Oleh :
Rizki Bagus Apriyanto
5160711144
i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
Yangbertanda tangan dibawah ini menerangkan, bahwa mahasiswa yang tertulis namanya
dibawah ini :
Nama : Rizki Bagus Apriyanto
NIM : 5160711144
Prodi : Teknik Elektro
Judul : SISTEM KONTROL DAN OPERASI OVERHEAD CRANE
( OHC ) PADA PELEBURAN FE – NI IV DI PT. ANEKA
TAMBANG,TbK UBPN POMALAA, SULAWESI TENGGARA
Benar telah melaksanakan kegiatan Kerja Praktek ( KP ) di PT. ANTAM ( Persero )
Tbk. UPBN Sultra, pada tanggal 02 September – 30 September 2019. Laporan ini adalah
bukti tertulis dari Kerja Praktek yang telah dilaksanakan, telah disetujui dan disahkan seperti
yang telampir.
Electrical Maintenance and Instrument Plan ( EMIP )
PT. ANTAM ( Persero ) Tbk. UPBN Sultra
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Elect. Maint. & Instr. Plant Manager Electrical Maint. Asst Manager
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan berkah dan
nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek dan penyusunan laporan
kerja praktek yang berjudul “SISTEM KONTROL DAN OPERASI OVERHEAD CRANE (
OHC ) PADA PELEBURAN FE – NI IV DI PT. ANEKA TAMBANG , Tbk UBPN
POMALAA, SULAWESI TENGGARA”. Penyusunan Kerja Praktek diajukan sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi
Informasi Dan Elektro Universitas Teknologi Yogyakarta.
Kerja Praktek ini dapat diselesaikan tidak lepas dari segala bantuan, bimbingan,
dorongan, dan doa dari berbagai pihak, yang pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberi semangat serta dukungan penulis
dalam melakukan apapun termasuk penyusunan laporan kerja praktek.
3. Bapak Darwin Rante selaku pembimbng yang telah juga memberi banyak arahan
dan bimbingan selama kerja praktek di PT. ANTAM Tbk.
4. Bapak Suwoto selaku Electrical Maintenance & Instruments Plant Manager
5. Bapak Abdul Halim selaku Assisten Manager Electrical Maintenance
6. Bapak Amir Tahir selaku Assisten Manager Instrument Maintenace
7. Bapak Kristyan dan anggota yang telah bersedia berbagi pengetahuan dan
menemani observasi tempat kerja prajtek.
8. Seluruh staff dan karyawan Electrical Maintenance & Instruments Plants
9. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan dan menyusun
laporan kerja praktek.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki laporan
ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkannya.
Pomalaa, September 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .................................. Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .............................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : PT. ANTAM Tbk. UBPN Pomalaa …....................................................8
Gambar 2.2 : Peta Lokasi PT. ANTAM Tbk. UBPN Pomalaa ......................................9
Gambar 2.3 : Logo PT. ANTAM Tbk …………………..............................................12
Gambar 2.4 : Struktur Organisasi EMIP …………....................................................13
Gambar 2.5 : Overhead Crane …………..................................................................15
Gambar 2.6 : Overhead Crane Tipe Bridge ..............................................................16
Gambar 2.7 : Overhead Crane Tipe Gantri ...............................................................16
Gambar 2.8 : Floor Mounted Jib Crane .…...............................................................17
Gambar 2.9 : Wall Mounted Jib Crane ....................................................................17
Gambar 3.1 : Contoh Remote Kontrol Overhead Crane ...............................................18
Gambar 3.2 : Contoh Hand Held .................................................................................18
Gambar 3.3 : Crab / Trolly ......................................................................................20
Gambar 3.4 : Drive Motor .....................................................................................20
Gambar 3.5 : Contoh Hoist Limit Switch ….............................................................22
Gambar 3.6 : Contoh Hook.....................................................................................22
Gambar 3.7 : Overhead Crane Dengan Dua Hook ….................................................25
Gambar 3.8 : Overhead Crane Dengan Dua Pengait Tambahan ……............................25
Gambar 3.9 : Skema Proses Peleburan .......................................................................26
Gambar 4.1 : Overhead Crane Satu Hook 15 Ton ....................................................27
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Jurusan Teknik Elektro Universitas Teknologi Yogyakarta adalah salah satu wadah
untuk mempelajari ilmu keteknikan dimana kurikulumnya diaktualisasikan kepada
penguasaan kemampuan teknis dan kemampuan manajerial.
Sebagai salah satu komponen utama pada perguruan tinggi, mahasiswa dituntut untuk
dapat memacu dan mengembangkan potensi diri sesuai dengan disiplin ilmu yang digeluti
sebagai persiapan untuk menghadapi dunia baru yaitu dunia ketenagakerjaan. Tetapi realitas
yang terjadi menunjukan bahwa ilmu yang didapatkan secara teoritis selama bertahun-tahun
seakan tak berguna tanpa didukung pengalaman kerja dibidangnya sehingga munculah
berbagai macam opini yang mendiskreditkan Perguruan Tinggi seperti produsen “Perguruan
Intelektual”.
Atas pemikiran tersebut diatas, maka diadakanlah Kerja Peraktek (KP) sebagai salah
satu kredit yang haruis dilulusi oleh mahasiswa pada Jurusan Teknik Elektro Universitas
Teknologi Yogyakarta
Dengan adanya Kerja Praktek (KP) ini, mahasiswa diharapkan mampun berinteraksi
dengan dunia kerja yang sesungguhnya sehingga mampu mengaplikasikan dan
membandingkan apa yang diperoleh padabangku kuliah dengan permasalah dilapangan.
