
1
Mei
2
1
Juni
2
1 3,3 1,1
Juli
2 3,3 1,1
1 3,3 3,3 2,2
Agustus
2 3,3 1,1
1 3,3 1,1
September
2
1
Oktober
2
1
November
2
1
Desember
2
Sumber : Hasil perhitungan
109
air di sawah pada kali ini terbagi menjadi 2, koefisien tanaman padi
varietas unggul saat musim hujan dan koefisien tanaman ladang pada saat
1. Varitas Biasa
- ( Prosida ) 1,20 1,20 1,32 1,40 1,35 1,24 1,12 0,00
- ( F. A. O ) 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95 0,00
Varitas
2.
Unggul
- ( Prosida ) 1,20 1,27 1,33 1,30 1,30 0,00 - -
- ( F. A. O ) 1,10 1,10 1,05 1,05 0,95 0,00 - -
tanaman (kc) menggunakan pola tanam satu kali masa tanam, yakni
- Kc =
, , ,
=
= 1,08
ditampilkan pada tabel 6.8 berikut dimulai dengan awal masa tanam
- Etc = .
= 3,43 . 1,08
- NFR = + − +
= 5,65 mm/hari
- IR =
, .
,
=
, . ,
= 1,01 L/det/ha
alternatif dengan penjadwalan dan pola tanam yang dimulai pada tengah
Tabel 6.9 Alternatif-1 mulai tanam: awal September (padi I: Sep-1, padi II: Jan-2, palawija: Jun-1)
Tabel 6.10 Alternatif-2 mulai tanam: tengah September (padi I: Sep-2, padi II: Feb-1, palawija: Jun-2)
ETo P Re WLR Koefisien Tanaman ETc atau LP NFR IR
Bulan Tengah Bulan Jenis Tanaman e
mm/hari mm/hari mm mm/hari mm/hari C1 C2 C3 kc mm/hari mm/hari l/dt/ha l/dt/ha
2 3,43 2,00 7,28 0,49 LP LP LP LP 7,21 6,72 0,78 0,65 1,20
Oktober 1 3,43 2,00 16,80 1,12 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 7,21 6,09 0,70 0,65 1,08
2 3,43 2,00 17,50 1,17 1,10 1,10 LP LP 7,21 6,04 0,70 0,65 1,08
November 1 3,11 2,00 16,80 1,12 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,37 5,35 0,62 0,65 0,95
2 3,11 2,00 29,40 1,96 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,32 4,46 0,52 0,65 0,79
Desember 1 3,13 2,00 39,90 2,66 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,18 4,72 0,55 0,65 0,84
Padi I
2 3,13 2,00 22,40 1,49 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,09 3,69 0,43 0,65 0,66
Januari 1 3,25 2,00 30,80 2,05 1,1 0 0,95 0,32 1,03 2,08 0,24 0,65 0,37
2 3,25 2,00 35,70 2,38 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
Februari 1 3,46 2,00 20,30 1,35 LP LP LP LP 7,24 5,89 0,68 0,65 1,05
2 3,46 2,00 25,90 1,73 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 7,24 5,51 0,64 0,65 0,98
Maret 1 3,46 2,00 28,70 1,91 1,10 1,10 LP LP 7,23 5,32 0,62 0,65 0,95
2 3,46 2,00 32,90 2,19 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,74 4,65 0,54 0,65 0,83
April 1 3,35 2,00 22,40 1,49 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,58 5,18 0,60 0,65 0,92
2 3,35 2,00 23,80 1,59 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,41 6,02 0,70 0,65 1,07
Padi II
Mei 1 3,02 2,00 28,00 1,87 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,01 3,24 0,38 0,65 0,58
2 3,02 2,00 32,90 2,19 1,1 0,00 0,95 0,32 0,96 1,86 0,22 0,65 0,33
Juni 1 2,81 2,00 45,50 3,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
2 2,81 2,00 21,00 1,40 0,5 0,50 0,50 0,50 1,41 0,01 0,001 0,65 0,001
Juli 1 3,01 2,00 8,19 0,55 0,59 0,59 0,59 0,59 1,78 1,23 0,14 0,65 0,22
2 3,01 2,00 14,00 0,93 0,96 0,96 0,96 0,96 2,89 1,96 0,23 0,65 0,35
Palawija
Agustus 1 3,27 2,00 8,40 0,56 1,05 1,05 1,05 1,05 3,43 2,87 0,33 0,65 0,51
2 3,27 2,00 9,10 0,61 1,02 1,02 1,02 1,02 3,33 2,72 0,32 0,65 0,49
September 1 3,43 2,00 11,90 0,79 0,95 0,95 0,95 0,95 3,26 2,46 0,29 0,65 0,44
Tabel 6.11 Alternatif-3 mulai tanam: awal Oktober (padi I: Okt-1, padi II: Feb-2, Palawija: Jul-1)
ETo P Re WLR Koefisien Tanaman ETc atau LP NFR IR
Bulan Tengah Bulan Jenis Tanaman e
mm/hari mm/hari mm mm/hari mm/hari C1 C2 C3 kc mm/hari mm/hari l/dt/ha l/dt/ha
Oktober 1 3,43 2,00 16,80 1,12 LP LP LP LP 7,21 6,09 0,70 0,65 1,08
2 3,43 2,00 17,50 1,17 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 7,21 6,04 0,70 0,65 1,08
November 1 3,11 2,00 16,80 1,12 1,10 1,10 LP LP 6,95 5,83 0,67 0,65 1,04
2 3,11 2,00 29,40 1,96 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,37 4,51 0,52 0,65 0,80
Desember 1 3,13 2,00 39,90 2,66 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,34 3,78 0,44 0,65 0,67
2 3,13 2,00 22,40 1,49 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,18 5,89 0,68 0,65 1,05
Padi I
Januari 1 3,25 2,00 30,80 2,05 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,17 3,21 0,37 0,65 0,57
2 3,25 2,00 35,70 2,38 1,1 0 0,95 0,32 1,03 1,75 0,20 0,65 0,31
Februari 1 3,46 2,00 20,30 1,35 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
2 3,46 2,00 25,90 1,73 LP LP LP LP 7,24 5,51 0,64 0,65 0,98
Maret 1 3,46 2,00 28,70 1,91 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 7,23 5,32 0,62 0,65 0,95
2 3,46 2,00 32,90 2,19 1,10 1,10 LP LP 7,23 5,04 0,58 0,65 0,90
April 1 3,35 2,00 22,40 1,49 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,63 5,24 0,61 0,65 0,93
2 3,35 2,00 23,80 1,59 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,58 5,09 0,59 0,65 0,91
Mei 1 3,02 2,00 28,00 1,87 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,07 5,40 0,62 0,65 0,96
Padi II
2 3,02 2,00 32,90 2,19 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,01 2,92 0,34 0,65 0,52
Juni 1 2,81 2,00 45,50 3,03 1,1 0,00 0,95 0,32 0,89 0,96 0,11 0,65 0,17
2 2,81 2,00 21,00 1,40 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
Juli 1 3,01 2,00 8,19 0,55 0,5 0,50 0,50 0,50 1,50 0,96 0,11 0,65 0,17
2 3,01 2,00 14,00 0,93 0,59 0,59 0,59 0,59 1,78 0,84 0,10 0,65 0,15
Agustus 1 3,27 2,00 8,40 0,56 0,96 0,96 0,96 0,96 3,14 2,58 0,30 0,65 0,46
Palawija
2 3,27 2,00 9,10 0,61 1,05 1,05 1,05 1,05 3,43 2,82 0,33 0,65 0,50
September 1 3,43 2,00 11,90 0,79 1,02 1,02 1,02 1,02 3,50 2,70 0,31 0,65 0,48
2 3,43 2,00 7,28 0,49 0,95 0,95 0,95 0,95 3,26 2,77 0,32 0,65 0,49
Sumber : Hasil perhitungan
115
Tabel 6.12 Alternatif-4 mulai tanam: tengah Oktober (padi I: Okt-2, padi II: Mar-1, palawija: Jul-2)
ETo P Re WLR Koefisien Tanaman ETc atau LP NFR IR
Bulan Tengah Bulan Jenis Tanaman e
mm/hari mm/hari mm mm/hari mm/hari C1 C2 C3 kc mm/hari mm/hari l/dt/ha l/dt/ha
2 3,43 2,00 17,50 1,17 LP LP LP LP 7,21 6,04 0,70 0,65 1,08
November 1 3,11 2,00 16,80 1,12 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 6,95 5,83 0,67 0,65 1,04
2 3,11 2,00 29,40 1,96 1,10 1,10 LP LP 6,95 4,99 0,58 0,65 0,89
Desember 1 3,13 2,00 39,90 2,66 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,39 3,83 0,44 0,65 0,68
2 3,13 2,00 22,40 1,49 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,34 4,95 0,57 0,65 0,88
Januari 1 3,25 2,00 30,80 2,05 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,31 5,45 0,63 0,65 0,97
Padi I
2 3,25 2,00 35,70 2,38 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,17 2,89 0,33 0,65 0,51
Februari 1 3,46 2,00 20,30 1,35 1,1 0 0,95 0,32 1,10 2,84 0,33 0,65 0,51
2 3,46 2,00 25,90 1,73 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
Maret 1 3,46 2,00 28,70 1,91 LP LP LP LP 7,23 5,32 0,62 0,65 0,95
2 3,46 2,00 32,90 2,19 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 7,23 5,04 0,58 0,65 0,90
April 1 3,35 2,00 22,40 1,49 1,10 1,10 LP LP 7,15 5,65 0,65 0,65 1,01
2 3,35 2,00 23,80 1,59 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,63 5,15 0,60 0,65 0,92
Mei 1 3,02 2,00 28,00 1,87 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,22 4,45 0,52 0,65 0,79
2 3,02 2,00 32,90 2,19 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,07 5,07 0,59 0,65 0,90
Padi II
Juni 1 2,81 2,00 45,50 3,03 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 1,88 1,94 0,22 0,65 0,35
2 2,81 2,00 21,00 1,40 1,1 0,00 0,95 0,32 0,89 2,59 0,30 0,65 0,46
Juli 1 3,01 2,00 8,19 0,55 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
2 3,01 2,00 14,00 0,93 0,5 0,50 0,50 0,50 1,50 0,57 0,07 0,65 0,10
Agustus 1 3,27 2,00 8,40 0,56 0,59 0,59 0,59 0,59 1,93 1,37 0,16 0,65 0,24
2 3,27 2,00 9,10 0,61 0,96 0,96 0,96 0,96 3,14 2,53 0,29 0,65 0,45
Palawija
September 1 3,43 2,00 11,90 0,79 1,05 1,05 1,05 1,05 3,60 2,81 0,32 0,65 0,50
2 3,43 2,00 7,28 0,49 1,02 1,02 1,02 1,02 3,50 3,01 0,35 0,65 0,54
Oktober 1 3,43 2,00 16,80 1,12 0,95 0,95 0,95 0,95 3,26 2,14 0,25 0,65 0,38
Sumber : Hasil perhitungan
116
Tabel 6.13 Alternatif-5 mulai tanam: awal November (padi I: Nov-1, padi II: Mar-2, palawija: Agu-1)
ETo P Re WLR Koefisien Tanaman ETc atau LP NFR IR
Bulan Tengah Bulan Jenis Tanaman e
mm/hari mm/hari mm mm/hari mm/hari C1 C2 C3 kc mm/hari mm/hari l/dt/ha l/dt/ha
November 1 3,11 2,00 16,80 1,12 LP LP LP LP 6,95 5,83 0,67 0,65 1,04
2 3,11 2,00 29,40 1,96 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 6,95 4,99 0,58 0,65 0,89
Desember 1 3,13 2,00 39,90 2,66 1,10 1,10 LP LP 6,97 4,31 0,50 0,65 0,77
