TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
INDRA SETIAWAN
NIM. 14 610 041
i
ii
Judul Tugas Akhir : Analisa Kerusakan Colling System Pada Engine C6.4
Caterpillar
Dengan ini menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya
sendiri dan semua sumber baik di kutip maupun di rujuk telah saya nyatakan dengan
benar.
Tugas Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang
Indra Setiawan
14 610 041
ii
iii
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengesahkan,
iii
iv
DewanPenguji :
PENGUJI I,
Nama : Ir. Abdul Muis, MT
NIP : 19640622 199303 1 003 ___________________
PENGUJI II,
Nama : Drs. Martin Surya. P, M.Pd
NIP : 19680317 199403 1 002 ___________________
PENGUJI III,
Nama : Muhammad tauik syam ST.M.Si
NIP : 197110106 199702 1 001 ___________________
Mengetahui :
iv
v
ABSTRAK
Kata Kunci : analisa kerusakan, cairan pendingin, korosi, water pump dan thermostart
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir
yang berjudul Analisa Kerusakan Cooling System Pada Engine C6.4 Caterpillar
dengan baik dan tepat pada waktunya sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program Studi
Pada kesempatan ini, tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada :
2. Baso Cante, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Samarinda.
3. Faisyal Umar, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Alat Berat
6. Orang tua tercinta dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan, doa
7. M. Arief Rosadi, S.T dan Richie Feriyanto, A.Md yang turut membantu
vi
vii
9. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.
kekurangan, dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penulisan yang akan datang lebih
baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi saya khususnya dan
Indra Setiawan
14 610 041
vii
viii
DATAR ISI
ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN COOLING SYSTEM PADA ENGINE C6.4 CATERPILLAR ............ i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...................................................................................... iii
ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN COOLING SYSTEM PADA ENGINE C6.4 CATERPILLAR .......... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ............................................................................................. iv
ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN COOLING SYSTEM PADA ENGINE C6.4 CATERPILLAR .......... iv
ABSTRAK ....................................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... vi
DATAR ISI ................................................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
ix
x
x
xi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
xii
xiii
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Konsentrasi Anti freeze terhadap titik didih B-1395 ........................... 22
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
mencegah panas yang berlebih. Engine yang terlalu panas (over heating) akan membuat
produksi yang diakibatkan oleh engine yang bekerja tidak maksimal. Selain
mendinginkan engine, fungsi sistem pendingin juga untuk mendinginkan oli melalui oil
Dengan melihat latar belakang di atas, penulis akan menjadikan laporan ini
sebagai bahan pembelajaran bagi masyarakat banyak dan mahasiswa Politeknik Negeri
Samarinda khususnya pada jurusan Teknik Mesin Program Studi Alat Berat dengan
tentang :
engine dan membahas kerusakan yang telah terjadi pada komponen cooling system
Caterpillar.
yang terjadi pada komponen cooling system dan mengetahui cara perawaran
2. Penulis dapat mengetahui kerusakan yang terjadi pada komponen cooling system.
3. Dapat dijadikan refrensi bagi mahasiswa lain yang akan melakukan praktik dalam
dipersiapkan untuk melakukan penelitian. Baik dari literature, service manual, dan
observasi lapangan. Cara penulis mendapatkan informasi dapat dilakukan dengan cara :
2. Studi pustaka yaitu mengumpulkan data-data yang diperoleh dari buku-buku yang
literature.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan : Latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
penulisan.
Pada bab ini berisikan tentang pengertian sistem pendingin, tujuan dan perlunya
Bab ini berisikan tentang spesifikasi engine, spesifikasi water pump, spesifikasi
pengerjaan.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang hasil analisa kerusakan komponen cooling system.
BAB VPENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
BAB II
LANDASAN TEORI
engine saat beroperasi. Panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi
energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh
Panas yang diserap ini juga harus dibuang juga keluar agar panas engine tidak
berlebih (over heating), sebab panas yang berlebih dapat menyebabkan gangguan pada
kerja engine dan menyebabkan kerusakan yang fatal. Untuk mengatasi hal tersebut,
menyerap panas yang dihasilkan oleh pembakaran dan gesekan dengan memanfaatkan
baik sehingga engine dapat mencapai temperature kerja dengan cepat dan juga dapat
menjaga temperature kerja tetap konstan sehubungan dengan beban yang diterima oleh
engine.
