Menyetujui Menyetujui,
Maneger PLTD Wua-Wua Pembimbing
Lapangan
1
LEMBAR PENGESAHAN 2
Menerangkan bahwa Mahasiswa yang tercantum di bawah ini benar telah
menyelesaikan Kerja Praktek PT. PLN (Persero) WILAYAH SULSEL, SULTRA
DAN SULBAR SEKTOR PEMBANGKITAN KENDARI UNIT PLTD WUA-
WUA dari tanggal 20 Agustus s/d 20 November 2019
Nama : RAYNERS M.Y SAEMANI
Stanbuk : P3D115009
Program Studi : D3 Teknik Elektronika Program Pendidikan Vokasi
Universitas Halu Oleo
Judul : Pemeliharaan Generator MAK 1 PLTD Wua-Wua
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk di pergunakan sebagaimana mestinya.
Menyetujui
Koordinator Program Studi D3 Teknik Elektronika
MUSTAMIN.ST.MT
Nip.19730818201409 1 001
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia
rahmatnya sehingga Laporan Kerja Praktek dengan judul “Pemeliharaan
Generator MAK 1 PLTD WUA-WUA” akhirnya penulis dapat menyelesaikan
laporan ini. Penulisan Laporan Kerja Praktek ini dimaksudkan sebagai syarat
menyelesaikan mata kuliah kerja praktek di program studi D3 Teknik
Elektronika,Program Pendidikan Vokasi Universitas Halu Oleo.
Laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak yang telah memberikan gagasan, bimbingan dan berbagai
dukungan lainnya. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Mustamin.,ST.MT selaku coordinator program studi D3 Teknik
Elektronika, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo.
2. Bapak Tri Pria Nugraha, selaku Manager PLTD Wua-Wua.
3. Bapak Herman Ramba, selaku Supervisor Harmes dan pembimbing
lapangan di PLTD Wua-Wua.
4. Bapak Muh. Akbar Achmad, selaku Junior Engineer Pemeliharaan Listrik
yang membantu memberikan arahan selama praktek dilapangan.
5. Bapak Faisal Herman, selaku Junior Technicial Harlis yang membantu
memberikan arahan selama praktek dilapangan.
6. Bapak Arfan Abbas, selaku Tim Pemeliharaan yang telah membantu
dalam pengambilan data pada Generator Mak 1.
7. Bapak Muh. Rizal Rusli, selaku Tim Pemeliharaan yang telah membantu
memberikan arahan dalam praktek dilapangan.
8. Bapak Wiwin Susanto, selaku Tim pemeliharaan yang telah membantu
selama praktek dilapangan.
9. Kepada seluruh karyawan Tim Pemeliharaan yang telah membantu,
memberikan masukan dan pengalaman selama kerja praktek lapangan.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
3
Dalam penulisan laporan ini kerja praktek ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang penulis miliki. Maka sangat penulis harapkan kritik dan saran
dari semua pihak, sangat penulis harapkan demi sempurnanya penulisan laporan
ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Dan harapan penulis semoga Allah
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan,
dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Ya robbal’alamin.
Penyusun
RAYNERS M.Y SAEMANI
P3D115009
4
DAFTAR ISI
5
3.5.3. Pemeliharaan Prediktif (Prediktive Maintenance) ........................... 23
BAB IVANALISA DAN HASIL PENGAMATAN
3.6 Temuan Pemeliharaan ............................................................................... 24
3.7. Tindakan Pemeliharaan ............................................................................. 24
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 29
B. Saran ...................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 31
DAFTAR HADIR ........................................................................................... 32
DAFTAR NILAI DARI TEMPAT KERJA ................................................. 33
6
BAB I PENDAHULUAN
7
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahaan dalam kerja praktek ini adalah:
1. Apa pengertian dari generator?
2. Bagaimana spesifikasi dan mekanisme kerja nyata dalam memberi
informasi tentang sistem kerja mesin Generator Mak 1?
3. Bagaimana prinsip kerja dari generator?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah:
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kerja praktek ini dilakukan untuk mengadakan
perpaduan anatara ilmu yang telah di dapatkan di bangku perkuliahan
dengan kejadian-kejadian di lapangan sebagai objek penerapan teori,
khususnya menyangkut mesin Generator Mak 1.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari kerja praktek ini adalah:
1. Mengetahui sistem kerja Pembangkit Lisrik Tenga Diesel
(PLTD) khususnya pada Generator Mak 1 pada PT. PLN
(Persero) Wilayah Sulselrabar Sektor Pembangkitan Kendari Unit
PLTD Wua-Wua.