2 3,13 2,00 22,40 1,49 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,39 5,00 0,58 0,65 0,89
Januari 1 3,25 2,00 30,80 2,05 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,47 4,51 0,52 0,65 0,80
2 3,25 2,00 35,70 2,38 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,31 5,13 0,59 0,65 0,91
Padi I
Februari 1 3,46 2,00 20,30 1,35 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,31 4,06 0,47 0,65 0,72
2 3,46 2,00 25,90 1,73 1,1 0 0,95 0,32 1,10 2,47 0,29 0,65 0,44
Maret 1 3,46 2,00 28,70 1,91 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
2 3,46 2,00 32,90 2,19 LP LP LP LP 7,23 5,04 0,58 0,65 0,90
April 1 3,35 2,00 22,40 1,49 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 7,15 5,65 0,65 0,65 1,01
2 3,35 2,00 23,80 1,59 1,10 1,10 LP LP 7,15 5,56 0,64 0,65 0,99
Mei 1 3,02 2,00 28,00 1,87 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,27 4,50 0,52 0,65 0,80
2 3,02 2,00 32,90 2,19 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,22 4,12 0,48 0,65 0,73
Juni 1 2,81 2,00 45,50 3,03 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 2,86 4,03 0,47 0,65 0,72
Padi II
2 2,81 2,00 21,00 1,40 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 1,88 3,58 0,41 0,65 0,64
Juli 1 3,01 2,00 8,19 0,55 1,1 0,00 0,95 0,32 0,95 3,51 0,41 0,65 0,62
2 3,01 2,00 14,00 0,93 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
Agustus 1 3,27 2,00 8,40 0,56 0,5 0,50 0,50 0,50 1,63 1,07 0,12 0,65 0,19
2 3,27 2,00 9,10 0,61 0,59 0,59 0,59 0,59 1,93 1,32 0,15 0,65 0,24
September 1 3,43 2,00 11,90 0,79 0,96 0,96 0,96 0,96 3,29 2,50 0,29 0,65 0,44
Palawija
2 3,43 2,00 7,28 0,49 1,05 1,05 1,05 1,05 3,60 3,11 0,36 0,65 0,55
Oktober 1 3,43 2,00 16,80 1,12 1,02 1,02 1,02 1,02 3,50 2,38 0,28 0,65 0,42
2 3,43 2,00 17,50 1,17 0,95 0,95 0,95 0,95 3,26 2,09 0,24 0,65 0,37
Tabel 6.14 Alternatif-6 mulai tanam: tengah November (padi I: Nov-2, padi II: Apr-1, palawija: Agu-2)
ETo P Re WLR Koefisien Tanaman ETc atau LP NFR IR
Bulan Tengah Bulan Jenis Tanaman e
mm/hari mm/hari mm mm/hari mm/hari C1 C2 C3 kc mm/hari mm/hari l/dt/ha l/dt/ha
2 3,11 2,00 29,40 1,96 LP LP LP LP 6,95 4,99 0,58 0,65 0,89
Desember 1 3,13 2,00 39,90 2,66 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 6,97 4,31 0,50 0,65 0,77
2 3,13 2,00 22,40 1,49 1,10 1,10 LP LP 6,97 5,47 0,63 0,65 0,97
Januari 1 3,25 2,00 30,80 2,05 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,52 4,57 0,53 0,65 0,81
2 3,25 2,00 35,70 2,38 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,47 4,19 0,48 0,65 0,75
Februari 1 3,46 2,00 20,30 1,35 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,52 6,37 0,74 0,65 1,13
Padi I
2 3,46 2,00 25,90 1,73 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,31 3,68 0,43 0,65 0,66
Maret 1 3,46 2,00 28,70 1,91 1,1 0 0,95 0,32 1,09 2,28 0,26 0,65 0,41
2 3,46 2,00 32,90 2,19 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
April 1 3,35 2,00 22,40 1,49 LP LP LP LP 7,15 5,65 0,65 0,65 1,01
2 3,35 2,00 23,80 1,59 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 7,15 5,56 0,64 0,65 0,99
Mei 1 3,02 2,00 28,00 1,87 1,10 1,10 LP LP 6,87 5,01 0,58 0,65 0,89
2 3,02 2,00 32,90 2,19 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,27 4,17 0,48 0,65 0,74
Juni 1 2,81 2,00 45,50 3,03 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,00 3,07 0,35 0,65 0,55
2 2,81 2,00 21,00 1,40 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 2,86 5,66 0,66 0,65 1,01
Padi II
Juli 1 3,01 2,00 8,19 0,55 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,01 4,56 0,53 0,65 0,81
2 3,01 2,00 14,00 0,93 1,1 0,00 0,95 0,32 0,95 3,12 0,36 0,65 0,56
Agustus 1 3,27 2,00 8,40 0,56 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
2 3,27 2,00 9,10 0,61 0,5 0,50 0,50 0,50 1,63 1,03 0,12 0,65 0,18
September 1 3,43 2,00 11,90 0,79 0,59 0,59 0,59 0,59 2,02 1,23 0,14 0,65 0,22
2 3,43 2,00 7,28 0,49 0,96 0,96 0,96 0,96 3,29 2,81 0,32 0,65 0,50
Palawija
Oktober 1 3,43 2,00 16,80 1,12 1,05 1,05 1,05 1,05 3,60 2,48 0,29 0,65 0,44
2 3,43 2,00 17,50 1,17 1,02 1,02 1,02 1,02 3,50 2,33 0,27 0,65 0,41
November 1 3,11 2,00 16,80 1,12 0,95 0,95 0,95 0,95 2,96 1,84 0,21 0,65 0,33
Sumber : Hasil perhitungan
118
Tabel 6.15 Alternatif-7 mulai tanam: awal Desember (padi I: Des-1, padi II: Apr-2, palawija: Sep-1)
ETo P Re WLR Koefisien Tanaman ETc atau LP NFR IR
Bulan Tengah Bulan Jenis Tanaman e
mm/hari mm/hari mm mm/hari mm/hari C1 C2 C3 kc mm/hari mm/hari l/dt/ha l/dt/ha
Desember 1 3,13 2,00 39,90 2,66 LP LP LP LP 6,97 4,31 0,50 0,65 0,77
2 3,13 2,00 22,40 1,49 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 6,97 5,47 0,63 0,65 0,97
Januari 1 3,25 2,00 30,80 2,05 1,10 1,10 LP LP 8,80 6,75 0,78 0,65 1,20
2 3,25 2,00 35,70 2,38 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,52 4,24 0,49 0,65 0,76
Februari 1 3,46 2,00 20,30 1,35 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,70 5,44 0,63 0,65 0,97
2 3,46 2,00 25,90 1,73 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,52 6,00 0,69 0,65 1,07
Padi I
Maret 1 3,46 2,00 28,70 1,91 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,30 3,49 0,40 0,65 0,62
2 3,46 2,00 32,90 2,19 1,1 0 0,95 0,32 1,09 2,00 0,23 0,65 0,36
April 1 3,35 2,00 22,40 1,49 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
2 3,35 2,00 23,80 1,59 LP LP LP LP 7,15 5,56 0,64 0,65 0,99
Mei 1 3,02 2,00 28,00 1,87 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 6,87 5,01 0,58 0,65 0,89
2 3,02 2,00 32,90 2,19 1,10 1,10 LP LP 6,87 4,68 0,54 0,65 0,83
Juni 1 2,81 2,00 45,50 3,03 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,05 3,11 0,36 0,65 0,55
2 2,81 2,00 21,00 1,40 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,00 4,70 0,54 0,65 0,84
Juli 1 3,01 2,00 8,19 0,55 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,06 6,71 0,78 0,65 1,20
Padi II
2 3,01 2,00 14,00 0,93 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,01 4,17 0,48 0,65 0,74
Agustus 1 3,27 2,00 8,40 0,56 1,1 0,00 0,95 0,32 1,03 3,57 0,41 0,65 0,64
2 3,27 2,00 9,10 0,61 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
September 1 3,43 2,00 11,90 0,79 0,5 0,50 0,50 0,50 1,71 0,92 0,11 0,65 0,16
2 3,43 2,00 7,28 0,49 0,59 0,59 0,59 0,59 2,02 1,54 0,18 0,65 0,27
Oktober 1 3,43 2,00 16,80 1,12 0,96 0,96 0,96 0,96 3,29 2,17 0,25 0,65 0,39
Palawija
2 3,43 2,00 17,50 1,17 1,05 1,05 1,05 1,05 3,60 2,43 0,28 0,65 0,43
November 1 3,11 2,00 16,80 1,12 1,02 1,02 1,02 1,02 3,17 2,05 0,24 0,65 0,37
2 3,11 2,00 29,40 1,96 0,95 0,95 0,95 0,95 2,96 1,00 0,12 0,65 0,18
Tabel 6.16 Alternatif-8 mulai tanam: tengah Desember (padi I: Des-2, padi II: Mei-1, palawija: Sep-2)
ETo P Re WLR Koefisien Tanaman ETc atau LP NFR IR
Bulan Tengah Bulan Jenis Tanaman e
mm/hari mm/hari mm mm/hari mm/hari C1 C2 C3 kc mm/hari mm/hari l/dt/ha l/dt/ha
2 3,13 2,00 22,40 1,49 LP LP LP LP 6,97 5,47 0,63 0,65 0,97
Januari 1 3,25 2,00 30,80 2,05 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 8,80 6,75 0,78 0,65 1,20
2 3,25 2,00 35,70 2,38 1,10 1,10 LP LP 7,61 5,23 0,61 0,65 0,93
Februari 1 3,46 2,00 20,30 1,35 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,75 5,50 0,64 0,65 0,98
2 3,46 2,00 25,90 1,73 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,70 5,07 0,59 0,65 0,90
Maret 1 3,46 2,00 28,70 1,91 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,51 5,80 0,67 0,65 1,03
Padi I
2 3,46 2,00 32,90 2,19 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,30 3,21 0,37 0,65 0,57
April 1 3,35 2,00 22,40 1,49 1,1 0 0,95 0,32 1,06 2,67 0,31 0,65 0,48
2 3,35 2,00 23,80 1,59 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
Mei 1 3,02 2,00 28,00 1,87 LP LP LP LP 6,87 5,01 0,58 0,65 0,89
2 3,02 2,00 32,90 2,19 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 6,87 4,68 0,54 0,65 0,83
Juni 1 2,81 2,00 45,50 3,03 1,10 1,10 LP LP 6,71 3,68 0,43 0,65 0,65
2 2,81 2,00 21,00 1,40 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,05 4,75 0,55 0,65 0,85
Juli 1 3,01 2,00 8,19 0,55 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,21 5,76 0,67 0,65 1,03
2 3,01 2,00 14,00 0,93 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,06 6,33 0,73 0,65 1,13
Padi II
Agustus 1 3,27 2,00 8,40 0,56 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,18 4,72 0,55 0,65 0,84
2 3,27 2,00 9,10 0,61 1,1 0,00 0,95 0,32 1,03 3,53 0,41 0,65 0,63
September 1 3,43 2,00 11,90 0,79 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
2 3,43 2,00 7,28 0,49 0,5 0,50 0,50 0,50 1,71 1,23 0,14 0,65 0,22
Oktober 1 3,43 2,00 16,80 1,12 0,59 0,59 0,59 0,59 2,02 0,90 0,10 0,65 0,16
2 3,43 2,00 17,50 1,17 0,96 0,96 0,96 0,96 3,29 2,12 0,25 0,65 0,38
Palawija
