OLEH :
RUSLAN FATMONA
0723 13 11 094
Oleh :
i
SKRIPSI
“ALTERNATIF PENGALIHAN RUTE AKIBAT CAR FREEDAY
DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI GIS”
(Studi Kasus: Ruas Jalan Sultan M. Djabir Sjah Kota Ternate)
OLEH :
RUSLAN FATMONA
0723 13 11 094
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Koordinator Program Studi Teknik Sipil
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas
limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Hasil
MENGGUNAKAN APLIKASI GIS” (Studi Kasus: Ruas Jalan Sultan M. Djabir Sjah Kota Ternate),
Hasil Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat akademik guna memperoleh gelar sarjana
Teknik Sipil Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun.
Atas berkat Rahmatan Lil’alamiin, karya penulisan ini penulis persembahkan buat yang terkasihi
partner dunia dan akhirat “Lia Fitriyanti, S.Pd”, hingga yang tak tergantikan Kedua Orang Tua serta
Penulis Menyadari sepenuhnya bahwa dalam tahap eksperimen akhir ini penulis tidak
terlepas dari simpatisme moralitas maupun materialistis dari kalangan pilihan akademik terbaik
khususnya di fakultas teknik unkhair dan umumnya pada birokrat Universitas tercinta Khairun
Ternate, untuk itu dengan segala kerendahan hati serta keiklasan jiwa penulis menyampaikan
1. Bapak Prof.Dr. Husen Alting, S.H., M.H selaku Rektor Universitas Khairun.
2. Ibu Lita Asyriati Latif, S.T., M.TM selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Khairun.
3. Bapak Muhammad Darwis, S.T., M.T selaku Koordinator Program Studi Teknik Sipil
iii
iv
5. Ibu Andi Arifah Pasri, ST.,MT,selaku Dosen Pembimbing 1 dan Bapak Zulkarnain K.
Misbah, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah banyak meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan yang luar biasa kepada penulis hingga mampu
ST.,MT sebagai Dosen Penguji II, dan Bapak Muhammad Darwis, ST.,MT, Selaku
Penguji III
7. Seluruh Dosen pengajar dan staf di Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik.
Akhir kata, dengan penuh kesadaran diri dan segala kerendahan hati penulis menyadari
Allah Subhanahu Wata’ala yang memiliki segala kesempurnaan, Semoga Allah SWT selalu
memberikan yang terbaik kepada semua pihak yang telh membantu, Amiin.
Penulis
iv
v
ABSTRAK
RUSLAN FATMONA
Kata kunci: Car freeday, Alternatif Pengalihan , Aplikasi GIS (ArcGis 10.3).
Ruas Jl.Nukila ke Jl.Sultan M.Djabir Sjah didapatkan volume lalulintas 2238 smp/jam
terhadap kecepatan dan kecepatan kendraan yang diperoleh sebesar 0,224 km/jam dengan
perolehan waktu tempuh 3,73 m/s. Ruas Jl.Nukila ke Jl.Arnold Mononutu volume lalulintasnya 321
smp/jam terhadap kecepatan dan kecepatan kendraan yang diperoleh sebesar 2,081km/jam
dengan perolehan waktu tempuh 2,084m/s. Ruas Jl.Pahlawan Revolusivolume lalulintas yang
diperoleh 56 smp/jam terhadap kecepatan dan kecepatan kendraan yang diperoleh sebesar
13,889km/jam dengan perolehan waktu tempuh 3,86 m/s.
v
vi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
BAB II
vi
vii
BAB III
METODE PENELITIAN............................................................................... 18
BAB IV
vii
viii
BAB V
PENUTUP ................................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN.
viii
ix
DAFTAR TABEL
ix
x
DAFTAR GAMBAR
x
xi
DAFTAR NOTASI
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan suatu kota diikuti oleh mobilitas penduduk sesuai dengan kepentingan
serta jasa membuat aktivitas penduduk menjadi lebih beragam. Perkembangan areal
meningkat baik menggunakan kendaraan pribadi ataupun umum memberi dampak pada
kondisi lalulintas. Kondisi lalulintas akan semakin meningkat seiring dengan mobilitas
menjadikan pengguna jalan mulai dari angkutan umum sampai ke pengemudi sepeda
Padat dan kompleksnya perilaku lalulintas akan selalu berujung kepada suatu
kondisi kebutuhan ruang yang dimana menjadi perilaku aktifitas rute sudah tentu membuat
arus lalulintas menjadi terganggu pada ruas-ruas jalan tertentu dan menghambat
pengguna lalulintas dalam beraktivitas. Informasi lalu lintas yang diketahui sebelum
pengguna lalu lintas melakukan perjalanan dapat membantu pengguna lalu lintas tersebut,
karena ia dapat memilih dan menentukan rute perjalanan terbaik yang akan dilaluinya
(Suyuti, 2010).