tenaga dan dalam proses pembakaran tersebut juga menghasilkan temperature yang
sangat tinggi didalam ruang bakar. Temperature didalam engine perlu dikontrol agar
bahan bakar dan memastikan tingkat temperature dijaga agar tidak menyebabkan
kerusakan terhadap komponen. Ketika engine beroperasi pada kondisi yang belum
mencapai temperature kerja (dingin) akan terjadi keausan lebih cepat pada komponen
komponen tertentu.
menghasilkan panas dengan temperature yang sangat tinggi. Panas tersebut akan
diserap oleh dinding cylinder, cylinder heat, dan piston. Oleh sebab itu sistem
tetapi juga menjaga kondisi oli yang dipakai pada sistem pelumasan bisa tetap pada
tetap terjaga.
Istilah panas dan temperature sangat berbeda. Panas adalah bentuk energi,
sedangkan temperature adalah derajat nilai suatu panas. Panas diumpamakan sebagai
nilai temperature yang berada diatas temperature atmosfer normal dan dingin adalah
Panas adalah daya molekul yang bekerja dalam objek dan temperature adalah
satuan dari daya molekul. Panas akan bergerak dari molekul yang lebih aktif ke
molekul yang kurang aktif, atau dari komponen yang lebih panas ke komponen
yanglebih dingin.
7
panas engine ke udara, tipe ini disebut dengan pendinginan langsung (air cooling),
sedangkan tipe yang menggunakan media fluida sebagai perantara disebut pendinginan
sistem pendingin udara memiliki sirip atau jalur udara (air line) yang akan
mengalirkan udara melalui sirip pendingin yang berada diluar cylinder dan ruang bakar,
Sirip pendingin yang dipasang dibagian luar ruang bakar karena memiliki
temperature yang lebih tinggi dari pada cylinder. Maka sirip di bagian ruang bakar
dibuat lebih panjang di banding sirip di bagian cylinder. Agar temperature di sekitar
sirip tetap rendah sehingga penyerapan panas tetap berlangsung secara sempurna.
cairan (liquid) sebagai penyerap panas dari ruang bakar pada engine, jenis sistem
pendingin ini banyak digunakan pada diesel engine, berbeda dengan sistem pendingin
udara yang banyak digunakan pada mesin-mesin kecil. Pada sistem pendingin jenis ini
thermostat, dan lain-lain. Air adalah media pendingin yang baik karena air dapat
mengambil 1 kkal pada tiap kg dan tiap derajat celcius. Sedangkan volume dari 1 kg air
hanya 1 .
8
1. Tipe konvensional
perinsip perpindahan panas. Panas selalu berpindah dari sumber panas ke sasaran yang
lebih rendah. Sumber panas dan sasaran ini bisa berupa besi, cairan, ataupun udara.
Kuncinya terletak dari perbedaan suhu relatif diantara keduanya. Makin besar
perbedaannya makin besar panas yang akan dipindahkan. Setiap komponen dalam suatu
sistem pendingin memegang peran dalam hal ini. Pendingin engine mengacu pada
perinsip konduksi, konveksi dan radiasi dari energi panas agar engine dapat bekerja
engine seperti engine block, cylinder head, dan lain-lain. Air pendingin kemudian
dialirkan oleh water pump menuju radiator, pada radiator terdapat fin yang berfungsi
tambahan, engine juga memancarkan panas secara langsung ke udara pada sekeliling
engine.
9
2.7.1 Radiator
B. Folded Core
IMRM memiliki kerapatan fin yang tidak terlalu rapat seperti pada folded core
radiator, sehingga lebih memudahkan aliran udara melewati core pada radiator, desain
ini membuat IMRM radiator lebh tahan terhadap pluggung karna kotoran
lembut,serabut, atau debu halus. Jadwal waktu untuk waktu pembersihan lebih lama.
