LAPORAN MAGANG
ABD. RAHMAN
F1D119069
LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program S-1
Teknik Pertambangan
ABD. RAHMAN
F1D119069
ABD.RAHMAN
F1D119069
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan magang dengan judul AKTIVITAS PERTAMBANGAN BATUBARA
DAN OPTIMALISASI KINERJA ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT
PADA KEGIATAN PENGUPASAN LAPISAN OVERBURDEN DI PT
AKAT SRIDA AMRI (PT ASARI) DESA RANTAU PANDAN,
KECAMATAN RANTAU PANDAN, KABUPATEN MUARO BUNGO. yang
disusun oleh ABD. RAHMAN, F1D119069
Disetujui :
Dosen Pembimbing
Diketahui :
Dr. Lenny Marlinda, S.T., M.T. Muhammad Ikrar Lagowa, S.T., M.Eng.Sc.
ii
RINGKASAN
PT. Akat Srida Amri (PT ASARI) adalah salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan batubara. Pada PT. Akat Srida Amri, sistem
penambangan yang dilakukan yaitu Surface Mining dengan metode penambangan
Strip Mine karena endapan batubara yang berada dilokasi tambang sedikit miring .
Pengupasan tanah penutup (overburden) dan penggalian batubara dilakukan
dengan sistem jenjang dan untuk sistem penimbunan yang dilakukan adalah Back
filling. Tahap kegiatan pertambangan batubara pada PT. Akat Srida Amri adalah
dimulai dari kegiatan pembersihan lahan, pengupasan tanah pucuk (top soil),
pengupasan tanah penutup (overburden), penambangan batubara, pengangkutan
batubara, pengolahan batubara, dan pemasaran.
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap ABD. RAHMAN, lahir di Desa
Munse, Kec.Wawonii Timur, Kab.Konawe Kepulauan,
Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA)
pada tanggal 02 Desember 2001 sebagai anak ke empat
dari 5 bersaudara oleh pasangan suami istri Hanapi dan
Nuryamin. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah
dasar di SD Negeri 1 Wawonii Barat pada tahun 2013,
dilanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Wawonii
Barat pada tahun 2016, penulis melanjutkan jenjang sekolah menengah atas di
SMA Negeri 1 Wawonii dan selesai pada tahun 2019. Tahun 2019 penulis masuk
menjadi mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan
Teknologi di Universitas Jambi, penulis aktif pada organisasi Himpunan
Mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Jambi (HMTP UNJA).
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya serta kemudahan pada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan magang yang berjudul AKTIVITAS
PERTAMBANGAN BATUBARA DAN OPTIMALISASI KINERJA ALAT
GALI MUAT DAN ANGKUT PADA KEGIATAN PENGUPASAN
LAPISAN OVERBURDEN DI PT. AKAT SRIDA AMRI (PT.ASARI) DESA
RANTAU PANDAN, KECAMATAN RANTAU PANDAN, KABUPATEN
MUARO BUNGO. Laporan ini merupakan salah satu syarat guna menyelesaikan
Mata Kuliah Magang. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam
menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jefri Marzal, M.Sc., D.I.T, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Jambi
2. Bapak Muhammad Ikrar Lagowa, S.T, M.Eng.Sc, selaku Ketua Program Studi
Teknik Pertambangan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi
4. Bapak Sigit Alik Bayu Saputra, S.T. selaku Pembimbing Laporan dan
Pembimbing Lapangan di PT. KBPC
6. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam
penyelesaian kegiatan magang
v
DAFTAR ISI
vi
4.5 Proses Pengangkutan dan Penumpukan Batubara .................................. 14
LAMPIRAN .......................................................................................................... 35
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Akat Srida Amri ............................................ 4
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. Target produksi PT. Akat Srida Amri tahun 2022 .................................. 25
Tabel 13. Produktivitas alat mekanis setelah perbaikan efisiensi kerja ................ 31
ix
BAB I. PENDAHULUAN
PT. Akat Srida Amri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang pertambangan dan telah berinvestasi di Kabupaten Bungo, bahan galian
yang di gali adalah Batubara. Kegiatan penambangan yang diterapkan adalah
sistem tambang terbuka (Surface mining) dan pada akhirnya penambangannya
akan dilakukan sistem Back filling terhadap lahan bekas tambang. Produksi
merupakan salah satu hal yang begitu penting dalam kegiatan penambangan.
