Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL TUGAS AKHIR

KAJIAN EKPERIMENTAL PENGARUH BEBAN KATUP


LIMBAH TERHADAP KINERJA POMPA HIDRAM UNTUK
MENGAIRI SAWAH DI DAERAH PAKANDANGAN
KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh


Gelar Diploma III (Ahli Madya)
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

Oleh

Nama : Boby Firdaus


1701011074

Program Studi

D3 Teknik Mesin
Jurusan

Teknik Mesin

POLITEKNIK NEGERI PADANG


2019/2020
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

KAJIAN EKPERIMENTAL PENGARUH BEBAN KATUP


LIMBAH TERHADAP KINERJA POMPA HIDRAM UNTUK
MENGAIRI SAWAH DI DAERAH PAKANDANGAN
KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Oleh:
Nama
BP
Program studi

Pembimbing I Pembimbing II

ICHLAS NUR, ST., MT Nota Effiandi, ST,. MPd


NIP. 19681111 199303 1001
Nip. 19611115 198803 1002

Mengetahui :

Kepala Prodi D3 Teknik Mesin Ketua Jurusan Teknik Mesin

RAKIMAN, ST,. MT DR. JUNAIDI, ST., MP


NIP. 19650502 199003 1002 NIP. 19660621 199203 1005

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta berkat petunjuk-Nya penulis
dapat menyelesaikan penulisan proposal tugas akhir ini. Proposal tugas akhir ini
merupakan pengajuan judul untuk pembuatan tugas akhir sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Diploma III ( Ahli Madya ). Adapun judul dari proposal tugas
akhir ini adalah“Kajian Ekperimental Pengaruh Beban Katup Limbah Terhadap
Kinerja Pompa Hidram Untuk Mengairi Sawah di Daerah Pakandangan
Kabupaten Padang Pariaman”
Sehubungan dengan telah selesainya proposal tugas akhir ini, yang mana
tak terlepas dari bantuan beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua (Ibu dan Bapak), kakak dan adik penulis yang senantiasa
mendoakan dan menjadi motivasi tersendiri bagi penulis.
2. Bapak Ichlas Nur, ST., MT. Selaku dosen pembimbing I tugas akhir.
3. Bapak Nota Effiandi,ST, Mpd. Selaku dosen pembimbing II tugas akhir.
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan proposal ini.
Semoga bantuan yang telah diberikan baik moril maupun materil dibalas
oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda.
Demikian proposal ini penulis buat semoga bermanfaat dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Penulis berharap agar kiranya proposal ini dapat diterima.

Padang, 16 Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR.........................................................2


