Anda di halaman 1dari 54

SKRIPSI

ANALISA PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI


(Studi Kasus Pada PT.Sermani Steel Makassar)

SANDI BINTAN
2021201010

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Teknik (S1) Pada Program Studi Teknik Mesin

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA MAKASSAR
2021
i

ANALISA PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI


(Studi Kasus Pada PT.Sermani Steel Makassar)

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pemeliharaan mesin


yang dilakukan pada PT. Sermani Steel Makassar. Penelitian dilakukan
pada beberapa mesin-mesin produksi yang beroperasi pada perusahaan
tersebut, seperti Corrugation Machine, Feeder Conveyor, Uncoiler, Mesin
Canal C dan beberapa mesin produksi lainnya. Penelitian dilakukan
selama 2 hari pada bulan November. Dalam proses penelitian data yang
diteliti adalah data sekunder.
Data dikumpulkan melalui metode wawancara dan metode
pengamatan langsung pada mesin-mesin produksi. Setelah itu akan
dilakukan proses analisa dan pembahasan pada data tersebut. Dalam
proses penelitian tidak membahas aspek biaya investasi ataupun biaya
operasional pabrik. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dalam proses
pemeliharan mesin produksi pada perusahaan PT. Sermani Steel tidak
dengan data tertulis.
Kata Kunci : Pemeliharaan Mesin, data sekunder.
ii

ANALYSIS OF PRODUCTION MACHINE MAINTENANCE


(Study Case on PT.Sermani Steel Makassar)

Abstract

The purpose of this study was to determine the process of machine


maintenance carried put at PT. Sermani Steel Makassar. The research
was conducted on several production machines operating at the company,
such as Corrugation Machine, Feeder Conveyor, Uncoiler, Canal C
machine and several other productin machine. The sudy was conducted
for 2 days in November. In the research process, the data studied are
secondary data.
Data were collected through interview methods and direct
observation method on production machine. After that, the analysis and
discussion of the data will be carried out.The research process doesn’t
discuss the aspect of investment nor factory operationa cost. From the
result of the study it was found that in the process of maintaining
production machines at the company are not with written data.
Keywords : Machines Maintenance, Secondary Data
iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

ANALISA PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI


(Studi Kasus Pada PT.Sermani Steel Makassar)

SANDI BINTAN
2021201010

Telah dipertahankan dalam sidang sarjana pada tanggal ….. dan


dinyatakan memenuhi syarat

Disetujui oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Ir.Risa B. Oemar, M.Pd.,M.Si Hj.Haslinda, H.S.,S.T.,M.M.,M.T


NIDN :0016116101 NIDN : 0902127403

Diketahui oleh,

Ketua Program Studi Teknik Mesin

Aslim Muda Azis,S.T.,M.T


NIDN : 0907058204
iv

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Persetujuan Tim Penguji Ujian Akhir/Skripsi Program Studi Teknik Mesin

Universitas Pejuang Republik Indonesia.

Nama/NIM : SANDI BINTAN/2021201010

Judul Skripsi : Analisa Pemeliharaan Mesin Pada PT.Sermani Steel

Makassar

SK/Tgl Ujian :

No. Penguji Jabatan Tanda Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

Diketahui Oleh,

Dekan Fakultas Teknik

Ir.Hj.Hasni Kasim,M.T
NIDN : 19651114 1991103 2 002
v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Program Studi Teknik Mesin

Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) seluruhnya merupakan

hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya

kutip dari hasil karya orang lain, telah dituliskan sumbernya secara jelas

sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi

ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-

bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi.

Makassar, 24 November 2021

Yang membuat pernyataan

SANDI BINTAN
vi

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING


DIPERSYARATKAN UNTUK SEMINAR HASIL SKRIPSI

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Ir.Risa B. Oemar, M.Pd.,M.Si Hj.Haslinda, H.S.,S.T.,M.M.,M.T


NIDN : 0016116101 NIDN : 0902127403

Mengetahui,
Ketua Program Studi.........

Aslim Muda Azis,S.T.,M.T


NIDN : 0907058204

Nama :
NIM :
Tanggal Seminar :
vii

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI


ATAS HASIL PERBAIKAN SKRIPSI
No. Nama Tanda Tangan Tanggal

1. ...........................
(Pembimbing I)

2. ...........................
(Pembimbing II)

3. ............................
(Penguji)

4. ............................
(Penguji)

5. ............................
(Penguji)
viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

pertolongan-Nya sehingga skripsi ini yang berjudul “ Analisa

Pemeliharaan Mesin Produksi Pada PT. Sermani Steel Makassar“

dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun mendapat banyak arahan,

bimbingan dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, lewat kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan terima kasih

kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan penyertaan-Nya,

sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

2. Bapak M.Darwis Nur Tinri, S.Sos.,M.Si selaku Rektor

Universitas Pejuang Republik Indonesia.

3. Ibu Ir.Hj.Hasni Kasim, M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Pejuang Republik Indonesia.

4. Bapak Aslim Muda Azis,S.T.,M.T selaku Ketua Program Studi

Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pejuang Republik

Indonesia
ix

5. Bapak Dr.Ir.Risa B. Oemar, M.Pd.,M.Si selaku pembimbing I

dan ibu Hj.Haslinda, H.S.,S.T.,M.M.,M.T selaku pembimbing II

yang senantiasa membimbing saya selama penulisan skripsi ini.

6. Dosen dan Karyawan Fakultas Teknik Universitas Pejuang

Republik Indonesia.

7. PT.Sermani Steel Makassar yang boleh memberi kesempatan

untuk melakukan penelitian.

8. Kedua orang tua saya, Alm. Lince Lapu’ dan Alm. Bintan yang

tiada henti mendoakan dan membesarkan saya selama ini.

9. Semua saudara saya yang senantiasa memberikan dukungan.

10. Semua pihak yang boleh terlibat membantu dan mendukung

dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi

ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penyusun

mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga

dengan terselesainya skripsi ini penyusun berharap, skripsi

ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Amin.

Makassar, 26 November 2021

SANDI BINTAN
x

DAFTAR ISI

SAMPUL

ABSTRAK…………………………………………………………………………i

PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….………………………iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI…………………………………………….

…..iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………………………………v

KATA PENGANTAR………………………………………………………..…..vi

DAFTAR ISI………………………………………………………………...…..viii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..

