Anda di halaman 1dari 54

PERHITUNGAN WAKTU DAN PEREKAMAN WAKTU PUTARAN

(LAP TIMER) PADA LINTASAN TAMIYA BERBASIS


MIKROKONTROLER

TUGAS AKHIR

Oleh :
PANDU KUSUMA WARDANA
NIM. 14620013

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

SAMARINDA 2017
PERHITUNGAN WAKTU DAN PEREKAMAN WAKTU PUTARAN
(LAP TIMER) PADA LINTASAN TAMIYA BERBASIS
MIKROKONTROLER
Diajukan sebagai persyaratan untuk memenuhi derajat Ahli Madya (Amd)
pada
Program Studi Teknik Komputer
Jurusan Teknologi Informasi
Politeknik Negeri Samarinda

TUGAS AKHIR

Oleh :
PANDU KUSUMA WARDANA
NIM. 14620013

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertandatangan di bawahini :

Nama : Pandu Kusuma Wardana

NIM : 14 620 013

Jurusan : Teknologi Informasi

Program Studi : Teknik Komputer

Jenjang : Diploma III

Judul Tugas Akhir : Perhitungan Waktu Dan Perekaman Waktu Putaran (Lap
Timer) Pada Lintasan Tamiya Berbasis Mikrokontroler

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya

sendiri dan semua sumber baik yang di kutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan

benar.

Jika dikemudian hari terbukti ditemukan unsure plagiarisme dalam laporan

Tugas Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-

udangan yang berlaku.

Samarinda, Agustus 2017

TEKNOLOGI INFORMASI Widya Fatmawati Syar

PANDU KUSUMA WARDANA


NIM. 14 620 008
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

PERHITUNGAN WAKTU DAN PEREKAMAN WAKTU PUTARAN


(LAP TIMER) PADA LINTASAN TAMIYA BERBASIS
MIKROKONTROLER

NAMA : PANDU KUSUMA WARDANA

NIM : 14620013

JURUSAN : TEKNOLOGI INFORMASI

PROGRAM STUDI : TEKNIK KOMPUTER

JENJANG STUDI : DIPLOMA III

Laporan Tugas Akhir ini telah disahkan


Pada tanggal,30 Agustus 2017

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

M. Zainul Rohman, S.ST., MT Agus Triyono, ST., MT


NIP. 19790412 200501 1 002 NIP.19690828 200501 1 002

Mengesahkan,
Direktur Politeknik Negeri Samarinda

Ir. H. Ibayasid, M. Sc
NIP. 19590303 198903 1 002

Lulus Ujian Tanggal :


HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

PERHITUNGAN WAKTU DAN PEREKAMAN WAKTU PUTARAN


(LAP TIMER) PADA LINTASAN TAMIYA BERBASIS
MIKROKONTROLER

NAMA : PANDU KUSUMA WARDANA

NIM : 14620013

JURUSAN : TEKNOLOGI INFORMASI

PROGRAM STUDI : TEKNIK KOMPUTER

JENJANG STUDI : DIPLOMA III

Laporan Tugas Akhir ini telah diuji dan disetujui


pada tanggal 28 Agustus 2017

Dewan Penguji:

Penguji I,
Nama : M.Farman Andrijasa, S.Kom., M.Kom
NIP : 19760116 200112 1 003

Penguji II,
Nama : Asrina Astagani, ST., MT
NIP : 19800322 200212 2 001

Penguji III,
Nama : Ansar Rizal, ST., M.Kom
NIP : 19700809 199903 1 001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Teknologi Informasi Teknik Komputer

Ansar Rizal, ST., M.Kom Agusma Wijiansyah. SST., MT


NIP. 19700809 199903 1 001 NIP. 19810805 200501 1 003
ABSTRAK

PANDU KUSUMA WARDANA. NIM 14.620.013 Program Studi Teknik


Komputer – Jurusan Teknologi Informasi - Politeknik Negeri Samarinda, Tahun 2014. (
Perhitungan Waktu Dan Perekaman Waktu Putaran (Lap Timer) Pada Lintasan Tamiya
Berbasis Mikrokontroler). Dipromosikan oleh M.Zainul Rohman, S.T., M.T.

Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya bidang elektronika telah berkembang


dengan pesat, apalagi ditandai dengan penggunaan PC untuk mempermudah kerja dalam
kehidupan sehari-hari. Teknologi elektronika telah mencakup berbagai bidang, baik
komputerisasi, industrialisasi, maupun otomotif. Dalam bidang otomotif misalnya
komputerisasi dapat digunakan sebagai penunjang balap pada mobil tamiya. Kegiatan
balap tentunya tidak luput dari pencatatan waktu, kecepatan, dan jumlah putaran pada
balap mobil tamiya. Disini teknologi komputerisasi dan rangkaian lainnya dapat
digunakan sebagai alat pencatat waktu pada balap mobil tamiya yang biasa disebut Lap
Timer. Lap timer sangat berbeda dengan stopwatch normal yang digunakan secara
manual. Perbedaannnya adalah waktu yang dihasilkan oleh Lap timer sangat akurat
karena menggunakan metode sensor. Metode sensor akan membuat lap timer bekerja
secara otomatis. Dalam tugas akhir ini yang berjudul “ Perhitungan Waktu Dan
Perekaman Waktu Putaran (Lap Timer) Pada Lintasan Tamiya Berbasis
Mikrokontroler “. Adapun sensor yang digunakan adalah sensor infra merah FC-51,
sensor inframerah FC-51 adalah sebuah sensor yang mendeteksi pergerakan.
Devlopment Board yang digunakan adalah Arduino Uno R3 yang menggunaka n
mikrokontroler Atmega 328P. Sedangkan untuk menampilkan hasil waktu tempuh
putaran tamiya menggunakan LCD 16x2. Tujuan penelitian tugas akhir ini bertujuan
untuk membuat sebuah alat yang mampu menghitung waktu tempuh putaran tamiya pada
lintasan.

Kata Kunci : Infra merah, Lap timer, Arduino uno.


ABSTRACT

PANDU KUSUMA WARDANA. NIM 14.620.013 Computer Engineering


Program - Information Technology Department - State Polytechnic of Samarinda, Year
2014. (Calculation Of Time And Recording Lap Time ( Lap Timer) On Tamiya’s Circuit
Based Microcontroller). Promoted by M.Zainul Rohman, S.T., M.T.

Advances in science, especially in the field of electronics has grown rapidly, let
alone marked by the use of PCs to facilitate work in everyday life. Electronics technology
has covered various fields, both computerization, industrialization, and automotive. In
the automotive field such as computerization can be used as a supporting racing on the
car tamiya. Racing activities certainly do not escape the recording time, speed, and the
number of rounds on the race car tamiya. Here computerized technology and other
circuits can be used as a timekeeper in the race car tamiya commonly called Lap Timer.
Lap timer is very different from the normal stopwatch that is used manually. The
difference is that the time generated by Lap timer is very accurate because it uses the
sensor method. Sensor method will make the timer lap works automatically. In this final
project entitled "Calculation Time And Recording Time Round (Lap Timer) On Track
Tamiya Based Microcontroller". The sensor used is infrared FC-51 sensor, FC-51
infrared sensor is a sensor that detects movement. Devlopment Board used is Arduino
Uno R3 using Atmega 328P microcontroller. Meanwhile, to display the results of travel
time tamiya using 16x2 LCD. The purpose of this final project aims to create a tool that
is able to calculate the travel time tamiya lap on the track.

