Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok ke-2

Minggu ke 4
2502155415 Agus Diantoro
2502142431 Guntara Saketi
2502141542 Novita N Butar Butar
2502153132 Mu’tashim Billah

Jawablah soal berikut dengan benar!


A. Soal Essay
1. Menurut anda apakah fungsi dari IP Address dan mengapa IP Address
dibagi menjadi beberapa Kelas?
Jawab:
IP address memiliki 2 fungsi yaitu:
a. IP address sebagai identitas (network id)
Fungsi IP address sebagai identitas erat kaitannya dalam penamaan
sebuah perangkat (hostname). Ibaratnya manusia memiliki nama
yang digunakan sebagai identitas. Tetapi pada komputer atau host
penamaan ini berupa angka biner antara 32 bit-128 bit . Fungsi ini
sangat berguna bagi perangkat computer untuk mengidentifikasikan
di jaringan mana host komputer itu berada.
b. IP address sebagai alamat atau lokasi sebuah host (host id)
Perangkat computer yang digunakan dalam sebuah jaringan disebut
dengan host. Fungsi IP address lainnya yakni sebagai alamat atau
lokasi sebuah host berada. Fungsi inilah yang paling banyak
digunakan biasanya untuk mentransfer data atau sebuah file baik itu
melalui penggunaan DHCP server, penggunaan DNS dan sebagainya.
Penggunaan ip address harus berbeda pada setiap host / perangkat
dikarenakan ip address sebagai identitas alamat perangkat pada
setiap perangkat yang terhubung pada jaringan komputer yang
memiliki sifat unik dan berbeda satu sama lainnya.
Pembagian Ip address berdasarkan kelas dikarenakan cakupan
pemakaiannya sehari-hari/ baik secara lokal ataupun jaringan internet
publik. Maka terbagi menjadi 2 jenis diantara lainnya seperti :
 Ip address public. Ip address ini bisa diakses dengan menggunakan
internet pada perangkat komputer maupun ponsel. Alokasi untuk
rentang angka dari ip address public diatur oleh Internet Assigned
Number Authority (IANA). Kepemilikannya diatur oleh vendor-
vendor terkait yang menyediakannya (contoh : Internet Service
Provider).

Computer Network
 Ip address private. Ip address private merupakan ip address yang
dipakai oleh komputer maupun perangkat yang terkoneksi dengan
jaringan berskala local (LAN). IP Address ini memungkinkan
penggunaan alamat yang sama dengan syarat satu dan jaringan
lainnya tidak saling terhubung dalam jaringan lokal.
Selain itu IP address dibagi ke dalam kelas-kelas juga untuk
mempermudah pendistribusian pendaftaran IP address. IP address
dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E.
Perbedaannya terletak pada ukuran dan jumlah host. IP address kelas A
dan IP address Kelas B digunakan untuk jaringan berukuran besar dan
sedang. IP address Kelas C untuk pembagian jaringan yang banyak, namun
masing-masing jaringan memiliki anggota yang sedikit. IP address Kelas
D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan
normal, kelas d diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk
Eksperimental.
 Kelas A. Kelas IP address tipe A ini terdiri dari 8 bit digunakan
untuk network ID dan 24 bit untuk host ID. Oktet pertama mulai
dari angka 1-126, bit pertama 0 (nol), dan jumlah network 126 serta
jumlah ip address 16 juta lebih.
 Kelas B. Kelas IP address tipe B ini terdiri dari 16 bit untuk
network ID dan 16 bit untuk host ID. Oktet pertama mulai dari
angka 128-191, 2 bit pertama 10, jumlah network 16ribuan lebih
dan jumlah ip address 65 ribuan lebih.
 Kelas C. Kelas IP address tipe C terdiri dari 24 bit untuk network
ID dan 8 bit untuk host ID. Untuk 3 bit pertama adalah 110, oktet
pertama 192-223, jumlah network 2jutaan lebih dan jumlah ip
address 254.
 Kelas D. Kelas IP address tipe D ini tidak mengenal network ID
atau host ID karena memiliki sistem multicasting. Untuk bit
pertama adalah 1110, oktet pertama 224-239, bit cadangan 18 bit
sedangkan bit-bit lainnya bisa diatur sesuai keperluan multicast
pada grupnya.
 Kelas E. Kelas IP address tipe E ini tidak mengenal network ID
atau host ID karena memiliki sistem multicasting. Untuk bit
pertama adalah 11110, oktet pertama 240-255, pada kelas E ini
biasanya digunakan sebagai ruang alamat cadangan untuk
percobaan/eksperimental.

