PENGEMBANGAN MODUL
PEMBELA.JARAN MATA
PELA.JARAN
LAS BUSUR DASAR METAL
MANUAL BERBASIS E-BOOK
PADA
SISWA KELAS XI SMK NEGERI
4 MEDAN
TESIS
LEMBARAN PERSETUJUAN
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
MATA PELA.JARAN LAS BUSUR DASAR METAL
MANUAL BERBASIS E-BOOK PADA
SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 MEDAN
IBN U NIM. 1309280
PEMBIMBING
Menyetujui untuk diajukan pada ujian tesis
Pe mbimbing I Pe mbimbing II
(Anggota/Penguji)
Dr. Ridwan, M.Sc.Ed
(Anggota/Penguji)
5. Dr. Nurhasan Syah, M.Pd
(Anggota/Peng"ji)
Padang, 6 Februari 2016
Pmgram Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Fakultas Teknik Universitas Negui Padang
Ketua
Dr, Fah,ni Rini, M.Pd, MT
LEMBARAN
PENGESAHAN
Nama : l b nu
: 1309280
5
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa .
Karya tulis saya, tesis dengin judul
pengembangan Modul Pembelajaran
Matapelajaran Las Busur Dasar Metal Manual
Berbasis E-Book Pada siswa kelas XI SMK
Negeri 4 Medan", adalah asli dan belum pernah
diajukan untuk mendapat gelar akademlk, baik
di Universitas Negeri Padang, maupun di
Perguruan Tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian dan
rumusan saya sench-i, tanpa bantuan dari Plhak
lain, kecuali arahan tim pembimbing.
Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil
karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipubllkasikan orang lain, kecuali dikutip secara
tertulis dengan jelas dan dicantumkan pada
daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengtn sesunggunya
dan apabila dlkemudian hari terdapat
penyimpangin dan ketidakbenran pernyataan ini
maka saya brsedia menerima sanksi akademlk,
brupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh
karena karya tulis ñi, serta sanksi lainnya sesuai
dengan dan ketentuan yang brlaku.
Padang, 6 FebrLK1ri 2016
Saya yang nænyatakan,
Ibnu
MM. 1309280
7
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………
…………I.
ABSTRACT………………………………………………
………………...II.
ABSTRAK………………………………………………
………………….III.
DAFTAR
ISI…………………………………………………………
……..IV
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………
……………1
A. Latar Belakang
Masalah………………………………
………......1
B. Identifikasi
Masalah………………………………
……………….6
C. Pembatasan
Masalah………………………………
………………7
D. Rumusan
Masalah………………………………
…………………7
E. Tujuan
Pengembangan…………………………
………………….8
F. Spefikasi Produk Yang
Dikembangkan…………………………
...8
G. Manfaat
Pengembangan…………………………
………………...8
8
2. Tahap Pengembangan
(Developments) ..............................................71
B. Deskripsi
Data……………………………………………
…………..75
1. Data Uji Validitas…………….
……………………………………...75
2. Data Uji Praktikalitas
………………………………….…………….83
3. Data Uji Efektifitas ……………………………..
……….…………..86
C. AnalisisData Uji
Validitas.................................................................
..87
1. Analisis data Uji
Praktikalitas………………………….….
…………87
2. AnalisisDataUji
Validitas ................................................................
....87
3. Analisis Data Uji
Efektitifitas……………………………………
……....88
D. Pembahas….....
………………………………………….……..
……..98
E. Keterbatasan
Penelitian………………………………………..
…….106
BAB V KESIMPULAN,IMPLIKASI,DAN
SARAN………....………..…...108
A. Kesimpulan………………………………………
…..........................108
B. Impilikasi………………………………………
……………….....…109
C. Saran…………………....
……………………………………………110
Daftar Pustaka………………...…..
…………………………………………..111
10
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rata-rata Nilai Rapor Mata [Hat Las Busur Dasar
Manual Siswa SMK Negeri 4 Medan .
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bentuk-bentuk
sambungan…………………………………………. 15
Gambar 2. Kampuh
las………………………………………………………….
