Disusun Oleh :
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Kerja Praktek
Pada Program Studi S1 Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Sultan Agung
Di susun oleh :
ABDUL SHOBHI NUGROHO
NIM : 30601601819
Disusun oleh :
Nama : Abdul Shobhi Nugroho
NIM : 30601601819
Jurusan : Teknik Elektro
Disahkan oleh
Mengetahui, Menyetujui,
Ka. Prodi Teknik Elektro Dosen Pembimbing
PLTA Tuntang adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap berkapasitas 4x12 MW yang
dikelola oleh PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Mrica yang merupakan anak
perusahaan dari PT. PLN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik terutama untuk konsumen di
daerah Jawa Tengah diharapkan PLTA Tuntang bisa menjaga kualitas serta kontinuitas
dalam hal menyuplai listrik. Dalam operasi penyaluran tenaga listrik transformator
merupakan jantung dari transmisi dan distribusi. Dalam kondisi ini suatu transformator
diharapkan dapat beroperasi secara maksimal (kalau bisa terus menerus tanpa berhenti).
Mengingat kerja keras dari suatu transformator seperti itu maka cara pemeliharaan
juga dituntut sebaik mungkin. Oleh karena itu transformator harus dipelihara dengan
menggunakan sistem dan peralatan yang benar, baik dan tepat. Untuk itu regu pemeliharaan
harus mengetahui bagian-bagian transformator dan bagian-bagian mana yang perlu diawasi
melebihi bagian yang lainnya
Dalam kerja praktek ini, penulis ingin belajar tentang pemeliharaan transformator
yang meliputi pengujian – pengujian yang dilakukan pada pemeliharaan transformator
tersebut.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan sekaligus menyusun laporan dengan judul “Pemeliharaan Turbin Francis
Horizontal PLTA Jelok” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh
selama penyusun melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PLTA JELOK Semarang. Praktik
Kerja Lapangan dilaksanakan selama 1 bulan, mulai tanggal 1 Mei 2019 s.d 31 Mei 2019.
Dalam hal penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa penyusunannya masih
terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang terasa jauh bila dikatakan baik apalagi
sempurna yang butuh banyak masukan. Namun penulis yakin bagaimanapun wujudnya,
laporan ini adalah salah satu kebanggaan tersendiri bagi penulis.
Selanjutnya dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, perkenankanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dorongannya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada :
1. Allah SWT, tuhan semesta alam atas kehendaknya telah menghendaki atas
terselesaikannya laporan ini.
2. Ibu Ir. Ida Widihastuti. MT selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas
Islam Sultan Agung Semarang.
3. Dr.Ir.H. Muhammad Haddin., MT selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang telah
memberikan masukan dan nasihat selama Kerja Praktek berlangsung.
4. Bapak Munaf Ismail.,ST, MT selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi Teknik
Elektro Universitas Islam Sultan Agung Semarang
5. Bapak Joko Sunarno, SPS PLTA JELOK Semarang, selaku pembimbing industri I;
6. Bapak Wahyu Cahyono, Teknisi Listrik PLTA JELOK Semarang, selaku pembimbing
lapangan
7. Ibu Elok Langensari, pelaksana K3L PLTA JELOK;
8. Seluruh staff dan karyawan PT. Indonesia Power, dan staff bagian maintenance yang
sudah membantu dan berbagi ilmu;
9. Kedua orang tua yang sangat penulis cintai, dengan dukungan dan do’a serta arahannya
sehingga penulis dapat meyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini;
10. Teman seperjuangan, Aris ipung yang sudah menemani Praktik Kerja Lapangan selama
sebulan ini.
11. Bapak yahudi, yang sudah mengizinkan menginap selama sebulan ini;
12. Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan ini.
Walaupun penulis tidak bisa menyebutkan satu persatu. Tetapi, percayalah bahwa
kontribusi Anda sekalian begitu berarti.
