Disusun oleh:
JATNIKA SETIAWAN
NIM. 111724016
Mengetahui,
Ketua Departemen Teknik Konversi Energi
i
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim, Puji syukur hanya milik Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah kerja praktik bagi mahasiswa Jurusan
Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung.
Hasil kerja praktik itu sendiri dituangkan dalam bentuk laporan kerja praktik yang
berjudul “ANALISIS PERFORMA POMPA NOx UNIT 2.1 PLTGU MUARA TAWAR”.
Laporan ini membahas troubleshooting kemungkinan kegagalan dan pemeriksaan pompa
NOx.
Penulis menyadari dalam pelaksanaan kerja praktik dan penyelesaian laporan kerja praktik
ini terdapat beberapa kendala yang dihadapi baik materi dan cara penyajiannya, akan tetapi
pada proses pelaksanaannya dapat terjadwal dengan baik dengan adanya bantuan dari semua
pihak. Penulis berharap laporan ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan serta
bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri
Bandung. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat segala
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktik dan penyusunan laporan
ini. Dalam kesempatan ini, atas segala bimbingan, pengarahan dan bantuan yang diberikan
kepada penulis baik selama pelaksanaan kerja praktik maupun pada saat penyusunan laporan
ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibunda Imas Permasih dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang
dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.
2. Bapak Aceng Daud, ST., M.Eng. selaku Ketua Jurusan yang telah memberikan
kesempatan untuk dapat melaksanakan kerja praktik, serta Bapak Wahyu Budi Mursanto,
Ir., M.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik.
3. Bapak Agoeng Harjatmo Rahardjo, ST., MT. sebagai dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberi saran selama menuyusun laporan dan melaksanakan kerja
praktik.
4. Ibu Purwinda Iriani, M.Si, selaku koordinator kerja praktik yang telah memberikan
penjelasan mengenai pelaksanaan dan pembuatan laporan kerja praktik ini.
5. Seluruh Staff dan Keluarga besar Jurusan Teknik Konversi Energi.
6. Ibu Feny sebagai staff SDM PT.PJB Muara Tawar yang telah membantu dan mengurus
administrasi penulis serta rekan untuk dapat melaksanakan kerja praktik di PT. PJB Muara
Tawar.
7. Bapak Budiono selaku Spv Bagian Pemeliharaan Mesin Blok 1 yang telah banyak
membantu, memberikan ilmu, masukan serta saran selama kerja praktik di lapangan.
8. Mas Febri selaku Staff Bagian Pemeliharaan yang telah memberikan banyak ilmu,
motivasi dan membimbing kami dalam kegiatan pemeliharaan unit pembangkit di PT PJB
UB Muara Tawar.
9. Mas Hendras selaku Staff Rendal Niaga dan Bahan bakar yang telah memberikan
kemudahan pada penulis sehingga dapat melakukan kegiatan kerja praktik di PT PJB UB
Muara Tawar.
iii
10. Mas Fuad, Mas Ganang, Mas Apris, Mas Hendra dan seluruh Staff Bagian Pemeliharaan
Mesin Blok 1 yang telah bersedia membimbing dan memberikan informasi pada penulis
dalam kegiatan pemeliharaan unit pembangkit di PT PJB UB Muara Tawar.
11. Mas Sefyan selaku Staff Rendal Operasi Blok 1 yang telah memberikan banyak bantuan
dan informasi kepada penulis selama melaksanakan kerja praktik.
12. Ibu Mumun dan Bapak Marhusen sebagai Staff Perpustakaan PT. PJB Muara Tawar yang
telah memberikan informasi mengenai bahan laporan yang diperlukan.
13. Seluruh staff PT PJB UB Muara Tawar yang telah membantu dan memfasilitasi penulis
dalam melaksanakan kerja praktik.
14. Jatnika, Budi, Allif, Ahmad Musa, dan Kasyfun selaku rekan kerja praktik yang senantiasa
membantu dan memberikan semangat dalam melaksanankan kerja praktik.
15. Renaldy Alwyana, Hani Aprianti dan Nizar yang terus memberikan semangat dan
membantu penyelesaian laporan ini.