November 1 3,11 2,00 16,80 1,12 1,05 1,05 1,05 1,05 3,27 2,15 0,25 0,65 0,38
2 3,11 2,00 29,40 1,96 1,02 1,02 1,02 1,02 3,17 1,21 0,14 0,65 0,22
Desember 1 3,13 2,00 39,90 2,66 0,95 0,95 0,95 0,95 2,97 0,31 0,04 0,65 0,06
Sumber : Hasil perhitungan
120
Tabel 6.17 Alternatif-9 mulai tanam: awal Januari (padi I: Jan-1, padi II: Mei-2, palawija: Okt-1)
ETo P Re WLR Koefisien Tanaman ETc atau LP NFR IR
Bulan Tengah Bulan Jenis Tanaman e
mm/hari mm/hari mm mm/hari mm/hari C1 C2 C3 kc mm/hari mm/hari l/dt/ha l/dt/ha
Januari 1 3,25 2,00 30,80 2,05 LP LP LP LP 8,80 6,75 0,78 0,65 1,20
2 3,25 2,00 35,70 2,38 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 7,61 5,23 0,61 0,65 0,93
Februari 1 3,46 2,00 20,30 1,35 1,10 1,10 LP LP 7,24 5,89 0,68 0,65 1,05
2 3,46 2,00 25,90 1,73 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,75 5,13 0,59 0,65 0,91
Maret 1 3,46 2,00 28,70 1,91 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,69 4,87 0,56 0,65 0,87
2 3,46 2,00 32,90 2,19 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,51 5,52 0,64 0,65 0,98
Padi I
April 1 3,35 2,00 22,40 1,49 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,24 3,84 0,44 0,65 0,68
2 3,35 2,00 23,80 1,59 1,1 0 0,95 0,32 1,06 2,58 0,30 0,65 0,46
Mei 1 3,02 2,00 28,00 1,87 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
2 3,02 2,00 32,90 2,19 LP LP LP LP 6,87 4,68 0,54 0,65 0,83
Juni 1 2,81 2,00 45,50 3,03 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 6,71 3,68 0,43 0,65 0,65
2 2,81 2,00 21,00 1,40 1,10 1,10 LP LP 6,71 5,31 0,61 0,65 0,95
Juli 1 3,01 2,00 8,19 0,55 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,26 5,81 0,67 0,65 1,04
2 3,01 2,00 14,00 0,93 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,21 5,38 0,62 0,65 0,96
Agustus 1 3,27 2,00 8,40 0,56 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,32 6,96 0,81 0,65 1,24
Padi II
2 3,27 2,00 9,10 0,61 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,18 4,67 0,54 0,65 0,83
September 1 3,43 2,00 11,90 0,79 1,1 0,00 0,95 0,32 1,09 3,39 0,39 0,65 0,60
2 3,43 2,00 7,28 0,49 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
Oktober 1 3,43 2,00 16,80 1,12 0,5 0,50 0,50 0,50 1,71 0,59 0,07 0,65 0,11
2 3,43 2,00 17,50 1,17 0,59 0,59 0,59 0,59 2,02 0,86 0,10 0,65 0,15
November 1 3,11 2,00 16,80 1,12 0,96 0,96 0,96 0,96 2,99 1,87 0,22 0,65 0,33
Palawija
2 3,11 2,00 29,40 1,96 1,05 1,05 1,05 1,05 3,27 1,31 0,15 0,65 0,23
Desember 1 3,13 2,00 39,90 2,66 1,02 1,02 1,02 1,02 3,19 0,53 0,06 0,65 0,09
2 3,13 2,00 22,40 1,49 0,95 0,95 0,95 0,95 2,97 1,48 0,17 0,65 0,26
Sumber : Hasil perhitungan
121
Tabel 6.18 Alternatif-10 mulai tanam: awal Januari (padi I: Jan-2, padi II: Jun-1, palawija: Okt-2)
ETo P Re WLR Koefisien Tanaman ETc atau LP NFR e IR
Bulan Tengah Bulan Jenis Tanaman
mm/hari mm/hari mm mm/hari mm/hari C1 C2 C3 kc mm/hari mm/hari l/dt/ha l/dt/ha
2 3,25 2,00 35,70 2,38 LP LP LP LP 7,61 5,23 0,61 0,65 0,93
Februari 1 3,46 2,00 20,30 1,35 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 7,24 5,89 0,68 0,65 1,05
2 3,46 2,00 25,90 1,73 1,10 1,10 LP LP 7,24 5,51 0,64 0,65 0,98
Maret 1 3,46 2,00 28,70 1,91 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,74 4,93 0,57 0,65 0,88
2 3,46 2,00 32,90 2,19 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,69 4,59 0,53 0,65 0,82
April 1 3,35 2,00 22,40 1,49 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,41 6,12 0,71 0,65 1,09
Padi I
2 3,35 2,00 23,80 1,59 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,24 3,75 0,43 0,65 0,67
Mei 1 3,02 2,00 28,00 1,87 1,1 0 0,95 0,32 0,96 2,19 0,25 0,65 0,39
2 3,02 2,00 32,90 2,19 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
Juni 1 2,81 2,00 45,50 3,03 LP LP LP LP 6,71 3,68 0,43 0,65 0,65
2 2,81 2,00 21,00 1,40 Persiapan Lahan 1,10 LP LP LP 6,71 5,31 0,61 0,65 0,95
Juli 1 3,01 2,00 8,19 0,55 1,10 1,10 LP LP 6,87 6,32 0,73 0,65 1,13
2 3,01 2,00 14,00 0,93 1,1 1,05 1,10 1,10 1,08 3,26 5,43 0,63 0,65 0,97
Agustus 1 3,27 2,00 8,40 0,56 1,1 1,05 1,05 1,10 1,07 3,48 6,02 0,70 0,65 1,07
2 3,27 2,00 9,10 0,61 2,2 0,95 1,05 1,05 1,02 3,32 6,91 0,80 0,65 1,23
Padi II
September 1 3,43 2,00 11,90 0,79 1,1 0,00 0,95 1,05 0,67 2,29 4,59 0,53 0,65 0,82
2 3,43 2,00 7,28 0,49 1,1 0,00 0,95 0,32 1,09 3,70 0,43 0,65 0,66
Oktober 1 3,43 2,00 16,80 1,12 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,65 0,00
2 3,43 2,00 17,50 1,17 0,5 0,50 0,50 0,50 1,71 0,55 0,06 0,65 0,10
November 1 3,11 2,00 16,80 1,12 0,59 0,59 0,59 0,59 1,84 0,72 0,08 0,65 0,13
2 3,11 2,00 29,40 1,96 0,96 0,96 0,96 0,96 2,99 1,03 0,12 0,65 0,18
Palawija
Desember 1 3,13 2,00 39,90 2,66 1,05 1,05 1,05 1,05 3,29 0,63 0,07 0,65 0,11
2 3,13 2,00 22,40 1,49 1,02 1,02 1,02 1,02 3,19 1,70 0,20 0,65 0,30
Januari 1 3,25 2,00 30,80 2,05 0,95 0,95 0,95 0,95 3,09 1,04 0,12 0,65 0,18
Sumber : Hasil perhitungan
122
Tabel 6.19 Rangkuman kebutuhan air berdasarkan alternatif pola dan jadwal tanam
Bulan
No. Alternatif Pola dan Jadwal Mulai Tanam Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Padi-Padi-Palawija (Sept. 1 - Jan. 2 - Jun. 1) Persiapan Lahan Padi II Palawija Persiapan Lahan Padi I
1 Alt-1. Kebutuhan Debit Pengambilan (l/ det/ ha) 0,00 0,93 1,05 0,98 0,88 0,82 1,09 0,67 0,39 0,00 0,00 0,05 0,42 0,40 0,49 0,44 1,14 1,20 1,08 1,01 0,94 0,96 0,45 0,46
Kebutuhan Air Maksimum per MT (l/ det/ ha) 1,20 1,09 0,49 1,20
Padi-Padi-Palawija (Sept. 2 - Feb. 1 - Jun. 2) Persiapan Lahan Padi II Palawija Persiapan lahan Padi I
2 Alt-2. Kebutuhan Debit Pengambilan (l/ det/ ha) 0,37 0,00 1,05 0,98 0,95 0,83 0,92 1,07 0,58 0,33 0,00 0,001 0,22 0,35 0,51 0,49 0,44 1,20 1,08 1,08 0,95 0,79 0,84 0,66
Kebutuhan Air Maksimum per MT (l/ det/ ha) 1,20 1,07 0,51 1,20
Padi-Padi-Palawija (Okt. 1 - Feb. 2 - Jul. 1) Persiapan Lahan Padi II Palawija Persiapan lahan Padi I
3 Alt-3. Kebutuhan Debit Pengambilan (l/ det/ ha) 0,57 0,31 0,00 0,98 0,95 0,90 0,93 0,91 0,96 0,52 0,17 0,00 0,17 0,15 0,46 0,50 0,48 0,49 1,08 1,08 1,04 0,80 0,67 1,05
Kebutuhan Air Maksimum per MT (l/ det/ ha) 1,08 0,98 0,50 1,08
Padi-Padi-Palawija (Okt. 2 - Mar. 1 - Jul. 2) Persiapan Lahan Padi II Palawija Persiapan lahan Padi I
4 Alt-4. Kebutuhan Debit Pengambilan (l/ det/ ha) 0,97 0,51 0,51 0,00 0,95 0,90 1,01 0,92 0,79 0,90 0,35 0,46 0,00 0,10 0,24 0,45 0,50 0,54 0,38 1,08 1,04 0,89 0,68 0,88
Kebutuhan Air Maksimum per MT (l/ det/ ha) 1,08 1,01 0,54 1,08
Padi-Padi-Palawija (Nov. 1 - Mar. 2 - Agu. 1) Padi I Persiapan Lahan Padi II Palawija Persiapan lahan
5 Alt-5. Kebutuhan Debit Pengambilan (l/ det/ ha) 0,80 0,91 0,72 0,44 0,00 0,90 1,01 0,99 0,80 0,73 0,72 0,64 0,62 0,00 0,19 0,24 0,44 0,55 0,42 0,37 1,04 0,89 0,77 0,89
Kebutuhan Air Maksimum per MT (l/ det/ ha) 1,04 1,01 0,55 1,04
Padi-Padi-Palawija (Nov. 2 - Apr. 1 - Agu. 2) Padi I Persiapan Lahan Padi II Palawija Persiapan lahan
6 Alt-6. Kebutuhan Debit Pengambilan (l/ det/ ha) 0,81 0,75 1,13 0,66 0,41 0,00 1,01 0,99 0,89 0,74 0,55 1,01 0,81 0,56 0,00 0,18 0,22 0,50 0,44 0,41 0,33 0,89 0,77 0,97
Kebutuhan Air Maksimum per MT (l/ det/ ha) 1,13 1,01 0,50 1,13
Padi-Padi-Palawija (Des. 1 - Apr. 2 - Sep. 1) Padi I Persiapan Lahan Padi II Palawija Persiapan Lahan
7 Alt-7. Kebutuhan Debit Pengambilan (l/ det/ ha) 1,20 0,76 0,97 1,07 0,62 0,36 0,00 0,99 0,89 0,83 0,55 0,84 1,20 0,74 0,64 0,00 0,16 0,27 0,39 0,43 0,37 0,18 0,77 0,97
Kebutuhan Air Maksimum per MT (l/ det/ ha) 1,20 1,20 0,43 1,20
Padi-Padi-Palawija (Des. 2 - Mei. 1 - Sep. 2) Persiapan Lahan Padi I Persiapan Lahan Padi II Palawija
8 Alt-8. Kebutuhan Debit Pengambilan (l/ det/ ha) 1,20 0,93 0,98 0,90 1,03 0,57 0,48 0,00 0,89 0,83 0,65 0,85 1,03 1,13 0,84 0,63 0,00 0,22 0,16 0,38 0,38 0,22 0,06 0,97
Kebutuhan Air Maksimum per MT (l/ det/ ha) 1,20 1,13 0,48 1,20
Padi-Padi-Palawija (Jan. 1 - Mei. 2 - Okt. 1) Persiapan Lahan Padi I Persiapan Lahan Padi II Palawija
9 Alt-9. Kebutuhan Debit Pengambilan (l/ det/ ha) 1,20 0,93 1,05 0,91 0,87 0,98 0,68 0,46 0,00 0,83 0,65 0,95 1,04 0,96 1,24 0,83 0,60 0,00 0,11 0,15 0,33 0,23 0,09 0,26
Kebutuhan Air Maksimum per MT (l/ det/ ha) 1,20 1,24 0,46
Padi-Padi-Palawija (Jan. 2 - Jun. 1 - Okt. 2) Persiapan Lahan Padi I Persiapan Lahan Padi II Palawija
10 Alt-10. Kebutuhan Debit Pengambilan (l/ det/ ha) 0,18 0,93 1,05 0,98 0,88 0,82 1,09 0,67 0,39 0,00 0,65 0,95 1,13 0,97 1,07 1,23 0,82 0,66 0,00 0,10 0,13 0,18 0,11 0,30
Kebutuhan Air Maksimum per MT (l/ det/ ha) 0,30 1,09 1,23 0,30
ditampilkan tabel hasil perhitungan debit andalan (Q80) per tengah bulan.
membutuhkan air sama sekali pada saat masa tanam tersebut), maka
hasilnya dianggap luas area potensial terbesar pada saat masa tanam
potensial.