2. Berikan penjelasan anda mengenai beberapa hal berikut dibawah ini:


 IEEE 802.3

2 | 15
 Teknologi Celular
 Bloothoot
 Satelit Network
Sertakan evolusi yang dimilikinya jika ada
Jawab:
 IEEE 802.3
IEEE 802.3 merupakan bagian dari himpunan standar IEEE yang
mendefinisikan lapisan fisik dan sublapisan media access control (MAC)
dari lapisan data-link dari standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3
merupakan teknologi dari Local Area Network (LAN) dan beberapa
diantaranya teknologi Wide Area Network (WAN). IEEE 802.3 juga
merupakan sebuah teknologi yang mendukung arsitektur jaringan IEEE
802.1.
Evolusi dan sejarah IEE 802.3
Spesifikasi Ethernet yang asli (yang disebut sebagai "Experimental
Ethernet") dikembangkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972 dan
dipatenkan pada tahun 1978 dan dibuat berbasiskan bagian dari protokol
nirkabel ALOHAnet. Experimental Ethernet sudah tidak digunakan lagi
saat ini, tetapi dapat dianggap sebagai protokol Ethernet oleh sebagian
kalangan. Ethernet yang dikenal sekarang yang digunakan di luar Xerox
adalah DIX Ethernet. Namun, karena DIX Ethernet juga dikembangkan
dari Experimental Ethernet, dan semakin banyak standar yang juga
dikembangkan berbasiskan teknologi DIX Ethernet, komunitas teknis
telah menganggap bahwa semuanya adalah Ethernet. Karenanya,
penggunaan istilah Ethernet juga dapat digunakan untuk menyebutkan
semua jaringan yang menggunakan fungsi dan media yang telah
distandardisasi sebagai berikut:
STANDAR PENJELASAN
TAHUN
ETHERNET
Protokol Ethernet yang pertama, yang
mampu mentransmisikan data melalui
Experimental
1972 kabel koaksial dan topologi bus dengan
Ethernet
kecepatan 2,94 megabit per detik.
Protokol Ethernet hasil pengembangan
selanjutnya yang mampu mentransmisikan
data melalui kabel koaksial tipis (thinnet),
Ethernet II (DIX 1982 dengan kecepatan 10 megabit per detik.
2.0) Pada standar ini juga diperkenalkan field
EtherType. Format frame ini juga yang
digunakan oleh protokol-protokol di

3 | 15
dalam protokol Internet (TCP/IP).
Protokol Ethernet standar 10BASE5 yang
mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan 10 Megabit per detik melalui
kabel koaksial tebal (thicknet). Protokol ini
sama seperti halnya DIX, kecuali pada field
EtherType diganti oleh Length, dan sebuah
IEEE 802.3 1983 header IEEE 802.2 yang menyertai
header IEEE 802.3. Lebih jelasnya lihat di
bagian bawah.
Protokol Ethernet standar 10BASE2 yang
mampu mentransmisikan data dengan
IEEE 802.3a 1985 kecepatan 10 Megabit per detik melalui
kabel koaksial tipis (thinnet).
10Broad36 adalah standar jaringan computer
lama dan masih bagian dari ethernet yang
dikembangkan pada tahun 1985. Standar ini
mendukung 10Mbit /
IEEE 802.3b 1985
second sinyal ethernet diatas kabel televisi
standar 75 ohm pada rentang 3600 meter.
Spesifikasi repeater jaringan dengan
IEEE 802.3c 1985 kecepatan 10 megabit per detik.
IEEE 802.3d 1987 Fiber-Optic Inter-Repeater Link (FOIRL)
IEEE 802.3e 1987 10Base5 atau StarLAN
Standar Ethernet 10BaseT, yang mampu
mentransmisikan data dengan kecepatan
IEEE 802.3i 1990
10 megabit per detik melalui kabel
tembaga yang dipilin (twisted pair).
Standar Ethernet 10BaseF, yang mampu
mentransmisikan data dengan kecepatan
IEEE 802.3j 1993
10 megabit per detik melalui kabel serat
optik (Fiber-optic).
Standar Fast Ethernet 100BaseTX,
100BaseT4, 100BaseFX, yang mampu
mentransmisikan data dengan kecepatan
IEEE 802.3u 1995
100 megabit per detik melalui kabel
tembaga yang dipilin (twisted pair) dan
juga menawarkan fungsi autonegotiation.
IEEE 802.3x 1997 Full duplex dan flow control
IEEE 802.3y 1998 Standar Fast Ethernet 100BaseT2, yang