Keywords: Infra red, Lap timer, Arduino Uno


KATA PENGANTAR

Seribu juta ucapan terindah yang pernah ada di bumi ini tak akan pernah bisa

mewakili rasa syukur ke hadirat Allah SWT atas segala curahan Rahman dan Rahim- Nya

yang selalu mengiringi di setiap perjalanan makhluk-Nya bernama manusia, dan kepada

kedua orang tua yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, semangat, dan serta

doa’a-Nya. Terselesaikannya Tugas Akhir ini hanyalah satu tapakan kecil perjalanan

panjang yang masih harus ditempuh dengan tetap berpegang pada pertolongan-Nya.

Tugas Akhir ini adalah salah satu prasyarat sebagai muara akhir Program D3

Konsentrasi Teknik Komputer Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri

Samarinda Judul Tugas Akhir yang akan dikerjakan adalah PERHITUNGAN WAKTU

DAN PEREKAMAN WAKTU PUTARAN (LAP TIMER) PADA LINTASAN

TAMIYA BERBASIS MIKROKONTROLER

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang secara langsung

maupun tidak langsung memberikan dukungan dan bantuannya hingga terselesaika nnya

Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih khusus disampaikan kepada :

1. Bapak Ir. H Ibayasid, M. Sc selaku Direktur Politeknik Negeri Samarinda.

2. Bapak Ansar Rizal ST., M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknologi Informas i

Politeknik Negeri Samarinda.

3. Bapak Arief Bramanto Wicaksono Putra, S.ST., MT selaku Ketua Tim Tugas

Akhir.

4. Bapak Agusma Wajiansyah, SST., MT selaku Ketua Program Studi Teknik

Komputer.

5. Bapak M. Zainul Rohman, SST., MT selaku dosen pembimbing pertama

Tugas Akhir penulis


6. Bapak Agus Triyono, ST., MT selaku dosen pembimbing kedua Tugas Akhir

penulis

7. Bapak dan Ibu Dosen pengampu mata kuliah pada Jurusan Teknologi

Informasi, yang telah memberikan bekal imu yang sangat bermanfaat bagi

penulis.

8. Semua rekan-rekan sesama mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi.

Saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan Tugas

Akhir ini.

Semoga tapakan perjalanan kecil ini menjadi sumber inspirasi positif bagi

perjalanan berikutnya untuk dapat lebih menebar manfaat bagi semua makhluk di muka

bumi ini.

Samarinda, Agustus 2017

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................ v

ABSTRACT .............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2

1.3 Batasan Masalah............................................................................... 2

1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 2

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 4

2.1 Kajian Ilmiah .................................................................................... 4

2.2 Dasar Teori....................................................................................... 5

2.2.1 Perhitungan Waktu........................................................................... 5

2.2.2 Sensor............................................................................................... 9

2.2.3 Mikrokontroler.................................................................................. 11

2.2.4 LCD (Liquid Crystal Display) ......................................................... 17

2.2.5 Breadboard ....................................................................................... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 20

3.1 Kerangka Konsep Penelitian............................................................. 20


3.2 Metodologi Penelitian....................................................................... 21

3.2.1 Riset Awal........................................................................................ 21

3.2.2 Perancangan...................................................................................... 22

3.2.3 Implementasi..................................................................................... 22

3.2.4 Pengujian .......................................................................................... 23

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 24

4.1 Perancangan Sistem......................................................................... 24

4.2 Perancangan Hardware .................................................................... 25

4.3 Perancangan Software ...................................................................... 26

4.4 Implementasi..................................................................................... 26

4.4.1 Implementasi Hardware ................................................................... 27

4.4.2 Implementasi Software..................................................................... 30

4.5 Pengujian .......................................................................................... 33

4.5.1 Pengujian Perangkat Keras .............................................................. 34

4.5.2 Pengujian Perangkat Lunak.............................................................. 36

4.5.3 Pengujian Sistem .............................................................................. 37

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 40

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 40

5.2 Saran ................................................................................................ 40

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 41


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Modul sensor inframerah FC-51 ........................................................... 9

Gambar 2.2 Arduino Uno .......................................................................................... 12

Gambar 2.3 LCD 16x2 .............................................................................................. 17

Gambar 2.4 Pin diagram LCD 16x2 .......................................................................... 17

Gambar 2.5 Breadboard ............................................................................................. 19

Gambar 3.1 Diagram alir kerangka konsep penelitian ............................................... 20

Gambar 3.2 Diagram alir metodologi penelitian ........................................................ 21

Gambar 4.1 Blok Diagram Perancangan Sistem ........................................................ 24

Gambar 4.2 Rancangan Hardware ............................................................................. 25

Gambar 4.3 flowchart software .................................................................................. 26

Gambar 4.4 Menghubungkan arduino uno ke sensor inframerah............................... 27

Gambar 4.5 Menghubungkan arduino uno ke LCD 16x2 ......................................... 28

Gambar 4.6 Menggabungkan semua perangkat ......................................................... 29

Gambar 4.7 Miniatur lintasan dan miniatur tamiya.................................................... 29

Gambar 4.8 Pengujian sensor inframerah pada serial monitor arduino ..................... 34

Gambar 4.9 Tampilan pengujian LCD 16x2 ............................................................. 35

Gambar 4.10 Pengujian perangkat lunak ................................................................... 36

Gambar 4.11 Hasil dari program sesudah dicompile ................................................. 36

Gambar 4.12 Pengujian sebanyak 10 putaran ............................................................ 37

Gambar 4.13 Hasil keluaran pada lcd pada akhir pengujian ...................................... 38
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pin pada LCD 16x2 ................................................................................... 18

Tabel 4.1 Hasil pengujian menggunakan alat ............................................................ 38


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya bidang elektronika telah berkembang

dengan pesat, apalagi ditandai dengan penggunaan PC untuk mempermudah kerja dalam

kehidupan sehari-hari. Teknologi elektronika telah mencakup berbagai bidang, baik

komputerisasi, industrialisasi, maupun otomotif. Dalam bidang otomotif misalnya, salah

satu hobi yang sedang ramai pada saat ini adalah mini4wd atau biasa kita sebut dengan

tamiya. Tamiya berawal dari salah satu media televisi yang menayangkan serial kartun

“Let’s & Go” pada tahun 2002, mainan ini menjadi salah satu mainan favorit anak-anak.

Sampai saat ini pun tamiya masih digemari, bahkan penggemarnya pun tidak hanya anak

– anak, remaja sampai orang dewasa pun masih menggemarinya. Di kota Samarinda

banyak diadakan perlombaan tamiya. Untuk memenangkan suatu perlombaan tentu kita

harus memiliki tamiya yang tercepat.

Sebuah alat yang sangat berguna sekali untuk pengguna tamiya adalah laptimer.

Laptimer adalah suau alat yang berfungsi menghitung berapa lama waktu tempuh tamiya

untuk memutari 1 putaran pada lintasan. Laptimer menggunakan sensor inframerah untuk

mengetahui bahwa tamiya telah melintasi garis start/finish.

Dalam tugas akhir ini akan dibuat sebuah prototype yang mampu menghitung

berapa lama waktu tempuh sebuah tamiya untuk memutari 1 putaran pada lintasa n

dengan menggunakan arduino uno. Arduino uno adalah kit elektronik atau papan

rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu

sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler
itu sendiri adalah chip atau IC (Integrated Circuit) yang bisa diprogram menggunaka n

komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah rangka ian

elektronik dapat membaca input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas maka rumusan masalah dapat disusun sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang dan membuat prototype perhitungan waktu putaran

(laptimer) pada lintasan tamiya berbasis mikrokontroler?