KATA PENGANTAR.........................................................................................................3
DAFTAR ISI.....................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................5
1.1 Latar Belakang......................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................6
1.3 Batasan Masalah.....................................................................................................6
1.4 Tujuan......................................................................................................................6
1.4 Manfaat...................................................................................................................7
1.5 Metode Pengumpulan Data....................................................................................7
1.6 Sistematika Penulisan.............................................................................................8
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................9
2.1 Landasan Teori......................................................................................................9
2.1 Konstruksi Pompa Hidram...............................................................................13
2.2.1 Komponen Utama Pompa Hidram dan Fungsinya.............................13
2.2.2 Komponen keseluruhan Pompa Hidram.............................................16
2.3 Prinsip Kerja Pompa Hidram.................................................................................17
2.4 Karakteristik Pompa Hidram.............................................................................19
BAB III METODOLOGI...................................................................................................21
3.1 Alat dan Bahan......................................................................................................21
3.1.1 Bahan..........................................................................................................21
3.1.2 Alat..............................................................................................................22
3.2 Diagram Aliran......................................................................................................23
3.3 Waktu Pengerjaan...............................................................................................24
3.4 Tempat Pengerjaan..............................................................................................24
BAB IV PERANCANGAN................................................................................................25
4.1 Parameter Perhitungan Pompa Hidram.........................................................25
BAB V PENUTUP..........................................................................................................29
5.1 Harapan Penulisan Proposal............................................................................29
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................30
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu Nagari binaan PNP, Nagari Pakandangan Kec. Enam Lingkung
Kab. Padang Pariaman, saat ini dalam proses mewujudkan Program Nagari
Digital dari P3D PNP.Nagari Pakandangan memiliki lahan pertanian yang sangat
luas, yaitu sawah tadah hujan. Diperkirakan hampir 70% nagari ini merupakan
lahan pertanian. Dalam pertemuan dengan ketua Teknologi Tepat Guna nagari
Pakandangan, Bpk. Ikram, beliau menyampaikan bahwa lahan pertanian kami
yang luas ini merupakan sawah tadah hujan, sehingga kuantitas pertanian kami
sangat tergantung kepada Hujan, sementara potensi air dan irigasi sudah ada,
namun lokasinya berada di bawah lahan pertanian ini, yang berjarak sekitar 6-8 m,
sehingga saluran irigasi dan potensi air yang sangat besar belum termanfaatkan
dengan baik. Solusi dari persoalan di atas adalah dengan memaksimalkan
penggunaan pompa hidram sebagai teknologi alternatif yang lebih efisien karena
pompa hidram tidak memerlukan energi penggerak dari luar serta teknisi yang
handal [1]
Pompa hidram bekerja tanpa menggunakan bahan bakar atau tambahan
energi dari luar.Pompa ini memanfaatkan tenaga aliran air yang atuh dari tempat
suatu sumber ar dan sebagian dari air itu dipompakan ke tempat yang lebih
tinggi. Pada berbagai situasi, penggunaan pompa hidram memiliki banyak
keuntungan dibandingkan penggunaan jenis pompa air lainnya, diantaranya, tidak
membutuhkan bahan bakar atau tambahan tenaga dari sumber lain, tidak
membutuhkan pelumasan, bentuknya sangat sederhana, dan biaya pembuatannya
serta pemeliharaannya sangat murah dan tidak membutuhkan keterampilan teknik
tinggi untuk membuatnya. Selain itu pompa ini mampu bekerja dua puluh empat
jam per hari. Pompa hidram sangat tepat untuk daerah-daerah yang penduduknya
mempunyai keterampilan teknis yang terbatas, karena pemeliharaan yang
dibutuhkan sederhana. Pompa hidram merupakan salah satu pompa yang hemat
energi dan ramah lingkungan. Pompa hidram merupakan teknologi tepat guna
dalam bidang pemompaan dengan menggunakan tenaga momentum air (water
hammer) untuk menaikkan air yang dipompa, sehingga pompa hidram salah satu
pompa air yang tidak menggunakan bahan fosil dan listrik.
Dari uraian diatas PNP telah menjawab permasalahan diatas dengan membuat
penelitian [2] dan hasilnya didapat data daerah yang akan dialiri air seluas 10 ha
dan head tinggi air masuk adalah 2.5 meter, tinggi angkat air ke tempat
penampungan adalah 7 meter debit air masuk pompa adalah 25 lt/dt. Hasil
Rancangan pompa hidram telah dibuat dengan ukuran diameter dalam 1,5 inch [2]
dari hasil rancangan telah dibuat dan telah dipasang tetapi produk belum diujikan.
Maka untuk itu perlu dilakukan pengujian terhadap rancangan tersebut agar dapat
dipakai dan sesuai dengan harapan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dijelaskan pada laporan tugas akhir
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pompa hidram
2. Apa saja komponen yang dibutuhkan untuk pembuatan pompa hidram
3. Bagaimana prinsip kerja dari pompa hidram
4. Apa pengaruh beban katup limbah terhadap kinerja pompa hidram

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk mempersempit ruang
lingkup permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut. Batasan masalah tersebut
antara lain:
1. Proses perancangan pompa hidram dan komponen – komponennya
2. Pengaruh beban katup limbah terhadap kinerja pompa hidram.