……….1

A. Latar

Belakang…………………………………………………………...1

B. Sejarah P.T Sermani Steel……………………………………………..2

C. Rumusan Masalah………………………………………………………7

D. Tujuan Masalah………………………………………………………….7

E. Batasan

Masalah………………………………………………………...7

F. Manfaat

Penelitian……………………………………………………….7

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………..9

A. Pengertian Pemeliharaan Mesin………………………………………9

B. Tujuan Pemeliharaan Mesin…………………………………………10


xi

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan

Pemeliharaan…………………………………………………………..11

D. Jenis-jenis Pemeliharaan Mesin……………………………………..12

E. Strategi Pemeliharaan Mesin………………………………………...14

F. Mesin-mesin Produksi…………………………………………………19

F.1 Shearing Line………………………………………………………19

F.2 Galvanizing Line…………………………………………………..21

F.3 Corrugation Line…………………………………………………...22

G. Syarat-syarat Pemeliharaan (Maintenance)…………………………

23

H. Tugas dan Kegiatan Pemeliharaan…………………………………..24

I. Usaha Menjamin Kelancaran Kegiaan Pemeliharaan………………

25

J. Keuntungan Pemeliharaan……………………………………………26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………..27

A. Waktu dan

Tempat……………………………………………………..27

B. Metode Pengumpulan

Data…………………………………………...27

C. Diagram Alir Perencanaan Perawatan………………………………28

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN………………………………

29
xii

A. Analisa Data………………………………………………………...

…..29

B. Pembahasan…………………………………………..……………..…29

C. Proses Pemeliharaan………………………………………………….29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………….…...33

A. Kesimpulan……………………………………………...……………...33

B. Saran……………………………………...………………………….....33

LAMPIRAN GAMBAR……………………………….………………………...34

LAMPIRAN WAWANCARA………………………..………………………….36

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..38
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan peradaban manusia telah mendorong peningkatan

kebutuhan dan keinginan pada tingkat kuantitas, variasi dan kualitas.

Perkembangan ini menghadirkan tantangan untuk memenuhi aspirasi

tersebut melalui peningkatan kapasitasopenyediaan atau produksi barang

merupakan usaha yang harus dilakuakan oleh perusahaan untuk dapat

memenuhi kebutuhan secara efektif dan efesien (Titin dkk., 2015).

Setiap usaha dalam persaingan tinggi selalu kompetisi, pelaku

bisnis harus memberikan perhatian penuh terhadap kualitas

produk. Perhatian pada kualitas produk memberikan dampak positif

kepada bisnis melalui dua cara yaitu dampak terhadap proses produksi

dan dampak terhadap kualitas bahan baku. Salah satu tujuan

perusahaan adalah meningkatkan laba terutama pada kegiatan

operasinya (Herawati dkk., 2016).

Didalam sebuah industri, kelancaran dari proses produksi

merupakan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan kelangsungan

hidup suatu perusahaan ditentukan baik atau tidaknya proses produksi

yang ada di dalamnya. Salah satu yang penting dalam kelancaran proses

produksi adalah tetap beroperasinya mesin-mesin produksi yang ada.

Oleh karena itu, perawatan mesin mutlak dilakukan jika suatu perusahaan

ingin memperpanjang umur pakai mesin (Iqbal, 2017).


2

Mesin merupakan salah satu faktor produksi yang menentukan

kelancaran suatu proses produksi. Agar proses produksi berjalan secara

efisien maka mesin yang digunakan dalam proses produksi harus dalam

keadaan yang baik. Dalam usaha untuk dapat terus mempergunakan

fasilitas dan peralatan tersebut agar kontinuitas produksi tetap terjamin,

maka dibutuhkan kegiatan pemeliharaan (maintenance). Pemeliharaan

adalah proses yang dipicu oleh kegagalan peralatan atau direncanakan

perbaikan. Proses ini memerlukan perencanaan, penjadwalan,

pengendalian dan penggelaran sumber daya pemeliharaan yang

diperlukan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan yang baik (Arisusila,

2010).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peningkatan mutu perawatan mesin ?

2. Bagaimana proses perawatan mesin produksi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui peningkatan mutu perawatan mesin.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses perawatan mesin produksi

D. Batasan Masalah

1. Penelitian dilakukan terhadap mesin-mesin produksi.

2. Data-data yang digunakan pada penelitian adalah data-data

sekunder.

3. Tidak membahas aspek biaya investasi ataupun biaya operasional

pabrik
3

E. Manfaat Penelitian

1. Mengetahui pengaruh proses perawatan mesin

2. Mengetahui pengembangan Preventive Maintenance pada mesin

mesin produksi.

3. Dapatomenjadi.masukanpbagimperusahaanodalamkpelaksanaan

pemeliharaanomesinpdan peralatanipada masaoyang akanidatang.

4. Dapatomembantuoperusahaanodalam menemukanipermasalahan

danuberusahapuntuk menyelesaikankmasalahotersebut.o

5. Penulisomampu mengetahui bagaimana proses perawatan mesin

produksi yang dilakukan pada perusahaan tersebut.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemeliharaan Mesin

Pemeliharaan merupakan salah satu kegiatan yang memegang

peranan penting dalam suatu perusahaan atau pabrik. Tuntutan saat ini

akanoproduktivitas.yang lebih tinggiodanojangkauan alatoberatoyang

diperluas membutuhkan peran yang lebih besar untuk fungsi perawatan

agar alat berat dapat digunakan secara optimal tanpa mengganggu


4

pengoperasiannya.oPerananomaintenanceimenentukanidalamikegiatan

produksiiyangimenyangkutikelancaraniatauikemacetaniproduksi,ikelambat

anidanovolumeiproduksi,isertaiefisiensiiberproduksio(Maryulina, 2010).

Pemeliharaan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara

atau menjaga fasilitas atau peralatan produksi dan mengadakan

perbaikan, penyesuaian atau penggantian yang diperlukan supaya

terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai

dengan apa yang direncanakan. Meningkatkan mutu pemeliharaan mesin

dapat mengurangi kemacetan dalam keadaan operasi menjadi sekecil

mungkin Sehingga proses produksi dapat berjalan lancar dan terjamin,

dengan cara meningkatkan mutu pemeliharaan mesin (Titin dkk., 2015).

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pengertian pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara dan

menjaga fasilitas atau peralatan pabrik serta mencakup semua

aktivitas yang berkaitan dengan menjada semua peralatan sistem

agar tetap dapat bekerja (Rully dkk., 2015).

Konsep pemeliharaan pertama kali diterapkan di Jepang pada

tahun 1971. Konsep ini mencakup semua hal yang berhubungan dengan

maintenance dengan segala implementasinya di lapangan. Konsep ini

mengikutsertakan pekerja dari bagian produksi untuk ambil bagian dalam

kegiatan maintenance tersebut. Dengan demikian maka diharapkan terjadi

kerjasama yang baik antara bagian maintenance dan bagian produksi.

Tiga dasar utama dalam maintenance adalah :


5

1. Membersihkan ( cleaning ) Pekerjaan pertama yang paling mendasar

adalah membersihkan peralatan / mesin dari debu maupun kotoran –

kotoran lain yang dianggap tidak perlu. Debu tersebut akan menjadi inti

bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara.

Pekerjaan membersihkan akan sangat baik apabila dilaksanakan

secara periodik dan dengan disiplin tinggi dengan menyesuaikan

dinamika operasi mesin / peralatan bersangkutan.

2. Memeriksa ( inspection ) Pekerjaan kedua adalah memeriksa bagian –

bagian dari mesin yang dianggap perlu. Pemeriksaan terhadap unit

instalasi mesin perlu dilakukan secara teratur mengikuti suatu pola

jadwal yang sudah diatur.

