Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kelompok ke-2

Week 4

Jawablah soal berikut dengan benar!

A. Soal Essay
1. Berikan penjelasan anda mengenai QoS (Quality of Services) dalam
jaringan dan berikan ukuran QoS berdasarkan standard ITU-T?
2. Berikanlah pejelasan fungsi dari IP Address dan mengapa IP Address
dibagi menjadi beberapa Kelas?
3. Kapankah kita mengimplementasikan ip address secara static dan
DHCP dalam jaringan computer? berikan contoh dan alasannya.
4. Apakah perbedaan antara Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
dan Variable Less Subnet Masking (VLSM) serta berikan contoh
penerapannya

B. Soal Case
Sebuah pusat pelatihan jaringan komputer ingin membangun jaringan
local yang memiliki Internet access dengan ketentuan sebagai berikut:
 Internet Service Provider (ISP) memberikan sebuah static Public IP
Address
 Terdapat 5 buah ruang kelas yang berada di lantai 1 dan lantai 2,
dengan jumlah maksimum komputer per kelas adalah 35 PC untuk
siswa dan 1 buah PC untuk Guru
 Ada beberapa ruang lain pengelolaan seperti Ruang Guru dan Tata
Usaha di lantai 2 dan Ruang Umum yang ada di lantai 1
 Pusat pelatihan tersebut juga memiliki Server Farm di lantai 1 yang
terdiri atas:
o Satu buah WEB server yang dapat diakses dari jaringan intranet
dan internet

CPEN6214 – Computer Networks


o Satu buah DHCP server yang hanya dapat diakses dari jaringan
intranet
o Satu buah Application & Database servers untuk keperluan
oprasional yang hanya dapat diakses dari jaringan intranet.

Dari ketentuan yang ada di atas, buatlah rancangan jaringan dengan


membuat Planning Document berikut:
a. Gambarkan rancangan Network Topologynya
b. Pembagian Classless IP Addressing dengan menyertakan Tabel
Subnet, Table IP Address Summary dan Tabel VLAN Summary
c. Penjelasan penggunaan Routing, dan Access-listnya

Jawab

A. Jawab Essay
1. QoS (Quality of Services) adalah metode pengukuran yang digunakan
untuk menentukan kemampuan sebuah jaringan seperti; aplikasi
jaringan, host atau router dengan tujuan memberikan network service
yang lebih baik dan terencana sehingga dapat memenuhi kebutuhan
suatu layanan.
Menurut versi ITU-T (International Telecommunication Union -
Telecommunication) terdapat tiga ketegori ukuran QoS, yaitu :

Kategori
Packet Loss Besar Delay
Degradasi
Baik 3% <150 ms
150 s/d 400
Cukup 15%
ms
Buruk 25% > 400 ms

CPEN6214 – Computer Networks


2. IP Address memiliki fungsi dan tujuan untuk menangani koneksi
antara perangkat yang mengirim dan menerima informasi melalui
sebuah jaringan tertentu. IP Address secara unik akan mengidentifikasi
setiap perangkat di internet tanpa menghubungi mereka. IP Address
memungkinkan perangkat komputer untuk berkomunikasi dengan situs
jejaring tujuan maupun layanan streaming dan memberi tahu situs
jejaring mengenai siapa-siapa saja perangkat yang terhubung.
Dasar pertimbangan pembagian IP address ke dalam kelas-kelas adalah
untuk mempermudah pendistribusian pendaftaran IP address. Kelas IP
dibedakan berdasarkan jumlah bits network ID. Masing masing kelas
memiliki jumlah netowrk yang berbeda, dan jumlah host di tiap
network yang berbeda pula.

3. Penggunaan IP address Static sangat direkomendasikan untuk


perangkat yang sudah pasti ada, utama, dan atau pelengkap jaringan.
Misalnya pada satu jaringan terdapat 2 server, 5 Wifi Paket Wifi
Router dan 15 Komputer + Printer, Perangkat tersebutlah cocok untuk
manual konfigurasi (IP Statis).
Sedangkan DHCP dapat digunakan untuk pengguna sebagai enduser
atau pemakai, dimana tidak pasti untuk selalu terhubung pada jaringan
sama/tamu. hal tersebut juga untuk memberikan prioritas ketersediaan
identitas awal kepada perangkat yang terhubung terlebih dahulu.

4. CIDR merupakan suatu konsep penyederhanaan untuk


mengelompokkan IP Address berdasarkan kelasnya menggunakan
bilangan angka yang lebih sederhana dengan cara menggunakan
alamat-alamat IP Address yang tidak terpakai tersebut dapat digunakan
VLSM adalah sebuah mekanisme perhitungan pembagian network
menjadi network dengan skala yang lebih kecil, biasa disebut subnet
yang dilakukan dengan meminjam nilai bits yang dialokasikan pada

CPEN6214 – Computer Networks


host id, sehingga memungkinkan penggunaan IP address yang lebih
efisien.
B. 1.

