TUGAS AKHIR
Oleh:
Oleh :
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS
Jurusan : Kemaritiman
Judul Tugas Akhir : Analisa perawatan katup isap dan katup buang untuk
Juwita satu
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya
saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya
Tugas Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
JURUSAN : KEMARITIMAN
Menyetujui:
Mengesahkan:
Direktur Politeknik Negeri Samarinda
Lulus UjianTanggal :
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
Jurusan : Kemaritiman
Dewan Penguji :
Mengetahui :
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul
SATU” .
Penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah merupakan salah satu tugas dan
Samarinda.
Dalam Penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis merasa masih banyak
akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
akhir ini.
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
v
4. Bapak Rusman ST.,MT.,MM selaku Ketua Program Studi Teknika jurusan
Kemaritiman.
5. Bapak Mika Patayang, S.T., M.T selaku dosen pembimbing I dan Ibu
6. Kepada orang dan keluarga besar saya yang senantiasa memberikan dorongan
moral dan material yang tak terhingga serta selalu mendoakan untuk kebaikan
8. Seluruh Crew kapal KM. Juwita Satu yang telah menerima kehadiran peneliti
dan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini selama praktek berlayar
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
vi
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR RUJUKAN
V.L. Maleev, M.E., DR. AM, (1991) , Operasi dan Pemeliharaan Mesin
Diesel, Erlangga Jakarta.
FAJAR HARIADI PRATAMA, 2016, “Analisa Perawatan Katup Isap Dan Katup
Buang Untuk Mempertahankan Daya Motor Induk Pada Kapal KM. Juwita Satu,
Dibawah bimbingan Bapak Mika Patayang dan Ibu Maulita.
Penelitian ini dilaksanakan pada kapal KM. Juwita Satu selama kurang lebih 1
(satu) tahun yaitu pada tanggal 05 Juni 2016 sampai dengan tanggal 06 Juni 2017.
Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, Sedangkan metode
analisis yang penulis gunakan yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif yang
diperoleh dalam bentuk variabel berupa informasi yang berasal dari atas kapal KM.
Juwita Satu.
xii
ABSTRACK
Recearch was conducted on the ship KM. Juwita Satu for about
I (one) year on 05 June 2016 until 06 June 2017. Data sources used
are primary data and secondary data, while the analytical methods of
analysis the outhors use quantitative and qualitative analysis
obtained in the form of variable information derived from an board
the KM. Juwita Satu.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
khususnya pada sektor transportasi laut, hampir setiap saat terjadi inovasi-inovasi
pada sektor ini, khususnya dibidang perkapalan dimana sistem manual dalam
Hal ini sangat penting karena transportasi angkutan laut sampai saat ini masih
dimungkinkan selain murah, efisien dan juga dari segi kuantitas muatan dianggap
sangat optimal.
dituntut agar tanggap segala bentuk gangguan dalam sistem operasi kapal yang
mungkin terjadi dan juga mampu menyiapkan sumber daya manusia yang baik
diesel engine Akasaka 1200 PS -6 Cylinder, dimana keuntungan dari motor 4 tak
adalah dengan menggunakan katup isap yang jika rusak dapat di perbaiki
tersendiri Karena motor jenis ini adalah motor diesel putaran menengah dan
putaran tinggi yang selalu dilengkapi dengan sebuah katup buang pada katup
silinder.
Pada kapal tempat melakukan penelitian, kondisi mesin diesel sering terjadi
kerusakan pada katup isap dan katup buang yaitu pada saat melakukan pelayaran
dari Samarinda menuju blitung ,pada tanggal 28 oktober 2016 tepatnya pukul
2
04.20 dini hari, pada saat itu penulis sedang melakukan tugas jaga laut dengan
masinis II. Pada saat kejadian tersebut motor induk harus dihentikan secara tiba –
tiba dikarenakan terjadi kebocoran pada katup buang dimana suhu gas buang naik
melebihi temperatur normal dan suplai udara ke ruang bakar tidak normal.