Akhir kata penyusun berharap, semoga laporan ini tetap ada manfaatnya khususnya
bagi penyusun pribadi dan tentunya bagi para pembaca pada umumnya.
2.3 Visi, Misi, Motto, Kompetensi Inti dan Tujuan PT. Indonesia Power
Setiap perusahaan memiliki visi,misi,dan tujuan untuk kepentingan dan kemajuan
perusahaan tersebut. Visi, Misi, dan Tujuan PT. Indonesia Power adalah sebagai berikut :
2.3.1 Visi PT. Indonesia Power
Visi PT. Indonesia Power yaitu :
“Menjadi perusahaan energi terpercaya yang tumbuh berkelanjutan”
Profesional
Insan IP senantiasa meguasai pengetahuan, keterampilan dan kode etik
bidang pekerjaan serta melaksanakannya secara akurat dan konsisten.
Kata Kunci:
Tahu, Mampu, dan Mau, serta Menyenangi Perusahaan
Indikator Perilaku:
- Melaksanakan tugas dengan pengetahuan, keterampilan, OP, dan kode
etik
- Mencapai kinerja terbaik
- Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk anisipasi tuntutan
pekerjaan terus menerus
- Bekerja secara cerdas, terencana dan sistematis
- Menentukan prioritas
- Mengambil keputusan terintegrasi
- Menyampaikan pendapat sesuai pengetahuan dan keterampilan
- Melakukan tugas secara teliti dan akurat
Proaktif
Insan IP senantiasa peduli dan cepat tanggap melakukan peningkatan kinerja
untuk emndapatkan kepercayaan stakeholder
Kata Kunci:
Peduli, cepat, Tanggap, Peningkatan Kinerja
Indikator Perilaku:
- Mengantisipasi perkembangan teknologi melalui perbaikan
berkelanjutan dan inovasi
- Mencari peluang baru secara aktif untuk peningkatkan kinerja secara
pribadi mapun perusahaan.
- Mencari tahu secara aktif dan segera mengambil tindakan untuk
memenuhi kebutuhan stakeholder.
- Cepat tanggap terhadap kondisi kerja dan lingkungan
- Segera mengambil tindakan perbaikan untuk peningkatan kinerja
- Mencari solusi secara aktif untuk mengatasi hambatan tugas
- Menyelesaikan masalah hingga tuntas
Sinergi
Insan IP senantiasa membangun hubungan kerja ama yang prduktif atas dasar
saling percaya untuk menghailkan karya unggul.
Kata Kunci:
Saling Percaya, Kerja Sama, Karya Unggul
Indikator Perilaku:
- Menjadi bagian dari keseluruhan bisnis proes perusahaan serta
menjalankannya sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing
- Memastikan hasil kerja optimal mendukung keberhasilan proses kerja
berikutnya dan keseluruhan
- Memberikan kontribusi ide dan bantuan sesuai denngan keahlian dan
tanggung jawab
- Berbagi pengetahuan dan keterampilan secara aktif
- Mengarahkan kelompok kerja secara aktif
2.5 Struktur Organisasi PLTA Jelok
Struktur Organisasi Sub Unit PLTA Jelok
Teknisi Senior
Pelaksana K3L Teknisi Mesin
Listrik
ELOK LANGENSARI HAMDANI P
1. WAHYU C
B. Pelaksana K3L
Pelaksanaan K3L merupakan petugas yang berada dibawah wewenang Supervisor
Senior yang memiliki tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan tata usaha keuangan dan akutansi yang meliputi pengajuan serta
penyelenggaraan uang kas administrasi kiriman uang melalui bank, pembuatan
rekapitulasi, memeriksa kebenaran dokumen, pembayaran biaya pegawai dan biaya
– biaya lainnya.
b. Melakukan pembukuan dan pencatatan kedalam buku kas dan buku bank serta
memerikasa saldo harian.
c. Membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas serta laporan lain
sesuai kebutuhan manajemen.