15
11
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur peneliti hantarkan ke hadirat
Allah SWT, atas segžla limpahan Rahmat,
Hidayah, serta Karunia-NYA yang tak terhingga
sehingga peneliti dapat menyelesalkan tesis
yang berjudul "Pengen±angan Modul
Pembelajaran Matapelajaran Las Busur Dasar
Metal Manual Berbasis E-Book Pada Siswa
Kelas XI SMK Negeri 4 Medan".Tesis ini
disusun merupakan Salah satu syarat untuk
menyelesalkan studi pada Program Studi
Pendidlkan Teknologi dan Kejuruan keahlian
Pendidlkan Teknik Mesin, Program Ma$ter
Fakultas
Teknik Universitas Negeri Padang
Penelitian ini banyak mendapat bantuan dari
berbagai Plhak. Pada kesmpatan ñi, izinkanlah
Peneliti dengan segala kerendahan hati dan tulus
menyampaikan pengnargaan dan ucapan terima
kaslh kepada:
Dr. S.T., MSCE., PhD, selaku Dekan Fakultas
Teknik Universita Negeri Padang
2. Prof Dr. Nizwardi JalinLLs, M. Ed, selaku
Ketua Pascasarjana Fakultas
Teknik Universitas Negeri Padang
Dr. Fahmi Rizal, M.Pd., M.T, selaku Ketua
Program MagSter S2 Pendidlkan Teknologi dan
Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Padang
Dr. Ambiyar, M. Pd, dan Dr. Waskito, M. T,
selaku pembin±ing I dan pembimbing II yang
telah membantu peneliti dengin tulus dan Sabar
memberi arahan sehingga tesis ini
dapatdiselesalkan.
Prof Ganefri, Ph. D, selaku kontrlhutor, yang
banyak næn±eri arahan dan dukungin dalam
penulisan ini
Bapak/'lbu dosen serta staf admistrasi yang
bertugas di Program Pascasarjana Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Fakultas Teknik
12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan
rekontruksi persiapan sun-ber daya manusia
yang mampu nængemban penenLs jalannya
kehidupan di dunia ini
pengetahuan semakin berkenbang. Usaha
Indonesia untuk mengkuti perkembangan ilmu
pengetahuan menghanskan upaya giat
næmbangun ñS1k dan kemampuan guna Ilü-
ngantisipasinya, tidak Iain hal ini ditunjukkan
dalam bidang pendidlkan. Pendidlkan
merupakan proses yang tidak akan habÉ;
selallüi Imnusia masih berada dimuka bumi ini
Pendiddçan memegang yang sangat penting
dalam menjamin perkembangin dan Indonesia.
Oleh karena itu Indonesia harus diri untuk bisa
bersaing dalam banyak hal, titlk berat yang
dilakukan berupa peningkatan mutu sumber
daya 1mnLLsia hams meniadi perioritas yang
utama.
18
Kini semua orang tidak perlu repot-repot buku yang tebal dan berat,
karena e-book dibaca melalui ponsel.
Melalui e-book dapat berinteraksi dengan buku berupa
bentuk digital yang berislkan Imteri, gambar berwarna. Pada e-book
terjadi penginterasian multimedia ke dalam sebuah buku digital yang
bersi£tt interaktif dan cocok digunakan oleh siswa SNIK. Objek yang
semula ditampilkan dalam bentuk gambar diam dapat ditampilkan dalam
bentuk animasi, simulasi, dan video. Sehinggi siswa selain membaca buku
juga dapat menyaksikan secara objek-objek yang berkaitan dengan
yang dipelajari. Animasi dan simulasi dapat digunakan dalam pembahasan
contoh soal sehingga siswa dapat menyakslkan masalah yang ditampilkan.
Tampilan Objek anilmsi dalam e-book secara tidak sudah membantu
untuk mengitasi keterbatasan waktu. Sehinggi waktu yang diperlukan
untuk menggambar Objek di papan tulis sudah berkurang.
Oleh karena itu, pengembangan modul berbasis ebook merupakan salah
satu media yang sesuai nændukung dengan diklat Ias bLLsur 11Ëtal
lmnual di
SMK Negeri 4 Medan karena perlu adanya buku panduan yang
pemahaman siswa dalam mempelajari materi serta mensimulasikan
program yang dipraktikan dlben$el Ias secara Las BLLsur Metal Manual
merupakan dasar yang merupakan keahlian yang diperlukan untuk siswa
SMK demi memenuhi kebutuhan dan permintaan dari û1dLLstri teknologi
tepat guna. Program Las Busur metal manual ini 11*11Ërlukan 11Ëdia
simulasi secara langsung dan buku dlklat yang dijadlkan panduan
sehingga sßwa dapat berbagai macam bentuk sambungan Ias.
Adanya modul berbasis ebook yang diçembangkan dituntut dapat
membantu mempermudah siswa didik dalam 11Ë-nguasai Respon dari
pthak sekolah sangat penelitian dengan harapan dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang teknologi khLLsusnya Ias
busur 11*tal lmnual.