3. Memperbaiki ( repair ) Pekerjaan selanjutnya adalah memperbaiki bila

terdapat kerusakan-kerusakan pada bagian unit instalasi mesin

sedemikian rupa sehingga kondisi unit instalasi tersebut dapat

mencapai standard semula dengan usaha dan biaya yang wajar.

B. Tujuan Pemeliharaan Mesin

Tujuan dari pemeliharaan adalah memperpanjang umur

pakai peralatan, menjamin tingkat ketersediaan yang optimal dari

fasilitas produksi menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas

untuk pemakain darurat serta menjamin keselamatan operator dan

pemakaian fasilitas tersebut (Kurniawan dkk., 2014)..

Dari pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan

pada peralatan produksi, dapat dikatakan bahwa tujuan


6

pemeliharaan dan perbaikan adalah untuk mempertahankan tingkat

produktivitas tertentu tanpa merusak produk lain. Jadi selama

perawatan, selama digunakan dalam proses produksi sampai

tercapai jangka waktu tertentu yang direncanakan, mesin produksi

dapat berjalan sesuai rencana dan tidak mogok.o,

B. Faktor-FaktoroYangoMempengaruhioPerusahaanoMelakukan

Pemeliharaano

Pemeliharaan sangat membantu kelancaran proses produksi, jika

beberapaobagianomesinorusakoatauotidakodapat dioperasikan,

rencana produksi bisa gagal. Olehokarenaoitu,operencanaan

perawatanomesinomerupakanosalahosatuokegiatanopentingodala

mooperasional sebuahoperusahaanomanufaktur. Dalamipraktiknya,

kebijakan pemeliharaan perusahaanodipengaruhioolehobeberapa

faktoro(Ramadhan, 2011).oFaktor-faktoroinioadalah:i

1. Biaya Dalam perawatan mesin, biaya tinggi disebabkan oleh

perbaikanodanopenggantianosukuocadangodanoperalatan.oo

2. Suku cadang adalah bagianoutama dari perawatan, saat membeli

barang untuk diperbaiki atau diganti..

3. Energi padaodasarnyaoadalahotenagaokerjaoyangodilakukan di

departemenopemeliharaan.o.
7

4. Keselamatan mesinodanopersonelooperator/pemeliharaanountuko

setiapomesin diopabrik.oAdapun operator harus memperhatikan

perangkat keselamatan yang disertakan dengan setiap mesin.k

D. Jenis-jenis Pemeliharaan Mesin

1.    Prefentive.Maintenance

Prefentive Maintenance diklaim jua tindakan pencegahan atau

overhaul, yaitu kegitaan pemeliharaan & perawatan buat

mencegah kerusakan yg tidak terduga & menemukan syarat atau

keadaan yg mengakibatkan fasilitas operasi lebih sempurna.

Pemeliharaan prefentif bila direncanakan menggunakan baik bisa

mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan, karena bila terjadi

kerusakan alat-alat operasi bisa menjadikan stagnasi produksi

secara total.

Alternatif dalam Prefentive Maintenance adalah: 

a. Berdasar waktu, yaitu melakukan pemeliharaan pada periode

secara teratur, misalnya penggantian oli mesin setiap 3 bulan. 

b. Berdasar pekerjaan, yaitu pemeliharaan setelah sejumlah jam

operasi atau volume produksi tertentu, misalnya setelah mobil

berjalan 2.000 km, atau mesin bekerja selama 500 jam. 

c. Berdasar   kesempatan,   yaitu   pemeliharaan   yang  

dilakukan   apabila   ada kesempatan untuk itu, misalnya pada

jam kerja istirahat, atau hari libur. 


8

d. Berdasar syarat terencana, yaitu tergantung dalam output

pemantauan syarat fasilitas produksi, contohnya penggantian

kampas rem kendaraan beroda empat bila sudah mencapai

ketebalan tertentu. Prefentive Maintenance sangat sempurna

dilakukan, lantaran fungsinya sangat efektif pada menghadapi

fasilitas-fasilitas produksi yg termasuk pada critical unit, yaitu

alat-alat atau fasilitas yg membahayakan kesehatan &

keselamatan kerja, mensugesti produk yg dihasilkan, bisa

mengakibatkan stagnasi semua proses produksi, & bila kapital

yg ditanam buat fasilitas ini nisbi rebih mahal.

2. Corrective  Maintenance,

Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan

pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadi

kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas produksi sehingga

tidak dapat berfungsi dengan baik.

