LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
Nama : Doni Andre Prayoga
NIM : 185060200111060
Jurusan : Teknik Mesin
Judul : Proses Maintenance Kompresor 32-K-
102 PT. Pertamina (Persero) RU VI
Balongan
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
Nama : Doni Andre Prayoga
NIM : 185060200111060
Jurusan : Teknik Mesin
Judul : Proses Maintenance Kompresor 32-K-
102 PT. Pertamina (Persero) RU VI
Balongan
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah swt., karena berkat-Nya yang
melimpah dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menjalani kerja praktik di PT.
PERTAMINA (PERSERO) RU VI Balongan yang terletak di Jl. Balongan, Km. 9,
Sukareja, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat selama 1 bulan lamanya
terhitung dari tanggal 1 Juni 2021 dan penulis dapat menyelesaikan laporan akhir kerja
praktik tepat pada waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.
Laporan ini disusun sebagai bentuk dokumentasi dan hasil akhir dari Kerja
Praktik yang merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh setiap
mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.
Pada kesempatan ini penulis tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu selama kerja praktik dan penyusunan laporan,
diantaranya yaitu:
1. Orangtua penulis dan seluruh anggota keluarga yang telah memberikan dukungan
berupa moral maupun material sehingga penulis dapat melaksanakan praktek dan
menyelesaikan laporan yang bersangkutan.
2. Bapak Djarot B. Darmadi, Ir, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas
Brawijaya Malang
3. Bapak Teguh Dwi Widodo, ST., M.Eng, Ph.D selaku Sekertaris Jurusan Teknik
Mesin Universitas Brawijaya Malang
4. Bapak Dr. Slamet Wahyudi, ST., MT. selaku dosen pembimbing akademik dari
Universitas Brawijaya
5. Ibu Dr. Eng. Lilis Yuliati, ST., MT. selaku dosen pembimbing KKN-P dari
Universitas Brawijaya
6. Bapak Putut Adiprasetyo selaku Human Resource Division PT. PERTAMINA
(Persero) RU VI Balongan
7. Bapak Ahmad Amsor selaku pembimbing KKN-P di PT. PERTAMINA (Persero)
RU VI Balongan
8. Seluruh keluarga besar PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan
9. Teman-teman seperjuangan Mesin 2018 di Universitas Brawijaya. Berkat mereka
penulis tidak pernah ketinggalan informasi Akademik dan informasi lainnya
selama penulis tidak berada di kampus.
i
10. Semua pihak yang telah membantu secara materi maupun moril namun belum
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulisan laporan kerja praktik ini masih jauh dari kata sempurna dan mungkin
terdapat beberapa kesalahan dalam cara penulisan maupun kandungan tentang bahasan
laporan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran kepada penulis
untuk kedepannya agar penulis terus melakukan perbaikan di masa depan. Penulis
berharap laporan ini bermanfaat bagi penulis maupun semua pihak yang terlibat.
Semoga ilmu yang didapat penulis menjadi amal dan berkat kepada pihak-pihak yang
telah membantu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv
iii
BAB III JURNAL KEGIATAN .............................................................................. 13
3.1 Pelaksanaan Kegiatan (Log Book) ............................................................. 13
3.2 Hasil Kegiatan ........................................................................................... 14
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................... 15
4.1 Pengertian Kompresor ............................................................................... 15
4.2 Klasifikasi Kompresor ............................................................................... 15
4.2.1 Kompresor Perpindahan Positif (Positive Displacement) ............. 16
3.2.1.1 Kompresor Torak / Piston (Reciprocating) ....................... 16
3.2.1.2 Langkah Kerja Kompresor Torak / Piston (Reciprocating)
............................................................................................ 18
3.2.1.3 Keuntungan dan Kerugian Kompresor Torak / Piston
(Reciprocating) .................................................................. 19
3.2.1.4 Kompresor Putar (Rotary).................................................. 19
3.2.1.5 Keuntungan dan Kerugian Kompresor Putar (Rotary) ...... 20
3.2.2 Kompresor Dinamis / Turbo (Non-Positive Displacement) .......... 20
4.2.2.1 Kompresor Sentrifugal (Centrifugal Compressor) ........... 21
4.2.2.2 Komponen Kompresor Sentrifugal .................................... 23
4.2.2.3 Keuntungan dan Kerugian Kompresor Sentrifugal............ 24
4.3 Pengertian Pemeliharaan ........................................................................... 25