Berdasarkan uraian di atas diajukan usulan penelitian ini dengill judul:
"Pengembangan Modul Pembelajaran Mata Pelajaran Las Busur Dasar
Metal Manual Berbasis E-Book Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 4
Medan".
Indentifikasi Masalah
7
BAB 11
KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN
HİPOTESIS
A. Kerangka Teoretİş
I. Hakikat Hasil Belajar Las Busur Dasar Metal Manual
Dalam proses belajar bak di sekolah maupun diluar sekolah menğaşilkan
tiy pembentukan kenumpuan yang dikenal şebagaİ taksonomi bloom,
yaknİ kemampuan kognitif, afektİf dan psikomotor şebagainuna
dıketahLIİ bahwa haşıl belajar merupakan perpaduan pembawaan dan
pengaruh lingkungan (faktor dasar dan ajar)
Pemahaman konsep dan kecakapan banı, serta pembentukan şıkap darİ
perbuatan atau tinğah laku poşİtİE Perubahan tingkah laktı sepertİ yang
dijelaşkan di ataş dişebabkan adanya pertambahan pengalaman atau
pengetahuan yang diperoleh setelah proses belajar. Jadİ ada nilaİ tambah
darİ pengalaman yang dimilİkİ şebelunmya. Münadi (2013:21 )
11H1gatakan şetiap teori belajar dirumuşkan berdasarkan kajİan tentang
perilaku İl%lİvİdu dalam proses belajar. Kajİan İtü pada İntmya
menyanğut dua hal: (l) konsep yang menggap bahwa Otak terdirİ ataş
şejumlah kemampuan potensial (daya-daya), sepertİ menalar, mengingt,
nmenghayal, yang dapat dkembangkan dengan latihan, (2) konsep yang
menganggap bahwa manuşİa merupakan suatu system energy yaknİ Suatu
system tenaga yang dinamiş yang berupaya memelihara keşeimbangan
dalam merespon sistem energ• sehingg İa dapat berinterakşi organ rasa.
Sistem energ• İni melİputİ respon terhadap stimuluş, motivasi, dan proses
peıularan.
Belajar adalah Suatu proses yang dilakukan seseorang untuk nHnperoleh
Suatu perubahan tinğah laku yang baru şecara keşeluruhan, şebagaİ haşıl
penylanunnya serdiri dalam İnterakşi dengan lingkunganya (Slameto,
2010:2). Belajar dapat didefinĞkan şebagaİ proses dinuna şuatu
organişme bembah perilakunya şebagaİ aklbat darİ pengalanun. Demıkİan
juga, Dalynno (2003:48) menyatakan bahwa belajar adalah şyarat mutlak
untuk menjadİ pandaİ dalam segala hal, bak dalam bidang İlmü
pengetahuan maupun keterampilan atau kecakapan
10
Dari defenisi yang dlkemukakan di atas, haklkatnya bahwa belajar adalah
proses perubahan tin$ah laku. Perubahan perilaku tersebut bukan
disebabkan Oleh faktor fisiologis melainkan karena proses belajar.
Perubahan yang terjadi karena belajar adalah perubahan dalam kecakapan,
bet-tambahnya pengetahuan berkembangnya daya fikir dan sebagainya.
11
Kampuh I Kampuh U
15
Kampuh V
Kampuh X Kampuh J
Gan±ar 2. KanÄ'L1h Las
Aplikasi Simbol Las
Pada pekerjaan las dan fabrlkasi logam gambar kerja sangat memegang
peranan penting, terutama tentang simbol las, karena dengan adanya
simbol las seorang pekerja akan dapat nænentukan konstftlksi sambungin
yang akan dlkerjakan. Oleh karena itu pemahaman tentang simbol-simbol
las sangit perlu dikuasai Oleh seseorang yang bekerja di bidang las dan
fabrlkasi logam Bericut ini adalah ll%icam-macam simbol las secara
umum' dasar yang digunakan dalam berbagai konstruksi pengelasan
Bentuk
Pengelasan Gambar Simbol
Sambungan
Sudut ( Fillet )
16
Jalur Las
Penebalan
Permukaan
Sambungan
Tumpul
( Kampuh I )
Sambungan
Tumpul
( Kampuh V )
Sambungan T
( ci bevel )
Sambungan
Tumpul
Sambungan T
( Kampuh J )
17
Persiapan kerja
1.1 pengecekan kelen$apan peralatan
1.2 pengecekan spesifikasi peralatan
11 2. Proses kerja
2.1. posisi memegang Stang las, posSi sudeut elktroda, possi
pemakaian masker, baju praktñç persiapan elktroda sesuai dengin jenis
Yang akan dilas
4. S Ikap kerja
4.1. penggunaan alat
4.2. keselamatan kerja
5. Waktu
5. I. waktu penyelesaian
21
produk unggul yang dapat bersaing di pasar global dan professional yang
memillki kualitas moral di bidang kejuruannya (keahliannnya). Di
samping itu pendidlkan kejuruan berfungsi mempersiapkan siswa
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
pendidikan kejuruan menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja
produktif antara Iain meliputi.
