Anda di halaman 1dari 46

PROPOSAL PENELITIAN

MODEL KEBUTUHAN PENUMPANG


BANDAR UDARA MATAHORA WAKATOBI

OLEH :
ADE AKBAR
201910046

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2023
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Penelitian ini telah diperiksa dan di setujui oleh Komisi Pembimbing
untuk di ajukan dalam seminar Proposal dihadapan Dewan Penguji, sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar akademik Sarjana Teknik.

Judul : Model Kebutuhan Penumpang Bandar Udara

Matahora Wakatobi

Nama : Ade Akbar

Stambuk : 201910046

Program Studi : Teknik Sipil

Kendari ,………….2023

Komisi Pembimbing,

Pembimbig I Pembimbing II

Sufrianto, SE., M.Si Ir. Catrin Sudarjadt, MPSDA


NIDN. 0911037802 NIDN. 0918105801

Ka. Prodi Teknik Sipil

Ir. Vickky Anggara Ilham, ST., MT


NIDN. 0907057602

i
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang serta Maha
menguasai ilmu pengetahuan. Penulis mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Karena limpahan Rahmat dan Karunia-Nya jugalah
maka penyusunan Proposal Penelitian “Model Kebutuhan Penumpang Bandar
Udara Matahora Wakatobi“ dapat terselesaikan.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita Rasulullah
Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wasallam yang telah membawa Islam sebagai
Rahmatan Lil Alamin.
Proposal Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar akademik Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Tenggara.
Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kapada kedua
dosen pembimbing, Ibu Ir. Catrin Sudrajadt, MPSDA selaku pembimbing I dan
Bapak Sufrianto, SE., M.Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dan memberikan sumbangsih pemikiran dalam mengarahkan penulis selama
penyusunan Proposal Penelitian ini.

Selama mengikuti proses perkuliahan hingga penyelesaian studi, banyak pihak


yang turut memberikan dukungan dan motivasi, untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada:
1. Rektor Universitas Sulawesi Tenggara, Bapak Prof. Dr. Ir Andi Bahrun, M.SC.
Agric.
2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Tenggara, Bapak Dr. Ir. Irwan
Lakawa, ST, M.Si, IPM, ASEAN Eng
3. Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Tenggara, Bapak Sufrianto,
SE., M. Si
4. Ketua Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sulawesi
Tenggara, Bapak Ir Vickky Anggara Ilham, ST., MT

ii
5. Kedua orang tua penulis, Onso dan Ibu Atika yang selalu mengiringi langkah
penulis, terima kasih atas segala pengorbanan, kasih sayang dan do’a yang
tiada hentinya serta semangat dan dorongan moril yang diberikan pada
penulis
6. Para Dosen Program Studi Teknik Sipil FakultasTeknik Universitas Sulawesi
Tenggara dan segenap Staf atas bantuan pelayanannya.
Penulis menyadari bahwa manusia tidak luput dari salah dan khilaf,
demikian juga penulis dalam menyelesaikan Skiripsi ini sehingga masih memiliki
kesalahan kekurangan walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin.
Untuk itu dengan hati yang tulus penulis akan menerima saran dan masukan yang
membangun untuk perbaikan selanjutnya. Penulis berharap semoga segala amal
kebaikan yang dilakukan mendapat pahala yang berlimpah di sisi Allah
Subuhanahu Wa Ta’ala, Amin
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuhu.

Kendari, 12 juni 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL

PERSETUJUAN PROPOSAL ................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ .ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... .iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5

A. Konsep Perencanaan Transportasi…………………………………5


B. Bangkitan Dan Tarikan Perjalanan…………………………………6
C. Analisis Regresi Linier Berganda…………………………………10
D. Karakteristik Penumpang…………………………………………15
E. Bandar Udara……………………………………………………..15
F. Penelitian Terdahulu……………………………………………...19

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 39

A. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………...23


B. Populasi dan Sampel……………………………………………...23
C. Jenis dan Sumber data ……………………………………………24
D. Variabel Penelitian………………………………………………..25
E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………..25
F. Teknik Analisis Data……………………………………………..27
G. Definisi Operasional……………………………………………...31
H. Konsep Operasional………………………………………………32

iv
Konsep Operasional .............................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 33

LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan transportasi adalah untuk mengembangkan infrastruktur dan

sarana transportasi agar dapat mendukung pergerakan manusia, barang, dan

kendaraan. Perencanaan transportasi udara, pada khususnya, merupakan upaya

untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan dalam hal fasilitas

penerbangan. Melalui perencanaan tersebut, mencapai keseimbangan antara

jumlah penumpang dan volume penerbangan di masa depan dengan kapasitas

dan ketersediaan infrastruktur bandar udara menjadi hal yang penting.

Transportasi udara memberikan kontribusi dalam bidang transportasi dengan

menyediakan layanan pengangkutan bagi manusia dan barang melalui jalur

udara, yang ditandai dengan keunggulan seperti efisiensi waktu dan kecepatan

yang lebih tinggi daripada jenis transportasi lainnya.

Ketersediaan infrastruktur dan sarana transportasi di suatu wilayah memiliki

peranan yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah

tersebut, termasuk dalam sektor transportasi udara yang merupakan salah satu

komponen penting bersama dengan transportasi laut dan darat. Bandar Udara

memiliki peranan strategis dalam pengembangan berbagai sektor, terutama

sektor pariwisata yang menjadi sektor unggulan di Kabupaten Wakatobi.

Pemerintah daerah Kabupaten Wakatobi telah berkomitmen untuk mengatasi

kendala aksesibilitas dan mendorong peluang investasi guna memajukan

1
2

perekonomian daerah. Salah satu upaya nyata dalam mewujudkan komitmen

tersebut adalah pembangunan Bandara Matahora di Desa Matahora, Kecamatan

Wangi-wangi Selatan pada tahun 2007. Bandara Matahora mulai beroperasi

sejak tahun 2009 dengan penerbangan perdana yang dilakukan oleh maskapai

SUSI AIR. Maskapai ini menggunakan pesawat Caravan C206D dengan

kapasitas 12 seat. Penerbangan perdana tersebut menghubungkan rute

Wakatobi-Kendari pulang-pergi.