1
2
Sifat dan perilaku berlalulintas merupakan kejadian yang rutin, dimana biasanya
berpengaruh terhadap penggunaan sumber daya, selain itu lalu lintas juga dapat
kebutuhan rute dan jalur yakni berpengaruh biasanya berpengaruh dari kegiatan sosial
ekonomi serta budaya di suatu daerah dengan jumlah ruas jalan yang ada atau tersedia di
suatu tempat tersebut, beranjak dari kondisi yang telah di jelaskan kondisi demikian dapat
Kota Ternate termasuk salah satu kotayang dibentuk sebagai kota otonom daerah
Maluku Utara Untuk itu moda transportasi serta rute angkutan kota yang ada di Kota
Ternate perlu untuk diperhatikan dari segi pelayanannya. Namun kendala yang sering di
temui tersebut di masyarakat adalah rute, di mana yang dilalui angkutan kota lebih
cenderung melewati kawasan yang padat dengan pusat kegiatan seperti pasar, ruko dan
kegiatan lainnya yang ada di Kecamatan Ternate Tengah di Kelurahan yang bertempat di
hiburan dan olahraga, disamping itu perlu adanya tindakan untuk mengatasi peningkatan
volume lalu lintas kendaraan bermotor tiap tahunnya. Masyarakat, Pemuda dan
Pemudikota Ternate mengadakan kegiatan rutin yaitu Hari Bebas Kendaraan (Car Free
Day) di lokasi Jalan Sultan M. Djabir Sjah pada hari hari Minggu pukul 06.30 – 08.30 WIT.
Jalur yang menjadi rute rutinitas olahraga yaitu JL. Sultan M.Djabir Sjah dimana
jalur ini merupakan titik fokus aktifitas ekonomi kota Ternate, di jalur lain jalan Kolektor
primer dan kolektor sekunder (Jalur Tengah) hanya beberapa rute saja yang di lewati
angkutan kota di karenakan jalan tersebut bagian wilayahnya berada di dataran tinggi dan
3
primer yang ada di pinggiran pusat kota ini. Dari peneelasan sebelumnya dapat di
simpulkan bahwa perlu adanya kebijakan dalam kasus penentuan rute atau penentuan
jalur-jalur alternatif maka dari itu di ambil penelitian dengan judul : Alternatif Pengalihan
Beranjak dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat di rumuskan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendapatkan solusi dari permasalahan
Agar penulisan ini tidak menyimpang, maka diperlukan batasan masalah, batasan
Hanya menganalisa Ruas Jalan dari arah Kota Ternate Selatan Menuju Kawasan
setiap bab yang akan dibahas pada tugas akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir ini
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan
Bab ini berisi uraian tentang dasar-dasar teori yang digunakan dalam.pengaruh beban
Bab ini berisi uraian tentang gambaran umum perencanaan, metode yang digunakan
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang didapat dari penulisan BAB I, BAB II,
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini juga mengacu penelitian terdahulu oleh Siska Rajak tahun 2010 dari
Universitas Ahmad Dahlan dengan judul “Sistem Informasi Geografis Fasilitas Pendidikan
Kota Ternate Berbasis Web”. Aplikasi ini menampilkan fasilitas pendidikan yang terdapat di
kota Ternate dengan menggunakan bahas pemrograman PHP . Peta yang digunakan
untuk menampilkan informasi spasial berasal dari gambar peta kota Ternate yang telah
Dalam Sistem Informasi Geografi rute evakuasi akan terdapat extensi dari Arcview
GIS yaitu network analyst. Kemampuan network analyst telah banyak digunakan, dalam
penelitian yang mengadopsi network analyst ArcGis untuk mencari rute terbaik untuk
pengembangan jalur transportasi di Kuala Lumpur. Hasil akhir yang didapatkan akan
memungkinkan pengguna untuk memiliki interpretasi yang lebih baik dari hasil dalam hal
visualisasi, total jarak, total waktu perjalanan dan peta petunjuk jalan dihasilkan untuk
menemukan rute yang optimal berdasarkan baik waktu atau jarak sebagai impedansi. Said
dan Ismail (2015), Giil dan Bharath (2013), Akay Et al (2011), Kai Et al (2014).
Dasar penggunaan network analyst dalam sistem informasi geografi jalur evakuasi
algoritma dijkstra yang digunakan sebagai algoritma pencarian rute terdekat,hal ini telah
disampaikan oleh ESRI selaku developer dari network analyst. Fungsi dari network analyst
5
6
antara lain dapat mencari rute optimal,mampu mencari rute menuju fasilitas terdekat dan
Ismail (2015).
dan semua hal yang berkaitan dengannya Selain itu,network analyst juga terdapat fitur
yang dapat memberikan arahan jalan mana saja yang ditempuh beserta jaraknya. Tujuan
dari penggunaan network analyst dalam system informasi geografi untuk memudahkan
pengguna dalam mendapatkan rute yang akan digunakan menuju lokasi evakuasi beserta
dengan arah yang akan dilalui dari titik awal hingga menuju titik akhir/tujuan.