Selain itu diharapkan juga terjadi pertukaran informasi baik diantara mahasiswa sendiri,
lembaga pendidikan tinggi, serta kalangan masyarakat khususnya masyarakat industri.
Dengan adanya pemikiran tersebut maka, kami memilih PT. ANTAM (Persero) Tbk.
UBPN Sulawesi Tenggara untuk melaksanakan Kerja Praktek (KP) atas beberapa
pertimbangan yang disesuaikan dengan bidang keahlian yang dipelajario dibangku kuliah.
Sehingga diharapkan mapu menjadi wadah untuk menimba ilmu dan pengalaman dibidang
industri pada umumnya dan pada dibidang pertambangan nikel pada khususnya serta
merupakan salah satu perusahaan yang berstatus BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang
mengolah dan menghasilkan nikel terbesar di Indonesia dan dalam melakukan kegiatan
operasionalnya telah menerapkan teknologi yang maju untuk mencapai kualitas produk yang
baik.
2
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul yang diangkat dan dengan melihat batasan masalah yang ada,
maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagi berikut “bagaimana mengatasi
masalah-masalah pada Overhead Crane ( OHC ).
3
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya mata kuliah kerja praktik dimana yang telah dilaksanakan PT.ANTAM
(Persero) Tbk.UBPN Sulawesi Tenggaraini telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang
bermanfaat bagi saya, guna menambah pengalaman dan gambaran-gambaran nyata yang ada
di dunia kerja. Adapun manfaatnya adalah:
a. Bagi Mahasiswa
1. Lebih mengenal dunia kerja di industri dan mahasiswa dapat berinteraksi langsung
dengan pekerja di bagianOverhead Crane ( OHC ) mulai dari komponen yang
digunakan sampai sistem kontrol, serta karyawan dan teknisi di perusahaan atau di
PT.ANTAM (Persero) Tbk.UBPN Sulawesi Tenggara.
2. Mampu menghadapi segala bentuk persaingan yang diperlukan di dunia kerja. Hal ini
menjadi modal pengetahuan dan pengalaman bagi kami baik sebelum maupun setelah
lulus studi di Fakultas Teknologi Informasi dan Elektro, Universitas Teknologi
Yogyakarta.
3. Membentuk diri sendiri untuk menjadi seorang pemimpin yang bijak dalam
menanggapi suatu permasalahan serta mampu mencari cara terbaik untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
4. Membina keahlian tidak disalah satu bidang kerja tetapi lebih fleksibel terhadap
sejumlah keahlian yang menuntut kita untuk dapat belajar dan mampu
mengaplikasikannya.
b. Bagi Perusahaan
1. Memperoleh sejumlah pengalaman dalam menggalio potensi di bidang perindustrian
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan dan pengembangan perindustrian.
2. Dapat memanfaatkan bantuan tenaga mahasiswa selama pelaksanaan Kerja Praktek
(KP).
3. Memperkenalkan perusahaan pada masyarakat umum melalui kerja sama antara pihak
perusahaan dengan perguruan-perguruan tinggi.
4. Memperoleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial untuk perusahaan.
5. Merupakan perwujudan nyata peran perusahaan dalam mengembangakan bidang
pendidikan.
4
1.6 Metode Penulisan
Adapun metodologi yang digunakan penulis dalam mencari dan memperoleh data yang
diperlukan dalam menyusun laporan ini adalah:
a. Metode Penulisan Pengamatan Lapangan
Pengamatan lapangan dimaksutkan untuk memperoleh data-data yang merupakan
gambaran kenyataan yang terjadi pada PT. ANTAM (Persero) Tbk. UBPN Sulawesi
Tenggara dengan cara:
1. Observasi
Yaitu dengan metode penulis menyelami dan terlibat langsunng dengan kegiatan
dilingkungan kerja tersebut. Metode ini dilakukan dengan alasan dapat memahami
langsung permasalahn yang nampak dilapangan sehingga memudahkan dalam
penulisan laporan.
2. Wawancara
Yaitu dengan metode bertanya. Wawancara dilakukan terhadap pimpinan dan
karyawan yang ada dilingkungan kerja dimana penulis melakukan Kerja Praktek
(KP). Metode ini dilakukan dengan alasan karena tidak semua apa yang dilakukan
dalam Kerja Praktek (KP) dapat dikuasai oleh penulis. Maka sebagai tambahan
informasi didalam melakukan Kerja Praktek (KP) tersebut penulis perlu bertanya dan
mendapatkan penjelasan dari pihak-pihak yang mengetahui permasalahan tersebut.
Penulis dapat mengajukan pertanyaan secara terperinci serta meminta penjelasan
mengenai apa saja yang berhubungan dengan bahan untuk menyusun laporan ini.