Dengan perkembangan pembangunan dan mobilitas masyarakat yang terus

meningkat di Kabupaten Wakatobi, Bandara Matahora mengalami peningkatan

signifikan baik dalam kualitas pelayanan di terminal bandara maupun dalam

layanan penerbangan. Selain maskapai Susi Air, beberapa maskapai lainnya

seperti Ekspres Air dan Merpati Air Lines juga pernah beroperasi di Bandara

Matahora. Hingga tahun 2012, Bandara Matahora telah memiliki landasan pacu

dengan panjang 2500 meter, dengan runway sepanjang 2000 meter dan uprond

dengan ukuran 103 x 73 meter. Bandara Matahora juga telah dilengkapi dengan

terminal penumpang. Saat ini, layanan penerbangan di Bandara Matahora hanya

tersedia untuk rute Wakatobi-Kendari pulang-pergi (Subiyantoro, A. 2022)

Kebutuhan angkutan udara akan terus meningkat seiring dengan

bertambahnya jumlah penduduk, angkatan kerja, kenaikan taraf hidup dan

meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari suatu wilayah, Di awal

pengembangan terminal penumpang bandar udara Matahora pada tahun 2013,

tercatat 11.331 penumpang tiba dan 11.844 penumpang berangkat per tahun.

Jumlahnya meningkat menjadi 17.247 penumpang tiba dan 18.258 penumpang


3

berangkat pada tahun 2014, pertumbuhan penumpang tiba mencapai 52% dan

penumpang berangkat 54%.

Kemudian tahun 2020 tercatat 12.787 penumpang tiba dan 13.365

penumpang berangkat pertahunnya, jumlah peningkatan menjadi 20.116

penumpang tiba dan 20.350 penumpang berangkat pada tahun 2021,

pertumbuhan penumpang tiba mencapai 57% dan penumpang berangkat 52%

Jika peningkatan jumlah penumpang tidak diimbangi dengan peningkatan

fasilitas bandara, maka akan timbul masalah di beberapa tahun mendatang,

terutama terkait dengan kenyamanan penumpang di bandara tersebut. Oleh

karena itu, perlu dilakukan analisis untuk memodelkan kedatangan dan

keberangkatan penumpang dalam kondisi yang ada saat ini, sehingga masalah

yang mungkin timbul di masa depan dapat diantisipasi sejak sekarang.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik penumpang Bandar Udara Matahora

Wakatobi?

2. Bagaimana metode pemodelan demand penumpang Bandar Udara

Matahora Wakatobi?

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis karakteristik perjalan dan faktor yang mempengaruhi

pemilihan keputusan menggunakan angkutan udara sebagai sarana

tranportasi.
4

2. Menganalisi model demand penumpang Badar Udara Matahora

Wakatobi

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Ilmiah. Penelitian ini dapat di jadikan sebagai salah satu

sumber ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya tentang model

kebutuhan penumpang bandar udara khususnya bagi peneliti.

2. Manfaat Praktis. Penelitian model kebutuhan penumpang bandara,

pemerintah dapat meningkatkan perencanaan, pengembangan, dan

pengelolaan bandara dengan lebih efektif. Ini akan membantu

meningkatkan pengalaman penumpang, meningkatkan konektivitas,

mendukung pertumbuhan industri penerbangan, dan mendorong

pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata dan perdagangan.

Khususnya bagi pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Pemodelan demand penumpang di Bandara Matahora Wakatobi

mengunakan metode Analisis Regresi Linier Berganda.

2. Variabel tak bebas adalah dari jumlah penumpang datang dan berangkat

yang dilayani Bandar Udara Matahora Wakatobi.

3. Pemilihan model terbaik didasarkan pada metode All Possible

Regression menurut kriteria 𝑅 2 dan dengan mempertimbangkan nilai

uji statistik model terpilih, yaitu F-Test.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Perencanaan Transportasi

Sistem transportasi dapat terjadi karena adanya perbedaan sumber daya

menurut wilayah satu dan wilayah yang lainnya. Akibat disparitas ini maka

terjadilah kebutuhan dan ketersediaan hal tersebut menjadikan interaksi antar

kawasan yang digambarkan dengan adanya sistem transportasi. Negara kita

masih terus mengembangkan dan merencanakan sistem transportasi yang aman,

cepat, murah, nyaman serta ramah lingkungan (Nur, N.,K. dkk., 2021)

Namun, masih banyak tantangan yang tidak mudah untuk diselesaikan

dalam sistem transportasi kita misalnya kemacetan, kerusakan jalan, polusi

udara, kebisingan dan getaran kendaraan. Sistem jaringan transportasi yang

direncanakan hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor guna mendorong

terciptanya keterkaitan antar sistem transportasi di antaranya karakteristik

permintaan, tata guna lahan serta syarat yang terdapat di suatu daerah. Para ahli

transportasi dalam menyelesaikan masalah sistem transportasi tersebut

menggunakan sebuah metode analisa yang disebut 4 tahap model transportasi.

Model ini disebut 4 tahap karena dalam pemodelannya masih ada 4 sub-contoh

yang dilakukan secara terpisah

Namun pendekatan yang dilakukan dalam sistem yang saling berkaitan dan

saling mempenaruhi satu sama lain meliputi pendekatan-pendekatan:

5
6

1. Sistem Kegiatan

Bahwa Perencanaan tata guna lahan yang baik dapat mengurangi

kebutuhan akan perjalanan yang panjang sehingga membuat interaksi

menjadi lebih mudah. Perencanaan tata guna lahan umumnya memerlukan

waktu cukup lama dan biaya yang besar.

2. Sistem Jaringan

Sistem tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas

pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang ada, melebarkan jalan,

menambah sistem jaringan jalan baru, dan lain-lain.

3. Sistem Pergerakan

Dapat dilakukan dengan cara menata atau mengatur teknik dan

manajemen lalu lintas (jangka pendek), menyiapkan fasilitas angkutan

umum yang lebih memadai (dalam jangka pendek dan menengah), atau

mengadakan pembangunan jalan (jangka panjang).