Car Free Day (CFD) merupakan suatu kegiatan yang bergerak di bidang
kegiatan car free day adalah adanya penutupan jalan selama beberapa waktu dari arus
Sejarah Car Free Day berawal pada 22 September 1998, gagasan tersebut
dicetuskan oleh menteri Lingkungan Hidup Prancis dengan tema “Di Kotaku tanpa Mobil”,
karena sejarah itu car free day pertama kali digelar di negara Perancis. Car free day (CFD)
adalah Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Di hari itu, seluruh kendaraan yang
mengandung atau yang berbau-bau dari knalpot seperti mobil, motor, bus, dan lain-lain
dilarang melintas di jalan yang telah ditentukan. Pelaksanaan car free day pertama kali di
Indonesia yaitu di Surabaya pada tahun 2000, kegiatan tersebut merupakan bagian dari
kampanye peningkatan kualitas udara kota. Pelaksanaan Car Free Day banyak
dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan seperti jalan santai, lari pagi, ajang buka
7
lapak, senam pagi, dan masih banyak lagi. Car Free Day dimanfaatkan masyarakat untuk
menjalankan berbagai aktivitas olahraga dan juga car free day sebagai bagian wisata.
2.3. Lalulintas
Lalu lintas memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri maka perlu dikembangkan
dan dimanfaatkan sehingga mampu menjangkau seluruh wilayah dan pelosok daratan
dengan mobilitas tinggi dan mampu memadukan sarana transportasi lain. Menyadari
peranan transportasi maka lalu lintas ditata dalam sistem transpotasi nasional secara
terpadu dan mampu mewujudkan tersedianya jasa trnasportasi yang serasi dengan tingkat
kebutuhan lalu lintas yang tertib, selamat, aman, nyaman, cepat, teratur, lancar, dan biaya
yang terjangkau oleh masyarakat. Pengembangan lalu lintas yang ditata dalam satu
peraturanperaturan dan metode sedemikian rupa sehingga terwujud suatu totalitas yang
Lalu lintas dan angkutan jalan perlu diselenggarakan secara berkesinambungan dan
terus ditingkatkan agar lebih luas daya jangkau dan pelayanan kepada masyarakat dengan
masyarakat, kelestarian lingkungan, koordinasi antara wewenang pusat dan daerah serta
unsur instansi sektor, dan antar unsur terkait dalam rangka mewujudkan sistem
Untuk memahami pengertian lalu lintas, penulis akan mengemukakan pengertian lalu
lintas menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, maupun pendapat dari para pakar. Menurut Pasal 1 Undangundang Nomor 22
8
tahun 2009, lalu lintas didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas
jalan, adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan/atau
Sedangkan menurut W.J.S. Poerwodarminto pengertian tentang lalu lintas yaitu gerak
pindah manusia dengan atau tanpa alat penggerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
Berikut uraiannya :
1. Perjalanan bolak-balik
Pengertian dan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa lalu lintas dalam arti
luas adalah setiap hal yang berhubungan dengan sarana jalan umum sebagai sarana
utama untuk tujuan yang ingin dicapai. Selain dapat ditarik kesimpulan juga pengertian lalu
lintas dalam arti sempit yaitu hubungan antar manusia dengan atau tanpa disertai alat
penggerak dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan jalan sebagai ruang
geraknya.
Transportasi atau transport diartikan sebagai tindakan atau kegiatan mengangkut atau
memindahkan muatan (barang dan orang) dari suatu tempat ke tempat tujuan, atau dari
memindahkan barang atau manusia dari satu tempat ke tempat lain sehingga memperoleh
manfaat. Sadyohutomo (2008:153) . Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
manfaat, manfaat yang diperoleh berupa sosial, ekonomi, dan lainnya. Transportasi
9
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, hingga sekarang. Peran
(4) transportasi merupakan leading sector (sektor pendahulu, yang harus disediakan
Transportasi tidak bisa dipisahkan dari tata ruang, kaitan antar keduanya sangat erat
Tata guna lahan akan mempengaruhi pergerakan dan aktivitas transportasi, Siklus
hubungan fundamental antara transportasi dan tata guna lahan dimulai dari sebidang
lahan dengan jenis tata guna tertentu menghasilkan sejumlah perjalanan tertentu.
Pejalanan ini menunjukkan kebutuhan akan transportasi yang dipengaruhi oleh aspek fisik,
sosial dan ekonomi. Fasilitas transportasi dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan saat
sekarang maupun masa mendatang dengan kriteria yang ditentukan,fasilitas yang tersedia
menentukan nilai lahan dan akan mempengaruhi penggunaan lahan tersebut. Adisasmita
(2011:66-67).
