Oleh
Sulton Salahudin
NIM. 18010096
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PETROLEUM BALONGAN
2023
PENGENALAN PERALATAN
ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP)
KSO PERTAMINA PT SARANA GSS TREMBUL
Oleh
Sulton Salahudin
NIM. 18010096
i
PENGENALAN PERALATAN
ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP)
KSO PERTAMINA PT SARANA GSS TREMBUL
ABSRTAK
PENGENALAN PERALATAN
ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP)
KSO PERTAMINA PT SARANA GSS TREMBUL
Oleh
Sulton Salahudin
NIM. 18010096
Disahkan oleh
Mengetahui,
Ketua Program Studi Dosen
Pembimbing
Teknik Perminyakan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
1. Bapak Drs. Nahdudin Islami, M.Si selaku ketua yayasan Bina Islami.
6. Semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memberikan dorongan baik
kekurangan baik dilihat dari segi menyajikan data maupun penulisannya. Kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi penulisan selanjutnya
Sulton Salahudin
NIM. 18010096
iii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.....................................................................................................................
ABSTRAK...............................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN
.................................................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
.................................................................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN
.................................................................................................................................
vii
DAFTAR SINGKATAN
.................................................................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................2
1.2 Tema Kerja Praktek...................................................................................3
1.3 Tujuan Kerja Praktek.................................................................................4
1.4 Manfaat Kerja Praktek..............................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI...................................................................................6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................7
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..................................................8
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................9
5.1 Hasil..........................................................................................................9
5.2 Pembahasan...............................................................................................10
BAB VI PENUTUP..................................................................................................11
6.1 Kesimpulan...............................................................................................11
6.2 Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR SINGKATAN
FT : Feet
o
F : Derajat Fahrenheit
SG : Specific Gravity
SW : Saturasi Water
1. 1. Latar Belakang
2.1 TEMA
Tema yang telah diambil dalam kerja praktek ialah tentang Artificial
Lift.
1.2.1 Tujuan Umum
1.3. Manfaat
TINJAUAN TEORI
GOR Tinggi > 2000 Rendah < 2000 < 2000 500-2000 500-2000 500-2000
SCF/STB SCF/STB SCF/STB SCF/STB SCF/STB SCF/STB
Max 200
o
F
Temperatur < 350 oF < 350 oF < 350 oF < 250 oF < 350 oF
Produktivitas Sumur >10000 B/D > 10000 B /D < 1000 > 10000 1000- < 10000
B/D B/D 10000 B/D
B/D
Viskositas Bisa mencapai Bisa mencapai < 200 cp < 200 cp > 500 cp > 500 cp
1000 cp 1000 cp
Water Cut Bisa untuk Bisa untuk water Rendah Bisa Rendah Rendah
water cut cut tinggi untuk
tinggi water cut
tinggi
Kedalaman Sumur > 14000 ft > 14000 ft Dangkal max Max ≤ 18000
15000 ft 6550 ft ft
Mekanisme Gas Cap Drive Gas Cap Drive & Water Water Water Water
Pendorong & Solution Solution Gas Drive drive drive drive drive
Gas Drive
1. Gas Lift
Gas lift adalah sistem gas lifting, menginjeksikan gas (umumnya gas
alam) ke dalam kolom minyak di dalam sumur sehingga berat minyak
menjadi lebih ringan dan lebih mampu mengalir sampai ke permukaan
seperti gambar dibawah ini:
A B C
3. Jet Pump
Sistem jet pump, Fluida dipompakan ke dalam sumur bertekanan
Sistem jet pump, Fluida dipompakan ke dalam sumur bertekanan tinggi
lalu disemprotkan lewat nosel ke dalam kolom minyak Melewati lubang
nosel, fluida ini akan bertambah kecepatan dan energi kinetiknya sehingga
mampu mendorong minyak sampai ke permukaan. atau menginjeksikan
power fluida pada kedalaman tertentu dimana ada venturi yang merubah
tekanan menjadi kecepatan sehingga terbentuk teanan lebih rendah dan
membuat minyak masuk ke sumur dari reservoir. peralatan yang harus di
sediakan adalah separator, surface pump dan peraltan dalam sumur (nozle,
difuser dan check valve).
Gambar 2.4 Jet Pump
5. Plunger Lift
6. Otobail
Pompa ini asli buatan anak Indonesia. Pompa ini berupa menimbah
minyak menggunakan kabel kawat yang naik turun secara otomatis
dengan prinsip bailer tetapi beroperasi secara otomatis.
METODOLOGI
3.1 Pendahuluan
Data yang dibutuhkan adalah data sumur, data pompa dan data
produksi. Data sumur yang dibutuhkan adalah Mud Perforasi, Oil API,
DFL, Temperature Reservoir dan Water FVF. Data pompa yang
dibutuhkan adalah frekuensi, merk/type dan stages. Data produksi
yang dibutuhkan adalah Qfluida, Qoil, Qgas out , WC, SG dan Presure
Static.