4 | 15
mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan 100 megabit per detik melalui
kabel tembaga yang dipilin (twisted pair)
kualitas rendah.
Standar Gigabit Ethernet 1000Base-X,
yang mampu mentransmisikan data dengan
IEEE 802.3z 1998 kecepatan 1000 megabit per detik (1
gigabit per detik) melalui kabel serat
optik (fiber-optic).
Revisi standar dasar yang
IEEE 802.3-1998 1998 menggabungkan semua amendemen dan
ralat di atas.
Standar Gigabit Ethernet 1000BaseT, yang
mampu mentransmisikan data dengan
IEEE 802.3ab 1999 kecepatan 1000 megabit per detik (1
gigabit) melalui kabel tembaga yang
dipilin (twisted pair).
Ukuran frame maksimum diperluas hingga
1522 byte (untuk mengizinkan "Q- tag"). Q-
IEEE 802.3ac 1998 tag mencakup informasi Virtual Local Area
Network (VLAN) IEEE
802.1Q dan informasi prioritas IEEE 802.1p.
Link aggregation untuk saluran-saluran
IEEE 802.3ad 2000
paralel.
Sebuah revisi yang menggabungkan tiga
IEEE 802.3-2002 2002
amendemen terakhir dan ralat.
Standar 10 Gigabit Ethernet 10GBase-
SR,10GBase-LR, 10GBase-ER, 10GBase-
SW, 10GBase-LW, dan 10GBase-EW yang
IEEE 802.3ae 2003
mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan 10000 megabit per detik (10
gigabit).
IEEE 802.3af 2003 Power over Ethernet (PoE)
IEEE 802.3ah 2004 Ethernet in the First Mile
Standar 10 Gigabit Ethernet 10GBase-
CX4, yang mampu mentransmisikan data
IEEE 802.3ak 2004
dengan kecepatan 10000 megabit per
detik (10 gigabit) melalui kabel twin- axial.
IEEE 802.3-2005 2005 Revisi standar dasar yang

5 | 15
menggabungkan empat amendemen dan
ralat di atas.

 Teknologi Celular
Teknologi seluler merupakan hasil pengembangan dari teknologi radio
yang dikombinasikan dengan teknologi telepon. Dari kombinasi ini
dihasilkan teknologi telekomunikasi seluler dengan perangkat yang
bersifat wireless (tanpa kabel), portable (mudah dibawa) dan mobile
(dapat dibawa berpindah tempat).
Komponen jaringan seluler terdiri dari base station, MTSO (Mobile
Telecommunication Switching Office) dan perangkat komunikasi
seluler. Fungsi dari base station adalah memberikan jalur hubungan
komunikasi radio dengan perangkat-perangkat seluler yang berada
dalam suatu wilayah sel (wilayah cakupan sinyal yang dihasilkan oleh
base station).
Sedangkan MTSO berfungsi sebagai pengatur lalulintas komunikasi
yang menerima dan menghubungkan panggilan dari pengguna piranti
seluler ke jaringan PSTN (telepon rumah), memonitor kualitas sinyal
komunikasi dan mengatur perpindahan base station yang menangani
komunikasi dengan suatu perangkat seluler
Evolusi Teknologi Seluler:
1. 1G / 1 Generation
Sesuai namanya, 1G merupakan generasi pertama pada teknologi
telepon seluler. Teknologi jaringan ini pertama kali diluncurkan oleh
Nippon Telegraph dan Telephone pada 1979 silam. Baru kemudian
di tahun 1984, teknologi 1G menyelimuti seluruh wilayah Jepang
dan menjadikannya sebagai negara pertama yang memiliki jaringan
1G secara nasional.
Secara teknis, 1G beroperasi dengan menggunakan sistem analog
yang umumnya dikenal dengan AMPS (Advanced Mobile Phone
Service), di mana hanya memiliki kecepatan maksimum 2,4 Kbps.
1G hanya dapat dipakai untuk melakukan panggilan telepon, itu pun
dengan kualitas yang buruk, boros baterai, dan tidak terenkripsi.
Sehingga, percakapan pun dapat disadap dengan menggunakan
pemindai radio.
Di Indonesia, teknologi 1G pertama kali diperkenalkan pada tahun
1984. Kala itu, PT Telkom bersama dengan PT Rajasa Hazanah
perkasa menyelenggarakan layanan komunikasi seluler dengan
menggunakan teknologi NMT (Nordic Mobile Telephone) dengan
menggunakan frekuensi 450 MHz.
2. 2G / 2 Generation

