Oleh
Oleh
i
PERHITUNGAN LAJU PRODUKSI OPTIMUM
PADA SUMUR ESP MHN-12 LAPANGAN NOVIANDARU
KSO PERTAMINA EP - SARANA GSS TREMBUL – BLORA
JAWA TENGAH
ABSTRAK
Kata kunci : artificial lift, electrical submersible pump, downthrust, oil nett, pump
setting depth
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 19010012
Judul Tugas Akhir : Perhitungan Laju Produksi Optimum pada Sumur ESP
MHN-12 Lapangan Noviandaru di KSO Pertamina EP –
Sarana GSS
1. Tugas Akhir ini adalah benar – benar karya saya sendiri, dan bukan hasil plagiat
dari karya orang lain. Semua sumber yang dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar.
2. Apabila dikemudian hari terbukti diketahui bahwa isi Tugas Akhir saya
merupakan hasil plagiat, maka saya bersedia menanggung akibat hukum dari
keadaan tersebut.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran dan tanpa paksaan.
iii
LEMBAR PENGESAHAN
oleh
Disahkan oleh
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Perminyakan
Winarto, M.T
NIDN. 0420048402
iv
TUGAS AKHIR INI TELAH DISIDANG
DI DEPAN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PETROLEUM BALONGAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, tidak lupa juga penulis ucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan baik moril
maupun materil, sehingga penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan
1. Orang tua dan keluarga tercinta atas dukungan moril dan materil.
2. Bapak Dr., Drs. Nahdudin Islamy, M.Si., M. Pd., selaku Ketua Yayasan Bina
Islami.
3. Ibu Dr. Ir. Hanifah Handayani, M.T., selaku Rektor Institut Teknologi
Petroleum Balongan.
vi
9. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini yang tidak dapat
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari rekan-rekan semua guna menjadikan Laporan Tugas Akhir ini
Muhammad Harmadiwang N
vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .................................................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
viii
2.5.2 Fluid Properties ......................................................................17
ix
BAB VI PENUTUP ..............................................................................................52
6.1 Kesimpulan..........................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.3 Lokasi PT Sarana GSS Trembul KSO PT Pertamina Asset 4 ......... 33
Gambar 4.4 Organisasi PT Sarana GSS Trembul KSO Pertamina Asset 4 ......... 34
Gambar 5.3 Kurva IPR Dua Fasa pada Kondisi Qoptimal .................................. 41
Gambar 5.4 Kurva IPR Dua Fasa pada Kondisi Qoptimal .................................. 41
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.8 Hasil Evaluasi Pompa ESP Terpasang Sumur MHN-12 ...................... 44
Tabel 5.10 Kenaikan Laju Produksi Perencanaan Ulang Pergantian Pompa ....... 49
xii
DAFTAR SINGKATAN
HP = Horse power, Hp
SG = Specific Gravity
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
dua cara, yaitu metode sembur alami (natural flow) dan metode
frekuensi sebesar 50Hz dan memiliki stages sebanyak 119 stages dengan
pump depth 2138,5 ft dan menghasilkan laju alir gross 647,9 BFPD
dengan produksi air yang tergolong tinggi atau water cut sebesar 98%
dan laju alir oil sebesar 12,9 BOPD. Jenis pompa EJP IND-1300 ini
1
2
memiliki range capacity pompa yaitu 700 sampai 1650 BFPD yang
terindikasi terjadi downthrust pada pompa. Laju alir actual 647,9 BFPD
digunakan atau harus ganti pompa maka perlu dilakukan tahap evaluasi.
optimum sumur.
Tema yang telah diambil dalam tugas akhir ini adalah tentang
yang sebenarnya.
yang sebenarnya.
lapangan.
kebutuhan di perusahaan.
TINJAUAN TEORI
lift yaitu :
5
6
1. Karakteristik sumur.
permukaan.
untuk sumur yang mempunyai productivity index yang besar. Pompa ESP
juga cocok pada sumur dengan total depth yang dalam, serta untuk sumur-
sumur miring.
motor listrik. Pompa ini dibuat atas dasar prinsip pompa sentrifugal
dalam dan dapat memberikan laju produksi yang besar. Selain untuk sumur
Selain dari itu dapat juga digunakan pada sumur-sumur yang tidak
dari electric motor, protector, intake, pump unit, electric cable, check
kelistrikan adalah,
1. Overload
120% dari nameplate pada keltronik, jika bacaan keltronik melebihi atau
sama dengan kondisi ini, maka sumur akan secara otomatis mati.