3. Studi Kepustakaan
Yaitu metode yang digunakan dengan cara mencari dan membaca literatur yang
ada kaitannya dengan pokok bahasan. Metode ini dilakukan dengan alasan untuk
memperjelas metode pertama dan kedua.
b. Metode Penulisan Pengamatan Pustaka
Pengamatan pustaka dimaksutkan sebagai landasan dari laporan kerja praktek
dengan jalan membaca buku-buku, brosur, tulisan ilmiah dan referensi yang berkaitan
dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
5
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan Laporan Kerja Praktik, penulis membuat
sistematika penulisan dalam 6 bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang uraian dari Latar Belakang permasalahan yang mendasari pentingnya
diadakan penelitian, Rumusan Masalah mendiskripsikan bidang yang diteliti oleh peneliti,
Batasan Masalah yaitu untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang ruang lingkup
penelitian, Tujuan Kerja Praktik, dan Manfaat Kerja Praktik yang dilakukan mahasiswa serta
Sistematika Penulisan.
BAB II GAMBARAN SINGKAT
Profil PT. ANTAM (Persero) Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara, membahas mengenai sejarah
singkat ANTAM Tbk UBPN Sulawesi Tenggara dan Letak Geografis Daerah Penambangan,
Visi & Misi, Kegiatan Penambangan, Sistem Informasi Perusahaan serta Struktur Organisasi,
Kesehatan & Keselamatan Kerja ( K3 ).
6
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
PT. ANTAM (Persero), Tbk. UBPN SULTRA
Pada saat perang dunia ke II yaitu pada tahun 1942 s/d 1945, Indonesia diduduki oleh
Jepang, Sumitomo Metal Mining Co. (SSM) lalu mengusulkan ppembuatan tambang nikel
pomalaa yang akhirnya dibangun sebuah pabrik pengolahan yang menghasilkan nikel matte.
Sampai menyerahnya Jepang ke tangan sekutu, pabrik tersebut telah menghasilkan 351 ton
matte. Tetapi, akibat serangan sekutu pabrik pengolahan nikel di Pomalaa hancur berantakan.
Dari nikel matte yang dihasilkan hanya 30 ton yang berhasil dikapalkan dan sisanya ditinggal
di Pomalaa.
Mengingat cadangan biji nikel laterit kadar rendah (≤1,82 % Ni) cukup besar sedangkan
biji nikel laterit berkadar tinggi (≥ 2,30 % Ni) semakin menipis, maka untuk memperpanjang
jangka waktu penambangan nikel di Pomalaa dan agar biji nikel kadar rendah tersebut dapat
bernilai maka didirikan pabrik peleburan biji nikel menjadi produk program FeNi.
Pabrik unit 1 mulai dibangun pada tanggal 12 Desember 1973 dengan pemancangan
tiang pertama dan selesai dikerjakan selama 2 tahun. Tanggal 14 Agustus 1976 dapur listrik
unit 1 dengan daya 20 MVA (18 MW) mulai produksi secara komersial. Pada tanggal 23
7
Oktober 1976 pabrik FeNi diresmikan oleh wakil persiden RI Sri Sultan Hamengkubuwono
IX. Pabrik Unit II mulai dibangun pada tanggal 2 November 1992 dan sekitar bulan Februari
1995 sudah mulai produksi pabrik FeNi II diresmikan oleh presiden RI Soeharto pada tanggal
11 Maret 1996. Pabrik FeNi III dibangun pada bulan Desember 2003, dan mulai produksi
secara komersial pada tahun 2007.
8
2.2 Lokasi PT. ANTAM ( Persero ) Tbk. UBPN Sultra
PT. Aneka Tambang Tbk. UBPN Sultra terletak di Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi
Sulawesi Tenggara. Dari Ibukota Kabupaten Kolaka jaraknya kurang lebih 30 km, sedangkan
dari Ibukota Provinsi Kendari kurang lebih 180 km.
Perjalanan dari Makassar ke Pomalaa dapat ditempuh dengan pesawat berukuran kecil,
atau dapat ditempuh melalui jalan darat dari Makassar ke Bajoe Bone yang selanjutnya
dengan kapal ferry ke Kolaka dan dilanjutkan dengan kendaraan darat ke Pomalaa. Daerah ini
meliputi sebagian dataran Sulawesi Tenggara bagian barat yang terdiri dari daerah utara,
daerah tengah, daerah selatan, dan sebagian gugusan pulau – pulau antara lain : Pulau
Maniang, Pulau Lemo, Pulau Padamarang.
9
2.3 Keadaan Topografi
Topografi Daerah Pomalaa merupakan bukit – bukit yang memanjang dari Utara Timur
sampai Barat Daya. Tiap daerah perbukita terlihat adanya punggung – punggung utama yang
kemudian bercabang menjadi dua daerah perbukitan. Lembah – lembah diantara cabang
inilah meupakan tempat – tempat pelayanan air pada waktu msim hujan. Bukit tersebut
mempunyai induk yaitu Pegunungan Mekongga. Pada umumnya bentuk topografi Daerah
Pomalaa dapat dibagi menjadi dua bagian yakni daerah rendah dan perbukitan dengan relief
yang landai, sedang, dan terjal.
Daerah yang terletak padaa dataran rendah meliputi daerah pantai, sebagian besar
pemukiman penduduk berada pada ketinggian 2 sampai 100 meter dari permukaan laut.
Daerah perbukitan merupakan daerah penambangan dengan ketinggian 100 sampai 250 meter
dari permukaan air laut, antara bukit dengan lereng yang berbatasan dengan lembah yang
cukup dalam
2.4 Geografis Daerah Perusahaan
Pomalaa terletak pada garis lintang 3º30 – 4º30 LS dan 120º - 122º BT. PT. ANTAM
(Persero), Tbk. UBPN Sultra terletak di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka Propinsi
Sulawesi Tenggara yang berjarak ± 165 Km dari Kendari, Ibu Kota Sulawesi Tenggara.