d. Melaksanakan administrasi penilaian kinerja pegawai serta memberi masukan
kepada atasan dan pejabat terkait untuk pembinaan dan pengembangan.
e. Menyelenggarakan dan mengelola sistem kearsipan data pegawai dan pensiunan,
mencatat perubahan data serta menjaga keamanan dan kerahasian sesuia dengan
ketentuan yang berlaku.
f. Melaksanakan tata usaha kepegawaian, penghasilan dan emolument sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
g. Melayani kebutuhan pegawai yang berkaitan dengan administrasi pegawai.
h. Membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas serta laporan sesuai
dengan kebutuhan manajemen.
i. Melaksanakan tata usaha umum, pengadaan sarana kerja dan pelayanan.
j. Membuat laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas serta laporan lain
sesuai dengan kebutuhan manajemen.
D. Teknisi Mesin
1. Melaksanakan perbaikan bila terjadi kerusakan pada peralatan mesin sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
2. Merawat dan memelihara peralatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
BAB III
ALUR PROSES PRODUKSI PLTA JELOK
GENER
PINTU AIR DAM ATOR TRAFO
TUNTANG
KTH
TUNNEL
SWITCHYARD
PENSTOCK TURBIN (SERANDANG)
MIV
JELOK
Rawa Pening berfungsi untuk mengumpulkan air dari aliran sungai, mengumpulkan
air pada musim hujan untuk persediaan dan pemakaian air pada musim kemarau atau
waduk beban puncak.
B. Water way
Water way sendiri merupakan tempat mengalirnya air dari intake dam
menuju ke turbin. Pada PLTA Jelok total panjang dari water way 3.267,9 m yang
terdiri dari 2676 m untuk terowongan dan 591,9 m untuk penstock.
Terowongan merupakan saluran air yang menghubungkan saluran intake dam
dengan pipa pesat (penstock). Terowongan ini sendiri terdiri dari 3 bagian yaitu:
bangunan terowongan bawah tanah (tunnel), pipa tunggal atas tanah (leiding) dan pipa
tunggal menggantung di atas air (aquaduct). Diameter pada terowongan sendiri
sebesar 2,3 m serta memiliki tebal 2 cm untuk tunnel dan 0,85 cm untuk pipa.
1. Aquaduct
Aquaduct adalah pipa baja yang diberi penguat bentuknya silinder
dipasangkan secara melintang diatas sungai Tuntang dengan cerobong untuk
pemuaian fluida jika terjadi perubahan aliran air. Aquaduct ini berfungsi untuk
menempatkan saluran air diatas rawa pening sehingga air dapat mengalir
melewati sungai tuntang.
Gambar 3.7 Aquaduct
1. Venting Udara
Suatu alat yang dilengkap klep dan keran di bagian atas di sepanjang pipa
pada jarak tertentu. Venting udara ini berfungsi untuk mengeluarkan udara dan
mengurangi gelembung-gelembung udara didalam yang dapat merusak pipa.
3.1.5 Sumuran/buffershact
Sumuran berfungsi untuk menghindari tekanan lebih apabila katup utama pada
turbin ditutup dengan cepat sehingga tekanan balik pada pipa pesat ke saluran
pendatar dapat dihindari karena disalurkan melalui sumuran menuju permukaan
tanah sampai tekanan kembali menjadi normal. Letak dari sumuran sendiri terdapat
pada ujung awal pipa pesat.
3.1.6 Pipa pesat/penstock
Pipa pesat dipasang pada rumah klep sampai ke turbin, terbuat dari pipa baja
bertekanan tinggi atau plat baja yang disambung dengan cara di-las atau di-keling,
pipa pesat berfungsi untuk mengalirkan air dari rumah klep menuju turbin, tekanan
dan kecepatan aliran air mutlak untuk menggerakan turbin.pada PLTA Jelok
menggunakan 2 (dua) buah pipa pesat, diameter pipa pesat bagian atas lebih besar
dibandingkan dengan diameter bagian bawah hal tersebut untuk memperoleh
kecepatan dan tekanan air yang lebih besar.