katup buang dan penetelan ulang terhadap kedua katup tersebut. Setelah dipasang
dengan spare part yang baru dan di setel ulang kondisi mesin dapat beroperasi
umum. Hal ini untuk memudahkan dalam pelaksanaan pembahasan yang akan
penulis kemukakan dalam tugas akhir ini adalah apa dampak dari yang akan
timbul apabila perawatan katup isap dan katup buang pada mesin induk di kapal
pembahasan tugas akhir ini tidak keluar dari batasan masalah dan juga
keterbatasan penulisan dalam hal pengalaman dan waktu ataupun biaya, maka
penulisan dengan ruang lingkup yaitu dengan membahas tentang perawatan katup
2. Manfaat Penelitian
b. Sebagai bahan literatur dan referensi bagi peneliti yang berminat mengkaji
1.5 Hipotesis
1. Karena kurangnya perhatian pada pemakaian jam kerja (running hours) pada
akibat pengaruh dari komponen yang seharusnya diganti tetapi tidak diganti.
sehingga mesin pada kapal tidak dikerjakan sesuai dengan waktu penggantian
3. Karena kurangnya kerja sama antara bawahan dan atasan sehingga banyak
pekerjaan yang tertunda. Maka dari itu pada mesin khususnya katup buang
Dalam penulisan tugas ini penulis membagi 5 bab seara sistemtis agar dapat
mudah di mengerti oleh para pembaca dalam mengikuti penyajian tugas ini:
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan PENDAHULUAN yang menguraikan latar belakang,
Rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat, dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan TINJAUAN PUSTAKA yang berisi kajian literatur dan
tinjauan teoritis yang di jadikan dasar acuan dalam olah gerak Kapal
pada saat memasuki perairan sempit dan dangkal. Agar tidak
terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan.
BAB III : METODE PENELITIAN
Merupakan pembahasan dari METODE-METODE PENELITIAN
yang akan di gunakan dalam pengumpulan data dan penyusunan tugas
akhir ini.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Merupakan HASIL PENELITIAN dan ANALISA yang di lakukan
penulis untuk membahas hasil penelitian yang penulis lakukan di
Kapal selama penelitian yang bertujuan untuk membahas tentang judul
yang di angkat oleh penulis.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan penutup yang memuat kesimpulan beserta kritik dan saran
yang sampaikan oleh penulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai pintu pembukaan sisa-sisa gas pembakaaran sebagai suatu saluran buang.
mekanisme yang terdapat pada motor yang berfungsi untuk mengatur pemasukan
dan pengeluaran bahan bakar, mengatur pemasukan bahan bakar dan udara ke
dalam silinder dan mengatur pembuangan bahan bakar dan ada beberapa hal yang
1. Valve Angle adalah suatu sudut yang dibentuk oleh permukaan katup.
2. Valve Face adalah salah satu dari bagian katup yang berupa permukaan katup
2.1 .
Sumber : www.dansuskin.com
3. Valve GAP adalah posisi antara ujung batang computer dengan lengan pada
2.2 .
Sumber : www.shutterstock.com
Sumber : www.tractorjoe.com
5. Valve Head adalah salah satu dari bagian katup berupa permukaan katup yang
gambar 2.4 .
Sumber : www.highperformancepontiac.com
Sumber : www.engineman.co.uk
7. Valve Seat adalah komponen dari mekanisme katup yang terpasang pada
kepala silinder dan berfungsi sebagai tempat daun katup duduk saat katup
Sumber : www.is1tech.com
8. Valve Spring adalah komponen pada mekanisme katup yang berfungsi untuk
Sumber : www.onalicylinders.com
9. Valve Spring Free High Adalah jarak antara ujung pegas tanpa ada tekanan.
10. Valve Spring pressure adalah jarak antara ujung pegas setelah pegas di pasang
pada katup.
11. Valve Timing adalah masa kerja yang diperlukan katup untuk membuka dan
atau lamban.