₈₀
- Luas area potensial =
,
=
,
= 173,03 ha
perhitungan luas area potensial pada pola tanam yang telah ditentukan.
dapat mengairi luas area potensial sawah yang terkecil. Berikut diberikan
= 1+ 2+ 3
= 137,92 ha
I. Debit Andalan (Q80) (l/det) 161,23 161,23 47,51 47,51 63,11 63,11 87,10 87,10 406,70 406,70 387,33 387,33 61,37 61,37 31,47 31,47 34,50 34,50 41,63 41,63 513,34 513,34 204,43 204,43
tanam yang paling optimum. Pola tanam yang paling optimum diketahui
yakni pada alternatif 10. Hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil
perhitungan total luas daerah yang dapat diairi dari alternatif 10 merupakan
berdasarkan nilai DR yang ada pada tabel 6.18 alternatif 10, yakni dengan
direncanakan ketika mendistribusikan air dari sumber daya air menuju petak
pengambian air irigasi (DR) terbesar yang telah ditentukan. Berikut diberikan
- Petak S1 = .
= 1,23 . 55,55
= 68,38 L/det
untuk semua petak sawah tersier yang telah direncanakan, berikut ini
BAB VII
7.1. Umum
diberi penamaan sesuai dengan nama yang ada di daerah tersebut. Masing-
menjadi sebutan untuk petak tersebut. Selain penamaan, petak sawah juga
harus diketahui luas serta kebutuhan airnya. Berikut diberikan satu contoh
2. Singkatan = S1-ka
S1-ka
55,55 ha 68,38
Sumber: Hasil penggambaran perncanaan jaringan irigasi Desa Manunggal Daya
dan kebutuhan air petak sawah tersier pada perencanaan jaringan irigasi
saluran tersebut. Selain itu, diberi juga keterangan debit yang akan melalui
RM-ka 1
A = 309,11 ha
Q = 0,381 L/det
Sumber: Hasil penggambaran perncanaan jaringan irigasi Desa Manunggal Daya
keterangan debit yang melalui saluran pembawa, dan keterangan luas daerah
yang akan diairi pada perencanaan jaringan irigasi Desa Manunggal Daya.
129
Luas Debit
Kode Jenis
No. Nama Saluran Pembawa Diairi Rencana
Saluran Saluran
(ha) (m3/det)
1. Ruas Manunggal Daya Kanan 1 RM-ka1 309,11 0,381 Primer
2. Ruas Manunggal Daya Kanan 2 RM-ka2 133,48 0,164 Primer
3. Ruas Manunggal Daya Kiri 1 RM-ki1 120,21 0,148 Primer
4. Ruas Panji 1 RP1 101,7 0,125 Sekunder
5. Ruas Panji 2 RP2 67,41 0,083 Sekunder
6. Ruas Panji 3 RP3 40,10 0,049 Sekunder
7. Ruas Sido Rejo 1 RS1 72,5 0,089 Sekunder
8. Ruas Panca Jaya 1 RJ1 94,32 0,116 Sekunder
9. Ruas Panca Jaya 2 RJ2 61,3 0,075 Sekunder
10. Ruas Panca Jaya 3 RJ3 23,39 0,029 Sekunder
saluran RM-ka1)
BM-ka1 c
Sumber: Hasil penggambaran perncanaan jaringan irigasi Desa Manunggal Daya
Letak
Penamaan Jumlah
No. Notasi Bangunan Penggunaan
Bangunan Penggunaan
Pada Ruas
1. - BM-ka1(c) - RM-ka1
- BM-ka2(b,c) - RM-ka2
- BM-ki1(c,d) - RM-ki1
- BS1(c) - RS1
- BP1(a,b) - RP1
18 buah
- BP2(a,b,c) - RP2
- BP3(a,b) - RP3
Gambar 7.4 Gorong-gorong - BJ1(a,b,c) - RJ1
- BJ2(a,b) - RJ2
2. - BM-ka1(a,b) - RM-ka1
- BM-ki1(a,b) - RM-ki1
- BP2(c) - RP2
- BJ3(a,b) - RJ3
7 buah
3. - BM-ka2(a) - RM-ka2
1 buah
4. - BM-ka1 - RM-ka1
- BM-ka2 - RM-ka2
- BM-ki1 - RM-ki1
- BS1 - RS1
- BP1 - RP1
10 buah
- BP2 - RP2
- BP3 - RP3
Gambar 7.7 Bangunan bagi- - BJ1 - RJ1
sadap - BJ2 - RJ2
- BJ3 - RJ3
132
Setelah diperoleh diketahui data jumlah petak tersier yang akan diairi,
pembawa irigasi.
140
BAB VIII
DIMENSI SALURAN
8.1. Umum
saluran irigasi. Dalam hal ini dibutuhkan hasil perhitungan debit rencana
terlebih dahulu, seperti yang terlihat pada tabel 8.1, yaitu hasil perhitungan
kebutuhan air per petak sawah. Hasil tersebut akan dijadikan acuan dalam
keterkaitan antara debit rencana pada saluran setelahnya dan debit rencana
pada petak yang akan dilayani langsung oleh saluran tersebut. Perhitungan
saluran yang ada setelahnya dengan kebutuhan air petak yang akan dilayani
= 0,381 m3/det
= 0,125 + 0,039
= 0,164 m3/det
= 0,116 + 0,032
= 0,148 m3/det
= 0,083 + 0,042
= 0,125 m3/det
142
= 0,049 + 0,034
= 0,083 m3/det
= 0,049 m3/det
= 0,047 + 0,042
= 0,089 m3/det
= 0,075 + 0,041
= 0,116 m3/det
= 0,029 + 0,047
= 0,075 m3/det
= 0,029 m3/det
direncanakan.
143
perencanaan dimensi saluran irigasi. Berikut ini diberikan salah satu contoh
gangguan/kotoran)
2. L = 310,56 m
= 106,291 – 103,144
= 3,147 m
∆ℎ
4. S aktual =
,
=
,
= 0,010
5. S rencana = 0,0103
yang ideal untuk suatu saluran. Nilai S rencana diperoleh dari grafik
C. Munculkan nilai Regresi (R), pilih garis tren yang nilai regresinya
mendekati angka 1.
D. Tarik garis vertikal keatas dari nilai debit rencana saluran pada
rencana.
kemiringan dasar saluran rencana pada suatu saluran terhadap nilai debitnya.
dasar saluran rencana untuk Ruas Saluran Manunggal Daya kanan 1 (kode
RM-ka1).
146
Gambar 8.1 Grafik hubungan kemiringan dasar saluran rencana dengan debit rencana saluran pembawa
147
7. h =
,
=
= 0,30 m
8. Cek Q = V .A
= . . [ . ℎ]
= . . 0,0103 [0,61.0,30]
,
.
= . . 0,0103 [0,61.0,30]
,
, . ,
= . . 0,0103 [0,18]
, . , ,
= 0,381 m3/det
11. Cek V = . .
= ,
. . 0,0103
.
= ,
. . 0,0103
, . ,
= ,
. . , ,
. 0,0103
= 2,1 m/det
148
pada perhitungan cek debit(Q), ternyata sesuai dengan debit (Q) rencana,
ketentuan bahwa Vrencana harus lebih besar dari Vminimum atau lebih
12. A = b.h
= 0,61.0,30
= 0,18 m2
13. P = 2h+b
= 2.0,30+0,61
= 1,22 m
14. R =
,
= ,
= 0,15 m
tabel tinggi jagaan Q<1 m3/det, maka tinggi jagaannya adalah 0,4 m.
(Primer)
ka1.
w = 0,4 m
h = 0,30 m
b = 0,61 m
5 RP2 Sekunder 0,083 0,014 1154,1 1,826 0,002 0,0055 0,39 0,19 0,07 0,77 0,10 0,083 1,1 0,60 3,0 0,4
6 RP3 Sekunder 0,049 0,014 675,78 2,778 0,004 0,0043 0,33 0,17 0,06 0,66 0,08 0,049 0,9 0,60 3,0 0,4
7 RS1 Sekunder 0,089 0,014 935,56 8,894 0,010 0,0057 0,39 0,20 0,08 0,79 0,10 0,089 1,1 0,60 3,0 0,4
8 RJ1 Sekunder 0,116 0,014 649,69 4,67 0,007 0,0066 0,42 0,21 0,09 0,85 0,11 0,116 1,3 0,60 3,0 0,4
9 RJ2 Sekunder 0,075 0,014 554,55 1,501 0,003 0,0053 0,38 0,19 0,07 0,75 0,09 0,075 1,1 0,60 3,0 0,4
10 RJ3 Sekunder 0,029 0,014 554,56 2,841 0,005 0,0034 0,29 0,14 0,04 0,57 0,07 0,029 0,7 0,60 3,0 0,4
pada saluran irigasi perlu melakukan perhitungan tekanan tanah aktif dan
daya dukung tanah yang terjadi pada saluran terlebih dahulu . Berdasarkan
beton bertulang.
α = 90o
δ = .
= 13,33o
β = 0o
φ = 40o
( + θ)
Ka =
sin (θ + δ) . sin (θ - β)
. sin( − δ). 1 +
sin (α - δ) . sin (α + β)
( 40)
=
sin (40 + 13,33) . sin (40 - 0)
. ( 13,33) .
sin (90 - 13,33) . sin (90+ 0)
= 0,34
Pa = 0,5 . h2 . γ . Ka
= 1,82 kN
Pah = .
= 1,77 kN
Pav = .
= 0,42 kN
y = .ℎ
= . 0,7
= 0,23 mm
Mg = ℎ.
= 1,77 . 0,23
= 0,41 kN.m
sebagai berikut.
Pav
Pa
0,7 m
Pah
0,26 m
0,07 m
saluran di atas, tekanan tanah aktif (Pa) yang terjadi pasti sama
antara sisi kanan dan sisi kiri, maka dapat diasumsikan cek terhadap
saluran RM-ka 1.
Diketahui :
φ = 40o
Nc’ = 34,9
Nq’ = 20,5
Ny’ = 18,8
Tebal = 0,07 m
h = 0,7 m
Df = Tebal+h = 0,77 m
γbeton = 24 kN/m3
Penyelesaian :
qult = + + 0,5
= 493,24 kN
W = (2. ℎ. . 1) + ( . . 1) . . 1,2
= 4,33 kN
155
x = 0,5 .
= 0,5 . 0,75
= 0,38 m
Mg = . .
= 138,72 kN.m
C. Perhitungan penulangan
sebagai berikut.