Kelebihan dari radiator jenis IMRM adalah desainya yang sangat mudahuntuk di
perbaiki di bandingkan dengan folded core, core assembly yang terpisah (independent)
memungkinkan untuk di ganti hanya bila terjadi kerusakan yang parah dan waktu
penggantian serta lebih efisien jika di bandingkann penggantian semua core
mensirkulasikan air pendingin (coolent) ke cylinder block, cylinder head dan bagian
engine lainnya. Umumnya yang banyak digunakan adalah tipe sentrifugal (centrifugal
sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeller. Pompa sentrifugal mengubah energi
kecepatan menjadi energi tekanan. Pompa air ditempatkan dibagian depan cylinder
diaplikasikan pada merine engine. Water pump jenis ini didesain lebih tahan terhadap
kemudian dialirkan kembali ke laut. Marine engine dan beberapa aplikasi lainnya
tertentu. Temperatur oli engine tidak boleh melebihi 120 . Sehubungan dengan
adanya friksi dan beban panas yang terjadi pada oli di dalam high performance engine,
heavy duty diesel engine, oli temperature akan naiksehingga perlu untuk didinginkan
secara terus menerus agar temperature oli sesuai dengan temperature kerja oli. Engine
oil cooler terdiri dari sebuah metal housing yang memiliki sekumpulan tube tembaga
yang mana terpisah oleh susunan sekat (buffle). Dari water pump, coolent engine
mengalir kedalam tube-tube dan oil engine yang panas mengalir disekitar bagian luar
dari tube.
14
radiator. Saat engine dalam kondisi dingin, thermostat menutup aliran air menuju
radiator dan coolent dari engine akan dalirkan menuju water pump melalui bypass tube
lalu kembali ke engine. Ini akan membantu agar engine dapat mencapai suhu kerja
dengan cepat.
Saat engine panas, water temperature regulator akan mengalir air menuju
tidak secara penuh membuka atau menutup, tetapi berada dalam posisi keduanya untuk
Suhu engine yang tepat sangatlah penting. Engine yang terlalu dingin tidak akan
bekerja menghasilkan suhu yang cukup tinggi untuk mendapatkan pembakaran yang
effisien dan akan menyebabkan munculnya endapan pada sistem pelumasan engine,
karbon dan lapisan deposit pada dinding liner serta dapat menimbulkan engine blowby
(kebocoran gas hasil pembakaran melalui ring piston). Jika temperature terlalu rendah
dapat menyebabkan timbulnya kondensasi diruang bakar dan membentuk asam pada
daerah sekitar ring piston. Engine yang terlalu panas (overheat) akan menyebabkan
dua jenis water temperatur regulator yang dipergunakan pada engine yaitu :
temperatur regulator tipe ini akan menutup penuh saluran coolent yang menuju
radiator jika temperature operasi engine telah tercapai, maka saluran bypas tertutup
yang menuju radiator jika temperature operasi engine belum mencukupi dan saat
bermodulasi antara membuka dan menutup saluran bypass untuk menjaga temperature
Cara kerja termostat adalah mengikuti temperature dari cairan pendingin, ketika
temperature cairan pendingin masih dibawah temperature kerja maka wax belum
meleleh dengan cukup sehingga termostat masih menutup, dan ketika cairan pendingin
mulai mencapai temperature kerja maka wax semakin mencair dan mampu melawan
spring yang ada sehingga thermostat mulai membuka dan akan semakin membuka
penuh (fully open) bersamaan dengan naiknya temperature operational dari mesin.
Jadi, cairan pendingin semakin panas maka thermostat semakin membuka dan air yang
pendingin semakin menurun maka thermostat semakin menurun dan cairan yang
thermostat tertutup, pada saluran dibawah valve dibutuhkan saluran ke pompa air yang
(open) dan tertutup (closed). Jika temperatur meningkat, wax pellet akan memanjang
dan menekan rubber diaphragm. Dengan begitu maka pin akan terdorong tetapi karena
pin tersebut fixed dan tidak dapat bergerak sehingga pellet container akan bergerak ke
bawah.
18
Kondisi ini akan menggerakan valve off pada dudukannya, membuka valve dan
mengijinkan coolant mengalir ke radiator. Ketika temperatur engine turun, wax pada
pellet akan menyusut sehingga spring akan membuat valve menutup dan aliran coolant
tertentu. Contoh, desain thermostat pada 85°C unit akan mulai membuka antara 84°C
(184°F) dan 86°C (187°F) dan akan membuka penuh pada 100°C (212°F). Desain
thermostat dengan lapisan lilin (wax) dimaksudkan bahwa jika thermostat rusak maka
thermostat akan tetap berada pada posisi terbuka (open). Lapisan lilin akan cenderung
tetap dalam keadaan mengembang dengan demikian menjaga valve tetap terbuka
(open).
liner, untuk menyerap panas dari piston, ring-ring-nya dan dari liner itu sendiri.