1.4 Tujuan ujuan


Tujuan dari Kajian Ekperimental Pengaruh Beban Katup Limbah
Terhadap Pompa Hidram Pengangkat air untuk mengairi sawah di Nagari
Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman adalah
sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi salah satu syarat lulus program Diploma III jurusan
teknik mesin di Politeknik Negeri Padang.
2. Mengasah kemampuan mahasiswa untuk berfikir analitis dan memecahkan
masalah berdasarkan hal yang telah dipelajari baik dibangku perkuliahan
maupun dilapangan.k
3. Untuk menerapkan teknologi sederhana bagi masyarakat pedesaan,
khususnya yang memiliki masalah penyediaan air bersih.

4. Pengaruh beban katup limbah terhadap kinerja pompa hidram.

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil setelah pompa ini berhasil dirancang
nantinya adalah:
a. Mengetahui perancangan dan komponen-komponen pompa hidram
b. Mampu mengalirkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi
dengan memanfaatkan energi potensial air
c. Sebagai acuan dalam perencanaan pembuatan pompa hidram dilapangan.
d. Mengetahui pengaruh beban katup limbah terhadap kinerja pompa hidram.
1.5 Metode Pengumpulan Data

1. Observasi
Yaitu dengan metode penulis menyelami dan terlibat langsung
dalam kegiatan di lingkungan kerja tersebut. Metode ini dilakukan dengan
alasan dapat memahami langsung permasalahan yang nampak di lapangan
sehingga memudahkan dalam penulisan laposan.
2. Studi Kepustakaan
Yaitu metode yang digunakan dengan cara mencari dan membaca
literatur yang ada kaitannya dengan pokok bahasan. Metode ini dilakukan
dengan alasan untuk memperjelas metode pertama.
3. Metode Konsultasi
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara wawancara atau
konsultasi langsung dengan dosen pembimbing mengenai Laporan Akhir
penulisan.
4. Metode Cyber
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi dan
data melalui internet sebagai bahan referensi.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini sebagi berikut:
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai sub bab diantaranya:
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Metode Pengumpulan Data
1.6 Sistematika Penulisan
Bab II Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai sub bab diataranya:
2.1 Landasan Teori
2.2 Kontruksi Pompa Hidram
2.3 Prinsip Kerja Pompa Hidram
2.4 Karakteristik Pompa Hidram
Bab III Metode Penelitian
Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai sub bab diataranya:
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Diagram Alir
3.3 Waktu Pengerjaan
3.4 Tempat Pengerjaan
Bab IV PERANCANGAN
Bab ini membahas tentang Perhitungan Perancangan
4.1 Perhitungan Perancangan
Bab V Penutup
Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai sub bab diataranya:
5.1 Harapan Penulisan Proposal.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Pompa Hidram, berasal dari kata Hydraulic Ram Pump, yang berarti
pompa air dengan tenaga hantaman air. Di Indonesia pompa ini sebenarnya
sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda, namun kurangnya perawatan dan
edukasi membuat pompa ini tidak lestari. Ditambah jaman dulu sumber air
masih sangat banyak, sungai masih lancar mengalir dengan debit besar,
tanahnya masih subur dengan humus, hutan masih lebat belum gundul,
tanahnya belum erosi hingga mendangkalkan sungai. Tetapi keadaan sekarang
adalah kebalikan semua itu, membuat pompa Hidram tampil lagi sebagai
solusi.
Prinsip kerja Hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan
menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk
mendorong ke tempat yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan energi potensial
dari hantaman air diperlukan syarat utama yaitu harus ada terjunan air yang
dialirkan melalui pipa dengan beda tinggi elevasi dengan pompa Hidram
minimal 1 meter.
Syarat utama kedua adalah sumber air harus kontunyu dengan  debit
minimal 7 liter per menit [3]. Teknologi Tepat Guna: Membuat Pompa
Hidram. Kanisius. Yogyakarta.). Besarnya debit pemompaan dapat dihitung
dengan rumus Q2 = Q1 x H1 : H2 x j. Dimana Q2 adalah debit air yang
dipompakan (liter/menit), Q1 adalah debit air yang masuk pompa (liter/menit),
H1 adalah tinggi terjunan dalam meter, H2 adalah tinggi pemompaan dalam
meter dan j adalah efisiensi pompa yaitu 0,5 -0,75. Dalam prakteknya
diperoleh perbandingan tinggi terjunan dan tinggi pengangkatan air sebesar
1:6, akan menghasilkan debit pemompaan sebesar 1/3 dari debit air yang
masuk ke pompa, sedang 2/3 debit air akan keluar melalui klep pembuangan
setelah memberikan tenaga hantaman.
Prinsip kerja dari pompa Hidram dapat dilihat dari gambar berikut ini :