Dalam produksi ada target produksi, seperti target produksi overburden.
Pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) adalah satu kegiatan yang
memiliki peran penting dalam pencapaian suatu target produksi.
1
Berdasarkan perhitungan produktivitas alat gali muat dan angkut yang
dilakukan.peneliti mendapatkan nilai produktivitas overburden untuk alat gali
muat 100,07 Bcm/jam dan alat angkut 24,48 bcm/jam, serta didapatkan nilai
match factor lebih besar dari 1, berarti faktor kerja alat gali muat itu 100% dan
faktor kerja alat angkut kurang dari 100%. Maka diketahui bahwa kemampuan
alat angkut lebih besar dari kemampuan alat muat, yang mengakibatkan terjadi
waktu tunggu pada alat angkut, dengan jumlah alat yang bekerja berjumlah 1 unit
excavator melayani 4 unit dump truck, sehingga disarankan untuk menggunakan
1 unit excavator melayani 3 unit dump truck.
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya kerja praktek pada kegiatan ini
adalah :
1.3 Manfaat
2
BAB II. TINJAUAN UMUM
PT. Akat Srida Amri (ASARI) adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pertambangan batubara. PT. Akat Srida Amri sebagai salah satu
perusahaan penanaman modal dalam negeri yang melakukan usaha dibidang
pertambangan batubara dengan status Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
seluas 36 hektar di Dusun Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Panda, Kabupaten
Bungo, Provinsi Jambi.
3
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Akat Srida Amri
4
2.3. Lokasi dan Kesampaian Daerah
PT. Akat Srida Amri (ASARI) terletak di Desa Rantau Pandan, Kecamatan
Rantau Pandan, Kabuupaten Bungo, Provinsi Jambi. Untuk menjangkau lokasi
PT. ASARI ditempuh dari kota Jambi menggunakan kendaraan roda empat atau
roda dua menuju di Kabupaten Bungo selama ± 6 jam perjalanan. Dari Kota
Bungo menuju kekantor ±30 menit, sedangkan ke lokasi tambang di Desa Rantau
Pandan, Kec.Rantau Pandan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan
roda dua dan roda empat selama ± 1 jam. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada
gambar peta berikut :
Peta kesampaian diatas bertujuan untuk menunjukan jarak dan lokasi serta
waktu yang dapat ditempuh dari lokasi tambang ke tempat penampungan batubara
yang mana nantinya batubara tersebut akan dipasarkan (dijual).
5
2.4. Geologi Regional
1. Geologi
Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu
daerah/wilayah/kawasan dengan tingkat berdasarkan skala. Peta geologis adalah
peta yang dibuat dengan tujuan untuk menunjukan kenampakan geologis. Satuan
batuan dan strata geologis ditunjukkan dengan warna atau lambang untuk
menunjukkan letaknya di permukaan. Berikut ini dapat dilihat peta geologi dari
PT. Akat Srida Amri :
Pada gambar peta diatas dapat dilihat formasi yang terdapat di PT Akat
Srida Amri yaitu formasi rantaukil. Untuk formasi pembawa batubara pada PT
Akat Srida Amri adalah formasi rantaukil. Menurut Jioni dan Muhammad (2019)
formasi rantaukil ini berupa batu pasir lempungan, batu pasir gampingan, batu
lempung pasiran, sisipan sisipan batubara dan lensa-lensa tipis batu gamping.
6
2. Stratigrafi
Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar
selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi milimeter (mm) di atas
permukaan horizontal. Hujan juga dapat diartikan sebagai ketinggian air hujan
yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak
mengalir (Suroso 2006). Pengertian curah hujan dapat juga dikatakan sebagai air
hujan yang memiliki ketinggian tertentu yang terkumpul dalam suatu penakar
hujan, tidak meresap, tidak mengalir, dan tidak menyerap (tidak terjadi
kebocoran). Tinggi air yang jatuh ini biasanya dinyatakan dengan satuan
milimeter. Curah hujan dalam 1 (satu) millimeter artinya dalam luasan satu meter
persegi, tempat yang datar dapat menampung air hujan setinggi satu mm atau
sebanyak 1 liter.