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup :

1. Alat ini dapat mengukur waktu tamiya setiap lap-nya.

2. Alat ini dapat mengetahui ketika tamiya melintas didepan sensor.

3. Alat ini hanya dapat menampilkan data berupa satuan waktu detik dan

milidetik.

Asumsi :

1. Menggunakan sensor inframerah sebagai pemicu pergerakan.

2. Menggunakan devlopment board Arduino Uno R3 dengan mikrokontro ler

Atmega328P sebagai kontroler

3. Untuk pemrograman arduino menggunakan bahasa pemrograman C++

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah prototype penghitung

waktu putaran (laptimer) untuk lintasan tamiya menggunakan arduino uno.


1.5 Manfaat Penelitian

Di harapkan dari hasil penelitian ini memilik i manfaat yaitu :

1. Mengetahui cara kerja laptimer.

2. Mengetahui cara membuat sebuah rangkaian elektronik.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Ilmiah

Penelitian yang dilakukan oleh Khalid I. Saad, dkk (2011), yang berjudul “Design

and Implementation of a Microcontroller Based LCD Screen Digital Stop Watch”.

Penelitian yang dilakukan tersebut bertujuan untuk mengembangkan stopwatch secara

elektronik sehingga hasil waktu yang di tampilkan lebih akurat. Dalam penelitian ini

menggunakan Atmega8535 dan LCD screen 16 x 4 alpha-numeric character, 4 buah

push-on switch control. Dalam penelitian ini waktu akan dimulai saat tombol switch

ditekan, begitu juga saat berhenti. Sistem akan bekerja ketika tombol switch ON ditekan,

kemudian terdapat pilihan 2 mode yaitu split time dan lap time. Data di proses pada

mikrokontroler Atmega8535 dan hasil keluaran tersebut di tampilkan pada LCD 16 x 4.

Penelitian yang dilakukan oleh Choirun Nisa,dkk (2014), yang berjudul

“Perancangan Instrumentasi Pengukur Waktu Dan Kecepatan Menggunakan DT-Sense

Infrared Proximity Detector Untuk Pembelajaran Gerak Lurus Beraturan”. Penelitia n

yang dilakukan tersebut bertujuan untuk merancang instrumentasi pengukur waktu dan

kecepatan sebagai media pembelajaran materi gerak lurus beraturan. Menggunaka n

modul sensor Dt-Sense IR Proximity yang ditempatkan di garis start dan garis finish.

Ketika benda bergerak dari sensor pertama menuju sensor kedua, mikrokontroler Atmega

8 memproses data yang diperoleh, hasil output dari penelitian ini adalah waktu tempuh

benda tersebut dari garis start menuju garis finish , dan juga dapat menetapkan kecepatan

dari benda tersebut yang kemudian di tampilkan pada LCD.


Penelitian yang dilakukan oleh Win Win Thein, dkk (2012), yang berjudul

“Digital Stopwatch with Light Sensor Circuit”. Penelitian yang dilakukan tersebut

bertujuan merancang dan membangun stopwatch digital dengan menggunakan sikuit

sensor cahaya dan IC CMOS. Terdapat 2 buah switch dalam sistem ini, pertama adalah

reset switch S1 untuk ready dan memulai ulang dan yang lainnya adalah switch S2 untuk

konfigurasi start dan stop. Ketika switch S1 telah di alihkan menjadi ready, maka akan

siap untuk memulai menghitung, dan menampilkan (00) pada layar seven segment. Bila

sensor cahaya LDR terhalangi, itu akan memulai waktu berjalan sampai benda tersebut

melintas di depan sensor cahaya lagi. Sistem akan memproses data yang didapat, dan

akan di tampilkan pada layar seven segment

Berdasarkan perbedaan penelitian sebelumnya dengan yang akan di lakukan oleh

penulis adalah pada penelitian yang pertama membangun stopwatch yang bekerja secara

manual yaitu menggunakan push-button tombol. Pada penelitian yang kedua

menggunakan sensor inframerah yang ditempatkan di awal dan di akhir lintasan. Pada

penelitian yang ketiga stopwatch menggunakan sensor cahaya LDR dan hasil dari

perolehan waktu akan ditampilan pada layar seven segment. Sedangkan penelitian yang

akan dilakukan penulis berupa prototype yang dapat mendeteksi pergerakan tamiya yang

melintas dan menampilkan hasil nya pada LCD 16x2. Alat yang digunakan penulis

adalah sensor sensor inframerah FC-51, devplopment board Arduino Uno R3, dan LCD

16x2.

2.2 Dasar Teori

2.2.1 Perhitungan Waktu

Stopwatch adalah arloji genggam yang dirancang untuk mengukur jumlah waktu

yang telah berlalu dari saat di aktifkan sampai pada saati di matikan. Stopwatch versi
digital yang besar dirancang untuk dilihat dari kejauhan seperti pada stadion olahraga

yang disebut stopclock. Dalam penggunaan secara manual, jam akan dimulai dan

dihentikan oleh seseorang dengan menekan sebuah tombol. Sedangkan dalam versi

otomatis,akan dimulai dan dihentikan yang dipicu oleh sebuah sensor.

Seseorang yang telah terbiasa berkendara di trek balap suatu hari ingin

mengetahui waktu putarannya (Lap). Oleh karena itu dia dapat menggunakan stopwatch

mekanikal. Akan tetapi pada titik tertentu ini kurang membantu pekerjaan karena setelah

10 lap pengemudi tidak akan ingat mengapa ia begitu cepat di lap kelima. Oleh karena

itu dibutuhkan sebuah Lap Timer, karena dapat menunjukkan kepadanya perbedaan

waktu setiap putaran yang telah di laluinya. Dalam balapan tertentu Lap timer dapat

diganti menjadi mode Running lap-time sehingga dapat langsung menilai apakah jika

melalui titik titik tertentu pada sebuah lintasan akan menjadi lebih cepat pada perolehan

waktu putarannya.

Lap timer memerlukan titik tetap di jalur dimana ia dapat memicu putaran untuk

pangkuan yang akurat pada setial lap yang berlangsung. Saat ini ada empat metode lap

timer yang populer.

1. Secara Manual

Pengendara menekan tombol saat melewati titik tertentu pada lintasan seperti

garis finish. Ini sangat tidak akurat dan sering kali pengendara dapat lupa untuk menekan

tombol.

2. Lap timing menggunakan magnetic strip.

Strip magnetik dalam metode ini terdapat pada jalur lintasan balap, dimana

terdapat 1 lagi alat tambahan sebagai pemicu yang digunakan pada kendaraan. Cara kerja

dari magnetik strip adalah dimana saat kendaarn melintasi garis finish pada trek, alat

pemicu yang di pasang pada kendaraan akan memicu magnetic strip yang dipasang di
bawah permukaan jalur lintasan. Lap timer menggunakan metode magnetik strip sangat

akurat, handal, jika digunakan pada balap mobil maupun go-kart, akan tetapi berberda

pada balap sepeda motor, metode ini tidak praktis karena permukaan motor tidak

serendah permukaan mobil dan go-kart.

3. Lap timing menggunakan GPS

Lap timer menggunakan metode GPS sangat nyaman digunakan karena tidak

memerlukan transmitter. Anda hanya pergi dengan lap-timer dan membawa ke garis

finish kemudian men-setting titik tolak tersebut. Masalah yang terjadi pada metode GPS

yang harganya murah adalah tingkat sampling yang rendah. Ada perangkat yang

mendeteksi posisi titik perangkat di bumi sekali dalam hitungan detik. Dan karena setiap

pengukuran memiliki toleransi yang kurang dari satu siklus pengukuran, lap-timer ini

hanya bagus untuk pejalan kaki dan bersepeda. Ada lap-timer GPS yang sedikit lebih

baik dengan tingkat sampling 4Hz masi memiliki ¼ detik untuk pengukuran titik. Jika

dalam sirkuit yang panjang dan kendaraan yang dipacu tidak sangat cepat, tipe yang ini

cocok,akan tetapi tidak pada sirkuit go-kart yang pendek. Berbeda dengan lap-timer yang

digunakan pada balap MotoGP menggunakan 50Hz-100Hz sehingga tingkat sampling

yang dihasilkan sangat akurat, akan tetapi menghabiskan biaya €5.000 lebih.

