SEMINAR HASIL
OLEH :
FENDI AFRIANDI.S
201810058
i
ANALISA BIAYA DAN WAKTU PADA PEKERJAAN JALAN
MENGGUNAKAN METODE LEAST COST SCHEDULING
(STUDI KASUS : PENINGKATAN JALAN LADONGI DALAM
KOTA)
HASIL
OLEH :
FENDI AFRIANDI.S
2018 100 58
ii
PERSETUJUAN HASIL
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh komisi Pembimbing untuk diujikan
dalam seminar Proposal dihadapan Dewan Penguji , sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar akademik sarajana teknik.
Kendari,………..2023
Komisi Pembimbing
Pembimbing I PembimbingII
Mengetahui :
Ka.Prodi Teknik sipil
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penlis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Proposal ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas
Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada Bapak Ir.
Selama mengikuti perkuliahan hingga penyelesaian studi, banyak pihak yang turut
memberikan dukungan dan motivasi, untuk itu dengan segala kerendahan hati
1) Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.sc, Agric selaku Rektor Universitas Sulawesi
Tenggara.
Sulawesi Tenggara.
iv
6) Seluruh Bapak dan Ibu Dosen pengajar Program Studi S1 Teknik Sipil
kuliah.
7) Orang tua yang telah memberikan dorongan dan motivasi serta doa yang
Kendari,
Fendi Afriandi. S
NIM : 201810058
v
DAFFTAR ISI
A. Manajemen ............................................................................................... 5
vi
A. Menganalisis biaya optimal dalam pekerjaan pada proyek peningkatan
jalan ladongi dalam kota ............................................................................... 25
A. Kesimpulan ............................................................................................. 45
B. Saran ....................................................................................................... 45
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proyek, semakin besar proyek yang dikerjakan dan semakin besar juga
kerja, biaya, waktu dan peralatan. Jika hal diatas tidak dikerjakan dengan
menjadi bibit kerugian dalam pengerjaan proyek. Hal-hal dermikian harus selalu
diperhatikan mulai dari peralatan, jumlah tenaga, waktu pelaksanaan serta jumlah
tidak maksimal hal demikian menuntut kita untuk mengerjakan proyek dengan
cara dibantu aplikasi digital, sehingga dalam pelaksanaan bisa tepat waktu dan
sistematis, dan tidak terjadi kerugian dalam pengerjaan proyek (Sarnuji &
Garside, 2021).
pertanyaan apakah kurun waktu tersebut sudah optimal, dapatkah kurun waktu
2
dan biaya tak langsung. Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang
akan. Menjadi komponen permanen hasil akhir proyek sedangkan biaya tak
material serta jasa untuk pengadaan proyek yang tidak akan menjadi produk
cara menentukan total biaya proyek yang optimal adalah dengan menjumlahkan
kurva biaya langsung dan biaya tak langsung pada proyek tersebut(Mulyadi,
2017).
dikeluarkan secara efisien, waktu pengerjaan yang tepat, dan baiknya kualitas
produk yang dihasilkan. Dalam dunia konstruksi, faktor biaya adalah bahan
pertimbangan yang paling utama karena jumlah investasinya yang besar serta
Rencana Anggaran Biaya proyek adalah suatu perhitungan dari banyaknya biaya
yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya tak langsung yang
Rencana Anggaran Biaya adalah harga dari suatu bangunan yang telah dihitung
secara teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada tipe bangunan
yang sama tentunya akan memiliki harga yang berbeda dikarenakan dari segi
3
harga bahan dan juga upah pekerja dimasing masing daerah berbeda(Paramata,
2019).
Dalam hal ini pada pekerjaan Peningkatan jalan ladongi dalam kota masih
menggunakan metode lama dalam menentukan waktu dan biaya pada saat ini
dan biaya Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengakat judul
B. Rumusan Masalah
adalah :
Schedulling?
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut :
dalam kota
4
kota
D. Manfaat Penelitian
kendari.