4.4 Klasifikasi Pemeliharaan ........................................................................... 25
4.5 Manajemen Pemeliharaan.......................................................................... 26
4.6 Metode Manajemen Pemeliharaan (Maintenance Management Methods) 27
4.6.1 Run-to-Failure Management ......................................................... 28
4.6.2 Preventive Maintenance ................................................................ 28
4.6.3 Predictive Maintenance ................................................................. 29
4.6.4 Other Maintenance Improvement Methods ................................... 30
4.6.4.1 Pemeliharaan Produktif Total / Total Productive
Maintenance (TPM) .......................................................... 30
4.6.4.2 Reliability-Centered Maintenance (RCM) ........................ 31
4.7 Tujuan Pemeliharaan ................................................................................. 31
4.8 Kompresor 32-K-102 ................................................................................. 32
4.9 Pemeliharaan Kompresor 32-K-102 .......................................................... 34
4.10 SOP Overhaul Kompresor Torak 32-K-102 .............................................. 35
iv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 44
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 44
5.2 Saran ............................................................................................................ 45
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Keuntungan dan Kerugian Kompresor Torak / Piston (reciprocating) ... 19
Tabel 4.2 Keuntungan dan Kerugian Kompresor Putar (Rotary) ................................ 20
Tabel 4.3 Keuntungan dan Kerugian Kompresor Sentrifugal ........................................ 24
Tabel 4.4 Data dan spesifikasi kompresor torak 32-K-102 ......................................... 33
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 4.27 Lubricator Pump Set ............................................................................ 40
Gambar 4.28 Inspeksi dan Setting Piston Clearance.................................................. 41
Gambar 4.29 Setting Piston Rod Drop Gap (1.5 mm) ................................................ 41
Gambar 4.30 Valve Component ................................................................................. 41
Gambar 4.31 Cleaning Lube Oil Cooler dan Inspect Lube Oil Pum ........................... 41
Gambar 4.32 Pengisian Lube Oil Crank Case............................................................ 42
Gambar 4.33 Penggantian Lube Oil Filter 2 Pcs........................................................ 42
Gambar 4.34 Cleaning Water Jacket Cooling ............................................................ 42
Gambar 4.35 Cleaning Suction Line Strainer dan Lepaskan Sorokan/Blind ............... 43
Gambar 4.36 Monitoring Local Panel ....................................................................... 43
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PERTAMINA (PERSERO)
RU VI BALONGAN
BAB I
PENDAHULUAN
sistem didalamnya harus dijaga dan tentunya dituntut adanya konsistensi dalam
menjalankan rencana dalam menajemen pemeliharaan peralatan. Di PT. Pertamina
(Persero) RU VI Balongan manajeman pemeliharaan meliputi : preventive maintenance,
corrective maintenance, dan improvement maintenance.
BAB II
PROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN
Tiga Pilar performance dan empat pondasi sustainability di atas merupakan sasaran
strategis yang ingin dicapai oleh RU VI Balongan pada tahun 2025 sesuai Visi RU VI
Balongan pada tahun 2025 menjadi Kilang Terkemuka.
Adaptif, dan Kolaboratif. Amanah dalam hal ini berarti memegang teguh
kepercayaan yang diberikan melalui perilaku integritas, terpercaya, bertanggung
jawab, Komitmen, akuntabilitas, jujur, dan disiplin. AKHLAK bagi Pertamina adalah
sebagai identitas dan perekat budaya kerja yang mendukung peningkatan kinerja
Pertamina dan entitas anaknya secara berkelanjutan. selain mengusung Core Values
BUMN, Pertamina juga menerapkan Piagam New Pertamina Clean yang merupakan
bentuk komitmen Pertamina terhadap terwujudnya Pertamina yang bersih dan
transparan. Insan Pertamina yang bertindak mewakili Perusahaan harus memastikan
dirinya berperilaku sesuai dengan Tata Nilai Perusahaan, yaitu :
a. Amanah
Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.
b. Kompeten
Terus belajar & mengembangkan kapabilitas.
c. Harmonis
Saling peduli & menghargai perbedaan.
d. Loyal
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa & negara.
e. Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi
perubahan.
f. Kolaboratif
Membangun kerja sama yang sinergis.