Mulai
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Kesimpulan
Selesai
4.2.1 VISI
4.2.2 MISI
5.2.1 Wellhead
untuk hydraulic control line, yaitu saluran cairan hidraulik untuk menekan
subsurface ball valve agar terbuka.
5.2.3 Switchboard
1. PSI Down Hole Unit, Dipasang dibawah Motor Type Upper atau
Center Tandem, karena alat ini dihubungkan pada Type dari Electric
Motor yang seolah-olah merupakan bagian dari Motor tersebut.
2. PSI Surface Readout, Merupakan bagian dari sistem yang mengontrol
kerja Down Hole Unit serta menampakkan (display) informasi yang
diambil dari Down Hole Unit.
a. Sebagai pelumas.
b. Sebagai tahanan (isolasi).
c. Sebagai media penghantar panas motor yang ditimbulkan oleh
perputaran rotor ketika motor tersebut sedang bekerja.
5.3.3 Protector
type protector.
Prinsip kerja pompa ini adalah fluida yang masuk kedalam pompa
melalui intake akan diterima oleh stage paling bawah dari pompa, impeller
akan mendorongnya masuk, sebagai akibat proses centrifugal maka fluida
tersebut akan terlempar keluar dan diterima oleh diffuser.
Kabel yang dipakai adalah jenis tiga konduktor. Fungsi utama dari
kabel tersebut adalah sebagai media penghantar arus listrik dari switchboard
sampai ke motor di dalam sumur. Kabel harus tahan terhadap tegangan
tinggi, temperatur, tekanan migrasi gas dan tahan terhadap resapan cairan
dari sumur. Untuk itu maka kabel harus mempunyai isolasi dan sarung
yang baik. Bagian dari kabel biasanya terdiri dari Konduktor (conductor),
Isolasi (insulation), Sarung (sheath) dan Jaket (jacket).
Ada dua jenis kabel yang biasa dipakai yaitu : round dan flat cable.
Pada jenis round cable di bagian luar sarungnya dibungkus lagi dengan
karet (rubber jacket). Biasanya kabel jenis round ini memiliki ketahanan
yang lebih lama daripada jenis flat cable, tetapi memerlukan ruang
penempatan yang lebih besar.
Secara umum ada dua jenis kabel yang biasa dipakai di lapangan, yaitu :
5.3.9 Centralizer
1. ESP dapat dipakai untuk laju produksi 300 sampai 60000 BPD.
2. Dapat dipakai untuk fluida viskositas tinggi.
3. Dapat dipakai untuk sumur-sumur air atau sumur injeksi air pada
proyek waterflood. Untuk sumur injeksi, arah impeller harus dibalikkan.
4. Untuk sumur kepasiran, ESP dapat dipakai sampai derajat kepasiran
tertentu, yaitu dengan menggunakan impeller atau diffuser khusus yang
terbuat dari Ni-Resist.
5. Untuk sumur korosif perlu dipasang “Ressistant Coning Hausing”
khusus, sumbu as pompa dari bahan K-monel. Apabila terdapat H2S
gunakan kabel Al atau kabel biasa dengan ditutup monel.
6. ESP menghasilkan panas sehingga dapat menurunkan viskositas fluida
produksi; hal mana akan membantu sumur dengan masalah parafin.
7. Untuk sumur bersuhu tinggi (lebih 250°F) perlu dipasang Epoxy untuk
melindungi kabel, O-ring, dan seal (gasket).
8. Untuk sumur miring atau tidak lurus (crooked well) perlu dipasang
centralizer agar kabel tidak terkelupas.
5.5 Problem Solving ESP
phase to ground
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
pompa yang ada di dalam sumur. Peralatan Sub-surface ESP Yaitu ada
Centralizer yang berfungsi menyekap mud cake, PSI unit berfungsi
mencatat tekanan dan temperatur sumur, Electric Motor berfungsi untuk
menggerakan pompa, Protector berfungsi untuk melindungi tekanan
dalam motor dan tekanan di annulus, Intake berfungsi masuknya fluida
dari dasar sumur, Pump Unit berfungsi untuk mengangkat fluida,
Electric Cable berfungsi sebagai penghantar arus listrik, Check Valve
6.2 Saran
Teknik Produksi Peralatan Produksi Atas dan Bawah Permukaan, semester 4 hal
41-61 , 2013.
Brown, E., Kermit, “The Technology of Artificial Lift Method”, Volume I, II dan
IV Division of PennWell Publishing Co., Tulsa, Oklahoma, 1984.
Listrik Untuk Sumur-Sumur Dengan GLR Tinggi Di Lapangan Atti dan South Zelda
Repsol YPF-MAXUS SES ‘’, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas
Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta, 2001.
Anas Puji Santoso., “Teknik Produksi I”, Diktat Kuliah, Jurusan Teknik