Gambar 2. 1 Prinsip Kerja Hidram [8]

Bagian kunci dari Hidram adalah dua buah klep, yaitu: klep pembuangan
dan klep penghisap. Air masuk dari terjunan melalui pipa A, klep pembuangan
terbuka sedangkan klep penghisap tertutup. Air yang masuk memenuhi rumah
pompa mendorong ke atas klep pembuangan hingga menutup. Dengan tertutupnya
klep pembuangan mengakibatkan seluruh dorongan air menekan dan membuka
klep penghisap dan air masuk memenuhi ruang dalam tabung kompresi di atas
klep penghisap.
Pada volume tertentu pengisian air dalam tabung kompresi optimal, massa
air dan udara dalam tabung kompresi akan menekan klep penghisap untuk
menutup kembali, pada saat yang bersamaan sebagian air keluar melalui pipa B.
Dengan tertutupnya kedua klep, maka aliran air dalam rumah pompa berbalik
berlawanan dengan aliran air masuk, diikuti dengan turunnya klep pembuangan
karena arah tekanan air tidak lagi ke klep pembuangan tetapi berbalik ke arah pipa
input A.
Di sinilah Hantaman -ram- palu air (water hammer) itu terjadi, dimana air
dengan tenaga gravitasi dari terjunan menghantam arus balik tadi, 2/3 debit keluar
lubang pembuangan, sementara yang 1/3 debit mendorong klep penghisap masuk
ke dalam tabung pompa sekaligus mendorong air yang ada dalam tabung pompa
untuk keluar melaui pipa output B. Energi hantaman yang berulang-ulang
mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi.
Adapun beberapa persamaan yang digunakan dalam merencanakan sebuah
pompa hidram adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan Head yang terjadi akibat penutupan katup secara tiba-tiba
( v 1−v 2 )
Δ Hp=
g
Dimana :
ΔHp = Kenaikan head tekanan (m)
v1 =kecepatan aliran air di dalam pipa sebelum katup menutup (m/s)
v2 =kecepatan aliran air di dalam pipa seseudah katup menutup (m/s)
g = percepatan grafitasi (m/s2).

b. Pressure Shock (tekanan kejut akibat palu air)


Ps = vs. v. ρ

Dimana :
Ps = pressure shock (N/m3)
v = kecepatan aliran masuk (m/s)
vs = kecepatan aliran balik(m/s)
ρ = massa jenis air (kg/m3)
c. Kecepatan aliran balik

Dimana ;
vs=
√ ρ

vs = kecepatan aliran balik(m/s)


k = modulus bulk air (N/m2)
ρ = massa jenis air (kg/m3)
d. Waktu yang diperlukan untuk air kembali pada terjadi palu air
2L
Tp=
vs