Memenuhi keperluan tenaga kerja dunia usaha dan industri.
Menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan bagi orang Iain.
Merubah status siswa dari ketergmtungan menjadi yang berpen@lasilan
(produktit).
Sedan$an sebagai tenaga kerja professional siswa mampu mengerjakan
tugasnya secara cepat, tepat dan efflsien yang didasarkan pada
berikut:
ilmu atau teori yang sistematis,
kewenangan yang diakui Oleh Wien,
sanksi dan pengakuan masyarakat akan keabsahan kewenangannya dan
kode etik yang regulative.
Selanjutnya, menyiapkan siswa menguasai IPTEK dimaksudkan agar
sswa:
Mampu mengikuti, menguasai, dan menyesualkan diri dengin kemajuan
Memillki kemampuan dasar untuk dapat nængemban$an diri secara
berkelanj utan
4. Tinjauan Filosofis
Landasan filosofis yang mendasari pendidican kejuruan, harus mampu
menjawab dua pertanyaan : pertama, Apa yang harus diajarkan? dan
kedua, Bagiimana harus mengajarkan? (Calhoun dan Finch, 1982).
Chalhoun dan Finch menegiskan bahwa sumber åtndanæntal
pendidlkan kejuruan adalah individu dan perannya dalam suatu
masyarakat demokratlk, serta peran pendidlkan dalam transmisi standar
sosial.
22
(2) melakukan studi literatur dan minta pendapat ahh bidang sudi untuk
menetukan apakah n%iteri pembelajaran sudah tersedia, (3)
bagiimana mengadopsi materi-łmteri ajar Yang sudah
tersedia, (4) menetapkan apakah nüiteri ajar baru diperlukan untuk
direncanakan, jlka ya terLLskan langkah 5, jlka tidak mulailah
mengorganisasi dan menerima materi pelajaran, menggunakan srategi
pembelajaran panduan, (5) untuk masing-masing, mempertimbangkan
media terbaik untuk menyajlkan nülteri ajar, memantau pelaksanaan dan
umpan ballk, menilai, dan memandu siswa ke kegiatan berkutnya, apakah
mencapai, remidi atau kegaiatan berklt urutannya sudah tepat,
(6) menetapkan format dan prosedur penyajian untuk tiap-tiap tujuan atau
sekelompok tujuan, rancang suatu format unnunł atau pola penyajian
Yang diyakini penting atau akan mengefektiflKan, rancang tahapan dan
ilustrasi untuk startegis pembelajaran, (7) menulis materi pembelajaran
Yang didasarkan pada strategi pembelajaran dalam bentuk kasar, (8)
mempertłmbangkan tiap pelajaran Yang sudah len*ap atau sesi kelas
untuk kejelasan dan aliran ide-ide, (9) menggunakan satu pembelajaran
lengcap, tulis pembelajaran Yang harus dlkerjakan siswa untuk kegiatan
jlka mereka perlukan, (10) menggunakan nuteri ajar Yang sudah
dikemban*an Yang masłh dalam draft kasar dan dengan biaya murah
untuk memulai kegiatan penilaian Yang diperlukan dalam
perbaikan, dan (1 1 ) mun$in dlkemban$an materi pembelajaran untuk
panduan instruktor selama pelaksanaan atau buat catatan sebagai tahapan
pengembangan, perbalkan penyajian pembelajaran dan kegiatan. Setelah
bahan pembelajaran selesai dlkemban$an seterusnya dilakukan kegiatan
evaluasi formatif untuk mengetahui apakah bahan ajar Yang
dlkembangkan dapat dipahami pembelajar, isinya sangat mendukung
terhadap pencapaian penampilan kerja dengan Cara : (l) evaluasi Satu
kesatu; dilakukan pengen±ang terhadap Satu orang pembelajar Yang
dipilih dari target populasi, dan meminta pendapat ahli mata pelajaran, (2)
evaluasi kelompok kecil; meminta partisipasi sekelompok pembelajaran
dari target populasi untuk menggunakan bahan ajar dan (3) uii "Oba
lapangan; bahan pembelajaran diterapkan kepada sampel dari target
populasi
Menurut Nasution (2008:205) modul merupakan suatu unit len$ap Yang
berdiri sendiri dan tertulis atas suatu ran$aian kegiatan belajar Yang