B. Bangkitan Dan Tarikan Perjalanan

Pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat di banyak wilayah perkotaan

di Indonesia telah menarik datangnya arus urbanisasi ke kota juga dipicu oleh

adanya kesempatan bekerja yang menjanjikan. Hal tersebut memacu

peningkatan pertumbuhan penduduk dan pekerja di perkotaan, fenomena

tersebut terjadi pula di wilayah penyanggah di sekitar wilayah perkotaan (Nur,

N, K. dkk., 2021)
7

Di satu sisi penggunaan kendaraan pribadi terus meningkat yang berimbas

pada kerusakan kualitas kehidupan sosial kemasyarakatan terutama di daerah

pusat kota, terjadi kemacetan, polusi udara, kebisingan kendaraan dan tundaan

lalu lintas pada beberapa ruas jalan. Seiring terjadi pula peningkatan pergerakan

lalu lintas orang, barang dan jasa dari luar wilayah perkotaan dan hal tersebut

tidak di imbangi dengan ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana)

transportasi. Dengan keadaan tersebut sangat dibutuhkan perencanaan sistem

transportasi yang baik.

Perencanaan sistem transportasi yang dimaksud sangat membutuhkan

analisis model jaringan jalan dan untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan

pemodelan bangkitan dan tarikan perjalanan (analisis pergerakan ).

1. Bangkitan Perjalanan (Trip Generation)

Bangkitan perjalanan dapat dihitung menggunakan model bangkitan

perjalanan klasik yaitu model yang memprediksi jumlah perjalanan yang

diproduksi setiap zona/wilayah berdasarkan sosial ekonomi pelaku

perjalanan. Bangkitan perjalanan seseorang atau sekelompok orang yang

dibedakan menjadi dua macam yaitu perjalanan berasal dari rumah (home

based) dan perjalanan bukan berasal dari rumah (non home based).

Kemudian dari keseluruhan kejadian bangkitan perjalanan dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:


8

a. Berdasarkan tujuan perjalanan

Pergerakan atau perjalanan untuk bekerja dan pendidikan

(sekolah/Kampus). Pergerakan ini merupakan pergerakan utama,

karena dua pergerakan ini harus dilakukan oleh setiap orang setiap

harinya, sedangkan yang lainnya hanya bersifat perjalanan pilihan dan

tidak dilakukan setiap hari.

b. Berdasarkan waktu perjalanan

Pergerakan ini dibedakan pada waktu sibuk dan waktu tidak

sibuk. Perjalanan pada saat waktu sibuk (peak hour) umumnya

didominasi oleh aktivitas perjalanan untuk bekerja dan perjalanan untuk

pendidikan dan waktu pergerakan seseorang tersebut sangat tergantung

pada kapan orang tersebut melakukan perjalana.

c. Berdasarkan jenis orang yang melakukan perjalanan

Perilaku perjalanan seseorang/individu dipengaruhi oleh sosial-

ekonomi yang mencakup berapa besar jumlah pendapatan, jumlah

kepemilikan kendaraan bermotor, ukuran dan struktur rumah tangga.

2. Tarikan Perjalanan (Trip Attraction)

Tarikan perjalanan ini berhubungan dengan penentuan jumlah

perjalanan keseluruhan yang dibangkitkan oleh sebuah kawasan. Trip

generation terbagi atas dua bagian yaitu trip attraction (tarikan perjalanan)

dan trip production (produksi perjalanan). Production adalah perjalanan

yang berakhir di rumah pada perjalanan yang berasal dari rumah (home-
9

base trip) atau berakhir di tempat asal (origin) pada perjalanan yang tidak

berasal dari rumah (non-home-base-trip).

Attraction adalah perjalanan yang berakhir tidak di rumah pada

perjalanan yang berasal dari rumah atau berakhir di tempat tujuan. Tarikan

perjalanan adalah jumlah pergerakan perjalanan yang terjadi menuju ke

lokasi tertentu setiap satuan waktu. Tarikan perjalanan adalah tahapan

pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu

tata guna lahan atau zona. Tarikan lalu lintas tersebut tergantung pada dua

aspek tata guna lahan, yaitu jenis dan jumlah aktivitas /intensitas pada tata

guna lahan tersebut

Faktor yang mempenaruhi tarikan perjalanan biasanya adalah kantor

pemerintah dan perdagangan, sekolah dan taman rekreasi. Besarnya tarikan

masing–masing tata guna lahan akan berbeda untuk luas dan fungsinya

karena besarnya tarikan bangunan diukur dari luas setiap lantai yang

digunakan untuk aktivitas. Menganalisis dan merencanakan sistem

transportasi berdasarkan jenis tata guna lahan yang diklasifikasikan menurut

luas lantai, jumlah pekerja, dan jumlah perjalanan yang ditarik oleh setiap

bangunan.

Faktor–faktor yang memengaruhi terjadinya pergerakan dari suatu

perjalanan (trip) merupakan fungsi dari ketiga faktor besar, yaitu:

a. Pola tata guna lahan dan pembangunan di daerah penelitian.


10

b. Karakteristik sosial ekonomi dan aktivitas penduduk yang

melakukan perjalanan dari wilayah tersebut.

c. Sifat, jangkauan dan kemampuan dari sistem pengangkutan di

daerah/wilayah, karena trip generation merupakan suatu bagian

yang vital dari proses perencanaan transportasi

C. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier merupakan satu cara prediksi yang menggunakan garis lurus

untuk menggambarkan hubungan diantara dua variabel atau lebih. Variabel

adalah besaran yang berubah-ubah nilainya. Selanjutnya variabel tersebut

terbagi atas dua jenis yaitu variabel pemberi pengaruh dan variabel terpengaruh.

Variabel pemberi pengaruh dapat dianalogikan sebab, sementara variabel

terpengaruh merupakan akibat, Selanjutnya peramalan ini didasarkan pada

asumsi bahwa pola pertumbuhan data historis yang bersifat linier, walaupun

sebenarnya tidak 100% linier.