Ruangan tempat air mengalir inilah yang disebut sebagai water jacket
Gambar 2.12 Water Jacket Gambar 2.13 Saluran coolant di dalam cylinder
head
19
akan terjadi kelebihan air, dan kelebihan air ini akan di tempatkan pada tempat yang
tertinggi di saluran air pendingin supaya tekanan pada sistem selalu tetap dan mencegah
panas pada sistem engine. Coolent menyerap panas dari komponen-komponen di sistem
yanga ada pada engine kemudian membuang panas tersebut ke udara melalui radiator
Sebagian besar sistem pendingin engine menggunakan media air sebagai bahan
dalam engine.
2 Mencegah pembentukan air pada kondisi cuaca yang sangat dingin ketika engine
mati.
Coolant dengan konsentrasi yang tepat harus mampu memenuhi persyaratan dasar
dibawah ini :
5. Dapat digunakan untuk sistem pendingin yang memakai hose dan material seal
21
1. Air
Air mempunyai unsur pemindah panas yang terbaik dari pada zat-zat lainnya
Sifat air berbeda dari cairan lainnya air akan menyusut jika didinginkan sampai suhu
4 dan dari temperature tersebut sampai air akan membeku menjadi es, maka air akan
mengembang. Ketika air didinginkan dibawah 0 maka es akan menyusut seperti zat
padat lainnya.
Oleh karena itu untuk engine pada kondisi lingkungan yang dingin perlu
Air yang dapat digunakan sebagai cairan pendingin adalah yang tidak
mengandung kotoran yang berlebihan dan memenuhi kriteria table dibawah ini :
Ph 5.5-9.0 D1293
2. Antifreeze
Antifreeze, atau ethylene glycol berfungsi untuk menaikkan titik didih dan
besar perubahan temperature. Coolant yang membeku tidak dapat mengalir pada sistem
pendingin sehingga tidak dapat bersirkulasi untuk memindahkan panas dan juga dapat
menimbulkan keretakkan.
dengan konsentrasi yang tepat, antara 30% - 60%. Konsenntrasi yang kurang dari 30%
tidak akan cukup sebagai pencegah kebekuan coolant, dan jika konsentrasinya diatas
tekanan, hal yang dapat mempengaruhi titik didih air adalah jumlah dan jenis anti
freeze, disamping anti freeze juga menurunkan titik beku air. Titik didih coolant akan
naik jika konsentrasi ethylene glycol semakin bantyak, tetapi ethylene glycol yang
belebihan akan menghambat perpindahan panas pada cooling system. Untuk itu
20 103°C (217°F)
30 104°C (219°F)
23
40 106°C (222°F)
50 108°C (226°F)
60 111°C (231°F)
logam dari korosi dan bersisik/scaling (menempelnya unsur dasar air terhadap
dari tempat operasi dan tekanan pada sistem serta konsentrasi antifreeze. Semakin
tinggi daerah permukaan operasi dari permukaan air laut maka akan semakin rendah
titik didih air. Semakin tinggi sistem tekanan maka akan semakin tinggi titik didih air.
24
pendingin bertekanan. Air akan mendidih pada temperature 100ºC (212ºF). pada
tekanan atmosfer normal. Grafik pada gambar memperlihatkan bahwa jika tekanan
dalam sistem pendingin dinaikkan menjadi 40 kPa (6psi) maka titik didih coolant naik
gelembung akan mempengaruhi jumlah kapasitas aliran yang dihasilkan pompa. Ketika
gelembung udara pecah dapat melepaskan sebagian kecil dari komponen logam (erosi
kavitasi).
25
harus diantara 30% dan 60%. Dibawah 30% tidak meberikan perlindungan yang cukup
endapan silica yang mengakibatkan tertutupnya komponen di dalam sistem dan dapat
air pendingin utuk melindungi berbagai macam komponen logam pada sistem
pendingin engine dari korosi. Konsentrasi yang tepat dari campuran itu harus dijaga
Jika konsentrasi terlalu rendah maka komponen akan mudah korosi. Jika terlalu
tinggi konsentrasinya, unsur pemindah panas dari coolant akan berkurang dan ada
Beberapa additive yang digunakan adalah chrom, borax, dan nitrat. Sebagian
jam atau setelah 2 tahun. ELC mengandung organic acid inhibitor dan antifoam agent
dengan sedikit nitrat dan kemudian ethylene glycol sebagai bahan dasar coolant yang
kemudian dicampur dengan air destilasi dengan konsentrasi 50/50. ECL memberikan
didih dengan spesifikasi radiator cap 90kPa (13psi) mencapai 129 atau 265 .