Cost Schedulling.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen
sampai dengan pengendalian agar bisa mencapai tujuan dari suatu kegiatan dasar
secara aman. Manajemen dalam pekerjaan proyek dibagi menjadi dua bagian
penyelesaian proyek.
b. Estimasi biaya
c. Penganggaran biaya
d. Pengendalian biaya
nilai estimasi biaya yang harus disediakan untuk pelaksanaan sebuah kegiatan
merupakan perkiraan biaya yang diperlukan untuk setiapi pekerjaan dalam suatu
proyek konstruksi sehingga akan diperoleh biaya total yang diperlukan untuk
bahwa Rencana Anggaran Biaya (RAB) dibagi menjadi dua, yaitu rencana
kasar, hasil dari penafsiaran ini apabila dibandingkan dengan rencana anggaran
Dilaksanakan dengan menghitung volume dan harga dari seluruh pekerjaan yang
perhitungan pertama adalah dengan harga satuan, dimana semua harga satuan dan
volume tiap jenis pekerjaan dihitung. Yang kedua adalah dengan harga
sebagai berikut :
2. Sebagai acuan untuk negosiasi harga antara general kontraktor dengan mandor
atau sub kontraktor Jenis rencana yang sering digunakan dalam proyek
anggaran biaya yang dihitung secara teliti. Rencana Anggaran Biaya ini
dibuat masih kasar / global sekali dan biasanya dihitung berdasarkan harga
satuan tiap meter persegi luas latai atau dengan cara yang lain.
masing pekerjaan.
Dihitung dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan
yang pasti (fixed price) bagi pemilik setelah salah satu rekanan ditunjuk
sebagi pemenang dan Surat Perjanjian Kerja (SPK) telah ditanda tangani.
Anggaran Biaya sesungguhnya (Real Cost) Anggaran Biaya Real cost yaitu
tersebut dari awal proyek sampai proyek selesai. Besarnya real cost tersebut
hanya diketahui oleh kontraktor sendiri. Penerimaan total dana dari pemilik
2022).
9
Konsep dari Least Cost Scheduling ini adalah menentukan kondisi yang
optimal untuk biaya dan waktu dalam proses pelaksanaan proyek konstruksi,
alternatif untuk mempercepat durasi proyek, yaitu seperti menambah tenaga kerja,
pendek, maka pada proyek tersebut akan muncul tambahan biaya sesuai alternatif
kerja, membuat analisis waktu dan biaya tiap kegiatan, membuat tabel waktu dan
biaya pelaksanaan, melakukan proses optimasi waktu dan biaya, dan yang terakhir
yaitu Spesifikasi pekerjaan akan didapat dari data-data awal untuk pelaksanaan
proyek, seperti jangka waktu pelaksanaan, metode pelaksanaan yang akan dipakai,
kegiatan untuk pelaksanaannya yaitu pada tahap ini di cari hubungan antara
10
hubungan yang bersifat seri, atau secara logika kegiatan tersebut hanya dapat
menjadi masukan bagi pembuatan diagram jaringan kerja. Setelah diagram selesai
kegiatan yaitu tiap-tiap kegiatan pada proyek tersebut akan dianalisis waktu dan
Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam melakukan analisis waktu dan biaya
Membuat tabel waktu dan biaya langsung pelaksanaan, tabel waktu dan biaya
langsung pelaksanaan ini berisikan data waktu dan biaya langsung pelaksanaan
proyek, dari data berupa tabel waktu dan biaya pelaksanaan dilakukan proses
optimasi untuk mendapatkan waktu dan biaya langsung pelaksanaan proyek yang
optimal. Hasil dari proses optimasi ini adalah biaya langsung terendah untuk tiap-
biaya langsung dan biaya tak langsung didapat maka diperoleh biaya pelaksanaan
(Jati & SetionoRifai, 2022), pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk
yang diberikan oleh(Jati & SetionoRifai, 2022), maka proses pengendalian proyek
1. Menentukan sasaran.
sasaran.
pelaksanaan pekerjaan.
yang telah ditetapkan. Pengendalian memantau apakah hasil kegiatan yang telah
12
penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien(Putra & Hartati, 2017).