4. Lap timer menggunakan inframerah

Lap timer menggunakan metode inframerah paling umum digunakan karena

harganya yang murah, akurat, handal, dan sangat mudah untuk pengaplikasiannya. Pada

tepi lintasan ada satu pemancar inframerah yang mengirimkan sinyal cahaya inframera h

berkode. Kode tersebut berarti fase cahaya dan cahaya, waktu gelombang, dan interva l

secara tepat, agar tidak terganggu oleh pemancar lain ataupun menggangu pemancar dari

perangkat lain karena setiap produsen memiliki frekuensi sendiri. Laptimer

menggunakan metode inframerah biasa dipakai pada lintasan mainan yang membutuhka n
pengukuran waktu, seperti Mini4WD, HotWheels, RC Dragrace, dan lain-lain. Cara kerja

dari sistem metode ini adalah pada saat Lap timer di hidupkan, maka sistem siap untuk

menghitung waktu. Transmitter IR akan mengirimkan gelombang cahaya inframera h

yang akan diterima oleh receiver modul sensor inframerah, pada saat suatu benda

bergerak dan menghalangi sensor, gelombang yang dikirim oleh transmitter akan

berubah, kemudian data di proses pada mikrokontroler. Hasil dari data yang di proses

berupa satuan waktu yang didapat dari berapa lama pemicu pertama memutuska n

gelombang sensor inframerah sampai ke pemicu selanjutnya, yang kemudian waktu

tersebut dapat di tampilkan pada lcd.

Mengukur jarak tempuh, waktu tempuh, dan kecepatan rata-rata kendaraan dapat

menggunkan rumus fisika kinematika yaitu rumus mengukur gerak lurus beraturan(glb).

Gerak yang dibicarakan dalam bagian ini adalah gerak yang dialami benda pada sebuah

lintasan. Berikut adalah rumus perhitungan yang dapat digunakan pada gerak lurus

beraturan :
s
v=
t

Dengan ketentuan :

s = jarak yang ditempuh (cm, m, km)

v = kecepatan (cm/s, m/s, km/jam)

t = waktu tempuh (detik, menit, jam)

1. Untuk mencari jarak yang ditempuh, rumusnya adalah s = v x t

s
2. Untuk mencari waktu tempuh, rumusnya adalah t =
v

s
3. Untuk mencari kecepatan, rumusnya adalah v =
t
2.2.2 Sensor

Sensor adalah jenis transduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis,

magnetis, panas, sinar dan kimia menjadikan tegangan dan arus listrik. Beberapa jenis

sensor yang banyak digunakan elektronik antara lain sensor inframerah.

1. Sensor Inframerah FC-51

Sensor Infra merah (IR) adalah komponen elektronika yang terdiri dari infrared

transmitter atau lebih dikenal dengan IR LED, dan infrared receiver sebagai penerima.

Cara kerja dari sensor infra merah adalah IR LED mengirimkan sinyal inframerah dengan

frekuensi tertentu yang kompatibel dengan penerima IR yang memiliki tugas untuk

mendeteksinya.

Ada berbagai jenis sensor inframerah untuk berbagai jenis aplikasi. Salah satu

aplikasi yang menggunakan sensor infra merah adalah mendeteksi benda, dan modul

sensor inframerah yang sesuai adalah modul sensor inframerah FC-51.

Sumber : http://www.playembedded.org/blog/en/2016/01/08/detecting -obstacle-with-ir-sensor-and-


arduino/
Gambar 2.1 Modul sensor Inframerah FC-51
Modul sensor inframerah FC-51 memiliki pemancar inframerah dan penerima IR

yang berdampingan, cara kerja dari modul tersebut adalah ketika IR receiver menerima

sinyal inframerah dari IR LED melalui pantulan benda yang berada di depan nya. Modul

ini memiliki potensiometer yang menyatu pada modul yang memungkinkan pengguna

menyesuaikan jangkauan deteksi. Modul sensor ini memiliki respon yang sangat baik

dan stabil mesi dalam kurang cahaya atau gelap. Modul sensor ini dapat dihubungka n

dengan Arduino, Raspberry Pi, atau mikrokontroler lainnya yang memiliki tegangan

3.3V sampai 5V.

a. Cara kerja sensor FC-51

Transmitter IR mengirim pancaran sinar inframerah dan diterima oleh receiver

modul sensor inframerah, jika suatu benda melewati ataupun menghalagi pancaran sinar

dari transmitter IR gelombang frekuensi yang diterima oleh receiver akan berubah dari

logika 1 menjadi 0. Sensor ini biasa digunakan untuk robot untuk melewati rintanga n,

robot untuk mendeteksi benda, dan dapat digunakan untuk sistem keamanan.

b. Spesifikasi Modul Sensor Inframerah FC-51

Spesifikasi secara teknis pada modul sensor Inframerah FC-51 adalah sebagai

berikut :

1. Nomor Model : FC-51

2. Detection Angle : 35 degree

3. Tegangan Operasional : 3.0V – 6.0V

4. Jarak Deteksi sensor : 2cm – 30cm (Dapat disesuaikan menggunaka n

potensiometer yang menyatu dengan modul sensor)

5. Ukuran pcb modul : 3.1 cm (P) x 1.4 cm (L)


6. Ukuran keseluruhan : 4.5 cm (P) x 1.4 cm (L) x 0.7 cm (T)

7. Output ketika aktif : Keluaran output logika 0 jika benda terdeteksi.

8. Output ketika tidak aktif : Keluaran output logika 1 jika tidak ada benda yang

terdeteksi

9. Konsumsi tegangan : Pada 3.3V = ~23mA.

Pada 5.0V = ~43mA.

c. Pin Sensor FC-51

Pada sensor FC-51 terdapat pin vcc, gnd, dan out. Masing-masing pin memilik i

fungsi tersendiri. Fungsi vcc adalah menerima power supply sebesar 3.3V, pin gnd adalah

pin yang berfungsi sebagai penyalur listrik, pin out adalah untuk menerima data dari luar.

Contoh: mendeteksi benda.

2.2.3 Mikrokontroller

Menurut Nur Nazilah Chamim Anna (2010). Mikrokontroler adalah sebuah

system computer yang seluruh atau sebagai besar elemennya dikemas dalam satu chip

IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

system computer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik. Elemen

mikrokontroler tersebut diantaranya adalah :

a. Pemroses (processor)

b. Memori.

c. Input dan output.

1. Devplopment Board Arduino Uno R3

Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasiskan Atmega328P. Arduino

uno memiliki 14 pin digital input maupun output, 6 pin dapat digunakan sebagai output
PWM, 6 pin sebagai input analog, 16 MHz kristal osilator, koneksi USB, jack power,

header ICSP, dan tombol reset. Power supply untuk menggunakan Arduino / Genuino

Uno bisa dihubungkan ke komputer dengan kabel USB, adaptor AC-DC atau baterai.