2. Mengetahui sistem PLTD seperti, sistem start, sistem bahan
bakar, sistem pelumasan, sistem pendingin yang ada di PT. PLN
(Persero) Wilayah Sulselrabar Sektor Pembangkitan Kendari Unit
PLTD Wua-Wua.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan laporan kerja prakte ini adalah:
a. Bagi Penulis
Memberi gambaran bagi penulis bagaimana pelaksanaan sistem kerja
Pembangkit Lisrik Tenga Diesel (PLTD) khususnya pada Generator
8
Mak 1 pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Sektor
Pembangkitan Kendari Unit PLTD Wua-Wua.
b. Bagi Perusahaan
Hasil laporan kerja praktek ini dapat menjadi masukan yang berkenan
dengan pelaksanaan sistem kerja mesin diesel dan sistem yang ada di
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Sektor Pembangkitan Kendari
Unit PLTD Wua-Wua.
1. Institusi dapat memanfaatkan mahasiswa kerja praktek dalam
membantu menyelesaikan tugas-tugas di unit kerja masing-masing.
2. Menciptakan kerjasama yang baik anatara Prodi D3 Teknik
Elektronika Program Pendidikan Vokasi Universitas Halu Oleo dengan
perusahaan tempat magang mahasiswa.
1.5 Sistematika Penulisaan
Penulisan laporan kerja praktek ini ditulis berdasarkan sistematika sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang penjelesan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, manfaat, sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang sejarah singkat PLTD Wua-Wua,visi dan
misi, struktur organisasi, single Line, peralatan PLTD Wua-Wua.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang pengertian generator, fungsi generator,
prinsip kerja generator, komponen-komponen generator. Sistem
pemeliharaan generator Mak 1 korektif, preventif, prediktif.
BAB IV ANALISA DAN HASIL PENGAMATAN
Bab ini berisi tentang hasil pengamatan Generator Mak 1.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini mengenai kesimpulan dan saran dari hasil generator Mak 1.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
2.2 Visi dan Misi PLTD Wua-Wua
2.2.1 Visi
Menjadi pengelola pembangkit listrik terkemuka dengan tata kelola
modern dan ramah lingkungan.
2.2.2 Misi
1. Memproduksi listrik yang handal dan berdaya saing
2. Meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui implementasi
tata kelola pembangkitan dengan metode best practice yang ramah
lingkungan
3. Mengembangkan kapabilitas SDM yang mempunyai kompetensi
teknik dan manajerial yang unggul, berwawasan bisnis dengan
mengedepankan pelayanan.
11
2.3 Struktur Organisasi
12
2.4 Single line diagram
13
2.5. Peralatan PLTD Wua-Wua
2.5.1. Mesin Diesel
Mesin diesel merupakan peralatan dari PLTD yang memiliki
fungsi sebagai penggerak generator yang nantinya generator ini akan
berputar dan menghasilkan energi listrik sebagai keluaran akhir dari
proses PLTD.
Adapun mesin yang digunakan pada PLTD Wua-Wua yaitu ada
8 unit dengan uraian sebagai berikut :
1. MAK
Jumlah : 5 Unit
Model : 8 M 453 AK/C
2. DAIHATSU
Jumlah : 2 Unit
Model : 12 DS 32
3. CATERPILLAR
Jumlah : 1 Unit
Model : D 3616 TA
2.5.2 Sistem Pendingin
1. Pendinginan radiator
2. Pompa CWP (Cooling Water Pump)
3. Kompressor
4. COC (Centrifugal Oil Cooling)
5. Pompa CWP (Cooling Water Pump)
6. Booster Module
7. PHE
8. Pompa Make Up
9. LO Separator
10. HFO Separator
11. Boiler
14
2.5.3. Peralatan Bantu
1. Sistem bahan bakar
2. Sistem air pendingin
3. Sistem pelumasan
4. Sistem udara masuk dan gas buang
5. Sistem menjalankan (start mator diesel)
6. Sistem udara starT.
2.5.4. Sistem Kontrol SPD
1. Panel kontrol mesin dan peralatan bantu
2. Panel baterai
3. Panel parallel.
15
BAB III
METODE PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1. Lokasi Pengambillan Data
Lokasi pengambilan PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Sektor
Pembangkitan Kendari Unit PLTD Wua-Wua.