1. Analisa Waktu
Supaya suatu proyek dapat berjalan dengan lancar serta efektif, maka perlu
di dalamnya. Sehubungan dengan itu maka pihak pelaksana dari suatu proyek
biasanya membuat suatu jadwal waktu kegiatan (Time Schedule). Jadwal kegiatan
Pimpinan proyek dapat mengetahui dengan jelas rencana kerja yang akan
kontinuitas proyek dapat dipelihara. Hal ini memudahkan pimpinan proyek untuk
tinggi (Putra & Hartati, 2017) . Tujuan dari pembuatan jadwal waktu ini, antara
lain untuk:
penanggulangan.
d. Menentukan lamanya target waktu yang diminta oleh pemilik agar dapat
terpenuhi..
2. Analisa Biaya
(K.Eka Pratiwi, 2020), di dalam pembangunan suatu proyek, variabel biaya (cost)
dimana biaya harus dikendalikan semaksimal mungkin dalam waktu yang telah
terdapat hubungan yang erat antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya-
biaya proyek yang bersangkutan atau aktifitas pendukungnya. Ada beberapa jenis
Inti dari analisa biaya secara detail adalah yang didasarkan pada penentuan jumlah
material, tenaga kerja, peralatan, dan jasa subkontraktor yang merupakan bagian
terbesar dari biaya total proyek yaitu berkisar antara 85% yang terdiri dari biaya
yaitu tenaga kerja, material, jasa subkontraktor 45-50%. Maka dari itu besarnya
14
biaya tak langsung dapat disimpulkan sebesar 100% - 85% = 15% dari total biaya
Biaya total proyek adalah penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tak
langsung yang digunakan selama pelaksanaan proyek. Besarnya biaya ini sangat
berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak dapat
diperhitungkan dengan rumus tertentu, tapi pada umumnya makin lama proyek
berjalan makin tinggi komulatif biaya tak langsung yang diperlukan (Setiono et
al., 2021). Pada Gambar 2.1 ditunjukkan hubungan biaya langsung, biaya tak
langsung dan biaya total dalam suatu grafik dan terlihat bahwa biaya optimum
Gambar 2.1 Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, biaya
tak langsung dan biaya optimal.
Sumber : (Setiono et al., 2021)
perubahan terhadap biaya total proyek. Untuk menganalisis lebih lanjut hubungan
antara biaya dengan waktu suatu kegiatan, dipakai beberapa istilah yaitu:
Gambar 2.2 Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk satu
Kegiatan
Simber: (Setiono et al., 2021)
16
tetapi durasinya maksimum (waktu paling lambat). Pada keadaan titik A disebut
dengan biaya normal (nc) dan waktu normal (nd). Pada titik B memberikan
informasi bahwa pada titik tersebut durasi dalam kondisi minimum (waktu paling
demikian titik B disebut waktu dipersingkat (crash duration) dan biaya waktu
dipersingkat (crash cost). Garis penghubung antara titik-titik ini dihubungkan oleh
garis-garis dan dalam keadaan normal berupa kurva-biaya dari suatu kegiatan
menganalisis kegiatan apa yang masih layak untuk diadakan crashing. Cara yang
Rumus :
Normal cost pekerja perjam = harga per satuan pek. x prod. tiap jam (2.4)
Normal cost pekerja perhari = 8 jam x normal cost tiap jam (2.5)
Keterangan:
a. Normal Duration
suatu aktifitas atau kegiatan dengan sumber daya normal yang ada tanpa
b. Crash Duration
Crash duration adalah waktu yang akan dibutuhkan suatu proyek dalam
duration.
c. Normal Cost
d. Crash Cost
biaya normal.
e. Cost Slope
penyelesaian proyek.