2. Underload
oleh flow rate yang terlalu rendah, gassy problem, loss flow, mechanical
pada keltronik, jika bacaan keltronik dibawah atau sama dengan kondisi
3. Stall
antara lain :
1. Shaft Patah
besar, hal ini dapat terdeteksi dengan me-setting ampcharts dengan nilai
2. Tubing leaking
area. indikasi adanya tubing leaking ini adalah BHP naik dan BHT statis.
antara lain :
1. Scale
kerusakan yang parah pada pompa. Beberapa masalah yang terjadi akibat
scale antara lain overload ini disebabkan karena scale tersebut menyumbat
pompa sehinga pompa memiliki beban yang berat, bahkan jika pompa
tetap dipaksa beroperasi dengan kondisi ini akan berakibat shaft patah.
10
2. Kepasiran
sandstone ini biasanya berupa fine grain yang lebih halus dibandingkan
pasir biasa, dalam jumlah banyak pasir dapat mengakibatkan korosi, dan
pompa.
3. Gassy
4. Gas lock
casing sehingga menekan liquid yang akan masuk ke pump intake. hal ini
dapat terdeteksi pada ampschart dan juga adanya kenaikan tekanan pada
faktor yang dapat menggangu operasi tersebut. Namun berikut ini akan
adalah hal-hal yang dapat menyebabkan rentang waktu operasi ESP lebih
e. Kepasiran.
pengetahuan yang tepat mengenai laju fluida yang dapat dihasilkan dari
reservoir melalui sumur. Guna menunjang pada saat masa sekarang dan
2009:10).
performance gabungan.
12
1. Productivity Index
q
PI = ...................................................................... ( 2.1)
Ps − Pwf
Keterangan:
padu laju aliran nol dan laju potensial pada maksimum pada PWF juga nol.
Laju maksimum ini adalah absolute open flow potensial (AOFP), dan
mewakili laju aliran yang terjadi jika PWF mengalir dapat dikurangi
(Takacs, 2009:11)
tekanan alir dasar sumur (Pwf) versus laju alir (q) yang dihasilkan karena
penting lain yang berpengaruh penting yaitu tekanan statis sumur tersebut
lubang sumur terdiri dari tiga fasa yaitu gas, minyak dan air.
14
3. Metode Vogel
mempelajari kinerja aliran masuk dari reservoir solution gas drive. Dalam
bawah ini :
Qo Pwf Pwf 2
Qo max
=1-0,2 ( Pr ) -0,8 ( Pr ) ............................................. (2.2)
Keterangan:
nol BPD
bersama dengan laju alir serta tekanan bottom hole. Dalam hal ini langkah-
…………………………….(2.3)
………………(2.4)
Pada kondisi Pr > Pb dan Pwf test > Pb. Beggs menguraikan
prosedur untuk menentukan kurva IPR ketika tekanan alir dasar sumur
lebih besar atau sama dengan tekanan bubble point sebagai berikut:
2. Hitung harga laju alir saat tekanan bubble point (qb) menggunakan
Persamaan :
qb = PI (Pr-Pb) ............................................................(2.5)
……………………………………… (2.6)
persamaan :
..……(2.7)
5. Ketika harga Pwf > Pb maka kurva IPR berbentuk linear sehingga
6. Plot q vs Pwf
17
……........(2.8)
Sifat fisik fluida (gas, minyak dan air) perlu diketahui karena
dalam pipa. Sifat fisik fluida yang akan dibahas adalah sifat fisika fluida
gas.
sifat fisik fluida yaitu kelarutan gas dalam minyak (Rs), faktor volume
dengan persamaan :
ρliquid
SG = ....................................................................... (2.9)
ρwater
Keterangan:
kondisi permukaan.
1,2048
𝑝 100,0125(°𝐴𝑃𝐼)
Rs = 𝛶𝑔 (18 ) ........................................... (2.12)
100,00091.𝑡
densitas minyak.