Transportasi tidak berdiri sendiri, transportasi terhubung dalam suatu sistem yang
terkoneksi sehingga dapat memberikan hasil yang optimal, sistem transportasi memiliki
satu kesatuan definisi yang terdiri atas, system yaitu bentuk keterikatan dan keterkaitan
antara satu variable dengan variabel lain dalam tatanan yang terstruktur, Dari pengertian di
atas system transportasi dapat diartikan sebagai bentuk keterkaitan dan keterikatan yang
10
integral antara berbagai variabel dalam suatu kegiatan pemindahan penumpang dan
barang dari satu tempat ke tempat lain. Maksud adanya sistem transportasi adalah untuk
untuk memberikan optimalisasi proses pergerakan tersebut. Untuk menilai apakah sistem
transportasi telah berjalan dengan baik atau tidak, dapat dilihat dari beberapa macam
variabel. sistem transportasi dapat dievaluasi berdasarkan tiga atribut dasar berikut:
jalur di antara titik-titik akses dan keluwesan sistem untuk dapat mengatasi
Biaya langsung suatu system terdiri dari modal dan biaya operasional, sedangkan
biaya tak langsung terdiri dari biaya yang muncul akibat dampak yang merugikan
Agar tata kelola transportasi dapat berjalan optimal dibutuhkan suatu perencanaan
menciptakan sistem yang efisien dan efektif. Perencanaan transportasi untuk mencapai
1) Sistem kegiatan (tata guna lahan). Rencana tata guna lahan yang baik (lokasi
tokoh, sekolah, pasar, kantor dan lainnya) dapat mengurangi kebutuhan akan
3) Sistem pergerakan (lalu lintas). Hal yang dapat dilakukan antara lain mengatur teknik
dan manajemen lalu lintas (jangka pendek), fasilitas angkutan umum yang lebih baik
4) Dalam transportasi, peran serta pihak selain pemerintah cukup penting dalam
sangat diharapkan seperti swasta dan masyarakat, lebih lanjut menurut tata kelola
transportasi kota yang baik perlu diletakkan pada nilai nilai dasar dari tata kelola
yang baik.
sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi
keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki
berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah
mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini (PelaGIS, 2011).
penentuan Rute Efektif dengan ArcGis Analyst digunakan untuk mendapatkan jalur yang
efektif dari informasi yang berbentuk data-data spatial maupun non spatial yang berkaitan
masalah dalam mencari jalur efektif disini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
Ismail,Said (2015) mengadopsi analyst ArcGis untuk dalam penelitiannya mencari rute
terbaik untuk pengembangan jalur transportasi kereta di Kuala Lumpur. Hasil akhir yang
didapatkan akan memungkinkan pengguna untuk memiliki interpretasi yang lebih baik dari
hasil dalam hal visualisasi, total jarak, total waktu perjalanan dan peta petunjuk jalan
dihasilkan untuk menemukan rute yang optimal berdasarkan baik waktu atau jarak sebagai
impedansi.
terbaik yang dapat digunakan pada kota Delhi. Analisa dilakukan berdasarkan estimasi
serta kemampuan untuk mengikat kumpulan informasi yang berbeda pada lokasi atau
tempat yang sama sesuai dengan hasil pencarian SIG adalah system computer yang
SIG adalah system yang dapa mendukung (proses) pengambilan keputusan (terkait
karakteristik fenomena yang ditemukan dilokasi tersebut. SIG yang lengkap akan
13
keras,perangkat lunak, dan struktur organisasi. SIG adalah system yang terdiri dari
SIG merupakan sebuah sistem yang kompleks dengan menggunakan sistim analisis
mendukung. Dalam hal ini masih Terdapat 4 (Empat) komponen yang ada di dalam SIG
2.6.1. PostgreSQL
pada Berkeley Computer Science Department. PostgreSQL sebagai pelopor bagi banyak
software DBMS lain yang kemudian menjadi komersial. PostgreSQL memiliki lisensi GPL
(General Public License) dan oleh karena itu PostgreSQL dapat digunakan, dimodifikasi
dan didistribusikan oleh setiap orang tanpa perlu membayar lisensi (free of charge) baik
2.6.2. PgRouting
pgRouting merupakan suatu reference metode yang dapat diperluas dan bersifat
open-source yang telah menyediakan berbagai alat bantu untuk mendukung proses
extension pada perangkat lunak postgreSQL dan PostGIS PgRouting adalah sebuah tools
(Shortest Path) dan juga Travelling Salesman Problem (TSP). Saat ini fungsionalitas
routing bawaan yang disediakan oleh modul pgRouting adalah fungsionalitas routing
2.6.3. Dijkstra
Analisis Dijkstra adalah salah satu metode yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan pencarian rute terpendek. Istilah yang sering digunakan adalah Shortest
Path Problem (SPP) atau Vehicle Routing Problem (VRP). Salah satu pemanfaatannya
adalah pada sebuah aplikasi pencarian rute terdekat atau aplikasi navigator pada suatu
daerah. secara luas telah digunakan dalam menentukan rute terpendek berdasarkan
kriteria tertentu sebagai parameternya. Parameter tersebut bias jarak antara titik, waktu
tempuh, dan biaya yang dibutuhkan untuk menempuh rute tersebut. Prinsip ini adalah
mencari jalur terpendek dari sebuah titik awal menuju titik akhir dengan memperhitungkan