Sumber : http://www.sebatekno.com/jenis -atau-type-arduino/


Gambar 2.2 Arduino Uno

2. Jenis-jenis Pin Pada Devplopment Board Arduino Uno R3

Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input analog,

menggunakan crystal 16MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset

Berikut pembagian jenis dalam devploment board Arduino uno R3:

a. Daya (Power)

Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya

eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non USB) dapat

berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan dengan

mencolokkan steker 2,1 mm yang bagian tengah terminal positif ke jack tegangan pada

papan. Jika tegangan berasal dari baterai dapat langsung melalui header pin Gnd dan pin

Vin dari konektor power.


Papan Arduino Uno dapat beroperasi dengan pasokan daya eksternal 6 volt

sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 volt, maka pin 5 volt mungkin akan

menghasilkan tegangan kurang dari 5 volt dan ini akan membuat papan menjadi tidak

stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebuh dari 12 volt, regulator tegangan akan

mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan. Rentang sumber tengangan yang

dianjurkan adalah 7 volt sampai dengan 12 volt.

Pin tegangan yang tersedia pada papan arduino adalah sebagai berikut :

1. VIN

Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan

dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan

yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin

ini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya

menggunakan pin ini.

2. 5V

Pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 volt, dari pin ini

tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-

in) pada papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik

berasal dari jack power DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin

VIN pada board (7-12 Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau

3,3V.

3. 3,3V

Pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan oleh

regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang

dihasilkan adalah 50 mA.


4. GND

Pin Ground atau Massa

5. IOREF

Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi

tegangan yang beroperasi pada microcontroller. Sebuah perisai (shield)

dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF

dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah

tegangan (voltage translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5

Volt atau 3,3 Volt.

b. Memori

Arduino Uno Atmega328P memiliki 32 KB flash memory untuk menyimpa n

kode ( 0.5 KB digunakan untuk bootloader), 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang

dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM).

c. Input dan Output

Masing-masing dari 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai

input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead().

Arduino Uno beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau

menerima arus 20mA dan memiliki resistor pull-up internal (yang terputus secara

default) sebesar 20-50 kilo ohms.

1. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan

mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang

koresponding dari USB ke TTL chip serial.


2. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger

sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan

nilai.

3. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output PWM dengan

fungsi analogWrite().

4. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport

komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak

termasuk pada bahasa arduino.

5. LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika

pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

3. Cara Kerja Deveploment Board Arduino Uno R3

Cara kerja devplopment board sangatlah bergantung pada urutan instruksi yang

dijalankannya, yaitu program yang ditulis di ROM. Dengan membuat program yang

bermacam-macam, maka tentunya devplopment board dapat mengerjakan proses yang

bermacam-macam pula.

Fasilitas- fasilitas yang ada misalnya timer/counter, port I/O, serial port, Analog

to Digital Converter(ADC) dapat dimanfaatkan oleh program untuk menghasilkan proses

yang diinginkan. Misalnya saja ADC dipergunakan oleh sebuah mikrokontro ler

pengendali alat ukur digital untuk mengukur tegangan sinyal input. Kemudian hasil

pembacaan ADC diolah untuk kemudian dikirimkan ke sebuah display yang terhubung

pada port I/O, menampilkan hasil pembacaan yang telah diolah.

Proses pengendalian ADC, pemberian sinyal-sinyal yang tepat pada display,

kesemuanya dikerjakan secara berurutan pada program yang ditulis di ROM.


4. Bahasa Pemrograman C++

Bahasa pemrograman C++ merupakan bahasa pemrograman yang dikembangka n

pada tahun 1983 oleh Bjarne Stroustrup. Bahasa ini dikembangkan dengan beberapa

peningkatan dari bahasa pemrograman C. Bahasa pemrograman C++ menawarkan

berbagai macam kegunaan dalam pengembangan berbagai macam produk, seperti dapat

digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak atau software.

Bahasa C adalah bahasa standart, artinya suatu program yang ditulis dengan versi

bahasa C tentu akan dapat dikompilasikan dengan versi bahasa C yang lain dengan

sedikit modifikasi. Beberapa alasan mengapa bahasa C banyak digunakan, diantaranya

adalah sebagai berikut:

a. Bahasa C tersedia hampir disemua jenis komputer.

b. Kode bahasa C bersifat portable.

c. Basa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci.

d. Proses executable program bahasa C lebih cepat.

e. Dukungan pustaka yang banyak.

f. C adalah bahasa yang terstruktur.

g. Selain bahasa tingkat tinggi, C juga dianggap sebagai bahasa tingkat menengah.

h. Bahasa C adalah compiler.

2.2.4 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2

LCD (Liguid Crystal Display) adalah salah satu jenis display elektronik

yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilka n

cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau

mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai

penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
Fitur LCD 16x2 :

a. Terdiri 16 karakter dan 2 baris.

b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

c. Terdapat karakter generator terprogram.

d. Dapat di-alamati dengan mode 4 bit dan 8 bit.

e. Dilengkap dengan backlight.

Sumber : http://www.instructables.com/id/how-to-interface-LCD-16X2-to-arduino/
Gambar 2.3 LCD 16x2

Pin diagram :

Sumber : http://www.instructables.com/id/how- to-interface-LCD-16X2-to-arduino/


Gambar 2.4 Pin diagram LCD 16x2
Tabel 2.1 Pin pada LCD 16x2

Nama Pin Fungsi Pin


Vss Ground(0V)
Vcc Supply tegangan (5V)
Vee Tegangan kontras LCD
RS Register select, 0=Input Instruksi, 1= Input data
R/W 1= Read, 0=Write
E Enable clock
DB0 Data bus 0
DB1 Data bus 1
DB2 Data bus 2
DB3 Data bus 3
DB4 Data bus 4
DB5 Data bus 5
DB6 Data bus 6
DB7 Data bus 7
LED + Tegangan positif backlight
LED - Tegangan negatif backlight
Sumber : http://www.instructables.com/id/how- to-interface-LCD-16X2-to-arduino/

Fungsi pin LCD 16x2 :

1. DB0 – DB7 adalah jalur data (data bus) yang berfungsi sebagai jalur komunikas i

untuk mengirimksn dsn mengirimkan dan menerima data atau instuksi dari

mikrokontroler ke modul LCD.

2. RS adalah pin yang berfungsi sebagai selekstor register (register select) yaitu dengan

memberikan logila low (0) sebagai register perintah dan logika high (1) sebagai

register data.

3. R/W adalah pin yang berfungsi untuk menentukan mode baca atau tulis dari data

terdapat pada DB0 – DB7 yaitu dengan memberikan logika low (0) untuk fungs i

read dan logika high (1) untuk mode tulis.

4. Enable (E) berfungsi sebagai enable clock LCD, logika 1 setiap kalo pengiriman atau

pembacaan data.
2.2.5 Breadboard

Breadboard adalah papan yang digunakan untuk menempatkan dan menyus un

piranti/komponenkomponen elektronika menjadi rangkaian elektronika tanpa

penyolderan. Hubungan antar piranti/komponen yang satu dengan piranti/kompo ne n

elektronika yang lain pada breadboard dilakukan melalui kawat/kabel. Muchlas(2014).

Sumber : https://learn.adafruit.com/lesson-0-getting-started/breadboard
Gambar 2.5 Breadboard
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Diagram alir kerangka konsep penelitian ditunjukkan dalam gambar berikut

Gambar 3.1 Diagram alir kerangka konsep penelitian

Dalam pengukuran waktu putaran (lap timer), metode yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan metode sensor, yaitu metode yang menggunakan sensor

inframerah sebagai pembacaan gerak. Arduino sebagai otak pengendali dan tempat untuk

menyimpan listing program, sedangkan fungsi LCD untuk menampilkan hasil keluaran

berupa waktu dalam satuan detik (s) .