Seluruh keluarga besar D4 TPTL yang terus menemani dan memberikan masukan sehingga
laporan ini dapat selesai.
iv
DAFTAR ISI
v
BAB IV ANALISA ............................................................................................................... 21
4.1. Data Pengukuran ......................................................................................................... 21
4.2. Pemeriksaan Mingguan Pompa NOx .......................................................................... 21
4.2.1. Preventive maintenance ....................................................................................... 21
a. Cleaning .................................................................................................................. 22
b. Lubricating .............................................................................................................. 22
c. Adjusting ................................................................................................................. 22
d. Inspection ................................................................................................................ 22
e. Minor Repair ........................................................................................................... 22
4.2.2. Predictive Maintenance ....................................................................................... 23
a. Pemeriksaan vibrasi................................................................................................. 23
b. Pemeriksaan temperature bearing ........................................................................... 23
BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 24
5.1. Kesimpulan ................................................................................................................. 24
5.2. Saran ........................................................................................................................... 24
Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 25
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
SUPLEMEN
Kerja Praktik dilakukan di Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit Muara Tawar blok 1
departemen perawatan mesin. Tanggal 22 juli dilakukan pengenalan ke HRSG dan BOP. Di
HRSG pembimbing memberikan penjelasan dan beberapa pertanyaan mengenai HRSG. Di
BOP, pembimbing mengenalkan beberapa komponen di water intake, water treatment plant
dan desalination plant. Di water intake ada dolphin yang berfungsi menyaring sampah,
travelling water screen yang berfungsi menyaring sampah yang lolos dari dolphin dan main
cooling water pump yang merupakan pompa utama yang menyediakan kebutuhan air untuk
pembangkit. Di water treatment plant dimana air hasil desalinasi diolah terdapat resin kation,
resin anion, tangki NaOH dan HCL. Di desalination plant air dari water intake dipisahkan dari
garam dengan cara dipanaskan dengan uap panas.
Tanggal 23 juli dilakukan pengenalan ke ruang steam. Di lantai 1 ada cooling water
condensor (CWC) yang berfungsi mendinginkan air pendingin pelumas turbin uap. Air
pendingin ke CWC disuplai oleh pompa CWC. Air untuk boiler disuplai oleh pompa
feedwater HP (high pressure) dan LP (low pressure). Ada pun kompresor yang digunakan
untuk mensuplai kebutuhan udara pembangkit. Udara dari kompresor disalurkan ke air
removal, air dryer kemudian ke air storage tank. Uap keluaran turbin didinginkan oleh main
condenser. Di ground ada tangki pelumas untuk turbin uap. Pelumas dimurnikan kembali oleh
mesin purifikasi minyak pelumas sebelum kembali disalurkan ke turbin uap. Di lantai 3 ada
turbin uap dan generator. Dilakukan juga observasi ke turbin gas yang sedang dilakukan
overhaul di blok 2. Pembimbing memberikan penjelasan mengenai sisi kompresor, sisi turbin,
journal bearing, combustor, thrust bearing, guide vane dan casing.
Tanggal 24 juli dilakukan pemeriksaan rutin water travelling screen yaitu pemeriksaan
dan pengencangan baut. Pembimbing menunjukan cara pengambilan dan pembersihan
saringan filter untuk pompa sealing. Di auxiliary boiler, yaitu firetube boiler yang uapnya
digunakan untuk desalination plant, pembimbing menjelaskan mengenai pemeriksaan
kebocoran pipa dan perbaikannya.
ix
Tanggal 25 juli dilakukan pengenalan perpustakaan. Tanggal 4 Agustus, Kami membaca
sejarah mengenai PJB dari beberapa laporan praktik yang ada di perpustakaan kemudian
menyusun bagian awal laporan bab 1.
Tanggal 8 agustus, dilakukan pemeriksaan pelumas beberapa pompa di ruang steam, yaitu
pompa CWC, HP feedwater dan LP feedwater.
Tanggal 11 agustus, dilakukan pemeriksaan rutin komponen di air intake block. Auxiliary
compressor digunakan untuk membersihkan air intake filter dari kotoran yang menempel.
Udara dari auxiliary compressor disalurkan terlebih dahulu ke air outlet receiver kemudian
dikeringkan dengan air dryer.
Tanggal 12 agustus, ada pompa yang rusak waste water pond. Pembimbing menjelaskan
troubleshooting pompa tersebut. Pompa dibongkar dan ternyata ulir impeller telah rusak
sehingga perlu diganti. Beberapa komponen penting di waste water treatment plant adalah
waste water storage pond, unit neutralizing PIT, sludge enrichment tank, sludge storage tank,
PH control and oxidation unit, coagulant sedimentation tank, clear water PIT, purified water
pond, pressure filter, HCL tank dan NaOH tank. Ada juga pompa yang rusak di chlorination
plant. Kami mempelajari beberapa komponen di chlorination plant yaitu tempat dimana air
laut diolah untuk dijadikan hypochlorite dengan cara dielekrolisis yang kemudian akan
x
ditambahkan ke air di water intake supaya tidak ada makhluk hidup yang berkembang biak di
saluran water intake. Beberapa komponen utama di chlorination plant adalah hypochlorite
tank, sea water tank, lamella dan chlorination generator.