Pola pertumbuhan ini didekati dengan suatu model yang menggambarkan

hubungan-hubungan yang terkait dalam suatu keadaan. Regresi linier berganda

merupakan model persamaan yang menjelaskan hubungan satu variabel tak

bebas/ response (Y) dengan dua atau lebih variabel bebas/predictor (X1,

X2,..Xn). memprediksi nilai variable tak bebas/ response (Y) apabila nilai-nilai

variabel bebasnya/ predictor (X1, X2,..., Xn) diketahui. Disamping itu juga

untuk dapat mengetahui bagaimanakah arah hubungan variabel tak bebas

dengan variabelvariabel bebasnya (Sinaga 2022)


11

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda merupakan perluasan dari analisis regresi

linier sederhana. Dalam regresi linier sederhana, dibuat analisis hubungan

dua variabel (satu variabel independent dengan satu variabel dependent)

yang dinyatakan dengan persamaan linier Y = a + bX, dengan tujuan

membuat prediksi tentang besarnya nilai Y (variabel dependent)

berdasarkan nilai X (variabel independent) tertentu

Langkah-langkah metode Regresi Linier Berganda

Y = a + b1X1+ b2X2+... + bnXn (2.1)

Dimana:

Y = variable tak bebas(nilai variabel yang akan diprediksi)

a = konstanta

b1,b2,…, bn = nilai koefisien regresi

X1,X2,…, Xn = variabel bebas

Nilai a, b1 dan b2 dapat diperoleh melalui perhitungan dengan

menggunakan metode eliminasi-substitusi dari 3 persamaan yang kita

bentuk, yaitu:

na + (X1) b1 + (X2) b2 = Y (2.2)

(X1) a + (X12) b1 + ( X1 X2) b2 =  X1Y (2.3)

( X2) a + ( X1 X2) b1 + ( X22) b2 =  X2Y (2.4)


12

Keterangan:

n = Jumlah sampel

X1 = jumlah nilai variabel X1

X2 = jumlah nilai variabel X2

Y = jumlah nilai variabel Y

X12 = jumlah nilai kuadrat variabel X1

X22 = jumlah nilai kuadrat variabel X2

X1X2 = jumlah perkalian nilai variabel X1 dengan nilai variabel X2

X1Y = jumlah perkalian nilai variabel X1 dengan nilai variabel Y

X2Y = jumlah perkalian nilai variabel x2 dengan variabel Y

2. Pengujian Parameter Model Regresi Linier Berganda

Pengujian parameter ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, baik secara serentak

maupun secara parsial.

a. Pengujian Parameter Secara Serentak (Simultan)

Prosedur pengujian parameter secara simultan adalah sebagai

berikut:
13

▪ Membuat hipotesis.

𝐻0 = 𝛽1 = 𝛽2 = ⋯ 𝛽𝑝−1 = 0 (2.5)

𝐻0 ≠ 0

▪ Menentukan tingkat signifikansi (𝛼).

Tingkat signifikansi (𝛼) yang seringkali digunakan

dalam penelitian adalah 5%

▪ Menentuka statistik uji.

Statistik uji yang digunakan adalah:

RKR
𝐹= (2.6)
RKE

dengan:

RKR adalah rata-rata kuadrat regresi (dapat diperoleh

dari Tabel Analisis Variansi).

RKE adalah rata-rata kuadrat error (dapat diperoleh dari

Tabel Analisis Variansi).

▪ Menentukan daerah kritik (penolakan H0).

Daerah kritik yang digunakan adalah H0 ditolak bila 𝐹 >

𝐹(𝑎;𝑝−1, 𝑛−𝑝).

Dengan 𝐹(𝑎;𝑝−1, 𝑛−𝑝) disebut dengan F tabel.

Selain dari daerah kritik di atas, dapat juga digunakan

daerah kritik yang lain yaitu jika nilai peluang (Sig.) <

tingkat signifikansi (𝛼) maka H0 ditolak.

▪ Menarik kesimpulan
14

b. Pengujian Parameter Secara Individu (Parsial)

Prosedur pengujian parameter secara parsial adalah sebagai berikut:

▪ Membuat hipotesis

𝐻0 = 𝛽1 = 𝛽2 = ⋯ 𝛽𝑝−1 = 0 (2.7)

𝐻0 ≠ 0

▪ Menentukan tingkat signifikansi (𝛼).

Tingkat signifikansi (𝛼) yang seringkali digunakan

dalam penelitian adalah 5%.

▪ Menentukan statistik uji

Statistik uji yang digunakan adalah:

b
𝐹= (2.8)
s(bk)

𝑏𝑘 = adalah nilai taksiran parameter (𝑏𝑘yang diperoleh

dari metode OLS).

𝑠(𝑏𝑘 ) = adalah standar deviasi nilai taksiran parameter

𝑏 𝑘.

▪ Menentukan daerah kritik (penolakan H0).

▪ Daerah kritik yang digunakan adalah H0 ditolak bila 𝑡 >

𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 5.

▪ Menarik kesimpulan.

D. Karakteristik Penumpang

Karakteristik merupakan ciri khas yang dipunyai oleh seseorang yang

berbeda satu sama lain dan terbentuk dari lingkungan sekitar. Definisi dari
15

perilaku, keinginan, dan kebutuhan yang dimiliki oleh orang lain dalam

melakukan suatu pekerjaan merupakan pengertian dari karakeristik. Sifat yang

paling dasar yang dimiliki setiap diri pribadi orang dalam berbagai karakteristik

pribadi (Cahyani, 2019 dalam Aitisya, E. 2020)

Karakteristik penumpang di kelompokkan menjadi duap ariabel yaitu skala

nominal dan skala ordinal. skala nominal merupakan skala yang memuat

kategorisasi, pengelompokkan, identifikasi kejadian atau fenomena ke dalam

kelas-kelas atau kategori sehingga yang masuk ke dalam satu kelas atau kategori

adalah data yang sama dalam hal atribut atau sifat. Sedangkan skala ordinal

adalah data yang angkanya berfungsi untuk menunjukkan adanya perjenjangan

atau ranking.

Karakteristik penumpang atau variabel (X) dalam penelitian oleh penulis

adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pendapatan dan

pekerjaan.

E. Bandar Udara

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 tentang

Penerbangan dan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penerbangan dijelaskan “bandar udara

adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang

digunakan sebagai tempat Pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun

penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antar

moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan


16

penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya” (Nur, N, K.,

dkk 2021)

Bandar udara terdiri dari bandar udara umum dan bandar udara khusus.

