Oleh:
MUHAMMAD RAYHAN NAUFAL
061740211760
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin
ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
Penguji:
Tim Penguji: 1. Moch. Yunus, S.T., M.T. ( )
Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Mesin : Ir. Sairul Effendi, M. T. ( )
Ditetapkan di : Palembang
Tanggal : Februari 2021
iii
Ringkasan Ajuan Topik
iv
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat- Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini.
Penulisan TA ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan TA ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan TA ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1) Bpk. Mochammad Yunus, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing Utama yang
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan TA ini;
2) Bpk, Drs. Suparjo, M.T., selaku dosen pembimbing II yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan TA ini;
3) Pihak PT.Lambang Bumi Perkasa yang telah banyak membantu dalam usaha
memperoleh data yang penulis perlukan;
4) Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
5) Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan TA ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga TA ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN PROPOSAL TA ................ iii
RINGKASAN AJUAN TOPIK ........................................................ iv
PRAKATA ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 2
1.3 Rumusan dan Batasan Masalah ................................. 3
1.4 Sistematika Penulisan ............................................... 3
vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Proses Pack Carburizing ............................................. 12
Gambar 2.2 Pembubutan ................................................................. 13
Gambar 2.3 Bentuk Pahat Kanan .................................................... 13
Gambar 2.4 Proses pada Pembubutan ............................................. 14
Gambar 2.5 Proses Penekanan Indentor Intan 136o ........................ 16
Gambar 2.6 Tipe-tipe lekukan piramid intan: (a) lekukan yang
sempurna, (b) lekukan bantal jarum, (c) lekukan
berbetuk tong ............................................................... 17
Gambar 2.7 Grafik profil permukaan Ra dan Rmax ....................... 18
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ............................................... 21
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Toleransi harga kekasaran rata-rata Ra ....................... 19
Tabel 2.2 Tingkat Kekasaran rata-rata menurut proses
Pengerjaannya .............................................................. 19
Tabel 3.1 Pengumpulan Data Pengujian Kekerasan Setelah
Karburisasi ................................................................... 23
Tabel 3.2 Pengumpulan Data Pengujian Kekasaran .................... 24
Tabel 3.3 Pengujian Data Pengujian Keausan pada Pahat .......... 25
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ......................................................... 27
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.1 Surat Rekomendasi Sidang Proposal
1.2 Log Book
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Kernel kelapa sawit, minyak kotor kelapa sawit, dan dromus oil b pada proses end
milling terhadap keausan pahat High Speed steel (HSS) carbide untuk pengerjaan
milling di PT. Lambang Bumi Perkasa dengan tujuan apakah jenis variasi metode
pendinginan yang diaplikasikan sudah pas dan tidak berpengaruh terhadap keausan
pahat.
1.2.2 Manfaat
Adapun manfaat dari tugas akhir Bagi Penulis: Sebagai praktik penerapan
ilmu yang didapat dikuliah teknik mesin di dunia kerja secara langsung dan
membangun kerja sama dengan perusahaan yang bersangkutan.
Bagi perusahaan dapat menghemat anggaran pembelian pahat milling karena
meminimalisir pergantian pahat pada proses pembuatan ataupun perbaikan FFB
Conveyor, agar menghemat anggaran uang lembur yang diakibatkan tertundanya
proses pengolahan Tandan Buah Sawit (TBS) diakibatkan lamanya proses
pembuatan ataupun perbaikan FFB Conveyor, dan sebagai referensi perusahaan
dalam merencanakan anggaran perawatan pada sub-unit FFB Conveyor.
5 jam, padahal dalam 1 jam tersebut perusahaan merugi 12 ton produksi minyak
akibat tertunda proses produksi dan kerugian kompensasi dari tertundanya proses
produksi tersebut digantikan sebagai jam kerja lembur. Dalam kondisi ini
pergantian chain yang putus dibutuhkan komponen yang baru dan pembuatan
komponen tersebut diharuskan menggunakan mesin milling, dikarenakan maraknya
pergantian pahat milling akibat keausan maka penulis tertarik melakukan pengujian
terhadap pahat dengan variasi media pendingin dan variasi kontrol kecepatan mesin
apakah sudah pas dan tidak berpengaruh terhadap keausan pahat.