nilai dari current state ke tujuan dengan fungsi heuristik, dan juga mempertimbangkan nilai
yang telah ditempuh selama ini dari initial state ke current state. Jadi jika ada jalan yang
telah ditempuh sudah terlalu panjang dan ada jalan lain yang nilainya lebih kecil tetapi
memberikan posisi yang sama dilihat dari goal, jalan yang lebih pendek yang akan dipilih
kemampuan :
15
1. Kriteria jarak Rute yang dibuat hanya berdasarkan lokasi tempat Aspek volume
2. Kriteria waktu
Total waktu perjalanan disetiap segmen jalan harus berdasarkan waktu kendaraan
dan kumpulanwaktu dari titik ke titik, network atau jaringan di dalam konteks perangkat
lunak system informasi geografi dapat diartikan sebagai suatu system dimana
ArcView,network bergantung pada struktur (unsur) data garis yang membentuk sebuah
theme network, semua fungsi atau analisis network yang berlaku pada suatu theme yang
bertipe polyline (atau line) ini akan dilakukan berdasarkan keberadaan berbagai attribute
yang biasanya ditempatkan pada arc dan nodedapat dibaca langsung oleh ArcView yang
menjadi pendukung theme terkait. Arc merupakan representasi unsur-unsur linier yang
Hampir semua tipe jaringan memiliki beberapa ciri yang mirip diantaranya adalah:
2. Memiliki fenomena dimana perpindahan dari lokasi awal ke lokasi tujuan suatu
jalur (path) dengan ‘biaya’ atau ‘hambatan’ yang terkecil (least cost impedance path) di
dalam jaringan diantara dua atau lebih ‘stop’. Masalah pencarian fasilitas terdekat
diselesaikan dengan bantuan penentuan jarak terdekat didalam jaringan dari sebuah event
ke fasilitas yang dicarinya atau sebaliknya dari menghitung jarak terdekat dari sebuah
fasilitas ke salah satu event atau bahkan beberapa event. Sementara itu masalah
pencarian service area diselesaikan dengan penentuan area-area dimana fasilitas tertentu
(yang dicari) dapat melayani di dalam kerangka waktu dan biaya yang bias dipenuhi oleh
Peran Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam penentuan rute alternatif untuk
jalur transportasi sangat besar karena banyak aspek perencanaan dan operasi sangat
tergantung pada data spasial. Aplikasi SIG dapat membantu dalam menentukan rute yang
sesuai dengan persyaratan teknis dengan meng-overlay peta tematik untuk mendapatkan
rute yang sesuai, penggunaaan SIG untuk analisis keputusan multikriteria (MCDA) untuk
membantu masalah pemilihan jalur dan mengembangkan peringkat potensi jalur kota.
besar dapat diproses dengan menggunakan SIG dan oleh karena itu berpotensi
menghemat waktu yang biasanya dihabiskan dalam memilih lokasi yang tepat. Sistem
Informasi Geografis (SIG) adalah teknologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
17
calon lokasi untuk fasilitas jalur terpendek. Prosedur ini mengikuti kerangka kerja SIG yang
lingkungan, selain isu-isu politik dan ekonomi, yang terkandung dalam layer berlapis dari
informasi tambahan untuk memilih calon lokasi jalur/rute melalui proses overlay oleh
METODOLOGI PENELITIAN
dapat menghindari pemilihan jalur secara tidak teratur serta kemacetan sesuai dengan
informasi lalu lintas yang ada. Hasil dari basisdata tersebut digunakan dalam pembuatan
3.2.1. Waktu
Observasi yang dilakukan peneliti selama 1 Minggu pengamatan pada hari aktifitas
biasa dan Pengamatan saat Car Freeday Pada Tiap Hari Minggu Mulai Pukul 06:30-
08:30.
18
19
M.Djabir Sjah berupa hal-hal yang ada di pada saat car fre day, di area aktivitas
Adapun penetapan batas wilayah dalam studi penelitian ini yaitu Lokasi
yaitupengamatan bertitik di seputaran Ruas Jalan JL.Sultan M.Djabir Sjah, JL. Nukila dan
JL.Pahlawan Revolusi dengan rute pengmatan jalur transportasi dari arah selatan kota
Ternate hingga batas titik akhir penelitian yaitu hanya sampai pada titik pusat perbelanjaan
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu : tahap persiapan penelitian,
tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian penelitian untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan.
Kebutuhan penelitian adalah perangkat atau bahan serta alat yang diperlukan dalam
melakukan survey di beberapa titik di ruas jalan Sultan M. Djabir Sjah. danberikut
peralatan yang digunakan dalam melakukan survai arus lalulintas serta rute transportasi di
2. Alat Dokumentasi
Berikut teknik analisa data survai lalu lintas lapangan di ruas Jalan Sultan M. Djabir
Sjah, diantaranya :
ruas jalan, karena untuk menentukan rute pilihan secara efektif dan efisien. Survey
lalulintas dari kecepatan arus transportasi serta kondisi ruas jalan dilapangan juga untuk
pemanfaatan data bahan Analisis dan Pengolahan Rute. Berdasarkan data yang telah
didapatkan di simpulkan dalan pengolahan berbasis aplikasi sebagai tahapan kedua dari
Diagram alir Perencanaan merupakan suatu kerangka dasar yang membentuk alur
kerja dan berfungsi sebagai pedoman umum untuk membantu proses penyusunan
skripsidengan judul “Alternatif Pengalihan Rute Akibat Car Freeday Dengan Menggunakan
Metode Gis(Studi Kasus Ruas JL. Sultan M. Djabir Sjah Kota Ternate).