7
Tabel 1. Data Curah Hujan PT. Akat Srida Amri
02-Agu-22 - - -
03-Agu-22 - - -
04-Agu-22 - - -
06-Agu-22 - - -
07-Agu-22 - - -
08-Agu-22 - - -
13-Agu-22 - - -
14-Agu-22 - - -
15-Agu-22 - - -
16-Agu-22 - - -
18-Agu-22 78 1 Lebat
20-Agu-22 - - -
8
21-Agu-22 - - -
23-Agu-22 - - -
24-Agu-22 - - -
26-Agu-22 - - -
27-Agu-22 - - -
28-Agu-22 - - -
29-Agu-22 - - -
30-Agu-22 - - -
31-Agu-22 - - -
Kabupaten muaro bungo, musim panas biasanya pendek dan panas; musim
dingin biasanya pendek dan hangat; dan umumnya menyengat, hujan, dan
mendung sepanjang tahun. Sepanjang tahun, suhu biasanya bervariasi dari 23º
hingga 32ºC dan jarang dibawah 22ºC atau diatas 34ºC. Data iklim di peroleh dari
hasil pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika kabupaten
bungo.
9
BAB III. KEGIATAN OPERASIONAL
PT. Akat Srida Amri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri
pertambangan batubara dengan luas wilayah izin usaha pertambangan operasi
produksi 36 hektar berlokasi di desa rantau pandan, kecamatan rantau pandan,
kabupaten bungo, provinsi jambi.
10
Gambar diatas adalah kegiatan dari land clearing, kegiatan land clearing
sangat jarang dilakukan. Land clearing biasanya dilakukan pada awal kegiatan
pembukaan lahan yang nantinya akan ditambang, sehingga kegiatan tersebut
sangat jarang dijumpai.
Pengupasan top soil ini dikerjakan secara khusus dikarenakan top soil
mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman yang nantinya akan dipakai
untuk kegiatan reklamasi. Pada PT. ASARI tanah pucuk dikupas menggunakan
excavator komatsu PC 200 kemudian dimuat menggunakan dump truck Hino 500
FM 260 TI seperti yang terlihat pada gambar 5, untuk ditimbun dilokasi yang
telah disediakan di dekat area tambang. Berikut adalah gambar dari kegiatan
pengupasan top soil pada PT. ASARI :
Hal ini dimaksudkan agar tanah pucuk dapat dikembalikan dengan mudah
setelah lokasi tambang di lakukan reklamasi, sehingga lahan bekas tambang
tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk kepentingan masyarakat. Kandungan
tanah pucuk banyak mengandung unsur hara yang tinggi untuk kesuburan tanah
sehingga proses penutupan kembali lahan bekas tambang, lapisan paling atas akan
diisi oleh top soil atau lapisan tanah pucuk.
11
4.3 Pengupasan tanah penutup (overburden)
12
4.4 Penambangan Batubara (Coal Getting)
13
4.5 Proses Pengangkutan dan Penumpukan Batubara
14
4.6 Pengolahan Batubara
Menurut (Edy dkk, 2015), Pengolahan bahan galian batubara adalah suatu
proses yang bertujuan untuk menghilangkan mineral pengotor di dalam batubara.
Pengotor yang terdapat di dalam batubara berupa mineral yang antara lain
lempung, pasir, kwarsa dan lain-lain.
Pengolahan batubara yang dilakukan PT. Akat Srida Amri adalah proses
pengecilan material dengan menggunakan crusher. Ukuran material akan
disesuaikan dengan permintaan konsumen yaitu 2-3 cm. Terdapat 2 buah crusher
bertipe roll crusher yang bertujuan untuk digunakan pada proses pengecilan
ukuran batubara.
15
Perhatikan gambar proses pengolahan batubara dengan cara crusher :
4.7 Pemasaran
16
BAB IV. OPTIMALISASI KINERJA ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT
PADA KEGIATAN PENGUPASAN LAPISAN OVERBURDEN DI PIT.A
PT. AKAT SRIDA AMRI
17
terjadinya antrian alat angkut pada saat pemuatan hal ini disebabkan karena nilai
match factor besar dari 1 sehingga menyebabkan komposisi alat tidak serasi.
Untuk itu perlu adanya suatu upaya untuk memperbaiki keserasian alat akibat
antrian tersebut.
A. Waktu Kerja
Waktu kerja adalah waktu total kerja di direncanakan, meliputi waktu kerja
dan waktu istirahat.