18
E. Penelitian Terdahulu
efisiensi waktu percepatan sebesar 36,84 %. Biaya minimum yang didapat setelah
efisiensi biaya sebesar Rp.99.915.446 atau (0,705%) dari biaya normal sebesar
Cost Analysis Pada Proyek Pembangunan Gedung Ruang Kelas Baru Man Kota
Surabaya Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah waktu yang optimal
yaitu 161 hari, dengan percepatan 4 hari dari waktu normal 165 hari, dengan
persentase pengurangan waktu sebesar 2,42%. Dengan biaya normal sebesar Rp.
pengurangan biaya sebesar 0,05%. Perbandingan biaya normal dan biaya setelah
Metode Least Cost Scheduling Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah
Besar biaya yang dikeluarkan setelah dilakukan analisis percepatan waktu proyek
menggunakan least cost scheduling adalah 54 hari Selisih biaya normal proyek
dan biaya percepatan proyek adalah Rp. 551,012,642.64 Biaya pendapatan pada
rusun ialah sebesar Rp. 1,910,455. Setelah dilakukan analisis, selisih biaya
percepatan.
Kabupaten Jeneponto Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah Waktu
Optimum pada Metode Fast Tracking terjadi pada waktu 138 dan 135 hari,
dengan biaya tetap yaitu biaya normal proyek, sedangkan pada Metode Least Cost
Analysis untuk waktu 135 hari, biaya Rp. 3.299.822.649,57. Dapat disimpulkan
untuk Metode Fast Tracking dan Least Cost Analysis terjadi pengurangan waktu
12 hari, namun untuk Least Cost Analysis ada penambahan biaya sebesar Rp.
26.577.649,57
Construction Project: Hasil pada penelitian ini Dalam makalah ini kami telah
meninjau berbagai teknik optimasi. Penting untuk meminimalkan biaya dan durasi
konstruksi pada setiap tahap. Hal ini merupakan kebutuhan untuk memenuhi
persyaratan saat ini dan menyelesaikan proyek dalam perkiraan waktu, biaya, dan
sumber daya yang tersedia. Faktor yang paling mempengaruhi biaya proyek
20
juga disarankan untuk mengoptimalkan biaya proyek serta menjaga kualitas dan
kekuatan proyek. Juga berbagai metode matematika dan model berbasis perangkat
Cost Aspects Hasil pada penelitian ini Masalah pelaksanaan proyek yang buruk,
tidak selesainya dan terlambat dari jadwal, yang merajalela di masyarakat kita.
dan waktu dapat meningkatkan kompleksitas proyek. Oleh karena itu, diperlukan
menemukan biaya minimum dalam waktu penyelesaian proyek. Untuk hal ini
sebenarnya digunakan PERT & CPM untuk mencari waktu optimum yang kurang
dari waktu jadwal 105 hari pada pekerjaan pondasi blok TSC[A]. Kami
menemukan bahwa itu adalah jalur terpanjang dalam jaringan (jalur kritis).
Dimana kita mendapatkan waktu 78 hari kurang dari 105 hari. Pada jalur ini slack
adalah nol. Waktu penyelesaian kami adalah 60 hari, kurang dari 18 hari dari 78
hari. Sehingga diperlukan crash untuk mencapai waktu penyelesaian & mencari
Jika alat analisis jaringan digunakan dan dimasukkan ke dalam rencana proyek
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
kota yaitu kabupaten kolaka timur Provinsi Sulawesi Tenggara. Seperti tampak
pada lampiran 1
2. Waktu Penelitian
Penelitian membutuhkan Waktu selama 3 bulan. Mulai dari bulan oktober 2023
Data ditinjau dari segi cara mendapatkannya data dapat dibedakan menjadi data
C. Variabel Penelitian
Data yang diperoleh dalam proses penelitian Dalam pengumpulan data ini terlebih
dahulu harus dibuat ketentuan yang pasti dalam pengambilan data dan ketentuan
Adapun teknik analisis data yang akan diuraikan adalah sesuai dengan tujuan
dilakukan dengan :
E. Defenisi Operasional
1. Produktivitas
aktifitas atau kegiatan dengan sumber daya normal yang ada tanpa adanya
2. Crash Duration
Crash duration adalah waktu yang akan dibutuhkan suatu proyek dalam
duration.
