Oleh:
Muhammad Hildan Ramadiansyah
NIM 2008133
Disusun oleh:
Nama : Muhammad Hildan Ramadiansyah
NIM : 2008133
Program Studi : Teknik Elektro S-1
Kosentrasi : Teknik Tenaga Elektrik
Disetujui Oleh,
Iwan Kustiawan
NIP.19630727 199302 1 001
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
PT Indonesia Power UPB Saguling - Cangkuang Cikalong
Disusun oleh:
Nama : Muhammad Hildan Ramadiansyah
NIM : 2008133
Program Studi : Teknik Elektro S-1
Kosentrasi : Teknik Tenaga Elektrik
Disetujui Oleh,
ii
ABSTRAK
Salah satu bagian penting dari Sistem Pembangkit Tenaga Listrik adalah
Transformator. Guna mengetahui transformator masih dalam kondisi yang layak
pakai diperlukan sebuah pengecekan luar dan dalam pada bagian transformator,
salah satunya adalah pengukuran tahanan isolasi. Tujuan utama dari penelitian ini
adalah untuk mengevaluasi kondisi isolasi transformator dan memastikan
keandalan peralatan tersebut dalam rangka memenuhi persyaratan operasional yang
diperlukan. Pengukuran tahanan isolasi dilakukan dengan menggunakan metode
yang sesuai dan peralatan yang tepat. Hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai
referensi dan data historis, jika tersedia, untuk mengidentifikasi perubahan kondisi
isolasi selama periode pemeliharaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tahanan
isolasi pada Transformator Unit 2 berada dalam kisaran standar yang diterima,
menunjukkan bahwa isolasi tersebut masih dalam kondisi baik. Oleh karena itu,
transformator tersebut masih layak untuk digunakan tanpa perlu tindakan perbaikan
yang mendesak. Laporan ini juga memberikan rekomendasi untuk pemeliharaan
dan pemantauan lebih lanjut, serta menekankan pentingnya pengukuran tahanan
isolasi secara berkala dalam menjaga kinerja dan keandalan transformator. Data
historis yang lebih lengkap dan analisis yang lebih mendalam mungkin diperlukan
untuk pemantauan jangka panjang.
Kata kunci: Transformator, Tahanan Isolasi
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proses
praktik kerja serta menyusun laporan ini dengan sebaik mungkin. Tidak lupa
shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada jungjunan alam
Rasullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya
hingga akhir zaman.
Laporan Praktik Kerja ini diajukan sebagai salah satu syarat akademik
program studi S1 Teknik Elekrto di Departemen Pendidikan Teknik Elektro,
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia,
yang terlebih dahulu melaksanakan praktik kerja selama dua bulan di PT.
INDONESIA POWER SAGULING POMU Sub Unit PLTA Cikalong. Adapun
judul dalam penyusunan laporan kerja praktik ini adalah “Pengukuran tahanan
isolasi dalam Preventive Maintenance pada transformator unit 2 pada saat
Major Inspection di PLTA Cikalong”.
Dalam penyusunan laporan praktik kerja ini penulis menyadari bahwa tanpa
adanya bantuan baik berupa semangat, motivasi, diskusi, konsultasi, dan informasi
dari pihak-pihak terkait baik secara langsung maupun tidak langsung laporan ini
tidak akan terwujud. Oleh sebab itu penulis ingin berterimakasih kepada semua
pihak yang membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan ini. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang masih memberikan nikmat karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
2. Enung Rostiani dan Jono Haryono selaku orang tua dari penulis yang
selalu memenuhi kewajibannya sebagai orang tua.
3. Bapak Teguh Ahmad Hidayat selaku pembimbing lapangan praktik
kerja di PT Indonesia Power UP Saguling - Cangkuang Cikalong, yang
senantiasa mendampingi, membimbing, dan mengarahkan penulis
selama praktik kerja.