18
B. Efisiensi Kerja
Menurut (Ilahi dkk, 2013) Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap
pelaksanaan suatu pekerjaan atau merupakan perbandingan antara waktu yang
dipakai untuk bekerja (waktu kerja efektif), dengan waktu kerja yang tersedia.
Waktu kerja efektif adalah banyaknya waktu tersedia dikurangi jumlah waktu
hambatan-hambatan, baik hambatan yang dapat dihindari maupun hambatan
yang tidak dapat dihindari nilai Wke dapat dicari dengan persamaan berikut:
MA =
Keterangan :
W = Jam Kerja Efektif Alat
R = Jam Perbaikan Alat
PA =
19
Use of Availability (UA)
Angka Use of availability dapat memperlihatkan seberapa efektif suatu alat
yang sedang tidak rusak untuk dapat dimanfaatkan, hal ini dapat dijadikan
suatu ukuran seberapa baik pengelolaan pemakaian peralatan. Persamaannya
adalah :
UA =
EU =
Menurut (Isgianda dkk, 2018), Waktu edar alat gali – muat merupakan
total waktu pada alat muat, yang dimulai dari saat pengisian bucket sampai
pada saat menumpahkan muatan ke dalam alat angkut dan kembali berputar
dengan bucket kosong. Rumus perhitungan waktu edar alat gali muat yaitu:
(perhitungan dapat dilihat pada lampiran 5)
Keterangan :
Ctm = Waktu edar alat gali-muat (detik)
Tm1 = Waktu menggali material (detik)
Tm2 = Waktu putar dengan bucket terisi (detik)
20
Tm3 = Waktu menumpahkan material (detik)
Tm4 = Waktu putar dengan bucket kosong(detik)
b) Swing isi merupakan waktu ketika bucket penuh dan memutar kearah bak
alat angkut sampai posisi bucket siap menumpahkan.
Menurut (Isgianda dkk, 2018), waktu edar alat angkut adalah penjumlahan
dari waktu tunggu kosong, waktu manuver kosong, waktu isi muatan, waktu
perjalanan, waktu manuver isi, dumping time, dan waktu kembali kosong.
Berikut urutan waktu edar alat angkut dalam satu siklus sebagai berikut :
a) Waktu tunggu kosong adalah waktu yang dibutuhkan oleh alat angkut pada
saat menunggu antrian untuk melakukan pemuatan. Waktu ini tergantung
kepada jenis alat pemuat dan seberapa cepat alat gai-muat bekerja dalam
melakukan pengisian, posisi alat muat, dan banyaknya alat angkut yang
digunakan.
b) Waktu manuver kosong adalah waktu yang dibutuhkan untuk alat angkut
berpindah posisi atau mengatur posisi dalam keadaan bak kosong. Waktu
ini tergantung dari lebar jalan untuk melakukan manuver.
c) Waktu isi adalah waktu yang dibutuhkan kembali alat gali- muat
melakukan pengisian material yang dimuatkan sampai bak alat angkut
penuh.
21
d) Waktu perjalanan (hauling) adalah waktu yang dimulai saat alat angkut
meninggalkan loading point menuju ke disposal. Lama waktu ini sangat
berpengaruh pada kondisi jalan dan jarak dari loading point ke disposal.
e) Waktu manuver dumping adalah waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk
memposisikan posisinya dumping yang dihitung dari mulai memposisikan
bak hingga siap menumpahkan muatan di disposal.
Keterangan :
E. Swell Factor
Swell factor adalah pengembangan volume suatu material setelah digali dari
tempatnya. Material dialam (insitu) ditemukan dalam keadaan padat dan
terkonsolidasi dengan baik, tetapi bila digali atau diberai akan terjadi
pengembangan volume. Perbandingan antara volume alami (insitu) dengan
volume berai (loose volume) dikenal dengan istilah faktor pengembangan
atau swell factor (Tenriajeng, 2003).
22
F. Fill Factor
Fill factor adalah nilai yang menggambarkan isian dari bucket alat muat.
Besarnya nilai faktor mangkuk (bucket fill factor) tergantung dari jenis
materialnya yang akan digali (Tenriajeng, 2003).