Bandar udara umum adalah bandar udara yang digunakan untuk melayani

kepentingan umum. Bandar udara khusus adalah bandar udara yang hanya

digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan

usaha pokoknya Penggunaan bandar udara terdiri atas bandar udara

internasional dan bandar udara domestik. Dalam sistem lapangan terbang, sifat

– sifat kendaraan darat dan kendaraan udara mempunyai pengaruh yang kuat

kepada rancangan. Bandar udara harus memiliki fasilitas seperti Runway,

Taxiway, Apron,Holding Bay, Holding Apron, bangunan terminal, jalan masuk

dan tempat parkir. Pada prinsipnya beberapa fungsi produk angkutan udara yang

harus dicapai antara lain sebagai berikut:

1. Landas Pacu (Runway)

Runway yaitu area untuk lepas landas (take off) dan mendarat (landing)

pesawat. Landasan pacu (runway) dan landas hubung (taxiway) secara

umum harus diatur sedemikian sehingga:

a. Memberikan jarak pemisahan yang cukup dalam pola lalu lintas

udara.

b. Meminimalkan gangguan dan keterlambatan dalam gerakan di

taxiway dan runway.


17

c. Memberikan jarak taxiway yang terpendek dari daerah terminal

menuju ujung runway.

d. Memberikan jumlah taxiway yang cukup sehingga pesawat yang

mendarat dapat meninggalkan runway secepat mungkin dan

mengikuti rute terpendek menuju ke daerah terminal.

2. Landasan Hubung (Taxiway)

Taxiway yaitu area penghubung runway dengan bagian-bagian lain dari

bandar udara. Melalui taxiway ini pesawat dapat bergerak menuju apron dan

hanggar. Fungsi utama dari taxiway adalah untuk memberikan jalan masuk

dari landasan pacu (runway) menuju daerah terminal dan hangar

pemeliharaan atau sebaliknya

3. Apron

Apron yaitu area di mana pesawat dapat parkir untuk mengangkut dan

menurunkan kargo dan/atau untuk menaikkan dan/atau menurunkan

penumpang, mengisi bahan bakar, dan kegiatan pemeliharaan pesawat

untuk jenis kerusakan ringan.

Apron tunggu atau holding apron sering juga disebut sebagai run-up atau

warm-up pad, karena fungsinya sebagai tempat untuk melakukan

pemeriksaan terakhir sebelum pesawat melakukan lepas landas, atau untuk

menunggu izin lepas landas. Sehingga apron tersebut letaknya harus sedekat

mungkin dengan ujung runway.


18

4. Hangar

Hangar yaitu tempat di mana pesawat dapat menginap atau tinggal

sementara waktu untuk suatu perbaikan ataupun perawatan. Fungsinya

adalah untuk melindungi pesawat terbang dari perubahan cuaca dan paparan

sinar matahari langsung yang merusak.

5. Air Traffic Controller

Air traffic controller adalah fasilitas-fasilitas pengendali lalu lintas

udara. Pengendalian lalu lintas udara dioperasikan di bawah (dua) kategori

peraturan penerbangan, yaitu Visual Flight Rules (VFR) dan Instrument

Flight Rules (IFR). Pengoperasian pesawat dengan Visual Flight Rules

(VFR) hanya dimungkinkan jika keadaan cuaca adalah cukup baik bagi

pesawat untuk secara visual dapat menjaga jarak dan ketinggian dengan

pesawat lain dan dengan tanah.

6. Bangunan Terminal Penumpang (Passenger Terminal Building)

Bangunan Terminal Penumpang yaitu bangunan yang terletak di antara

airside dan groundside, tempat di mana penumpang dan bagasinya diproses.

Terminal bandar udara adalah tempat untuk penumpang melakukan

pengurusan perjalanan udara seperti pembelian tiket, pemeriksaan sampai

menunggu jadwal keberangkatan.


19

7. Area Parkir

Tempat parkir kendaraan merupakan area di mana para penumpang yang

akan menggunakan transportasi udara atau pegawai di bandara dapat

memarkirkan kendaraannya di tempat parkir yang telah disediakan.

F. Penelitian Terdahulu

1. Lunacek, M., Ph.D. (2020) “A Data-Driven Operational Model for

Traffic at Dallas Fort-Worth International Airport” Di sini kami telah

menyajikan yang pertama dari jenisnya, model operasional berbasis data

untuk lalu lintas bandara yang menggabungkan ramalan permintaan

dengan mikrosimulasi CTA. Harapan kami adalah tim operasi bandara

di DFW dapat menggunakan kerangka kerja ini di masa mendatang

untuk memperkirakan permintaan jangka pendek dan menengah dalam

CTA direal-time dan memahami implikasi pada kondisi jaringan jalan

saat ini. kerangka ini bisa membantu bandara seperti DFW saat

menangani tantangan operasional sehari-hari, mengeksplorasi integrasi

yang muncul teknologi, dan merencanakan perluasan layanan mereka

dalam jangka panjang. Operator model kami dapat melakukan simulasi

skenario baru untuk mengeksplorasi potensi perubahan kebijakan dan

infrastruktur dengan mengulang periode permintaan tinggi, atau bahkan

meningkatkan permintaan seperti yang kami lakukan dalam studi kasus.

2. Singh, A ,K., Yoo, M., Dalpatadu, R, J. (2019) “Determinants of

Customer Satisfaction at the San Francisco International Airport”

memperkenalkan alat pembelajaran mesin hutan acak literatur


20

pariwisata, dan menunjukkan penerapan pendekatan ini dalam

menentukan pendorong kepuasan penumpang menggunakan data dari

survei kepuasan pelanggan SFO 2014. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini (imputasi data, model prediksi hutan acak) dan ukuran

kinerja yang dihitung untuk respons multi-level (precision, recall, F1)

diambil dari machine learning literatur dan diterapkan untuk analisis

data kepuasan pelanggan SFO. Metode ini jelas dapat diterapkan pada

situasi pemodelan apa pun di yang variabel responnya bertingkat, tanpa

transformasi ke respon biner, atau menggunakan metode seperti

multiple linear regresi yang seharusnya tidak digunakan untuk data

ordinal.

3. Aitisya, E. (2020) “Analisis Karakteristik Penumpang KA Bandara

Terhadap Self Awareness Dalam Penggunaan Priority Seat Relasi

Manggarai-Soekarno Hatta” Berdasarkan karakteristik responden

penumpang KA Bandara, variabel independen yang diteliti adalah jenis

kelamin, usia, pendidikan terakhir, pendapatan dan frekuensi

menggunakan KA Bandara. dari kelima variabel karakteristik tersebut,

dari variabel-variabel tersebut terdapat pengaruh yang signifikan

terhadap self awareness dalam penggunaan priority seat penumpang KA

Pengaruh karakteristik penumpang KA Bandara terhadap self-

awareness secara simultan dapat ditentukan dengan uji F, dari nilai

Fhitung yang didapatkan yaitu sebesar 15,102 lebih tinggi dari Ftabel

yang memiliki nilai 2,31. Berdasarkan F tabel tersebut adanya pengaruh


21

yang simultan antara karakteristik penumpang (X) dengan self

awareness (Y). Dan juga apabila dilihat dari nilai R square, variabel

karakteristik penumpang (X) bisa menjelaskan variabel self -awareness

sebesar 41,6% dan sisanya dijelaskan oleh faktor yang tidak terdapat

dalam penelitian.