3. Normal Cost
4. Crash Cost
sebesar durasi crash-nya. Biaya setelah di crashing akan lebih besar dari
biaya normal.
24
5. Cost Slope
penyelesaian proyek.
F. Konsep Operasional
Analisa Biaya dan Waktu Pada Pekerjaan jalan Menggunakan
Metode Least Cost Scheduling(Studi Kasus : Peningkatan jalan
ladongi dalam kota)
Pengumpulan data
BAB IV
1. Data-Data Proyek
waktu 100 hari dan kebutuhan tenaga kerja yang digunakan pada proyek jalan
Upah tenaga kerja yang digunakan disesuaikan dengan upah yangdigunakan pada
HARGA
No. URAIAN KODE SATUAN SATUAN
( Rp.)
mengalikan volume suatu pekerjaan dengan harga satuan (Unit Price) pekerjaan
tersebut. Adapun rincian biaya langsung dapat dilihat pada tabel 4.3
Jumlah HargaPekerjaan
No. Uraian (Rupiah)
Divisi
dengan:
a. Pekerja = 0.0149
b. Mandor = 0.00175
a. Pekerja = 7 orang
b. Mandor = 1 orang
Total upah pekerjaan normal Galian biasa = (Total upah pekerja x 7 jam
= Rp. 9,660,000.00
Dengan cara perhitungan yang sama untuk jumlah resource dan upah pada
pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.3 untuk pekerjaan dengan satuan Ls tidak
Galian Biasa
Jumlah Rp 690,000.00
Crash Cost berarti biaya langsung pada kondisi waktu terpendek yang paling
Biaya upah lembur total = Jumlah pekerja x (jam lembur x Crashing) x ((1.5 xgaji
= Rp. 565,714.29,-
= Rp. 229.821.43,-
= Rp. 265.178.57
= Rp. 2.595.536 ,-
31
2.595.536-1.800.000
=
14-11
= Rp. 265,178.00
Hasil perhitungan cost slope untuk penambahan jam kerja (lembur) pada
pekerjaan Galian Biasa dapat dilihat pada tabel 4.4,4.5, dan 4.6
32
Tabel 4.4 Perhitungan cost slope pada penambahan jam kerja (lembur)
Upah Gaji 1 jam
Durasi Tenaga
Pekerja Vol Koef Harian Upah Perhari Upah Dn- Dc Biaya Lembur
(Hari) Kerja
Pekerja Normal
Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Pekerja 0.0298 11 11,428.57 Rp 126,787.93 1,428.57 Rp 380,599.17
7 2605.96 1
Mandor 0.0075 2 18,571.43 Rp 37,142.86 2,321.43 Rp 111,497.52
Jumlah Rp 1,147,515.52 Jumlah Rp 492,096.69
Total Upah Pekerja ( ∑ Upah Perhari) x Durasi Hari Rp 8,032,608.64 Crash Cost Rp 8,524,705.33
Cost Slope Rp 338,107.25
Galian Batu
Pekerja 0.0734 10.00 11,428.57 Rp 114,285.71 1,428.57 Rp 235,714.29
7 1
Mandor 953.08 0.0073 1.00 18,571.43 Rp 18,571.43 2,321.43 Rp 38,303.57
Jumlah Rp 930,000.00 Jumlah Rp 274,017.86
Total Upah Pekerja ( ∑ Upah Perhari) x Durasi Hari Rp 6,510,000.00 Crash Cost Rp 6,784,017.86
Cost Slope Rp 274,017.86
Tabel 4.5 Perhitungan cost slope pada penambahan jam kerja (lembur) (Lanjutan)
Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Pekerja - 9.00 11,428.57 Rp 102,857.14 1,428.57 Rp 1,272,857.14