γbeton = 24 kN/m3
γtanah urug = 21,60 kN/m3
γtanah asli = 21,60 kN/m3
Ø Tul.Utama = 10 mm
Ø Tul.Bagi = 10 mm
fc’ = 25 Mpa
fy = 250 Mpa
bw = 1000 mm
Ɛcu = 0,003
Es = 200000 Mpa
Selimut beton = 20 mm
156
0,07 m
0,07 m
2 1 1
1 1 1
0,07 m
2
1
0,61 m
Gambar 8.4 Potongan penulangan badan dan kaki saluran pembawa
Vu = 0,5 . . . (1,2)
= 6,35 kN
d = − −
= (0,07.1000) − 20 − ( . 10)
= 45
157
Vc =
= √25 . 1000 . ( )
= 37,5 kN
= 28,13 kN
Mu = .
= 6,35 . 0,23
= 1,48 kN.m
.
c = ,
, .
= ,
= −1852200
b = 0,85 . . .
= 0,85 . 25 . 1000 . 45
= 956250
a = −0,5 . 0,85 . .
= −10625
158
√ . .
a1 = .
.( ) .( )
= .( )
= 2
√ . .
a2 = .
.( ) .( )
= .( )
= 88
c =
= ,
= 2
Ɛs = .
= . 0,003
= 0,05
fs = Ɛs . Es > fy
, . . .
As =
, . . .
=
= 168
159
,
ρ min=
,
=
= 0,0056
ρ = .
= .
As = . .
= 0,0056 . 1000 . 45
= 252 mm2
n = , . .
= , . .
= 4 buah
s =
= 333 mm
arah memanjang pondasi dan juga sebagai tulangan susut dan suhu
160
As = . .ℎ
= 3 mm2
n = , . .
= , . .
s =
= 700 mm
Karena jarak tulangan bagi s > 250 mm maka digunakan rumus jarak
tulangan minimum.
,
n = ÷
, ,
=
÷
×
s =
Vu =
= 4,33 kN
d = − −
= (0,07.1000) − 20 − ( . 10)
= 45
Vc =
= √25 . 1000 . ( )
= 37,5 kN
= 28,13 kN
Mu = .
= 4,33 . 0,38
= 1,63 kN.m
162
.
c = ,
, .
= ,
= −2031750
b = 0,85 . . .
= 0,85 . 25 . 1000 . 45
= 956250
a = −0,5 . 0,85 . .
= −10625
√ . .
a1 = .
.( ) .( )
= .( )
= 2,18
√ . .
a2 =
.
.( ) .( )
= .( )
= 87,82
c =
,
= ,
= 2,56
163
Ɛs = .
,
= . 0,003
= 0,049
fs = Ɛs . Es > fy
, . . .
As =
, . . , .
=
= 185,08
,
ρ min=
,
=
= 0,0056
ρ = .
,
= .
As = . .
= 0,0056 . 1000 . 45
= 252 mm2
n = , . .
= , . .
= 4 buah
s =
= 333 mm
arah memanjang pondasi dan juga sebagai tulangan susut dan suhu
As = . .ℎ
= 3,08 mm2
n = , . .
,
= , . .
s =
= 750 mm
165
Karena jarak tulangan bagi s > 250 mm maka digunakan rumus jarak
tulangan minimum.
,
n = ÷
, ,
= ÷
×
s =
tulangan badan dan tulangan kaki untuk semua saluran irigasi yang
direncanakan.
166
2. Tebal Beton (m) 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07
3. Pa (kN) 1,82 1,48 1,48 1,38 1,29 0,82 1,34 1,38 1,29 1,08
4. Pah (kN) 1,77 1,44 1,44 1,35 1,26 0,80 1,30 1,35 1,26 1,05
5. Pav (kN) 0,42 0,34 0,34 0,32 0,30 0,19 0,31 0,32 0,30 0,25
6. y (m) 0,23 0,21 0,21 0,20 0,20 0,16 0,20 0,20 0,20 0,18
7. Mg (kN.m) 0,41 0,30 0,30 0,27 0,25 0,13 0,26 0,27 0,25 0,19
8. d (mm) 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00
9. Vu (kN) 6,35 5,14 5,14 4,82 4,51 2,86 4,67 4,82 4,51 3,78
10. Vc (kN) 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50
11. φVn (kN) 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13
12. Tulangan Geser Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai
13. Mu (kN.m) 1,48 1,08 1,08 0,98 0,89 0,45 0,93 0,98 0,89 0,68
14. c -1852200 -1350254 -1350254 -1225697 -1109047 -560644 -1166400 -1225697 -1109047 -850306
15. b 956250 956250 956250 956250 956250 956250 956250 956250 956250 956250
16. a -10625 -10625 -10625 -10625 -10625 -10625 -10625 -10625 -10625 -10625
17. a1 1,98 1,43 1,43 1,30 1,18 0,59 1,24 1,30 1,18 0,90
18. a2 88 89 89 89 89 89 89 89 89 89
19. c 2,33 1,69 1,69 1,53 1,38 0,69 1,46 1,53 1,38 1,06
20. Ɛs 0,05 0,08 0,08 0,09 0,09 0,19 0,09 0,09 0,09 0,12
21. fs 10988 15394 15394 17046 18930 38287 17957 17046 18930 24952
22. Mutu Baja Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi
24. Rho min 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056
25. Rho 0,0037 0,0027 0,0027 0,0025 0,0022 0,0011 0,0023 0,0025 0,0022 0,0017
26. As Tulangan Pokok (mm2) 252 252 252 252 252 252 252 252 252 252
28. Jarak Tulangan Pokok (mm) 333 333 333 333 333 333 333 333 333 333
29. AS Tulangan Bagi (mm2) 2,62 1,71 1,71 1,50 1,31 0,52 1,40 1,50 1,31 0,92
30. Jumlah Tulangan Bagi (buah) 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00
31. Jarak Tulangan Bagi (mm) 350,0 315,0 315,0 305,0 295,0 470,0 300,0 305,0 295,0 540,0
2. Tebal Beton (m) 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07
3. h (m) 0,7 0,63 0,63 0,61 0,59 0,47 0,6 0,61 0,59 0,54
4. Df (m) 0,77 0,7 0,7 0,68 0,66 0,54 0,67 0,68 0,66 0,61
5. qu (kN) 493,24 433,81 429,75 416,84 399,86 334,54 404,29 414,81 397,83 355,38
6. W (kN) 4,33 3,77 3,73 3,61 3,45 2,84 3,49 3,59 3,43 3,02
7. x (m) 0,38 0,31 0,30 0,29 0,27 0,24 0,27 0,28 0,26 0,21
8. Mg (kN.m) 138,72 80,71 74,80 67,72 56,16 36,95 56,78 65,04 53,79 31,34
9. d (mm) 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00
10. Vu (kN) 4,33 3,77 3,73 3,61 3,45 2,84 3,49 3,59 3,43 3,02
11. Vc (kN) 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50 37,50
12. φVn (kN) 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13 28,13
13. Tulangan Geser Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai
14. Mu (kN.m) 1,63 1,15 1,10 1,03 0,91 0,67 0,92 1,00 0,89 0,64
15. c -2031750 -1437282 -1375290 -1285578 -1141938 -835002 -1155294 -1255968 -1113840 -793800
16. b 956250 956250 956250 956250 956250 956250 956250 956250 956250 956250
17. a -10625 -10625 -10625 -10625 -10625 -10625 -10625 -10625 -10625 -10625
18. a1 2,18 1,53 1,46 1,37 1,21 0,88 1,22 1,33 1,18 0,84
19. a2 87,82 88,47 88,54 88,63 88,79 89,12 88,78 88,67 88,82 89,16
20. c 2,56 1,80 1,72 1,61 1,42 1,04 1,44 1,57 1,39 0,99
21. Ɛs 0,05 0,07 0,08 0,08 0,09 0,13 0,09 0,08 0,09 0,13
22. fs 9940 14410 15098 16212 18360 25425 18137 16614 18845 26789
23. Mutu Baja Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi
24. As 185,08 129,97 124,27 116,03 102,89 74,96 104,11 113,32 100,32 71,22
25. Rho min 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056 0,0056
26. Rho 0,0041 0,0029 0,0028 0,0026 0,0023 0,0017 0,0023 0,0025 0,0022 0,0016
27. As Tulangan Pokok (mm2) 252,00 252,00 252,00 252,00 252,00 252,00 252,00 252,00 252,00 252,00
28. Jumlah Tulangan Pokok (buah) 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
29. Jarak Tulangan Pokok (mm) 333,00 333,00 333,00 333,00 333,00 333,00 333,00 333,00 333,00 333,00
30. AS Tulangan Bagi (mm2) 3,08 1,76 1,63 1,47 1,21 0,78 1,23 1,41 1,16 0,66
31. Jumlah Tulangan Bagi (buah) 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 2,00
32. Jarak Tulangan Bagi (mm) 375,00 305,00 295,00 285,00 530,00 470,00 530,00 280,00 520,00 420,00
8.5. Penggambaran
Ada beberapa jenis penggambaran yang harus dilakukan. Dan berikut ini
BAB IX
9.1. Kesimpulan
2. Februari = 97 mm/bulan
5. Mei = 93 mm/bulan
6. Juni = 84 mm/bulan
7. Juli = 93 mm/bulan
metode F.J. Mock, diperoleh nilai debit andalan (Q80) setiap bulan selama satu
alternatif percobaan pola dan jadwal tanam optimum, maka diperoleh pola dan
jadwal tanam optimum pada alternatif ke 10 yakni dengan awal masa tanam
dan kebutuhan air per petak masing-masing petak sawah tersier sebagai
berikut :
9. Panji 1 (P1)
9.2. Saran
diperoleh. Beberapa saran dari penulis pada saat melakukan perencanaan sistem
Badan Pusat Statistik Kota Samarinda, (2016). Samarinda Dalam Angka 2016.
Samarinda : BPS Kota Samarinda.
Badan Standarisasi Nasional 02, (2005). Tata Cara Perhitungan Pembebanan Jalan
dan Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum. Bandung.