E. Strategi Pemeliharaan Mesin

Strategiopemeliharaanobertujuanountuk menemukan kompromi

antara biaya pemeliharaan sistem dan risiko ekonomi atau manfaat dari

sistem adalah masalah penting tetapi kompleks. Dengan begitu banyak

tantangan, saran ahli mungkin diperlukan untuk menentukan strategi

penting ini. Strategi pemeliharaan dapat didefinisikan sebagai aturan


9

keputusan yang menetapkan serangkaian tindakan yang harus diambil

dalam kaitannya dengan keadaan operasional sistem manufaktur yang

dimilikinya.oJika Anda menghabiskan banyak waktu membaca tren

industri, Anda akan menemukan bahwa pemeliharaan prediktif semakin

populer setiap hari. Dengan munculnya Industrial Internet of Things (IIoT),

organisasi dapat menggunakan perangkat lunak pemeliharaan cerdas

untuk mengumpulkan data dan mengintegrasikannya dengan perangkat

yang terhubung untuk meningkatkan proses manufaktur.oooo

Strategiopemeliharaanoperlu dipilih berdasarkan penilaian risiko

dan konsekuensi kegagalan/kerusakan. Ini memerlukan tinjauan

menyeluruh terhadap semuapperalatan di pabrik untuk mengidentifikasi

malfungsi apa pun. Setelah semua jenis kegagalanotelah diidentifikasi,

konsekuensi dari setiap kegagalan dapat ditentukan. Ini akan

memungkinkan kegagalan untukodiberi peringkat menurut dampaknya

terhadap keselamatan dan biaya.o

Biayaoini dapat bermanifestasi sebagai kehilangan produksi atau

biaya pemeliharaan yang tinggi.oJika pabrik mengalami kegagalan mesin,

perawatan diperlukan untukomembuatnya kembali beroperasi. Ini

membutuhkan sumber dayaomanusia dan material. Nah, tujuan

mengembangkan strategi pemeliharaan adalah untuk mencapai

keseimbangan terbaik antara semua faktor ini.o


10

Olehokarena itu, strategi pemeliharaan yang tepat harus dipilih

berdasarkan kebutuhan untuk mengurangi atau menghindari risiko yang

ada. Karena kebutuhanooperasional sebenarnyaoberbeda antara satu

industri dengan industri lainnyao

Memilihpstrategi pengobatan yangotepat bukanlah tugas yang

mudah. Idealnya,oAnda harus memiliki rencana yang dikembangkan oleh

ahli pemeliharaan dan keandalan untuk memberi tahu kami apa yang

harus dilakukan dan bagaimana mencapai tujuanokami - tetapi seperti

dalam kehidupan, itu tidak mudah dilakukan. Untungnya, kali ini kami

mendapat sedikit bantuan dari Michael Meehan, ahli perawatan dan

keandalan di Worthington Industries. Berikut adalah beberapa saran untuk

membantu kami menentukan strategi perawatan yang tepat untuk jenis

bisnis kami:ooo

1) KetahuioPosisioKitaodarioPerspektifoMaintenanceo

Hal pertama yang harus dilakukanpsebelumomemutuskan strategip

perawatanpadalahomencariotahuodimanaokitaoberadaodalam

"perjalanan" perawatan.oCara palingojelas untukomemulaiotugasoini

adalah melalui observasiodan auditing. Pelajari cara kerja proses

pemeliharaan rutin dan apakah proses tersebut berfokus pada tugas

pencegahan dan perbaikan proaktif selama waktu henti yang

direncanakan.oApakah Anda sibuko“melawan api”osepanjangohari


11

agar peralatanotetap berjalan?oJika menggunakanosistem manajemen

pemeliharaan terkomputerisasi (CMMS). Cara lain untuk menentukan

tempat kita pada kontinum kematangan pemeliharaan adalah dengan

melakukan penilaian formal. Kami dapat melakukan penilaian kami

sendiriomenggunakanotolokiukuroindustriiatauotolokoukuri'kelasodunia'

oyangodisediakan oleh organisasiosepertioSociety of Maintenanceoand

oReliabilityoProfessionalso(SMRP),ogratisoatau dikenakan biaya jikao

Anda memilikiokeanggotaan.op

2) TentukanbKemanafTujuanaMaintenancevKitab

Setelah penilaian, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi

area/peralatan mana yang akan menjadi fokus utama dan berdiskusi

dengan manajemen. Dalamphal ini, potensi keselamatanoteknisi, waktu

ohentioperalatan,obiaya perawatan,oupaya, danotingkatoketerampilan.

Tapi kita tidak perlu fokus hanya pada bidang-bidang ini karena kita

perlu memperkuat bagian lain untuk mendukung mereka danoadaohal

lainoyangoharusodilakukanoselainoprioritasokita. Melalui operasi di

atas, Anda dapat menentukan arah strategi perawatan Anda.v

3) Pilih.Strategi.Maintenance.

ntuk menyelesaikan program, kami harus mempertimbangkan dan

menghasilkan beberapa strategi pemeliharaan untuk diterapkan.

Jangan terintimidasi oleh banyak elemen yang belum kita sentuh.

Berikut adalah beberapa faktor lain yang relevan untuk


12

dipertimbangkan yang akan mempengaruhi upaya Anda untuk

meningkatkan kualitas pemeliharaan: Kami mungkin atau mungkin tidak

menerapkan praktik terbaik industri (mis. Lean, TPM).d

4) BangunlahoRoadmappp.m

Setelahokami memilikiostrategiopemeliharaan, kami dapatomemetakan

skoroperingkat pemeliharaan keojenisoperalatanodan mengidentifikasio

areaodenganopotensiopeningkatanoterbesar.oKamiojugaoakan

menemukanokekuatan dalam prosesnya. Kitaodapat menggunakan

salahosatuodari keuntungan ini untuk mendapatkan "kemenangan

cepat" di depan, yang tidak hanya mendapat dukungan manajemen

tetapi juga memotivasi timiyangoditugaskan untukomelakukano

pekerjaanoyangoperluodilakukan. Agar berhasil menerapkan strategi

pemeliharaan baru, upaya untuk mengeksplorasi berbagai area

strategis perlu direncanakan dan didokumentasikan. Menggunakan

bagan Gantt atauometodeoserupaoakan membantuomerencanakano

pekerjaan, meningkatkanopenggunaanosumber daya,idanomemberikan

garis waktu untukopencatatan,oevaluasi, danoakuntabilitas.om

F. Mesin-Mesin Produksi

F.1 Shearing Line

1. Fungsi Shearing Line

a) Shearing line berfungsi sebagai tempat pemotongan CRC (Steel

Sheat In Coil) sesuai dengan ukuran dan ketebalan yang


13

diinginkan. Perpindahan bahan produksi beroperasi secara

otomatis sehingga tidak memerlukan operator.

2. Cara kerja

a) Bahan baku utama yang berbentuk gulungan CRC (Steel Sheat In

Coil) dibuka dengan cara diletakkan pada mesin uncoiler dengan

menggunakan crane.

b) Kemudian ditarik oleh pinch roll 1 lembaran plat baja dilewatkan

pada shearing yaitu suatu alat pemotong yang menyerupai gunting

besar kemudian dipotong sesuai ukuran di up cut shear

c) Kemudian ditarik seam welding dan entry bridle.

d) Setelah itu lembaran plat baja dilewatkan pada accumulator ke

pinch roll 2 dan lalu tension bridle, untuk masuk ke proses

selanjutnya.

3. Kegiatan pemeliharaan

Proses pemeliharaan yang dilakukan pada Shearing Line hanya

terbatas pada perawatan pada bagian-bagian yang berputar dengan

memberikan pelumas untuk mengurangi panas akibat perputaran yang

terjadi. Ada dua macam pelumas yang digunakan untuk shearing line :

a) Pelumas padat (grease)

b) Pelumas cair (oli)

Pemberian grease pada Shearing Line dilakukan dengan cara grease

dimasukkan kedalam pompa grease kemudian dipompakan ke bagian-

bagian yang diberi pelumas grease. Sedangkan pemberian oli dilakukan


14

dengan menggunakan oil camp. Proses ini dapat dilakukan selama proses

produksi berlangsung oleh operator langsung. Dan apabila terjadi

kerusakan yang cukup parah maka alat yang bersangkutan akan dibawa

kebagian maintenance untuk diperbaiki atau diganti. Seperti rol-rol yang

digunakan pada proses ini kadang- kadang rusak/tergores akibat karena

benturan baja lembaran apabila rusak ringan akan dibubut dibagian

maintenance untuk meratakan kembali permukan rol- rol tersebut dan

apabila rusak berat akan diganti dengan yang baru.

Gambar

E.1 : Shearing Line (Mr Gary,2014)

F.2 Galvanizing Line

1. Fungsi Galvanizing Line

a) Proses dalam galvanizing line ini bertujuan untuk memberikan

lapisan anti karat pada plat-plat baja yang telah dipotong oleh

mesin Shearing Line.

2. Cara kerja

a) CRC (Steel Sheat In Coil) yang telah dipotong di siapkan di black

sheet feeding table.


15

b) Dengan feeder automatics plat-plat baja dijalankan melalui

conveyor.

c) Plat-plat baja dibersihkan di cleaning tank dengan air.

d) Plat-plat baja di masukan ke tank yang berisi larutan HCl (Gas

Hidrogen Klorida)

e) Plat-plat baja kemudian melewati rinsing tank dan melewati feeding

conveyor menuju proses pelapisan zinc.

f) Setelah keluar dari ruang pelapisan zinc, plat baja dimasukan ke

cooling tank untuk proses pendinginan.

g) Setelah proses pendinginan lalu proses chrome dichromate tank.

h) Kemudian ke proses pengeringan di drying conveyor.