Tanggal 14 hingga 21 agustus, saya mempelajari cara kerja NOx water injection system.
Saya berencana membandingkan emisi NOx yang dihasilkan ketika turbin gas beroperasi
dengan bahan bakar gas dengan ketika beroperasi dengan bahan bakar minyak. Namun
rencana tersebut tidak dapat dilakukan karena pada tanggal 22 agustus, hari terakhir kerja
praktik, kami diberi kesempatan ke MCR (Main Control Room) untuk meminta data-data yang
diperlukan tetapi operator tidak memiliki data emisi NOx karena pemeriksaan emisi dilakukan
oleh K3. Oleh karena itu saya memutuskan hanya menganalisa bagian pompa NOx dengan
data yang dicatat operator lapangan.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
NOx water system standby ketika turbin gas bekerja dengan bahan bakar gas oleh karena
itu pompa harus selalu siap jika turbin gas harus bekerja dengan bahan bakar minyak. Pompa
multistage tidak dianjurkan beroperasi on-off dalam jangka waktu lama atau pun beroperasi
tanpa adanya fluida karena pompa akan menjadi sangat panas dan akhirnya rusak. Oleh karena
itu pompa pada NOx water system dilengkapi dengan sirkulasi bypass agar pompa bisa tetap
beroperasi dalam batas aman ketika turbin gas tidak memerlukan NOx water.
1.4. Tujuan
Menganalisa kondisi pompa NOx dari data harian dan pemeriksaan mingguan.
1
2
BAB V Penutup
Berisi simpulan dan saran.
1. Metode observasi
3
Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan
pengamatan langsung terhadap alat proses yang di jadikan objek pemasalahan.
Sejarah PJB bermula sejak tahun 1945, dimana didirikan Perusahaan Listrik dan Gas.
Tahun 1965, perusahaan tersebut dibagi menjadi 2: Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan
Gas Negara. Tahun 1972, status PLN menjadi Perusahaan umum (Perum). Tahun 1982, PLN
dipecah lagi menjadi dua: Unit Divisi dan Unit Pembangkitan Tenaga Listrik dan Transmisi.
Tahun 1994, status PLN menjadi Persero. Setahun kemudian, dilakukan restrukturisasi atas PT
PLN (Persero) dengan pendirian subsider pembangkitan. Restrukturisasi ini dilakukan untuk
memisahkan misi perusahaan atas sosial dan komersial.
Pada tanggal 3 Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk 2 (dua) anak perusahaan
untuk mengelola pembangkit listrik yang memasok energi listrik di Pulau Jawa dan Bali.
Kedua anak perusahaan PLN tersebut adalah PT PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB
4
I) yang berkantor pusat di Jakarta dan PT PLN Pembangkitan Jawa Bali II (PT PLN PJB II)
yang berkantor pusat di Surabaya. Pada tahun 2000, PT PLN PJB II diubah nama menjadi PT
Pembangkitan Jawa-Bali atau singkatnya PT PJB. Sedangkan PT PLN Pembangitan Jawa Bali
I (PT PLN PJB I) berubah nama menjadi PT Indonesia Power.
PLTGU Muara tawar berada disebelah utara tepatnya disebelah timur sungai Muara
Tawar, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Unit
Pembangkit Muara Tawar mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas dan uap. PLTGU
Muara Tawar degan kapasitas terpasang 950 MW dibangun untuk membangun ke Listrikan
Jawa Madura Bali (JAMALI). Pada tahun 1997-1999 PLTGU Muara Tawar masih menjadi
asset PT. PLN (persero). Pembangkit Jawa Bali (PJB) di tunjuk untuk mengoperasikan dan
memelihara pembangkit tersebut pada tahun 2000 PLTGU muara tawar resmi menjadi asset
PT. PJB dan berada dibawah UP Muara Karang. Kemudian pada bulan juni tahun 2003,
terbentuk unit pembangkit Muara Tawar yang sepenuhnya mengoperasikan dan
memeliharakan pembangkit PT. PJB.