2. – Ruang Server = 192.168.10.0/24


– Ruang Tata Usaha = 192.168.20.0/24
– Ruang Guru = 192.168.30.0/24
– Ruang Kelas 1 = 192.168.40.0/24
– Ruang Kelas 2 = 192.168.50.0/24
– Ruang Kelas 3 = 192.168.60.0/24
– Ruang Kelas 4 = 192.168.70.0/24
– Ruang Kelas 5 = 192.168.80.0/24

Device Interface IP Address Subnet Mask Default


Gateway

CPEN6214 – Computer Networks


R. Guru PC Guru 192.168.30.2 255.255.255.0 192.168.30.1
R. TU PC TU 192.168.40.2 255.255.255.0 192.168.40.1

Device Interface IP Address Subnet Mask Default


Gateway
R. Kelas PC Guru 192.168.40.2 255.255.255.0 192.168.40.1
1
PC 1 192.168.40.3 255.255.255.0 192.168.40.1
PC 2 192.168.40.4 255.255.255.0 192.168.40.1
… … … …
PC 35 192.168.40.37 255.255.255.0 192.168.40.1

Device Interface IP Address Subnet Mask Default


Gateway
R. Kelas PC Guru 192.168.50.2 255.255.255.0 192.168.50.1
2
PC 1 192.168.50.3 255.255.255.0 192.168.50.1
PC 2 192.168.50.4 255.255.255.0 192.168.50.1
… … … …
PC 35 192.168.50.37 255.255.255.0 192.168.50.1

Device Interface IP Address Subnet Mask Default


Gateway
R. Kelas PC Guru 192.168.60.2 255.255.255.0 192.168.60.1
3
PC 1 192.168.60.3 255.255.255.0 192.168.60.1
PC 2 192.168.60.4 255.255.255.0 192.168.60.1

CPEN6214 – Computer Networks


… … … …
PC 35 192.168.60.37 255.255.255.0 192.168.60.1

Device Interface IP Address Subnet Mask Default


Gateway
R. Kelas PC Guru 192.168.70.2 255.255.255.0 192.168.70.1
4
PC 1 192.168.70.3 255.255.255.0 192.168.70.1
PC 2 192.168.70.4 255.255.255.0 192.168.70.1
… … … …
PC 35 192.168.70.37 255.255.255.0 192.168.70.1

Device Interface IP Address Subnet Mask Default


Gateway
R. Kelas PC Guru 192.168.80.2 255.255.255.0 192.168.80.1
5
PC 1 192.168.80.3 255.255.255.0 192.168.80.1
PC 2 192.168.80.4 255.255.255.0 192.168.80.1
… … … …
PC 35 192.168.80.37 255.255.255.0 192.168.80.1

3. Proses routing  yang dilakukan sebuah router menggunakan routing


table untuk menentukan jalur mana saja yang bisa dilalui sebuah paket
data supaya bisa mencapai tujuan akhirnya.

Bisa diumpamakan bahwa routing table ini seperti jalur kereta dengan


stasiun-stasiun di dalamnya.

CPEN6214 – Computer Networks


Penumpang adalah paket data yang harus naik kereta ke stasiun-stasiun
tertentu untuk sampai ke tujuan akhir.

Ketika sebuah router mendapatkan paket, perangkat ini langsung


mengecek ke mana tujuan akhirnya.

Lalu, router mulai menentukan jalan yang harus ditempuh untuk koneksi


yang terbaik.

Access list adalah pengelompokan paket berdasarkan kategori. Access list


bisa sangat membantu ketika membutuhkan pengontrolan dalam lalu lintas
network. access list menjadi tool pilihan untuk pengambilan keputusan
pada situasi ini.
Penggunaan access list yang paling umum dan paling mudah untuk
dimengerti adalah penyaringan paket yang tidak diinginkan ketika
mengimplementasikan kebijakan keamanan.
Sebagai contoh kita dapat mengatur access list untuk membuat keputusan
yang sangat spesifik tentang peraturan pola lalu lintas sehingga access list
hanya memperbolehkan host tertentu mengakses sumber daya WWW
sementara yang lainnya ditolak. Dengan kombinasi access list yang benar,
network manajer mempunyai kekuasaan untuk memaksa hamper semua
kebijakan keamananyang bisa mereka ciptakan.
Access list juga bisa digunakan pada situasi lain yang tidak harus meliputi
penolakan paket. Sebagai contoh access list digunakan untuk mengontrol
network mana yang akan atau tidak dinyatakan oleh protocol dynamic
routing. Konfigurasikan access list dengan cara yang sama. Perbedaannya
disibni hanyalah bagaimana menerapkannya ke protocol routing dan bukan
ke interface. Kita juga bisa menggunakan access list untuk
mngkategorikan pakt atau antrian /layanan QOS, dan mengontrol tipe lalu
lintas data nama yang akan mengaktifkan link ISDN.

CPEN6214 – Computer Networks


CPEN6214 – Computer Networks

Anda mungkin juga menyukai