Data teknis penstock PLTA Jelok sebagai berikut :
a. Tinggi terjun air : 144,4 meter
b. Jumlah penstock : 2 buah
c. Panjang : ± 591,9 meter
d. Tebal : 10 mm
e. Variasi diameter : 1,5-1,95 meter
f. Diameter awal/ujung : 1,95 meter
g. Diameter akhir : 1,5 meter
h. Jumlah anker block :8
i. Jumlah sambungan muai :7
j. Jumlah main hole : 9 buah tiap penstock ST 41 dan M 41 B
k. Jenis pemasangan : ST 41 dan M 41 B 9,45 m 3 /detik
l. Aliran maksimal pipa 1 : 9,45 m 3 /detik
m. Aliran maksimal pipa 2 : 9,7 m 3 /detik
Gambar 3.10 Pipa pesat (penstock)
Pada konstruksi penstock terdapat konstruksi atau bangunan lain sebagai
bagian dan merupakan kesatuan dari penstock, yaitu :
a. Anker block
Anker block dipasang pada jarak tertentu atau pada belokan pada
penstock agar pada saat terjadi perubahan suhu panjang penstock tidak
berubah,anker block dipasang setiap 120-150 meter sebagai penyangga berat
atau penahan geser.
c. Pondasi penyangga
Pondasi penyangga ini dibangun pada tiap-tiap anker block, masing-
masing berjarak ± 6-12 meter. Pondasi ini dibuat agar penstock dapat
memungkinkan melakukan pergerakan apabila terjadi pemuaian ataupun
penyusutan sehingga pondasi ini juga berfungsi sebagai penyangga penstock.
d. Saluran pengelak
Saluran pengelak adalah saluran untuk mengurangi tekanan air serta
untuk mengalirkan air yang ada di dalam pipa saluran apabila terjadi gangguan
dimana katup pada ujung penstock menutup secara tiba-tiba
e. Surge Tank (Pipa Udara)
Pipa udara terletak pada bagian awal penstock, pipa berupa menara
dengan ketinggian kurang lebih 16 meter. Fungsi dari pipa udara adalah :
1) Untuk mengurangi tekanan tinggi apabila Inlet valve menutup karena
terjadi gangguan
2) Pada waktu penstock dikosongkan, udara di dalam dan di luar tetap sama
3) Untuk membuang udara saat akan dilakukan pengisian penstock.
f. Rumah Katup
Rumah katup terletak pada ujung akhir dari pipa saluran tekan dan
merupakan awal dari saluran pipa pesat (penstock).
Di dalam rumah katup terdapat beberap jenis katup antara lain :
1) Katup tangan (manual)
2) Katup hydrolis/otomatis (security valve)
3) Katup buang (Drain Valve)
4) Katup by-pass (By-pass Valve)
Katup-katup ini dipasangkan pada penstock melalui rumah katup dan
digunakan pada saat akan dilakukan pengisian serta pengosongan penstock.
b) Pendingin minyak
c) Katup pengaman
d) Katup servo
3.4.4 Mesin HA
Mesin HA merupakan 1 unit pembangkitan kecil dari PLTA Jelok
yang berguna untuk menyuplai kebutuhan listrik di PLTA Jelok sendiri. Mesin
HA terdiri dari turbin Pelton dan generator yang memiliki daya 0,56 MW.
Kontrol Mesin HA diatur oleh LVDB (Low Voltage Distribution Board) dan
dialirkan untuk penerangan pembangkit serta sebagai sumber tenaga
penggerak pintu dam Tuntang.