3. Poses pemeliharaan

Selama proses ini, mekanisme perawatan dilakukan dengan

cara personel bagian galvanizing melumasi rantai dan logam untuk

mencegah keausan. Bagian yang berputar juga dilumasi untuk

mengurangi kemungkinan kerusakan akibat panas tinggi akibat

gesekan benda yang berputar. Proses perawatan ini dapat dilakukan

selama proses produksi, jika zinc box mengalami kerusakan seperti

kebocoran air, kebocoran box, dll maka proses produksi harus

dihentikan dan peralatan yang rusak harus diganti. Apalagi jika pelat

pemandu bagian dalam rusak, proses produksi berhenti sekitar 8

hingga 10 jam. Hal ini karena semua komponen dalam panci berlapis
16

(dapur produksi) harus dibongkar karena rel bagian dalam terletak di

bawah bagian dalam panci berlapis.

Gamb

ar E.2: Galvanizing Line (Alibaba.com,2008)

F.3 Corrugation Line

1. Fungsi Corrugation Line

Setelah proses Stamping Line, proses selanjutnya bentuk gelombang

dibutuhkan proses selanjutnya di Corrugation Line. Pada unit ini lembaran

seng dibagi menjadi gelombang besar dan gelombang kecil.

2. Proses pemeliharaan

Pada proses ini mekanisme perawatan yang dilakukan antara lain

dengan memberikan pelumasan pada roda-roda gigi yang memutar

rol-rol yang dipakai untuk membentuk gelombang pada lembaran-

lembaran seng. Hal ini juga dapat dilakukan selama proses produksi

berlangsung oleh operator pada Corrugation Line. Seminggu sekali

diadakan pemeriksaan seperti roll karet, bila mana terdapat


17

kerusakan diadakan penggantian. Alat yang rusak dibawa ke bagian

maintenance untuk diperbaiki.

Ga

mbar E.4: Corrugation Line (Subur Susanto, 2015)

3. Perencanaan Pemeliharaan

Di dalam kegiatan pemeliharaan agaroberjalanodenganobaik,olancar

danosesuaiodenganoapa yangidiharapkanidiperlukanisuatuiperencanaan.i

Tujuanoutamaodariosuatu perencanaanoadalahokegiatan perawataniyang

idilakukanidapatomencapaiiefektifodanoefisien.oTanpaidilaksanakani

perencanaanoyangotepatodanobenariterlebih dahulu, kegiatanoperawatan

yangodilakukan.oDalamohaloinioyangodimaksudoperencanaanoadalaho

formulasiorinciiodariotindakanountukomencapaiokegiatanomanejemen

(Maryulina, 2010).

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk menjaga fasilitas atau peralatan

dalam suatu pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau

penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi

produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan

(Manesi, 2015).
18

G. Syarat – Syarat Pemeliharaan (Maintenance)

Menurut Maryulina (2010).oAdaoenamoyangoharusodipenuhodan

dilaksanakanoagaropekerjaanoituotetapoefisien,oyaituo:

a. Dataomengenaiomesinodanoperalatanoyangodimilikioperusahaan

antaraolain:onomor,ojenis (tipe),oumur dan tahunopembelian,

keadaanosertaokondisinya.oPembebananodalamooperasioyang

diterapkanoperjam atau perhariobagaimanaioperator menjalankan

peralatanotersebut dilengkapiodengan keahliannya.o

b. Planningodanoschedulingoyaituoperencanaanountukomenjaga

waktuojangka panjangoatau jangkaopendek.o

c. Suratoperintah (workoorder) yangomenyatakan tentangohal

tersebut osebagaioberikut :o

 Apaoyangoharusodikerjakano

 Siapaoyangomengerjakanodanoyangobertanggungojawab.o

 Dimanaodikerjakan,obahanoatau alat-alatoyang dibutuhkan.

 Memerlukanoberapaotenaga kerja,obahan atauoalatoyang

dibutuhkan.o

 Waktuoyangodibutuhkanountukomengerjakanopekerjaan

tersebuto

 Persiapanoyangocukup.o

 Catatanotentang perawatanoyang dilakukan.o

 Laporanopengawasodanoanalisisoyaituolaporanokemajuan

rentang oyang diperoleh.o


19

H. Tugas dan Kegiatan Pemeliharaan

Tugas dan kegiatan pemeliharaan pada hakekatnya dilaksanakan

untuk mempertahankan kondisi sistem produksi agar tetap dapat

melaksanakan operasinya secara optimal dengan biaya seminimal

mungkin. Kegiatan pemeliharaan adalah untuk menjaga reliabilitas sistem

pengoperasian pada tingkat yang bisa diterima dengan tetap

memaksimumkan laba dan meminimumkan biaya.

Menurut Yanti (2015). Mengemukakan bahwa tugasodanokegiatanodario

pada perawatanodapat dikelompokkanoatas limaobagian yaituosebagai

berikut:o

1. InspeksioKegiatanoinspeksiomeliputioinspeksiorutinoterhadap

bangunan dan peralatan pabrik sesuai rencana dan kegiatan,

inspeksi atau inspeksi peralatan yang rusak, dan penyusunan

laporan berdasarkan hasil inspeksi atau pemeliharaan tersebut.

Tujuan dari kunjungan inioadalahountukomengetahuioapakah

perusahaan pabrik selalu memiliki peralatan atau

fasilitasoproduksioyang baik untukomenjamin kelancaranoproses

produksi..

2. KegiatanoTekniko(Engineering)oKegiatan teknis meliputiokegiatan

percobaanopada peralatanoyangobaruodibeli.oPada bagian ini,

Anda akanomelihat kemampuanountuk menguji peralatanoyang

baruodibeliodan memperbaikinya untuk perusahaan,oserta

kemajuanoperalatanotersebut.oPelajari juga spesifikasi dan upaya


20

mesin dalam aktivitas ini untuk memungkinkan mesin dan

peralatan bekerja secara efisien.

3. KegiatanoProduksipKegiatanoproduksi iniomerupakan kegiatan

pemeliharaanoyangosebenarnyaokarena melakukan perbaikan

dan perbaikan mesinodanoperalatan.oSecara praktis

omelaksanakan pekerjaanoyangodisarankan atauodiusulkan

dalam kegiatanoinspeksi danosecara teknis melakukan kegiatano

pemeliharaan danopelumasan atau pelumasan.oKegiatanoini

dirancang agarokegiatan pengolahanoatau pabrikodapatoberjalan

sesuaiorencana,odan untuk ituoapabila peralatan rusak maka

harus segera dilakukan pekerjaan perbaikan.