3.2 Metodologi Penelitian

Berikut ini merupakan diagram alir metodologi penelitian yang akan dilakukan,

ditunjukan pada gambar 3.2 :

Gambar 3.2 Diagram alir metodologi penelitian

Sebelum melakukan penelitian, penulis menyiapkan semua hal yang diperlukan

dalam pembuatan Lap timer, ada tiga tahapan yang harus dilakukan agar penelitian ini

dapat terlaksana yaitu perancangan, implementasi, dan pengujian.

3.2.1 Riset Awal

Pada tahap ini dilakukan proses pembelajaran mengenai disiplin ilmu yang terkait

dengan penelitian, yaitu:


a. Embedded system

Mata kuliah yang terkait adalah Embedded system

b. Interface

Mata kuliah yang terkait adalah teknik interface

c. Teknologi sensor

Mata kuliah yang terkait adalah teknologi sensor

3.2.2 Perancangan

Pada tahap ini, akan dilakukan perancangan perangkat keras dan perancangan

perangkat lunak.

a. Perancangan perangkat keras

Pada tahap perancangan perangkat keras, akan dilakukan proses menggabungka n

semua perangkat peripheral dengan cara menghubungkan sensor inframerah ke arduino

uno. Pada tahap berikutnya dilakukan dengan menghubungkan arduino uno ke LCD

16x2, dengan harapan menghasilkan output berupa waktu dalam satuan detik yang akan

ditampilkan di LCD 16x2.

b. Perancangan perangkat lunak

Pada tahapan perancangan perangkat lunak, akan dilakukan desain algoritma

pemrograman untuk memfungsikan prototype dirancang sehingga berfungs i

sebagaimana yang diharapkan. Pada tahap ini akan dihasilkan algoritma pemrograma n

dalam bentuk flowchart.

3.2.3 Implementasi

Pada tahap ini, akan dilakukan tahapan implementasi hasil desain pada tahap

sebelumnya pada implementasi hardware akan dibuat prototype yang di maksud,


sedangkan pada tahap implementasi software akan dibuat program untuk memfungs ika n

prototype tersebut.

3.2.4 Pengujian

Pada pengujian ini akan dilakukan 3 tahap pengujian, yaitu pengujian hardware,

pengujian software, dan tahap pengujian sistem. Pada pengujian hardware akan

dilakukan proses uji coba pada semua bagiannya. Pada pengujian software akan

dilakukan uji coba program dengan bantuan tool tertentu. Pengujian sistem dilakukan

untuk menguji fungsi dari perangkat yang dibuat.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian selama tiga bulan, sedangkan tempat penelitian di Jurusan

Teknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem

Setelah tahap kerangka konsep penelitian dan metodologi penelitian selesai maka

dilakukan perancangan sistem, yang telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang

harus dikerjakan. Tiba waktunya perancangan sistem untuk memikirkan bagaimana

membentuk sistem kerja secara keseluruhan.

Pada tahapan desain sistem menggunakan blok diagram sistem ditunjukan pada

gambar 5.1 berikut ini :

Gambar 4.1 Blok Diagram Perancangan Sistem

Keterangan dari gambar 5.1 sebagai berikut :

1. Sensor inframerah FC-51 adalah suatu sensor pendeteksi gerak dan benda.

Jangkauan efektif yang dapat dijangkau sensor adalah 2cm sampai 30cm dan dapat

disesuaikan melalui potensiometer kenop yang telah tersedia pada modul.

2. Arduino uno atmega 328 berfungsi untuk tempat menanamkan program dan

mengolah data masukan dari sensor inframerah.

3. LCD 16x2 berfungsi untuk menampilkan data berupa nilai waktu dalam satuan detik

(s).
4.2 Perancangan Hardware

Pada tahap perancangan hardware diawali dengan menghubungkan semua

perangkat yang sudah dijelaskan pada tahap perancangan sistem secara keseluruhan.

Gambar 4.2 Rancangan Hardware

Pada sensor inframerah akan membaca data masukkan berupa data tegangan

millivolt (mV) yang berubah pada saat sensor terhalang suatu benda. Data dari sensor

inframerah kemudian dikirim ke arduino uno atmega 328, data tersebut diubah menjadi

nilai waktu dalam satuan detik dengan menggunakan rumus perhitungan. Hasil dari

perhitungan tersebut kemudian ditampilkan ke LCD 16x2 dengan cara mengirimkan data

melalui pin-pin data bus pada LCD 16x2 yaitu DB4, DB5, DB6, DB7.

Port yang digunakan pada arduino untuk menghubungkan sensor inframera h

adalah port 7 sebagai pembacaan data digital dari sensor ke arduino. Pada sensor

inframerah FC51 terdapat 3 pin yang digunakan yaitu pin OUT, VCC, dan GND. Pin

OUT digunakan untuk pembacaan data dari sensor yang dihubungkan pada ke port 9

pada arduino uno.


4.3 Perancangan Software

Pada tahap perancangan software ini adalah tahap membangun software yang

bertujuan untuk ditanamkan pada alat yang sudah dibangun. Langkah – langkah tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 4.3 flowchart software

4.4 Implementasi

Setelah menjelaskan tahapan perancangan hardware dan software maka

dilanjutkan dengan tahapan implementasi. Dalam tahap implementasi dilakukan dengan

dua cara yaitu : implementasi hardware dan implementasi software.


4.4.1 Implementasi Hardware

Pada tahap implementasi dilakukan menggabungkan semua alat dengan tiga

tahap, yaitu :

1. Tahap pertama

Pada tahap pertama yang dilakukan adalah menghubungkan arduino uno

atmega328 ke sensor inframerah FC-51.

Gambar 4.4 menghubungkan arduino uno ke sensor inframerah

2. Tahap Kedua

Pada tahap kedua yang dilakukan adalah menghubungkan arduino uno

atmega328 ke LCD 16x2 yang melalui breadboard. Berikut adalah tahap yang dilakukan

pada tahap kedua :


Gambar 4.5 menghubungkan arduino uno ke LCD 16x2

3. Tahap ketiga

Pada tahap ketiga yang dilakukan adalah menggabungkan semua perangkat.

Sensor inframerah dihubungkan ke devploment board arduino uno Atmega 328P melalui

pin OUT, GND, VCC pada modul sensor inframerah FC-51, kemudian dihubungkan ke

arduino uno pada port 9 sebagai pembacaan data digital. Pada LCD dihubungkan ke

arduino uno melalui port V0, RS, E, DB4, DB5, DB6, DB7, kemudian dihubungkan ke

arduino uno pada port digital 8, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

Gambar 4.6 menggabungkan semua perangkat


Pada tahap implementasi hardware juga dilakukan pembuatan miniatur lintasa n

dan miniatur tamiya yang dimana akan digunakan pada tahap pengujian.

Gambar 4.7 miniatur lintasan dan miniatur tamiya

Setelah dilakukan pembuatan miniatur lintasan, berikut adalah ukuran yang

didapat :

1. Panjang lingkaran dalam : 69 cm.

2. Panjang lingkaran luar : 108 cm.

3. Lebar lintasan : 7 cm.

Pada tugas akhir ini, miniatur tamiya akan menggunakan dinding bagian luar

sebagai tumpuan atau dinding untuk memutari lintasan, sehingga panjang lingkaran luar

akan digunakan untuk mencari kecepatan kendaraan secara manual menggunakan rumus.