4. Bapak Dr. Tasma Sucita, M.T. selaku dosen pembimbing yang
senantiasa memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan
laporan praktik kerja.
iv
5. Bapak Iwan Kustiawan, M.T., Ph. D. selaku Ketua Program Studi S1-
Teknik Elektro, Departemen Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
6. Bapak Dr. H. Bambang Trisno, MSIE. selaku Ketua Praktik Kerja
Departemen Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
7. Rizki Sulaeman, Jalu Satrio selaku rekan ketika menjalani praktik kerja
di PT Indonesia Power UP Saguling - Cangkuang Cikalong
8. Kang Faishal dan Kang Randi selaku pelaksana pemeliharaan Unit dari
PT. Cogindo yang senantiasa memberi arahan dan menemani selama
masa praktik kerja
9. Andini Haifa Nabilah yang selalu mengingatkan dan memberikan
motivasi serta semangat dalam penyusunan laporan praktik kerja ini.
10. Semua pihak yang terlibat dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalaskan kebaikan semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan praktik kerja ini. Penulis sadar dalam
penyusunan laporan praktik kerja ini masih dirasa banyak kekurangan, maka dari
itu kritik dan saran, penulis harapkan demi pengembangan lebih lanjut. Semoga
laporan praktik kerja ini bermanfaat bagi banyak pihak khusunya bagi penulis.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI ................ i
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
2.1.1 Visi........................................................................................... 4
2.1.3 Moto......................................................................................... 5
vi
2.5 Lokasi dan Fasilitas PLTA Cikalong ............................................ 7
BAB IV ..................................................................................................... 30
BAB V ....................................................................................................... 42
PENUTUP ................................................................................................. 42
Dokumentasi ............................................................................................ 45
vii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1.1 Visi
Menjadi Perusahaan Energi terbaik yang tumbuh berkelanjutan
2.1.2 Misi
Menyediakan solusi energi yang Andal, Inovatif, Raman Lingkungan dan
Melampaui Harapan Pelanggan
5
2.1.3 Moto
Energy of Things
2.4 Tentang PT. Indonesia Power UP Saguling Sub Unit PLTA Cikalong
PLTA Cikalong merupakan perusahaan pembangkit listrik yang bergabung
pada PT. Indonesia Power dibawah Unit Bisnis Pembangkitan Saguling yang
berlokasi di Desa Cikalong, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. PLTA
Cikalong dibangun pada tahun 1957 dan mulai beroprasi pada tahun 1961 setelah
diresmikan oleh Presiden RI Pertama yaitu Ir. Soekarno.
Pada tahun pertama operasi, PLTA Cikalong masih termasuk ke dalam
Perusahaan PLN. PLTA Cikalong dibangun atas kerja sama antara PLN (dari pihak
Indonesia) dan Negara Perancis. Pada tahun 1994, PLN merubah bentuk
Perusahaan dari Perum menjadi Persero. Satu tahun kemudian, PT. PLN (Persero)
membentuk dua anak perusahaan yang bertujuan untuk memisahkan misi social dan
misi komersial yang diemban dalam hal ini adalah menjalankan usaha pada bidang
pembangkitan tenaga listrik. Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT.
7
Pembangkitan Jawa Bali I (PJB I) dan PT. Pembangkitan Jawa Bali II (PJB II).
PLTA Cikalong berada di ketinggian 1500 m diatas permukaan air. Air yang
digunakan berasal dari curahan air hujan, mata air yang disatukan dari Situ Cileunca
dan Situ Patuja yang kemudian air tersebut digunakan oleh 3 pembangkit listrik,
diantaranya PLTA Plengan, PLTA Lamajan, dan PLTA Cikalong.
PLTA Plengan berada di posisi awal, lalu diikuti oleh PLTA Lamajan, dan
kemudian terakhir diikuti oleh PLTA Cikalong. Aliran air sungai yang sebelumnya
berasal dari PLTA Lamajan, aliran airnya akan diteruskan ke PLTA Cikalong dan
terakhir dialirkan lagi ke Perusahaan air minum untuk khususnya daerah Bandung
dan sekitarnya.