maksimal 10% lebih banyak dari Cat DEAC sebelum kemampuan dari Cat ELC ini
berkurang. Jika kontaminan yang ada melebihi 10% dari total kapasitas sistem tetapi
engine tidak dapat beroperasi, maka keluarkan (drain) coolant dari sistem pendingin
dan tampung pada tempat penampungan. Bilas saluran sistem pendingin menggunakan
air yang bersih lalu isi sistem pendingin dengan Cat ELC.
anti freeze dengan kadar yang sesuai. Ketika melakukan pengisin DEAC pada engine,
harus ditambahn dengan air destilasi (air suling). Konsentrasi antifreeze sistem
menurunkan titik beku dan menaikkan titik didih air. Sewaktu melakukan pengisian
Usia pemakaian dari DEAC adalah 3000 jam, kemudian sistem pendingin harus
2. Untuk mempertimbangkan penanganan yang aman untuk larutan ini, berikut ini
b. Penghalang tidak boleh berada didalam. Jangan letakkan hous pada mulut anda
ketika sedang menuangkan dan mulai menyedot atau mulai menghirup atau
mengandung racun yang berbahaya untuk laut dan tumbuhan. Coolant ditampung dan
pemerintah tenteng prosedur pembuangan limbah (PP Republik Indonesia Nomer 101
2.9.1 Lingkungan
Pada saat temperature daerah sekeliling engine (ambient temperature) tinggi,
maka temperature cairan pendingin naik. Hal ini disebabkan oleh jumlah panas yang
waktu yang lama dapat menyebabkan panas engine berlebih (overheating). Kelebihan
beban (overload) yang terjadi pada engine akan menimbulkan panas berlebih.
Fenomena ini dapat terjadi karena pada kondisi engine lug menyebabkan kecepatan
29
engine turun sehingga dalam kondisi yang bersamaan kecepatan kipas (fan) dan water
pump juga turun. Hal ini mengurangi aliran udara menuju radiator dan panas yang
dapat dipindahkan ke udara sedikit. Olehkarna itu, metode pengoperasian yang benar
permukaan lalu pecah dan menghasilkan kerusakan pada permukaan. Jika didalam
cairan mengandung udara, saat terjadi panas udara akan menguap dan membentuk
gelembung - gelembung udara. Jika gelembung mengalir pada daerah yang memiliki
tekanan tinggi maka gelembung - gelembung udara tersebut akan meledak. Ledakan
partikel kecil yang hancur dan meninggalkan bekas lubang -lubang. Contohnya yang
4. Pada saat system tekanan statis rendah ( seperti pada radiator cap rusak).
2.10.2 Corrosion
permukaan logam. Senyawa bijih logam akan teroksidasi selama proses produksi. Bijih
logam akan menghasilkan senyawa bijih logam yang kurang stabil. Senyawa logam
kekondisi lebih stabil itu disebut corrosion. Jenis-jenis korosi (corrosion) meliputi :
1. Korosi umum dimana suatu metal bertemu dengan larutan elektrolit-korosi terjadi
2. Galvanis corrosion, dimana dua metal yang berbeda berada dalam larutan
elektrolit.
3. Temperature yang tinggi, dimana permukaan metal yang panas terbuka terhadap
6. Penggunaan Anoda yang dikorbankan (yaitu secara fisik melekatkan suatu metal
baru lebih aktif pada logam lain sehingga korosi menyerang metal baru tersebut).
Fretting corrosion terjadi bila dua parts yang seharusnya diikat dengan ketat
Kadangkala oksidasi akan menumpuk pada permukaan dengan pola yang tidak
teratur. Kotoran akan terbentuk dan terus berkembang dan akan menghasilkan lubang
pada daerah yang terjadi tegangan. Contoh terjadinya korosi adalah seperti dibawah
ini.