BAB III
JURNAL KEGIATAN
BAB IV
PEMBAHASAN
Ditinjau dari cara pemampatan (kompresi) udara, kompresor terbagi dua jenis yaitu:
4.2.1 Kompresor Perpindahan Positif (Positive Displacement)
Kompresor jenis ini menaikkan tekanan dengan memperkecil atau
memampatkan volume gas/udara yang diisap ke dalam silinder atau stator oleh
torak atau sudu. Kompresor perpindahan positif dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
kompresor piston (reciprocating compressor) dan kompresor putar (rotary).
c. Kompresor Diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan
mempunyai kesamaan dengan kompresor piston, hanya yang membedakan
adalah, jika pada kompresor piston menggunakan piston untuk memampatkan
udara, pada kompresor diafragma menggunakan membran fleksibel atau
diafragma.
c. Langkah Keluar
Apabila piston meneruskan gerakannya hingga ke titik mati atas katup keluar
akan terbuka sehingga udara bertekanan di dalam silinder akan keluar silinder
dan disimpan didalam tangki penyimpanan.
Keuntungan Kerugian
• Dari segi harga kompresor torak /
• Memiliki tingkat kebisingan yang
piston (reciprocating) ini cukup
tinggi
terjangkau
• Udara dari pengeluaran (discharge)
• Perawatan dan maintenance mudah
nya memiliki suhu yang tinggi
• Udara yang keluar memiliki
• Dapat digunakan untuk air delivery
presentase kandungan minyak yang
dan pressure yang tinggi
tinggi
Keuntungan Kerugian
• Tidak dapat memberikan tekanan
• Dapat berputar pada putaran tinggi, akhir yang tinggi. Bila diperlukan
sehingga dimensinya relatif kecil tekanan akhir tinggi harus dibuat
bertingkat
• Efisiensi volumetrisnya rendah bila
• Getaran mekanisnya lebih kecil
bagian-bagiannya kurang presisi
• Perawatannya lebih sederhana karena
jumlah bagiannya lebih sedikit,
misalnya tanpa ada katup dan
mekanisme lain
• Dapat memberikan debit yang lebih
kontinyu dibandingkan dengan
kompresor torak / piston
(reciprocating)
Keuntungan Kerugian
• Efisiensi tinggi mendekati kompresor
• Biaya awal yang tinggi
reciprocating dua tahap
• Dapat mencapai tekanan hingga 1200 • Sistem pemantauan dan kontrol yang
psi rumit
• Kecepatan rasional tinggi
• Dirancang untuk memberikan udara memerlukan bantalan khusus dan
bebas pelumas pemantauan getaran dan jarak bebas
yang canggih
• Tidak memerlukan fondasi khusus • Pertimbangan perawatan khusus
prosedur yang benar dan konsisten, maka pemeliharaan dapat meminimalkan kerugian
yang terjadi, operasional perusahaan menjadi lebih stabil, hasil/output produksi dapat
dimaksimalkan dan produk dengan kualitas yang tinggi dapat dihasilkan secara konsisten.
Pemeliharaan didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk menjaga agar
fasilitas tetap berada pada kondisi yang sama pada saat pemasangan awal sehingga dapat
terus bekerja sesuai dengan kapasitas produksinya Manajemen pemeliharaan secara
umum merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, organisasi dan
kepegawaian, implementasi program dan metode kontrol kegiatan pemeliharaan.
Kegiatan bertujuan mengoptimalkan kinerja pemeliharaan dengan meningkatkan
keandalan dan ketersediaan (availability) dari suatu sistem atau peralatan melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengaturan tenaga kerja, pengawasan dan evaluasi yang
baik.
Manajemen pemeliharaan yang tidak efektif akan sangat merugikan bagi
keberlangsungan suatu industri. Karena buruknya manajemen pemeliharaan akan
mempengaruhi kemampuan untuk menghasilkan produk-produk yang kompetitif dan
mampu bersaing dipasar. Penyebab utama manajemen pemeliharaan yang tidak efektif
adalah kurangnya data faktual untuk mengukur kebutuhan aktual untuk perbaikan atau
pemeliharaan peralatan, mesin, atau suatu sistem. Penjadwalan pemeliharaan masih
berdasarkan data statistik dan data aktual kerusakan suatu peralatan.
b. Melakukan ispeksi secara efektif dan menjaga supaya kondisi perlatan selalu
dalam keadaan sehat
c. Meminimalisasi kerusakan peralatan dan hasil produksi yang cacat serta
meningkatkan ketahanan mesin dan kemampuan proses
d. Mengurangi waktu yang terbuang pada kerusakan peralatan dengan membuat
aktivitas pemeliharaan peralatan
e. Menjaga biaya produksi seminimum mungkin
Ada beberapa macam dalam preventive maintenance, sebagai berikut :
a. Perawatan rutin (routine maintenance)
Kegiatan yang dilakukan secara rutin. Contohnya, yaitu pembersihan fasilitas
atau peralatan, pelumasan (lubication) atau pengecekan oli.
b. Perawatan periodik (periodic maintenance)
Kegiatan perawatan yang dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu
tertentu.
kebutuhan. Selain itu, pemastian keandalan dan ketersediaan peralatan (reliability &
availability), menurunkan biaya pemeliharaan, meningkatkan kualitas produk,
peningkatan produktifitas dan profitabilitas pabrik juga merupakan bagian dari predictive
maintenance.