5
5
(a) Frais periperal/slab milling; (b) Frais muka/face milling; (c) Frais jari/end
milling
Gambar 2.2 Klasifikasi proses frais (Sumber: Widarto, 2008)
putaran yang variabel. Berikut Gambar 2.3 merupakan gambar dari motor utama
mesin frais.
b. Eretan
Eretan merupakan gerak persumbuan jalannya mesin. Pada mesin 3 axis,
mesin ini mempunyai dua fungsi gerakan kerja, yaitu gerakan kerja posisi vertikal
dan gerakan kerja pada posisi horizontal. Pada Gambar 2.4 dapat dilihat gambar
dari gerak persumbuan jalannya mesin.
e. Ragum
Ragum pada mesin Milling Conventional Manual berfungsi untuk menjepit
benda kerja pada saat proses penyayatan. Ragum pada mesin ini dilengkapi dengan
sebuah stopper. Ragum bisa diganti sesuai kebutuhan. Ragum pada mesin ini
dioperasikan secara manual. Pada Gambar 2.7 dapat dilihat gambar dari ragum.
9
Kecepatan potong adalah jarak yang ditempuh oleh satu titik (dalam satuan
meter) pada selubung pahat dalam waktu satu menit. Rumus kecepatan potong
identik dengan rumus kecepatan potong pada mesin bubut. Pada proses frais
besarnya diameter yang digunakan adalah diameter pahat. Adapun rumus dasar
untuk menentukan kecepatan potong adalah:
𝜋×𝑑×𝑛(𝑚𝑚⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
𝑛= .........................................(2.2)
1000
10
Keterangan:
n = Putaran spindle (put/menit)
Vc = Kecepatan potong (m/menit)
d = Diameter pisau (mm)
Keterangan:
F = Kecepatan Pemakanan (mm/menit)
f = Bergesernya pisau frais (mm) dalam satuan putaran
n = Putaran spindle (put/menit)
Pada pahat HSS (High Speed Steel) ini merupakan baja paduan tinggi dengan
beberapa komposisi paduan utama yaitu Carbon(C), Tungsten(w),
Molybdenum(mo), Kronium(Cr), Vanadium(V), Kobalt(Co). Pahat ini memiliki
kekerasan yang cukup tinggi 83–86 HRa ditambah dengan ketahanan abrasi yang
tinggi dan harga pahat ini juga murah. selain itu, pahat ini juga sering digunakan
pada proses pemesinan yang menggunakan bahan-bahan material seperti :
Aluminium, Baja Carbon, kayu dan plastik. (Sumber :Kalpakjia.S dan
Schmid,S.2009.)
12
2.5 Keausan
Keausan adalah hilangnya materi/massa dari permukaan benda padat.
Sebagai akibat dari gerakan mekanik. Keausan pada dasarnya dianalogikan sebagai
materi akibat interaksi mekanik (gesekan) antara kedua permukaan
bergerak/berluncur dan dibebani. Ini fenomena normal yang terjadi jika dua
permukaan saling bergesekkan, maka akan ada keausan atau merupakan materi
yang terjadi antara dua benda yang bergesekan.
Pada dasarnya kecepatan pertumbuhan keausan menentukan laju saat
berakhirnya masa guna pahat. Pertumbuhan keausan tepi pada umumnya mulai
dengan pertumbuhan yang relatif cepat sesaat setelah pahat digunakan, diikuti
pertumbuhan yang linier setaraf dengan bertambahnya waktu pemotongan (jumlah
waktu yang digunakan untuk proses memotong), dan kemudian pertumbuhan yang
cepat terjadi lagi.saat dimana pertumbuhan keausan cepat mulai berulang lagi
dianggap sebagai batas umur pahat (chapter II,repository.usu.ac.id. diakses 09
Januari 2021).
Dalam proses pemesinan (milling), keausan pahat bisa disebabkan dalam
beberapa faktor yaitu temperatur yang dihasilkan karena timbulnya gesekan antara
pahat yang berkontak langsung pada material benda kerja. Keausan pahat juga
tergantung pada jenis material pahat milling yang digunakan, benda kerja yang
dipilih, dan jenis fluida yang dipakai sebagai cairan pendingin (Kalpakjian,1980).
Pada Kondisi tekanan dan kontraksi pada permukaan benda kerja dan pahat,
mempengaruhi keausan alat dan mekanisme keausan. Seluruh energi dari proses
13
pemesinan ini diubah menjadi panas melalui kontak gesekan, pahat dengan benda
kerja dan antara geram dengan pahat. sebagian panas terbawa oleh geram yang
dihasilkan, sebagian disalurkan ke pahat dan sebagiannya lagi di salurkan ke benda
kerja menuju sekeliling permukaannya (Zaenal Abidin,2010).