1. Wilayah Utara
Yaitu wilayah penambangan sekitar bukit-bukit Pomalaa sebelah utara, batas wilayah
daerah utara yaitu sungai Huko-Huko, sedangkan batas sebelah selatan adlah sungai
Komoro.
2. Wilayah Tengah
Termaksut didalamnya daerah Tambea, Latumbi, dan daerah sekitar Komoro. Batas
wilayah sebelah utara adalah daerah tengah sungai komoro, dan batas sebelha selatan
adalah sungai sapura.
3. Wilayah seltan
Meliputi gugusan bukit-bukit dibagian utara sungai Oko-Oko, Tanjung Batu Kilat,
Kayu Angin, Tanjung Lappe. Sedangkan batas sebelah utara daerah selatan adalah
sungai Sapuran dan batas sebelah selatan adalah sungai Oko-Oko.
10
2.5 Visi dan Misi
Adapun Visi dan Misi PT. ANTAM ( Persero ) Tbk. UBPN Sultra, antara lain :
a. Membangung dan menerapkan praktek-praktek terbaik kelas dunia untuk
menjadikan Antam sebagi pemain globlal.
b. Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepatguna
dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup.
c. Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif.
d. Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis
pertambangan, diversivikasi, dan intergrasi selektif untuk memaksimalkan nilai
pemegang saham.
e. Meningkatkan kopetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan budaya
organisasi berkinerja tinggi.
f. Berpastisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama disekitar wilayah
operasi, khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
11
2.6 Arti Logo
Logo PT. ANTAM (Persero), Tbk. UBPN Sulawesi tenggara terdiri dari tiga gunung
yang mempresentasikan “sumber mineral dan produk yang terdiversivikasi”.
Keterangan logo:
a. Ketiga gunung terbut muncul dari ketiga lengkungan, yang mempresentasikan planet
bumi atau alam.
b. Dibawah lingkungan terdapat refleksi dari ketiga gunung yang menggambarkan
sumber daya mineral yang terdapat diperutr bumi.
c. Pembagian logo menjadi dua bagian juga dapat menggambarkan dua jenis kegiatan
pertambangan, tambang terbuka dan tambang bawah tanah.
d. Logo ini mempresentasekan Antam, yang memiliki kompetensi penambangan
didalam perut bumi dan membawahnya ke permukaan yang diolah menjadi logam
yang berharga.
e. Bentuk logam yang simetris dan corak huruf “T” kapital ditengah menggambarkan
stabilitas, kekuatan, solidaritas dan harmoni.
f. Logo ini mencangkup atribut brand:
Pilar pertambangan, diversifikasi, terkemuka, besar.
Atribut nasional, profesional, kehati-hatian, tanggung jawab, terpecaya.
Atribut pribadi progresif, dinamis, terbuka.
12
2.7 Struktur Organisai EMIP
Dibawah ini adalah struktur organisasi EMIP ( Eletrical Maintenance & Instrument Plant
) PT. ANTAM Tbk. UBPN Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Bagan tersebut merupakan
ketua atau senior masing – masing sub.
13
2.8 Kesehatan & Keselamatan Kerja ( K3 )
PT. ANTAM ( Persero ) Tbk. UBPN Sultra dikenal sebagai salah satu kelas dunia yang
senantiasa meningkatkan kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik. Untuk mencapai tujuan
tersebut, PT. ANTAM ( Persero ) Tbk. UBPN Sultra mempunyai komitmen untuk selalu
mematuhi setiap peraturan dan hukum pemerintah, menjaga lingkungan hidup dan menopang
masyarakat sekitar serta menerapkan kualitas hidup.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) merupakan salah satu kebijakan yang dibuat
oleh PT. ANTAM ( Persero ) Tbk. UBPN Sultra untuk menunjang terpenuhinya nilai – nilai
dan tujuan perusahaan. Perusahaan menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat oleh
perusahaan berkewajiban:
1. Melaksanakan peraturan K3 yang berlaku.
2. Mengembangkan sistem K3 di lingkungan perusahaan.
3. Menyediakan alat pelindung diri yang sesuai jenis dan lokasi kerja.
4. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian karyawan terhadap K3 melalui pelaksanaan
program K3.
Semua karyawan berkewajiban:
1. Mematuhi semua peraturan K3 serta melaksanakan pekerjaan se suai tata cara yang
aman.
2. Menjaga keselamatan diri serta orang lain yang mengambil tindakan terhadap suatu
keadaan yang dapat menimbulkan bahaya.
3. Menggunakan dan merawat APD dalam melaksanakan tugasnya menjaga
keberhasilan PT ANEKA TAMBANG (Persero)Tbk UPBN SULTRA dalam
mencapai target Zero accident tergantung dukungan dari setiap karyawan,oleh Karena
itu karyawan sepakat akan menjaga kondisi tempat kerja agar selalu aman dari bahaya
sehingga kecelakaan dapat terhindari.