Predictive maintenance merupakan bagian dari preventive maintenance yang basis
kerjanya berdasarkan data kondisi aktual. Data statistik kondisi peralatan itu kemudian
digunakan sebagai dasar penjadwalan kegiatan pemeliharaan. Pemantauan langsung
kondisi mekanis, efisiensi sistem, dan indikator lainnya juga digunanakan untuk
menentukan waktu aktual rata-rata kegagalan (mean time to failure) atau penurunan
efisiensi suatu peralatan.
tingkat keandalan dan kesiapan serta meminimalkan biaya perawatan. Tujuan dari
pemeliharaan dapat dijabarkan untuk mencapai dan mempertahankan hal berikut :
1. Optimum availabitiy (optimalisasi ketersediaan)
Pemeliharaan memastikan mesin, peralatan, sistem yang bekerja didalamnya
harus selalu dalam kondisi “online” dan dapat beroperasi dengan baik.
2. Optimum operating condition (optimalisasi kondisi operasi)
Pemeliharaan harus mampu menjaga semua mesin, peralatan, sistem produksi
langsung dan tidak langsung tetap dalam kondisi operasi yang optimal.
Permasalahan sekecil apapun, dapat mengakibatkan penurunan kualitas produk,
mengurangi kecepatan produksi, atau faktor lain yang dapat menghambat kinerja
pabrik.
3. Maximum utilization of maintenance resources (pemanfaatan sumber daya
pemeliharaan secara maksimal)
Kegiatan pemeliharaan harus dapat menggunakan sumber daya secara efektif
agar dapat mengendalikan dan meminimalisir penggunaan anggaran untuk
kegiatan perbaikan yang sebenarnya tidak perlu.
4. Optimum equipment life (optimalisasi umur peralatan)
Pemeliharaan harus mampu mengimplementasikan program-program yang dapat
meningkatkan umur seluruh aset pabrik.
5. Minimum spares inventory
Pemeliharaan harus mampu meng-inventarisir, mengantisipasi kebutuhan suku
cadang mesin/peralatan agar tidak terjadi penumpukan di gudang.
6. Ability to react quickly
Teknisi pemeliharaan harus cepat-tanggap dalam mengatasi kegagalan yang tidak
terduga.
Data spesifikasi kompresor torak 32-K-102 berserta penggeraknya dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Data dan spesifikasi kompresor torak 32-K-102
6. Buka/lepas cover piston rod dan cover cross head tingkat 1 sampai dengan
tingkat 3 dan balancing weight dengan power/pneumatic tool.
Gambar 4.13 Membuka Cover Cross Head dan Cover Piston Rod
10. Lepas rod packing, dan oil scraper ring tingkat 1 sampai dengan tingkat 3
Gambar 4.20 Melepaskan ConRod dengan Special Tool Hydrolic Jig dan
Mengangkat/Memindahkan ConRod dengan Overhead Crane
Gambar 4.24 Penetrant Test untuk Komponen Lainnya (Large End and Bearing
Connecting Rod)
Gambar 4.25 Inspeksi Dimensi Large End, Small End Bearing dan Cross Pin
26. Ganti cylinder & rod packing lubricator pump assy dan performance check
27. Pasang piston tingkat 1 sampai dengan tingkat 3 (piston ring dan rider ring
baru)
28. Pasang cylinder cover tingkat 1 sampai dengan tingkat 3
29. Check dan setting piston clearance tingkat 1 sampai dengan tingkat 3
30. Pasang dan setting piston rod drop sensor tingkat 1 sampai dengan tingkat 3
31. Pasang suction dan discharge valve tingkat 1 sampai dengan tingkat 3
32. Cleaning & Inspect Lube oil unit (pump, cooler, strainer)
Gambar 4.31 Cleaning Lube Oil Cooler dan Inspect Lube Oil Pum
33. Isi lube oil crank case baru (900 L / 5~6 Drum)
38. Cleaning cylinder cooler (water jacket cooling) tingkat 1 sampai dengan
tingkat 3
39. Lepas sorokan buta (blind) jalur inlet dan outlet kompresor serta cleanging
suction gas strainer
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapatkan dari Kerja Praktek di PT. Pertamina (Persero) RU VI
Balongan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. PT. Pertamina (Persero) RU VI Balongan merupakan perusahaan milik negara
(BUMN) yang bergerak di bidang energi meliputi minyak yang dapat diolah
untuk bahan bakar seperti pertamax, premium, solar, kerosin, gas serta energi
baru dan terbarukan.