4.4.2 Implementasi Software


Dalam implementasi software tugas akhir ini terdapat aplikasi pendukung yang

akan digunakan, seperti :

1. Program Arduino

Berfungsi sebagai tools untuk menuliskan program dan juga sebagai

tempat untuk menampilkan hasil pengujian. Pada penelitian ini perintah program

yang ditulis pada software arduino adalah sebagai berikut :

#include <LiquidCrystal.h> //memanggil library lcd


LiquidCrystal lcd (2,3,4,5,6,7); //menentukan posisi pin lcd

int LED = 10;


int irLED = 11; //LED inframerah pada pin 11
int isObstaclePin = 9; //sensor inframerah pada pin 9
int isObstacle = HIGH;
unsigned long lapMillis = 0; //mengatur perhitungan dimulai dari 0
unsigned long startMillis = millis(); // menggunakan fungsi millis
unsigned long bestMillis = 9999999; //mengatur bestmilis dimulai dari
9999999
float lapTime = 0.00; // menentukan berapa digit angka decimal yang tertulis
float bestLap = 0.00; //menentukan berapa digit angka decimal yang tertulis
boolean firstTrigger = true;
boolean newBest = false;

void setup() {
// put your setup code here, to run once:
pinMode(8,OUTPUT); //pin 8 untuk backlight lcd
lcd.begin(16,2); //mengatur karakter 16x2 pada lcd
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Start! ");
pinMode(LED,OUTPUT);
pinMode(irLED,OUTPUT); //mengatur ir led sebagai output
pinMode(isObstaclePin,INPUT); // mengatur mode sensor sebagai input data
}

Fungsi setup() hanya di panggil satu kali ketika program pertama kali

dijalakan. Ini digunakan untuk pendefinisian mode pin atau memulai komunik as i

serial. Terlihat pada program yang dituliskan diatas void setup digunakan untuk
mengatur fungsi pin dan menulis pada lcd pada saat alat baru dinyalaka n.

Selanjutnya adalah void loop(), berikut program yang dituliskan :

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
analogWrite(8,100); //mengatur backlight lcd agar menyala
digitalWrite(irLED,HIGH); // led inframerah agar menyala
isObstacle= digitalRead(isObstaclePin); //pembacaan sensor ir pada pin digital

if(isObstacle == HIGH) { // jika sensor mendeteksi pergerakan


digitalWrite(LED,HIGH); //led akan menyala

//menentukan lap time dari milidetik ke detik


lapMillis = millis() - startMillis; // hasil dari lapmillis didapat dari jarak
waktu pemicu terbaru dikurang pemicu sebelumnya
startMillis = millis(); //dimulai ketika tamiya menyentuh pertama/sebelumnya
lapTime = lapMillis / 1000.00; //hasil dari lapmillis dibagi 1000 agar
menjadi satuan detik

//jika sensor terputus pertama kali,akan menulis Race Started pada lcd
if (firstTrigger == true){
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Race Started! ");
}

//jika bukan terputus yang pertama kali,maka print


if (firstTrigger !=true){
Serial.print("lapTime: ");
Serial.println(lapTime); //kemudian print waktu yang didapat dari
laptime,yaitu waktu yang terakhir dicapai
Serial.print("lapMillis: ");
Serial.println(lapMillis); // waktu yang terakhir dicapai dalam milidetik

//print lap time pada lcd


lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("LAST: ");
lcd.print(lapTime);
lcd.print(" ");
}

//jika last lap lebih cepat dari best lap


if(lapMillis < bestMillis && firstTrigger !=true) //jika lap terakhir lebih
cepat dari pada besttime dan bukan first trigger
{
bestMillis = lapMillis; //bestmillis diambil dari perolehan lapmillis
(satuan milidetik)
bestLap = lapTime; //sama dengan diatas,bestLap diambil dari
laptime(satuan detik)
Serial.print("bestLap: "); //kemudian print pada serial bestLap
Serial.println(bestLap); // yang diambil dari bestLap tadi

//print best lap time pada lcd


lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Best: ");
lcd.print(bestLap);
lcd.print(" ");
newBest = true;
}

firstTrigger = false;
Serial.println("----------------"); //setelah mobil melewati sensor
kemudian print --- hanya untuk pembatas pada keluaran serial
delay(1000);

else{
digitalWrite(LED,LOW);

}
}

Pada perintah diatas terlihat perintah program yang dituliskan pada void

loop. Fungsi loop() adalah melakukan pengulangan dalam script program C++,

program yang telah ditulis dalam software arduino dijalankan berulang- ula ng

selama alat dinyalakan. Untuk melakukan perhitungan waktu digunakan fungs i

millis.
Pada perintah program diatas perintah yang dibuat adalah saat sensor

inframerah fc-51 mendeteksi pergerakan untuk pertama kalinya, lcd akan

menampilkan “Race started!”. Jika sensor mendeteksi pergerakan selanjutnya,

program akan menampilkan waktu laptime pada serial monitor dan lcd. Laptime

didapat dari lapmillis dibagi 1000 untuk mengubah menjadi satuan detik.

Lapmillis didapat dari selisih jarak waktu dari pemicu sebelumnya dengan

pemicu yang terbaru. Selisih jarak waktu tersebut didapat karena program yang

dibuat menggunakan metode fungsi millis() sehingga ketika prototype di

hidupkan secara otomatis mulai menjalankan waktu. Saat sensor inframera h

menerima pergerakan, fungsi millis() akan membaca pada waktu berapa pemicu

tersebut terjadi. Kemudian saat terjadi pergerakan selanjutnya, fungsi millis()

juga akan membaca pada waktu berapa pemicu tersebut terjadi, yang kemudian

selisih waktu dari pemicu sebelumnya dan pemicu yang terbaru tersebut disebut

lapmillis dalam satuan milidetik. Selanjutnya lcd akan menampilkan “LAST”

dimana diperoleh dari waktu yang terakhir ditempuh, dan juga akan menampilka n

“Best: “ dimana diperoleh dari waktu terbaik yang ditempuh. Jika waktu yang

terakhir diperoleh lebih cepat dari waktu terbaik, laptime akan menggantika n

bestlap. Kemudian akan ditampilkan pada LCD dan juga serial monitor.

4.5 Pengujian

Proses pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sistem yang

dibuat telah dapat berfungsi dengan yang diharapkan. Pengujiann alat dilakukan terhadap

semua blok pada sistem yang diuji secara mandiri dan setelah itu dilakukan pengujia n

secara keseluruhann.

4.5.1 Pengujian Perangkat Keras


1. Pengujian sensor inframerah

Pengujian terhadap sensor inframerah dilakukan dengan cara menghubungkan ke

pengkabelan dari sensor infraerah ke arduino berupa Out, ground, dan vcc. Sedangkan

hasil keluarannya ditampilkan pada serial monitor arduino. Gambar 4.8 akan

menunjukkan sebuah keluaran sensor inframerah pada serial monitor arduino.

Gambar 4.8 Pengujian sensor inframerah pada serial monitor arduino

2. Pengujian LCD 16x2

Pada tahap pengujian ini akan dilakukan pengujian LCD 16x2 untuk

menampilkan karakter sesuai dengan program yang dibuat. Tujuan dari pengujian lcd

adalah untuk mengetahui apakah lcd yang digunakan tidak mengalami kerusakan pada

tampilan. Berikut adalah perintah yang ditanamkan pada Mikrokontroler untuk pengujia n

lcd :

#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd (2,3,4,5,6,7);

void setup() {
// put your setup code here, to run once:
pinMode(8, OUTPUT);
lcd.clear();
lcd.begin(16,2);
analogWrite(6,100);

lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("1234567890123456");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("ABCDEFGHIJKLMNOP");
}

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:

Setelah men-upload perintah tersebut melalui software arduino, selanjutnya

menjalankannya. Berikut adalah tampilan pada lcd 16x2 setelah file perintah di jalankan

Gambar 4.9 Tampilan pengujian LCD 16x2

Terlihat pada gambar 4.9 hasil keluaran pada lcd sesuai dengan perintah, dan tidak ada

kerusakan pada lcd.