General Manager
Manager
Manager Keuangan Manager
Engineering dan Manager Operasi Manager Logistik
dan Administrasi Pemeliharaan
Quality Assurance
3. Bidang Operasi
Bidang ini bertugas untuk meningkatkan kompetivitas melalui peningkatan produktivitas
berkesinambungan pada unit pembangkitan PJB telah menjadwalkan program-program utama
yang terintegritas sebagai Good Governance Plan. Berikut program telah disetujui untuk
diterapkan, yaitu:
• Rencana Pembangkitan
• Rencana Pembangkitan Realibilitas
• Perencanaan dan Kontrol Kerja
• Manajemen Bahan Baku
• Balance Scorecard
• Manajemen Outage
• Manajemen Resiko
• Manajemen Kualitas
• Kultur Kerja
4. Bidang Pemeliharaan
Bidang pemeliharaan bertanggung jawab atas segala hal yang menyangkut pemeliharaan
pada seluruh aset perusahaan secara teknis. Rendal pemeliharaan bertanggung jawab atas
pelaksanaan pemeliharaan terhadap seluruh aset teknis dalam pembangkitan tenaga listrik
yang dibagi atas aset PLTG, PLTU, dan PLTGU. Pada masing-masing aset tersebut dibagi
menjadi beberapa kapasitas pemeliharaan, yaitu:
1. Pembangkit middle load dan peaking yang mendukung keandalan sistem Jawa – Madura –
Bali (JAMALI)
2. Penyangga tegangan 500 KV Cibatu, Muara Tawar dan Cawang
.
BAB II
DASAR TEORI
Pembentukan NOx secara eksponensial bergantung pada temperatur. Cara yang jelas
untuk mengurangi emisi NOx adalah dengan menurunkan temperatur di zona pembakaran.
Water injection telah digunakan secara luas untuk mengontrol emisi NOx ke tingkat yang
ditentukan standar. Tingkat penurunan pembentukan NOx sedikit proporsional terhadap
banyaknya air yang diinjeksikan ke dalam turbin.
7
8
Pompa multistage bisa mencapai head yang lebih tinggi dibandingkan pompa satu tingkat
dengan diameter impeller yang besar. Juga jika dibandingkan dengan pompa satu tingkat
dengan head dan kapasitas yang sama, pompa multistage dapat mencapai efisiensi yang lebih
tinggi.
Pompa multistage biasa digunakan untuk feed boiler, proses tekanan tinggi, sistem
pengabutan dan reverse osmosis. Dua seksi berikut mendeskripsikan jenis-jenis pompa
multistage.
106 suction casing, 107 delivery casing, 108 stage casing, 171 difuser, 177.01 difuser, 108
stage casing, 210 shaft, 230 impeller, 231.01 impeller, 320.01 anti-friction bearing, 330
bearing bracket, 360.01 bearing, 360.02 bearing cover, 412.01 O-ring seal, 412.07 O-ring seal,
412.08 O-ring seal, 420.01 shaft seal ring, 420.02 seal ring, 441 shaft seal housing, 471.01 seal
cover, 502 wear ring, 520.02 sleeve, 523.01 shaft sleeve, 525.01 space sleeve, 525.02 space
sleeve, 541.01 interstage bush, 550.01 disc, 551.02 space disc, 603.01 balance drum, 605.01
balance drum liner, 831.01 fan, 832.01 fan cover, 900.01 hexagon screw, 905.01 tie bolt,
914.01 hexagon socket screw, 914.02 socket screw, 914.03 socket screw, 920.01 nut, 920.02
hexagon nut, 920.05 fastening nut, 920.15 bearing fastening nut, 920.16 bearing fastening,
931.01 lock washer, 932.01 circlip, 932.02 circlip, 940.01 key, 940.02 key, 940.04 key.
Gambar 2. 4 Bagian-bagian pompa multistage radially split case
Sumber : Volk, M. (2005). Pump Characteristics and Applications. United States of America: CRC Press.
10
11
secara kontinyu kembali ke suction. Ini memastikan bahwa pompa memberikan aliran
minimum bahkan jika saluran utama ditutup (shut off) total. Sisi negatifnya adalah bahwa
energi menjadi terbuang karena ada daya ekstra yang diperlukan untuk mengakomodasi aliran
bypass.