disusun Lültuk membantu warga belajr næncapai sejumlah tuiuan Yang
dirumuskan secara khusus dan jelas. Modul merupakan suatu unit
program belajar mengajar terkecil Yang secara rinci menggriskan: (l)
petunjuk penggunaan Yang memberi penjelasan tentang Cara warga
belajar menggunakan modul, (2) tujuan penggunaan modul, berisi tujuan
Yang akan dicapai setelah mempelajari modul,
32
(3) materi pelajaran Yang akan dicapai warga belajar, (4) 'embar kegiatan
warga belajar, berislkan kegiatan Yang akan dilakukan balk teori maupun
percobaan, dan (5) latthan, berisLkan tes Yang digunakan
untuk menilai ketercapaian tujuan Yang telah dirumuskan. Modul adalah
SUatU alat pembelajaran Yang didasrkan pada metode belajar sendiri
Yang dilakukan dengan seperangkat pembelajaran Yang berislkan:
petuniuk melakukan, pengetahuan Yang bersifat teroi dan praktek dan
evaluasi.
Pengijaran modul juga memberi kesempatan bagi peserta didik untuk
belajar menurut Cara masing-lmsing, nænggunakan tekntk Yang berbeda-
beda untuk memecahkan masalah tertentu berdasarkan latar belakang
pengetahuan dan kebiasan Pengerjaan modul Yang balk
memberlkan aneka ragam kegiatan instruksiona l.
Pembelajaran modul sebagai suatu pendekatan pembelajaran mandiri
Yang berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian Yang
dipelajari peserta didlk dengan waktu tertentu sesuai dengan dan
kondisinya. Pembelajaran modul memillki untuk memastlkan semua
peserta didlk menguasai kompetensi Yang dlharapkan dalam suatu materi
Ežjar sebelum pindah ke materi ajar selanjutnya 11Ëlalui pengajaran
mandiri. Selain itu pen±elajaran Imdul bertujuan untuk menjawab
keragiman kecepatan belajar dari peserta didlk agar mencapai suatu
tinS{at pencapaian kompetensi tertentu sesuai dengan tujuan
pembelajaran Yang telah disusun secara sistematis dan terstruktur.
Finch dan Crunkilton dalam Slbuea (56:2000) mengatakan IWdul
pembelajaran dapat didefinislkan sebagii suatu paket Serba lenS{ap Yang
mencakup seran$aian rencana pengilar- pengalalmn belajar Yang
dirancang untuk membantu Siswa mencapai tujuan khLLsus. Oleh sebab
itu modul harus yaitu: (1) ada bagian modul Yang di[si sendiri Oleh sswa
dan tidak perlu bertanya kepada guru apa Yang harus dlkerjakan
berlkutnya, (2) dapat digunakan belajar sendiri sesuai dengill karakteristlk
Siswa agar dapat Imju sesuai kecepatan menerima penilaian
kemajuan melalui Imdul, fokus untuk
mencapai tuj uan khusus Yang dapat dalam tiap -tiap 1110dul, (3 ) paket
lengkap, (4) berisikan tujuan dan pengalaman belajar, (5) berS1kan
mekanisme untuk menilai apakah Siswa sudah mencapai tujuan. Dalam
mengemban$an modul ada 7 hal Yang harus dipenuhi yaitu: (1) ada
pendahuluan, (2) dinyatakan tujuan pelajaran, (3) dilakukan penilaian
awal dan akhir (4) terdapat pengalaman belajar, (5) dituliskan sumber
belajaran, dan (6) di uji coba.
33
BAB 111
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembanagan (Research
and Development/ R&D). Menurut suklmdinata (2005:164). Penelitian dan
pengembanagan (Research and Development/ R&D) adalah suatu proses atau
lan$ah-langkah untuk suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungiawabkan. Metode penelitian
dan pengembangan (Research and Development) juga didefinÉ;1kan sebagai
penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk
mencaritemukan, merumuskan, memperbalki, mengemban$an, menglasilkan,
menguji kefektifan produk, model, metode/strategi atau Cara, jasa, prosedur
tertentu yang leblh unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna (putra,
2012:67).