Tabel 2.2 Keausan yang diizinkan[3]
Keausan pahat yang diizinkan (mm)
Operation
High speed steel tools Carbide tools
Turning 1,5 0,4
Face Milling 1,5 0,4
End Milling 0,3 0,3
Drilling 0,4 0,4
Reaming 0,15 0,15
a. Dromus oil
merupakan minyak mineral hasil penyulingan dan adiptif yang komposisi dan
sifat kimianya pada tabel 2.3 Dromus Oil memberikan pendinginan yang sangat
baik, pelumasan dan perlindungan karat digunakan dalam berbagai pengerolan dan
pengerjaan mesin. Dromus oil mempunyai kelarutan tingkat tinggi terhadap air
sehingga dapat diemulsikan dengan rasio air:dromus oil biasanya 20 : 1 sampai 40
: 1 dengan demikian memungkinkan dimanfaatkan sebagai pendinginan pada
pengerasan baja.
Tabel 2.3 Komposisi dan Sifat Kimia Dromus Oil [5]
Komposisi
No Nama Proportion Chemical Properties
2.9 Hipotesa
Hipotesa dari penelitian ini yaitu semakin dalam pemakanan maka semakin
tinggi laju keausan.karena dengan kecepatan putar yang tinggi maka kemungkinan
sisi pada permukaan pahat akan lebih sering bersinggungan dengan benda kerja.
Selain itu kecepatan pemakanan akan membuat aliran geram lancar sehingga tidak
terjadi penumpukan geram pada bidang geram pahat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pengujian
Analisa data
Pengujian
Kesimpulan
Selesai
18
18
a. Mulai
Dalam menyusun tugas akhir harus menentukan terlebih dahulu kapan akan
memulai penelitian menyiapkan jadwal serta apa yang harus dilakukan.
b. Studi Literatur
Mengumpulkan informasi dan juga data- data yang menunjang penelitian ini
dengan bantuan berbagai macam jurnal yang ada diperpustakaan maupun di
internet.
c. Perumusan Masalah
Setelah mengkaji dan mempelajari studi pustaka dari berbagai sumber maka
akan mendapatkan pengetahuan untuk melakukan penelitian yang akan dilakukan
ini.
d. Persiapan alat dan bahan
Mempersiapkan alat untuk pengujian, dan membuat spesimen uji untuk
pengujian.
e. Pengujian
Melakukan pengujian terhadap spesimen yang telah dibuat.
f. Analisa
Dibagian ini yaitu menganalisa hasil dari proses pengujian pada spesimen uji.
g. Kesimpulan
Setelah mendapatkan data dari proses diatas maka selanjutnya menganalisis
dengan menggunakan data yang ada dan membahasnya untuk menarik kesimpulan.
h. Selesai
Proses dimana berakhirnya pengujian tugas akhir.
c. Tribometer
d. Kuas untuk pengaplikasian coolant terhadap pahat
b. kandungan media pendingin yang akan di uji adalah bahan media pendingin
minyak kotor (miko sawit), minya kernel sawit (PKO),dan dramus oil.
tersebut disaring lagi di bak 2 di karenakan libah cair minyak kotor (MIKO) banyak
sekali kotoran yang dibawah pada saat diolah, dan barulah yang terakhir. minyak
disaring lagi dan ditampung di bak 3. Bisa dilihat juga bahwa kandungan minyak
kotor bisa juga dikembangkan sebagai bahan media pendingin.
• Dromus oil B
Minyak dromus B ialah minyak Dromus A yang dicampur air dengan
perbandingan 1:20 sehingga warnanya berubah menjadi putih seperti susu,
fungsinya sebagai pendingin pada proses bubut, pengefraisan, skrap, menggergaji,
mengebor dan menggerinda.
22
600 A 1
A MIKO 800 A 2
1200 A 3
600 A 1
B PKO 800 A 2
1200 A 3
600 A 1
C Dromus 800 A 2
1200 A 3
DAFTAR PUSTAKA
1.) Daryanto, Drs. 2006. Mesin Perkakasa Bengkel. Jakarta : Rineka Cipta.
Diakses pada 03-02-2021
2.) Dolinsek, Slavko, dkk. 2001. Wear Mechanisms of Cutting Tools in High-
Speed Cutting Processes. Slovenia : University of Ljubljana, Faculty of
Mechanical Engineering. @ Elsevier. Diakses pada 07-02-2021
3.) Jurnal Ilmiah “MEKANIK” Teknik Mesin ITM, Vol. 3 No. 2, November
2017. Diakses pada 01-02-2021
4.) Rochim, Taufiq. 1993. Teori & Teknologi Proses Pemesinan. Laboratorium
Teknik Produksi, FTI, Institut Teknologi Bandung. Diakses pada 02-02-2021
6.) Wibowo,Dodi; Gusri Akhyar; dan Arinal Hamni. April 2014. Pengaruh Gerak
Makan Dan Kecepatan Putaran Terhadap Aus Pahat HSS Pada Pengeboran
Baja ASTM A1011 Menggunakan Pelumas Minyak Goreng, Vol.2, No.2,
Jurnal FEMA. Diakses pada 09-02-2021