4.5.2 Pengujian Perangkat Lunak


Pada tahap ini dilakukan pengujian perangkat lunak bertujuan agar program yang

dibuat apakah tidak terjadi error atau tidak. Program yang sudah dibuat tersebut disimpan

dengan nama file “test_Gabung_Semua_IR_LCD_MILLIS” dengan berekstensikan .ino.

Gambar 4.10 Pengujian perangkat lunak

Pada gambar 4.10 menunjukan program yang sudah dibuat tidak terjadi error

pada saat di-compile. Proses compile dilakukan untuk mengetahui apakah program yang

sudah dibuat tersebut terjadi error atau tidak. Hasil dari file yang berekstensikan .ino

sesudah dicompile adalah file yang berekstensikan .hex, ini membuktikan bahwa

program yang sudah dibuat tidak terjadi kesalahan atau error.

Gambar 4.11 Hasil dari program sesudah dicompile

4.5.3 Pengujian Sistem


Setelah melakukan pengujian secara bertahap, tiba pada tahap akhir pengujia n

yaitu pengujian sistem secara keseluruhan. Pengujian ini dilakukan apakah sistem yang

telah dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap pengujia n

dilakukan tamiya untuk memutari sebanyak 10 putaran pada lintasan. Kemudian hasil

keluaran yang ditampilkan pada serial dan lcd dibandingkan apakah sama seperti yang

diharapkan atau berbeda.

Kemudian dari hasil pengujian, kita juga dapat mengetahui berapa kecepatan

kendaraan kita, dengan menghitung secara manual menggunakan rumus fisika gerak

lurus beraturan. Berikut adalah hasil pengujian sistem :

Gambar 4.12 Pengujian sebanyak 10 putaran

Pada tahap pengujian telah dilakukan sebanyak 10 putaran pada lintasan, Berikut

adalah tabel hasil pengujian sebanyak 10 putaran.

Tabel 4.1 Hasil pengujian menggunakan alat


Lap Waktu Yang Ditempuh Best Lap
1 5,67 detik 5.67
2 5,39 detik 5.39
3 5,39 detik 5.39
4 5,43 detik 5.39
5 5,44 detik 5.39
6 5,40 detik 5.39
7 5,41 detik 5.39
8 5,41 detik 5.39
9 5,42 detik 5.39
10 5,33 detik 5.33

Pada saat pengujian yang dilakukan dengan menggunakan alat yang sudah dibuat,

didapat data pada tabel tersebut. Berikut ini adalah hasil keluaran yang ditampilkan pada

lcd 16x2 pada akhir pengujian :

Gambar 4.13 Hasil keluaran pada lcd pada akhir pengujian


Pada gambar 4.13 terlihat hasil yang tampil pada lcd 16x2 adalah tampilan hasil

waktu yang ditempuh mobil pada putaran terakhir, yaitu adalah putaran ke-10. Terlihat

waktu yang ditampilkan pada lcd sesuai dengan tampilan yang berada pada serial

monitor.

Untuk mengetahui kecepatan kendaraan, kita dapat menghitung secara manual

menggunakan rumus fisika gerak lurus beraturan (glb), berikut tahap untuk mengetahui

kecepatan kendaraan setelah melalui tahap pengujian :


s
Rumus untuk mencari kecepatan, rumusnya adalah v =
t

Keterangan :

v = kecepatan (cm/s, m/s, km/jam)

s = jarak yang ditempuh (cm, m, km)

t = waktu tempuh (detik, menit, jam)

kecepatan pada putaran pertama adalah :


s
v =
t

108 cm
v= = 19,04 cm/detik
5,67 detik

kecepatan pada putaran terakhir dimana juga waktu tercepat pada percobaan 10 putaran

adalah :
s
v =
t

108 cm
v=
5,33 detik

v = 20,26 cm/detik
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Penelitian ini berhasil membuat sebuah alat perhitungan waktu putaran

pada lintasan tamiya yang mana hasil keluarannya ditampilkan pada LCD

16x2.

2. Sensor inframerah FC-51 digunakan dalam penelitian ini untuk

mendeteksi adanya sebuah benda atau pergerakan.

3. Pada protype yang dibangun ini hasil yang ditampilkan pada LCD adalah

Lap time yaitu waktu terakhir yang ditempuh, dan Best time yaitu waktu

terbaik yang ditempuh

5.2 Saran

1. Alat yang dibuat belum terlalu sempurna dan masih banyak kekurangan.

2. Penataan perangkat alat yang digunakan belum terlalu rapi, mungkin bisa

lebih rapi lagi.

3. Dalam penelitian ini, menggunakan fungsi delay() sehingga kecepatan

kendaraan berpengaruh pada pembacaan sensor, untuk pengembanga n

selanjutnya mungkin dapat menggunakan metode head and tail sehingga

kecepatan tidak berpengaruh pada pembacaan sensor.

4. Pada penelitian ini masih menggunakan 1 jalur lintasan tamiya, untuk

selanjutnya mungkin dapat membangun untuk 2 jalur atau lebih.


DAFTAR PUSTAKA

Aim Sportline, Lap timers. http://www.aim-sportline.com/download/doc/eng


/troubleshooting/Laptimers_100_eng.pdf. Diakses pada tanggal 29 Mei 2017.
Website.

Arduino, ArduinoBoardUno. https://www.arduino.cc/en/main/arduinoBoardUno.


Diakses pada tanggal 16 Mei 2017. Website.

Arduino, Millis. https://www.arduino.cc/en/reference/millis. Diakses pada tanggal 17


Mei 2017. Website.

Arduino, Stopwatch. http://playground.arduino.cc/Code/Stopwatch. Diakses pada


tanggal 29 Maret 2017. Website.

Artofcircuit, Infrared Obstacle Avoidance Proximity Sensor Module FC-51.


http://artofcircuits.com/product/infrared-obstacle-avoidance-proximity-sensors-
module-fc-51. Diakses pada tanggal 23 Mei 2017. Website.

Nisa C. , dkk. 2014. Perancangan Instrumentasi Pengukur Waktu Dan Kecepatan


Menggunakan DT-Sense Infrared Proximity Detector Untuk Pembelajaran
Gerak Lurus Beraturan. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Aplikasinya (JPFA). Vol
4, No 1. Jurnal.

Pujiati, Permasalahan Pembelajaran Jarak, Waktu, dan Kecepatan. http://repositori.


perpustakaan.kemdikbud.go.id/687/1/6-Permasalahan-Jarak-waktu-kecepatan-
pujiati.pdf . Diakses pada tanggal 18 Agustus 2017. Website.

Saad K. I. , dkk. 2011. Design and Implementation of a Microcontroller Based LCD


Screen Digital Stop Watch. International Journal of Electrical, Computer,
Energetic, Electronic and Communication Engineering. Vol 5, No 2. Jurnal.

Thein W. W. , dkk. 2012. Digital Stopwatch With Light Sensor Circuit. Hinthada
University Research Journal. Vol 4, No 1. Jurnal.

Wicaksono Handy, Timer : Teori dan Aplikasi. https://learnautomation.files.wordpress


.com/2008/07/6-plc-timer6.pdf. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2017.
Website.

Anda mungkin juga menyukai