4. Takimun. (2020) “Karakteristik Perjalanan dan Pola Arus Penumpang

Bandar Udara Di Provinsi Kalimantan Timur” Karakteristik perjalanan

penumpang menuju bandar udara pilihan yang berpengaruh adalah

biaya perjalanan, jarak dan waktu tempuh, dan alasan pemilihan

bandara. Model yang didapatkan dari hasil analisis regresi linear

terhadap variabel terikat dan variabel bebas Y = 0,969 + 0,013.X1 +

0,055.X2 + 0,038.X4 - 0,056.X5 - 0,093.X6 + 0,109.X7 + 0,102.X8 (Y=

Pemilihan bandar udara, X1= Kendaraan dipakai, X2= Biaya

perjalanan, X3= Jarak perjalanan, X4 = Waktu perjalanan, X5= Tujuan

perjalanan, X6 = Alasan pemilihan moda, X7 = Pelayanan, X8 = Alasan

pemilihan bandar udara).

5. Zulkarnain, Y, P. (2013) “Analisis Pemodelan Pemilihan Moda

Transportasi Antara Sepeda Motor Dengan Angkutan Umum” Model

yang diperoleh dari analisa regresi terhadap semua data mempunyai

harga R² yang paling tinggi yaitu 0,88 % atau 88 % yaitu pengaruh dari

kedua faktor yang dipertimbangkan dan sisanya 12 % dipengaruhi oleh

atribut yang belum dipertimbangkan. Pada saat kondisi atribut sama


22

dengan nol didapatkan nilai probabilitas sepeda motor lebih besar dari

probabilitas angkutan umum untuk atribut biaya dan waktu.

Selanjutnya Penelitian terdahulu lainya tercantum pada lampiran 3


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Bandar Udara Matahora, Kecamatan Wangi-

wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun

lokasi penelitian tersaji pada lampiran 1

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan sejak tanggal di keluarkannya ijin penelitian dan

waktu penelitian di laksanakan selama ± 3 bulan. Adapun jadwal penelitian

tersaji pada lampiran 2

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah ini adalah seluruh penumpang pesawat

yang dilayani oleh Bandar Udara Matahora.

2. Sampel

Penelitian ini mengambil sampel yaitu penumpang pesawat yang di

layani bandar udara Matahora Wakatobi. Dengan Rumus Slovin

N
n= (1.3)
1+N(e)2

23
24

6000
n=
1+6000(0.10)2

n = 98

Dimana :

n : jumlah sampel

N : jumlah Populasi

e : tingkat akurasi

C. Jenis Dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang di gunakan dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Sumber Data Penelitian

No. Jenis data Sumber data

1 Primer Lapangan

▪ Jenis kelamin

▪ Usia

▪ Pendidikan terakhir

▪ Pekerjaan

2 Sekunder Instansi terkait

▪ Jumlah penumpang pesawat

▪ Jadwal penerbangan

▪ Peta

Sumber: dokumen pribadi


25

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini di ambil dari faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan moda transportasi yaitu karakteristik perilaku perjalanan. Adapun

variabel yang di gunakan dalam penelitian ini dapat di lihat pada Tabel 3.2

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Variabel Penelitian

No. Unsur yang di tinjau Indikator

1 Karakteristik pelaku ▪ Jenis kelamin

perjalan pemilihan moda ▪ Usia

transportasi udara ▪ Pendidikan terakhir

▪ Pekerjaan

2 Karakteristik fasilitas sistem ▪ Biaya perjalanan

transportasi udara ▪ Keaman

▪ Kenyaman

Sumber: Hasil Analisis,

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data Primer

Metode pengumpulan data primer merupakan metode yang dilakukan

langsung kepada objek penelitian. Metode pengumpulan data primer

bertujuan untuk mendapatkan data faktual dilapangan. Metode


26

pengumpulan data primer Bandar Udara matahora yang digunakan adalah

observasi dan kuesioner.

a. Observasi

Observasi dilakuan dengan cara mengamati secara langsung

kondisi eksisting lokasi wilayah studi Observasi yang dilakukan

terkait dengan kondisi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk

mendukung mobilitas perjalanan seperti terminal, area parkir dan

lain-lain.

b. Kuesioner

Kuesioner dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan

mengenai karakteristik dan faktor-faktor pemilihan moda

transportasi udara dalam penelitian berdasarkan hasil persepsi atau

preferensı responden. Kuesioner dilakukan untuk mencapai

sasaran penelitian.

2. Metode Pengumpulan Data Sekunder

Metode pengumpulan data sekunder merupakan pengumpulan data,

informasi berupa dokumen, dan peta dari sejumlah instansi dan literatur

terkait fokus penelitian. Adapun metode pengumpulan data sekunder yaitu:


27

a. Survey instansi

Survey instansı dilakukan dengan cara mengunjungi Bandar Udara

Matahora yang memiliki data-data dan informasi dokumen yang

mendukung penelitian.

b. Survey literatur

Survey literatur dilakukan dengan cara penelusuran data dan

informasi yang bersumber dari buku, jurnal, skripsi dan penelitian

terkait pemodelan dan karakteristik penumpang bandar udara.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan adalah analisis deskriptif,

dan analisis regresi linear berganda Adapun tahapan analisis yang akan

dilakukan dalam mencapai sasaran penelitian adalah sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan data-data yang

didapatkan dari penyebaran kuesioner mengenai karakteristik penumpang

bandar udara yaitu, karakteristik pelaku perjalanan.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Setelah dilakukan analisis deskriptif, data-data tersebut dianalisis

menggunakan analisis Regresi Linier Berganda, karena Jumlah penumpang

pesawat yang berfungsi sebagai variabel terikat sedangkan variabel

bebasnya meliputi variabel-variabel Jenis kelamin, usia, Pendidikan


28

terakhir, pendapatan, frekuensi mengunakan moda transportasi udara,

Pertimbangan keamanan, Pertimbangan kenyamanan. Analisis Regresi

Linier Berganda dilakukan dengan bantuan software SPSS.

G. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah menjelaskan variabel yang di gunakan dalam

penelitian. Definisi operasional variabel sebagai berikut:

1. Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara

biologis.

2. Usia atau umur adalah waktu yang terlewat sejak lahir. Maka dari itu

umur di ukur dari tahun lahirnya hingga sekarang.

3. Pendidikan terakhir adalah Pendidikan yang telah di tempuh dan selesai.

4. Pekerjaan adalah suatu hubungan yang melibatkan dua pihak antara

perusahaan dengan para pekerja/karyawan. Para pekerja akan

mendapatkan gaji sebagai balas jasa dari pihak perusahaan atau pemberi

kerja, dan jumlahnya tergantung dari jenis profesi yang dilakukan

berdasarkan kontrak telah disetujui oleh kedua belah pihak.

5. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan

yang biasa dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan,

penjualan jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa.

6. Biaya perjalanan adalah biaya yang harus di keluarkan oleh individual

atau kelompok yang sedang melakukan perjalanan.


29

7. Keamanan adalah perasaan bebas dari bahaya yang berhubungan

dengan kejahatan

8. Kenyaman adalah perasaan aman para penguna moda transportasi atas

pelayanan yang di berikan.

H. Konsep Operasional

Suatu penelitian harus dilakukan secara sistematis dan dengan urutan yang

jelas dan teratur, sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang di harapkan.

Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
30

Model Kebutuan Penumpang Bandar


Udara Matahora Wakatobi

KAJIAN PUSTAKA

Pengumpulan Data Dan Literatur

DATA PRIMER DATA SEKUNDER


▪ Karakteristik pelaku perjalan moda transportasi udara
▪ Jumlah penumpang
▪ Karakteristik fasilitas sistem transportasi udara
pesawat

ANALISIS DATA

Pengolahan Data Hasil Survei Lapangan dengan


menggunakan Metode Regresi Linier berganda

PEMBAHASAN

Validasi dengan uji statistik (t-test, f-test, dan R2

Pemilihan Model

Model

Transport Demand

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian


31

DAFTAR PUSTAKA

Aitisya, E. (2020). Analisis Karakteristik Penumpang KA Bandar Udara Terhadap

Self Awareness Dalam Pengunaan Priority Seat Relasi Manggarai-

Seokarno, Jurnal Manajemen Transportasi, PP 1095 – 1105.

Fakhrudin, A., Yudianto, K., Meli, Y, S. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan penumpang. Jurnal Manajemen Transportasi, Vol 24 (1),

PP 235 – 244

Herman, B, A., Supardi, S., Syafie, I (2022). Analisis Kepuasan Pengguna

Terhadap Layanan Penumpang Dan Distribusi Barang (Kargo) Pada

Bandar Udara Andi Jemma Di Kabupaten Luwu Utara Provinsi

Sulawesi Selatan, Jurnal Teknik Sipil, Vol 1 (9), PP 1 – 12

Hikmah, N., Nely, S, P. (2023). Analisis Pengaruh Karakteristik Penumpang

Terhadap Maskapai Penerbangan Di Kota Timika, Jurnal Ekonomi,

Bisnis, Manajemen dan Akuntansi. Vol 1 (1), PP 33 – 45

Lunacek, M., Ph.D. (2020). A Data-Driven Operational Model for Traffic at

Dallas Fort-Worth International Airport, Jurnal Elsevier, PP 1 – 17

Mahyuddin. dkk (2021). Perencanaan Bandar Udara. IND: Yayasan Kita Menulis

Nur, K., N. dkk (2021). Sistem Transportasi. IND: Yayasan Kita Menulis

Putri, H, S. (2023). Analisis Keinginan Penumpang Menggunakan Bus Feeder

Trans Koetaradja dan Faktor yang Mempengaruhinya pada Rute Sp.


32

PUPR–Sp. Rima dan Rute Sp. Seulawah–Sp. Ketapang, Jurnal Teknik

Sipil, Vol 5 (1), PP 57 – 63

Singh, A ,K., Yoo, M., Dalpatadu, R, J. (2019). Determinants of Customer

Satisfaction at the San Francisco International Airport. Journal of

Tourism & Hospitality, Vol 8 (1), PP 398 – 397

Subiyantoro, A. (2022). Pengaruh Fasilitas Ruang Tunggu Terminal Terhadap

Kepuasan Konsumen Bandar Udara Matahora-Wakatobi. Jurnal

Economina, Vol 1 (2), PP 312 – 321

Sumampouw, O, R, G. (2022). Analisis Pemilihan Moda Transportasi Di Kabupaten

Minahasa Utara, Jurnal Teknik Sipil, Vol 20 (81), PP 353 – 362

Takimun (2020). Karakteristik Perjalanan dan Pola Arus Penumpang Bandar

Udara Di Provinsi Kalimantan Timur. Junal Teknik Sipil, PP 47 – 56

Zulkarnain, P, Y. (2023). Analisis Pemodelan Pemilihan Transportasi Antara Sepeda

Motor Dengan Angkutan Umum, Jurnal Lateral, Vol 1 (1), PP 46 – 52


LAMPIRAN 1

Lokasi Penelitian

Bandar Udara Matahora Wakatobi

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2023

ADE AKBAR

201910046

SUMBER PETA:

GOOGLE EART

Legenda :

Bandar Udara Matahora


LAMPIRAN 2

Rencana Kegiatan Penelitian

Bulan
Kegiatan I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proposal

Pengumpulan Data

Analisa Data

PembuatanSkripsi

Asistensi

Seminar Hasil

Asistensi

UjianAkhir

Sumber: penulis, catatan rencana kegiatan penelitian


LAMPIRAN 3
Tabel Penelitian Terdahulu

No. Nama Tahun Judul Hasil


1. Hikmah, N., 2023 Analisi Pengaruh Berdasarkan hasil
Nely, S, P. Karakteristik analisis data yang
Penumpang dilakukan dalam
Terhadap penelitian ini, maka
Pemilihan penulis
Penerbangan Di menyimpulkan
Kota Timika bahwa; terdapat
pengaruh
karakteristik
responden terhadap
pemilihan maskapai
penerbangan di
Kabupaten Mimika.
Ada enam
karakteristik
responden yang
dinilai dalam
penelitian ini yakni
jenis kelamin, jenis
pekerjaan,
pendapatan, status
pendidikan, status
perkawinan dan usia
memiliki hasil yang
sangat signifikan
dalam melakukan
pemilihan maskapai
itu sendiri.