6 | 15
Teknologi jaringan seluler generasi kedua ini bisa dibilang menjadi
awal kelahiran teknologi digital. Bila pada 1G menggunakan
jaringan analog, maka di 2G sudah menggunakan jaringan digital. 2G
pertama kali diluncurkan secara komersial di Finlandia oleh
Radiolinja pada 1991 dengan mengimplementasikan teknologi GSM
(Global System for Mobile Communications) berbasis teknologi
TDMA (Time Division Multiple Access).
Kehadiran 2G pada saat itu memberikan pengalaman baru dalam
berkomunikasi. Apabila 1G hanya dapat melakukan panggilan
telepon, maka di 2G terdapat beberapa fitur baru, antara lain bertukar
pesan teks (SMS), pesan bergambar (MMS), dan suara panggilan
yang lebih jernih. Bahkan, dalam perkembangannya 2G pun
kemudian berevolusi menjadi 2,5G dengan GPRS (General Packet
Radio Service) dan 2,75G dengan EDGE (Enhanced Data rates for
Global Evolution), di mana kecepatan maksimal mencapai 473 Kbps.
Teknologi 2G pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1993
dengan ditandainya proyek percontohan seluler digital dengan
standar GSM oleh Telkomsel (kala itu bernama Telkomsel GSM) di
Pulau Batam. Baru setelah itu PT Satelit Palapa Indonesia
(Satelindo) menjadi operator GSM pertama yang menggunakan kartu
SIM di tahun 1994, disusul oleh Telkomsel pada 1995, dan PT
Excelcomindo Pratama di tahun 1996.
3. 3G / 3 Generation
Teknologi penerus 2G ini pertama kali diluncurkan pada 2001 oleh
operator asal Jepang NTT DoCoMo. 3G hadir sebagai sebuah solusi
akan kebutuhan internet yang meningkat pada masa itu dengan
menggunakan standar UMTS (Universal Mobile
Telecommunications System). Teknologi ini sanggup menghantarkan
kecepatan data yang lebih cepat dari generasi sebelumnya dengan
kecepatan mencapai 2 Mbps.
Dengan hadirnya 3G, masyarakat di seluruh dunia sudah dapat
menikmati berbagai macam layanan internet, seperti browsing,
pengiriman email, streaming video dan musik, berbagi data, hingga
teleconference. Era 3G juga menjadi era kelahiran smartphone
dengan dua nama besar pada saat itu, yakni Blackberry dan Apple.
Kelahiran 3G di Indonesia pertama kali ada di tahun 2005 saat
Telkomsel berhasil melakukan uji coba 3G yang berbasis teknologi
W-CDMA (Wideband-code Division Multiple Access) di Jakarta
yang kemudian dilanjutkan di beberapa wilayah, seperti Surabaya
dan Batam. Setelah uji coba sukses dilakukan, pada 2006 Telkomsel
menjadi operator pertama yang menggelar jaringan 3G secara
komersial.
4. 4G / 4 Generation