Tugas Akhir ini. Katup buang adalah salah satu jenis katup yang terdapat pada
motor disel baik itu 4 tak maupun 2 tak yang berfungsi sebagai katup untuk
membuka jalan keluar dari gas sisia hasil dari pembakaran keluar dari dalam
berikut:
pengelolah yang lebih baik dalam meningkatkan keselamatan pada awak kapal
dan perawatannya”.
Pada dasarnya apa yang diharap dari keberadaan perawatan mesin tidak lain
perawatan mesin justru menuntut kerja sama yang baik dan kompak serta
Perawatan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menjaga kondisi yang
kelanjutan produksi dapat terjamin maka perlu diadakan perawatan mesin sebaik
perbaikan atau reparansi atas kerusakan yang ada serta penyesuaian atau
mesin tersebut. Semua tugas ini merupakan tugas dari bagian perawatan.
advance what is to be done. Jadi perencaan adalah penentuan terlebih dahulu apa
Sistem perawatan mesin induk di kapal juga bisa menerapkan sistem Plan
Maintenance Sistem, dimana tujuan dari sistem ini adalah untuk penyiapan
perangkat manajemen yang lebih baik dan meningkatkan keselamatan, baik awak
kerja, control penyediaan, informasi dan intruksi. Pelaksanaan yang mudah adalah
11
pertimbangan utama dari sistem ini, sehingga awak kapal secara cepat memiliki
kepercayaan dari dalam menerapkan sistem ini. Seperti alat-alat yang ada dipapan
operasionalnya.
2. Tujuan perawatan
mudah merupakan pertimbangan yang penting dari sistem ini sehingga anak buah
kapal dengan cepat menjadi yakin menggunakan sistem tersebut sebagai alat
menciptakan suatu prosedur perawatan yang berdaya guna. Perlu adanya suatu
komponen pada waktunya begitu juga kondisi lingkungan setempat yang sesuai
yang lebih baik, sehingga kinerja kapal meningkat, dan mencapai maksud
dan tujuan yang sudah ditetepkan oleh para manejer dikantor pusat.
12
naik kapal dapat mengetahui apa yang telah dikerjakan dan apalagi yang
harus dikerjakan.
f. Sebagai bahan informasi yang akan diperlukan bagi pelatihan dan agar
pekerjaan perawatan sebelumnya. Oleh karena anak buah kapal sering diganti
pada umumnya model ini sangat mahal, oleh karena itu beberapa bentuk
13
bertambahnya kerusakan dalam tahap ini. Hal ini berarti bahwa harus
demikian biasanya didasarkan atas jam kerja mesin atau waktu kalender.
secara terus menerus, dan suara alarm akan berbunyi bila kondisi tertentu
dilampaui Dalam hal ini pemantauan kondisi adalah mengukur kondisi ini
14
dan bukan hanya menjaga batas kritis yang sudah dicapai. Maksud utama
pompa) digerakkan oleh nok. Katup tekanan baik mencegah aliran balik minyak
ke system suplai selama langkah ke atas dari torak. Minyak yang dipindahkan
oleh torak mengalir keluar dari silinder OE1 melalui saluran ke silinder OE2
1. Pembuangan Katup
Bila minyak dalam ruang OE2 tidak menerima tekanan, maka katup buang
ditahan dalam keadaan tertutup oleh tekanan udara dalam silinder. Bila oleh
torak minyak ditekan ke silinder dengan torak, maka katup akan membuka
melawan tekanan udara oleh tekanan udara hidrolik. Kecepatan katup dan dan
tinggi angkatnya akan ditentukan oleh bentuk nok dan tinggi nok.