Dimana :
Tp = Periode osilasi (s)
L = panjang pipa (m)
vs = kecepatan aliran balik(m/s)
e. Kapasitas aliran
Q = Aw.Vw =Ad.Vd
Dimana :
Q = kapasitas aliran (m3/detik)
Aw = luas penampang saluran katup limbah (m2)
Vw = Kecepatan air dikatup limbah (m/s)
Ad = luas penampang drive (m2)
Vd = Kecepatan air dikatup drive (m/s)
f. Head tekanan yang terjadi secara gradual
l .v
Hp=
g .t
Hp = Head tekanan (m)
l = panjang pipa (m)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan grafitasi (m2)
t = waktu yang diperlukan untuk penutupan katup
g. Efisiensi pompa
Qs. Hs
η= 100 %
(Qs . Qw). Hd
Dimana :
η = Efisiensi pompa hidram
Qs = kapasitas air pemompaan (m3/s)
Qw = kapasitas air limbah (m3/s)
Hs = Ketinggan air pemompaan (m)
Hd = Ketinggian air ke hidram (m)

Sedangkan beberapa permasalahan yang mungkin timbul dalam pengoperasian


pompa hidram antara lain:
a. Klep pembuangan tidak dapat naik atau menutup, disebabkan beban klep
terlalu berat atau debit air yang masuk pompa kurang. Dapat diatasi dengan
mengurangi beban atau memperpendek as klep pembuangan.
b. Klep pembuangan tidak mau turun atau membuka, karena beban klep
terlalu ringan, jadi bisa diatasi dengan menambah beban klep atau memperpanjang
as klep pembuangan.
c. Tinggi pemompaan di bawah rasio rumus, yaitu setiap terjunan 1 meter
dapat menaikkan setinggi 5 meter. Penyebab pertama adalah terjadinya
kebocoran atau tidak rapatnya klep. Penyebab kedua rasio diameter pipa input
dibanding pipa output lebih besar dari 1 berbanding 0,5. Dapat diatasi dengan
memeriksa dan memperbaiki klep atau mengurangi diameter pipa output.
Penyebab ketiga adalah terlalu banyaknya hambatan pada pipa output menuju
baktandon, berupa banyaknya belokan pipa. Agar hal tersebut tidak terjadi,
pada saat instalasi pipa sedapat mungkin dikurangi lekukan atau belokan pipa
menuju tandon.
Kunci keawetan dan operasional pompa hidram adalah perawatan rutin,
mengingat sumber air yang dipergunakan mengalir pada saluran umum yaitu:
sungai, saluran irigasi atau mata air. Selain harus menjaga air yang mengalir
terbebas kototan/sampah dengan cara membuat saringan, dipakainya sumber
air umum tersebut membuat debit air berubah-ubah, fluktuatif, yang bisa
menyebabkan klep pembuangan berhenti bekerja -membuka-metutup. Cara
membuat klep pembuangan bekerja lagi adalah dengan cara pemukul as klep
dengan balok kayu
2.1 Konstruksi Pompa Hidram
Pompa Hidraulik ram dibuat dari bahan besi cor yang kuat, sehingga terdapat
ram yang dapat bekerja sampai bertahun -tahun.
2.2.1 Komponen Utama Pompa Hidram dan Fungsinya
Bagian-bagian utama yang menyusun pompa ini terdiri dari pipa input,katup
buang, katup hantar,dan pipa output. Bentuk pompa hidram dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :

Gambar 2.2 Komponen Utama Pompa Hidram

Beberapa komponen utama sebuah pompa hidram dijelaskan pada uraian di


bawah ini :
1. Tabung Udara

Gambar 2.3 Tabung Udara

Tabung udara digunakan untuk memampatkan udara di dalamnya dan untuk


menahan tekanan dari siklus ram. Selain itu, dengan adanya tabung udara
memungkinkan air melewati pipa hantar secara kontinyu. Jika tabung udara
penuh terisi air, tabung udara akan bergetar hebat, dapat menyebabkan tabung
udara pecah. Jika terjadi kasus demikian, ram harus segera dihentikan.
Pendapat dari beberapa ahli, untuk menghin dari hal – hal di atas,volume
tabung udara harus dibuat sama dengan volume dari pipa hantar.
2. Katup Buang

