Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SOSIOLOGI KELAS XI IPA 6

TENTANG
FAKTOR DAN DAMPAK PERMASALAHAN SOSIAL DI LINGKUNGAN
MASYARAKAT SEKITAR

Disusun Oleh :
Nama : Satria Pradigda Wicaksana
No Absen : 28
Guru Pengampu : Zoraya Fitri Annisa

SMAN 1 KARANGTENGAH DEMAK


Tahun Ajaran 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah dapat diselesaikan.
Penulis menyadari makalah bertema ini masih perlu banyak penyempurnaan
karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Demak, November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................... 1


Kata Pengantar ...................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................. 3
1. Sosiologi – Masalah Sosial di Masyarakat ................................................. 4
2. Karakteristik Masalah Sosial ....................................................................... 4
3. Teori Masalah Sosial .................................................................................. 5
4. Jenis Masalah Sosial .................................................................................. 6

3
1. Sosiologi – Masalah Sosial di Masyarakat
Saat kamu sedang bertengkar dengan sahabat atau adik kamu, pasti
rasanya bete banget. Kalian jadi gak saling sapa dan saling nyuekin gara-gara
kalian sama-sama gengsi untuk meminta maaf duluan. Nah, situasi seperti ini
disebut sebagai masalah. Kenapa demikian? Karena suatu hal dapat dianggap
sebagai masalah kalau mengacu ke situasi yang gak kita inginkan. Jadi, kalau
kita menganggap sebuah situasi gak sesuai dengan yang kita anggap benar atau
gak sesuai dengan keinginan kita, kita bisa menyebut situasi tersebut sebagai
masalah.
Nah, suatu masalah bisa dianggap sebagai masalah saja kalau masalah
tersebut tidak berdampak pada kehidupan masyarakat luas. Eh? Emangnya ada,
ya, masalah yang berdampak pada kehidupan masyarakat luas? Ya, ada, dong!
Masalah yang berdampak pada masyarakat luas itu dalam ilmu sosiologi disebut
sebagai masalah sosial. Jadi, kalau ada suatu kondisi yang oleh masyarakat luas
dianggap sulit dan kondisi tersebut menimbulkan hambatan atau membahayakan
sebagian besar anggota masyarakat tersebut, kondisi itu disebut sebagai
masalah sosial.
Hmmm… Kira-kira apa aja, ya, masalah yang bisa disebut sebagai
masalah sosial? Terus apakah ada cara untuk menentukan suatu masalah
adalah masalah sosial atau bukan? Bagaimana pendapat para ahli sosiologi
mengenai masalah sosial? Penasaran, kan? Kalau gitu mending kita langsung
bahas satu-persatu aja, yuk!

2. Karakteristik Masalah Sosial


Tadi, kan, udah disebutin kalau suatu masalah dapat disebut masalah sosial
kalau masalah tersebut berdampak pada kehidupan masyarakat luas. Tapi apa
ada kriteria lain yang bisa membantu kita menentukan kalau suatu masalah
dapat disebut sebagai masalah sosial? Tentu ada, dong. Dalam ilmu sosiologi,
suatu masalah bisa dikategorikan sebagai masalah sosial dengan melihat
beberapa hal, yaitu:
a. Adanya perbedaan antara kenyataan dengan nilai-nilai yang dianut
masyarakat setempat
Jadi, kalau ada perbedaan antara kenyataan dengan nilai-nilai yang
dianut suatu masyarakat yang menimbulkan suatu kondisi yang gak
menyenangkan bagi masyarakat tersebut, maka masalah tersebut dapat
dianggap sebagai masalah sosial. Contohnya, saat kita menyapa orang yang
lebih tua, masyarakat Indonesia akan menggunakan sapaan seperti “Kak”,
“Bu”, atau “Pak”. Nah, kalau kita memanggil orang yang lebih tua dari kita

4
dengan hanya menyebutkan namanya, kita akan dicap gak sopan atau gak
baik oleh masyarakat kita. Tapi beda halnya kalau kita melakukannya di
negara-negara Barat. Ini terjadi karena nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
Indonesia dan negara-negara Barat berbeda, Pahamifren.
b. Sumber yang menyebabkan masalah terjadi
Sumber masalah ini bisa terjadi karena adanya suatu kondisi sosial
tertentu atau karena adanya suatu bencana yang berdampak pada
masyarakat luas. Contohnya, saat pandemi COVID-19 berlangsung, banyak
orang yang kehilangan pekerjaan, hingga akhirnya pemasukan orang-orang
tersebut berkurang dan menimbulkan kemiskinan. Dalam kejadian tersebut,
yang dianggap masalah sosial bukan pandemi COVID-19, ya, Pahamifren.
Melainkan kemiskinan yang muncul karena pandemi tersebut.
c. Orang atau masyarakat yang menentukan
Jadi suatu kondisi bisa dikatakan sebagai masalah sosial kalau sudah ada
pihak berwenang yang menentukan kalau suatu kondisi adalah sebuah
masalah sosial. Pihak yang berwenang ini misalnya pemerintah, tokoh
masyarakat, atau organisasi yang berpengaruh besar seperti WHO.
d. Perhatian masyarakat
Kalau kondisi suatu masalah sudah menjadi perhatian sebagian besar
masyarakat, maka masalah tersebut dapat dikatakan sebagai masalah sosial.
Contohnya, saat ada aliran keagamaan yang dianggap sesat dan menjadi
perhatian masyarakat, maka masalah ini bisa dianggap sebagai masalah
sosial. 
e. Kondisinya menuntut pemecahan agar tidak menghambat atau
membahayakan masyarakat
Contohnya, masalah berupa kemiskinan yang semakin meningkat
membutuhkan pemecahan atau penanggulangan karena dapat meningkatkan
kriminalitas dan masyarakat bergizi buruk.