Bila katup buang terbuka, maka gas buang akan mengalir dengan kecepatan
tinggi melalui sayap. Akibatnya adalah terjadi sebuah kopel pada batang katup
sehingga katup akan berputar dari sebuah putaran. Oleh karena pegas udara
tidak mengalami gangguan banyak, maka katup akan berputa dengan sebuah
15
kopel kecil. Dengan rotasi katup tersebut maka akan dihasilkan pembagian
suhu yang merata pada katup dan batang katup sehingga perubahan bentuk dari
katup dan penutupan yang tidak sempurna dapat dicegah. Dengan adanya rotasi
Bila rol telah melalui titik tertinggi nok, maka torak akan menurun lagi
sehingga tekanan dalam system hidrolik akan hilang. Tekanan udara dalam
silinder, dijaga pada harga 5,5 atau 6 bar menekan silinder dengan katup buang
dan torak hidrolik kearah atas lagi (pegas udarah). Sewaktu penutupan dari
katup, maka oleh pena peredam dicegah katup memukul tempat duduk dengan
Menurut V.L Meleev, (1991) sistem katup adalah gabungan antara alat yang
dilalui gas untuk pembakaran mesin. Kegunaan utama dari sistem katup adalah
untuk membawa gas masuk dan keluar selinder mesin ke udara dan untuk
melakukan hal tersebut dibantu dengan tahanan aliran yang minimum. Selain itu
sistem katup dapat juga melakukan satu atau lebih dari fungsi yaitu:
1. Meredam kebisingan.
1). Sebagai bidang penutup katup, berguna untuk merapatkan penutupan katup
d). Locking
penahannya.
Berguna sebagai tempat dudukan kepala katup dan terbuat dari baja dan
conical ring yang berada pada bagian tensioning disc agar tidak
tersebut tidak akan menutup dengan baik setelah setelah mesin bekerja pada
temperature normal dan pada bagian batang katup akan memuai secara
terbakar akibat gas panas yang melewati katup setelah pembakaran. Katup
yang celahnya terlalu longgar akan terlambat membuka dan tertutup terlalu
capat. Hal ini akan menurunkan daya mesin sehingga mesin tersebut akan
mengeluarkan tenaga, bahan bakar boros dan emisi buangan yang tinggi.
Menurut V.L Manleev, opersi dan pemeliharaan mesin diesel (1991), istilah
dalam mesin 2 langkah. Penggerak katup dari mesin diesel sangat bervariasi
dalam konstruksinya, tergantung pada jenis, kecepatan dan ukuran mesin. Adapun
1. Nok
Yaitu sebuah alat yang diunakan dalam motor diesel untuk menjalankan satu
katup yang terdiri dari batang silinder, Nok membuka katup dengan menekan
perputaran cam shaft dengan perputaran crak shaft sangan penting. Karena
minyak dan pompa bahan bakar. Adapun gambar di lampirkan di gambar 2.8 .
Sumber : www.nokarm.com
2. Poros nok
Poros nok digerakkan dari poros engkol mesin dengan cara digerakkan
dengan sederet roda gigi lurus atau roda gigi heliks lurus, penggerak rantai,
19
penggerak dengan dua panjang roda gigi paying dan poros vertical perantara.
Dalam mesin dan langkah poros nok berputar pada kecepatan yang sama
seperti poros engkol, sedangkan mesin 4 langkah poros nok beputar dengan
2.9 .
Sumber : www.thinglink.com
3. Pengikut nok
Pengkut nok adalah bagian mesin yang menggunakan dengan nok dan
meneruskan aksi dari nok ke batang dorong. Pada motor diesel moderen
a. Pengikut jenis rol, yang digunakan dalam mesin ukuran sedang dan besar
b. Pengikut datar atau jamur, yang digunakan dalam mesin kecepatan tinggi
bentuk.