28 6
Mandor 5660.64 - 2.00 18,571.43 Rp 37,142.86 2,321.43 Rp 459,642.86
Jumlah Rp 980,000.00 Jumlah Rp 1,732,500.00
Total Upah Pekerja ( ∑ Upah Perhari) x Durasi Hari Rp 27,440,000.00 Crash Cost Rp 29,172,500.00
Cost Slope Rp 288,750.00
Tabel 4.6 Perhitungan cost slope pada penambahan jam kerja (lembur) (Lanjutan)
Upah Gaji 1 jam
Durasi Tenaga
Pekerja Vol Koef Harian Upah Perhari Upah Dn- Dc Biaya Lembur
(Hari) Kerja Pekerja Normal
Lapis Perekat - Aspal Cair
Pekerja 0.0320 10.00 11,428.57 Rp 114,285.71 1,428.57 Rp 1,650,000.00
35 7
Mandor 10926 0.0064 2.00 18,571.43 Rp 37,142.86 2,321.43 Rp 536,250.00
Jumlah Rp 1,060,000.00 Jumlah Rp 2,186,250.00
Total Upah Pekerja ( ∑ Upah Perhari) x Durasi Hari Rp 37,100,000.00 Crash Cost Rp 39,286,250.00
Cost Slope Rp 312,321.43
Pada alternatif penambahan tenaga kerja, kegiatan pada lintasan kritis dipercepat
dengan asumsi penambahan jumlah tenaga kerja sebesar 20% dari tenaga kerja
untuk dipakai dalam menghitung cost slope. Cost slope menunjukan adanya
penambahan biaya akibat durasi yang dipercepat. Semakin besar crash costnya
Normal (20%)
A Pekerja 7 2
B Mandor 1 1
Jumlah = Rp.41.428.57,-
= Rp. 2.297.143,-
36
. . -1.800.000
=
14-11
= Rp. 207.142.86 ,-
Dari contoh perhitungan diatas dengan cara perhitungan yang sama untuk
hasil analisis perhitungan cost slope pada penambahan tenaga kerja dapat dilihat
Penambahan 20%
Jumlah Tukang
Crash Duration
Produktivitas
Produktivitas
Penambahan
Normal (Pn)
Crashing
Upah
(20%)
Durasi Tenaga
Pekerja Vol Koef Harian Upah Perhari Crash Cosh
(Hari) Kerja
Pekerja
Galian Batu
Pekerja 0.0149 10.00 11,428.57 Rp 114,285.71 2.00 2 Rp 22,857.14
7 953.08 136.1543 160.91 6
Mandor 0.01 1.00 18,571.43 Rp 18,571.43 0.20 1 Rp 18,571.43
Jumlah Rp 930,000.00 Jumlah Rp 41,428.57
Total Upah Pekerja ( ∑ Upah Perhari) x Durasi Hari Rp 6,510,000.00 Crash Cost Rp 6,755,384.62
Cost Slope Rp 227,857.14
Tabel 4.9 Perhitungan cost slope pada penambahan tenaga kerja ( Lanjutan)
Crash Duration
Jumlah Tukang
Produktivitas
Produktivitas
Penambahan
Normal (Pn)
Penambahan
Crashing
Upah
(20%)
Durasi Tenaga
20%
Pekerja Vol Koef Harian Upah Perhari Crash Cosh
(Hari) Kerja
Pekerja
Tabel 4.10 Perhitungan cost slope pada penambahan tenaga kerja ( Lanjutan)
Crash Duration
Jumlah Tukang
Produktivitas
Produktivitas
Penambahan
Normal (Pn)
Penambahan
Crashing
Upah
(20%)
Durasi Tenaga
20%
Pekerja Vol Koef Harian Upah Perhari Crash Cosh
(Hari) Kerja
Pekerja
a. Produktivitas Harian =
,
=
= 440,95 m3/hari
b. Produktivitas / Jam =