Keterangan:
P : Pressure (PSI)
T : Temperature (°F)
Keterangan:
P : Pressure (PSI)
T : Temperature (°R)
20
𝛶𝑔
Bo = 0,9759 + 0,00012(𝑅𝑠 √𝛶 + 1,25𝑡)1,2 .................... (2.14)
𝑜
Keterangan:
𝑇 ∶ 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒 ∶ °𝐹
saat shaft berputar membuat fluida masuk pada intake pompa dan
kabel yang diklem di tubing. Tenaga listrik yang digunakan bersumber dari
diberikan sampai ke atas dengan tubing head (ht). Kejadian ini ditemukan
kolom cairan yang berada didalam annulus di atas pompa, tekanan ini
dihitung dari true vertical depth (TVD) dari tingkat cairan dinamis dan
Keterangan:
Hf : Friction head (ft)
Hf/1000 : Friction loss per 1000 (ft)
Q : Laju alir (bpd)
C : 120 (untuk pipa baru) dan 94 (untuk pipa lama)
2.6.2 Total Dynamic Head
perencanaan, total head yang harus diatasi oleh pompa ESP harus
berikut:
2,31
TDH = 𝑆𝐺𝑙
x (WHP – CHP ) + ldyn + Hf……….............(2.17)
Keterangan:
fluida, dimana jika head diubah menjadi tekanan maka harus dikalikan
ℎ𝑝
BHP : 𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒 x Sg........................................ (2.19)
24
Keterangan:
Sg : Specivic gravity
3. Grafik Effisiensi
Keterangan:
Head : Feet
Sg : Specific gravity
terdiri dari beberapa bagian pompa dan digunakan untuk mencapai lebih
tinggi kepala operasional pada sumur yang lebih dalam dengan beberapa
jumlah total stage dan head per stage dengan persamaan sebagai berikut:
𝑇𝐷𝐻
Head/stage: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒....................................................... (2.21)
𝑇𝐷𝐻
Jumlah stage : ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑦 ................................................... (2.22)
Keterangan:
gradient cairan di dalam annulus. Jika gradient fluid atau berat jenis
diketahui, kita dapat memperkirakan pump intake pressure atau fluid over
Keterangan:
METODOLOGI PENELITIAN
Noviandaru” yaitu mengangkat suatu kasus yang dijumpai di tempat Tugas Akhir.
Penulis melakukan penelitian terhadap laju alir produksi pada sumur, fluid
properties pada reservoir dan pompa terpasang pada sumur. Metode untuk
lain yaitu :
3.1 Pendahuluan
yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Wawancara yaitu data-data dari
26
27
fluid properties tahun 2023, dan data sumur. Data reservoir antara lain
pressure reservoir (Pr), pressure well flowing (Pwf), pressure bubble point
(Pb), buttom hole temperature, casing pressure (Pc), tubing pressure (Pt)
dan wellhead pressure. Data produksi antara lain laju alir (Qgross), water
cut, oil cut, laju alir minyak (Qoil) dan gas oil ratio. Data fluid properties
antara lain oil specific gravity, gas specific gravity, water specific gravity,
dan oAPI oil. Data sumur antara lain well depth, tubing string, peforasi,
pompa baru, dan optimasi pada pompa baru. Hasil perhitungan tersebut
akan menjadi bahan acuan untuk mengetahui apakah sumur tersebut sudah
dalam kondisi optimum pada saat berproduksi atau tidak, metodologi hasil
MULAI
Pengumpulan Data
PENGOLAHAN DATA
• Perhitungan Producivity Index
• Penggambaran Kurva IPR
• Evaluasi terhadap Pompa Terpasang
• Perhitungan desain pompa terhadap
Qoptimum
HASIL
• Nilai Productivity Index
• Nilai Qoptimum
• Pump Setting Depth Optimum
• Total Dynamic Head Optimum
• Jumlah Stage
KESIMPULAN
dibentuk GSS Energy Limited, perusahaan asal Singapura dan PT. Sarana
Trembul untuk menjadi mitra Kerja Sama Operasi (KSO) khususnya untuk
A. VISI
29
30
B. MISI
sistematik.
Tengah.
Energy Ltd mendirikan PT. Sarana GSS Trembul (SGT) pada tanggal 28
program kerja 3 tahun senilai US$ 7,6 juta. Dana tersebut antara lain
dieksploitasi oleh NKPM. Area ini ditutup pada 1942 menyusul invasi
pemerintah Indonesia.
Tengah.