Model Pengembangan
Penelitian ini rancangan penelitian pengembangan dengan model
pengembangan 41). Menurut Thiagrajan dalam Trianto (2009:190). 4D model ini
terdiri dari 4 tahap Lltall%i yaitu, Define (pembatasan), Design (perancangan),
Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran). Salah satu alasan
memilih model 4D adalah karena model dengan pendekatan sistem ini sesuai
deng\n masalah yang melatarbelakangi penelitian Dengan adanya analisis
kebutuhan (needs analysis), mellhat karakteristlk siswa, dan kelen$apan fasilitas
yang ada maka dlharapkan penelitian deng1n modul ini dapat mengembangkan
modul berbasis e-book yang valid, praktis, dan efektif dalam menin$atkan hasil,
aktivitas, serta belajar nuta pelajaran teknik las busur dasar metal
manual.
42
Prosedur Pengembangan
Modul berbasis e-book ini dicembangkan 11*2-nggunakan 11Ët0de Four-D yang
melalui beberapa tahap, antara lain
1. Tahap Pendefinisian (Defìne)
Tahap define ini benujuan untuk næmunculkan dan nynetapkan masalah dasar
yang dihadapi dalam pembelajaran, sehinggi diperlukan suatu pengembangin
bahan ajar. Dengill analisis ini akan didapat gambaran harapan dan alternatif
penyelesaian masalah dasar, yang memudahkan dalam penentuan atau pemilihan
bahan ajar yang dlkemban$an.
44
Tahap ini merupakan analisis kebutuhan dimana pada tahap ini dilakukan analisis
kondisi pembelajaran yang terjadi sebelum dl]akukan pengembangin. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui solusi dan pemillhan strategi yang sesuai sebagii
landasan untuk mengemban$an modul berbasis e-book yang dlharapkan. Pada
tahap ini terdapat tiga langaqh kegiatan, yaitu : observasi, analisis kunkulum dan
analisis siswa.
Observasi
Observasi yang dilakukan di SMK Negeri 4 Medan didapatkan masalah yaitu
proses pembelajaran yang berlangsung maslh berpusat
kepada guru, hal ini dapat dilihat karena siswa berslkap pasif, hanya
mengmdalkan guru untuk mendapatkan materi pembelajaran, sehinggi
menyebabkan pembelajaran berlangsung secara nwnoton, hal ini menyebabkan
siswa mudah menjadi bosan dan jenuh. Saat proses pembelajaran guru lebih
banyak menjelaskan pelajaran tanpa banyak mellbatkan siswa, cara penyajian
materi yang kurang menarlk Oleh guru membuat siswa menjadi kurang
tenmtivasi untuk menglkuti pelajaran. Masalah yang lain yaitu belum adanya
penggunaan modul pada mata pelajaran las busur dasar metal manual-
Analis is Kurikulum
Analisis kurlkulum ini mengacu pada silabus dan RPP mata pelajaran las busur
dasar lmnual. Materi/pokok bahasan yang dlkembangkan dalam modul berbasis
e-book adalah bagian dari topik yang ada pada silabLLs 11%ita pelajaran las
bLLSur dasar metal manual. Toplk yang dlkemban$an adalah "Models and
Theories" pada silabus pelajaran las busur dasar Imnual, didalam topi< tersebut
terdapat empat pokok bahasan yaitu l) Cognitive Models, 2) Socio-organizational
issues and stekeholder requirements, 3) Task
Models, 4) Dialogue notations and design.
Analisis SiSwa
Di dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siSwa semester tigi yang
mengambil pelajaran las busur dasar metal manual Jurusan Teknik Pengelasan,
pada umumnya sudah mencapai usia 15 sampai 16 tahun. Pada usia tersebut
siSwa pada dasarnya sudah bisa menganalisa dan membuat hipotesis sendiri
terhadap suatu masalah.
45
Di mana menurut Lorin (2001 :66), setiap kategoti dalam revisi Taksonomi
Bloom SiSwa pada usia tersebut teletak pada kategori create yang nuna peserta
dididik sudah mampu membangun, merencanakan, memproduksi, nænemukan,
membaharui, menyempurnakan memperkuat, memperindah, mengubah". SiSwa
pada usia tersebut memillki kemun$inan dan kesempatan untuk
mengembanÀ<an pengetahuan dan pemahaman sendiri. Oleh karena itu,
percapaian tahap ini næmberi kemungkinan kepada siSwa untuk belajar secara
mandiri serta dalam penggunaan teknologi pembelajaran siSwa akan lebih balk
melihat dan mengilami sendiri bagiimana tekno]ogi tersebut bekerja secara
eksplorasi mandiri daripada hanya diceritakan Oleh guru.