Q=
Keterangan :
Q=
Keterangan :
23
n : Jumlah pemuatan bucket
Kb : Kapasitas Bucket (m3)
Sf : Swell factor (%)
FF : Fill Factor (%)
Eff : Efisiensi kerja (%)
Cta : waktu edar alat angkut (detik)
MF =
Keterangan :
MF : Faktor keselarasan (Match Factor)
n : Jumlah pemuatan bucket/ pengisian
nH : Jumlah alat angkut
Ctm : Waktu edar alat muat (detik)
nM : Jumlah alat muat
Cta : Waktu edar alat angkut (detik)
(Rostiyanti, 1999)
24
IV.II Hasil dan Pembahasan
Target produksi dan hasil produksi PT. Akat Srida Amri dapat dilihat pada
tabel berikut :
25
Tabel 4. Komposisi alat mekanis
Lokasi Alat Kapasitas alat Jumlah
A. Efisiensi Kerja
Dalam kegiatan pengupasan tanah penutup di lokasi PT. Akat Srida Amri
telah menetapkan jadwal waktu kerja dalam 1 (satu) hari adalah 1 shift dengan
total jam kerja 8 jam dan waktu istirahat 1 jam. Jam kerja dimulai dari pukul
08.00-17.00 wib, dan jam istirahat dimulai dari jam 12.00-13.00 wib. Waktu kerja
tersedia Senin-Minggu.
26
Ada beberapa penyebab hilangnya waktu kerja, yaitu alat-alat mekanis di
lapangan mengalami perbaikan sehingga memerlukan waktu untuk repair. Selain
itu disebabkan juga oleh tindakan indisiplin dari operator sehingga memangkas
waktu kerja dan mengakibatkan waktu kerja aktualnya 78-81% artinya kurang
optimal, perhitungan distrubusi Waktu hambatan dapat dilihat pada lampiran 1
dan hambatannya dapat dilihat pada tabel diatas.
27
Tabel 7. Efisiensi kerja alat mekanis
Nama Alat MA UA EU PA
Excavator Komatsu 93% 82% 77% 94%
PC 200
Dump Truck Hino 86% 77% 69% 88%
500 FM 260 TI
Dump Truck
1 Hino 500 69,86 174,43 156,45 67,30 54,56 136,69 781,83
28
E. Fill Factor
H. Match factor
Faktor keserasian kerja (match factor) merupakan keserasian kerja antara
alat gali muat dengan alat angkut. Perhitungan match factor dapat dilihat pada
lampiran 9 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 11. Match factor
Lokasi Alat MF
Excavator Komatsu PC 200 1,18
PIT.A Dump Truck Hino 500
(Sumber : Pengolahan Data Penulis)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa MF > 1, berarti factor kerja alat
29
gali muat 100%, dan factor kerja alat angkut kurang dari 100% atau kemampuan
alat gali muat lebih besar dari kemampuan alat angkut, akibatnya terjadi antrian
pada alat angkut.
30
Tabel 12. Distribusi hambatan waktu kerja setelah diperbaiki
Waktu (menit/hari)
Excavator Dump Truck Hino
Distribusi Waktu Komatsupc200 500 FM 260 TI
Waktu Kerja Tersedia(menit) 480 480
Waktu Istirahat 60 60
Hambatan Breakdown 19,28 25,71
yang tidak Isi bahan bakar 10,27 15,93
dapat Pindah lokasi 7,28 8,43
dihindari Hujan 17,86 17,61
(1)Total 54,69 67,68
Terlambat mulai 1,00 5,00
Hambatan Terlalu cepat istirahat 1,00 5,10
yang dapat Terlambat mulai 1,00 5,00
dihindari setelah istirahat
Terlalu cepat selesai 1,00 5,10
(2)Total 4 20,2
Waktu Hambatan (1+2) 58,69 87,88
Setelah dilakukan perbaikan waktu kerja efektif, yang awalnya nilai efisiensi
kerja 78%-81% dan setelah dilakukan perbaikan nilai efisiensi kerjanya itu
meningkat menjadi 85%-89%.