Gambar 2.4 Katub Buang

Katup buang merupakan salah satu komponen terpenting pompa hidram, oleh
sebab itu katup buang harus buat dengan baik sehingga berat dan gerakannya
dapat disesuaikan. Katup buang sendiri berfungsi untuk mengubah energy
kinetic fluida kerja yang mengalir melalui pipa pemasukan menjadi energy
tekanan dinamik fluida yang akan menaikkan fluida kerja menuju tabung
udara.
3. Katup Penghantar

Gambar 2. 2 Katup hantar

Katup hantar (delivery valve) harus mempunyai lubang besar sehingga


memungkinkan air yang dipompa memasuki ruang udara (air chamber). Katup
ini dapat dibuat dengan bentuk yang sederhana yang dinamakan katup searah
(non return).
2.2.2 Komponen keseluruhan Pompa Hidram

Gambar 2. 6 Komponen Pompa Hidram

ITEM KOMPONEN POMPA HIDRAM


1 Body
2 Katup Karet Limbah
3 Katup Limbah
4 Rangka
5 DIN 6923 - M10
6 Karet Katup Penghantar 1
7 Tabung Udara
8 Katup Penghantar
9 Pressure Gauge 0 - 6 Bar
10 ANSI B18.2.3.4M - M10 x 0.8 x 30
11 ANSI B18.2.3.4M - M10 x 0.8 x 35
12 Dudukan Katup Limbah
13 ANSI B18.2.3.4M - M10 x 0.8 x 40
14 Karet Katup Penghantar 2
15 Pemberat / Beban
2.3 Prinsip Kerja Pompa Hidram
Water Hammer atau Palu Air yg disebabkan oleh gelombang udara yg
bergerak sangat cepat menjadi ide dasar dari konsep cara kerja pompa hidram. Air
punya berat/masa, sehingga saat air dengan volume tertentu bergerak pada
kecepatan tertentu menghasilkan momentum, yang mana tidak bisa dihentikan
secara mendadak. Seperti mobil yg nabrak tembok akan menghasilkan kerusakan
pada mobil tersebut. Jika air yang berjalan dalam suatu pipa, lalu dihentikan oleh
klep yang secara mendadak menutup, maka akan menimbulkan lonjakan tekanan
yang naik secara mendadak yang disebabkan oleh gerakan air yang dihentikan
secara mendadak (lonjakan tekanan secara mendadak ini disebut Water Hammer
atau Palu Air). Jika kita menutup kran air secara cepat maka akan terdengar
letupan pada pipa ledeng, itulah water hammer.)
No Langkah Kerja Gambar
.
1. Air (panah biru) mengalir melalui pipa
penghubung pompa ke sumber air, lalu keluar
melalui klep buang, yang pada itu masih
terbuka. Air akan mengalir semakin cepat dalam
pipa dan keluar melalui klep buang

2. Pada saat yang sama, air bergerak sangat cepat


melalui klep buang, dimana suatu saat
menggerakkan klep buang dan membuat klep
buang menutup. Air yang bergerak cepat
tersebut tidak bisa dihentikan. Masa air dan
momentum yang dihentikan oleh menutupnya
klep buang menghasilkan lonjakan tekanan yang
sangat besar (ditunjukkan oleh panah merah).
Lonjakan tekanan yang besar ini menekan
sebagian air untuk menekan klep hisap sehingga
posisinya terbuka, dan membuat air masuk ke
dalam tabung pompa. Lonjakan tekanan ini
menyebabkan tekanan pada tabung pompa
bertambah. Lonjakan tekanan pada pipa tidak
bergarak kemana-mana, dan mulai bergerak
kembali menjauhi klep buang, kearah pipa (arah
panah merah). Kondisi ini menghasilkan
kecepatan balik yang kecil dalam pipa]

3. Saat tekanan gelombang atau lonjakan (panah


merah) bergerak kembali menuju pipa, maka
menghasilkan kondisi dimana tekanan menjadi
berkurang (panah hijau) terjadi pada klep buang.
Kondisi ini menyebabkan klep hisap menutup
dengan berkurangnya tekanan yang
menekannya. Hal ini disebabkan oleh tekanan
per pada klep hisap yang menekan klep hisap
untuk kembali menutup, saat tekanan air
berkurang, dan menjadi penahan tekanan pada
tabung pompa
4. Pada satu titik dimana tekanan menjadi cukup
rendah (panah hijau), dimana menyebabkan klep
buang karena beratnya sendiri, terbuka.