2.4. Kavitasi
NPSH perlu diperhatikan ketika menggunakan pompa sentrifugal untuk memprediksi
kemungkinan terjadinya kavitasi, fenomena yang memberikan akibat secara hidrolik maupun
kerusakan mekanik pada pompa. Kavitasi adalah fenomena yang terjadi ketika gelembung uap
terbentuk dan bergerak sepanjang vane impeller. Ketika gelembung uap ini bergerak
sepanjang vane impeller, tekanan di sekitar uap meningkat. Ketika tekanan di luar gelembung
lebih besar daripada tekanan di dalamnya, gelembung akan mengempis. Fenomena tersebut
disebut kavitasi. Kempisnya gelembung menimbulkan suara berisik atau noise. Efek hidrolik
kavitasi terhadap pompa biasanya menurunnya performa pompa dari performa seharusnya
yaitu rendahnya tekanan dan aliran dari yang seharusnya. Yang lebih serius lagi ialah
kerusakan mekanik yang dapat timbul akibat vibrasi berlebih. Vibrasi ini dikarenakan
pembebanan tidak merata di impeller dikarenakan campuran uap dan fluida cair yang
melewati impeller, dan karena local shock wave yang terjadi ketika gelembung mengempis.
Shock wave dapat merusak impeller secara fisik, menyebabkan kerusakan material
permukaan impeller. Besarnya material yang berkurang bergantung berapa lama kavitasi
terjadi dan jenis material impeller itu sendiri. Sering kali efek samping yang ditimbulkan
kavitasi adalah kerusakan bearing dan seal pompa.
BAB III
Pompa NOx
Air demineralisasi diinjeksikan ke burner selama beroperasi dengan fuel oil. Injeksi air
dilakukan untuk stabilisasi pembakaran dan pembersihan saluran di burner lance. Fungsi
tambahan dari NOx water system adalah membersihkan saluran distribusi bahan bakar dari
sisa-sisa bahan bakar.
NOx water system mensuplai air dari tangki air yang telah dimurnikan ke dalam
combustor. Air dicampurkan dengan fuel oil untuk membentuk emulsi bahan bakar dan air
yang akan dilewatkan ke nozel bahan bakar. Air berlebih akan dikembalikan ke tangki
penyimpanan.
NOx water system utamanya terdiri dari beberapa komponen dan sub-sytem sebagai
berikut :
13
14
Gambaran NOx water system pada gambar 3.1 dijelaskan pada tabel :
No Nama Deskripsi
Komponen pada gambar 3.2 (b) dijelaskan pada tabel dibawah ini :
No Nama Deskripsi
1 Pompa NOx water Berfungsi memompa air
hingga tekanan 120 bar.
2 Minimum flow valve Berfungsi melindungi pompa
dari overheat dan beroperasi
dalam keadaan kering dengan
secara otomatis menyediakan
aliran minimum ke pompa.
3 Non-return valve Katup satu arah yang
berfungsi menahan air dari
kembali ke sisi discharge
pompa.
Pada gambar 3.3, air dari filter (MBU30 AT101) masuk ke bagian suction pompa
(MBU32 AP001). Air keluar dari sisi discharge pompa melewati minimum flow valve
(MBU32 AA001). Aliran lebih dikembalikan oleh minimum flow valve ke suction pompa
lewat saluran bypass melewati pressure limiting valve (MBU34 DP001) sehingga tekanan
masuk suction pompa tidak melebihi batas maksimalnya.
18
Manufaktur Sulzer
Stage 16
Media Air demineralisasi
Kapasitas (m3/h) 25,6
Kapasitas minimal (m3/h) 9
Tekanan suction (bar) 2 – 10
Tekanan discharge (bar) 113,5 – 121,5
Differential pressure (bar) 111,5
Temperatur pemompaan (C) 100
Input pompa (kW) 165
Speed (rpm) 2975
Diameter impeller (mm) 220
Tekanan kerja yang dizinkan (bar) 148 (Discharge side)
40 (Suction side)
19
3.4.1. Gejala
Berikut adalah beberapa gejala kerusakan pompa.
Gejala Penyebab
Tidak memompa 1,2,3,4,6,11,12,14,19,20,21
Aliran terlalu kecil 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,14,15,17,18,20,21,22,31,32
Delta pressure kecil 5,12,14,15,18,20,21,22,29,31,32
Terlalu vibrasi atau terlalu berisik 2,3,4,9,10,11,19,21,23,24,25,26,27,28,29,30,32
Pompa menjadi panas 1,4,19,20,22,23,25,26,27,28,29,30
3.4.2. Penyebab
Berikut adalah penyebab kegagalan pompa.