7 | 15
Kebutuhan akan layanan internet dengan menggunakan teknologi
jaringan 3G dinilai tidak cukup. Maka dari itu, guna membuat
penggunaan layanan internet semakin nyaman, lahirlah teknologi 4G.
Teknologi ini pertama kali diluncurkan secara komersial di
Stockholm, Swedia dan Oslo, Norwegia pada 2009 yang
menggunakan standar LTE (Long Term Evolution) berbasis
teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).
Era 4G bisa dibilang sebagai lahirnya industri konten kreatif. Dengan
kecepatan LTE hingga 100 Mbps pada awal peluncuran dan
berevolusi menjadi LTE-Advanced yang dapat mendapat kecepatan 1
Gbps, 4G menawarkan kemampuan untuk streaming video dengan
kualitas HD, game online tanpa lag, dan waktu upload dan download
yang lebih singkat. Tak hanya itu, 4G pun membuat proses
komunikasi jadi lebih lancar dengan video conference, serta
memunculkan lebih banyak startup digital.
Teknologi 4G LTE pertama kali diuji coba di Indonesia oleh
Telkomsel pada 2013 bertempat di Pulau Bali. Baru kemudian
diluncurkan secara komersial pada akhir 2014 dan menjadikan
Telkomsel sebagai operator seluler pertama yang mengoperasikan
jaringan mobile 4G LTE di Indonesia.
5. 5G / 5 Generation
5G lahir sebagai sebuah jawaban atas kebutuhan koneksi ke tahap
yang lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan.
Karenanya, sejumlah perusahaan dengan ekosistem mobile saat ini
berkontribusi dan berupaya agar 5G dapat dinikmati oleh masyarakat
di dunia. 5G saat ini sudah diluncurkan secara komersial di beberapa
negara, seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, China,
Turki, dan beberapa negara di Eropa.
Sebagaimana halnya teknologi jaringan penerus, sudah pasti 5G
memiliki kemampuan yang lebih canggih dari 4G, antara lain secara
teori dapat mencapai data rate hingga 20 kali lebih cepat (20 Gbps),
latency 10 kali lebih rendah (1ms), dan jumlah connection density 10
kali lebih banyak dari 4G (1 juta devices/km2), sehingga
penggunaannya tidak hanya untuk pemenuhan layanan mobile
broadband untuk konsumen, namun juga untuk Industry 4.0.
Adapun beberapa contoh use cases untuk konsumen, seperti
enhanced Mobile Broadband, Virtual Reality (VR), Augmented
Reality (AR), dan cloud gaming. Kemudian sejumlah contoh use
cases untuk industri/B2B, di antaranya AR/VR for industry
maintenance, smart surveillance, smart factory, remote controlling
machinery, remote surgery, drone surveillance, smart seaport, dan
masih banyak lagi.

 Bloothoot

8 | 15
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel)
yang beroperasi dalam frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial,
Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency
hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi
data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak
jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth sendiri
dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan
card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN)
dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja
pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek
dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.
Evolusi Teknologi Bluetooth
1. Bluetooth v1.0 (1999)
Di awal kehadirannya teknologi ini terbilang gagal, karena terdapat
beberapa kelemahan. Selain itu, teknologi bluetooth belum banyak
digunakan oleh perangkat yang ada saat itu. Dan ternyata v1.0b yang
merupakan penerus sebelumnya juga gagal.
2. Bluetooth v1.1 (2001)
Di versi ini bluetooth muncul dengan beberapa perbaikan dari versi
sebelumnya, yang salah satunya telah lolos IEEE (Institue of
Electrical and Electronic Engineer) Standart 802.15.1-2002. Tetapi
tetap saja di versi ini bluetooth masih memiliki banyak kekurangan.
3. Bluetooth v1.2 (2003)
Baru pada versi ini lah bluetooth cukup sukses, hingga mulai banyak
perangkat yang menggunakan bluetooth versi ini. Letak kesuksesan
versi 1.2 adalah pada kompabilitasnya dengan bluetooth versi
sebelumnya dan pada kecepatan transfernya yaitu 721 Kbit/s.
4. Bluetooth v2.0 + EDR (2004)
Pada tahun 2004 Teknologi EDR(Enhanced Data Rated) pun dihadir
kan pada versi 2.0 yang akhirnya kecepatan menjadi 3Mbit/s. Tetapi
kecepatan tersebut hanyalah klaim saja dari pihak BSIG, karena pada
prakteknya kecepatan hanya mencapai 2,1 Mbit/s.
5. Bluetooth v2.1 + EDR (2007)
Sekitar tahun 2007 versi 2.1 di rilis dan ada cukup banyak perbaikan
yaitu pada rancangannya dengan teknologi SSP(Secure Simple
Pairing) yang fungsinya untuk meningkatkan sinyal antar perangkat
agar lebih kuat ketika proses pengiriman maupun penerimaan. Selain
SSP, teknologi EIR juga hadir pada versi ini. EIR adalah
kepanjangan dari Extended Inquiry Response, yang fungsi nya
memungkinkan perangkat memberi informasi terlebih dulu tentang
perangkat yang akan dihubungkan, jadi semacam konfirmasi
perangkat.
6. Bluetooth v3.0 + HS (2009)