2. Tahap Perancangan (Design)
Pengembangin dilakukan sesuai dengan pelajaran las
busur dasar metal manual Jurusan Teknlk Pengelasan. Tahap perancangan
diawali dengill menetapkan konsep-konsep Litarm yang terdapat pada materi
mata pelajaran las busur dasar Il*tal manual lalu merancang dan menyusunnya
menjadi sebuah modul pembelajaran yang valid, praktis dan efektif Perancangin
modul berbasis e-book ini dilakukan dengan menentukan tuiuan pembelajaran,
dasar teori, analsis, soal latihan, kunci jawaban latlhan dan daftar rujukan /
referensi modul.
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah memvalidasi, menguji
praktlkalitas dan efektifitas modul-
a. Uji Validasi
Sebuah data atau informasi dapat dlkatakan valid apabila sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Proses validasi disertai dengan diskusi atau wawancara dengan pakar
mengenai perbalkan yang harus dilakukan yaitu dengan cara rancangan modul
berbasis e-book dlkonsultaslkan terlebih dahulu kepada pakar atau ahlinya dan
pembimbing, kemudian rancangan tersebut dinilai Oleh orang-orang yang
berkompeten (validator) yang telah memahami prinsip pengembangill modul,
yaitu guru pelajaran. Valdsasi modul ini
ada 3 yaitu
Validasi materi yaitu apakah modul yang telah dirancang sesuai dengan silabus
mata pelajaran
Validitas format modul yaitu kesesuaian konÄ'0nen-komponen lmdul unsur-
unsur yang sudah ditetapkan
Validitas penyajian modul yaitu kesesuaian konÄ'onen-komponen IWdul dengan
unsur-unsur yang sudah ditetapkan
Kegiatan validasi dilakukan dalam bentuk mengisi lembar validasi lmdul dan
diskusi sampai tercapai suatu kondisi dimana validator berpendapat bahwa
modul yang dlkembanS{an Sudah valid dan layak untuk digunakan. Lembar
validasi Oleh ahli dan ahli
46
11Ëdia dapat dilihat dari tabel 3.1, tabel 3.2 dan tabel 3.3
Tabel 3.1. Lembar Validasi Materi
Aspek Indikator Penilaian
Materi pada a) Aspek kualitas nuteri
nwdul b) Aspek kualitas pembelajaran
Tabel 3.2. Lembar Validasi Format Modul
Aspek Indikator Penilaian
Fonmt 11Wdul a) Aspek fonl%it Imdul
b) Aspek bahasa
Tabel 3.3. Lembar Validasi Penyajian Modul
Aspek Inddçator Peni]aian
Penyajian a) Aspek [si
nwdul b) Aspek gambar
c) Aspek bahasa
d) Aspek tampilan
47
e) Uji Praktikalitas
Setelah divalidasi, modul ini direvisi dan selanjutnya diujicobakan untuk
mengetahui tin$at praktlkalitas (keterpakaian) modul. Modul berbasis e-book
dikatakan praktflcalitas yang tinggi apabila bersifat praktis, mudah
pengidmnistrasiannya dan penggunaannya. Pada tahap ini pengumpulan data
dilakukan dengan an$et praktlkalitas Oleh siswa. LJji coba dilakukan terbatas
disatu kelas Jurusan Teknik Pengelasan yang mengtmbil mata pelajaran las
busur dasar metal manual pada semester genap 2014/2015. Lembar an$et
terhadap praktlkalitas modul berbasis e-book terdiri atas dua buah lembar
an$et, yaitu lembar an$et respon guru terhadap praktikalitas modul dan lembar
angket respon siswa terhadap praktlkalitas modul.
Kisi-kisi an$et respon guru dan siswa terhadap praktlkalitas modul berbasis e-
book dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5 berlkut.
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Angket Modul Oleh Guru
Indiçator Penl]aian NO Item
Pertanyaan
Kemudahan penggunaan modul
2 Peningatan minat belajar siswa 2
3 Menghemat waktu
4 Mudah diinterpretas ikan 5
Kesesuaian dengan materi
Tabel 3.5. Kisi-Kisi Angket Praktikalitas Modul Oleh Siswa
No Indikator Penl]aian No Item
Pertanyaan
Kemudahan penggunaan modul
2 Dapat digunakan sebagai pembelajaran 3
mandiri
3 Kemudahan memahami konsep 5
pembelajaran
4 Kesesuaian dengan materi 8
Penin$atan minat, motivasi siSwa 9, 11, 12,
13
6 Kemudahan memahami Imteri 10
48
Uji Efektifitas
Tahap efektifitas dilakukan untuk menilai apakah modul berbasis ebook yang
dlkembangan dapat digunakan sesuai harapan untuk mening<atkan hasil belajar
siswa. Hasil belajar siSwa diperoleh dengan cara melaksanakan tes pada siSwa
setelah siSwa melaksanakan pembelajaran menggunakan modul berbasis e-book.