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
8
(Sumber : www.kompas.com )
2. Komponen Utama:
3. Tipe PLTA:
4. Kelebihan PLTA:
karena itu, tidak ada emisi gas hasil pembakaran yang mungkin
merugikan lingkungan sekitar. PLTA merupakan jenis
pembangkit yang lebih ramah lingkungan dibandingkan opsi
lainnya. Dengan memanfaatkan PLTA, tidak hanya konsumsi
Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dapat dihemat, tetapi juga
membantu mengurangi dampak dari perubahan iklim global.
5. Kekurangan PLTA:
3.4 Transformator
Transformator adalah perangkat listrik yang digunakan untuk
mentransformasikan tegangan listrik dari satu level ke tegangan yang lain, baik
lebih tinggi (step-up) atau lebih rendah (step-down), dengan menjaga frekuensi
tetap. Ini merupakan komponen kunci dalam sistem kelistrikan, terutama dalam
distribusi dan transmisi tenaga listrik, serta dalam berbagai aplikasi industri. [6]
Prinsip kerja transformator didasarkan pada hukum elektromagnetisme
Faraday yang menyatakan bahwa perubahan medan magnet yang melintasi kawat
konduktif akan menginduksi arus listrik di dalamnya. Transformator terdiri dari dua
gulungan kawat, yang disebut sebagai gulungan primer dan gulungan sekunder,
yang dihubungkan oleh inti feromagnetik. [7]
18
Berikut adalah beberapa komponen dan konsep penting yang terkait dengan
transformator:
- Kumparan Transformator
- Inti Besi
Inti besi digunakan sebagai alat untuk mengalirnya fluks yang timbul
akibat induksi arus bolak-balik pada kumparan yang melingkupi inti
besi. Ini memungkinkan induksi kembali ke kumparan lainnya. Inti besi
dibentuk dari lempengan-lempengan untuk mengurangi arus eddy yang
merupakan arus sirkulasi pada inti besi sebagai hasil dari induksi medan
magnet. Arus tersebut dapat menyebabkan kerugian. Inti transformator
bisa dibuat dari bahan lain selain dari besi dengan syarat memiliki
konduktivitas listrik yang baik.
21
- Bushing
- Pendingin
- Tap charger
- Peralatan proteksi
Terdapat beberapa peralatan proteksi pada transformator, diantaranya:
o Relai Bucholz
Merupakan relai untuk mendeteksi gangguan di dalam trafo yang
menimbulkan gas, dan gas tersebut dihasilkan oleh:
▪ Hubung singkat antar lilitan pada/dalam fasa
24
o Arrester
1. Preventive Maintenance
2. Predictive Maintenance
3. Corrective Maintenance
4. Breakdown Maintenance
4. Prosedur Pengukuran:
a. Transformator harus terlebih dahulu dalam keadaan mati dan terputus dari
sumber tegangan.
b. Kabel pengukuran dari alat megger dihubungkan ke dua sisi isolasi yang
akan diuji.
c. Alat megger kemudian menghasilkan tegangan DC dan mengukur arus
isolasi.
d. Hasil pengukuran dibaca dan dicatat.
e. Nilai tahanan isolasi harus dibandingkan dengan nilai referensi atau nilai
ambang batas yang telah ditentukan.
6. Tindakan Lanjut:
Jika pengukuran tahanan isolasi menunjukkan nilai yang rendah atau
menurun dari nilai referensi, tindakan lanjut diperlukan. Ini bisa termasuk
membersihkan isolasi, mengeringkan transformator, atau bahkan mengganti
isolasi yang rusak. Tindakan pemeliharaan lebih lanjut juga bisa diperlukan
untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah lebih lanjut jika diperlukan.
