Oleh
Program Studi
D3 Teknik Mesin
Jurusan
Teknik Mesin
Oleh:
Nama
BP
Program studi
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta berkat petunjuk-Nya penulis
dapat menyelesaikan penulisan proposal tugas akhir ini. Proposal tugas akhir ini
merupakan pengajuan judul untuk pembuatan tugas akhir sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Diploma III ( Ahli Madya ). Adapun judul dari proposal tugas
akhir ini adalah“Kajian Ekperimental Pengaruh Beban Katup Limbah Terhadap
Kinerja Pompa Hidram Untuk Mengairi Sawah di Daerah Pakandangan
Kabupaten Padang Pariaman”
Sehubungan dengan telah selesainya proposal tugas akhir ini, yang mana
tak terlepas dari bantuan beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua (Ibu dan Bapak), kakak dan adik penulis yang senantiasa
mendoakan dan menjadi motivasi tersendiri bagi penulis.
2. Bapak Ichlas Nur, ST., MT. Selaku dosen pembimbing I tugas akhir.
3. Bapak Nota Effiandi,ST, Mpd. Selaku dosen pembimbing II tugas akhir.
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan proposal ini.
Semoga bantuan yang telah diberikan baik moril maupun materil dibalas
oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda.
Demikian proposal ini penulis buat semoga bermanfaat dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Penulis berharap agar kiranya proposal ini dapat diterima.
Penulis
DAFTAR ISI
1. Untuk memenuhi salah satu syarat lulus program Diploma III jurusan
teknik mesin di Politeknik Negeri Padang.
2. Mengasah kemampuan mahasiswa untuk berfikir analitis dan memecahkan
masalah berdasarkan hal yang telah dipelajari baik dibangku perkuliahan
maupun dilapangan.k
3. Untuk menerapkan teknologi sederhana bagi masyarakat pedesaan,
khususnya yang memiliki masalah penyediaan air bersih.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil setelah pompa ini berhasil dirancang
nantinya adalah:
a. Mengetahui perancangan dan komponen-komponen pompa hidram
b. Mampu mengalirkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi
dengan memanfaatkan energi potensial air
c. Sebagai acuan dalam perencanaan pembuatan pompa hidram dilapangan.
d. Mengetahui pengaruh beban katup limbah terhadap kinerja pompa hidram.
1.5 Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Yaitu dengan metode penulis menyelami dan terlibat langsung
dalam kegiatan di lingkungan kerja tersebut. Metode ini dilakukan dengan
alasan dapat memahami langsung permasalahan yang nampak di lapangan
sehingga memudahkan dalam penulisan laposan.
2. Studi Kepustakaan
Yaitu metode yang digunakan dengan cara mencari dan membaca
literatur yang ada kaitannya dengan pokok bahasan. Metode ini dilakukan
dengan alasan untuk memperjelas metode pertama.
3. Metode Konsultasi
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara wawancara atau
konsultasi langsung dengan dosen pembimbing mengenai Laporan Akhir
penulisan.
4. Metode Cyber
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi dan
data melalui internet sebagai bahan referensi.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini sebagi berikut:
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai sub bab diantaranya:
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Metode Pengumpulan Data
1.6 Sistematika Penulisan
Bab II Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai sub bab diataranya:
2.1 Landasan Teori
2.2 Kontruksi Pompa Hidram
2.3 Prinsip Kerja Pompa Hidram
2.4 Karakteristik Pompa Hidram
Bab III Metode Penelitian
Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai sub bab diataranya:
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Diagram Alir
3.3 Waktu Pengerjaan
3.4 Tempat Pengerjaan
Bab IV PERANCANGAN
Bab ini membahas tentang Perhitungan Perancangan
4.1 Perhitungan Perancangan
Bab V Penutup
Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai sub bab diataranya:
5.1 Harapan Penulisan Proposal.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Pompa Hidram, berasal dari kata Hydraulic Ram Pump, yang berarti
pompa air dengan tenaga hantaman air. Di Indonesia pompa ini sebenarnya
sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda, namun kurangnya perawatan dan
edukasi membuat pompa ini tidak lestari. Ditambah jaman dulu sumber air
masih sangat banyak, sungai masih lancar mengalir dengan debit besar,
tanahnya masih subur dengan humus, hutan masih lebat belum gundul,
tanahnya belum erosi hingga mendangkalkan sungai. Tetapi keadaan sekarang
adalah kebalikan semua itu, membuat pompa Hidram tampil lagi sebagai
solusi.
Prinsip kerja Hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan
menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk
mendorong ke tempat yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan energi potensial
dari hantaman air diperlukan syarat utama yaitu harus ada terjunan air yang
dialirkan melalui pipa dengan beda tinggi elevasi dengan pompa Hidram
minimal 1 meter.