2. Kompresor adalah suatu alat yang berfungsi untuk memampatkan udara dan gas.
Kompresor diklasifikasikan menjadi dua yaitu kompresor positive displacement
dan kompresor dynamic / turbo (non-positive displacement).
3. Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kegiatan untuk merawat atau
memelihara dan menjaga mesin atau peralatan dalam kondisi yang terbaik supaya
dapat digunakan untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan.
4. Pemeliharaan (maintenance) ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan dikategorikan dalam 2 (dua) cara yaitu : perawatan terencana
(planned maintenance) dan perawatab tidak terencana (unplanned maintenance).
5. Metode manajemen pemeliharaan (maintenance management methods) terdiri
dari beberapa metode sebagai berikut : run-to-failure management, preventive
maintenance, predictive maintenance, other maintenance improvement methods.
6. Kompresor 32-K-102 merupakan kompresor berjenis kompresor torak / piston
(reciprocating) yang terdiri dari 3 siliner dan 1 dummy silinder sebagai
penyeimbang (balanced opposed) yang disusun secara horizontal.
7. Pemeliharaan (maintenance) kompresor 32-K-102 terdiri dari dua bagian yaitu :
pengoperasian dan pemeliharaan kompresor 32-K-102 dan overhaul dan
perbaikan.
5.2 Saran
Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) saran yang penulis sampaikan
yaitu :
1. Perlunya dukungan dari perusahaan untuk melakukan penelitian di kalangan
akademisi guna memperlancar proses produksi maupun perbaikan (maintenance)
dan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
2. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) harus
memiliki antusias dan etos kerja yang baik untuk mengeksplorasi hal yang ada
pada saat bimbingan agar dapat bermanfaat kedepannya.
No.C6-064/E16153/2020-S9
Revisi Ke-02
PERTAMINA
MAINTENANCE AREA 3 / ME
REFINERY UNIT VI BALONGAN
TATA KERJA INDIVIDU
I. TUJUAN
Untuk Memastikan pelaksanaan Overhaul Kompresor 32-K-102 terlaksana dengan aman,
tercapainya kualitas, tepat waktu dan menjaga lingkungan.
B. TEKNIK
Inspeksi dan perbaikan berkala berbasis waktu kerja peralatan terhadap part dan
komponen yang berpotensi mengalami kerusakan sesuai rekomendasi dan temuan.
C. ALAT (TOOLS)
1. Alat Keselamatan kerja
2. Balok Kayu (bantalan part)
3. Chain Block SWL 2 Ton
4. Eye bolts
5. Dye Penetrant
6. Hand Tools (Small tools)
7. Measuring Tools (Micrometer, Vernier Caliper, Dial Indicator, Precision Level,
Lead Wire, dll)
8. Power Tools & Pneumatic tools
9. Sackle
10. Special Tools Existing (sesuai Maintenance manual)
11. Special tools adjustable roller support for piston rod dismantling & assembly
12. Special tools puller jig for cross pin dismantling & assembly
13. Torque wrench (kunci Momen)
14. Webbing Sling & Wire Sling SWL 1, 2, & 3 Ton
III. PENGERTIAN
1. Alat Pelindung Diri adalah suatu perlengkapan yang dipakai oleh pekerja untuk
melindungi diri dari bahaya sesuai dengan resiko pekerjaannya di sekitar tempat kerja.
2. Cara kerja aman adalah prosedur yang digunakan pada seluruh kegiatan di area
pekerjaan untuk menjamin semua aspek keselamatan kerja sudah dipenuhi sebelum,
selama dan setelah aktifitas pekerjaan.
3. Job Safety Analysis adalah Teknik yang digunakan untuk mereview secara sistematis
tugas atau pekerjaan, sehingga dapat mengidentifikasi potensi bahaya pada setiap
langkah tugas atau pekerjaan tersebut. Analisanya dari aspek keselamatan, mutu dan
efisiensi yang dilakukan sekaligus atau terintegrasi.