9 | 15
Setelah dua tahun dengan bluetooth versi 2.1, Bluetooth Special
Interest Group menghadirkan versi 3.0 + HS. HS adalah kepanjangan
dari High Speed, yang makna nya teknologi ini menggunakan link
802.11. Dengan teknologi yang mendukung 802.11 ini transfer data
jadi lebih cepat dari sebelumnya.
7. Bluetooth v4.0 + LE (2010)
bluetooth pada versi ini hadir dengan dua mode yaitu mode
Bluetooth classic dan mode BLE(Bluetooth Low Energy). Bluetooth
classic adalah mode dimana perangkat yang menggunakan versi 4.0
ini terhubung dengan versi sebelumnya. Dan mode BLE adalah mode
untuk menghubungkan perangkat yang sama-sama menggunakan
versi 4.0. Keuntungan dari mode BLE adalah tidak memakan banyak
daya walaupun pemakaian yang cukup panjang karena memang
tujuan nya juga sesuai dengan nama nya yaitu Low Energy.
8. Bluetooth v4.1 (2013)
Pada versi ini Bluetooth didesain agar interval rekoneksinya menjadi
fleksibel. Maksudnya adalah ketika perangkat yang satu dengan yang
lain terputus koneksinya , maka kedua perangkat tsb akan terhubung
kembali secara otomatis ketika kedua perangkat berada dalam
jangkauan koneksinya. Satu lagi keunggulan pada versi yang dirilis
pada 2013 ini adalah mendukung protokol internet generasi terbaru,
IPV6.
9. Bluetooth v4.2 (2014)
Dirilis pada tanggal 2 Desember 2014, itu memperkenalkan fitur
untuk Internet of Things. Itu yang rumahnya seakan-akan bisa diajak
bicara itu gaes, tau gak? Smart TV dan smart smart lainnya.
Bluetooth versi 4.2 meningkatkan kecepatan dan keamanan. Bahkan
disebut-sebut kecepatan unduh versi ini meningkat 2,6 kali
dibandingkan versi sebelumnya.
10. Bluetooth 5.0 (2016)
Di sisi teknis, Bluetooth 5 memiliki empat kali lipat jangkauan, dua
kali lipat kecepatan, dan memberikan peningkatan delapan kali lipat
dalam kapasitas penyiaran data transmisi Bluetooth energi rendah
dibandingkan dengan Bluetooth versi sebelumnya, yang tentunya
sangat berguna untuk kestabilan aplikasi IOT yang teknologi
nirkabelnya terhubung dengan seluruh rumah.

 Satelit Network
Satelit adalah suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain,
biasanya lebih besar dalam jalur yang dapat diprediksi yang disebut
dengan orbit. Setiap benda angkasa yang bergrak mengitari sebuah
planet membentuk jalur lingkaran atau eliptikal.
Satelit sendiri secara sederhana dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
- Satelit Alami, Satelit yang memang berasal dari alam, contoh
sederhananya adalah bulan yang menjadi satelit alami bagi bumi.