sisi dorong nok yang diambil oleh engsel dari lengan tuas hanya
4. Pegas katup
Pegas katup bertugas untuk menutup katup. Pegas katup yang digunakan pada
motor diesel terbuat dari kawat baja.Pegas pada katup mempunyai satu gaya
sebagian kecil dari daya pegas katup maksimum yang diperlukan untuk
pegas seperti telah disebutkan adalah memberikan gaya yang cukup selama
proses pengengkatan katup untuk mengatasi inersia dari penggerak katup dan
Sumber : www.onalicylinders.com
METODE PENELITIAN
A. Tempat penelitian
pengamatan tentang peranan perawatan Katup isap dan katup buang mesin induk
untuk menunjang pengoperasian kapal pada katup isap dan katup buang mesin
B. Waktu Penelitian
Juli 2016 sampai tanggal 20 Juli 2017 tepatnya pada saat penulis melaksanakan
data-data yang diperlukan diatas kapal KM. JUWITA SATU. Berikut akan di
Gt : 1258
Loa : 69,40 M
Klasifikasi : BKI
Bendera : Indonesia
Data yang diperoleh didalam pengumpulan data untuk menyusun kertas kerja
ini adalah dengan mencari data-data dan mengumpulkan data yang berhubungan
dengan masalah yang diangkat pada kertas kerja ini selain mengumpulkan data
1. Observasi
lapangan untuk mengamati sesuatu hal yang dijadikan sebagai objek. Dalam
hal ini penulis melakukan pengamatan terhadapKatup isap dan katup buang
tidak terfokus padaKatup isap dan katup buang mesin induk diatas kapal dan
2. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu metode data yang ditempuh dengan cara membaca dan
atau pun dokumen yang diperoleh dari tempat lain yang relefan dengan
Negeri Samarinda, Referensi dari luar dan dari kapal tempat penulis
1. Jenis Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni data kualitatif yaitu
tulisan dalam perawatan katup isap dan katup buang mesin induk.
2. Sumber data
sumbernya, dalam hal ini penulis memproleh data primer dengan acara
lokasi peneitian.
peneliti, data-data ini diperoleh dari buku yang berkaitan dengan obyek
penelitian kertas kerja ini yang disampaikan pada saat kuliah, Kajian
kegiatan yang dilakukan dengan memulai langkah mengamati objek yang diteliti
atas kapal KM. JUWITA SATU, kemudian membahas objek tersebut untuk
dipaparkan secara rinci. Data yang diperoleh dengan tujuan untuk memberikan
4.1 Hasil
Katup buang dan katup isap merupakan komponen utama pada motor diesel
baik itu empat tak maupun dua tak yang berfungsi sebagai katup untuk membuka
dan menutup aliran udara masuk maupun udara keluar dari dalam silinder atau
ruang pembakaran.
Pembukaan katup buang terjadi akibat tekanan dari rocker arm (lengan
penumbuk pelatuk katup) pada ujung batang katup dan pada saat rocker arm
melepaskan tekanan pada ujung katup, maka secara otomatis pegas akan kembali
ke posisi semula dan kembali menutup katup sehingga tetap duduk pada
dudukannya.
Dimana rocker arm ini berfungsi sebagai penghantar tekanan dorong dari
batang penumbuk katup (push road). Sedangkan batang penumbuk katup ini
bergerak turun naik akibat adanya tekanan gerak putar nok dari poros hubungan
yang berhubungan langsung dengan gigi reduksi, dan gigi reduksi digerakkan oleh
Berdasarkan data-data yang penulis dapatkan, maka yang akan dibahas dalam
tugas akhir ini adalah faktor-faktor penyebab terjadinya kerusakan pada katup isap
7. Adanya surging
9. Timbulnya getaran
Tabel perbandingan suhu gas buang yang normal dan tidak normal
Tabel 4.1 Suhu normal gas masuk dan buang berkisar antara 340 – 370
Cylinder 1 2 3 4 5 6
Tabel di atas menunjukkan bahwa silinder no.1 suhu gas buangannya melebihi
4.2 Pembahasan
Suatu bahan atau material mempunyai batas kerja yang maksimal, begitu
pula pada komponen-komponen katup buang mempunyai batas kerja . Jadi apabila
27
seating katup buang telah melebihi jam kerja dan belum dilakukan penggantian,
maka lama kelamaan seating tersebut akan mengalami kelelahan bahan maka dari
diuraikan dalam setiap instalasi dan jadwal ini harus diikuti untuk mengadakan
operasi. Dalam jadwal inspeksi harus disisipkan jumlah batas maksimum dari jam
katup isap
katup buang
dalam menyusun suatu manajemen perawatan ini perlu mengerti tentang plan
maintenance system, karena plan maintenance system ini adalah semua yang kita
28
kerjakan harus dicatat atau ditulis sehingga sesuai dengan prosedur dalam plan
maintenance system.