5. Sebagian besar dari water hammer yang berasal


dari gerakan gelombang yang sangat capat dan
bertekanan tinggi (panah merah) akan
menghilang pada ujung pipa. Sebagian kecil
mungkin akan bergerak lagi kearah pipa, tetapi
pada umunya setelah gelombang kejut
menghilang, tekanan akan terbentuk lagi pada
klep buang, disebabkan oleh beda ketinggian
antara sumber air dan pompa, dan air mulai
mengalir lagi kedalam pompa.
6. Air kembali mengalir keluar dari klep buang,
dan proses ini berulang kembali.

2.4 Karakteristik Pompa Hidram


Karakteristik pompa hidrolik ram atau hidram yang bekerja pada keadaan
tertentu dimana jarak antara lubang dan katup limbah konstan, tinggi vertikal
tangki pemasukan tetap tinggi, sedangkan tinggi pemompaan berubah-ubah,
ternyata menunjukkan bahwa jumlah denyutan katup limbah tiap menit bertambah
pada setiap penambahan tinggi pemompaan. Pompa hidrolik ram yang dirancang
dengan baik dapat bekerja baik pada semua keadaan dengan pemeliharaan yang
minimum.
Pompa yang terbuat dari bahan besi cor yang kuat dapat bekerja dengan
baik hingga bertahun-tahun. Hal ini merupakan penghematan investasi yang luar
biasa bagi kelompok petani. Ukuran pompa hidrolik ram ditentukan oleh kapasitas
yang dikehendaki dan juga dibatasi oleh jumlah air yang tersedia untuk
menggerakkan pompa. Pompa harus dipasang serata mungkin untuk meyakinkan
bahwa katup limbah yang diberi beban dapat jatuh tegak lurus ke bawah dengan
gesekan sekecil mungkin. Pemasangan pipa juga harus diperhatikan agar tidak ada
belokan-belokan tajam atau sudut yang mengurangi kekuatan aliran air. Beberapa
hasil eksperimen juga menunjukkan bahwa adanya ruang udara pada pompa
hidram semakin meningkatkan efisiensi pompa dalam mengalirkan air ke tempat
yang lebih tinggi.
Secara spesifik, menurut Direktorat Pengelolaan Air Departemen
Pertanian, daerah yang bisa memanfaatkan teknologi irigasi pompa Hidram adalah
memiliki ciri sebagai berikut :
1.    Merupakan daerah sentra produksi pertanian yang memiliki potensi luas
lahan untuk dijadikan sebagai lahan pertanian beririgasi.
2.    Di sekitar lokasi pengembangan, terdapat sumber air permukaan seperti
sungai dengan jumlah dan kualitas air yang memadai, terutama
padamusim kemarau.
3.    Di lokasi pengembangan terdapat kelompok tani yang aktif.
4.    Lokasi merupakan lahan milik petani dan sekaligus penggarap.
5.    Penentuan/penetapan lokasi berdasarkan kesepakatan kelompok dan tidak
menuntut ganti rugi atas pemanfaatan lahan.
Syarat tersebut dimaksudkan agar sistem irigasi tersebut dapat digunakan
dan terpelihara dalam jangka panjang. Jika suatu daerah sudah memenuhi sarat
umum tersebut, maka pembangunan sistem irigasi dengan menggunakan pompa
hidram bisa dimulai.
BAB III METODOLOGI