I.UsahaoMenjaminoKelancaranoKegiatanoPemeliharaano

MenurutiMaryulina (2010).oAdaolimaousahaountukomenjaminokelancaran

kegiatanopemeliharaanoadalahosebagaioberikuto:

1. Tingkatkan jumlahoperalatanodanopersonel pemeliharaan agar

tersedia, dan waktu henti mesin rata-rata berkurang. Gunakan

perawatan preventif karena dengan begitu kita dapat mengganti

alat yang sudah dalam kondisi kritis sebelum rusak.

2. Diadakan suatu cadangan didalam suatu siystem produksi pada

tingkat yang kritis (critical unit) sehingga kita mempunyai suatu

tempat yang pararel apabila terjadi suatu kerusakan yang

mendadak.
21

3. Usaha-usaha untuk menjadikan para pekerja dalam bidang

pemeliharaan ini sebagai suatu komponen mesin-mesin yang ada,

dan untuk menjadikan mesin tersebut sebagai suatu komponen

terhadap suatu sistem produksi secara keseluruhan.

4. Mengadakan percobaan untuk menghubungkan tingkat-tingkat

produksi lebih cermat dengan cara mengadakan suatu persediaan

cadangan (inventor) diantara tingkat produksi yang ada, sehingga

terdapat keadaan dimana masing-masing tingkat tersebut tidak

akan tergantung dari tingkat sebelumnya.

J. Keuntungan Pemeliharaan

Ada 8 prinsip keuntungan pemeliharaan Preventive (Anam, 2018).

1. Pengurangan pemeliharaan darurat

2. Pengurangan waktu mengangur

3. Ketersedian (Avaibility) untuk produksi

4. Meningkatkan penggunaan tenaga kerja untuk pemeliharaan dan

produksi

5. Memperpanjang waktu antar overhaul

6. Pengurangan penggantian suku cadang membantu pengendalian

persediaan

7. Meningkatkan efisiensi mesin

8. Memberikan pengendalian anggaran dan biaya

K. Sejarah PT. Sermani Steel


22

PT. Sermani Steel di Kota Makassar merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan atau produksi

lembaran baja berlapis seng (Zn) yang mempunyai prospek pemasaran

yang cukup cerah dimasa yang akan datang. Karna permintaan konsumen

akan bahan bangunan, sehingga pihak perusahaan dalam hal ini harus

siap menghadapi persaingan dari perusahaan lain yang bergerak pada

bidang yang sama.

SermanioSteeloadalahoperusahaanopatunganoantara Jepangodan

Indonesia. Perusahaanoini berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan, di

Lantai 1, Jalan Urip Sumohardjo 7 Jalan tellos baru, Kecamatan

Panakukang. Perusahaan patungan ini didirikan setelah mendapat

persetujuan dari PresidenoRepublikoIndonesiaoNo. B47/Pres/5/1969,

tanggalo10 Juni 1969. Perusahaan patungan tersebut juga mendapat izin

dari Menteri Perindustrian dalam Surat No.o271o/M/SK/VI/1969o, tanggal

10oJunio1969.0

Pada tanggal 12 Agustus 1969, PT. Sermani Steel mulai

membangun pabrik mereka. Mereka membangun ruang kantor dan

bangunan pabrik, meletakkan batu pertama sebagai simbol dimulainya

pembangunan. Pembangunan fisik pabrik selesai pada tahun 1984.

a. Luas.tanah.: 2 Ha.
23

b. Pada tanggal 24 Oktober 1970 diresmikan pembukaan Sermani

Steel. Namun, pada 24 Agustus 1970, pabrik tersebut mulai

memproduksi lembaran seng dalam operasi percobaannya.

oooPerkembanganoPT Sermani Steel menunjukkan masa depan yang

cerah, sehingga kapasitas produksi diperluas atau ditingkatkan pada

tahun 1976, yang didasarkan pada izin Menteri Perindustrian untuk

menggunakan 476/M/SK/121976 tanggal 31 Desember 1976 2001, 2

super Jepang perusahaan, Nippon Kokan Kabushiki Kaisha & Kawasaki

Steel Corporation bergabung untuk membentuk JFE Steel Corporation,

mereka menjadi "Steel dao

Engineering”omenjadi baris bisnis primer Padaotahun yg samap

MarubenioIncorporationopun bergabungomenggunakan ItochuoSteel

Ircorporationo(MISI)o&

sebagaioMarubenioItochuoSteeloIrcorpuration ,menggunakan misiobuat

memperkuatoposisiomereka pada petao perdaganganogenerik global

dalam tahuno2001.o

Seiringomenggunakan perkembangan PT.oSermanioSteeloterus

menaikkan kapasitasoproduksinyaosampai 24oribu tonopertahun degan

rincianopemegangosahamomenjadi berikut:oo

1. H..SuadaoSjamsuddinosebesar.51%o.

2. JFEoSteeloCorporation.-Japanosebesarp24,5%p.

3. MarubenioItochupSteelpCorporation_Japanksebesarj24,5%l.
24

Prosesoproduksi PT.Sermani Steel menggunakan proses produksi

layout untuk mengatur mesin-mesin yang digunakan. Tata letak produksi

sering juga disebut sebagai tata letak lini produksi karena fasilitas

produksi diatur dalam urutan proses produksi dari bahan baku hingga

produk jadi. Produk yang dihasilkan dan perusahaan yang menggunakan

tata letak ini umumnya sejenis. Produk yang dihasilkan merupakan produk

standar, dan volume produksinya cukup besar.o

PabrikoSengoPT. Sermani Steel memproduksi dua jenis seng dalam

proses produksinya, yaitu seng lembaran (slip zinc) dan seng metalik,

yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan ukurannya

disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia SNI 07-2053-1995.

Untuk mendapatkan zinc sheet, tahapan proses produksinya adalah

shearing line dan galvanizing line, sedangkan tahapan proses produksi

untuk memproduksi corrugated zinc adalah shearing line, galvanizing line

dan corrugated line.o

Keterangano:

Coil.= Baja Gulung.

SL .= Shearing Line.

GL. = Galvanizing Line.

CL .= Corrugation Line.

SP .= Seng Plat.