10 | 15
Bumi dan planet-planet lain dalam tata surya kita juga menjadi
satelit alami dari matahari.
- Satelit Buatan. Satelit yang dibuat oleh manusia ditempatkan
disuatu orbit menggunakan kendaraan peluncur untuk fungsi
tertentu, untuk komunikasi, pemetaan, monitor cuaca dan lain
sebagainya. Contohnya seperti satelit Palapa, Telkom, Garuda,
Indostar dan banyak lainnya.
Pada jaringan satelit adalah teknologi komunikasi yang
menggunakan bantuan satelit yang mengorbit sekitar 3600km di atas
bumi untuk menyampaikan informasi dari satu titik ke titik lain secara
nirkabel. jangkauan dari jaringan satellit sangatlah luas bahkan hanya
dengan menggunakan 3 satelit sudah bisa menyediakan jaringan
keseluruh bumi. contoh dari proyek jaringan internet menggunakan
satelit adalah proyek Spacex. Biasanya satelit yang digunakan adalah
satelit geostasioner. Antena satelit dengan diameter 0,9 hingga 3,8
meter yang berada di bumi akan mengirimkan dan menerima data dari
satelit geostasioner di atas bumi. Satelit yang mengorbit bertugas untuk
mengirimkan dan menerima informasi mereka ke lokasi di bumi yang
disebut sebagai pusat operasi jaringan. Pusat operasi jaringan itu sendiri
terhubung ke Internet (atau jaringan khusus), sehingga semua
komunikasi dari parabola ke satelit yang mengorbit akan mengalir
melalui pusat operasi jaringan sebelum mencapai Internet.Internet
satelit tidak bergantung pada lokasi dan koneksi dapat dibawa ke mana
saja karena menyediakan jangkauan global.
Evolusi Satelit :
- Pertama kali satelit digunakan sebagai media komunikasi pada
tahun 1962 yang diberi nama Teslar 1. satelit tersebut dibangun
oleh AT&T dan Bell Laboratories. Itu adalah satellite LowEarth-
Orbit (LEO) single-transponder sederhana, tetapi dilengkapi
dengan teknologi penerimaan sinyal dari bumi, dan kemudian
memperkuat dan mentransmisikannya kembali ke sebagian besar
permukaan bumi. tak lama kemudian banyak perusahaan yang
juga mengorbitkan satellite sebagai media komunikasi, bisa
dibilang tahun 1960-1970 adalah puncak perkembangan jaringan
ini. saat itu satelit banyak digunakan sebagai penghubung lalu
lintas telephone internasional. Hingga tahun 1973, Canadian
Broadcasting Corporation mulai mendistribusikan pemrograman
videonya kepada pelanggan Kanada menggunakan satelit dan
diikuti oleh HBO pada tahun 1975. keberhasilan mereka
mencetuskan penggunaan satelit yang lebih luas khususnya pada
media video dan gambar. bahkan di tahun 1990 media

11 | 15
transmisisudah menjadi sarana utama untuk mendistribusikan
program TV di seluruh dunia.

3. Sebut dan jelaskan perbedaan antara Distance Vector dan Link State
serta jenis routing yang menerapkan hal tersebut
Jawab :
Routing adalah sebuah proses untuk menemukan rute dari sumber ke
tujuan dalam jaringan komunikasi. Rute terbaik adalah rute yang
memiliki jarak terpendek dan biaya yang minimum. Proses routing
memiliki beberapa metode, di antaranya adalah Distance Vector dan
Link State.
- Routing Distance Vector merupakan sebuah protokol yang
menemukan jalur terbaik ke sebuah network remote dengan menilai
jarak. Route dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang
dituju akan menjadi route terbaik.
- Sedangkan routing Link State menggunakan teknik link state,
dimana artinya tiap router akan mengumpulkan informasi tentang
interface, bandwidth, roundtrip dan sebagainya. Kemudian antar
router akan saling menukar informasi, nilai yang paling efisien
yang akan diambil sebagai jalur dan di masukkan ke dalam table
routing.
Berikut ini table perbedaanya

Dasar untuk Routing Distance


Routing Link State
perbandingan Vector

Algoritma Bellman ford Dijsktra

Informasi lengkap
Informasi topologi dari
Tampilan jaringan tentang topologi
sudut pandang tetangga
jaringan

Perhitungan jalur Berdasarkan jumlah hop


Berdasarkan biaya
terbaik terendah

Tautan pembaruan
Pembaruan Tabel routing penuh
status

Frekuensi
Pembaruan berkala Pemicu terpicu
pembaruan

12 | 15
CPU dan memori Pemanfaatan rendah Intensif

Membutuhkan
Kesederhanaan Kesederhanaan tinggi administrator jaringan
yang terlatih