3.2. Waktu Pengambilan Data
Hari/tanggal : Kamis/28 november 2019
Pukul : 08.35 Wita
3.3. Alat dan Bahan
Alat : - Dongkrak
- As pembuka
- Pas ring 24
- Pas ring 17
- Kompor gas 1 set
- Hand gas
- Treker tiga kaki
Bahan : - Bearing
- Greace
16
3.4.2. Fungsi generator
Generator adalah sebuah pesawat yang merubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Energi mekanik diperoleh dari mesin penggerak seperti mesin
diesel, turbin dan lain-lain. Secara umum fungsi generator adalah untuk
mensuplai arus pada sistem kelistrikan. Proses pembangkitan listrik pada
generator menggunakan prinsip induksi yaitu apabila terjadi perpotongan
medan magnet dengan penghantar, maka pada penghantar akan timbul gaya
gerak listrik.
17
3). Electric actuator merupakan peralatan yang menerima sinyal dari alat
pembagi beban sehingga mampu menggerakkan motor DC di governor
sampai dengan arus keluaran generator mencapai yang diharapkan.
4). Potensiometer pengatur kecepatan adalah alat utama untuk mengatur
frekuensi dan tegangan saat generator akan diparalelkan atau dalam
proses sinkronisasi. Tegangan umumnya sudah diatur oleh AVR,
sehingga naik turunnya tegangan hanya dipengaruhi oleh kecepatan
putaran mesin penggerak. Setelah generator dioperasikan paralelkan atau
sudah sinkron dengan yang telah beroperasi kemudian menutup Mccb
generator, fungsi potensiometer pengatur kecepatan ini diambil alih oleh
alat pembagi beban generator. Untuk lebih akuratnya pengaturan
kecepatan dalam proses sinkronisasi secara manual, biasanya terdapat
potensiometer pengatur halus dan potensiometer pengatur kasar.
5). Pada sistem kontrol otomatis pemaralelan generator dapat dilakukan
oleh SPM (modul pemaralel generator) dengan mengatur tegangan dan
frekuensi keluaran dari generator, kemudian mencocokan dengan
tegangan dan frekuensi sistem yang sudah bekerja secara otomatis,
setelah cocok memberikan sinyal penutupan ke Mcb generator sehingga
bergabung dalam operasi paralel. Untuk mencocokkan tegangan dan
frekuensi dapat dilihat dalam satu panel sinkron yang digunakan
bersama untuk beberapa generator dimana masing-masing panel
generator mempunyai saklar sinkron disamping SPM-nya.
6). Saklar-saklar bantu pada alat pembagi beban generator berfungsi
sebagai alat manual proses pembagian (pelepasan & pengambilan) beban
oleh suatu generator yang beroperasi dalam sistem paralel. Misalnya
*saklar 1 ditutup untuk meminimumkan bahan bakar diesel yang berarti
melepaskan beban.* Saklar 3 ditutup untuk menuju pada kecepatan
kelasnya (rated speed) yang berarti pengambilan beban dari generator
yang perlu diringankan beban listriknya. Setelah generator beroperasi
secara paralel, generator-generator dengan alat pembagi bebannya selalu
merespon secara aktif segala tindakan penaikan atau penurunan beban
18
listrik, sehingga masing-masing generator menanggung beban dengan
prosentasi yang sama diukur dari kemampuan masing-masing.
19
4. Pembongkaran : Memulihkan item ke keadaan yang dapat diservis
sesuai dengan standar pemeliharaan, dengan menggunakan pendekatan
"periksa dan diperbaiki hanya jika sesuai".