4.2 Komponen utama pada turbin air dan alat bantunya adalah terdiri dari :
a. Rumah Turbin
b. Distributor Turbin
c. Runner / Roda Air
d. Pengaman Tekanan Air
e. Poros dan Bantalan
f. Pipa Pelepas Air / Draft Tube
g. Perapat Poros Turbin
h. Pengatur Putaran Turbin (governor)
i. Katup Utama (main inlet valve)
a. Rumah Turbin
Rumah turbin terdiri dari :
a. Casing
Casing pada turbin reaksi sesuai dengan bentuknya disebut rumah keong (scroll
casing), berfungsi untuk mendistribusikan air ke sekeliling sudu atur dengan
tekanan dan kecepatan yang sama.
b. Bantalan
Bantalan berfungsi sebagai pemegang poros yang mampu menerima gaya-
gaya radial dan atau gaya aksial dari poros.
Antara poros dan bantalan terdapat celah (clearance) dimana pada waktu
operasi akan terjadi lapisan minyak pelumas bantalan pada celah
(clearance) tersebut.
Jenis-jenis bantalan turbin :
Bantalan luncur (guide bearing) digunakan untuk menerima gaya radial dari
poros.
Bantalan tekan (thrust bearing) digunakan untuk menerima gaya aksialdari
poros.
Bantalan kombinasi luncur dan tekan digunakan untuk menerima gaya-
gaya radial dan aksial dari poros.
Apabila terjadi perubahan putaran pada turbin, maka torak distributor akan
bergerak yang diakibatkan oleh adanya perbedaan medan magnit karena adanya
perubahan frekuensi dari pilot generator atau dari generatornya sendiri. Urut-
urutan cara kerja selanjutnya sama dengan cara kerja governor mekanis.
i. Katup utama
Dipasang pada sisi masuk turbin berfungsi untuk :
- Menghentikan aliran air dari pipa pesat ke turbin pada waktu diadakan
pemeliharaan.
- Menghilangkan tekanan air dalam turbin pada waktu turbin tidak beroperasi.
- Ada pula yang berfungsi sebagai pengaman yaitu katup segera menutup aliran
air ke turbin untuk membantu menghentikan putaran turbin pada waktu terjadi
gangguan.
Katup utama dilengkapi dengan katup by-pass yang berfungsi untuk membuat
tekanan air yang sama di kedua sisi katup utama, sebelum katup utama
dioperasikan. Pada umumnya katup utama yang digunakan adalah :
a. Katup sorong (sluice gate)
Cara kerja membuka (naik) dan menutup (turun) piring katup dengan perantara
batang penggerak, digerakan oleh servomotor yang diatur dengan tekanan air
pipa pesat atau tekanan minyak dan ada juga dengan mekanisme roda gigi
(manual).
b. Katup kupu-kupu
Cara kerja membuka dan menutup katup dengan memutar poros piring katup,
digerakan oleh servomotor yang diatur dengan tekanan minyak dari sistem
minyak tekan atau oleh mekanisme roda gigi (manual).
Posisi membuka dimana piring katup sejajar dengan arah aliran air, dan posisi
menutup dimana piring katup tegak lurus dengan arah aliran air.
c. Katup putar (rotary valve)
Cara kerja membuka dan menutup katup dengan memutar sumbat katup yang
merupakan silinder kosong dalam badan katup yang digerakan oleh servomotor
yang diatur dengan tekanan minyak dari sistem minyak tekan atau oleh
mekanisme roda gigi (manual).
4.3 Alat-alat ukur
4.5 Indikator
Untuk mengawasi / memonitor selama turbin air beroperasi, maka dipasang adanya
beberapa indikator sebagai berikut :
a) Indikator suhu minyak pelumas bantalan
b) Indikator suhu air pendingin bantalan
c) Indikator debit minyak pelumas bantalan
d) Indikator debit air pendingin bantalan
e) Indikator tekanan minyak pelumas bantalan
f) Indikator tekanan air pendingin bantalan
g) Indikator tekanan hampa pada bagian sisi keluar runner
h) Indikator putaran turbin
i) Indikator debit air yang digunakan memutar turbin
j) Dan lain – lainnya.
k)
4.6 Tujuan Pemeliharaan Turbin dan Alat Bantunya
Tujuan pemeliharaan adalah untuk mencegah terjadinya gangguan pada saat
unit beroperasi, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih besar / fatal
dan peralatan tersebut mempunyai masa pakai yang lebih lama, menghasilkan
unjuk kerja yang lebih baik serta tingkat keselamatan lebih terjamin.