TATA KERJA INDIVIDU
4. Limbah B3 adalah Bahan sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya
dan/atau beracun yang bersifat dan/atau karakteristiknya dan/atau jumlah, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat merusak dan/atau mencemarkan lingkungan
hidup dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, dan
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
5. Limbah Non B3 adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.
6. Surat Ijin Kerja Aman adalah inin untuk melaksanakan pekerjaan yang di dalamnya
menjelaskan langkah-langkah yang harus dipatuhi oleh pengawas pelaksana
pekerjaan, kontraktor dan pekerja lain yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan.
7. Surat Ijin Kerja Panas adalah surat ijin yang diperlukan untuk setiap jenis pekerjaan
yang menggunakan atau menimbulkan sumber penyalaan.
8. Surat Ijin Kerja Dingin adalah surat ijin yang diperlukan untuk setiap jenis pekerjaan
yang tidak menumbulkan sumber penyalaan tetapi berpotensi bahaya, baik secara
langsung terhadap manusia dan operasional pabrik/kilang.
IV. REFERENSI
1. Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1979 tentang keselamatan kerja pada pemurnian
dan pengolahan minyak dan gas bumi.
2. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja.
3. ISO 9001:2015 tentang manajemen mutu
4. ISO 14001:2015 tentang sistem manajemen lingkungan
5. ISO 45001:2018 tentang sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
6. TKO tentang pelaksanaan cara kerja aman undang-undang No. 1 Tahun 1970
tentang keselamatan kerja
7. PROBIS No. 10.5.1.3.6.
V. KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Rotating Supervisor
2. Rotating Technician
B. PELAKSANAAN
1. Pasang Sorokan buta (blind) pada jalur inlet dan outlet kompresor
6. Buka/lepas cover piston rod dan cover cross head tingkat 1 sampai dengan tingkat
3 dan balancing weight dengan power/pneumatic tool.
Gambar 6.10. Membuka ulir, melepas lock nut, memasang cover ulir piston rod
TATA KERJA INDIVIDU
Gambar 6.12 Metode membuka dan memasang piston rod pada cross head
10. Lepas rod packing, dan oil scraper ring tingkat 1 sampai dengan tingkat 3
Gambar 6.16 Foto intermediate rod packing dan oil scraper ring
Gambar 6.18 Foto melepas Cros pin dan sketsa special tool puller jig cross pin
Gambar 6.19 melepas conrod dengan special tool hydraulic jig dan
mengangkat/memindahkan conrod dengan overhead crane
Gambar 6.24 Inspeksi dimensi large end, small end bearing dan cross pin
TATA KERJA INDIVIDU
Gambar 6.25 Inspeksi dimensi Silinder, Piston rod, rider ring dan piston ring
26. Ganti cylinder & rod packing lubricator pump assy dan performance check
27. Pasang piston tingkat 1 sampai dengan tingkat 3 (piston ring dan rider ring baru)
TATA KERJA INDIVIDU
30. Pasang dan setting piston rod drop sensor tingkat 1 sampai dengan tingkat 3
31. Pasang suction dan discharge valve tingkat 1 sampai dengan tingkat 3
32. Cleaning & Inspect Lube oil unit (pump, cooler, strainer)
Gambar 6.32 Cleaning lube oil cooler dan inspect lube oil pump
TATA KERJA INDIVIDU
33. Isi lube oil crank case baru (900 L / 5~6 Drum)
38. Cleaning cylinder cooler (water jacket cooling) tingkat 1 sampai dengan tingkat 3
39. Lepas sorokan buta (blind) jalur inlet dan outlet kompresor serta cleanging suction
gas strainer
Note:
➢ Kegiatan pengenduran dan Pengencangan baut menggunakan power tool atau
pneumatic tools
➢ Kegiatan pengencangan menggunakan power tool atau pneumatic tool hanya hingga
baut kencang 80% dan selebihnya/finalnya kencangkan menggunakan kunci momen
(torque wrench) sesuai dengan momen yang disarankan.
VIII. LAMPIRAN
Lampiran 1: Operational Excelent Check list
Lampiran 2: Catatan perubahan
Lampiran 3: TKPA D6-003/16153/2017 Penggunaan Special tool adjustable support
roller piston rod
Lampiran 4: TKPA D6-004/16153/2020 Penggunaan Special tool puller jig cross pin