29
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Analisa Tahanan Isolasi pada Transformator
Analisis tahanan isolasi pada transformator adalah proses pengukuran
resistansi atau tahanan isolasi yang dimiliki oleh bahan isolasi di dalam
transformator. Tahanan isolasi merupakan salah satu parameter penting dalam
peralatan listrik, termasuk transformator, karena menentukan seberapa baik isolasi
tersebut dalam mencegah aliran arus listrik melalui bahan isolasi, yang seharusnya
tidak terjadi. Analisis tahanan isolasi dilakukan untuk memastikan bahwa isolasi
transformator berfungsi dengan baik, mencegah potensi gangguan atau kerusakan,
dan memperpanjang umur pakai transformator. Berikut adalah penjelasan lebih
rinci tentang analisis tahanan isolasi pada transformator:
Tujuan Analisis Tahanan Isolasi:
isolasi dengan mengamati arus yang mengalir. Semakin tinggi tahanan isolasi,
semakin baik isolasi tersebut.
Hasil pengukuran tahanan isolasi harus diinterpretasikan dengan hati-hati.
Nilai tahanan isolasi yang rendah bisa menjadi indikasi adanya masalah dalam
isolasi, seperti kelembaban berlebihan, pencemaran, atau kerusakan fisik. Hasil ini
perlu dibandingkan dengan nilai referensi atau batas yang telah ditetapkan untuk
transformator tersebut.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tahanan Isolasi:
percobaan yang berbeda, yakni satu kali pada R1 (setelah 1 menit) dan satu kali
pada R10 (setelah 10 menit). Kedua percobaan ini menggunakan tegangan DC
steady-state. Dalam asumsi tertentu, diasumsikan bahwa nilai tahanan isolasi yang
diukur pada kedua waktu tersebut akan sama pada temperatur yang sama untuk
kedua nilai tahanan yang akan dibandingkan.
Transformator ini diproduksi pada tahun 1955 dan sesuai dengan standar
A.S.A. Dengan impedansi sebesar 6,83%, transformator ini beroperasi pada
frekuensi 50 Hz dan memiliki massa minyak seberat 4500 Kg. Total berat
transformator adalah 22800 Kg. Jenis tap changer yang digunakan adalah DETC
(tap2), meskipun serial number dari tap changer tersebut tidak disebutkan.
Transformator ini memiliki tipe pendinginan ONAF dan termasuk dalam kelompok
vektor YNd11.
2. Kondisikan Transformator:
3. Hubungkan Megger:
- Atur tegangan pengujian yang sesuai pada Megger. Nilai tegangan ini
akan bergantung pada transformator yang diuji, tetapi biasanya
digunakan tegangan DC tinggi.
5. Lakukan Pengukuran:
7. Analisis Hasil:
8. Tindakan Lanjutan:
Dari data yang diperoleh diatas, terdapat perhitungan indeks polarisasi sebagai
berikut :
36
Pada LV/G:
57,6
𝐼𝑃 =
38,4
𝐼𝑃 = 1.50
Pada HV/LV
103,1
𝐼𝑃 =
41,6
𝐼𝑃 = 2.48
Pada perhitungan diatas menyatakan bahwa indeks polarisasi pada transformator
unit 2 di PLTA Cikalong masih dalam keadaan baik, standar indeks polarisasi
adalah sebagai berikut
Standar indeks polarisasi transformator, jika hasil pengujian di bawah 1,1 hingga
1,25, harus mengalami tindak lanjut. Apakah transformator tersebut terkena
kontaminasi, kelembaban, atau memiliki potensi kerusakan isolasi, maka perlu
37