SG.= Seng.Gelombang.
25

Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi setiap produk

didatangkan dari Jepang, Australia dan Krakatau Steel Ciligon (Jawa

Barat). Bahan baku dapat dirinci sebagai berikut:o

1. Lembaranobaja diimpor dalam bentuk lembaran gulung hitam, masing-

masing gulungan dengan berat antara 2 dan 4 ton, diimpor sebagai

lembaran yang dipotong atau digulung.o

2. ZineoIgot (Sengobatangan)oyangodigunakanosebagaiopelapisoseng.o

Sedangkanibahaniyangodigunakanisebagaiipembantu sengiterdiriidari :

a. AntimonyoIgoto(batanganopengerasanocampuranologam)o

digunakanountukomengkilatkanologamo(olembaran lapisan sengo).

b. AmmoniumoCloridaountukomenambahoterangnyaowarnaobaja

lapisosengodan untukomelancarkan jalannyaoproses pencelupano

c. HydrochloreoAcido(oACL/AiriRaksao)oyangoakanodigunakan

untuk menghilangkan lapisan karat.o

d. LionoCleaneroyangoakanomenghilangkanobocoranooliopada

permukaanolembarobajaolapisanoseng.o

e. ChromicoAcido(oAsamoKhromio)osebagaiopencega karatan baja

lembaranolapis sengo

f. LeadoIgot ( Tima Hitamo)osebagai pembersiokotoran dari dapur

mesino(galvanizing),oyang terdapatopada permukaanolembaran

lapisoseng.o

g. LightoOilodipolesopada lembaran lapisosengiuntukomemberi

cahayaopada sengo
26

h. Heavyo(minyakoberat)o

i. LubricatingoOilodigunakanountukimelicinkanolembaran

lapisoseng.i

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Pengambilan data untuk bahan penelitian tugas akhir berlangsung selama

2 bulan dengan waktu sebagai berikut :

Waktu : September-Oktober 2021

Tempat : PT. SERMANI STEEL MAKASSAR

Alamat : Jl. Urip Sumoharjo No.KM.7, Kecamatan

Panakkukang, Makassar 90233

B. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

a. Metode Wawancara

Yaitu mengumpulkan data secara langsung yang terkait

dengan pihak-pihak yang bersangkutan.

b. Metode Survey

Yaitu dengan cara melihat langsung atau mengamati secara

tepat mesin-mesin produksi.

2. Data Sekunder

a. Metode Internal
27

Yaitu mengumpulkan informasi data melalui buku, brosur

yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Diagram Alir Perencanaan

Mulai

Survey

Wawancara

Data Hasil Perawatan


Proses Pengamatan

Analisa Data &


Pembahasan

Kesimpulan dan
Saran

Selesai
28

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Data

Data yang didapat dari perusahaan adalah data dari tahun

2018 sampai tahun 2021. Data yang ada yaitu meliputi :

1. Data mengenai proses perawatan secara insidentil

2. Data mengenai penanggulangan kerusakan

B. Pembahasan

Dari berbagai mesin produksi di PT. Sermani Steel Makassar, maka

penulis mengklasifikasikan penelitian pada mesin produksi sebagai

berikut :

2. Feeded Conveyor

Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi

memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain.

Conveyor banyak dipakai di industri untuk transportasi barang

yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi

tertentu, Conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai


29

ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil

pengangkut. Jenis Conveyor membuat penanganan alat berat

tersebut / produk lebih mudah dan lebih efektif. Perpindahan

tempat tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap agar sistem

Conveyor mempunyai nilai ekonomis. Kelemahan sistem ini

adalah tidak mempunyai fleksibilitas saat lokasi barang yang

dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak

kontinyu. Sama halnya dengan mesin Feeded Conveyor pada

PT.Sermani Steel yang berfungsi sebagai rel pengantar plat seng

lembaran untuk proses penyusunan setalah melalui pemotongan

terlebih dahulu. Dalam proses pemeliharaan, perusahaan

melakukan pemeliharaan dengan cara seperti pemeliharaan rol-rol

dan bearing

2. Corrugation Machine

Untuk menunjang proses produksi agar selalu baik PT. Sermani

Steel melakukan pemeliharaan. Pemliharaan diartikan sebagai

suatu kegiatan perawatan fasilitas pabrik serta mengadakan

perbaikan, penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar

terdapat suatu keadaan operasi yang sesuai dengan yang

direncanakan (Assauri,1993). Sistem perawatan pada PT.

Sermani Steel terdapat dua kegiatan pemeliharaan yaitu

pemeliharaan secara berkala dan penanggulangan kerusakan.

Setiap mesin saling berkaitan apabila salah satu mengalami


30

kerusakan maka akan mempengaruhi mesin lainnya sehingga

dapat menghambat proses produksi, karenanya perlu dilakukan

perawatan mesin keseluruhan. Salah satu mesin produksi yang

mengalami pemeliharan tersebut ialah Corrugation Machine, yang

berfungsi sebagai mesin pencetak gelombang pada plat seng

lembaran.

3. Mesin Kanal C

Pembangunan sebuah rumah tidak lepas dari konstruksi atap,

dimana Konstruksi atap rumah tempat tinggal biasa menggunakan

konstruksi kayu, namun ketika bahan konstruksi kayu mulai sulit

dicari maka mulai ada pengembangan teknologi baru yaitu Light

Gauge Steel (baja ringan) karena kekuatannya yang baik. Baja

ringan adalah jenis profil baja yang memiliki dimensi ketebalan

relatif tipis, dimana dimensi ketebalan relatif tipis dengan struktur

yang lebih panjang dan lebar hingga mampu menahan gaya yang

tinggi. Baja ringan mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur

yang lebih bagus, kuat, kaku, kemudahan fabrikasi dalam produksi

massal, mudah dipasang dan tidak mudah terbakar.

4. Uncoiler

Mesin uncoiler merupakan pelengkap mesin pemotong plat yang

berfungsi sebagai pemutar gulungan material, sehingga gulungan


31

material tersebut dapat terurai dan mudah untuk dilakukan proses

shaping dan cutting. Dalam perancangan ini komponen

pendukung yang akan dirancang adalah poros, pasak, dan

bearing.

C. Proses Pemeliharaan

Dalam proses pemeliharaan beberapa Mesin Produksi yang

beroperasi di PT. Sermani Steel Makassar, seperti Feeded Conveyor,

Corrugation Machine, Mesin Canal C, dan Uncoiler, perusahaan

melakukan proses pemeliharaan seperti pemeliharaan rol-rol dan

bearing dan jika mesin produksi beroperasi selama tiga hari berturut,

maka akan dilakukan kalibrasi pada mesin tersebut atau penyeteman

ulang sesuai standar.

Sesuai dengan analisa data mengenai analisa data perawatan

secara insidentil dan penanggulangan kerusakan sesuai dengan

informasi yang didapat dari hasil wawancara dengan salah satu

pimpinan bagian perawatan mesin, maka peneliti mengklasifikasikan

proses perawatan sebagai berikut :

1. Proses pemeliharaan insidentil

Proses perawatan mesin produksi secara berkala dilakukan

pada mesin-mesin seperti Corrugation Machine, Mesin Canal

C dan beberapa mesin lainnya, dengan contoh perawatan

mesin sebagai berikut:

- Memberi Pelumas
32

- Kalibrasi

- Mengencangkan baut-baut

Dalam hal pemberian pelumas, ada mesin yang setiap hari

diberi pelumas, seperti mesin pembuat gelombang, Turbo

Blower dan roda Crane. Dan dalam hal proses pengencangan

baut-baut, dilakukan pada hampir semua mesin-mesin

produksi. Sementara proses kalibrasi dilakukan pada mesin

yang beroperasi hampir 24 jam.