5. Perawatan: Perawatan mungkin diperlukan karena tindakan perawatan
korektif, misalnya, perbaikan mesin dapat menyebabkan isi ulang engkol,
pengelasan, dll. Contoh lain adalah penggantian botol udara mungkin
memerlukan pengisian ulang sistem
Komponen pemeliharaan korektif pada waktu yang terhenti
yang utama adalah waktu perbaikan aktif, waktu administratif dan logistik,
dan waktu tunda.1,5 Waktu perbaikan aktif terdiri dari subkomponen
berikut:
Waktu persiapan
Kesalahan waktu lokasi
Waktu pemberian barang cadangan
Waktu koreksi kesalahan
Waktu penyesuaian dan kalibrasi
Waktu check out
Pengurangan waktu pemeliharaan korektif berguna untuk
meningkatkan efektivitas perawatan. Beberapa strategi untuk mengurangi
waktu pemeliharaan korektif tingkat sistem adalah sebagai berikut:
Efisiensi dalam pengakuan kesalahan, lokasi, dan isolasi: Pengalaman
masa lalu menunjukkan bahwa pada peralatan elektronik, isolasi dan lokasi
kesalahan mengkonsumsi paling banyak dalam aktivitas pemeliharaan
korektif.
Pertukaran yang efektif: Pertukaran fisik dan fungsional yang baik
berguna dalam menghilangkan dan mengganti item / komponen,
mengurangi waktu yang terbuang dalam pemeliharaan, dan menciptakan
dampak positif pada suku cadang dan kebutuhan persediaan.
· Kelebihan : Hal ini berkaitan dengan perancangan pada bagian yang
berlebihan yang dapat dihidupkan pada saat dibutuhkan sehingga
peralatan/sistem terus beroperasi sementara bagian yang rusak sedang
20
diperbaiki. Dalam hal ini beban kerja pemeliharaan keseluruhan mungkin
tidak berkurang, namun downtime pada peralatan / sistem dapat
terpengaruh secara signifikan. Aksesibilitas yang efektif: Sering kali
sejumlah waktu dihabiskan untuk mengakses bagian yang gagal. Perhatian
yang tepat terhadap aksesibilitas selama perancangan dapat membantu
mengurangi waktu aksesibilitas dan, pada gilirannya dapat dilakukan
waktu pemeliharaan korektif. Pertimbangan faktor manusia: Perhatian
diberikan pada faktor manusia selama disain di bidang, seperti keterbacaan
instruksi, ukuran, bentuk, dan berat komponen, pemilihan dan penempatan
tombol dan indikator, ukuran dan penempatan akses, gerbang, dan
keterbacaan, dan pemrosesan informasi. Bantuan dapat membantu
mengurangi waktu perawatan korektif secara signifikan.
21
b. Kerusakan fasilitas ini akan mepengaruhi kulitas produk yang
dihasilkan.
c. Kerusakan fasilitas ini akan menyebabkan kemacetan suatu proses
produksi.
d. Modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut atau harga fasilitas
tersebut cukup besar atau mahal.
Bilamana preventive maintenance dilaksanakan pada fasilitas-
fasilitas atau peralatan yang termasuk dalam critical unit, maka tugas-tugas
maintenance dapatlah dilakukan dengan suatu perencanaan yang intensif
untuk unit yang bersangkutan sehingga rencana produksi dapat dicapai
dengan jumlah hasil produksi yang lebih besar dalam waktu yang relatif
singkat. Dalam praktiknya, preventive maintenance yang dilakukan oleh
suatu perusahan pabrik dapat dibedakan atas:
1. Routine Maintenance
2. Periodic Maintenance Routine maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin, misalnya
setiap hari.Sebagai contoh dari kegiatan ini adalah pembersihan
fasilitas maupun peralatan, pelumasan, serta pemeriksaan bahan
bakarnya dan mungkin termasuk pemanasan (warming-up) mesin-
mesin selama beberapa menit sebelum dipakai beroperasi sepanjang
hari. (Assauri 1993) Periodic maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodik atau
dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, lalu
meningkat setiap bulan sekali, dan akhirnya setiap setahun sekali.
Periodic maintenance dapat pula dilakukan dengan memakai lamanya
jam kerja mesin atau fasilitas produksi tersebut sebagai jadual
kegiatan, misalnya setiap seratus jam kerja mesin sekali atau
seterusnya. Jadi, sifat kegiatan maintenance ini tetap secara periodik
atau berkala.Kegiatan ini jauh lebih berat daripada routine
maintenance.Sebagai contoh untuk kegiatan periodic maintenance
22
adalah pembongkaran karburator atau pembongkaran alat-alat dibagian
sistem aliran bensin, penyetelan katup-katup pemasukan dan
pembuangan silinder mesin, dan pembongkaran mesin ataupun fasilitas
tersebut untuk penggantian bearing, serta service dan overhaul kecil
maupun besar.