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 113,00 256,00 49,00 86,00 184,00 235,00 105,00 48,00 46,00 160,00 235,00 211,00 1728,00
3 Number of Rain Days (n) hari 6,00 8,00 5,00 6,00 9,00 7,00 6,00 3,00 5,00 6,00 11,00 12,00 84,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 40,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 12,00 10,00 13,00 18,00 9,00 11,00 12,00 15,00 19,50 24,00 7,00 6,00
7 E (6x4) mm 12,10 9,70 13,93 18,11 8,41 9,28 11,19 15,19 20,05 25,51 6,53 5,82
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 88,70 87,30 93,19 82,49 85,08 75,10 82,10 86,05 82,77 80,77 86,79 91,23 1021,58
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 24,30 168,70 -44,19 3,51 98,92 159,90 22,90 -38,05 -36,77 79,23 148,21 119,77
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200 200,00 200,00 155,81 200,00 200,00 200,00 200,00 161,95 125,17 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 224,30 368,70 155,81 159,31 298,92 359,90 222,90 161,95 125,17 204,40 348,21 319,77
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 44,1941 0 0 0 0 38,05429 36,7747 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 24,30 168,70 0,00 3,51 98,92 159,90 22,90 0,00 0,00 79,23 148,21 119,77
22 Water Availability m3/det 0,32 1,94 0,04 0,0898 1,12 1,72 0,30 0,03 0,03 0,91 1,59 1,25
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 0,86 4,70 0,10 0,23 3,01 4,45 0,81 0,08 0,07 2,43 4,12 3,35
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 211,00 153,0 324,0 98,0 143,0 226,0 277,0 187,0 52,0 119,0 181,0 239,0 283,0 2282,00
3 Number of Rain Days (n) hari 10,00 14,00 11,00 13,00 13,00 13,00 11,00 5,00 10,00 8,00 14,00 20,00 142,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 8,00 4,00 7,00 5,00 5,00 5,00 7,00 13,00 12,00 10,00 4,00 0,00
7 E (6x4) mm 8,06 3,88 7,50 5,03 4,67 4,22 6,53 13,16 12,34 10,63 3,73 0,00
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 92,73 93,12 99,62 95,57 88,82 80,16 86,76 88,08 90,49 95,64 89,59 97,06
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 60,27 230,88 -1,62 47,43 137,18 196,84 100,24 -36,08 28,51 85,36 149,41 185,94
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 198,38 200,00 200,00 200,00 200,00 163,92 200,00 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 260,27 430,88 198,38 245,81 337,18 396,84 300,24 163,92 192,43 285,36 349,41 385,94
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 1,621275 0 0 0 0 36,0791 0 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 60,27 230,88 0,00 47,43 137,18 196,84 100,24 0,00 28,51 85,36 149,41 185,94
22 Water Availability m3/det 0,72 2,66 0,06 0,59 1,43 2,12 1,15 0,04 0,37 0,98 1,61 1,94
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 1,92 6,44 0,17 1,53 3,83 5,49 3,08 0,10 0,97 2,63 4,17 5,19
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 283,00 233,00 204,00 179,00 377,00 254,00 283,00 86,00 74,00 0,00 64,00 100,00 556,00 2410,00
3 Number of Rain Days (n) hari 16,00 16,00 23,00 19,00 15,00 15,00 6,00 7,00 0,00 4,00 5,00 19,00 145,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 2,00 2,00 0,00 0,00 3,00 3,00 12,00 11,00 18,00 21,00 13,00 0,00
7 E (6x4) mm 2,02 1,94 0,00 0,00 2,80 2,53 11,19 11,14 18,51 22,32 12,13 0,00
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 98,78 95,06 107,12 100,60 90,69 81,85 82,10 90,10 84,32 83,95 81,19 97,06
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 134,22 108,94 71,88 276,40 163,31 201,15 3,90 -16,10 -84,32 -19,95 18,81 458,94
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 183,90 99,58 79,62 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 334,22 308,94 271,88 476,40 363,31 401,15 203,90 183,90 99,58 79,62 98,43 658,94
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 0 0 16,10391 84,31708 19,9544 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 134,22 108,94 71,88 276,40 163,31 201,15 3,90 0,00 0,00 0,00 18,81 458,94
22 Water Availability m3/det 1,41 1,26 0,85 2,98 1,71 2,17 0,09 0,04 0,00 0,03 0,26 4,78
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 3,77 3,06 2,27 7,72 4,57 5,63 0,25 0,12 0,01 0,09 0,67 12,79
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 556,00 155,00 164,00 212,00 87,00 263,00 203,00 123,00 55,00 126,00 71,00 164,00 86,00 1709,00
3 Number of Rain Days (n) hari 9,00 10,00 10,00 6,00 13,00 5,00 9,00 3,00 4,00 8,00 9,00 14,00 100,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 9,00 8,00 8,00 12,00 5,00 13,00 9,00 15,00 21,00 10,00 9,00 4,00
7 E (6x4) mm 9,07 7,76 8,57 12,07 4,67 10,97 8,40 15,19 21,59 10,63 8,40 3,88
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 91,73 89,24 98,55 88,53 88,82 73,41 84,89 86,05 81,23 95,64 84,93 93,17
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 63,27 74,76 113,45 -1,53 174,18 129,59 38,11 -31,05 44,77 -24,64 79,07 -7,17
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 198,47 200,00 200,00 200,00 168,95 200,00 175,36 200,00 192,83
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 263,27 274,76 313,45 198,47 372,65 329,59 238,11 168,95 213,71 175,36 254,43 192,83
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 1,52927 0 0 0 31,05429 0 24,64425 0 7,173781
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 63,27 74,76 113,45 0,00 174,18 129,59 38,11 0,00 44,77 0,00 79,07 0,00
22 Water Availability m3/det 0,73 0,95 1,16 0,08 1,77 1,39 0,50 0,06 0,55 0,05 0,92 0,07
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 1,94 2,29 3,11 0,22 4,73 3,60 1,33 0,17 1,42 0,15 2,38 0,18
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 86,00 175,00 259,00 128,00 315,00 206,00 287,00 410,00 302,00 402,00 404,00 429,00 490,00 3807,00
3 Number of Rain Days (n) hari 10,00 13,00 8,00 14,00 10,00 16,00 17,00 11,00 16,00 17,00 15,00 16,00 163,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 8,00 5,00 10,00 4,00 8,00 2,00 1,00 7,00 2,00 1,00 3,00 2,00
7 E (6x4) mm 8,06 4,85 10,71 4,02 7,48 1,69 0,93 7,09 2,06 1,06 2,80 1,94
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 92,73 92,15 96,41 96,58 86,01 82,69 92,36 94,15 100,77 105,21 90,53 95,11
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 82,27 166,85 31,59 218,42 119,99 204,31 317,64 207,85 301,23 298,79 338,47 394,89
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 192,83 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 275,09 366,85 231,59 418,42 319,99 404,31 517,64 407,85 501,23 498,79 538,47 594,89
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 82,27 166,85 31,59 218,42 119,99 204,31 317,64 207,85 301,23 298,79 338,47 394,89
22 Water Availability m3/det 0,96 1,93 0,40 2,36 1,26 2,20 3,32 2,17 3,25 3,12 3,65 4,12
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 2,57 4,67 1,08 6,11 3,36 5,71 8,88 5,82 8,43 8,36 9,47 11,05
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 490,00 92,00 69,00 76,00 94,00 97,00 66,00 26,00 36,00 16,00 8,00 22,00 117,00 719,00
3 Number of Rain Days (n) hari 14,00 10,00 8,00 9,00 6,00 10,00 4,00 4,00 3,00 5,00 10,00 15,00 98,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 4,00 8,00 10,00 9,00 12,00 8,00 14,00 21,00 30,00 32,50 24,00 10,50
7 E (6x4) mm 4,03 7,76 10,71 9,05 11,22 6,75 13,06 21,26 30,85 34,54 22,40 10,19
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 96,77 89,24 96,41 91,55 82,27 77,63 80,23 79,98 71,98 71,73 70,93 86,87
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm -4,77 -20,24 -20,41 2,45 14,73 -11,63 -54,23 -43,98 -55,98 -63,73 -48,93 30,13
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 195,23 174,99 154,59 200,00 200,00 188,37 134,14 90,16 34,18 -29,55 -78,48 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 195,23 174,99 154,59 157,04 214,73 188,37 134,14 90,16 34,18 -29,55 -78,48 -48,34
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 4,7655 20,24079 20,40769 0 0 11,627981 54,22951 43,97987 55,978 63,73319 48,92779 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 0,00 0,00 0,00 2,45 14,73 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 30,13
22 Water Availability m3/det 0,06 0,05 0,04 0,08 0,20 0,04 0,02 0,02 0,01 0,00 0,01 0,36
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 0,16 0,11 0,11 0,20 0,52 0,11 0,04 0,05 0,02 0,01 0,03 0,95
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 117,00 8,00 5,00 30,00 27,00 178,00 291,00 55,00 114,00 55,00 52,00 129,00 101,00 1045,00
3 Number of Rain Days (n) hari 5,00 4,00 4,00 2,00 9,00 10,00 8,00 9,00 6,00 7,00 7,00 8,00 79,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 70,00 70,00 80,00 90,00 100,00 110,00 20,00 20,00 30,00 20,00 30,00 40,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 45,50 56,00 63,00 80,00 49,50 8,00 10,00 13,50 12,00 16,50 22,00 10,00
7 E (6x4) mm 45,86 54,32 67,49 80,48 46,28 6,75 9,33 13,67 12,34 17,53 20,53 9,71
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 54,93 42,68 39,63 20,12 47,21 77,63 83,96 87,57 90,49 88,74 72,79 87,35
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm -46,93 -37,68 -9,63 6,88 130,79 213,37 -28,96 26,43 -35,49 -36,74 56,21 13,65
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 153,07 115,39 105,75 200,00 200,00 200,00 171,04 200,00 164,51 127,78 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 153,07 115,39 105,75 112,63 330,79 413,37 171,04 197,47 164,51 127,78 183,98 213,65
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 46,9346 37,68038 9,634271 0 0 0 28,96112 0 35,48663 36,73661 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 0,00 0,00 0,00 6,88 130,79 213,37 0,00 26,43 0,00 0,00 56,21 13,65
22 Water Availability m3/det 0,01 0,01 0,02 0,09 1,40 2,24 0,09 0,36 0,05 0,04 0,66 0,20
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 0,04 0,02 0,05 0,23 3,76 5,80 0,24 0,95 0,13 0,10 1,70 0,55
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 101,00 348,00 180,00 250,00 107,00 314,00 192,00 261,00 226,00 256,00 158,00 256,00 146,00 2694,00
3 Number of Rain Days (n) hari 18,00 11,00 12,00 6,00 19,00 11,00 13,00 8,00 10,00 7,00 12,00 11,00 138,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 0,00 7,00 6,00 12,00 0,00 7,00 5,00 10,00 8,00 11,00 6,00 7,00
7 E (6x4) mm 0,00 6,79 6,43 12,07 0,00 5,91 4,66 10,12 8,23 11,69 5,60 6,79
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 100,80 90,21 100,69 88,53 93,49 78,47 88,63 91,12 94,60 94,58 87,73 90,26
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 247,20 89,79 149,31 18,47 220,51 113,53 172,37 134,88 161,40 63,42 168,27 55,74
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 447,20 289,79 349,31 218,47 420,51 313,53 372,37 334,88 361,40 263,42 368,27 255,74
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 247,20 89,79 149,31 18,47 220,51 113,53 172,37 134,88 161,40 63,42 168,27 55,74
22 Water Availability m3/det 2,57 1,15 1,56 0,27 2,29 1,33 1,80 1,41 1,74 0,75 1,81 0,67
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 6,88 2,79 4,17 0,70 6,13 3,46 4,81 3,78 4,51 2,02 4,69 1,79
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 146,00 375,00 173,00 356,00 208,00 153,00 107,00 267,00 180,00 133,00 397,00 395,00 210,00 2954,00
3 Number of Rain Days (n) hari 15,00 10,00 18,00 22,00 15,00 9,00 11,00 12,00 8,00 15,00 21,00 14,00 170,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 3,00 8,00 0,00 0,00 3,00 9,00 7,00 6,00 10,00 3,00 0,00 4,00
7 E (6x4) mm 3,02 7,76 0,00 0,00 2,80 7,59 6,53 6,07 10,28 3,19 0,00 3,88
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 97,77 89,24 107,12 100,60 90,69 76,78 86,76 95,17 92,54 103,08 93,33 93,17