Dari hasil wawancara, didapatkan informasi bahwa dalam

proses perawatan pada perusahaan PT.Sermani Steel

Makassar dilakukan per hari. Metode tersebut dilakukan mulai

dari beberapa tahun sebelumnya sampai pada tahun 2021

2. Penanggulangan kerusakan

Proses penanggulangan kerusakan dilakukan jika ada mesin

yang perlu mendapatkan perbaikan sparepart yang rusak,

untuk menghindari kerusakan yang lebih parah pada

sparepart mesin produksi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

a. Proses pemeliharaan mesin pada PT.Sermani Steel dilakukan


33

dengan metode perawatan secara insidentil dan penangulangan

kerusakan.

b. Proses pemeliharaan mesin dengan metode perawatan berkala

dilakukan pada hampir semua mesin produksi setiap saat.

B. Saran

Setelah menganalisa dan menyimpulkan masalah dan

pemeliharaan, disarankan :

Perlu adanya data proses perawatan secara tertulis agar

perusahaan boleh mendapat data pembanding proses

pemeliharaan mesin dari tahun-tahun sebelumnya.

Daftar Lampiran

A. DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR


34

1. M

esin Spandek

2. Feed

Conveyor
35

3. Corrugatio n Machine
36

4. Mesin kanal C

5. Mesin Spandek

6. Coil Roller
37

7. Uncoiler
38

B. HASIL WAWANCARA

Wawancara dimulai dengan perkenalan diri dengan salah seorang

yang bekerja di bagian pemeliharaan mesin yang bernama pak Anto.

Pak anto adalah seorang kepala bagian pemeliharaan mesin produksi.

Wawancara kemudian dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan,

seperti bagaimana proses pemeliharaan mesin produksi, bentuk

pemeliharaan dan beberapa pertanyaan yang lain. Adapun data yang

didapatkan dari hasil wawancara tersebut ialah proses perawatan

perawatan yang ada pada PT. Sermani Steel Makassar ada dua yaitu,

perawatan mesin secara insidentil dan penanggulangan kerusakan.

Perawatan secara insidentil adalah proses pengecekan setiap saat

atau perawatan harian pada mesin produksi, seperti pemberian

pelumas, mengecangkan baut-baut yang kendor dan proses kalibrasi.

Sedangkan penangulangan kerusakan adalah perbaikan besar seperti

mengganti saparepart pada semua mesin produksi. Metode Proses

perawatan sama dengan beberapa tahun sebelumnya. Proses

pemeliharaan mesin secara harian dengan memberi pelumas

dilakukan pada mesin produksi seperti mesin pembuat gelombang,

turbo blower, roda crane, sementara proses kalibrasi atau

distandarkan ulang dilakukan pada mesin yang beroperasi selama 24

jam seperti mesin spandek, dimana roll pada mesin tersebut bergeser

yang mengakibatkan ukuran pada spandek berbeda.


39

Adapun proses penangulangan kerusakan yaitu dengan mengganti

sparepart biasanya berlangsung lama, hal ini biasanya dipengaruhi

oleh sparepart yang harus dipesan dari tempat lain, yang

mengakibatkan proses pergantian sparepart menjadi lambat. Dari

hasil wawancara juga didapatkan informasi bahwa proses

pemeliharaan mesin produksi secara harian tidak dengan data tertulis,

namun adapula yang dilaporkan secara tertulis, contohnya jika ada

mesin yang mengalami kerusakan yang cukup parah, maka hal

tersebut dilaporkan secara tertulis.


40

DAFTAR PUSTAKA

Titin, T., & Chamidatul, I. (2015). Analisa Peningkatan Mutu


Pemeliharaan Mesin Terhadap Kelancaran Proses Produksi
Pada Perusahaan Dolomite. Jurnal Ekbis, Vol. 13, No. 1, 653.
Herawati, H., & Mulyani, D. (2016). Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan
Proses Produksi Terhadap Kualitas Produk pada UD. Tahu
Rosydi Puspan Maron Probolinggo. UNEJ e-Proceeding, 464.
Iqbal, M. (2017). Pengaruh Preventive Maintenance (Pemeliharaan
Pencegahan) dan Breakdown Maintenance (Penggantian
Komponen Mesin) terhadap Kelancaran Proses Produksi di PT.
Quarryndo Bukit Barokah. Almana: Jurnal Manajemen dan
Bisnis, Vol. 1 No. 3, 33.
Maryulina, A. (2010). Analisis Pemeliharaan Mesin Produksi Pada PT.
P&P Bangkinang Di Desa Simalinyang (Doctoral Dissertation,
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).
Arisusila, T. A. (2010). Analisis Pelaksanaan Pemeliharaan Mesin
Pemintalan Benang Dalam Rangka Peningkatan Efisiensi Biaya
Pemeliharaan Pada Pengusahaan Sutera Alam (PSA) Regaloh
Kabupaten Pati.
Kurniawati, D. A., & Muzaki, M. L. (2017). Analisis Perawatan Mesin
Dengan Pendekatan RCM dan MVSM. Jurnal Optimasi Sistem
Industri, Vol. 16, No. 2, 89.
Rully, T., & Putri, C. F. (2015). Analisis Kebijakan Pemeliharaan Mesin
Dalam Rangka Meminimumkan Biaya Pemeliharaan Pada
PT. Paramount Bed Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen
Fakultas Ekonomi, Vol. 1, No. 2, 88.
Kurniawan, K., & Rumita, R. (2014). Perencanaan Sistem Perawatan
Mesin Urbannyte Dengan Menggunakan Metode Reliability
Centered Maintenance II (RCM II) (Studi Kasus di Departmen
Produksi PT. Masscom Graphy, Semarang). Industrial
Engineering Online Journal, Volume. 3, No. 4, 3.
Sudrajat, D. (2016). Pengaruh Preventive Maintenance Terhadap Hasil
Produksi Pada Proses Produksi Mesin Area Line D di PT.
Triangle Motorindo (Doctoral dissertation, Universitas Negeri
Semarang).
Ramadhan, S. A. (2011). Analisis Pemeliharaan (Maintenance) Mesin
Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pada PT. PLN
(Persero) Ranting Pekanbaru (Doctoral dissertation, Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).
41

Manesi, D., & Kupang, A. P. (2015). Penerapan Preventive


Maintenance Untuk Meningkatkan Kinerja Fasilitas Praktik
Laboratorium Prodi Pendidikan Teknik Mesin Undana. Jurnal
Teknologi, FST Undana, No. 4, Vol. 3, 10. 4,3.
Yanti, V. T. (2015). Penerapan Preventive Maintenance Dengan
Menggunakan Metode Modularity Design Pada Mesin Goss Di
PT. ABC (Doctoral Dissertation, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember).
Anam, M. K. (2018). Analisis Penentuan Penjadwalan Preventive Dengan
Menggunakan Metode Age Replacement Di CV. Surya Mas
Rubber Candi Sidoarjo (Doctoral Dissertation, Universitas 17
Agustus 1945).
 Stochastic Processes (2004). How to Design the Right Maintenance
Strategy” (Michael Meehan, Reliable Plant); “Maintenance
Strategy Journal “, “How to Apply the Correct Maintenance
Strategy to Your Assets” (Reliable Plant).

Anda mungkin juga menyukai