tindakan lanjut seperti uji kadar minyak dan uji tan delta. Namun, jika hasil
pengujian berada di atas 1,1 hingga 1,25, transformator dianggap dalam keadaan
baik dan tidak memerlukan pemantauan lanjutan. Meskipun demikian, hasil
pengujian dengan nilai antara 1,1 hingga 1,25 tetap perlu dipantau secara berkala.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengukuran tahanan isolasi pada transformator Unit 2 di PLTA
Cikalong, maka didapatkan kesimpulan yaitu :
𝐼𝑃 = 1,47
- Pada LV/G:
𝐼𝑃 = 1.50
- Pada HV/LV
𝐼𝑃 = 2.48
3. Dalam inspeksi ini, tahanan isolasi pada transformator telah diukur, dan
indeks polarisasi yang diperoleh berada dalam standar yang ditetapkan,
menunjukkan bahwa isolasi pada transformator tersebut masih dalam
kondisi yang baik dan tidak mengalami degradasi yang signifikan
43
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengukuran tahanan isolasi pada transformator unit 2 di
PLTA Cikalong didapatkan nilai indeks polarisasi yang masih besar dan memenuhi
standar, oleh karena itu lebih baik lagi jika melakukan perawatan serta pengecekan
nilai tahanan isolasi pada transformator yang sering dilakukan agar selalu bisa
mengetahui nilai tahanan isolasi pada transformator di PLTA Cikalong yang
memenuhi standar
44
Daftar Pustaka
[1] A. Wasri Hasanah, A. Makkulau, and Z. Faisal Fadhilah, “Perencanaan
Pengembangan Sistem Pembangkit Listrik Di Pulau Jawa,” J. Sutet, vol. 5,
no. 1, pp. 8–13, 2015, [Online]. Available: https://stt-pln.e-
journal.id/sutet/article/view/604
[2] R. Syahputra, “Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik,” no. September, 2020.
[3] W. Hidayat, “Prinsip Kerja dan Komponen - Komponen Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)Wahyu Hidayat”.
[4] A. D. Pangestu and N. Kn, “Pembangkit Listrik Tenaga Air Dengan Teknik
Turbulent Whirlpool,” vol. 5, no. 3, pp. 58–65.
[5] F. Vokasi, “PENGARUH COMBUSTION INSPECTION , TURBINE
INSPECTION , DAN MAJOR INSPECTION TERHADAP UNJUK
KERJA TURBIN GAS UNIT 1 . 2 PLTGU PT . PJB UP GRESIK
INSPECTION , DAN MAJOR INSPECTION TERHADAP UNJUK
KERJA TURBIN GAS UNIT 1 . 2 PLTGU PT . PJB UP GRESIK,” 2018.
[6] J. Siburian, D. Jurusan, T. Elektro, and U. Darma, “Karakteristik
transformator,” vol. VIII, no. 21, pp. 21–28, 2019.
[7] U. K. Petra, “digunakan untuk pengukuran yang terdiri atas transformator
arus (,” pp. 4–32.
[8] M. Ilham, A. Afgani, J. T. Mesin, F. Teknik, and U. N. Surabaya, “Rancang
Bangun Trainer Trafo Step Up dan Step Down Dalam Satu Sistem Dyah
Riandadari,” pp. 73–77, 2009.
[9] Badaruddin.(2000). “ANALISA MINYAK TRANSFORMATOR PADA
TRANSFORMATOR TIGA FASA DI PT X”.
[10] F. Teknik, P. Pasca, S. Bidang, I. Teknik, and D. T. Elektro,
“UNIVERSITAS INDONESIA STUDI GANGGUAN INTERBUS
TRANSFORMER ( IBT-1 ) 500 / 150 kV DI GITET 500 kV
KEMBANGAN - JAKARTA BARAT STUDI GANGGUAN INTERBUS
TRANSFORMER ( IBT-1 ) 500 / 150 kV DI GITET 500 kV
KEMBANGAN - JAKARTA BARAT,” 2010.
[11] Sugiarto, Indra (2017) LKP : Rancang Bangun Aplikasi Preventive
Maintenance Mesin Pendukung Pada PT.Cahaya Fajar Kaltim.
45
Dokumentasi