Syarat utama kedua adalah sumber air harus kontunyu dengan debit
minimal 7 liter per menit [3]. Teknologi Tepat Guna: Membuat Pompa
Hidram. Kanisius. Yogyakarta.). Besarnya debit pemompaan dapat dihitung
dengan rumus Q2 = Q1 x H1 : H2 x j. Dimana Q2 adalah debit air yang
dipompakan (liter/menit), Q1 adalah debit air yang masuk pompa (liter/menit),
H1 adalah tinggi terjunan dalam meter, H2 adalah tinggi pemompaan dalam
meter dan j adalah efisiensi pompa yaitu 0,5 -0,75. Dalam prakteknya
diperoleh perbandingan tinggi terjunan dan tinggi pengangkatan air sebesar
1:6, akan menghasilkan debit pemompaan sebesar 1/3 dari debit air yang
masuk ke pompa, sedang 2/3 debit air akan keluar melalui klep pembuangan
setelah memberikan tenaga hantaman.
Prinsip kerja dari pompa Hidram dapat dilihat dari gambar berikut ini :
Bagian kunci dari Hidram adalah dua buah klep, yaitu: klep pembuangan
dan klep penghisap. Air masuk dari terjunan melalui pipa A, klep pembuangan
terbuka sedangkan klep penghisap tertutup. Air yang masuk memenuhi rumah
pompa mendorong ke atas klep pembuangan hingga menutup. Dengan tertutupnya
klep pembuangan mengakibatkan seluruh dorongan air menekan dan membuka
klep penghisap dan air masuk memenuhi ruang dalam tabung kompresi di atas
klep penghisap.
Pada volume tertentu pengisian air dalam tabung kompresi optimal, massa
air dan udara dalam tabung kompresi akan menekan klep penghisap untuk
menutup kembali, pada saat yang bersamaan sebagian air keluar melalui pipa B.
Dengan tertutupnya kedua klep, maka aliran air dalam rumah pompa berbalik
berlawanan dengan aliran air masuk, diikuti dengan turunnya klep pembuangan
karena arah tekanan air tidak lagi ke klep pembuangan tetapi berbalik ke arah pipa
input A.
Di sinilah Hantaman -ram- palu air (water hammer) itu terjadi, dimana air
dengan tenaga gravitasi dari terjunan menghantam arus balik tadi, 2/3 debit keluar
lubang pembuangan, sementara yang 1/3 debit mendorong klep penghisap masuk
ke dalam tabung pompa sekaligus mendorong air yang ada dalam tabung pompa
untuk keluar melaui pipa output B. Energi hantaman yang berulang-ulang
mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi.
Adapun beberapa persamaan yang digunakan dalam merencanakan sebuah
pompa hidram adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan Head yang terjadi akibat penutupan katup secara tiba-tiba
( v 1−v 2 )
Δ Hp=
g
Dimana :
ΔHp = Kenaikan head tekanan (m)
v1 =kecepatan aliran air di dalam pipa sebelum katup menutup (m/s)
v2 =kecepatan aliran air di dalam pipa seseudah katup menutup (m/s)
g = percepatan grafitasi (m/s2).
Dimana :
Ps = pressure shock (N/m3)
v = kecepatan aliran masuk (m/s)
vs = kecepatan aliran balik(m/s)
ρ = massa jenis air (kg/m3)
c. Kecepatan aliran balik
Dimana ;
vs=
√ ρ
Dimana :
Tp = Periode osilasi (s)
L = panjang pipa (m)
vs = kecepatan aliran balik(m/s)
e. Kapasitas aliran
Q = Aw.Vw =Ad.Vd
Dimana :
Q = kapasitas aliran (m3/detik)
Aw = luas penampang saluran katup limbah (m2)
Vw = Kecepatan air dikatup limbah (m/s)
Ad = luas penampang drive (m2)
Vd = Kecepatan air dikatup drive (m/s)
f. Head tekanan yang terjadi secara gradual
l .v
Hp=
g .t
Hp = Head tekanan (m)
l = panjang pipa (m)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan grafitasi (m2)
t = waktu yang diperlukan untuk penutupan katup
g. Efisiensi pompa
Qs. Hs
η= 100 %
(Qs . Qw). Hd
Dimana :
η = Efisiensi pompa hidram
Qs = kapasitas air pemompaan (m3/s)
Qw = kapasitas air limbah (m3/s)
Hs = Ketinggan air pemompaan (m)
Hd = Ketinggian air ke hidram (m)
Katup buang merupakan salah satu komponen terpenting pompa hidram, oleh
sebab itu katup buang harus buat dengan baik sehingga berat dan gerakannya
dapat disesuaikan. Katup buang sendiri berfungsi untuk mengubah energy
kinetic fluida kerja yang mengalir melalui pipa pemasukan menjadi energy
tekanan dinamik fluida yang akan menaikkan fluida kerja menuju tabung
udara.
3. Katup Penghantar
Mulai
Pengumpulan Data
Pembuatan Komponen
Ok
Selesai
2019
No Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pembuatan
Proposal
2. ACC Proposal
3. Konsultasi
4 Pembuatan Bab 1
5 Pembuatan Bab II
6 Pembuatan Bab
III
7 Pembuatan Bab
IV
8 Pembuatan Bab V
9 Pengajuan Sidang
10 Sidang