Waktu
Moderat Cepat
konvergensi

Pembaruan Di siaran Di multicast

Struktur hierarkis Tidak Ya

Node Menengah Tidak Ya

- Algoritma Bellman-Ford digunakan untuk melakukan routing vektor


jarak sedangkan Dijsktra digunakan untuk melakukan routing link
state.
- Dalam routing vektor jarak jauh, router menerima informasi topologi
dari sudut pandang tetangga. Sebaliknya, dalam keadaan link routing
router menerima informasi lengkap tentang topologi jaringan.
- Routing vektor jarak menghitung rute terbaik berdasarkan jarak
(jumlah hop paling sedikit). Sebagai lawan, Routing state routing
menghitung rute terbaik berdasarkan biaya paling murah.
- Routing state routing hanya memperbaharui keadaan link sementara
Distance vector routing memperbarui tabel routing penuh.
- Frekuensi pembaruan dalam kedua teknik rute berbeda dari
pembaruan vektor jarak secara berkala sedangkan frekuensi
pembaruan status tautan menggunakan pembaruan yang dipicu.
- Pemanfaatan CPU dan memori dalam routing vektor jarak lebih
rendah dari routing status tautan.
- Routing vektor jarak mudah diimplementasikan dan dikelola.
Sebaliknya, perutean status tautan rumit dan memerlukan
administrator jaringan yang terlatih.
- Waktu konvergensi dalam routing vektor jarak lambat, dan biasanya
mengalami masalah hitungan hingga tak terbatas. Sebaliknya, waktu
konvergensi dalam perutean status tautan cepat, dan lebih andal.
- Vektor jarak tidak memiliki struktur hierarkis sementara dalam
perutean tautan, node dapat memiliki struktur hierarkis.

13 | 15
Beberapa protokol yang menggunakan algoritma distance vector yaitu
RIP dan BGP. RIP adalah routing protokol dengan algoritma distance
vector yang melakukan perhitungan melalui jumlah hop
sebagai routing metric.

Protokol yang digunakan oleh algoritma link state adalah OSPF. OSPF


merupakan routing protocol yang menggunakan algoritma link state,
termasuk dalam Interior Gateway Protocol (IGP). OSPF menggunakan
cost sebagai metric.

4. Jelaskan mengapa diperlukan routing dalam jaringan dan bagaimanakan


cara kerja routing?
Routing diperlukan untuk menghubungan antar computer yang berada
pada network yang berbeda. Router bekerja dengan mengarahkan
jaringan data menggunakan routing table untuk menentukan jalur mana
saja yang akan dilalui sebuah paket data dalam mencapai tujuannya.
Paket data tersebut berisi beberapa bagian, salah satunya membawa
informasi seperti pengirim, tipe data, dan alamat IP tujuan. Router akan
membaca tiap bagian ini kemudian menentukan rute terbaik yang akan
digunakan untuk setiap proses transmisi data.
Secara sederhana router dapat diilustrasikan pada gambar berikut

Paket data dari komputer A akan melalui beberapa jaringan untuk


sampai ke komputer B. Intinya, ketika router mendapat paket, perangkat
ini akan langsung mengecek tujuan akhirnya.

14 | 15
Kemudian, router akan menentukan jalur terbaik menuju tujuan tersebut
untuk menghasilkan koneksi yang cepat.

B. Soal Case
1. Sebuah sekolah negeri ingin membuat jaringan komputer dengan ketentuan
sebagai berikut:
 Tersedia satu buah jalur Internet Access dengan IP public.
 Terdapat 5 area yang ingin dikoneksikan antara lain: kelas, lab, ruang
guru, ruang tata usaha, dan ruang public
 Memiliki server untuk yang digunakan pada sekolah: DHCP, aplikasi
sekolah, email, database dan proxy server.

Dari keterangan diatas:


a. Gambarkan rancangan Topologi Jaringannya yang anda ajukan
b. Tentukan pembagian IP Address dari setiap jaringan Intranet dan Internet
meliputi:
o Network Address
o Broadcast Address
o Host Address
o Gateway Address
c. Jelaskan mengapa anda mengambil class address dan topologi tersebut.

15 | 15

Anda mungkin juga menyukai