3. Teori Masalah Sosial


Dalam ilmu sosiologi, ada tiga teori mengenai masalah sosial, yaitu teori
fungsionalisme, teori konflik, dan teori interaksi simbolik. Teori fungsionalisme
dicetuskan oleh Emile Durkheim, sosiolog asal Prancis, yang dipengaruhi
pemikiran Auguste Comte dan Herbert Spencer. Durkheim mengibaratkan
masalah sosial seperti tubuh manusia; kalau ada satu bagian tubuh yang sakit
atau rusak, maka penyakit tersebut akan memengaruhi bagian-bagian tubuh
lainnya. Jadi, kalau ada satu unsur di masyarakat yang gak berjalan baik, hal

5
tersebut akan berdampak ke kehidupan masyarakat lainnya dan dampak
tersebut dapat menyebar luas hingga menimbulkan masalah sosial.
Lalu ada teori konflik yang dicetuskan oleh Karl Marx, filsuf asal Jerman.
Marx menganggap permasalah sosial muncul karena adanya perbedaan kelas
sosial. Oleh karena itu, dalam teori Marx ada istilah borjuis (pemilik modal atau
orang kaya) dan proletar (kaum buruh). Marx berpandangan kalau kelas sosial
yang berada di atas (borjuis) mengeksploitasi sumber daya yang ada, sehingga
kelas yang berada di bawah (proletar) hanya kebagian jatah sumber daya yang
sedikit atau bahkan gak cukup. Dari sanalah, menurut Marx, muncul konflik yang
berujung pada masalah sosial.
Terakhir ada teori interaksi simbolik. Salah satu tokoh teori ini adalah
Erving Goffman, sosiolog asal Kanada. Goffman mengatakan kalau
permasalahan sosial terjadi karena memang kondisi tersebut sudah dicap
bermasalah oleh masyarakat. Masyarakatlah yang memberikan label atau
karakter yang buruk pada kondisi individu atau sebuah kelompok. Contohnya,
seorang residivis akan senantiasa dicap sebagai kriminal oleh masyarakat. 

4. Jenis Masalah Sosial


Beberapa jenis masalah sosial adalah sebagai berikut:
a. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu kondisi ketika individu atau sebuah kelompok


gak sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan sulit
mengakses pelayanan yang dibutuhkan. Bentuk sekaligus faktor penyebab
kemiskinan itu ada tiga, yaitu:
a. Natural. Kemiskinan ini disebabkan oleh faktor-faktor yang alami.
Misalnya, karena individu tersebut cacat atau sakit, sehingga ia kesulitan
memenuhi kebutuhannya dan termasuk kategori miskin.

6
b. Kultural. Jenis kemiskinan ini berbahaya, nih, Pahamifren. Kemiskinan
kultural ini disebabkan karena individu tersebut sudah merasa cukup sama
hidupnya. Jadi dia males-malesan dan gak disiplin, gak ada usaha untuk
membuat hidupnya jadi lebih baik. Dari sinilah seseorang bisa mengalami
kemiskinan. 
c. Struktural. Individu atau suatu kelompok bisa jadi miskin karena sesuatu
yang dibuat oleh manusia. Misalnya, kebijakan yang gak adil, distribusi
barang ataupun makanan yang gak merata, dan korupsi.

b. Kriminalitas

Jenis masalah sosial uang kedua adalah kriminalitas. Kamu masih inget
gak kalau kriminalitas merupakan salah satu bentuk dari penyimpangan
sosial? Soalnya para pelaku kriminal ini berperilaku gak sesuai dengan
norma dan nilai yang dianut masyarakat dan melanggar hukum yang berlaku.
Kriminalitas biasanya identik dengan pencopetan, pembunuhan, atau
penggunaan narkoba yang dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah.
Tapi jangan salah, ya, kriminalitas juga dilakukan oleh masyarakat menengah
ke atas, loh. Contohnya adalah korupsi, koruptor menyalahgunakan
kekuasaan dan uang rakyat untuk kepentingan pribadi atau kelompok mereka
sendiri, sehingga membuat kelompok lain jadi kesulitan. Inilah yang dikenal
sebagai white collar crime.

c. Kesenjangan Sosial dan Ketidakadilan

7
Kesenjangan sosial merupakan salah satu akibat dari adanya stratifikasi
sosial, yang membeda-bedakan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat kelas
atas biasanya lebih mudah mendapatkan segala sesuatu, sedangkan kelas
bawah kesulitan mendapatkan akses pelayanan ataupun memenuhi
kebutuhan hidupnya. Nah, terakhir ada ketidakadilan. Ketidakadilan adalah
suatu kondisi saat suatu kelompok atau individu diperlakukan berbeda dan
dipinggirkan di masyarakat. Salah satu contoh ketidakadilan adalah isu yang
sempat ramai di Amerika, “Black Lives Matter”. Padahal semestinya semua
orang diperlakukan dengan cara yang sama, ya, Pahamifren.

Anda mungkin juga menyukai