22
Mulai
Identifikasi Masalah
Menyiapkan Data
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
- Menghitung Kecepatan Arus Lalulintas
Selesai
Mulai
Pengumpulan Data
Rute Alternatif
Selesai
Hasil dari penelitian ini adalahmembuat sistem alternatif rutesaat berlangsungnya car
freeday di kota ternateprogram yang digunakan dalampenelitian ini adalah ArcGIS 10.3.
Reference metode yang dapat dipakai disini adalah pgRouting bersifat open-source
yang telah menyediakan berbagai alat bantu untuk mendukung proses pencarian melalui
sebagai extension pada perangkat lunak, PostGIS PgRouting adalah sebuah tools open
1) Digitasi Jalan
Digitasi adalah pengambilan data dengan cara menelusuri peta yaitu peta yang di dapatkan
pada instansi berupa peta administrasi kota ternate adapun petanya seperti pada gambar di bawah
ini pada gambar 4.1. halaman 24. Dari gambar peta admintrasi yang telah ada pada halaman 24,
Selanjutnya di buat pendigitasian secara manual dengan cara di buat ploting polygon secara
bertahap sesuai gambar yang tersedia hingga selesai, perlu disiapkan penambahan icon stop
(Larangan) serta icon-icon lain sebagai pendukung sesuai rambu-rambu lalulintas pada lokasi
selanjutnya disajikan dalam data (shp) . Pada proses digitasi yang menjadi titk-titik pengamatan
berupa rambu-rambu lalulintas, rute transportasi sesuai arah semuanya digambarkan mengikuti
gambar hasil scanner/penyiapan di layar monitor, adapun lampirannya dari gambar digitasi
24
25
2) Jaringan Jalan
Dalam tahapan pembuatan jaringan jalan dimulai dari penyiapan shp gambar dari
digitasi sebelumnya kemudian dibuat suatu jalan dalam bentuk garis atau disebut dengan
polyline yang tertera pada jendela ArcGis.10.3, polyline Jalan dibuat sesuai garis rute yang
menghubungkan rute secara sistimpada gambar kerja karna akan menghungkan secara
fungsional sesuai garis perintah yang telah di atur secara sistematis, dari pengolahan
sistim jaringan jalan disimpan file shp-nya sebagai data jaringan yang nantinya akan
Adapun rincian nama-nama ruas jalan kewenangan nasional dan Kota di Kota
Tabel 4.1. Rincian Jalan Kewenangan Nasional di Kota Ternate: Jalan Kolektor
Rincian nama-nama ruas jalan kewenangan nasional dan Kota di Kota Ternate
Tabel 4.2. Rincian Jalan Kewenangan Nasional di Kota Ternate: Jalan Kolektor
NOMOR PANJANG
NAMA RUAS KLASIFIKASI
URUT RUAS (km)
Tabel 4.3. Rincian Jalan Kewenangan Kota di Kota Ternate: Jalan Kota, terdiri dari :
Kolektor Sekunder, Lokal Primer, dan Lokal Sekunder
NOMOR PANJANG
URUT RUAS NAMA RUAS (km) KLASIFIKASI
1 01 Jl. Yos Sudarso 0.760 Kolektor Sekunder
2 03 Jl. Stadion 0.524 Lokal Primer
6 21 Jl. Pahlawan Revolusi 1.319 Kolektor Sekunder
7 27 Jl. Nuku 0.392 Lokal Sekunder
8 28 Jl. Falajawa 0.542 Lokal Sekunder
9 30 Jl. Nukila 0.740 Lokal Primer
Jarak dari jalan yang telah terbentuk dihitung dengan menggunakan metode Pg routing
dblLengt = pCurve.length
untuk melakukan analisa rute terpendek. Berikut adalah tabulasi dari perhitungan jarak
masing-masing ruas jalan dari titik penelitian menuju batas wilayah penelitian yang
NO NAMA_JALAN KORDINAT(N-E)
1
PASAR GAMALAMA 632,18127
2
PASAR HIGIENIS 652,71307
Sumber : Data Pengolahan Atribut
32
Berikut adalah tabulasi analisa titik yang menjadi pilihan dalam penetapan rute alternatif
3) Network Dataset
Pembuatan network dataset yang akan digunakan dalam analisa network analyst
dilakukan pada aplikasi ArcCatalog, network dataset dapat dibuat dari data jaringan
dengan format shapefile (*shp), personal geodatabase (*mdb), geodatabase (gdb) ataupun
ArcSDE geodatabase. Syarat utama jaringan supaya dapat digunakan untuk membuat
network dataset yaitu minimal ada satu field pada tabel atribut yang akan digunakan
sebagai impedansi misalnya pada jaringan jalan atribut yang dapat digunakan yaitu
4) Analisa Rute
Analisa yang dapat dilakukan dengan menggunakan ekstensi Network Analysis pada
ArcGIS adalah route analysis, untuk menentukan rute optimal terdapat dua atau lebih titik
yang harus dilewati. Penentuan rute optimal tersebut dapat berdasarkan jarak, waktu,
ataupun indikator-indikator lainya. Maksud dan fungsi dari network analis ini adalah
membentuk atau menyambungkan jaringan jalan dari data (shp) yang telah siap.