14
BAB III
DASAR TEORI
3.1 Pengertian Overhead Crane ( OHC )
Overhead crane merupakan alat pemindah yang mempunyai struktur kerangka
menyerupai jembatan yang ditumpu pada kedua ujungnya dengan roda- roda untuk berjalan
sepanjang lintasan rel diatas lantai.Crane dapat dioperasikan secara manual dan juga dapat
dioperasikan dengan listrik. Kebanyakan crane saat ini digerakkan dengan motor
listrik,sehingga crane ini dikenal dengan overhead electric traveling crane.
Overhead crane biasa digunakan pada lingkungan industri terutama industri pembuatan
baja dan logam-logam lain seperti tembaga dan aluminium.Pada setiap langkah proses
manufakturing hingga meninggalkan pabrik sehingga menjadi produk jadi logam ditangani
dengan menggunakan overhead crane .selain itu Industri mobilmenggunakan overhead crane
untuk menangani bahan-bahan mentah. Dan fasilitas penyimpanan. Hampir semua pabrik
kertas menggunakan Brige Crane untuk pemeliharaan rutin membutuhkan penghapusan
gulungan pers berat dan peralatan lainnya. Bridge crane yang digunakan dalam konstruksi
awal mesin kertas karena mereka membuat lebih mudah untuk menginstal berat cast kertas,
besi pengeringan drum dan peralatan besar lainnya, beberapa berat sebanyak 70 ton.
Overhead crane merupakan salah satu jenis peralatan transportasi yang digunakan di
industry.Fungsi dari alat ini adalah untuk memindahkan atau mengangkat muatan material
dari satu tempat ke tempat lain.
15
3.2 Klasifikasi Overhead Crane ( OHC )
Overhead crane sendiri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu :
1.Overhead Crane Tipe Bridge
Bridge crane atau overhead travelling crane didefinisikan sebagai crane yang
terdiri dari sebuah bridge beam (palang jembatan) atau palang yang ditopang pada
kedua ujung end carriage, mampu bergerak travelling along elevated runways dan
memiliki satu atau lebih mekanisme hoist dipasang disepanjang bridge. Overhead
crane tipe ini pada umumnya terdiri 3 jenis, yaitu single girder (EKKE), single
girder beam (ELKE) dan double girder (ZKKE). ELKE adalah tipe overhead crane
termasuk dalam EKKE (single girder) dimana struktur girder terbuat dari struktur
beam atau baja profil. Sedangkan perbedaan dari EKKE dan ZKKE terletak pada
jumlah girder dan struktur girder untuk keduanya terbuat dari plat baja yang
dibentuk sedemikian rupa menjadi kotak (box).
16
3.Overhead Crane Tipe Jibs
- Floor Mounted Jib Crane
17
3.3 Komponen - komponen Overhead Crane ( OHC )
Kontrol Device
Komponen ini berfungsi secara umum untuk mengendalikan keseluruhan fungsi
operasi overhead crane. Pada overhead crane kebanyakan dikontrol oleh pendant
control atau tidak tergantung dari struktur crane.
Remote Kontrol
Remote control biasanya dipakai pada belt sekeliling pinggang. Remote control dapat
dengan infra merah maupun radio controlled. Baik remote control infra red dan radio
controlled memiliki jangkauan yang terbatas.
18
Hoist
Hoist merupakan bagian utama pada overhead crane yang berfungsi sebagai
mekanisme pengangkat muatan dengan arah lintasan melintang sepanjang cross travel
girder. Pada bagian ini terdapat beberapa komponen meliputi :
a. Rope / Tali
Rope yang digunakan pada overhead crane adalah jenis wire rope.Wire rope atau
tali baja digunakan dalam mekanisme pengangkatan sebagai flexible lifting
appliances. Apabila dibandingkan dengan rantai, wire rope memiliki beberapa
keuntungan, antara lain lebih ringan,lebih tahan terhadap sentakan, tidak berisik
dalam pengoperasiannya pada kecepatan tinggi dan lebih handal. Wire rope dibuat
dari kawat baja yang memiliki kekuatan sampai dengan 130÷200 kg/mm2
kemudian melalui proses heat treatment dikombinasikan dengan proses cold
drawing lalu dililit melingkar, sehingga didapat sifat-sifat mekanis yang lebih
tinggi.
b. Pulley
Pulley atau puli berfungsi sebagai pemandu karena dapat merubah arah dari
flexible hoisting appliance, seperti wire rope. Sistem pulley adalah kombinasi dari
beberapa moveable pulley dan fixed pulley. Sistem ini digunakan untuk
mendapatkan gaya dan kecepatan yang lebih besar. Perhitungan drum dan puli
didasarkan pada jumlah lengkungan tali yang terdapat pada sistem puli majemuk.
c. Roda pulley tali
Roda puli tali dapat berupa desain tetap, bergerak dan kompensasi. Biasanya roda
puli ini terbuat dari besi cor (besi kelabu) atau lasan. Efisiensinya 0.96 ~ 0.97
dengan memperhitungkan gesekan pada bantalan. Diameter roda puli tidak boleh
kurang 10d, dengan d = diameter tali. Untuk tali kawat diameter minimum roda
pulinya ditentukan dari persamaan Ddr e3.e4.d Keliling pelek roda puli dibuat
sedemikian rupa sehingga tali tidak akan macet pada alurnya dan dapat bergerak
cukup bebas terhadap bidang pusat puli tersebut. Untuk mencegah agar tali yang
keluar menyimpang dari alur sisi dalam roda puli tanpa terjadi pelengkungan yang
tajamrada di dalam alur.
d. Drum
Pada pesawat angkat, drum berfungsi untuk menggulung tali (rope). Drum dengan
satu tali tergulung hanya mampu mempunyai satu helix ke kanan, sedangkan drum
yang didesain untuk dua tali diberi dua arah, kekanan dan kekiri.