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 277,23 83,76 248,88 107,40 62,31 30,22 180,24 84,83 40,46 293,92 301,67 116,83
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 477,23 283,76 448,88 307,40 262,31 230,22 380,24 284,83 240,46 493,92 501,67 316,83
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 277,23 83,76 248,88 107,40 62,31 30,22 180,24 84,83 40,46 293,92 301,67 116,83
22 Water Availability m3/det 2,89 1,08 2,60 1,17 0,74 0,39 1,88 0,98 0,51 3,06 3,25 1,23
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 7,74 2,61 6,95 3,02 1,97 1,01 5,03 2,63 1,33 8,19 8,43 3,29
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 210,00 87,00 68,00 163,00 130,00 25,00 158,00 177,00 120,00 147,00 169,00 244,00 182,00 1670,00
3 Number of Rain Days (n) hari 8,00 5,00 8,00 8,00 2,00 9,00 8,00 5,00 7,00 7,00 10,00 12,00 89,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 10,00 13,00 10,00 10,00 16,00 13,50 10,00 13,00 11,00 11,00 8,00 6,00
7 E (6x4) mm 10,08 12,61 10,71 10,06 14,96 11,39 9,33 13,16 11,31 11,69 7,47 5,82
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 90,72 84,39 96,41 90,54 78,53 72,99 83,96 88,08 91,51 94,58 85,86 91,23
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm -3,72 -16,39 66,59 39,46 -53,53 85,01 93,04 31,92 55,49 74,42 158,14 90,77
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 196,28 179,89 200,00 200,00 146,47 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 196,28 179,89 246,48 239,46 146,47 231,48 293,04 231,92 255,49 274,42 358,14 290,77
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 3,71765 16,39075 0 0 53,53402 0 0 0 0 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 0,00 0,00 66,59 39,46 0,00 85,01 93,04 31,92 55,49 74,42 158,14 90,77
22 Water Availability m3/det 0,06 0,05 0,78 0,50 0,02 1,00 1,06 0,40 0,68 0,86 1,70 1,05
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 0,15 0,11 2,08 1,29 0,05 2,58 2,84 1,07 1,76 2,31 4,40 2,80
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 182,00 219,00 186,00 349,00 54,00 112,00 107,00 78,00 35,00 54,00 76,00 93,00 151,00 1514,00
3 Number of Rain Days (n) hari 12,00 9,00 14,00 4,00 5,00 5,00 3,00 3,00 2,00 5,00 13,00 11,00 86,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00 20,00 30,00 40,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 6,00 9,00 4,00 14,00 19,50 13,00 15,00 15,00 24,00 26,00 5,00 7,00
7 E (6x4) mm 6,05 8,73 4,28 14,08 18,23 10,97 13,99 15,19 24,68 27,63 4,67 6,79
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 94,75 88,27 102,83 86,52 75,26 73,41 79,30 86,05 78,15 78,64 88,66 90,26
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 124,25 97,73 246,17 -32,52 36,74 33,59 -1,30 -51,05 -24,15 -2,64 4,34 60,74
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 167,48 200,00 200,00 198,70 147,65 123,50 120,86 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 324,25 297,73 446,17 167,48 204,22 233,59 198,70 147,65 123,50 120,86 125,20 260,74
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 32,51724 0 0 1,296613 51,05429 24,14754 2,64083 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 124,25 97,73 246,17 0,00 36,74 33,59 0,00 0,00 0,00 0,00 4,34 60,74
22 Water Availability m3/det 1,27 1,23 2,52 0,09 0,46 0,43 0,06 0,03 0,03 0,04 0,10 0,69
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 3,40 2,98 6,75 0,22 1,23 1,11 0,15 0,07 0,09 0,11 0,25 1,86
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 151,00 195,00 264,00 155,00 247,00 240,00 164,00 208,00 116,00 174,00 249,00 137,00 314,00 2463,00
3 Number of Rain Days (n) hari 12,00 14,00 12,00 13,00 14,00 13,00 13,00 8,00 7,00 9,00 13,00 14,00 142,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 6,00 4,00 6,00 5,00 4,00 5,00 5,00 10,00 11,00 9,00 5,00 4,00
7 E (6x4) mm 6,05 3,88 6,43 5,03 3,74 4,22 4,66 10,12 11,31 9,56 4,67 3,88
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 94,75 93,12 100,69 95,57 89,75 80,16 88,63 91,12 91,51 96,71 88,66 93,17
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 100,25 170,88 54,31 151,43 150,25 83,84 119,37 24,88 82,49 152,29 48,34 220,83
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 300,25 370,88 254,31 351,43 350,25 283,84 319,37 224,88 282,49 352,29 248,34 420,83
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 100,25 170,88 54,31 151,43 150,25 83,84 119,37 24,88 82,49 152,29 48,34 220,83
22 Water Availability m3/det 1,15 1,97 0,66 1,63 1,57 1,00 1,25 0,33 0,98 1,59 0,60 2,30
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 3,09 4,77 1,75 4,23 4,20 2,59 3,34 0,88 2,55 4,25 1,56 6,15
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 314,00 94,00 72,00 121,00 109,00 101,00 95,00 64,00 19,00 59,00 87,00 152,00 94,00 1067,00
3 Number of Rain Days (n) hari 12,00 8,00 11,00 8,00 7,00 6,00 9,00 4,00 8,00 11,00 11,00 9,00 104,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 40,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 6,00 10,00 7,00 10,00 11,00 12,00 9,00 14,00 15,00 14,00 7,00 9,00
7 E (6x4) mm 6,05 9,70 7,50 10,06 10,28 10,13 8,40 14,17 15,42 14,88 6,53 8,74
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 94,75 87,30 99,62 90,54 83,21 74,25 84,89 87,07 87,40 91,39 86,79 88,32
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm -0,75 -15,30 21,38 18,46 17,79 20,75 -20,89 -68,07 -28,40 -4,39 65,21 5,68
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 199,25 183,95 200,00 200,00 200,00 200,00 179,11 111,04 82,64 78,24 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 199,25 183,95 205,33 218,46 217,79 220,75 179,11 111,04 82,64 78,24 143,45 205,68
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0,74955 15,30077 0 0 0 0 20,89402 68,0667 28,40186 4,393397 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 0,00 0,00 21,38 18,46 17,79 20,75 0,00 0,00 0,00 0,00 65,21 5,68
22 Water Availability m3/det 0,06 0,05 0,28 0,26 0,24 0,27 0,04 0,02 0,03 0,05 0,75 0,12
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 0,16 0,11 0,74 0,66 0,64 0,71 0,12 0,04 0,09 0,13 1,94 0,33
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 94,00 203,00 166,00 204,00 123,00 71,00 105,00 61,00 32,00 104,00 116,00 112,00 77,00 1374,00
3 Number of Rain Days (n) hari 15,00 10,00 14,00 13,00 11,00 13,00 6,00 4,00 12,00 13,00 10,00 11,00 132,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 3,00 8,00 4,00 5,00 7,00 5,00 12,00 14,00 9,00 5,00 8,00 7,00
7 E (6x4) mm 3,02 7,76 4,28 5,03 6,54 4,22 11,19 14,17 9,25 5,31 7,47 6,79
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 97,77 89,24 102,83 95,57 86,95 80,16 82,10 87,07 93,57 100,96 85,86 90,26
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 105,23 76,76 101,17 27,43 -15,95 24,84 -21,10 -55,07 10,43 15,04 26,14 -13,26
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 184,05 200,00 178,90 123,84 200,00 200,00 200,00 186,74
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 305,23 276,76 301,17 227,43 184,05 208,89 178,90 123,84 134,27 215,04 226,14 186,74
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 15,94838 0 21,09532 55,0667 0 0 0 13,2621
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 105,23 76,76 101,17 27,43 0,00 24,84 0,00 0,00 10,43 15,04 26,14 0,00
22 Water Availability m3/det 0,99 0,96 1,02 0,43 0,10 0,33 0,06 0,03 0,16 0,21 0,33 0,06
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 2,66 2,32 2,73 1,11 0,27 0,85 0,16 0,08 0,43 0,56 0,85 0,16
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 77,00 88,00 69,00 70,00 33,00 127,00 101,00 79,00 77,00 186,00 45,00 39,00 88,00 1002,00
3 Number of Rain Days (n) hari 14,00 10,00 11,00 12,00 13,00 11,00 11,00 9,00 11,00 10,00 7,00 10,00 129,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 40,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 4,00 8,00 7,00 6,00 7,50 7,00 7,00 9,00 7,00 8,00 16,50 16,00
7 E (6x4) mm 4,03 7,76 7,50 6,04 7,01 5,91 6,53 9,11 7,20 8,50 15,40 15,53
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 96,77 89,24 99,62 94,57 86,48 78,47 86,76 92,13 95,63 97,77 77,93 81,53
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm -8,77 -20,24 -29,62 -61,57 40,52 22,53 -7,76 -15,13 90,37 -52,77 -38,93 6,47
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 186,74 177,97 157,73 128,11 66,54 200,00 200,00 192,24 177,11 200,00 147,23 108,30 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 177,97 157,73 128,11 66,54 107,06 222,53 192,24 177,11 267,48 147,23 108,30 114,78
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 8,7655 20,24079 29,62127 61,56536 0 0 7,759823 15,12871 0 52,76968 38,92724 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 0,00 0,00 0,00 0,00 40,52 22,53 0,00 0,00 90,37 0,00 0,00 6,47
22 Water Availability m3/det 0,06 0,05 0,04 0,02 0,44 0,30 0,07 0,05 0,98 0,08 0,05 0,12
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 0,15 0,11 0,11 0,05 1,19 0,77 0,18 0,14 2,53 0,21 0,13 0,32
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 88,00 420,00 179,00 244,00 162,00 174,00 176,00 222,00 101,00 222,00 245,00 126,00 159,00 2430,00
3 Number of Rain Days (n) hari 13,00 11,00 13,00 10,00 15,00 10,00 11,00 7,00 13,00 13,00 10,00 13,00 139,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 40,00 40,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 10,00 7,00 5,00 8,00 3,00 8,00 7,00 11,00 5,00 5,00 8,00 5,00
7 E (6x4) mm 10,08 6,79 5,36 8,05 2,80 6,75 6,53 11,14 5,14 5,31 7,47 4,85
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 90,72 90,21 101,76 92,55 90,69 77,63 86,76 90,10 97,68 100,96 85,86 92,20
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 329,28 88,79 142,24 69,45 83,31 98,37 135,24 10,90 124,32 144,04 40,14 66,80
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 529,28 288,79 342,24 269,45 283,31 298,37 335,24 210,90 324,32 344,04 240,14 266,80
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 329,28 88,79 142,24 69,45 83,31 98,37 135,24 10,90 124,32 144,04 40,14 66,80
22 Water Availability m3/det 3,40 1,15 1,49 0,85 0,96 1,16 1,41 0,18 1,33 1,50 0,51 0,78
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 9,12 2,78 3,98 2,20 2,58 3,00 3,77 0,49 3,46 4,01 1,33 2,10
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 159,00 104,00 20,00 196,00 233,00 138,00 190,00 235,00 155,00 65,00 235,00 255,00 432,00 2258,00
3 Number of Rain Days (n) hari 12,00 11,00 12,00 16,00 9,00 13,00 17,00 14,00 7,00 17,00 10,00 16,00 154,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 6,00 7,00 9,00 2,00 9,00 5,00 1,00 4,00 11,00 1,00 8,00 2,00
7 E (6x4) mm 6,05 6,79 9,64 2,01 8,41 4,22 0,93 4,05 11,31 1,06 7,47 1,94
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 94,75 90,21 97,48 98,59 85,08 80,16 92,36 97,19 91,51 105,21 85,86 95,11
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 9,25 -70,21 98,52 134,41 52,92 109,84 142,64 57,81 -26,51 129,79 169,14 336,89
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 129,79 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 173,49 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 209,25 129,79 228,31 334,41 252,92 309,84 342,64 257,81 173,49 303,28 369,14 536,89
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 70,2108 0 0 0 0 0 0 26,51488 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 9,25 0,00 98,52 134,41 52,92 109,84 142,64 57,81 0,00 129,79 169,14 336,89
22 Water Availability m3/det 0,16 0,02 1,13 1,45 0,63 1,29 1,49 0,69 0,04 1,35 1,82 3,51
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 0,43 0,04 3,03 3,76 1,68 3,34 3,99 1,84 0,10 3,62 4,72 9,40