Tekanan discharge yang terbentuk sangat kecil, pompa tidak panas dan tidak vibrasi. Ini
bisa disebabkan terlalu banyak udara yang masuk ke pompa, putaran pompa terlalu pelan,
pompa tidak beroperasi pada titik operasi atau gap antara balance drum dan balance drum
liner terlalu besar. Ada pun tekanan suction pompa terlalu besar kemungkinan disebabkan
pressure limiting valve yang disetting pada tekanan 40 bar.
Dari jam 9.00 hingga jam 15.00 temperatur bearing meningkat sebesar 3°C dikarenakan
peningkatan temperatur lingkungan pada waktu tersebut. Dari jam 15 hingga jam 18.00 delta
pressure pompa turun dikarenakan peningkatan temperature air akibat peningkatan
temperature lingkungan di siang hari sehingga massa jenis air turun menyebabkan tekanan
discharge pompa turun. Dari jam 18.00 hingga jam 21.00 temperatur bearing turun sebesar
6°C dan delta pressure pompa naik sebesar 1 bar karena pada waktu tersebut temperatur
lingkungan turun dan massa jenis air bertambah.
21
22
a. Cleaning
Pemeriksaan kebersihan area NOx water dilakukan untuk kenyamanan pekerja sehingga
pekerja dapat bekerja dengan optimal. Area yang bersih juga memudahkan pekerja menyadari
jika pompa mengalami kebocoran. Di area tidak ditemukan kebocoran air ataupun oli, jadi
kemungkinan rendahnya tekanan keluaran pompa tidak disebabkan kebocoran.
b. Lubricating
Pemeriksaan level pelumas diperlukan karena kekurangan pelumas dapat menyebabkan
pompa panas dan bearing cepat aus. Level pelumas pompa NOx masih baik ketika dilakukan
pemeriksaan. Seperti terlihat di data pengukuran, temperatur bearing dibawah 90°C yang
berarti pelumasan masih bekerja dengan baik.
c. Adjusting
Pemeriksaan kemungkinan kekendoran mekanik seperti kelonggaran pada baut pompa
perlu dilakukan, karena jika ada baut yang kendor, pompa bisa jadi terlalu vibrasi dan berisik.
Baut-baut di pompa NOx unit 2.1 tidak ada yang kendor.
d. Inspection
Pemeriksaan visual jika terjadi seperti kebocoran. Pemeriksaan kebocoran diperlukan
karena kebocoran pada bagian suction bisa menyebabkan masuknya udara ke dalam pompa.
Masuknya udara ke dalam pompa dapat menyebabkan kecilnya aliran pompa dan delta
pressure yang dihasilkan pompa.
e. Minor Repair
Minor repair adalah perbaikan kecil seperti perbaikan kebocoran. Minor repair tidak
dilakukan karena pompa tidak mengalami kebocoran.
23
a. Pemeriksaan vibrasi
5.1. Kesimpulan
Tekanan discharge yang dibentuk pompa NOx GT13E2 blok 2.1 hanya berkisar 14 bar.
Ini bisa disebabkan terlalu banyak udara yang masuk ke pompa, putaran pompa terlalu pelan,
pompa tidak beroperasi pada titik operasi atau gap antara balance drum dan balance drum
liner terlalu besar.
Temperatur bearing dan delta pressure pompa dipengaruhi temperatur lingkungan. Pada
siang hari temperatur bearing meningkat sebesar 3°C dan delta pressure pompa turun. Pada
malam hari temperatur bearing turun sebesar 6°C dan delta pressure pompa naik sebesar 1
bar.
Kekurangan pelumas dapat menyebabkan pompa panas dan bearing cepat aus. Jika vibrasi
pompa melebihi 5,31 mm/sec maka kemungkinan pompa mengalami kegagalan. Kebocoran
pada bagian suction bisa menyebabkan masuknya udara ke dalam pompa. Masuknya udara ke
dalam pompa dapat menyebabkan kecilnya aliran pompa dan delta pressure yang dihasilkan
pompa.
5.2. Saran
Karena delta pressure yang dihasilkan pompa kecil, sebaiknya dilakukan pemeriksaan
berikut :
24
DAFTAR PUSTAKA
Giampaolo, A. (1939). Gas Turbine Handbook, principles and practices. United States of
America: The Fairmont Press, Inc.
Volk, M. (2005). Pump Characteristics and Applications. United States of America: CRC
Press.
25