Sistem perawatan mesin induk di atas kapal juga bisa menerapkan plen
maintenance system, dimana tujuan dari sistem ini adalah untuk menyiapakan
perangkat manajemen yang lebih baik dan meningkatkan keselamatan, baik awak
mudah adalah pertimbangan utama dari sistem ini, sehingga awak kapal secara
cepat memiliki kepercayaan dari dalam menerapkan sistem ini. Seperti alat-alat
umur operasionalnya.
maksud dan tujuan yang sudah ditetapkan oleh para manajer di kantor
pusat.
29
ekonomis.
baru naik kapal dapat mengetahui apa yang akan dan yang harus
dikerjakan.
6. Sebagai bahan informasi yang akan diperlukan bagi pelatihan dan agar
pemeliharaan, karena para engineer ada yang mengikuti prosedur dari plan
setiap perusahaan.
Dengan latar belakang yang berbeda maka akan berbeda juga pemikiran
plan maintenance system (PMS) yang telah dirancang oleh setiap perusahaan.
30
dengan optimal.
b. Ada sebagian engineer yang sudah tahu tentang plan maintenance system
1) Pengarahan
rutin dan terarah sesuai dengan intruktion manual booknya agar tidak
kapal.
2) Sosialisasi
PMS dari perusahaan yaitu pada interval 4000 jam atau 15 bulan running hours
dengan asumsi rata-rata kurang lebih 266,6 jam pongoperasiaan perbulan, pada
bulan april 2009 sesuai PMS telah sampai pada interval 15 bulan yang mana
perawatan terakhir dilakukan pada bulan januari 2008 yang mana pada saat itu
total running hours exhaust valve ketika di overhaul yaitu 3983 jam
valve pada bulan april 2009 tidak dilaksanakaan padahal running hours telah
melampaui jam kerja yang direkomendasikan 4000 jam atau 15 bulan, seperti
terlihat di running hours exhaust valve mesin induk pada bulan april 2009
mencapai 4163,4 jam pengoperasiaan atau lebih interval 15 bulan seperti yang
langkah dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan instruction manual book,
begitu juga dalam perawatan exhaust valve dengan maksud agar tidak terjadi
1. Pencabutan
32
a. Tutup air pendingin yang masuk dan keluar, dan kemudian cerat katup
buangnya.
d. Lepas retum oil pipe dan sealing air pipe dari katup buang.
e. Lepaskan pipa-pipa udara pada susunan sealing air dan untuk penutupan
2. Peringatan
c. Pindahkan topi-topi pelindung pada studs katup buang dan pasang empat
hidrolik jacketnya.
f. Kaitkan crane pada mata pengait katup buang untuk mengangkat katup
buang tersebut.
g. Hati-hati pada saat membersihkan lubang katup buang cylinder cover dan
di lubang.
33
3. Pemasangan
g. Pasang sekrup dan baut pada segi tiga besi di flens compensator, bersama
kencangkan sambungan air pada sisi pembuangan, pasang retum oil pipe,
34
dan pipa udara untuk penutupan pneumatic katup buang. Buka suplai
pompa minyak camshaft dijalankan, hal ini sangat penting karena, kalau
5.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yang berkaitan dengan pembahasan di dalam tugas akhir ini antara
lain :
1. Karena kurangnya perhatian pada pemakaian jam kerja (running hours) pada
komponen mesin khususnya katup isap maupun katup buang, maka kerusakan
tidak dapat dihindari dan akan menyebabkan kerusakan baru akibat pengaruh
sehingga mesin pada kapal tidak dikerjakan sesuai dengan waktu penggantian
3. Karena kurangnya kerja sama antara bawahan dan atasan sehingga banyak
pekerjaan yang tertunda. Maka dari itu pada mesin khususnya katup buang
5.2 Saran-Saran
diperhatikan :
2. Harus memahami apa itu plan maintenance system dan harus dilaksanakan.
36