33
Gambar.4.4.Network Analyst
Sumber :Data Pengolahan Atribut
34
Reserfasi akhir dari pengembangan sebuah sistim analisa rute adalah dalam bentuk
pengujian point-poitn tertentu yang menjadi pilihan disini adalah pengujian data jarak
tempuh sebagai dasar penentuan jalur alternatif, ada 3 (Tiga) rute alternatif yang dapat di
Alternatif Pertama yang di lalui yaitu dimulai dari Ruas JL.Nukila - JL.Sultan
M.Djabir Sjah - Pasar Gamalama dan perbandingan jarak tempuh sebesar :501,235 m.
Alternatif Kedua yang di lalui yaitu dimulai dari Ruas JL.Nukila - JL.A.Mononutu-
Alternatif Ketiga yang di lalui yaitu dimulai dari JL.P.Revolusi – JL.Hasan Bosoeri-
:778,322 m.
Jln. Arnold Mononutu dan JL.Nukila yang diperoleh melalui hasil penerapan lapangan
selama 1 Minggu yakni pada hari aktifitas biasa dan pada saat car freeday berlangsung
Jenis Kendaraan
WAKTU Kendaraan Ringan (LV) Kendaraan Bermotor
Sedan,Angkot,Pick Up, (HC)
06.00 - 07.00 37,00 409
07.00 - 08.00 49,00 387
08.00 - 09.00 101,00 544
09.00 - 10. 00 118,00 593
TOTAL = 305,00 1933
Jenis Kendaraan
HARI/TGL WAKTU Kendaraan Ringan (LV)
Kendaraan Bermotor (HC)
Sedan,Angkot,Pick Up,
RABU 06:00 - 10:00 224,00 1826
KAMIS 06:00 - 10:00 305,00 1933
JUMAT 06:00 - 10:00 221,00 1682
SABTU 06:00 - 10:00 239,00 1612
MINGGU 06:00 - 10:00 305,00 1592
SENIN 06:00 - 10:00 206,00 1550
SELASA 06:00 - 10:00 258,00 1688
TOTAL = 1.758,00 11.883,00
Jenis Kendaraan
WAKTU Kendaraan Ringan (LV) Kendaraan
Sedan,Angkot,Pick Up, Bermotor (HC)
06.00 - 07.00 2,00 16
07.00 - 08.00 33,00 34
08.00 - 09.00 46,00 35
09.00 - 10. 00 98,00 57
TOTAL = 179,00 142
Jenis Kendaraan
HARI/TGL WAKTU Kendaraan Ringan
(LV) Kendaraan Bermotor (HC)
Sedan,Angkot,Pick Up,
RABU 06:00 - 10:00 24,00 28
KAMIS 06:00 - 10:00 49,00 124
JUMAT 06:00 - 10:00 177,00 142
SABTU 06:00 - 10:00 33,00 121
MINGGU 06:00 - 10:00 179,00 142
SENIN 06:00 - 10:00 97,00 143
SELASA 06:00 - 10:00 97,00 143
TOTAL = 656,00 843,00
Jenis Kendaraan
WAKTU Kendaraan Ringan (LV) Sedan,Angkot,Pick Kendaraan Bermotor
Up, (HC)
06.00 - 07.00 0,00 3
07.00 - 08.00 5,00 7
08.00 - 09.00 10,00 9
09.00 - 10. 00 9,00 13
TOTAL = 24,00 32
Jenis Kendaraan
HARI/TGL WAKTU Kendaraan Ringan (LV) Kendaraan Bermotor
Sedan,Angkot,Pick Up, (HC)
RABU 06:00 - 10:00 11,00 16
KAMIS 06:00 - 10:00 11,00 36
JUMAT 06:00 - 10:00 24,00 28
SABTU 06:00 - 10:00 17,00 24
MINGGU 06:00 - 10:00 24,00 32
SENIN 06:00 - 10:00 9,00 20
SELASA 06:00 - 10:00 9,00 20
TOTAL = 105,00 176,00
Menentukan jalur tercepat, dari suatu titik / point start menuju ke titik tujuan (titik
finish), dalam menentukan jalur tercepat parameter external yang ikut menentukan
pembobotan (Cost Field) adalah jarak dan kondisi laju kendaraan. Analisis waktu tempuh
dari alternatif rute cost field tercepat dihitung dalam menit dan detik serta kecepatan yang
Keterangan :
= 0,224 km/jam
= 2,081 km/jam
42
= 13,889 km/jam
Dalam permodelan yang ada Length adalah jarak berdasarkan unit (belum
mewakili jarak asli). Untuk menyesuaikan dengan penskalaan maka length dikalikan
dengan 60 unit, ini dimaksudkan untuk menjadikan nilai jarak yang sesungguhnya. Data
kecepatan dalam km, sehingga perlu disesuaikan. Untuk mencari cost field dalam satuan
Cost Field Tercepat (CF) = Minutes = (jarak /kecepatan * 1000) / 60…… (1)
= 3,73 m/s
= 2,084 m/s
= 3,86 m/s
Analisa ahir dari tahapan pengamatan lapangan Volume lalulintas, kecepatan, serta
lalulintas terhadap kecepatan dan kecepatan kendraan yang diperoleh sebesar 0,224
sepekan yang berlangsung pada ruas JL. Nukila Ke JL. JL.Arnold Mononutu dengan
pencapaian tertinggi berada pada hari minggu, selanjutnya adalah hubungan volume