Berada dalam area sekitar 47,6 Km² yang terletak 15 Km di sisi barat
EP Asset 4
yang dipimpin oleh seorang Ast. Manager, antara lain Ast. Manager
Direktur
Field Manager
Humas
Logistik
Kordinator
Security
jenis reservoir dan sumur yang akan diproduksi. Metode pengangkatan buatan
sumur tua seperti Sumur MHN-12 dikarenakan pompa ESP dapat mengangkat
fluida dengan jumlah yang banyak. Berdasarkan tabel screening criteria of artificial
lift pompa ESP dapat maksimal beroprasi pada kedalaman 15.000 ft, maximal
beroprasi dengan rate atau laju alir 60.000 bpd, maximal beroprasi pada
temperature 400o F, juga pompa ESP cukup baik dalam penanganan gas (gas
padatan, dan pompa ESP dapat beroprasi untuk reservoir dengan nilai lebih dari 10o
API juga pompa ESP dapat diaplikasikan pada sumur offshore atau lepas pantai.
35
36
pihak Belanda pada tahun 1951. Sumur MHN-12 merupakan sumur pada
Noviandaru yaitu lapisan ngrayong yang terdiri atas pasir kwarsa yang
pump. Laju alir produksi (Qactual) Sumur MHN-12 adalah 647,9 BFPD
dengan water cut 98 % dan pompa terpasang pada Sumur MHN-12 adalah
IND-1300 / 50Hz / 119 stage. Produksi sumur ini terbilang cukup rendah
oleh karena itu dilakukan analisa laju potensi produksi sumur dan
Water cut 98 %
Oil Cut 2%
Perforation
- Top perforation 2145, 7 ft
- Mid perforation 2153,9 ft
- Buttom perforation 2162,1 ft
Casing string
- Conductor casing : 30” ; 164 ft
- Surface casing : 19 5/8” ; 589 ft
- Intermediate casing : 13 3/8” ; 1409,3 ft
38
: 9 5/8” ; 1989,3 ft
- Production casing : 7” ; 2691,3 ft
PSD, ft 2138,5
TDH, ft 1501,2
DFL,ft 1585,5
5.2 Hasil
sebagai berikut.
Qgross
PI =
(Pr-Pwf)
647,9
=
(1501-1114)
= 1,67 BPD/PSI
berdasarkan kondisi Pr > Pb yaitu undersaturated reservoir dan Pwf > Pb.
b. Menghitung Qb
Qb = PI (Pr – Pb)
= 783,23 BFPD
c. Menghitung Q Max
𝑃𝐼 𝑥 𝑃𝑏
Q max = Qb + ( )
1,8
1,67 𝑥 1032
= 783,23 ( )
1,8
= 1740,7 BFPD
40
c. Menghitung Qo
𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑤𝑓 2
Qo = Qmax [1 − 0,2 − 0,8 ( ) ]
𝑃𝑟 𝑃𝑟
Kesimpulan pada Tabel 5.6 bahwa semakin besar tekanan alir dasar
sumur (Pwf) maka akan semakin kecil laju alir produksi yang diperoleh dan
sebaliknya.
pembuatan Kurva Ipr dengan memplot data Tabel 5.6 Perhitungan Q terhadap
Sumur MHN-12
Pwf = 1114 psi 1600
Qactual
Pb = 1032 psi 1400
1200 Qb Vs Pb
Pwf (psi)
1000
800
600
400
200
0
0 500 1000 1500 2000
Q (BFPD)
Qact = 647,9 BFPD Qb = 783,23 BFPD
600
400
200
0
0 500 1000 1500 2000
Q (BFPD)
Qb = 783,23 BFPD Qo = 1305,51 BFPD
sumur. Perencanaan ulang laju produksi optimal ini dilakukan sesuai kurva
42
1) Penentuan Qoptimum
= 1,049
= 0,433 x 1,049
= 0,454 Psig/ft
= 1107,05 Psi
43
647,91,85
100 1,885 34,3
= 0,2083x (120) 𝑥( 4,86 )
2,441
= 0,28 ft/1000
2138,5
= 0,28 x 1000
= 0,6 ft
𝐿𝑠𝑒𝑡 𝑥 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑜 +𝐶𝐻𝑃−𝑃𝐼𝑃
c. 𝐿𝑑𝑦𝑛 = 𝑔𝑟𝑎𝑑0
(2138,5 𝑥 0,454)+(21,30−1107,69 )
= 0,454
= 1052,1 ft
2,31
d. Total Dynamic Head = x (WHP – CHP ) + ldyn + Hf
𝑆𝐺𝑙
2,31
=0,952 𝑥 (42,16 − 21,30)+1052,1+0,6
= 1103,3 ft
44
26
49
0,27
pompa dapat dilihat pada grafik pump performance curve. Laju produksi
ft Psi ft
45
ROR IND-1300 terhadap laju produksi actual dapat dilihat bahwa terjadi
downthurst, yaitu laju produksi aktual berada diluar ROR dilihat dari hal
tengah-tengah diffuser.