,
=
= 7,87 m3/hari/jam
= 556,70 m3/hari
d. Crash Duration =
,
=
,
= 11 hari
Dengan cara perhitungan yang sama untuk hasil analisis perhitungan crash
duration untuk penambahan jam kerja pada pekerjaan lain lainnya dapat
Produktivitas
Produktivitas
Duration (Dc)
Produktivitas
Durasi (Dn)
crashing
sesudah
Dn- Dc
Harian
Crash
/Jam
Volume
Satuan
Nama Pekerjaan
a. Produktivitas Harian =
,
=
= 440,95 m3/hari
b. Produktivitas / Jam =
,
=
= 7,87 m3/hari/jam
= 440,95 x ( 10 + 3 / 10)
= 529,14 m3/hari
42
d. Crash Duration =
,
=
,
= 11,67 hari
Dengan cara perhitungan yang sama untuk hasil analisis perhitungan crash
duration untuk penambahan tenaga kerja pada pekerjaan lain lainnya dapat dilihat
Tabel 4.12 Perhitungan carsh duration pada penambahan tenaga kerja (lanjutan)
Total Pekerja
Durasi Normal
Produktivitas Harian
Total Pekerja
Produktivitas
crashing(Dn)
Normal
Crashing
crashing
sesudah
Volume
Setelah
Durasi
(Dn)
m3/hari
Satuan
Nama Pekerjaan
Berikut adalah pebandingan total perbandingan waktu dan biaya berdasarkan hasil
Tabel 4. 13 Rekapitulasi crash duration dan cost slope pada penambahan tenaga kerja
di = Dn -
Nama Pekerjaan Durasi (Hari) Volume Satuan Normal Cost Crash Cost Cost slope
Dc
¤
Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air 7 2605.96 m3 1 Rp 8,032,608.64 Rp 8,281,180.07 Rp 170,787.17
Pasangan Batu dengan Mortal 28 1486.56 m3 6 Rp 33,600,000.00 Rp 34,930,000.00 Rp 228,452.38
Galian Biasa 14 6173.34 m3 3 Rp 9,660,000.00 Rp 10,124,000.00 Rp 159,401.36
Galian Batu 7 953.08 m3 1 Rp 6,510,000.00 Rp 6,755,384.62 Rp 168,597.59
Lapis Pondasi Agregat Kelas A 28 5660.64 m3 6 Rp 19,320,000.00 Rp 20,248,000.00 Rp 159,401.36
Perkerasan Beton Semen 42 3931.00 m3 9 Rp 54,180,000.00 Rp 56,191,764.71 Rp 230,372.15
Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair 63 25545.80 liter 13 Rp 66,780,000.00 Rp 69,017,142.86 Rp 170,787.17
Lapis Perekat - Aspal Cair 35 10926.00 liter 7 Rp 37,100,000.00 Rp 38,342,857.14 Rp 170,787.17
Laston Lapis Aus (AC-WC) 35 2895.29 ton 7 Rp 32,550,000.00 Rp 33,776,923.08 Rp 168,597.59
Laston Lapis (AC-BC) 35 4342.58 ton 7 Rp 32,550,000.00 Rp 33,776,923.08 Rp 168,600.55
Jumlah Slope Tambah Jam Kerja 61 Rp 1,795,784.50
(Sumber hasil perhitungan data)
berdasarkan tabel 4.13 untuk alternatif penambahan jam kerja maka pada percepatan dengan alternatif penambahan jam
kerja berkurang 14 hari dan menghemat biaya dengan jumlah Rp. 2,376,199,365.00 dan pada penambahan tenaga kerja
alternatif ini menjadi 15 hari dan menghemat biaya dengan jumlah sebesar Rp. 2,394,243,925.00.