31
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
32
5.2 Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
34
LAMPIRAN
35
Lampiran 2. Distribusi Waktu Kerja Alat
36
Lampiran 3. Perhitungan Efisiensi kerja
1. excavator
x 100% = x 100% = 93 %
x 100% = x 100% = 82 %
x 100% = x 100% = 77 %
37
4) Physical Availability (P.A)
x 100% = x 100% = 94 %
x 100% = x 100% = 86 %
x 100% = x 100% = 77 %
x 100% = x 100% = 69 %
x 100% = x 100% = 88 %
38
Lampiran 5. Perhitungan Cycle Time
= 24,36
39
2. Cycle Time Dump Truck
N0 Delay Emanuver kosong Waktu isi Hauling Maneuver dumping Dumping Back Cycle time
1 157.43 67.13 135.83 120.84 54.31 34.42 123.41 693.37
2 178.11 50.41 120.85 167.83 63.91 56.74 134.85 772.7
3 167.51 89.33 129.48 163.72 54.73 45.64 143.21 793.62
4 93.87 49.28 158.84 176.81 63.74 48.84 134.84 726.22
5 111 70.31 184.95 127.87 89.84 54.23 128.37 655.57
6 201.31 64.82 156.85 153.74 64.82 60.31 147.32 849.17
7 165.12 54.94 186.95 164.73 56.94 46.85 128.31 803.84
8 177.42 58.39 168.95 137.31 65.87 53.84 131.45 793.23
9 123.71 83.95 159.58 131.38 76.74 64.72 129.41 769.49
10 145.91 85.99 175.96 143.45 80.12 46.85 130.58 808.86
11 110 73.22 170.93 161.43 67.84 53.95 131.48 658.85
12 181.11 53.87 208.32 143.72 83.48 66.21 146.73 883.44
13 121.12 74.21 189.53 131.47 76.76 49.84 139.85 782.78
14 98.21 49.23 196.83 201.31 67.89 75.21 128.41 817.09
15 110 54.21 193.94 190.29 84.31 42.76 145.83 711.34
16 181.31 86.32 138.85 132.35 64.12 58.65 137.84 799.44
17 145.81 56.86 163.84 154.43 46.81 76.89 142.51 787.15
18 132.41 91.11 199.97 129.75 74.92 43.52 137.36 809.04
19 99.74 67.49 207.65 164.72 64.42 52.84 124.41 781.27
20 151.51 68.23 179.98 148.92 45.87 58.42 148.33 801.26
21 89.41 87.37 192.67 167.83 55.84 41.42 127.73 762.27
22 120 58.96 179.86 165.83 63.52 64.1 132.41 664.68
23 159.31 85.32 175.89 146.93 65.86 52.52 153.22 839.05
24 183.41 79.25 169.39 163.94 76.84 63.51 134.12 870.46
25 171.6 75.82 189.43 154.84 56.86 54.74 145.98 849.27
26 185.21 82.94 175.86 173.28 65.43 58.31 126.24 867.27
27 198.21 67.94 197.47 167.31 58.53 47.85 145.31 882.62
28 167.41 86.12 149.66 183.74 84.53 42.87 156.36 870.69
29 130 64.09 173.41 168.83 76.39 58.82 138.85 680.39
30 112 58.81 201.31 154.76 67.84 61.84 125.83 670.39
Total 3676.17 2095.92 5233.03 4693.36 2019.08 1636.71 4100.55 23454.82
Ratarata 122.54 69.86 174.43 156.45 67.30 54.56 136.69 781.83
(Sumber : Pengolahan Data Penulis)
40
Cta = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6
= 659,29
41
Lampiran 7. Perhitungan Fill Factor
Fill Factor
Kb Real (Bcm) 1.05
Kb Munjung (Bcm) 1.1
Q =
Q=
Q = 100,07 Bcm/jam
42
Produksi = 100,07 x 7 x 31 = 21.715 bcm/bulan
Q=
Q=
No Parameter Keterangan
1 Jumlah Alat Gali Muat (nM) 1
MF =
MF =
MF = 1,18
43
Perhitungan setelah perbaikan
1. excavator
Wke = Wkt – (Wdh + Wtdh + Wr)
= 480 – (58,69)
Wke = 421,31
Eff = Wke/Wkt x 100%
= 421,31 / 480 x 100%
Eff = 89%
2. Dump Truck
Wke = Wkt – (Wdh + Wtdh + Wr)
= 480 – (87,88)
Wke = 392,12
Eff = Wke/Wkt x 100%
= 392,12 / 480 x 100%
Eff = 85%
Lampiran 11. Perhitungan produktivitas alat (perbaikan)
1. Excavator Komatsu PC 200
Q =
Q=
Q = 109,96 Bcm/jam
44
Produksi = 109,96 x 7 x 31 = 23.861 bcm/bulan
Q=
Q=
45