33
komponen engine. Abrasive wear terjadi karena adanya partikel keras dalam system
lebih besar ukurannya dari lapisan oil film sehingga mengakibatkan partikel akan
terjepit antara dua permukaan yang terus bergerak. Pada permukaan yang lemah
bergesekan dengan permukaan yang keras partikel tidak mudah goresan- goresan tetapi
34
akan menghasilkan panas. Panas akan menyebabkan hilangnya fungsi dari oli karena
panas dapat mempengaruhi kekentalan dari oli. Beberapa jenis partikel yang dapat
menyebabkan terjadinya abrasive adalah : pasir, baja, alumunium, cat, debu dan benda
asing lainnya. Masuknya partikel abrasive dapat terjadi saat pembuatan, penyimpanan
Dan proses terjadinya abrasive banyak terjadi pada permukaan bearing. Contoh
adhesive wear terdapat dua permukaan yang saling begerak dan bertemu tanpa adanya
pelumasan dan pendinginan. Gerakan dan sentuhan akan menyebabkan panas dan
wear terjadinya noda atau penghalusan yang dapat menyebakan kelemahan pada
permukaan.
Pada saat terjadi gesekan telah terjadi peleburan pada permukaan. Namun karena
adanya panas konduksi maka suhu akan turun membatasi titik lebur pada permukaan.
Jika telah terjadi adhesive wear maka kerusakan lanjutan yang akan terjadi adalah
komponen akan mencapai titik lebur, hilangnya kekuatan bahan dari komponen.
kerusakan akibat tembakan dan keausan abrasive. Kerusakan pada permukaan sering
Keausan erosi terjadi pada setiap system pada engine. Sehingga pada engine
terpasang beberapa filter interval untuk membatasi contaminant yang diijinkan masuk
dalam system. Contoh erosi yang terjadi pada pin piston dan bearing journal pada
turbocharger.
36
BAB III
DATA LAPANGAN
berikut :
Water Pump yang saya gunakan pada tugas akhir ini adalah Water Pump Engine
3. Diameter shaft (A) 25.000 + 0.011 − 0.002 mm dan diameter shaft (B) 15.500 +
4. Kekencangan baut yang mengikat Water Pump dan Puly 32 + 3 N.m (24 + 2 lb ft)
39
Water temperature regulator yang saya analisa pada tugas akhir ini adalah water
temperatur regulator tipe bonnet dari engine C6.4 Caterpillar dengan spesifikasi
sebagai berikut :
1
Untuk
Wrench memasang
komponen
40
2
Untuk
membongkar dan
Socket Set Wrench
memasang
komponen
3
Digunakan untuk
bearing.
4
Untuk
membongkar dan
Soft Hammer
memasang
komponen
6 Untuk
mengencangkan
Torque Wrench
baut sesuai torsi
100 N.m
yang telah
ditentukan.
7
Digital Outside
Untuk mengukur
Micrometer
komponen.
0-125 mm
41
Untuk mengukur
Feeler Gauge
komponen.
9 Digunakan untuk
Varnier caliper
mengukur
0,002
komponen
10 Untuk
Majun membersihkan
komponen.
11 Untuk
Kuas membersihkan
komponen.
12
Sebagai tempat
komponen.
13 Untuk
membersihkan
Solar
dan mencuci
komponen.
14 Untuk
8” komponen dari
shaft
42
Mulai
Studi Studi
Lapangan Literature/SIS
Prepare Alat
& Bahan Part Book OMM
Special
Hand Tools Tools Measuring
Tools
Inspeksi
Visual
Pengukuran
Analisa dan
Pembuatan Laporan
Selesai
2 1
A Combination Puller 1
B Driver Groub 1
1 2
1 2
1 2
3 2
B Driver Groub 1
C Seal Guide 1
1 2
B B
3.8.2 Thermostat
1 3
Lepas baut (1) pengikat antara cover (2) dan housing (3)
1 2
3 2
Pasang Thermostat (1) ke housing (2) lalu tutup dengan cover (3)
1 3
Pasang baut (1) pengikat antara cover (2) dan housing (3)
51
BAB IV
PEMBAHASAN
dan pengukuran pada water pump dibandingkan dengan buku panduan antara lain :
1. Guideline for Reuseable and Salvage Operation untuk water pump dengan nomor
media SEBF8058-03
2. Buku panduan specification untuk water pump dengan nomor media KENR6740-
23
3. Buku ajar Applied Failure Analysis, (2014) Cileungsi Training Center PT.
menghasilkan kerusakan pada permukaan logam. Senyawa bijih logam akan teroksidasi
selama proses produksi. Bijih logam akan menghasilkan senyawa bijih logam yang
stabil. Proses perubahan kembali kekondisi lebih stabil itu disebut corrosion.