Metodologi merupakan kerangka dasar dari tahapan penyelesaian tugas


akhir. Metodologi pada tugas akhir ini mencakup semua kegiatan yang
dilaksanakan untuk memecahkan masalah atau proses analisa terhadap
permasalahan tugas akhir.
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Bahan
Adapun bahan – bahan yang diperlukan untuk membuat pompa Hidram
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No. Bahan yang diperlukan
1 Elbow
2 Tee
3 Dobel Nepel
4 Knee
5 Pipa Air dari Besi
6 Sok
7 Besi Beton
8 Ring, Mur, Baut
9 Pen Seker
10 Besi Siku
11 Besi Plat
3.1.2 Alat
Adapun alat – alat yang diperlukan untuk membuat pompa hidram antara lain :
No. Jenis Alat Fungsi
1 Gergaji Besi Untuk memotong plat besi, besi siku dan
pemotong pipa
2 Kunci Pipa ( Kunci Inggris) Untuk merangkai dan menyatukan
komponen
3 Kunci Pas Untuk memasang dan mengencangkan
mur
4 Peralatan Bor Untuk melubangi berbagai peralatan,
misal, lubang pada dudukan baut, dan
sebagainya
5 Drip Untuk memberi tanda tempat yang akan
dibor agar mata bor tidak meleset
6 Palu Besi Untuk memukul Drip dan berbagai
peralatannya
7 Kikir Bulat Untuk memperbesar lubang baut apabila
terjadi pergeseran lubang
8 Patar Bulat Untuk menghaluskan lubang pada klep
limbah
9 Ragum Untuk memegang plat, baut, besi siku
yang akan dipotong / dikikir.
10 Mesin Las Untuk menyambungkan
3.2 Diagram Aliran

Untuk menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Kajian Ekperimental


Pengaruh Beban Katup Limbah Terhadap Pompa Hidram Pengangkat air untuk
mengairi sawah di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten
Padang Pariaman”, penulis membuat diagram aliran sebagai berikut :

Mulai

Pengumpulan Data

Perancangan Alat/ design


Pembelian Alat Tidak

Pembuatan Komponen

Perakitan Alat / Assembly

Pengetesan Alat / Uji Coba

Ok

Erection / Pemasangan Dilokasi

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Aliran Proses Perancangan Pompa Hidram


3.3 Waktu Pengerjaan
Adapun waktu pengerjaaan dalam Rancang Bangun dan Kajian
ekperimental beban katup limbah Pompa Hidram Pengangkat Air untuk Mengairi
Sawah dinagari Pakandangan kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang
Pariaman dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.Jadwal Tugas Akhir Bulan Mei - September

2019
No Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pembuatan
Proposal
2. ACC Proposal
3. Konsultasi
4 Pembuatan Bab 1
5 Pembuatan Bab II
6 Pembuatan Bab
III
7 Pembuatan Bab
IV
8 Pembuatan Bab V
9 Pengajuan Sidang
10 Sidang

3.4 Tempat Pengerjaan


Tempat pengerjaan Pompa Hidram akan dilaksanakan di bengkel
Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang dan bengkel pribadi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Saputra, B.Y,.2014. Rancang Bangun dan Pengujian Pompa Hidram


menggunakan Adjustable Spring Waste Valve’. Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah, Surakarta.Saputra, 2014).
2. Ichlas Nur, 2019, Kajian Potensi Air Sebagai Pengerak Pompa Hidram Untuk
Mengairi Sawah Daerah Pakandangan Kabupaten Padang Pariaman, Jurnal
PoliRekayasa, volume 15 No.1, Politeknik Negeri Padang.
3. Widarto, L. & FX. Sudarto C. Ph. (2000). Teknologi Tepat Guna: Membuat
Pompa Hidram. Kanisius. Yogyakarta.
4. Nouwen, Ing A.1994.Pompa. Jakarta. Bhratara..

Anda mungkin juga menyukai