19
Crab / Trolly
Crab merupakan unit cross travel dimana hook dinaikan dan diturunkan. Crab
merupakan tempat hoist drive motor, tromol tali, braking device, limit swicth,
transmisi. Daya untuk crab berasal dari bus bar atau kabel pada struktur crane.
Drive Motor
20
Motor pada hoist digunakan sebagai penggerak dari wire rope, kemudian membawa
beban untuk bergerak naik maupun turun. Perhitungan daya motor hoist menggunakan
perumusan :
dimana,
Q : Daya angkat maksimal (kg)
v : Kecepatan angkat (m/min)
η Efisiensi transmisi ≈ 0,85
Transmissions
Transmisi dari hoist berfungsi untuk mengatur rasio putaran motor hoist tersebut,
sehingga beban dapat berpindah dengan aman.
Gantry
Gantry ini bergerak sepanjang rel yang bergerak secara longitudinal yang arahnya
ditentukan oleh operator untuk memudahkan menaikkan dan meurunkan peti
kemas.Pada gantry yang berada pada Belawan International Container Terminal
terdapat rel yang memiliki panjang ± 1.000 meter.
Elektromotor
Elektromotor merupakan alat yang cukup penting dalam pengoperasian ini,
dikarenakan elektromotor adalah penggerak mula untuk menjalankan sistem yang
terdapat pada crane. Elektromotor berfungsi sebagai merubah energi listrik menjadi
energk mekanik yang dapat memutar poros untuk menjalankan trolley, dimana
putaran elektromotor diteruskan ke sistem transmisi dan dari sistem transmisi akan
diteruskan ke drum sehingga drum berputar dan tali akan terlilit dan terulur dari drum.
Inverter
Inverter/variable freuency drive/variable speed drive merupakan sebuah alat pengukur
kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke
motor. Pengubahan kecepatan ini dimaksutkan untuk mendapatkan kecepatan putaran
motor sesuai dengan yang diinginkan.
21
Hoist limit switch
Limit switch mencegah overwinding dan over lowering hook block. Hoist limit switch
terdiri dari upper dan lower limi switch. Upper limit switch berfungsi mencegah hook
block berhubungan dengan tromol tali. Lower limit switch mencegah hook block
berhubungan dengan lantai.
Hook
Hook merupakan fitting yang umum pada ujung wire rope,rantai,dan takel pesawat
angkat lainnya.Hook terbuat dari baja 20 setelah ditempa dan dimesin hook diproses
annealing hook dibersihkan dari kerak yang menempel.
22
BAB IV
PEMBAHASAN
Overhead Crane ( OHC ) Pada Fe – Ni IV PT. ANTAM Tbk.
23
>>Speed / Motor Data & Electrical
Hoist – Lifting Speed : 0~4.5 m/min 55 kw 60 %ED
Aux. Hoist – Lifting Speed : 0~10 m/min 45 kw 60 %ED
Cross Travel Speed : 0~36 m/min 2 x 5.2 kw 100 %ED
Long Travel Speed : 0~70 m/min 2 x 9.6 kw 100 %ED
Hoist Lifting Motor Type : K21R 250 M4
Aux. Hoist Lifting Motor Type : K21R 225 M4
Cross Travel Drive Motor Type: ADK 60TD ZBA132 A L4 i=89.2 ; N=65
Cross Travel Wheel Type : RAE 400 / RNE 400
Long Travel Drive Motor Type : ADK 700DD ZBA132 C4 i=44.a ; N=75
Long Travel Wheel Type : RAE 400 / RNE 400
Power Supply : 380V 3 Phase 50 Hz
Control Voltage : 220V
Type Of Conductor : Conductor Wire Rl 120
24
4.2 Skema Overhead Crane ( OHC ) Pada Fe – Ni IV
Pada Fe – Ni IV terdapat empat overhead crane, tiap crane ada memiliki satu ataupun
dua hook. Crane yang memiliki dua hook biasanya berkapasitas dua muatan yaitu 15 ton
dan 50 ton. Masing – masing hook yang berbeda kapaitas itu digunakan sesuai berat
kebutuhan yang diinginkan.
25
Gambar 3.9 Skema proses peleburan
Overhead Crane ( OHC ) pada Fe – Ni IV tidak hanya bekerja pada satu medium saja.
Di tempat ini pekerjaan OHC ada beberapa, seperti contoh gambar di atas tepatnya yang
bagian yang dilingkari, yaitu pada proses peleburan, disini hasil peleburan yang berupa metal
akan keluar melalui metal hole yang ada pada tanki furnace. Kemudian metal yang keluar
akan ditampung pada wadah / laddle. Disini metal disesuaikan suhunya terlebih dahulu oleh
operator crane, tepatnya Overhead Crane dua hook dengan tambahan pengait bisa dilihat
pada gambar 3.6, jika suhuya sudah tepat maka laddle yang berisi metal akan dibawa ke
tempat pemurnian dengan crane tersebut.OHC bekerja dengan cara dikendalikan oleh
operator yang berada diatas yang rangannya menyatu dengan OHC itu sendiri.