52
Terjadi korosi dan menimbulkan strach atau garis pada shaft waterpump
Korosi yang terjadi adalah korosi jeni umum. Kerusakan jenis ini ditandai
komponen yang terjadi akibat permukaan komponen terpapar dengan cairan elektrolit
atau cairan yang bersifat asam. Kandungan coolant conditioner yang kurang tidak dapat
53
menghilangkan zat asam dari air secara maksimal, sehingga menimbulkan korosi pada
komponen.
Selalu gunakan coolant dengan konsentrasi air, coolant conditioner, dan anti-
freeze sesuai dengan standar pabrik, yaitu anti-freeze 30%-60%dan coolant conditioner
Impeller, hal ini mengindikasikan terjadinya masalah pada Impeller yang mengalami
keausan atau Shaft yang mengalami keausan sehingga Impeller bergerak keluar
B A
Digital 0.002 mm
Outside
Micrometer
0,001
Digital
Outside 15.500 + 0.000 −
B 15,479 mm Out of spec
Micrometer 0.013 mm
0,001
Pada hasil pengukuran tersebut terjadi perbedaan kasus di mana shaft sisi
Impeller Telah melewati batas spesifikasi yang dianjurkan sedangkan Shaft sisi Flange
masi masuk spesifikasi yang dianjurkan. Hasil pengukuran shaft tersebut menjadi
alasan mengapa Clearance pada Impeller dan Housing melebihi batas spesifikasi yang
di anjurkan.
engine C6.4 Caterpillar yang mengacu pada Service Informasion System menunjukkan
diperoleh dari SIS media Number : KENR6740-23). Hal ini didasari dari hasil
telah dipanaskan.
menggunakan infrared
lakukan pengukuuan
catat hasilnya.
57
temperature engine masih bisa mencapai specification yang telah ditentukan. Tetapi
celah valve membuka penuh tidak sesuai specification dan akan mengakibatkaan
coolant yang menuju radiator akan terlalu cepat didinginkan dan engine mengalami
overcooling.
Dari pengetesan yang dilakukan, water temperatur regulator pada engine C6.4
Caterpillar
Dariini sudah tidak
pengetesan dapat
yang digunakan
dilakukan, kembali.
water temperatur regulator pada eng.
58
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian “Analisa Kerusakan Komponen Cooling System pada Engine
1. Ada beberapa komponen dalam cooling system yang mengalami kerusakan dan
keausan seperti shaft, clearance antara impeller dan housing yang jika dibiarkan
2. Korosi adalah rusaknya suatu material kerena bereaksi dengan lingkungannya yang
terjadi pada water pump korosi ini sebabkan oleh kurangnya coolant conditioner
pada cairan pendingin yang mengakibatkan fungsi dari coolant (untuk mencegah
kerusakan jenis korosi adalah water pump housing pada permukaan blade dan back
3. Hasil pengukuran dan pengetesan komponen cooling system pada diameter shaft
water pump aktual yang di dapat ialah 24,992 mm dan spesifikasinya 25.000 + 0.011
0.013 mm pada bagian out shaft. shaft sisi Impeller Telah melewati batas
spesifikasi yang dianjurkan sedangkan Shaft sisi Flange masi masuk spesifikasi
Clearance pada Impeller dan Housing melebihi batas spesifikasi yang di anjurkan.
coolant pada cooling system yang dapat mengakibatkan kerusakan pada engine.
5.2 Saran
Adapun saran yang penulis berikan sebelum melakukan analisa adalah sebagai
berikut:
1. Utamakan safety dan juga Contamination Control pada tiap pekerjaan yang
dilakukan
yang lebih parah pada water pump dan sistem pendingin umumnya.
3. Gunakan cairan pendingin yang sesuai dengan standard. Untuk unit caterpillar
4. Lakukan perawatan berkala pada sistem pendingin khususnya pada engine C6.4
Catepillar pada umumnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan .dan selalu
DAFTAR PUSTAKA
Caterpillar Inc., 2012, Know Your Cooling System, Media Number -SEBD0518-10,
Caterpillar Inc., 2003, Fundamental Diesel Engine, Media Number NTBEM001, Revisi
Caterpillar Inc., 2014, Service Letter Water Pump, Media Number TEBE1614-00,
Guideline for Reusable Parts and Salvage Operation untuk water pump, Media
Number SEBF8058-03
Buku ajar Applied Failure Analysis, (2014) Cileungsi Training Center PT. Trakindo
Utama, Jakarta