Seperti kita ketahui bahwa pelaksanaan pemeliharaan terdapat beberapa klasifikasi,
diantaranya pemeliharaan yang biasa dilakukan secara rutin adalah pemeliharaan
jenis preventif.
4.7 Jenis – Jenis Pemeliharaan Turbin dan Alat Bantunya
Pada umumnya pemeliharaan komponen turbin air dan alat bantunya dilakukan
dalam 2 katagori, yaitu :
a. Pemeliharaan Rutin.
Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara
berulang dengan periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi
sedang beroperasi, yaitu meliputi :
b. Kelurusan as.
c. Pengukuran kerapatan antara masing sudu atur pada posisi sudu atur
menutup rapat dan membuka penuh.
- Perbaikan sudu-sudu atur, meliputi :
a. Pengelasan.
b. Penyetelan gap antara masing-masing sudu atur.
Pemeriksaan dan perbaikan Runner.
- Pemeriksaan runner meliputi :
a. Keausan akibat kikisan air.
b. Kavitasi.
c. Keretakan.
d. Pemeriksaan pasak atau baut kopling runner dengan poros.
- Perbaikan runner, meliputi :
a. Pengelasan / penambahan daging bagian yang aus dan retak (rusak).
b. Balancing
c. Pengencangan baut kopling.
Pemeriksaan dan perbaikan Draft Tube.
- Pemeriksaan draft tube, meliputi :
a. Keausan
b. Keretakan
c. Kekencangan baut-baut dudukan.
- Perbaikan draft tube yaitu pengelasan, grouting, sand blasting dan coating.
Pemeriksaan dan perbaikan Bantalan (bearing) turbin.
- Pemeriksaan babit metal, meliputi :
a. Cacad
b. Retak
c. Kerusakan material
d. Pemeriksaan dalam kondisi terakit adalah pengukuran
dan penyetelan gap antara poros dengan bantalan.
- Perbaikan babit metal yaitu rebabit atau meratakan permukaan babit.
- Pemeriksaan dan perbaikan Poros turbin.
- Pemeriksaan poros turbin, meliputi :
a. Keretakan
b. Kelurusan
c. Kerusakan / cacad
- Perbaikan poros turbin yaitu pengelasan pada bagian yang rusak / cacad.
Bila ada keretakan maka poros harus diganti.
Pemeriksaan dan Perbaikan Pengatur Kecepatan (Governor)
- Pemeriksaan Governor, meliputi :
a. Kebocoran minyak pada tangki
b. Keausan as servomotor
c. Kebocoran minyak servomotor
d. Pemeriksaan minyak
- Perbaikan Governor, meliputi :
a. Pembersihan filter-filter atau penggantian filter
b. Perbaikan bocoran minyak, bila ada.
c. Penggantian minyak.
Pemeriksaan dan perbaikan pengaman tekanan air (over pressure valve)
- Pemeriksaan pengaman tekanan air, meliputi :
a. Kerusakan seal
b. Kerapatan katup
c. Keausan guide tube
d. Keausan main diaphragm
e. Filter / saringan
- Perbaikan pengaman tekanan air, meliputi :
a. Menghaluskan / penyekiran kerapatan katup
b. Penggantian seal
c. Penggantian guide tube
d. Menghaluskan main diaphragm
e. Pembersihan / penggantian saringan.