Sedangkan untuk OHC yang lebih kecil / satu hook, biasanya digunakan untuk
mengangkut barang – barang yang lebih kecil, tepatnya dengan bobot dibawah 15 ton. Pada
Fe – Ni IV sendiri penggunaan OHC 15 ton biasanya untuk mengangkut bahan seperti kayu,
material pendukung tambang seperti bahan bakar, serta bahan lain yang sekiranya memiliki
bobot dibawah 15 ton. Contoh pengunaan OHC kapasitas 15 ton ada pada gambar dibawah
ini ( gambar 3.8 ).
26
Gambar 4.0 OHC 1 hook 15 ton
27
4.4 Prinsip Kerja Dan Pengoperasian Overhead Crane ( OHC ) Pada Fe – Ni IV
Prinsip kerja OHC umumnya hampir sama dengan HCC ( Hot Charge Crane ) yang
ada pada Fe – Ni IV di PT. Antam Tbk. Bedanya di OHC hanya menggunakan tiga
motor , sedangkan HCC menggunakan empat motor, dan juga pada OHC 2 hook
menggunakan limit switch karena berkapasitas 2 beban yaitu 15 ton dan 50 ton. Tiga
motor tersebut mewakili gerakan OHC itu sendiri yakni Hosting, Travelling, dan
Travessing. Jadi ketiga gerakan itu merupakan prinsip kerja dan pengoperasian OHC
pada Fe – Ni IV.
a) Hoisting ( Up – Down )
Gerakan hoist ini adalah gerakan naik dan turun untuk mengangkat dan
menurunkan muatan yang telah dikaitkan melalui tali baja (wire rope) yang
digulung oleh drum, dimana drum ini digerakkan oleh elektromotor. Apabila
posisi pengangkatannya telah disesuaikan seperti yang telah dikehendaki
maka gerakan drum ini dapat dihentikan oleh rem (brake) yang dilakukan
pada handle dan terdapat pada kabinoperator.
b) Travessing
Gerakan transversal ini adalah gerakan yang dilakukan oleh trolley saat
membawa muatan dengan arah dan pergerakannyasejajar dengan boom dan
girder, melalui tali baja yang terlilit pada drum dengan penggerak mula ialah
elektromotor, sehingga trolley akan bergerak pada rel yang terletak diatas
boom dan girder. Gerakan ini akan berhenti jika arus listrik pada
elektromotor diputuskan dan sekaligus rem akanberkerja. Lebih gampangnya
gerakan ini merupakan gerakan ke arah kanan maupun kiri OHC.
c) Travelling
Gerakan travelling ini disebut juga gerakan yang dilakukan oleh gantry yaitu
gerakan memanjang pada rel besi yang terletak pada permukaan tanahyang
dilakukan melalui roda gigi transmisi. Dalam hal ini elektromotor akan
memutar roda gantry dan gantry akan bergerak secara maju mundur ke arah
yang diinginkan, dan setelah jarak yang dicapai telah pada tempatnya maka
arus listrik akan terputus dan rem sekaligus akan berkerja. Gerakan ini bisa
dibilang juga gerakan maju mundur OHC.
4.5 Inspeksi Dan Maintenance Pada Overhead Crane ( OHC )
28
a. Inspeksi Pada OHC
Prosedur inspeksi terhadap crane dibagi menjadi dua berdasarkan dengan kondisi
operasi dan frekuensi penggunaan.Interval inspeksi tergantung pada umur komponen
crane dan tingkat keausan yang dialami komponen, deteriorasi, atau malfungsi.Oleh
karena itu, direkomendasikan menentukan interval inspeksi sesuai dengan frekuensi
beban meximum yang akan diangkat, frekuensi operasi crane per hari, lamanya
waktu per hari operasi kontinu dan sebagainya. Serta disarankan untuk mencatat data
inspeksi pada program mainterance. Dari kegiatan ini dapat diketahui secara lebih
tepat seberapa sering komponen – komponen harus diperiksa. Lebih lanjut, sebagai
hasil dari investigasi ini, akan diketahui suku cadang pengganti pembelian yang
tepat. Karena tujuan inspeksi dan pemeliharaan adalah untuk memastikan kinerja
crane yang mulus dan sempurna, sangat penting untuk menemukan dan
memperbaiki masalah sedini mungkin juga untuk mengambil tindakan yang bersifat
preventif.Berikut beberapa contoh tindakan inspeksi yang dilakukan ;
1. Supporting Structure
29
Check shave dari keausandan gerak bebas hoist,cek juga kondisi kerja limit
switch.
4. Hook
Inspeksi secara visual pada hook harus dilakukan setiap hari (sebelum digunakan).
Untuk mengidentifikasi harus diperhatikan sebagai berikut :
a. Keretakan, tergores,tercungkil
b. Terjadi perubahanbentuk.
c. Kerusakan dari bahankimia.
d. Kerusakan atau kesalahan pemakaian pada the throat latch.
Deformation/perubahan bentuk adalah setiap perubahan bengkok atau terpuntir
melebihi 10 % keadaan opening melebihi 15 %. Pemeriksaan mingguan ke bulanan
perlu dilakukan untuk memeriksa dari:normal hook. Throat Opening. Setiap
penyimpangan yang menyebabkan suatu peningkatan di dalam throat
a. Perubahan bentuk, seperti bending, twisting, atau increased
throatopening
b. Permukaanhook
c. Retak, tergores,tercungkil
d. Kerusakan pada kancingpengikat
e. Pengikat Hook dan alat-alat pengaman.