NO. Nama Tahun Judul Hasil


2 Fakhrudin, A. 2022 Faktor-faktor yang Menggunakan maskapai
mempengaruhi Garuda Indonesia,
keputusan sehingga hipotesis
penumpang ketiga terbukti. Hasil
pengujian ini
menunjukan bahwa hasil
nilai (R 2) sebesar 0,559
atau 55,9%. Hasil
pengujian ini
menunjukkan bahwa
55,9% variabel
keputusan penumpang
dapat dijelaskan oleh
variabel harga, citra dan
pelayanan. Sedangkan
sisanya 44,1%
dijelaskan oleh variabel-
variabel yang lain yang
tidak dimasukkan dalam
model penelitian ini.
NO. Nama Tahun Judul Hasil
3 Sumampouw, 2022 Analisis Pemilihan Hasil dari penelitian ini
G, R, O. Moda Transportasi diperoleh karakteristik
Di Kabupaten responden berdasarkan
Minahasa Utara jenis kelamin
didominasi oleh
perempuan sebesar
62%, lebih banyak dari
kelompok usia 18 – 35
tahun sebesar 49%,
dengan berstatus
pelajar/mahasiswa/i
sebesar 30%, dengan
pendidikan terakhir
yaitu SMA/SMK
sebesar 57%, dan
responden lebih banyak
yang belum
berpenghasilan sebesar
40%. Berdasarkan
kepemilikan kendaraan
mayoritas responden
memiliki mobil sebesar
40%, dan 82%
responden sudah pernah
menggunakan semua
moda transportasi yang
ada di Kabupaten
Minahasa Utara.
NO. Nama Tahun Judul Hasil
4 Herman, B, A., 2022 Analisis Kepuasan : 1. Dari ke lima
Supardi, S., Pengguna variabel independen (X)
Syafie, I. Terhadap Layanan yang menunjukan
Penumpang Dan tercapainya kepuasan
Distribusi Barang layanan kepada
(Kargo) Pada penumpang yaitu :
Bandar Udara Andi Variabel X2 Berupa
Jemma Di Ketanggapan Petugas
Kabupaten Luwu yang ada dibandar udara
Utara Provinsi dengan nilai angka
Sulawesi Selatan koefisien sebesar 0,143
atau sebesar 14,3%,
adalah variable yang
paling memberi
kepuasaan kepada
penumpang, selanjutnya
berturut turut variable
X1 berupa fasilitas fisik
yang ada di Bandar
udara dengan nilai
angka koefisien sebesar
0,15 atau sebesar 15%,
variabel X3 Berupa
Kehandalan Petugas
0,298 atau sebesar
29,8%, variabel X4
berupa Jaminan
Keamanan Petugas
0,315 atau sebesar
31,5%, sedangkan
variabel yang tidak
memberi kepuasaan
pada penumpang adalah
variabel X5 berupa
Empaty Petugas dengan
nilai angka koefisien
sebesar 0,644 atau
sebesar 64,4%
menunjukkan angka
signifikasi yang Kuat.
NO. Nama Tahun Judul Hasil
5 Putri, S, H. 2023 Analisis Keinginan Kesimpulan Analisis
Penumpang data terhadap kuesioner
Menggunakan Bus menggunakan software
Feeder Trans Nlogit5 sehingga dapat
Koetaradja dan diketahui utilitas
Faktor yang pergerakan untuk
Mempengaruhinya kesediaan menggunakan
pada Rute Sp. bus feeder yaitu Up= -
PUPR–Sp. Rima 2,508 + 1,125X1 + (-
dan Rute Sp. 0,945X3)+ 1,421X6 +
Seulawah–Sp. 2,496X12 + 0,361X13
Ketapang dengan tujuan
perjalanan (X1), waktu
yang dihabiskan dalam
melakukan perjalanan
(X3), frekuensi
perjalanan (X6), faktor
menaiki bus feeder
(X12), dan waktu
tunggu maksimum di
halte (X13) adalah
variabel bebas.
Berdasarkan model yang
diperoleh maka dapat
diketahui nilai
probabilitas pergerakan
oleh responden, dimana
responden cenderung
memilih bersedia
menggunakan bus
feeder. Persentase
probabilitas untuk
responden yang bersedia
menggunakan bus
feeder yaitu 87% dan
tidak bersedia
menggunakan bus
feeder sebesar 13%.
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
STATUS TERAKREDITASI NOMOR : 110/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2014
Kampus :Jl.Kapt. PiereTandean No. 109A.KendariTelp.(0401)3007847

Tanggal :…………
Surveyor :…………
Kuisioner ini disusun untuk tujuan Penelitian Pemilihan Moda Karakteristik Penumpang di Bandara,
oleh karena itu peneliti sangat berterima kasih untuk bantuan saudara/i untuk meluangkan waktu dalam
mengisi kuisioner ini.

Beri Tanda ( X ) untuk mengisi dalam box yang telah disediakan :


1. Nama : …………………………………………………………………………

2. Jenis Kelamin : (Laki Laki / Perempuan)

3. Umur :  5 – 15 16 – 25 26 – 35 36 – 45 46 Keatas

4. Pendidikan :  SD SMP SMA S1/D4 Lainnya……………

5. Pekerjaan :  Pelajar  Pegawai Negeri  Pegawai Swasta


 Wirausaha  TNI/Polri  Lainnya…………

6. Biaya yang di keluarkan menguankan transportasi udara:


 Rp1.000.000 – Rp2.000.000  Rp3.000.000 – Rp4.000.00
 Rp2.000.000 – Rp3.000.000  Rp4.000.000 – Keatas……

7. Keamanan mengunakan transportasi udara:


 Sangat aman  Cukup aman
 Aman  Tidak aman

8. Kenyamana mengunakan transportasi udara:


 Sangat Nyaman  Cukup Nyaman
 Nyaman  Tidak Nyaman

Anda mungkin juga menyukai