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 432,00 196,00 140,00 243,00 235,00 114,00 27,00 131,00 91,00 21,00 144,00 206,00 136,00 1684,00
3 Number of Rain Days (n) hari 13,00 10,00 12,00 10,00 6,00 7,00 5,00 8,00 1,00 7,00 8,00 9,00 96,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00 30,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 5,00 8,00 6,00 8,00 12,00 11,00 19,50 10,00 17,00 16,50 10,00 9,00
7 E (6x4) mm 5,04 7,76 6,43 8,05 11,22 9,28 18,19 10,12 17,48 17,53 9,33 8,74
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 95,76 89,24 100,69 92,55 82,27 75,10 75,10 91,12 85,35 88,74 83,99 88,32
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 100,24 50,76 142,31 142,45 31,73 -48,10 55,90 -0,12 -64,35 55,26 122,01 47,68
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 151,90 200,00 199,88 135,54 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 300,24 250,76 342,31 342,45 231,73 151,90 207,80 199,88 135,54 190,80 322,01 247,68
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 48,096634 0 0,116309 64,34534 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 100,24 50,76 142,31 142,45 31,73 0,00 55,90 0,00 0,00 55,26 122,01 47,68
22 Water Availability m3/det 1,14 0,67 1,47 1,53 0,41 0,03 0,65 0,06 0,02 0,65 1,30 0,57
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 3,06 1,63 3,95 3,97 1,09 0,07 1,74 0,15 0,04 1,73 3,37 1,54
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 136,00 314,00 198,00 252,00 143,00 286,00 173,00 270,00 84,00 142,00 339,00 200,00 183,00 2584,00
3 Number of Rain Days (n) hari 20,00 8,00 12,00 8,00 13,00 12,00 12,00 9,00 9,00 14,00 9,00 8,00 134,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 0,00 10,00 6,00 10,00 5,00 6,00 6,00 9,00 9,00 4,00 9,00 10,00
7 E (6x4) mm 0,00 9,70 6,43 10,06 4,67 5,06 5,60 9,11 9,25 4,25 8,40 9,71
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 100,80 87,30 100,69 90,54 88,82 79,32 87,69 92,13 93,57 102,02 84,93 87,35
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 213,20 110,70 151,31 52,46 197,18 93,68 182,31 -8,13 48,43 236,98 115,07 95,65
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 191,87 200,00 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 413,20 310,70 351,31 252,46 397,18 293,68 382,31 191,87 240,30 436,98 315,07 295,65
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 0 0 8,128713 0 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 213,20 110,70 151,31 52,46 197,18 93,68 182,31 0,00 48,43 236,98 115,07 95,65
22 Water Availability m3/det 2,22 1,40 1,58 0,65 2,05 1,11 1,90 0,06 0,60 2,46 1,35 1,10
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 5,94 3,39 4,23 1,69 5,49 2,88 5,09 0,16 1,56 6,59 3,51 2,94
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 183,00 179,00 175,00 253,00 465,00 288,00 440,00 51,00 10,00 185,00 140,00 131,00 165,00 2482,00
3 Number of Rain Days (n) hari 8,00 8,00 10,00 11,00 7,00 12,00 1,00 3,00 6,00 7,00 9,00 12,00 94,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 40,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 10,00 10,00 8,00 7,00 11,00 6,00 17,00 22,50 24,00 11,00 9,00 6,00
7 E (6x4) mm 10,08 9,70 8,57 7,04 10,28 5,06 15,86 22,78 24,68 11,69 8,40 5,82
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 90,72 87,30 98,55 93,56 83,21 79,32 77,43 78,46 78,15 94,58 84,93 91,23
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 88,28 87,70 154,45 371,44 204,79 360,68 -26,43 -68,46 106,85 45,42 46,07 73,77
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 173,57 105,11 200,00 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 288,28 287,70 354,45 571,44 404,79 560,68 173,57 105,11 211,96 245,42 246,07 273,77
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 0 26,43081 68,46127 0 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 88,28 87,70 154,45 371,44 204,79 360,68 0,00 0,00 106,85 45,42 46,07 73,77
22 Water Availability m3/det 1,01 1,11 1,60 3,97 2,15 3,87 0,07 0,03 1,25 0,56 0,57 0,85
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 2,71 2,69 4,29 10,29 5,75 10,04 0,20 0,08 3,24 1,49 1,48 2,29
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 165,00 141,70 212,80 293,10 78,10 203,20 129,90 161,50 168,90 120,90 85,10 181,50 267,40 2044,10
3 Number of Rain Days (n) hari 7,00 5,00 6,00 3,00 6,00 3,00 6,00 6,00 4,00 4,00 9,00 9,00 68,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 11,00 13,00 12,00 15,00 12,00 15,00 12,00 12,00 14,00 14,00 9,00 9,00
7 E (6x4) mm 11,09 12,61 12,85 15,09 11,22 12,66 11,19 12,15 14,40 14,88 8,40 8,74
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 89,71 84,39 94,27 85,51 82,27 71,72 82,10 89,09 88,43 91,39 84,93 88,32
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 51,99 128,41 198,83 -7,41 120,93 58,18 79,40 79,81 32,47 -6,29 96,57 179,08
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 192,59 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 193,71 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 251,99 328,41 398,83 192,59 313,52 258,18 279,40 279,81 232,47 193,71 290,28 379,08
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 7,411226 0 0 0 0 0 6,293397 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 51,99 128,41 198,83 0,00 120,93 58,18 79,40 79,81 32,47 0,00 96,57 179,08
22 Water Availability m3/det 0,62 1,48 2,07 0,06 1,26 0,70 0,91 0,92 0,42 0,05 1,13 1,86
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 1,67 3,58 5,54 0,15 3,37 1,82 2,45 2,47 1,09 0,13 2,94 4,98
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 267,40 254,70 192,70 208,00 135,20 205,10 248,30 55,30 59,60 104,30 158,60 179,40 287,50 2088,70
3 Number of Rain Days (n) hari 9,00 5,00 7,00 6,00 9,00 8,00 3,00 2,00 5,00 5,00 5,00 7,00 71,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 40,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 9,00 13,00 11,00 12,00 9,00 10,00 15,00 24,00 26,00 13,00 13,00 11,00
7 E (6x4) mm 9,07 12,61 11,78 12,07 8,41 8,44 13,99 24,30 26,73 13,82 12,13 10,68
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 91,73 84,39 95,34 88,53 85,08 75,94 79,30 76,94 76,09 92,46 81,19 86,38
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 162,97 108,31 112,66 46,67 120,02 172,36 -24,00 -17,34 28,21 66,14 98,21 201,12
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 176,00 158,66 200,00 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 362,97 308,31 312,66 246,67 320,02 372,36 176,00 158,66 186,87 266,14 298,21 401,12
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 0 23,99661 17,34266 0 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 162,97 108,31 112,66 46,67 120,02 172,36 0,00 0,00 28,21 66,14 98,21 201,12
22 Water Availability m3/det 1,70 1,37 1,18 0,58 1,25 1,86 0,04 0,04 0,36 0,77 1,15 2,09
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 4,56 3,31 3,16 1,51 3,35 4,81 0,11 0,10 0,94 2,07 2,99 5,60
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 287,50 162,90 156,80 52,40 243,70 0,00 96,30 32,10 52,50 110,40 62,10 188,40 310,10 1467,70
3 Number of Rain Days (n) hari 5,00 4,00 2,00 8,00 0,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 7,00 11,00 51,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 30,00 20,00 30,00 40,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 13,00 14,00 16,00 15,00 18,00 22,50 15,00 22,50 30,00 16,00 11,00 7,00
7 E (6x4) mm 13,10 13,58 17,14 15,09 16,83 18,99 13,99 22,78 30,85 17,00 10,27 6,79
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 87,69 83,42 89,98 85,51 76,66 65,39 79,30 78,46 71,98 89,27 83,06 90,26 980,99
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 75,21 73,38 -37,58 158,19 -76,66 30,91 -47,20 -25,96 38,42 -27,17 105,34 219,84
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 162,42 200,00 123,34 200,00 152,80 126,84 200,00 172,83 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 275,21 273,38 162,42 320,61 123,34 154,24 152,80 126,84 165,26 172,83 278,17 419,84
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 37,58051 0 76,66416 0 47,19661 25,96127 0 27,16797 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 75,21 73,38 0,00 158,19 0,00 30,91 0,00 0,00 38,42 0,00 105,34 219,84
22 Water Availability m3/det 0,88 0,94 0,03 1,70 0,01 0,39 0,02 0,03 0,47 0,03 1,23 2,29
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 2,35 2,28 0,09 4,40 0,02 1,00 0,05 0,08 1,22 0,09 3,19 6,12
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 28,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 365,00
2 Precipitation (P) mm 310,10 203,40 135,00 299,50 250,00 119,00 284,65 87,60 0,00 80,00 0,00 152,00 65,00 1676,15
3 Number of Rain Days (n) hari 11,00 5,00 12,00 12,00 4,00 13,00 6,00 0,00 2,00 0,00 6,00 7,00 78,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 30,00 20,00 30,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 7,00 13,00 6,00 6,00 14,00 5,00 12,00 18,00 24,00 18,00 18,00 11,00
7 E (6x4) mm 7,06 12,61 6,43 6,04 13,09 4,22 11,19 18,22 24,68 19,13 16,80 10,68
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 93,74 84,39 100,69 94,57 80,40 80,16 82,10 83,02 78,15 87,14 76,53 86,38 1027,26
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 109,66 50,61 198,81 155,43 38,60 204,49 5,50 -83,02 1,85 -87,14 75,47 -21,38
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 116,98 200,00 112,86 200,00 178,62
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 309,66 250,61 398,81 355,43 238,60 404,49 205,50 116,98 118,84 112,86 188,33 178,62
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 0 0 83,01708 0 87,14254 0 21,37986
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 109,66 50,61 198,81 155,43 38,60 204,49 5,50 0,00 1,85 0,00 75,47 0,00
22 Water Availability m3/det 1,10 0,67 2,01 1,66 0,52 2,15 0,17 0,04 0,08 0,01 0,86 0,06
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 2,95 1,63 5,38 4,31 1,39 5,57 0,47 0,10 0,21 0,03 2,24 0,15
Nilai
No. Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total
Awal
METEOROLOGICAL DATA :
1 Days hari 31,00 29,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 366,00
2 Precipitation (P) mm 65,00 157,80 102,80 117,50 382,70 243,70 157,80 170,80 101,10 266,80 184,90 292,40 355,60 2533,90
3 Number of Rain Days (n) hari 9,00 7,00 8,00 14,00 22,00 14,00 15,00 15,00 19,00 20,00 16,00 23,00 182,00
4 POTENTIAL EVAPOTRANPIRATION (ETo) mm 100,80 97,00 107,12 100,60 93,49 84,38 93,29 101,24 102,83 106,27 93,33 97,06 1177,40
LIMITED EVAPOTRANPIRATION :
5 Exposed Surface (m) % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
6 E/ETo = ( m/20 ) ( 18 - n ) % 9,00 11,00 10,00 4,00 0,00 4,00 3,00 3,00 0,00 0,00 2,00 0,00
7 E (6x4) mm 9,07 10,67 10,71 4,02 0,00 3,38 2,80 3,04 0,00 0,00 1,87 0,00
8 Ea = ETo - E (4-7) mm 91,73 86,33 96,41 96,58 93,49 81,00 90,49 98,20 102,83 106,27 91,46 97,06 1131,84
WATER SURPLUS :
9 P - Ea (2-8) mm 66,07 16,47 21,09 286,12 150,21 76,80 80,31 2,90 163,97 78,63 200,94 258,54
10 Soil Moisture Capacity (SMC) ISMC mm 178,62 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00 200,00
11 Soil Moisture Storage (SMS) = ISMC + (P - Ea) mm 244,69 216,47 221,09 486,12 350,21 276,80 280,31 202,90 363,97 278,63 400,94 458,54
12 Soil Storage (SS), jika P-Ea ≥ 0, SS = 0 mm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Water Surplus (Ws) ( 9 + 12) mm 66,07 16,47 21,09 286,12 150,21 76,80 80,31 2,90 163,97 78,63 200,94 258,54
22 Water Availability m3/det 0,78 0,25 0,28 3,08 1,57 0,92 0,93 0,09 1,76 0,92 2,16 2,70
23 Water Availability ( x 10^6) m3/bln 2,09 0,62 0,76 7,98 4,21 2,38 2,49 0,24 4,57 2,46 5,61 7,22