30
b. Maintenance Pada OHC
Maintenance disini meliputi beberapa tindakan yang umum dilakukan pada
beberapa situasi. Maintenance dilakukan apabila terjadi gangguan / trouble
shooting, dari data yang bisa temukan disini terdapat tiga kondisi yang biasa
dilakukan tindakan maintenance. dua kondisi tersebut meliputi : selama proses
starting up, selama proses operasimotor – motor yang ada pada OHC.
1. Padasaat starting UP
No Permasalahan Penyebab Perbaikan
Breaker utama mati Nyalakan breaker utama dan
tekan tombol reset
1. Tidak ada power suplai
Satu atau lebih tombol Periksa dan reset semua
emergency tertekan tombol emergency
Kesalahan lampu Kesalahan indikasi pada Periksa unit yang mana yang
2. indikasi ketika power peralatan unit pada kontrol panel mengalami indikasi kesalahan
dinyalakan
Travelling tidak Limit switch untuk travelling Periksa dan reset limit switch
3.
memungkinkan berada diposisi yang salah
Traverssing tidak Limit switch untuk traverssing Periksa dan reset limit switch
4.
memungkinkan berada diposisi yang salah
Hoisting tidak Limit switch untuk hositing Periksa dan reset limit switch
5.
memungkinkan berada diposisi yang salah
31
2. Selama proses operasi motor
No. Permasalahan Penyebab Perbaikan
Motor tidak berjalan Periks terminal atau
1. Terminal terlepas atau mati
saat pertama di start perbaiki
Gunakan motor yang
Frekuensi yang digunakan
sesuai dengan
terlalu besar
kebutuhannya
2. Over – heating
Beban terlalu berat Kurangi beban
Periksa kembali tegangan
Drop tegangan besar
dari power sumber
Getaran terlalu besar Bearing tidak dalam kondisi Periksa bearing dan ganti
3.
dan motor terlalu bising bagus bila diperlukan
Air gap pada inti rotor dan stator Periksa bearing dan ganti
tidak rata bila diperlukan
Periksa sikat, resistor,
Putaran motor tidak
4. Sentakan satu phase kontroller dan terminal
mau berheti
motor.
32
BAB V
PENUTUP
5.2 Kesimpulan
Setelah kurang lebih satu bulan melakukan kerja praktek di PT. ANTAM Tbk UBPN
SULTRA tepatnya dibagian EMIP, kesimpulan yang saya dapatkan mengenai judul laporan
saya adalah :
a. Overhead Crane ( OHC ) merupakan alat pemindah yang mempunyai struktur
kerangka menyerupai jembatan yang ditumpu pada kedua ujungnya dengan roda-
roda untuk berjalan sepanjang lintasan rel diatas lantai.Crane dapat dioperasikan
secara manual dan juga dapat dioperasikan dengan listrik. Kebanyakan crane saat
ini digerakkan dengan motor listrik,sehingga crane ini dikenal dengan overhead
electric travelingcrane.
b. Overead Crane ( OHC ) pada Fe – Ni IV menggunakan tipe bridge dengan 2
gantry. Crane tersebut menggunakan 3 motor untuk penggeraknya yaitu motor AC
3 fasa. Penggerak tersebut yaitu travelling, traverssing, dan housting.
c. Overhead Crane ( OHC ) pada Fe – Ni IV menggunakan 2 jenis OHC sesuai
kapasitas bebannya, yaitu 1 hook untuk 15 ton dan 2 hook untuk 50 ton.
d. Pengontrolan Overhead Crane ( OHC ) pada Fe – Ni masih bersifat manual, yaitu
masih dioperasikan oleh operator yang terdapat pada ruang kabin,
pengoperasiaanya menggunakan dua joystick.
e. Pada Fe – Ni IV , Overhead Crane ( OHC ) digunakan untuk mengangkut metal
dari proses peleburan menuju proses pemurnian, dan mengangkut material
pendukung untuk crane kapasitas 15 ton.
33
5.2 Saran
a. Sebaiknya pada minggu pertama kerja praktek dilakukan orientasi wawasan pabrik
agar mahaiswa tidak bingung dalam menentukan proses produksi yang ingin teliti
sesuai dengan jurusan.
b. Untuk dapat menjaga jangka waktu pemakaian dari Overhed Crane ( OHC ) yang
ada, perlu ada kerja sama yang baik antara operator crane dengan pemeliharaan alat
– alat perusahaan, bukan hanya dalam perawatan tetapi juga usaha pencegahan dan
perbaikan kerusakan dari alat crane yang bersangkutan.
c. Untuk pelaksanaan kerja praktek selanjutnya di PT. ANTAM Tbk. UBPN
SULTRA perlu ada sasaran yag jelas yang akan dicapai peserta kerja praktek, yang
dapat mendatngkan manfaat bagi mahasiswa dan perusahaan. Untuk itu perlu
adanya kesamaan persepsi dan pengaturan yang lebih baik dalam pelaksnaan kerja
praktek antara perusahaan dan perguruan tinggi terkait.
34
DAFTAR PUSTAKA
35
LAMPIRAN KERJA PRAKTEK
1. Dokumentasi Kerja Praktek
36
37