dalam ROR dari rate yang diinginkan, maka pompa tersebut tetap dapat
digunakan.
19,5
61
0.30
IND-1300 bisa di lihat pada Gambar 5.5 Dari gambar di atas, diperoleh data
1. Head/stage = 19,5 ft
2. HP/stage = 0,30 hp
3. EP % = 61 %
pompa yang dipilih dapat menghisap fluida dari dalam sumur dengan effisien
yang optimal.
a. Penentuan DFL
𝑃𝑊𝐹
DFL = Dmid Perfo - ( 𝐺𝐹
)
48
659,51
= 2153,9 - ( 0,454 )
= 885,2 ft
21,30
= 885,2+ (0,454)
= 932,11 ft
𝑃𝐶
PSD Max = Dmid Perfo - (𝐺𝐹)
21,30
= 2153,9 - (0,454)
= 2106,98 ft
PSD Optimum = PSD Min < PSD Opt < PSD Max
= 885,2 + 500
= 1385,2 ft
= 310,52 Psig
1305,51,85
100 1,885 34,3
= 0,2083x (120) 𝑥( 4,86 )
2,441
= 0,57 ft/1000
49
1385,2
= 0,57 x 1000
= 0,79 ft
𝐿𝑠𝑒𝑡 𝑥 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑜 +𝐶𝐻𝑃−𝑃𝐼𝑃
3) 𝐿𝑑𝑦𝑛 = 𝑔𝑟𝑎𝑑0
1385,2 𝑥 0,454+21,30−310,52
= 0,454
= 1063,7 ft
2,31
4) Total Dynamic Head = x (WHP – CHP ) + ldyn + Hf
𝑆𝐺𝑙
2,31
=0,952 𝑥 (42,1 − 21,30)+1063,7+ 0,79
= 1115,1 ft
1115,1
=( ) + 10
19,5
= 68 Stages
= 0,30 x 68 x 0,952
= 20 hp/stage
50
Stage St Hz %
1300 ft Psi ft ft
5.4 Pembahasan
(PSD)
TDH (ft)
Frekuensi (Hz) 50 60
51
Hp 0,25 0,30
Head/Stage 26 19,5
diatas diperoleh tekanan dasar sumur (Pwf) 659,51 Psi dengan pump intake
pressure (PIP) sebesar 310,52 psi. Sedangkan untuk total dynamic head
(TDH) optimum untuk pompa dapat beroperasi dengan baik pada kedalaman
sebesar 1305,5 BFPD dengan kenaikan laju alir sebesar 657,6 BFPD terhadap
laju alir aktual sehingga dapat dilihat dari grafik pump performance curve
untuk tipe pompa IND-1300. Dimana laju produksi optimum dapat ditarik
keatas untuk dipotong dengan curve pump effisiency lalu didapatkan nilai
optimasi pada kedalaman 885,2 ft dan dilihat dari nilai productivity index
permasalahan pada Sumur MHN-12 tidak hanya pada pompa yang terpasang,
namun terdapat indikasi bahwa Sumur MHN-12 juga terdapat masalah pada
reservoir-nya.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
analisa kurva IPR metode vogel adalah 1740,7 BFPD. Diperoleh laju
setting depth (PSD) 2138,5 ft, total dynamic head (TDH) 1501,2 ft,
ft, total dynamic head (TDH) 1115,5 ft, jumlah stage 68, frequency
6.2 Saran
52
53
submersible pump.
kurang.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Kermit E. 1980. The Tecnology of Artifical Lift Methode Volume 2b dan 4.
Profesional publishing
Sari, Bella Puspita. 2014. “ESP Problem and Troubleshooting”. Riau : Universitas
Islam Riau.
Teknologi