Pemeriksaan dan perbaikan Katup Utama
- Pemeriksaan Katup Utama, meliputi :
a. Kebocoran
b. Kerusakan as servomotor
c. Kebocoran minyak pada seal servomotor
- Perbaikan Katup Utama yaitu penggantian seal main gasket
4.10 Prinsip Pelaksanaan Pemeliharaan Turbin Air dan Alat Bantunya
Gangguan-gangguan yang terjadi pada turbin air adalah gangguan dari
dalam sehingga turbin air menjadi rusak. Kerusakan pada umumnya terjadi
akibat kikisan air, gesekan dua buah benda, kavitasi, korosif dll.
Jenis – Jenis Kerusakan pada Turbin dan Alat Bantunya :
- Rumah turbin aus
- Draft tube terjadi keausan, rusak, kavitasi dan korosif
- Sudu atur terjadi keausan
- Boshing sudu atur terjadi keausan dan korosif
- Poros aus pada bagian perapat (glenparking werboost)
- Bantalan turbin pada bagian babitnya terjadi keausan dan keretakan
5.1 .Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga air dibangun dengan menggabungkan ilmu tenik
pembangkitan listrik yang terdiri dari beberapa unsur dan ilmu meramal alam.
Banyaknya hambatan seperti sampah dan sedimentasi menuntut untuk menghitung
secara matang agar dapat digunakan dalm jangka yang lama. Kegunaan PLTA menjadi
yang terakhir setelah irigasi, penanggulangan banjir dan penyediaan air bersih dalam
fungsi waduk itu sendiri. Melalui ketersediaan air yang berlebih maka dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Dari pembahasan dan analisa lapangan
yang sudah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang tentang dunia kerja khususnya
lingkungan dan kondisi kerja di PLTA Jelok.
2. PLTA Jelok adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber air dari rawa
pening, dan menghasilkan daya sebesar 15,5 MW. PLTA Jelok dikelola oleh PT.
INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN (UP) MRICA.
3. Tujuan pemeliharaan Turbin dan alat bantuya adalah untuk mencegah terjadinya
gangguan pada saat unit beroperasi, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan
yang lebih besar / fatal dan peralatan tersebut mempunyai masa pakai yang lebih
lama, menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik serta tingkat keselamatan lebih
terjamin.
4. Turbin yang digunakan pada PLTA Jelok adalah turbin reaksi tipe Turbin Francis
poros Horizontal.
5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil Praktik Kerja Lapangan di PLTA Jelok terdapat beberapa saran
yang disampaikan. Adapun saran-saran tersebut adalah :
1. Sebagai perusahaan negara yang bergerak di bidang pembangkitan, PT. INDONESIA
POWER dituntut untuk mempertahankan prestasi kinerja yang telah dicapai selama
ini. Selain mempertahankan, peningkatan dan terobosan perlu dilaksanakan sehingga
di kemudian hari PT. INDONESIA POWER dapat menjadi pedoman atau acuan bagi
perusahaan perusahaan negara maupun swasta lainnya.
2. Penerapan K3 dilingkungan PLTA harus lebih diperhatikan walaupun dikira hal yang
sepele tapi wajib harus dipatuhi.
3. Pengarahan dan bimbingan kepada siswa yang sedang PKL harus lebih terorganisir
dengan baik agar ilmu yang didapatkan oleh mereka banyak dan bermanfaat dengan
baik.
4. Perlunya peningkatan dan tinjauan mengenai sistem air admission guna
meningkatkan kinerja turbin dikarenakan sistem tersebut tidak sepenuhnya
memberikan kinerja yang baik. Ada dibeberapa tidak tertentu yang dapat membuat
efisiensi berkurang.
5. Agar peralatan di setiap unit berjalan dengan lancar maka perlu adanya pengecekan
serta perawatan secara berkala dari alat tersebut berdasarkan inspeksi dan perbaikan
yang telah dilakukan sehingga perawatan akan berjalan lebih efisien dan efektif.