lalulintas terhadap kecepatan dan kecepatan kendraan yang diperoleh sebesar 321
sepekan yang berlangsung pada rusa JL.Pahlawn Revolusi Ke JL. JL.Arnold Mononutu
dengan pencapaian tertinggi berada pada hari minggu, selanjutnya hubungan volume
lalulintas terhadap kecepatan dan kecepatan kendraan yang diperoleh sebesar 13,889
2%
12%
86%
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1) Dari hasil simulasi pengalihan sebelumnya maka hasil simulasi pengalihan rute
46
47
2) Dari Ketiga alternative tersebut didapatkan data Volume lalu lintas yang tertinggi ada
pada ruas jalan Nukila (I) Yaitu dari Jl.Nukila Ke- Jl. Sultan M.Djabir Sjah sebesar
2238 smp/jam dengan hasil jarak tempuh Terpendek 501,235 m , waktu tempuh 3,73
778,322 m dan waktu tempuh 3,86 m/dtk. Untuk kecepatan kendaraan yang memiliki
rata-rata tertinggi ada pada jalan JL.Nukila ke Jl.Arnold Mononutu sebesar 2,084
km/jam, sedangkan kecepatan rata-rata terendah terdapat pada ruas jalan Pahlawan
Jl.Nukila (I) Nukila – Jl.Sultan M.Djabir Sjah sebesar 86% , pada ruas JL.Nukila (II) Dari
Jl.Nukila-JL.Arnold Mononutu sebesar 12%, dan pada ruas Jl.Pahlawan Revolusi sebesar
2%. Maka dapat disimpulkan bahwa rute Tercepat Disini berada pada ruas JL.Nukila Ke
Jl.Arnold Mononutu dan Rute Terpendek berada pada ruas Jl.Nukila Ke Jl.Sultan M.Djabir
Sjah.
Beranjak dari penjelasan sebelumnya karena jalur terpendek berada pada ruas JL. Nukila
Volume lalulintas dari jalan tersebut jumlah pemindahan arus sebesar 5% dari 86 %
volume kendaraan terhadap kecepatan dengan cara diberlakukan 1 arah tetap pada 1 ruas
jalur JL.Nukila yang menjadi latar belakang pengalihan ini adalah sempitnya Ruas
kecepatan rata-rata.
48
5.2. Saran
Dari kesimpulan yang diambil penulis diatas, maka penulis mencoba memberikan
1. Perbanyak membaca studi kasus yang berkaitan tentang pencarian shortest path
2. Proses instalasi PostGIS pada server PostgreSQL harus secara tepat sehingga
pengaksesannya mudah.
3. Persiapan data awal yang harus dilakukan lebih teliti.Seperti data shapefile jalan
yang harus lebih komplit sesuai dengan klasifikasi jalan yang digunakan serta
teknik digitasi yang menjadi salah satu penentu arah dari grafik jalan.
4. Untuk data kecepatan agar waktu tempuh sesuai dengan keadaan di lapangan,
kecepatan rencana jalan raya dari Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006.
5. Bagi peneliti yangberminat dalam bidang ini, jika ingin mengembangkan aplikasi
analyst, sehingga sistem dapat lebih optimal dalam manajemen datanya, sehingga
data yang digunakan sebagai dasar analisis secara nyata (real Time).
DAFTAR PUSTAKA
Farah, N., 2013. Sukriyah, Y., 2016. PostGIS Komponen ArcGis Aplikasi Geografi
Informasi Sistim.
Gill dan Bharath (2013) “Analyst Rute Perajalanan Wisata Menggunakan ArcGis”
Delhi.
Ismail,Said (2015) “Pengembangan Jalur Terbaik Transportasi Kereta Api”. Kuala
Lumpur.
Jotin Khisty dan Kent Hall, 2005:12-13. Evaluasi Sistim Transportasi Menggunakan
ArGis.
Karadimas Et al (2007), Akay Et al (2011), Kai Et al (2014). Dalam Ryan Arya
Pramudya, 2015. Sistem informasi geografi Untuk Menyediakan Informasi Rute
Evakuasi Menggunakan Program arcview. Universitas Negeri Semarang.
PelaGIS, 2011. Komponen Aplikasi Geografi Informasi Sistim
Siska Rajak, 2010. “Sistem Informasi Geografis Fasilitas Pendidikan Kota Ternate
Berbasis Web”. Universitas Ahmad Dahlan.
Suyuti, 2010. Dalam Muhammad Iqnaul Haq “Pembuatan Rute Alternatif Berbasis
Web-Gis Untuk Menghindari Kemacetan Lalulintas Di Kota Tangerang Selatan”
Tanggerang Selatan.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
LAMPIRAN 1
DOKUMENTASI
STATUS JL.NUKILA
JL.NUKILA – Jl.A.MONONUTU
JL.NUKILA – Jl.A.MONONUTU