23
BAB IV
ANALISA DAN HASIL PENGAMATAN
3.6. Temuan Pemeliharaan
- Kondisi : rusak
- Gambar Dokumentasi
24
As pembuka
Pas ring 24
Pas ring 17
Kompor gas 1 set
Hand gas
Treker tiga kaki
Foto dokumentasi
2) Perbaikan
Langkah kerja
Siapkan material bearing.
Siapkan treaker bearing.
Siapkan pengapit landasan.
Setelah semua tersedia maka untuk melepas bearing diperlukan
tenaga yang cukup besar dari tekanan tuas setelah diputar
mengencang.
Putar perlahan searah jarum jam.
Tools/ peralatan
Dongkrak
As pembuka
Pas ring 24
Pas ring 17
Kompor gas 1 set
25
Hand gas
Treker tiga kaki
Material
Bearing
Greace
Foto dokumentasi
3) Pemasangan
Langkah kerja
Pertama-tama bersihkan setiap tonjolan tajam(burss), serpihan
metal (cutting chips), karat (rust) atau kotoran debu (dirt) dari
permukaan tempat dudukan bearing.
Pemasangan dapat dilakukan dengan mudah jika permukaan
yang sudah bersih tersebut dilapisi dengan sedikit oli.
Pastikan bahwa semua pressing blocks, driving plates, hammers
dan peralatan pemasangan yang lainnya dalam kondisi bersih,
bebas dari tonjolan (burss), dan ukurannya benar.
Jangan membuka pembungkus bearing sebelum bearing tersebut
siap untuk di pasang.
Jangan melakukan modifikasi apapun terhadap bearing.
Memasang bearing dengan menggunakan hammer dapat
menyebabkan kerusakan karena tumbukan yang keras (sharp
impacts)
26
Pasanglah bearing dengan menggunakan alat press yang
melingkar atau bentuk lain yang dapat menekan permukaan
bearing dengan beban yang rata.
Rendam bearing didalam oli panas adalah cara yang paling
umum
Gunakan oli bersih untuk pemanasan
Masukkan bearing kedalam oli dengan dikaitkan dengan
gantungan atau dengan dudukan menggunakan metal sceern untuk
mencegah bersentuhan dengan elemen pemanas.
Suhu yang diperlukan untuk memanaskan (inner ring should)
tergantung pada jumlah interference fit dari permukaan bearing
dengan shaftnya.
Untuk mencegah adanya celah yang akan timbul antara inner
ring dan shaft, bearing yang dipasang dengan cara panas terhadap
shaftnya harus didiamkan dulu sampai dingin.
Bearing tidak boleh di panaslan lebih dari 120 derajat Celcius.
Tools/peralatan
Dongkrak
As pembuka
Pas ring 24
Pas ring 17
Kompor gas 1 set
Hand gas
Treker tiga kaki
27
Foto dokumetasi
4) Kesimpulan
Kesimpulan yang saya bisa ambil dari pergantian bearing generator
yaitu pada saat pergantian harus berhati-hati jangan sampai bearing yang
akan dipasang itu akan rusak, jadi kita harus berhati-hati dalam perbaikan
maupun pemasangannya.
28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil laporan ini adalah bagaimana cara pemeliharaan
generator MAK 1 pada PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR
SEKTOR PEMBANGKITAN KENDARI UNIT PLTD WUA-WUA yaitu
pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance), Pemeliharaan Preventif
(Preventive Maintenance), Pemeliharaan Prediktif (Prediktive Maintenance)
dan pergantian bearing generator.
B. Saran
Saran penulis dalam penelitian ini adalah agar pembaca dapat mengetahui
dalam pemeliharaan generator MAK 1 PLTD Wua-Wua memperhatikan
kondisi alat dengan melakukan pemantauan dan pemeliharaan alat secara
berkala.
Mungkin penulisan dalam laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan penelitian ini agar dalam penulisan laporan kedepannya bisa
lebih baik lagi.
29
DAFTAR PUSTAKA
http://www.masuklis.com/2014/05/pengertian-generator-prinsip-kerja.html
https://splashfresh.wordpress.com/2013/06/19/pemeliharaan-korektif-corrective-
maintenance/
http://seputarpengertian.blogspot.com/2016/05/pengertian-preventive-
maintenance.html
http://www.academia.edu/31292992/PREDICTIVE_MAINTENANCE_PERAWAT
AN_PREDIKTIF
30