Berikut adalah grafik perbandingan antara normal cost dan crash cost dan
80,000,000.00
70,000,000.00
60,000,000.00
50,000,000.00
BIAYA
40,000,000.00
Normal Cost
30,000,000.00
Crash Cost
20,000,000.00
10,000,000.00
0.00
7 28 14 7 28 42 63 35 35 35
WAKTU
Gambar 4.2 grafik perbandigan antara normal cost dan crash cost dan
Berdasarkan gambar 4.2 bahwa semakin lama waktu pengerjaan suatu pekerjaan
maka semakin besar juga biaya yang akan di gunakan sebaliknya semakain cepat
BAB V
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah antara lain sebagai berikut :
B. Saran
1. Kegiatan pada jalur kritis perlu diberi perhatian dan pengawasan khusus untuk
3. Untuk penelitian selanjutnya agar menambah alternatif pada metode time cost
46
trade off dengan penambahan alat, penambahan tenaga kerja ahli, serta
DAFTAR PUSTAKA
Akter, J. 2018. Project Planning Using Scheduling Techniques : Time & Cost.
International Conference On Civil Engineering For Sustainable
Development (Iccesd 2018) 2.2, February, Pp : 1–9.
Amin, T. N., Ridwan, A., & Cahyo, Y. 2020. Analisa Penjadwalan Dengan
Metode Pert Dan Mathcad ( Study Kasus Proyek Pembangunan Restaurant
Farm House Lembang ). Vol3(1), Pp : 98–107.
Azizah, N. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian
Lepas Pada Pt Flex Indonesia. Sensi Journal, 3(1), 14–21.
Https://Doi.Org/10.33050/Sensi.Vo1. Pp :756
Dewi, A. A. D. P. 2019. Optimalisasi Waktu Dan Biaya Pelaksanaan Proyek
Menggunakan Metode Least Cost Analysis (Studi Kasus : Pembangunan
Pasar Amlapura Barat) Anak. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, E-Issn: 2541-5484,
Vol Pp :168–174.
Hardiyanti, S. 2022. Perbandingan Fast Tracking Dengan Least Cost Analysis
Pada Proyek Peningkatan Jalan Ruas Beroanging Bungung-Bungung
Kabupaten Jeneponto. Jurnal Flyover (Jfo), 02(01),Vol Pp : 56–65.
Jati, A. S., & Setionorifai, M. 2022. Analisis Optimasi Biaya Dan Waktu Proyek
Dengan Metode Time Cost Trade Off Menggunakan Aplikasi Primavera P6 (
Studi Kasus Proyek Gedung Teknik Universitas Jendral Soedirman ).
Vol10(1), Pp : 53–59.
Khoiriah, N. 2020. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Bekerja Pada
Karyawan Rumah Makan Uda Sayang Di Medan. Skripsi Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara, Vol5(3), Pp : 248–253.
Khoni Eka Pratiwi. 2020. Optimalisasi Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Proyek
Dengan Metode Least Cost Analysis ( Studi Kasus : Proyek Lanjutan Sdn
017 Samarinda ). Jurnal Teknologi Sipil, 4(November).
Mukti, M. H. 2020. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga
Kerja Berdasarkan Sistem Pemberian Upah Borongan Di Kabupaten
Sampang (Studi Kasus Pembangunan Icu Rsud Kabupaten Sampang). Jurnal
Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 4(1), 1–10.
Https://Doi.Org/10.12962/J26151847.Vo1.6828
Mulyadi, L. 2017. Percepatan Waktu Pelaksanaan Proyek Gedung Perpustakaan
Politeknik Negeri Banyuwangi Dengan Metode Least Cost Analysis. Jurnal
Info Manpro, Volume 8.2,Vol Pp :1–12.
Paramata, F. A. 2019. Optimalisasi Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Proyek
Pembangunan Kantor Dinas Peternakan Kabupaten Bone Bolango Dengan
Metode Least Cost Analysis Pendahuluan Kabupaten Bone Bolango
Merupakan Salah Satu Kabupaten Yang Sedang Proyek Terjadi
48
LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian
2
Lampiran 2 Jadwal Penelitian
1 Penyusunan Proposal
2 Ujian proposal
3 Pengumpulan data
4 Pengolahan data
6 Perbaikan seminar
7 Ujian skripsi
2