4. Tahap Penyebaran (Disseminate)
Tahap penyebarluasan atau diseminasi dilakukan dengin Cara penerapan modul
berbasis e-book ini didalam proses belajar nængajar pada mata pelajaran las
busur dasar metal manual dlkelas dan kode seksi lain.
Tahap pertama merupakan tahap define, dilanjutkan dengan tahap design, dan
tahap develop. Menurut Thiagajaran dkk (19949), the terminal stages of final
packaging, diffusion, and adoption are most important although most frequently
overlooked". Diseminasi bisa dilakukan di kelas lain dengan tujuan untuk
nængetahui efektifitas penggunaan per—at dalam proses pembelajaran.
Penyebaran dapat juga dilakukan melalui sebuah proses penularan kepada para
praktisi pembelajaran terkait dalam suatu fijrum tertentu. Bentuk diseminasi ini
dengin tujuan untuk mendapatkan nusukan, koreksi, saran, penllaian, untuk
menyempurnakan hasil akhir pengembangin modul berbasis ebook agar siap
diadopsi Oleh para pengguna modul.
Secara detail, prosedur pengembangan modul berbasis e-book dapat dilihat pada
gambar 3.6. tahap define, dilanjutkan dengan tahap design, tahap develop dan
tahap disseminate.
49
Define
Design
Develop
Penerapan Modul e-
Pada Kelas Iain book Disseminate
Gambar 3.1. Pmsedur pengembangan modul dimodifikasi dari model 4-1)
Sumber : Thiagrajan dkk dalam Trinato (2009:19)
D. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui praktikalitas dan efektifitas e-book.
Uji coba dilaksanakan dilaksanakan di SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran
2015/2016. Waktu pelaksanaan penelitian mulai bulan Agustus 2015 sampai
dengan Oktober 2015.
50
Uji coba dilakukan untuk mengetahui praktlkalitas dan efektifitas modul berbasis
e-book. Menurut Sugiyono (2011 5), uji coba produk dapat dilakukan eksprimen,
yaitu membandin$an efektivitas media pembelajaran lama dengan yang baru-
Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandin$an keadaan sebelum dan
sesudah memakai media pembelajaran yang baru (before-gfter) atau bSa
dilakukan dengan Out-Group
Pretest-Posttest Design.
51
01 x 02
52
Siameto (1998215):
0,00 K r« 0,20 Sangat
rendah
Rendah
0,40
0,40 śr« 0,60 Sedang
Tinggi
0,80
0,80 1,00 Sangat
tinggi
C. Indeks kesukaran soal
Tin$at kesukaran soal merupakan bilangin yang menunjukkan sukar dan mudahnya soal
Untuk menentukan tingkat kesukaran soal digunakan software SPSS versi 21, Kriteria
dalam Pengujian tin$at kesukaran soal yaitu melihat dari hasil yang ditunjukkan nilai MEAN
maka tabel statßtfl(, benkut penafsiran rentang tin$at kesukaran menurut Slameto (1998:214)
0.00 0.30 —
Suka
r
—
0.31 - 0.70 Seda
ng
—
Mud
0.71 - 0.00 ah
Pemberian penaßiran terhadap angka indek kesukaran item tersebut, Robert L Thurnduk dan
Elizabeth Hagen dalam bukunya berjudul Measurement and Evalution in Psycoloy and
Education mengemukakan (Anas Sudijiono, (2013:372))
d. Indeks daya beda soal
Daya pembeda soal merupakan SLIatU ûldlkator untuk 11Ëmbedakan antara siswa yang
pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah).
Untuk menentukan tin$at kesukaran soal juga digunakan software SPSS Versi 21, untuk
menentukan daya pembeda, maka nilai perhitungan yang digunakan adalah r hitung pada
SPSS yang dibandin$an dengan:
0.69 - 1.00 Soal bade
sekali
0.40 —
— Soal bade
0.69
Soal
0.20 - 0.39
cukup
0.00-0.19 — Soal jelek
56